Anda di halaman 1dari 5

Nama : Teuku Puji Rizki

Nim : 180602022

Mata Kuliah : Ekonomi Baitul Mal, Zakat dan Wakaf

Tugas Final

Jawaban

1. a). Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-


alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam
ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-
besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

b). Substansial masalah ekonomi sekarang adalah sistem ekonomi Kapitalis itu sendiri yang
sudah sampai pada puncak permasalahan. Beberapa sistem ekonomi Kapitalis yang
menimbulkan masalah itu antara lain: adanya uang kertas, lembaga perbankan, dan ekonomi
spekulatif yang kian marak. Ketiga hal inilah yang dijalankan untuk kepentingan pemilik
modal.

Di awalnya memang permasalahan itu memberikan keuntungan yang banyak bagi pemilik
modal. Tapi, sebenarnya dalam jangka panjang, justru merusak sistem
Kapitalisme itu sendiri. Seperti kata Antony Giddens sosiolog dari Inggris. Sistem Kapitalisme
ini ibarat jugernath. Di tahap awal, sistem Kapitalisme ini memang seperti kuda yang menarik
kereta. Jadi bisa mempercepat ekonomi dan memberi keuntungan para pemilik modal.

Tapi, semakin lama semakin cepat dan tidak lagi terkendali, sehingga pada akhirnya jugernath
itu pun bisa membanting dan menghancurkan kereta yang ditariknya itu. Demikian juga yang
terjadi pada sistem Kapitalisme saat ini. Sistem kapitalisme sekarang sudah mendekati tahap
penghancuran diri sendiri. Imam Malik, Imam Besar Madinah pada zaman awal Islam
menyatakan "uang adalah sembarang komoditi yang biasa diterima sebagai medium
pertukaran". Pernyataan ini mengisyaratkan adanya kebebasan dalam menggunakan komoditi
sebagai alat pertukaran barang dan jasa.

c). Landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah sebagai
berikut:

 1) Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.


2) Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3) Keadilan antar sesama manusia.

 d). Beralih kembali kepada ekonomi islam.


 Memberikan kesempatan kepada anak anak muda untuk mengelola system
perekonomian dengan pengetahuan dan wawsannya yang luas.
 Memberikan kesadaran kepada masyarakat akan bahayanya system ekonomi kapitalis.
 Memberikan kesempatan kepada perbankan islam untuk menangani kasus tersebut.
 Memanfaatkan dan mulai menggerakkan dana wakaf zakat dsb.
 e). Ada beberapa aspek yang selalu membuat kapitalisme bertahan di beberapa Negara
kapitalisme cenderung memperbaiki kekurangan yang ada Banyaknya sistem ekonomi baru
yang kritis terhadap sistem ekonomi kapitalis berada pada ujung eksistensi nya dengan adanya
dasar ppemikiran marxist. Namun itu bukan menjadi masalah yang berkepanjangan bagi
kapitalism. Karena disini kapitalisme selalu cenderung memperbaiki sistem yang ada.
Akuntansi konvensional menjadi bagian dari kapitalisme karena menjadi sebuah alat penopang
teknin dan proses ideologi kapitalisme itu sendiri. Hal ini di tandai dengan melemahnya
komitmen profesi akuntan yang telah ditanamkan nilai-nilai kapitalis sebelumnya. Ilmu
pengetahuan, kapitalisme Phytagoras mengemukakan ”Segala sesuatu yang ada dapat
diterangkan atas dasar angka dan bilangan”. Akuntansi memberikan informasi tentang uang,
angka tentu tak lepas dari mempelajari angka-angka setiap bilangan berpengaruh terhadap
managementnya. Dalam hal ini sudah ada beberapa upaya yang dilakukan oleh beberapa
kalangan baik non ekonomi maupun yang bergrak di bidang perekonomian islam. Seperti
menerapkan beberapa komponen komponen yang terdapat dalam system ekonomi islam.

2. a). 1. Zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir

2.Zakat mendidik berinfak dan memberi.

3.Berakhlaq dengan Akhlaq Allah

4.Zakat merupakan manifestasi syukur atas Nikmat Allah.

5.Zakat mengobati hati dari cinta dunia.

 6.Zakat mengembangkan kekayaan bathin

 7. Zakat menarik rasa simpati/cinta

 8.Zakat mensucikan harta

b). Wakaf memiliki dua unsur utama, pertama unsur spiritual karena wakaf merupakan cabang
ibadah yang dapat mendekatkan diri wakif kepada Allah SWT. Kedua unsur material
karena wakaf difahami sebagai usaha menjadikan harta dari kepentingan konsumsi menjadi
modal investasi yang dapat menghasilkan barang dan jasa untuk kepentingan masa depan.
Dari pemahaman di atas, wakaf memiliki tiga unsur penting menurut system ekonomi
makro Islam, tiga unsur tersebut adalah:Pertama, wakaf dapat mengurangi tingkat suku
bunga (Rate Of Interest). Ini karena salah satu ciri utama dari system ekonomi Islam
adalah larangan Riba dalam aktivitas ekonomi. Sementara bunga merupakan salah satu
unsur utama dalam system ekonomi konvensional dan sebagai penentu berlakunya system
ekonomi tersebut. Menurut ekonomi Islam, wakaf dapat mengurangi tingkat suku bunga
secara nyata. Wakaf dapat memainkan peranan yang sangat penting dalam menyediakan
fasilitas public yang diperlukan masyarakat tanpa membebankan biaya kepada pihak
pemerintah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan dana wakaf dari orang-orang
kaya dan mengunakan dana tersebut untuk membangun fasilitas umum yang diperlukan
masyarakat.
c).  BI mencoba mendorong Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) untuk membuat semacam
model bisnis pengelolaan zakat untuk menjangkau masyarakat kelas menengah bawah dengan
dana murah. Ini penting mengingat masalah pengentasan kemiskinan dari dulu penyebabnya
selalu sama. Yakni sulitnya mengangkat ekonomi masyarakat bawah.

Sebagai bentuk realisasi mendorong peran zakat serta wakaf, BI akan menggelar pertemuan
dengan Baznas, BWI, Dewan Syariah Nasional, serta Majelis Ulama Indonesia pada 30 Maret
di Jakarta. Pertemuan itu akan membahas beberapa poin seperti  penyusunan skema
pemanfaatan zakat, kajian keterhubungan dana zakat dan wakaf untuk usaha mikro, serta
edukasi dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah. Pengembangan wakaf produktif
dibutuhkan untuk mendorong perekonomian nasional, khususnya di tengah masih terbatasnya
pembiayaan sosial atau Islamic Social Finance. Terlebih lagi jika dibandingkan pembiayaan dan
instrumen keuangan komersial berbasis perbankan dan pasar keuangan yang berkembang lebih
maju. Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi
realisasi wakaf yang besar. Untuk itu, sejalan dengan inovasi yang terus berkembang,
instrumen-instrumen keuangan sosial Islam seperti wakaf dapat lebih diperkuat sehingga
semakin berperan untuk mendukung berbagai aktivitas produktif dan redistribusi kesejahteraan
kepada masyarakat kurang mampu.

d). Pendayagunaan yang tepat akan mewujudkan fungsi utama dari pelaksanaan zakat dan
wakaf itu sendiri yang dapat dilihat dan dirasakan baik oleh yang memberinya maupun yang
menerimanya. Penggunaan zakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan
aspek terpenting bagi pencapain tujuan dari zakat dan wakaf tersebut. Oleh karenanya,
diperlukan suatu lembaga atau badan yang profesional di dalam mengelola dan
mendayagunakan dana zakat agar berguna bagi kehidupan masyarakat yang membutuhkan.
Keberhasilan zakat, kata dia, tergantung kepada pendayagunaan dan pemanfaatannya dan
amanahnya pengelola zakat tersebut dalam menyalurkannya. Zakat merupakan salah satu rukun
Islam sesudah syahadat dan shalat. Ibadah zakat dapat membersihkan harta benda pemiliknya
dengan jalan mengeluarkan sebagian harta bendanya yang memang menjadi hak fakir miskin
dan sebagainya. Ibadah ini sekaligus juga membersihkan orang yang menzakati harta bendanya
dari kotoran sifat kikir dan dosa.

e). Perbaikan pengelolaan baitul mal terjadi di masa Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq RA.
Khalifah pertama itu menekankan pentingnya fungsi baitul mal. Sumber-sumbernya berasal dari
zakat, zakat fitrah, wakaf, jizyah (pembayaran dari non-Muslim untuk menjamin perlindungan
keamanan), kharraj (pajak atas tanah atau hasil tanah), dan lain sebagainya. Dalam buku Pajak
Menurut Syariah, Gusfahmi mengatakan, di tahun kedua kepemimpinannya, Abu Bakar
menjalankan fungsi baitul mal secara lebih luas. Baitul mal tidak semata difungsikan untuk
menyalurkan harta, tetapi untuk menyimpan kekayaan negara. Pada masa itu pula ditetapkan
gaji untuk khalifah yang diambil dari uang kas negara. Terdapat kisah menarik tentang awal
mula penetapan gaji itu. Suatu ketika, Abu Bakar memanggul barang-barang dagangannya ke
pasar. Di tengah jalan, sang khalifah bertemu Umar bin Khatthab RA.

f). Pada zaman Rasulullah masalah pengelolaan zakat walaupun dalam bentuk yang sederhana
namun pengelolaan zakat pada masa itu dinilai berhasil. Karena amil pada waktu itu adalah
orang-orang yang amanah, jujur, transparan dan akuntabel. Satu hal yang paling substansial
dalam penyaluran zakat pada masa Rasulullah adalah Rasul tidak pernah menunda penyaluran
zakat. Bila zakat diterima pagi hari maka sebelum siang hari Rasul sudah membagikannya.
Sementara itu, bila zakat diterima siang hari, maka sebelum malam hari zakat tersebut telah
disalurkan. Sehingga sifat penyaluran zakat pada masa Rasulullah adalah segera dan tanpa sisa.
Pada masa rasululah pengelolaan zakat dan waqaf sangat baik dilaksanakan sehingga
menjadikan perkonomian umat islam pada saat itu baik dan terjamin perekonomian semua
orang.

3. a). Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada
peminjam. Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara
linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Ada beberapa pendapat dalam
menjelaskan riba, tetapi secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba
adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara
batil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.

 b). Kenali Bahaya Riba

 Belajar Cara Yang Halal Bertransaksi

 Barang Yang Dijual Memiliki Ijin

 Barang Halal

 Berhutang pada lembaga khusus

 Lakukan Transaksi Yang Diperbolehkan

c). Keuangan Syariah pada saat ini belum sepenuhnya terbebas dari riba sehingga masih ada
beberapa lembaga keuangan yang menerapkan praktek riba walaupun beberapa sistemnya telah
berubah, akan tetapi pada saat ini beberapa lembaga keuangan yang telah berkonversi ke system
syariah sedang dalam proses menuju kepada prinsip syariah sepenuhnya.

d). Saya pribadi berharap agar semua kompenen masyarakat ikut serta dalam memberantas
praktek riba, dan mempelajari bersama bahwa bahaya riba dan merugikan semua pihak dan juga
praktek riba ini sangat dilarang dalam agama sehinnga menjadi ancaman bagi siapa yang
mengerjakannya .

4.a).pertama, pengembangan ekonomi syariah membutuhkan dukungan pemerintah.

Kedua, pengembangan ekonomi syariah harus dicanangkan sebagai program nasional. 

Ketiga, pembentukan badan khusus yang mengkoordinasikan ekonomi syariah.

Keempat, fokus kepada sektor yang mendatangkan manfaat kompetitif, seperti makanan halal
atau pakaian muslim dan halal serta farmasi dan keuangan syariah. Jka dikembangkan, sektor-
sektor ini dapat menjadi sumber devisa keuangan.

Kelima, diperlukan strategi nasional keuangan syariah.

b). peran yang kami lakukan sebagai mahasiswa adalah mempelajari dengan betul ekonomi
kapitalis dan meninngalkan segala yang berhubungan dengan nya dan memberitahu khalayak
ramai untuk meninggalkan ekonomi kapitalis.

Anda mungkin juga menyukai