Anda di halaman 1dari 7

TEMPLATE

EXECUTIVE SUMMARY
ANALISIS DATA DAN REKOMENDASI MUTU PENDIDIKAN
JENJANG DIKDAS
KABUPATEN KUNINGAN

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menjadikan isu


penjaminan mutu pendidikan sebagai bagian proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia Indonesia. sebagai bentuk tindak lanjut dari perhatian terhadap isu tersebut, maka
telah dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 28
tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMP
Dikdasmen). SPMP adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan
proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar
dan Menengah secara sistematis, terencana dan berkelanjutan. SPMP terdiri dari Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

SPMI adalah model penjaminan mutu pendidikan dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
Sedangkan SPME adalah model penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh Badan
Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah-Madrasah, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),
dan Pemerintah, serta Pemerintah Daerah. Hal ini menunjukkan bahwa penjaminan mutu
pendidikan harus menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya dilakukan oleh satuan
pendidikan.

Dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemerintah Daerah mempunyai tugas dan fungsi
untuk mengawal semua proses dan pelaksanaan penjaminan mutu internal dan penjaminan
mutu eksternal, yaitu (1) Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengembangan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar; (2) Melakukan pembinaan,
pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pengendalian satuan pendidikan dalam
pengembangan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar; (3) Memfasilitasi pemetaan
mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar
berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan; (4) Melakukan
fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya; dan
(5) Menyusun rencana strategis peningkatan mutu pendidikan berdasarkan hasil pemetaan
mutu pendidikan.

LPMP sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, mempunyai peran untuk membantu pemerintah daerah dalam
melaksanakan pemetaan mutu pendidikan di wilayah binaan masing-masing dan
melaksanakan fasilitasi dan supervisi ke sekolah dalam penjaminan mutu pendidikan.

Untuk mengetahui kebutuhan fasilitasi sekolah-sekolah tersebut setiap Kabupaten/Kota


melalui TPMPD yang difasilitasi oleh LPMP melakukan analisis peta mutu berdasarkan rapor
mutu pendidikan untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan. Selanjutnya executive
summary ini merupakan hasil analisis peta mutu pendidikan tingkat Kabupaten Kuningan
tahun 2018, yang selanjutnya menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk dapat
ditindaklanjuti sebagai rencana program dan kebijakan dari setiap daerah.

Berdasarkan pengolahan data yang bersumber dari rapor PMP tahun 2018 untuk jenjang
Dikdas (SMP), yang diunduh pada tanggal 4 maret 2019, maka diperoleh hasil sebagai
berikut :

1. Tabel 2. 1 - Capaian Pengiriman Data Mutu Pendidikan

Jenjang Jumlah Sekolah Jumlah Kirim

2016 2017 2018 2016 2017 2018


SD 651 651 651 635 646 650
SMP 102 102 102 69 88 102

Trend pengiriman data Penjaminan Mutu Pendidikan SMP dalam pemetaan mutu
terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2016 sampai tahun 2018. Pada
tahun 2016 dari jumlah 102 sekolah terkirim sebanyak 69 sekolah, pada tahun 2017
terkirim 88 sekolah, sedangkan ditahun 2018 terkirim 102, seluruh sekolah telah
mengirimkan data PMP.

Secara umum capaian SNP dari tahun 2016 sampai tahun 2018 terjadi
peningkatan yang signifikan.
Capaian Standar SNP berdasarkan raport mutu 2016 – 2018 untuk jenjang SMP
kabupaten Kuningan sudah ada kenaikan yang cukup signifikan, walaupun masih
ada standar yang mengalami penurunan. Standar yang masih mengalami
penurunan adalah standar Pendidik dan Tenaga kependidikan. Yaitu dari angka
4,13 ditahun 2017 menjadi 3,67 di tahun 2018.

Prioritas program di tahun 2019 mengupayakan agar standar sarana dan prasarana
bisa mencapai SNP.

Dari data tersebut capaian SNP menuju SNP 4, ada kecenderungan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan.

1. Capaian Mutu Pendidikan

a. Presentase Jumlah Sekolah Berdasarkan Kategori Capaian SNP Tahun


2016 – 2018 (Daftar sekolah ada di Lampiran)
Berikut ini tabel Presentase jumlah sekolah berdasarkan kategori di Kabupaten
Kuningan.

Tabel 2. 2 - Presentase Jumlah Sekolah Berdasarkan Kategori Capaian SNP jenjang SMP
Kategori Capaian SNP Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Menuju SNP 1 47% 37% 1%
Menuju SNP 2 9% 4% 3%
Menuju SNP 3 53% 18% 29%
Menuju SNP 4 7% 66% 68%
SNP 0% 0% 0%
Grafik Jumlah Sekolah Berdasarkan kategori Capaian SNP jenjang SMP

100%
90%
80% 82%
79%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 18%16%
12%
10% 5%
1% 1% 2% 1% 1% 0% 0% 0%
0%
M1 M2 M3 M4 SNP

2016 2017 2018

Grafik 2. 1 Jumlah Sekolah Berdasarkan Kategori Capaian SNP Jenjang SMP

Pada tahun 2016 menuju SNP 1 diperoleh capaian SNP 47 %, sedangkan pada tahun
2017 menjadi 37 %, dan pada tahun 2018 menjadi 1 %, sehingga di jenjang SMP
kabupaten Kuningan menuju SNP 1 dari tahun ke tahun menglami progres yang
signifikan.
Pada tahun 2016 menuju SNP 2 diperoleh capaian SNP 9 %, sedangkan pada tahun
2017 menjadi 4 %, dan pada tahun 2018 menjadi 3 %, sehingga di jenjang SMP
kabupaten Kuningan menuju SNP 2 dari tahun 2016, 2017, 2018 mengalami
kenaikan.
Pada tahun 2016 menuju SNP 3 diperoleh capaian SNP 53 %, sedangkan pada tahun
2017 menjadi 18 %, dan pada tahun 2018 menjadi 29 %, sehingga di jenjang SMP
kabupaten Kuningan menuju SNP dari tahun ke tahun menglami progres yang
signifikan.
Pada tahun 2016 menuju SNP 4 diperoleh capaian SNP 7 %, sedangkan pada tahun
2017 menjadi 66 %, dan pada tahun 2018 menjadi 68 %, sehingga di jenjang SMP
kabupaten Kuningan menuju SNP 4 dari tahun 2016, 2017, 2018 mengalami
kecenderungan meningkat.

Kesimpulan :
Dari data tersebut capaian SNP menuju SNP 4, ada kecenderungan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan.

b. Capaian Standar SNP Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2016 – 2018


Berikut ini tabel presentase jumlah sekolah berdasarkan kategori di Kab. Kuningan

Tabel 2. 3 - Capaian Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2016 - 2018 Jenjang SMP di Kab.
Kuningan

No SNP Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018


1. Standar Kelulusan
5,15 5,13 6,98
2. Standar Isi
4,76 4,84 6,88
3. Standar Proses
5,17 5,53 6,98
4. Standar Penilaian
4,17 5,66 6,75
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3,58 4,13 3,67
6. Standar Sarana dan Prasarana
4,58 4,02 4,17
7. Standar Pengelolaan
4,65 4,94 6,52
8. Standar Pembiayaan
4,2 5,12 6,04
Capaian Standar SNP berdasarkan raport mutu 2016 – 2018 untuk jenjang SMP
kabupaten Kuningan sudah ada kenaikan yang cukup signifikan, walaupun masih
ada standar yang mengalami penurunan. Standar yang masih mengalami
penurunan adalah standar Pendidik dan Tenaga kependidikan. Yaitu dari angka
4,13 ditahun 2017 menjadi 3,67 di tahun 2018.
2. 10 indikator terendah dari 8 SNP
Menuju
1 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 1,35
SNP 1

Menuju
2 5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 1,73
SNP 1

Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai Menuju


3 5.3. 2,11
ketentuan SNP 2

Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas Menuju


4 7.3. 2,31
kepemimpinan SNP 2

Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang Menuju


5 6.3. 2,48
lengkap dan layak SNP 2

Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang Menuju


6 6.2. 2,62
lengkap dan layak SNP 2

Menuju
7 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 3,46
SNP 2

Menuju
8 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 4,58
SNP 3

Menuju
9 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,63
SNP 3

Menuju
10 5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5,51
SNP 4

Penjelasan
1. Pada umumnya Sekolah belum mempunyai Laboran yang sesuai dengan
ketentuan.
2. Belum tersedianya Pustakawan sekolah.
3. Tenaga administrasi belum terlatih.
4. Kepala Sekolah masih perlu pembimbingan dalam meningkatkan kinerja dan
kepemimpinan.
5. Sekolah perlu melengkapi sarana prasarana yang mendukung kegiatan.
6. Sekolah perlu melengkapi sarana pembelajaran yang layak.
7. Kompetensi guru perlu ditingkatkan.
8. Kapasitas daya tampung sekolah perlu ditingkatkan.
9. Sekolah perlu melakukan pengelolaan dana sesuai dengan ketentuan.
10. Kompetensi kepala sekolah perlu ditingkatkan.
3. Program/kegiatan yang akan diprioritaskan untuk sekolah menuju SNP 1 di tahun
2019
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar menyusun program pengadaan dan peningkatan kompetensi
tenaga laboran dan pustakawan

Anda mungkin juga menyukai