Rio Erwan Pratama, Sri Mulyati, Pembelajaran Daring dan Luring pada Masa Pandemi Covid-
19, Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.2, 2020, pp. 49-59
PJJ Daring
Dan Luring
pembelajaran pembelajaran
intervensi atau
jarak jauh fisika jarak jauh fisika
solusi
secara Daring secara Luring
guru
menerapkan
Penyebab Penyebab intervensi atau
Implikasi pembelajaran Implikasi
masalah masalah solusi
secara luring
atau tatap muka
kendala dalam
pembelajaran daring yaitu guru menyampaikan orang tua
peserta didik
terkadang siswa yang tidak materi dgn kurang
kurang pembelajaran memberikan materi
mengerjakan tugas dengan menggunakan media memantau siswa
memahami yang di lakukan pembelajaran dengan
alasan tidak memiliki atau model saat
materi yang di tidak efektif kreatif dan inofatif
fasilitas teknologi yang pembelajaran yang pembelajaran di
ajarkan
mendukung seperti kreatif agar tidak bosa rumah
smartphone, tidak adanya
sinyal dan tidak ada kuota
atau pulsa yang memadai.
kompetensi bekerja sama antara
kompetensi guru menerangkan
yang di guru dan wali murid
murid mudah yang di materi pembelajaran
harapkan tidak untuk membimbing
guru masih ada bosan dan jenuh harapkan tidak degan bahasa yang
bisa tercapai dan memantau siswa
yang tidak bisa bisa tercapai mudah di pahami siswa
degan maksimal saat belajar di rumah
menggunakan
teknologi
peserta didik
banyak nya pendidik bekarja sama
mersa bosan dan
murid yang dgn orang tua untuk
jenuh saat nilai siswa bisa
tidak memahami mengantrol siswa saat
melakukan menjadi jelek
materi yang di mengerjakan tugas di
pembelajarn
berikan rumah
daring
Keterampilan Abad 21
Kurniawan, S. (2019). Tantangan Abad 21 bagi Madrasah di Indonesia. Intizar, 25(1), 55-68.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., Nyoto, A., & Malang, U. N. (2016). Transformasi pendidikan
abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. In Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Matematika (Vol. 1, No. 26, pp. 263-278
Keterampilan Abad 21
Milanto, S., Zainuddin, A., & Setyarsih, W. Profil Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik
SMA di Kabupaten Pamekasan Dalam Bahasan Fluida Statis..
Muhajir, S. N., Lestari, P. R., & Rahayu, N. S. (2021). Tingkatan Literasi Sains Mahasiswa
Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan UNIGA, 15(1), 378-384.
Litersi Sains
Andi Pratiwi Irwan, Usman, Bunga Dara Amin, Analisis Kemampuan Literasi Sains Pesrta
Didik Ditinjau Dari Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika Di Sman 2 Bulukumba, Jurnal Sains
dan Pendidikan Fisika (JSPF) Jilid 15, Nomor 3. Desember 2019, Hal: 17 – 24
Milanto, S., Zainuddin, A., & Setyarsih, W. Profil Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik
SMA di Kabupaten Pamekasan Dalam Bahasan Fluida Statis
Beberapa penelitian yang relevan menyebutkan faktor utama rendahnya kemampuan literasi
sains peserta didik khususnya dalam bidang fisika karena kurang dilatihnya peserta didik
dalam menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi konsep fisika dalam memecahkan
permasalahan di kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan ketersediaan soal-soal yang
berbasis literasi sains masih sangat terbatas
PISA merupakan sistem ujian yang Pembelajaran Tidak kontekstual Permasalahan utama dalam pembelajaran sains yang
diinisasi oleh Organisation for sampai saat ini belum mendapat pemecahan secara tuntas adalah adanya anggapan
Economic Cooperation and pada diri peserta didik bahwa pelajaran ini sulit dipahami dan dimengerti
Development (OECD), untuk
mengevaluasi sistem pendidikan dari
72 negara di seluruh dunia. Setiap tiga
tahun PISA 2018 menetapkan Indonesia berada pada urutan ke 70 dari 78 negara peserta Selama hampir 20
tahun terakhir sejak PISA merilis hasil kemampuan literasi sains peserta didik di seluruh dunia, Negara
Implikasi Indonesia selalu berada pada urutan bawah. Hal ini menunjukan bahwa kualitas pembelajaran sains di
Indonesia jauh di bawah negara-negara anggota OECD
PISSA
PISA memberikan
kerangka pembangun sedangkan dalam mengevaluasi dan
penilaian literasi sains mendesain penelitian ilmiah,
yang melibatkan tiga
kompetensi
maupun dalam menginterpretasi data
dan bukti secara ilmiah peserta didik
membutuhkan pengetahuan
prosedural dan pengetahuan
epistemik
TIMSS
Hamid, I., Abdullah, H., & Khaeruddin, K. (2021, July). Pengembangan Tes Pengetahuan Metakognitif Berbasis
Fisika Dengan Model Two-Tier Multiple Choice. In Prosiding Seminar Nasional Fisika PPs Universitas Negeri
Makassar (Vol. 3, pp. 110-113).
TIMSS
Kurikulum.
Indoneia harus memiliki kurikulum nasional sebagai acuan pendidikan.
Penggunaan sistem tes dan asesmen untuk menyokong implementasi
kurikulum, pengembangan kurikulum, dan keperluan policy makers
Faktor sekolah
Pada umumnya siswa di sekolah dengan fasilitas belajar yang baik memiliki
kemampuan rata-rata yang baik pula dibandingkan dengan sekolah dengan
fasilitas kurang
KPS
Erina, R., & Kuswanto, H. (2015). Pengaruh model pembelajaran instad terhadap keterampilan
proses sains dan hasil belajar kognitif fisika di SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(2), 202-
211.
Zuhriyati, Z., Indrawati, I., & Subiki, S. (2021). Penerapan Model Inquiry Dengan Teknik Mind
Mapping Dalam Pembelajaran Ipa-Fisika Di Mts. JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA 3(1)
10-6
Hakikat IPA