A. SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas bisnis yang berkelanjutan dan aktivitas
pemrosesan yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa untuk pelanggan sampai
penerimaan kas dari pembayaran atas penjualan barang atau jasa. Dalam siklus pendapatan,
Menurut Romney dan Steinbart (2005) siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis
dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan- penjualan
tersebut.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003) siklus pendapatan adalah kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas-entitas lain dari penagihan
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat, di tempat yang
tepat, pada waktu yang tepat, dengan harga yang tepat. Untuk mencapai tujuan tersebut,
1. Seberapa jauh produk dapat dan seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan
2. Seberapa besar persediaan yang harus dimiliki dan di mana seharusnya ditempatkan.
Menurut Winarno (1994) tujuan umum siklus pendapatan adalah menukar produk atau jasa
2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang telah
disetujui.
3. Menagih hasil penjualan dan penerimaan kas dengan teliti dan tepat waktu.
Menurut Romney (2005), ada tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam siklus
pendapatan, yaitu:
daya perusahaan.
B. AKTIVITAS SIKLUS PENDAPATAN
Untuk mencapai tingkat penjualan yang tinggi serta tingkat biaya yang efektif dan efisien,
maka entitas bisnis harus menjaga usahanya agar berlangsung dengan akuntabel serta
transparan. Selain itu komitmen karyawan juga harus dijaga agar dapat menjalankan
operasional bisnis secara profesional, akuntabel, dan transfaran. Aktivitas yang menjadi
tumpuan entitas bisnis untuk menghasilkan laba atau profit adalah aktivitas yang berkaitan
mengenai produk atau jasa tersebut ditangani oleh departemen penjualan/sales. Pada
perusahaan tertentu, seperti perusahaan komputer dan software yang produknya sangat
menginformasikan tentang produk atau jasa yang ada di perusahaan tersebut kepada
pelanggan.
dalam aktivitas pengiriman barang adalah departemen gudang dan transporter. Sedangkan
dalam penyampaian jasa, karyawan yang bertanggung jawab adalah penyedia jasa atau
departemen sales.
pelanggan.
6. Menyetor ke Bank. Bagian kasir atau finance, bertanggung jawab untuk menyetorkan
Dalam proses order penjualan sampai pengiriman, terdapat pihak-pihak yang terlibat
didalamnya yaitu pelanggan, bagian order penjualan, bagian gudang dan bagian pengiriman.
Sedangkan dalam proses penagihan sampai penyetoran ke bank, pihak-pihak yang terlibat
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan
pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan.
Kegunaan dari dokumen ini lebih terlihat pada perusahaan yang mempunyai banyak
pelanggan dan memproses banyak transaksi penerimaan kas setiap hari. Sebagai contoh :
untuk memproses cek dari john smith untuk pembayaran tagihannya tanpa disertai informasi
pendukung secara terperinci akan memerlukan pencarian banyak data untuk mencari john
smith yang tepat. Pencarian semacam ini memakan banyak waktu dan biaya, tetapi tugas ini
dapat dipermudah jika pelanggan menyediakan data nomor akun dan informasi penting
lainnya. Karena adanya kemungkinan kesalahan penulisan, penjual biasanya enggan untuk
meminta para pelanggan menyediakan informasi tersebut langsung pada cek mereka. Metode
yang lebih efisien dalam menghadapi masalah ini adalah penjual menyediakan informasi
permintaan pembayaran ke pembeli melalui proses penagihan. Kemudian, ketika dokumen ini
keakuratannya.
Kasir memverifikasi keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran.
Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen
penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini. Setelah rekonsiliasi antara cek dengan
permintaan pembayaran, kasir mencatat penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas. Semua
transaksi penerimaan kas termasuk penjulan kas, penerimaan kas lainnya, dan penerimaan
Selanjutnya staf menyelipkan slip setoran bank rangkap tiga yang menunjukan total nilai
penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut beserta dua salinan dari slip setoran ke
bank. Setalah dana disetor, kasir bank memvalidasi slip setoran bank dan mengembalikan
satu salinan ke bagian pengawasan. Pada akhir hari kerja, staf penerimaan kas merangkum
ayat jurnal dan menyiapkan voucher jurnal kemudian staf mengirimkan voucher jurnal
Departemen ini melakukan proses pembukuan permintaan pembayaran pada akun pelanggan
di buku besar pembantu piutang dagang. Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran
disimpan untuk jejak audit. Pada akhir hari kerja, staf departemen piutang dagang
merangkum akun buku besar pembantu piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke
Departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan
rangkuman akun dari departemen piutang dagang. Staf melakukan proses pembukuan dari
voucher jurnal kea kun pengendali piutang dagang dan akun pengendali kas, merekonsiliasi
akun pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang,
DEPARTEMEN KONTROLER
Secara berkala ( mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler ( atau karyawan
yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas ) mencocokan penerimaan kas dengan
membandingkan dekomen seperti : salinan dari daftar permintaan pembayaran, slip setoran
bank yang diterima dari bank, voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan
1. Mengambil item yang salah atau kesalahan kuantitas item yang diambil dari gudang.
2. Pencurian persediaan.
hal kuantitas atau item yang dikirim, kesalahan alamat pengiriman, atau duplikasi
pengiriman).
1. Pencuriaan kas.
Pengendalian internal atau internal control dalam suatu entitas bisnis dapat mempengaruhi
operasional bisnis suatu perusahaan. Pengendalian internal atau internal control yang
diterapkan dengan baik dapat menjaga operasional bisnis menjadi lebih akuntabel dan
transparan. Hal tersebut dapat terjadi karena setiap aktivitas bisnis dalam entitas
terdokumentasi dengan jelas, mengikuti prosedur yang ada, dan mencegah ruang terjadinya
kecurangan atau fraud dalam siklus pendapatan dapat diminimalkan dengan baik.
Pengendalian terhadap fungsi penjualan harus mempunyai standar operasional prosedur atau
SOP yang terkait dengan fungsi penjualan. Sebelum dilakukan penjualan, staf penjualan
diberikan penjelasan mengenai stok barang di gudang, kemudian dilakukan pengecekan ulang
ke gudang saat dilakukan penjualan, dokumen sales order dibuat secara prenumbered dengan
aplikasi atau sistem yang tersedia pada fungsi penjualan, untuk melakukan penjualan secara
kredit terhadap pembeli baru, dilakukan prosedur verifikasi terlebih dahulu mengenai profil
pembeli yang akan melakukan pembelian secara kredit, adanya pemisahan yang jelas antara
tugas manajer penjualan dengan staf penjualan. Bagian penjualan mengutamakan pembelian
secara tunai karena mengurangi adanya risiko piutang tidak tertagih, strategi penjualan telah
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh staf yang terkait dengan fungsi penjualan dan
dilakukan pengecekan kembali terhadap dokumen penjualan yang telah dicetak dalam proses
penjualan.
Perusahaan mempunyai Standar Operasional Prosedur atau SOP pada aktivitas yang terkait
dengan fungsi pengelolaaan piutang, fungsi pengelolaan piutang telah dipisah dengan fungsi
penjualan dan fungsi penerimaan kas. Perusahaan telah mengelola penagihan atas piutangnya
berdasarkan umur piutang yang dibuat oleh fungsi pengelolaan piutang, sebelum dilakukan
penagihan atas piutang yang akan jatuh tempo, dalam fungsi pengelolaan piutang pada
perusahaan dilakukan pengecekan terhadap piutang yang jatuh tempo beserta dokumen
pendukungnya seperti sales order dan lain-lain. Secara periodik fungsi pengelolaan piutang
melakukan konfirmasi piutang kepada pelanggan untuk mengecek dan memvalidasi piutang
yang tercatat di pembukuan perusahaan, piutang usaha dicatat ke dalam pembukuan setelah
Analisis yang telah dilakukan terhadap fungsi penjualan dan pengelolaan piutang dilanjutkan
dengan analisis terhadap fungsi penerimaan kas. Hasil dari analisis terhadap fungsi
penerimaan kas diperoleh bahwa beberapa hal terkait pengendalian internal terhadap
penerimaan kas telah ditrapkan dengan baik, antara lain: adanya prosedur bahwa uang yang
diterima staf penagihan harus langsung diserahkan ke bagian keuangan/finance pada hari
yang sama untuk meminimalkan adanya kecurangan, selain itu jumlah uang yang diterima
dikonfirrmasi kembali pada pelanggan yang melakukan pembayaran secara tunai, dalam hal
penerimaan kas perusahaan harus memiliki standar operasional prosedur atau SOP dalam
operasional bisnisnya, jumlah uang yang diterima selalu dilakukan pengecekan dengan
jumlah piutang yang seharusnya tertagih dari pelanggan yang sudah melakukan pembayaran
dari jatuh tempo, setiap penerimaan uang dibuatkan bukti penerimaan kas dan bukti tersebut
dibuat dalam nomor prenumbered baik manual maupun yang dicetak melalui aplikasi/sistem
dibagian keuangan.