LANDASAN TEORI
A. Pengertian Prosedur
urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin
pihak), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih
B. Pemberian Pinjaman
meminjam anatara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
28
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), Hal.9
29
Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), Hal.5
35
36
Istilah pinjaman (kredit), berasal dari suatu kata dalam bahasa latin
yang berbunyi Credere, yang berarti “kepercayaan”. Atau Credo, artinya saya
badan yang memeberikannya pada orang lain atau badan yang diberikannya,
transaksi pinjaman terjadi, maka akan dapat kita lihat adanya pemindahan
antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
30
Eddi Rinaldy, Membaca Neraca Bank, (Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing,
2009), Hal. 29
31
Hadiwidjaja dan Rivai Wirasasmita, Analisis Pinjaman, (Bandung: Pionir Jaya, 1991),
Hal. 4
37
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang,
Pinjaman adalah penyediaan uang yang ditulis anatara lain disamakan dengan
dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi
utang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah Bungan yang telah
ditetapkan.33
meminjam, baik itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat
32
Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, pasal 1 ayat (11)
33
Ibid., hal. 7
34
Teguh Pudjo Muljono, Manajemen Perpinjamanan: Bagi Bank Komersiil,
(Yogyakarta: BPFE, 2001), Hal. 9
35
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), Hal. 101
38
pinjaman.
oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi pinjaman yang
dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut,
usahanya.
36
Ibid., Hal. 101
39
1. Kepercyaan
diterima kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.
2. Waktu
3. Degree of risk
Suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya
4. Prestasi
5. Balas Jasa
syariah. Hal tersebut merupakan balas jasa yang diterima dari adanya
pinjaman.37
37
M. Ramli Faud dan M. Rustan, Akuntansi Perbankan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005),
Hal. 24
40
D. Fungsi Pinjaman
38
Hadiwidjaja dan Rivai Wirasasmita, Op. Cit. Hal. 8
41
E. Jenis-jenis Pinjaman
39
Kasmir, op. cit. Hal. 107
43
a. Pinjaman investasi
yaitu diatas satu tahun. Contoh pinjaman ini adalah pinjaman untuk
seperti mesin-mesin.
pendek, yaitu tidak lebih dari satu tahun. Contoh pinjaman ini
c. Pinjaman Perdagangan
d. Pinjaman Produktif
e. Pinjaman konsumtif
sendiri.
f. Pinjaman Profesi
pengacara.40
F. Penilaian Pinjaman
disalurkan. Penilaian pinjaman oleh bank atau bukan bank dapat dilakukan
a. Character (Kepribadian)
40
Kasmir, op. cit. Hal.113
41
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010), Hal. 259
45
b. Capacity (Kemampuan)
semakin besar.
c. Capital (Modal)
sendiri dapat dinilai melalui debt to equity ratio. Hal ini dapat
e. Collateral (Agunan)
pinjaman.42
42
Kasmir,Analisis Laporan Keuangan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), Hal.
143
43
Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo, 2008).
44
Rachmat firdaus & Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum, (Bandung:
Alfabeta, 2007), Hal.23
47
a. Persiapan kredit.
b. Analisis kredit.
peminjam.
c. Keputusan kredit.
layak atau tidak. Dalam hal tidak, maka permohonan tersebut harus
48
lampirannya.
direalisasi baik yang telah ditarik oleh debitur maupun yang belum
bersangkutan.
49
H. Pengertian Pengawasan
untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana sesuai dengan apa
bahwa pada intinya pengawasan tidak hanya berfungsi untuk menilai apakah
sesuatu itu berjalan ataukah tidak, akan tetapi termasuk tindakan koreksi yang
45
Usman Effendi, Asas Manajemen, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Hal. 205
46
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Perpustakaan Nasional, 2008), Hal. 317
50
lain pegawasan adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat
digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang
dan menilai apakah rencana yang ditetapkan pada fungsi perencanaan telah
47
Ibid., Hal.318
4848
Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen, (Jakarta: Kencana prenada media
group, 2013), Hal. 283
49
Sofyan Safri Harahap, Budgeting Penganggaran: Perencanaan Lengkap Untuk
Membantu Manajemen, (Jakarta: Raja Grafindo, 2001), Hal. 14
51
pencegahan agar tidak terulang kembali kesalah yang sama atau terjadinya
sebagai beikut51 :
50
Situmorang dan Juhir, Aspek Hukum Pengawasan Melakat Dalam Lingkungan
Aparatur Pemerintah, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1994), Hal. 22
51
Ibid., Hal. 22
52
hasil program dan segala sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan
atau tidak, serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi sehingga mampu
Sebagaimana yang diungkapkan oleh para ahli bahwa tujuan utama dari
sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan, dan untuk
dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya baik pada waktu itu ataupun
langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya agar kelemahan itu dapat
sebagai berikut :
telah ditentukan.
seluruh kegiatan.53
52
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), Hal.173
53
TabraniYusran, Prilaku Organisasi, (Bandung: Sinar Baru, 1996), Hal. 6
54
J. Jenis-Jenis Pengawasan
3. Pengawasan Preventif
4. Pengawasan Represif
diulang.54
K. Pengawasan Pinjaman
pengelolaan kekayaan bank dalam dalam bentuk pinjaman yang lebih baik
pengawasan tidak hanya penjagaan saja tetapi juga bagaimana agar usaha-
usaha dibidang perkreditan dapat terhindar dari hal-hal yang boros, baik boros
54
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Jakarta:
CV. Masasung, 1988), Hal. 144
55
Ade Artesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (Jakarta:
PT. Indeks, 2006), Hal. 181
56
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/444/jbptunikompp-gdl-citradewir-22194-3-
unikom_c-i.pdf
56
antara lain jumlah fasilitas pinjaman, jenis debitur, jenis usaha, dan/
jumlah lama sesuai pinjaman. (Muqrid) dapat meminta jaminan atas pinjaman
atau sekaligus.58
(inggris), dan kredit (Indonesia). Objek dari pinjaman qardh biasanya adalah
uang atau alat tukar lainnya, yang merupakan transaksi pinjaman murni tanpa
bunga ketika peminjam mendapatkan uang tunai dari pemilik dana(dalam hal
ini bank) dan hanya wajib mengembalikan pokok utang pada waktu tertentu
57
Departemen Kredit, BPR dan UMKM, Pedoman Standar Kebijakan Perkreditan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), 2012, Hal. 18
58
Nurnasrina, Perbankan Syariah I, (Pekanbaru: SUSKA PRESS, 2012), Hal. 216
57
membebani biaya jasa pengadaan pinjaman. Biaya jasa ini bukan merupakan
pemberi pinjaman, seperti biaya sewa gedung, gaji pegawai, dan peralatan
pokok, tetapi agar biaya ini tidak menjadi bunga terselubung komisi atau
hanya akan mengambil ganti harta yang dipinjamkannya dengan jumlah yang
harta yang diberikan atau dengan bentuk lain yang nilainya sama dengan
harta tersebut.61
59
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),
Hal. 46
60
Ibid., Hal. 47
61
Ahmad Arfian, “Penetapan Pinjaman Dana Bergulir Kepada Masyarakat Kampar
Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam”, EI S-1 Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN
SUSKA, 2015, Hal. 19
58
SWT dalam Qur’an Surat Al Maidah ayat 2 bahwa umat muslim dianjurkan
meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan membenarkan yang
hak. Pengawasan lebih ditujukan kepada kesadaran dalam diri sendiri tentang
keyakinan bahwa Allah SWT selalu mengawasi kita, sehingga takut untuk
ۡ
ىٌ ِيٍ ََّ ۡج َىي ثَهَثَ ٍت إِ ََّل ُ ض َيب يَ ُكِ ث َو َيب فِي ٱۡلَ ۡر َّ ٌَّ َأَنَىۡ تَ َر أ
ِ ٱللَ يَ ۡعهَ ُى َيب فِي ٱن َّس ًَ َى
َۡل أَ ۡكثَ َر إِ ََّل هُ َى َي َعهُى َ َِل أَ ۡدًََ ِيٍ َذن
ٓ َ ك َو ٓ َ هُ َى َرابِ ُعهُىۡ َو ََل َخًۡ َس ٍت إِ ََّل هُ َى َسب ِد ُسهُىۡ َو
٧ ٱللَ ِب ُكم َش ۡي ٍء َع ِهي ٌىَّ ٌَّ ىا يَ ۡى َو ۡٱنقِيَ ًَ ِت ِإ
ْ ُىا ثُ َّى يَُُبئُهُى ِب ًَب َع ًِهْ َُأَ ۡي ٍَ َيب َكب
Artinya : “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada
pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah
keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang,
melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan
antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan
Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada.
Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari
62
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: CV. Karya Utama,
2000), Hal. 107
63
http://said-iqbal.blogspot.co.id/2012/01/fungsi-pengawasan-dalam-islam.html
59
pertanggung jawaban di hari akhir nanti atas apa yang diperbuatnya. Tidak
ada satupun manusia yang bisa terlepas dari pengawasan Allah SWT. Maka
setiap perbuatan baik manusia meskipun seberat dzarah akan di balas oleh
seberat dzarrah maka akan dibalas oleh Allah SWT. Sebagaimana firman
Allah SWT :
64
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: CV. Karya Utama, 2000), Hal.
543
65
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Surabaya: CV. Karya Utama,
2000), Hal. 600