Anda di halaman 1dari 26

Nama: Candra Mustopa

Nim: 210231100029
Prodi: Ekonomi Pembangunan
Kelas: A
Matkul: Perencanaan Pembangunan
Jawaban Ulangan Akhir Semester
1. A. ASPEK PELAYANAN UMUM

1. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu indikator untuk tingkat kesejahteraan suatu
negara. Pendidikan memengaruhi pada kualitas sumber daya manusia yang
menjadisalah satu unsur dalam sebuah pembangunan negara. Indeks pendidikan
adalah indikator yang memngambarkan perkembangan pendidikan. Berikut data-
data pendidikan yaitu:
a. Angka Melek Huruf (SPM)
Definisi Angka Melek Huruf merupakan proposi penduduk usia 15
tahun ke atas yang mempunyai kemampuan dalam membaca dan menulis
huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang dibaca/dituliskan
terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. Angka melek huruf atau kecakapan
baca tulis, maka semakin tinggi pula mutu kualitas SDM. Sebagai contoh
berikut:

95
94.5
94
93.5 2020
93 2019
2018
92.5
2017
92 2016
91.5
2016
2017
2018
2019
2020
Gambar 1.1 Perkembangan Angka Melek Huruf Pada tahun 2021
Angka melek huruf sudah cukup baik pada angka 94,62% di tahun
2019. Hal ini menunjukan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif
dan/atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian penduduk untuk
memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan
sehari-hari dan melanjutkan pembelajarannya. Namun, pada tahun 2020 angka
melek huruf mengalami sedikit penurunan sebesar 0,42% sehingga berada
pada 94,20%. Rata-rata lama sekolah masih sampai kelas 2 SMP, yang
menggambarkan bahwa sistem pendidikan dasar cukup efektif untuk
meningkatkan melek huruf, namun belum efektif dalam meningkatkan kualitas
pembangunan.
b. Angka Partisipasi (SPM & SDG's)
Pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam menentukan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan
yakni mampu melakukan inivasi, kreasi serta memiliki karakter dan budi
pekerti luhur. Data angka partisipasi Pendidikan antara lainangka partispasi
sekolah, angka partisipasi murni, angka parsipasi kasar, angka putus sekolah
dan angka kelulusan.

No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. APS (%)
-SD/MI dan 96 97 100 100 100
Paket A
-SMP/MTs 77 81 100 100 100
dan Paket B
2. APM (%)
-SD/MI dan 97 97 98 98 98,5
Paket A
-SMP/MTs 85 86 86 89 89,99
dan Paket B
3. APK (%)
-SD/MI dan 99 100 100 100 99,9
Paket A
- SMP/MTs 99 100 100 99 100
dan Paket B
4. Angka Putus Sekolah (%)
-SD 0 0 0 0 0
-SMP/MTs 0 0 0 0 0
5 Angka Ketulusan
-SD 100 100 100 100 100
-SMP/MTs 100 100 100 100 100
Tabel 2.2 Data Pendidikan pada Tahun 2016-2020

c. Ketersediaan Sekolah dan Guru


Berikut tabel data ketersediaan guru periode 2016-2020 berdasarkan pada data
sebagai berikut:

No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. Rasio ketersediaan sekolah/pendudukan usia sekolah
-SD/MI 4:00 4:01 4:01 3:33 3:33
-SMP/MTs 5:34 5:35 5:35 6:28 6:28
2. Rasio guru terhadap murid
-SD/MI 1:16 1:18 1:21 1:20 1:20
-SMP/MTs 1:15 1:21 1:21 1:20 1:20
3. Presentase guru SD/SLB berkualifikasi S1/D4 (%)
-SD/MI 83 95 95 95 95
- SMP/MTs 79 95 95 95 95
4. Presentase guru SD/SLB ber
-SD 74 90 90 90 90
-SMP/MTs 82 94 94 94 95
Tabel 2.2 Ketersediaan Sekolah Pada Tahun 2016-2020
Kualitas layanan pendidikan sangat ditentukan dengan ketersediaan
sekolah yang representatif. Hal utama yang harus menjadi perhatian adalah
ketersediaan, setelah itu kualitas sekolah. Keberadaan guru yang memadai
baik secara jumlah dan kualitas menjadi hal penting kedua dalam
meningkatkan pendidikan daerah.

d. Berikut data indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM) periode 2019-2020


berdasarkan pada data sebagai contoh berikut:

No Indikator Tahun
2019 2020
Pendidikan Anak Usia Dini dan NonFormal
1. Presentase APK PAUD n/a 99%
2. Presentase Lembaga Kursus dan n/a 7%
Pelatihan dan Pusat Kegiatan
Belajar (PKBM) terkreditasi
3. Presentase Angka Melek Huruf n/a 94.2%
(AMH)
Pendidikan Dasar
1. Presentase APK jenjang SD n/a 99,90%
2. Presentase APM jenjang SD n/a 98,50%
3. Angka Kelulusan n/a 100%
4. Presentase Ruang Kelas Kondisi n/a 95%
Baik Jenjang SD
Pendidikan Menengah Pertama
1. Presentase APK jenjang SMP n/a 99%
2. Presentase APM jenjang SMP n/a 89.99%
3. Angka Kelulusan n/a 100%
4. Presentase Ruang Kelas Kondisi n/a 98%
Baik Jenjang SMP
Tabel 2.3 Contoh Realisasi Indikator SPMBidang Pendidikan Tahun 2019-
2020
e. Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable
Development Goals (SDG's)
Berikut contoh data SDG's periode 2015-2019 berdasarkan pada data yang
dihimpun:

Indikator Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
Angka Partisipasi Murni 93.23% 97% 97% 98% 98%
(APM) SD/MI/sederajat
Angka Partisipasi Murni 83.35% 85% 86% 86% 89%
(APM)
SMP/MTs/sederajat
Presentase SD/MI n/a n/a 90% 90% 90%
berakreditasi minimal B
Presentase SMP/MTs n/a n/a 90% 90% 90%
berakreditasi minimal B
Angka Partisipasi Kasar 99.5% 100% 100% 100% 100%
(APK) SD/MI/sederajat
Angka Partisipasi Kasar 99.18% 99% 99.78% 99,99% 99.99%
(APK)
SMP/MTs/sederajat
Angka Partisipasi Kasar 90% 94% 95% 99% 100%
(APK) Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Presentase guru 80% 82% 95% 100% 100%
TK,SD,SMP,SMA,SMK,
Dan PLB yang
bersertifikat pendidik
Tabel 2.4 Realisasi Indikator SDG's Bidang Pendidikan Tahun 2015-
2019

2. Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu layanan utama yang harus
diselenggarakan oleh pemerintah. Layanan kesehatan dikelola oleh Dinas
Kesehatan. Secara umum pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh pukesmas dan
Rumah Sakit. Pelayanan Pukesmas ini masih didukung oleh beberapa pukesmas
pembatuuntuk mengoptimalkan pelayanan bidang kesehatan. Selain itu juga
terdapat rumah sakit umum daerah serta rumah sakit swasta. Ada beberapa
indikator yang mencakup tentang kesehatan sebagai berikut:
a. Indikator Bayi dan Balita
Kesehatan merupakan salah satu pelayanan dasar yang digunakan
untuk mengukur tingkat kesejahteraan manusia di indonesia. Selain indeks
kesehatan, terdapat juga variabel-variabel kesehatan lainnya. Salah satunya
adalah indikator yang berkaitan denagn kesehatan bayi dan balita. Berikut
contoh tabel kesehatan bayi dan balita sebagai berikut:

No. Indikator Realisasi


2016 2017 2018 2019 2020
1. Angka 10.45 9.13 9.03 7.82 6.84
Kematian
Bayi/ 1000 KH
(SDG's)
2. Prevalensi 19.7% 23.2% 17.2% 18.06% 15.46%
stunting
3. Peningkatan 1.18 0.148 0.124 0.033 0.17
prevanlensi
balita gizi
buruk (%)
4. Rasio 1:55 1:58 1:58 1:46 1:46
posyandu
persatuan
balita
5. Cakupan 92 91.04 94.76 100.39 99.09
Kunjungan
Bayi (%)
6. Cangkupan 100 100 100 100 100
balita gizi
buruk
mendapat
perawatan (%)
b. Rasio Fasilitas Kesehatan
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus diikuti oleh
meningkatkannya fasilitas kesehatan, baik kualitas maupun kuantitas. Fasilitas
kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat serta mampu menangani
permasalahan dengan baik. Berikut data fasilitas kesehatan tahun 2016-2020
sebagai berikut:

No. Indikator Realisasi


2016 2017 2018 2019 2020
1. Rasio rumah 1:1 564 1:1 965 1:1 900 1:1 725 1:1 509
sakit (TT)
persatuan
penduduk
2. Rasio dokter 1:1 899 1:5 225 1:5 310 1:5 228 1:4 375
per satuan
penduduk
3. Rasio perawat 1:1 858 1:5 771 1:1 560 1:1 488 1:1 641
per satuan
penduduk
4. Rasio bidan per 1:2 747 1:2 661 1:2 140 1:1 750 1:1 847
satuan
penduduk
5. Cangkupan 90 100 100 100 100
komplikasi
kebidanan yang
ditangani (%)
6. Cangkupan 99.76 99.98 99.99 99.98 99.98
pertolongan
persalinan oleh
tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetisi
kebidanan (%)
7. Cangkupan 91.5 97.2 93.9 96.37 91.84
desa UCI (%)
8. Cangkupan 29.79 34.75 21.23 32.43 23.3
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit TBC
BTA (%)
9. Cangkupan 100 100 100 100 100
penemuan dan
penganan
penyakit DBD
(%)
10. Cangkupan 10 5.5 17.3 28.88 11.56
pelanyanan
keehatan
rujukan pasien
masyarakat
miskin (%)
11. Cakupan 109.1 109.1 109.1 109.1 109.1
pukesmas
12. Cakupan kustu 27.42 27.42 27.42 27.42 27.42
c. Indikator standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan
Standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan adalah ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang
merupakan urusan pemerintahan urusan pemerintah wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara. Berikut contoh indikator SPM bidang
kesehatan tahun 2019-2020 sebagai berikut:

Indikator Realisasi
2019 2020
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan 15.496 15.491
antenatal sesuai standar
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan 15.307 15.479
persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan
kesehatan
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hariyang 15.154 15.371
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar
Jumlah balita 12- 23 bulan yang mendapat 67.837 60.573
Pelayanan Kesehatan sesuai Standar + Jumlah Balita
usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar + Balita usia 3659 bulan mendapakan
pelayanan sesuai standar
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat 59.001 89.473
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah orang usia 15– 59 tahun di kab/kota yang 558.854 225.369
mendapat pelayanan skrining sesuai standa
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih 85.204 225.369
yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali
Jumlah penderita hipertensi usia >= 15 tahun di 197.322 119.481
dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita diabetes melitus usia >= 15 tahun 18.871 23.065
di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan 2.205 2.075
kesehatan jiwa sesuai standar
Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan 5.572 3.322
pemeriksaan penunjang
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang 14.592 12.580
mendapatkan pelayanan sesuai standar
d. Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable
Development Goals (SDG,s) Bidang Kesehatan
Tujuan dari SDG's adalah untuk menjamin kehidupan yang sehat dan
meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Untuk mencapai
kehidupan sehat pada tahun 2030. Ditetapkan 13 target yang diukur melalui 50
indikator. Berikut contoh tabel indikator SDG's bidang kesehatan tahun 2015-
2019 sebagai berikut:

Indikator Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
Presetase perempuan 92.38% 93.6% 86.3% 86.90% 87.92%
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya
difasilitas kesehatan.
Presentase anak umur 12- 92.34% 96.67% 97.23% 97.4% 95.90%
23 bulan yang menerima
imunisasi dasar lengkap.
Prevalensi penggunaan 67.55% 70.03% 79.17% 83.87% 67.50%
metode kontrasepsi (CPR)
semua cara pada pasangan
usia subur (PUS) usia 15-
49 tahun yang bersetatus
kawin.
Prevalensi kekurangan 2.68% 1.18% 2.49% 2.77% 3.49%
gizi.
(underweight) pada anak
balita.
Prevalensi stunting n/a 15.3% 7.46% 7.72% 2.73%
(pendek dan sangat
pendek) pada anak
dibawah dua dua
tahun/baduta.
Prevalensi malnutrisi n/a 0.13% 0.15% 0.15% 0.17%
(berat badan/tinggibadan)
anak pada usia kurang dari
5 tahun,berdasarkan tipe.
Prevaluensi anemia pada 5.42% 5.30% 16.10% 18.00% 17.70%
ibu hamil.
Presentase bayi usia n/a 76.70% 86.80% 57.70% 89%
kurang dari 6 bulan yang
mendapatkan ASI eklusif.
Angka kematian ibu (AKI) 98.12 71 52 64.98 117.33
per 100.000 kelahiran
hidup.
Proporsi perempuan 94.93% 93.70% 86.30% 87.20% 87.96%
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Presentase perempuan 92.38% 93.60% 86.30% 86.90% 87.92%
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
Angka kematian balita 0.35 11 3 2 8.10
(AKBa) per 1000 kelahiran
hidup.
Angka kematian balita 8.7 7 5 7 6.30
(AKN) per 1000 kelahiran
hidup.
Presentase kabupaten/kota 97.38% 96.67% 97.23% 96.69% 94.73%
yang mencapai 80%
iminisasi dasar lengkap
pada bayi
Prevalensi HIV pada n/a 80.64% 83.07% 84.29% 0.016%
populasi dewasa.
Insiden tuberkulosis (ITB) n/a 60.10 40.13 47.69 63
per 100.000 penduduk.
Kejadian malaria per 1000 0.25 0.017 0.007 0.012 0.003
orang.
Prevalensi tekanan darah n/a n/a 100 86 56
tinggi.
Prevalensi obesitas pada n/a n/a 1.72% 18% 15%
penduduk umur ≥ 18
tahun.
Angka prevalensi 67.55% 70.03% 79.17% 83.87% 67.50%
penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua
cara pada Pasangan Usia
Subur (PUS) usia 15-49
tahun yang berstatus
kawin.
Angka penggunaan metode 34.7% 34% 31% 31% 38.9%
kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) cara modern.
Jumlah penduduk yang n/a 473.39 540.344 638.19 714.852
dicakup 9 4
asuransi kesehatan atau
sistem kesehatan
masyarakat per 1000
penduduk.
Cakupan Jaminan n/a 39.81% 44.52% 51.56% 56.73%
Kesehatan Nasional (JKN).
Proporsi kematian akibat 0 0 0 0 0
keracunan.
Persentase ketersediaan 95% 95.8% 87.08% 92.70% 100%
obat dan vaksin di
Puskesmas.
Kepadatan dan distribusi n/a 1:1777 1:1772 1:718 1:873
tenaga kesehatan.

C. FISKAL DAERAH
1. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
a. Pendapatan
Sumber pendapatan dari dana perimbangan dengan proporsi rata-rata tahun
dari total pendapatan daerah. Lebih spesifiknya, pendapatan terbesar bersumber dari
Dana Alokasi Umum. Hal ini tentu berpengaruh terhadap tingkat kemandirian
keuangan daerah daerah dan tingkat ketergantungan keuangan daerah terhadap dana
transfer. Dalam meningkatkan daerah melalui pajak,retribusi, dan lain-lain PAD yang
sah. Berikut contoh proposi realisasi pendapatan dari Kabupaten B Tahun 2016-2020
sebagai berikut:

No. Uraian Proporsi


2016 2017 2018 2019 2020
1. PENDAPATAN 100.00% 100.00 100.00% 100.00 100.00%
% %
1.1 Pendapatan Asli 10.00% 13.99% 10.73% 11.90% 13.41%
Daerah
1.1.1 Pajak Daerah 2.69% 3.16% 3.79% 4.02% 3.97%
1.1.2 Retrbusi Daerah 0.92% 0.99% 0.99% 0.18% 0.84%
1.1.3 Hasil pengelolaan 0.08% 0.08% 0.07% 0.10% 0.08%
keungan daerah
yang dipisahkan
1.1.4 Lain-lain PAD yang 6.32% 9.77% 5.88% 6.97% 8.52%
sah
1.2 Dana Perimbangan 71.38% 66.89% 68.00% 67.57% 65.16%
1.2.1 Dana bagi hasil 3.04% 2.64% 4.58% 3.89% 3.97%
pajak/bagi hasil
bukan pajak.
1.2.2 Dana alokasi umum 50.37% 48.04% 47.18% 48.06% 46.81%
1.2.3 Dana alokasi khusus 17.96% 16.20% 16.24% 15.62% 14.38%
1.3 Lain-lain 18.62% 19.12% 21.26% 20.53% 21.43%
Pendapatan Daerah
yang sah
1.3.1 Hibah 0.83% 0.00% 3.62% 3.87% 4.10%
1.3.2 Dana Darurat 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
1.3.3 Dana bagi hasil 5.61% 6.83% 6.69% 7.59% 6.45%
pajak dar provinsi
dan pemerintah
daerah lainnya
1.3.4 Dana penyesuaian 7.85% 9.58% 8.48% 8.70% 10.50%
dan otonomi khusus
1.3.5 Bantuan keuangan 4.33% 2.71% 2.48% 0.38% 0.38%
provinsi atau
pemerintahan daerha
lainnya.

b. Belanja
Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah sebagai pengurangan nilai kekayaan
yang bersih dan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan.
Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (performance
budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Berikut
contoh proporsi ralisasi belanja daerah kabupaten B tahun 2016-2020 sebagai berikut:

No. Uraian Proporsi Rata-rata


2016 2017 2018 2019 2020
2. Belanja 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2.1 Belanja tidak 56.01% 54.35% 58.60% 54.29% 63.52% 57.35%
langsung
2.1. Belanja 43.62% 39.33% 42.97% 38.75% 38.32% 40.60%
1 pegawai
2.1. Belanja bunga 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
2
2.1. Belanja 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
3 subsidi
2.1. Belanja hibah 0.91% 1.57% 1.92% 1.96% 5.28% 2.33%
4
2.1. Belanja 0.03%% 0.28% 0.26% 0.31% 0.31% 0.24%
5 bantuan sosial
2.1. Belanja bagi 0.45% 0.45% 0.54% 0.49% 0.60% 0.51%
6 hasil
2.1. Belanja 10.99% 12.69% 12.91% 12.79% 14.40% 12.76%
7 bantuan
keuangan
2.1. Belanja tidak 0.00% 0.03% 0.00% 0.00% 4.61% 0.93%
8 terduga
2.2 Belanja 43.99% 45.65% 41.40% 45.71% 36.48% 42.65%
langsung
2.2. Belanja 0.94% 1.04% 0.86% 0.77% 0.63% 0.85%
1 pegawai
2.2. Belanja barang 13.81% 19.37% 21.99% 23.89% 23.93% 20.60%
2 dan jasa
2.2. Belanja modal 29.25% 25.25% 18.55% 21.05% 11.91% 21.20%
3
Berdasarkan gambar tabel diatas dapat di ketahui bahwa proporsi realisasi
belanja Kabupaten B pada tahun 2016-2020 cenderung fluktuaktif. Proporsi rata-rata
realisasi belanja terbesar berada pada belanja pegawai (belanja tidak langsung).
Artinya realisasi belanja pegawai yang tidak berkenan langsung dengan program dan
kegiatan lebih besar dibandingkan dengan belanja langsung.
2.PERMASALAHAN PEMBANGUNAGAN DAERAH
Permasalahan pembangunan adalaha daftar rekap permasalahan-permasalahan yang
telah diindetifikasi dan aanalisis pada bab 2 dan bab 3 yang didasarkan pada gap capaian
antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi. Selain itu penyusunan permasalahan
selain karena adanya gap juga didasarkan pada capaian indikator kinerja pemerintah yang
perkembangan cenderung stagnan atau pertumbuhan melambat. Berikut contoh permasalahan
pembangunan di Kabupaten B sebagai berikut:

No. Permasalahan
Aspek Pelayanan Umum
Pendidikan
1. APM SMP/MTS masih tergolong rendah.
2. Ketersediaan fasilitas sekolah untuk jenjang SMP/MTS penting ditingkatkan.
3. Ketersediaan data pendidikan yang terintegrasi.
4. Masih rendahnya kesadaran pentingnya pendidikan di Kabupaten B.
5. Keringanan Biaya Operasional Sekolah bagi Masyarakat Kurang Mampu
6. Belum kuatnya pendidikan karakter dan budi pekerti.
7. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat memiliki kekurangan
8. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/sederajat memiliki kekurangan
9. Ketersediaan data Pendidikan yang terintegrasi.
Kesehatan
10. Pelayanan kesehatan untuk anak masih perlu ditingkatkan
11. Ketersediaan fasilitas Kesehatan rujukan di Kabupaten B masih minim
12. Meningkatnya penderita stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak
13. Angka harapan hidup masih tergolong rendah
14. Kurangnya kecukupan tenaga kesehatan
15. Meningkatnya penderita malnutrisi
16. Meningkatnya Angka Kematian Balita (AKBa)
17. Meningkatnya kasus obesitas pada penduduk
18. Penanggulangan penyakit menular
19. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit Daerah

3.ISU-ISU STRATEGIS
Isu strategis adalha kondisi permasalahan yang ada di daerah yang harus diperhatikan
dan diutamakan dalam merancang pembangunandaerah untuk meningkatkan kuantitas suatu
daerah dimasa mendatang.Berikut contoh isu strategis dan permaslahan pembangunn di
kabupaten B tahun 2021-2016 sebagai berikut:

Isu strategis Masalah Urusan pemerintah


Pentingnya Pemerataan  APM SMP/MTS Pendidikan
Akses dan Pemenuhan masih tergolong
Standar Layanan Pendidikan rendah.
serta Pengembangan  Ketersediaan fasilitas
Pendidikan Karakter sekolah untuk jenjang
Terintegrasi dengan SMP/MTS penting
Pendidikan Formal dan ditingkatkan.
NonFormal.  Ketersediaan data
pendidikan yang
terintegrasi.
 Masih rendahnya
kesadaran pentingnya
pendidikan.
1. Tantangan untuk  Pelayanan kesehatan Kesehatan
Memperluas Layanan untuk anak masih
Kesehatan dan perlu ditingkatkan.
Kualitas Fasilitas  Ketersediaan fasilitas
Kesehatan yang Kesehatan rujukan
Memiliki Standarisasi masih minim.
Tersertifikasi.  Meningkatnya
2. Pentingnya Perhatian penderita stunting
Terhadap Percepatan (pendek dan sangat
Pengentasan Stunting pendek) pada anak.

4.VISI dan MISI


VISI
Terbangunnya perekonomian rakyat yang mandiri, tangguh dan berdaya saing, menuju
masyarakat Kabupaten B yang sejahtera, makmur, dan religius.
MISI
1. Mewujudkan kesejahteraan, keberdayaan, kesempatan kerja dan partisipasi
masyarakat.
2. Mewujudkan penerapan nilai-nilai kehidupan beragama dalam perilaku kehidupan
bermasyarakat yang memiliki kepekaan dan kepedulian sosial berdasarkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah Yang Maha Kuasa.
3. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik dan akses masyarakat terhadap
sumber daya ekonomi, pelayanan kesehatan dan Pendidikan.
4. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkelanjutan dengan didukung
pembangunan infrastruktur yang memadai.
5. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban di lingkungan masyarakat serta penegakan
hukum dan HAM.
6. Mewujudkan optimalisasi pengendalian sumberdaya alam, pelestarian lingkungan
hidup dan penataan ruang yang berkelanjutan.
7. Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi
birokrasi yang profesional dan bersih dari KKN.
VISI, MISI, TUJUAN, STATEGI DAERAH
Visi : Terbangunnya perekonomian rakyat yang mandiri, tangguh dan berdaya saing, menuju
masyarakat Kabupaten B yang sejahtera, makmur, dan religius.

Misi Tujuan Sasaran Strategi


Misi 1 : Meningkatkan  menurunnya pemerlu Keberpihakan terhadap
Meningkatkan taraf pelayanan keberdayaan perempuan
Kesejahteraan kesejahteraan kesejahteraan sosial. dan penyandang masalah
Sosial dan  Terwujudnya kesejahteraan sosial serta
Masyarakat harmonisasi penhayatan dan perlindungan anak,
Blitar sosial penerapan nilai-nilai perempuan dan
Berlandaskan kehidupan religius, toleransi, penyandang masalah
Iman dan Takwa masyarakat solidaritas sosial, dan kesejahteraan sosial
dengan Kearifan gotong royong dalam
Lokal Budaya. kehidupan
masyarakat.
Misi 2 : Meningkatkan  Meningkatkan  Pemerataan akses
Meningkatkan kualitas SDM kualitas dan dan pemenuhan
taraf hidup yang aksebilitas standar layanan
masyarakat berperspektif pendidikan dan pendidikan serta
kabupaten B gender kesehatan. pengembangan
yang memiliki  Meningkatnya pendidikan
mutu dan nilai kualitas kepemudaan. karakter
kompetensi terintegrasi
tinggi, dengan dengan pendidikan
mengoptimalkan formal dan non
potensi generasi formal.
muda  Memperluas
Kabupaten B layanan kesehatan
dan kualitas
fasilitas kesehatan
yang memiliki
standarisasi
tersertifikasi.
 Percepatan
pengentasan
stunting dengan
promosi Pola
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
berbasis kesadaran
kesehatan
keluarga

Misi 3 : Mewujudkan  Meningkatkan  Tuntutan terhadap


Pengoptimalan pemerintahan kualitas dan percepatan
kinerja daerah yang mendekatkan reformasi
pemerintah yang akuntebel, pelayanan publik birokrasi dan
akuntabel, inovatif dan hingga ke desa. pencegahan
inovatif dan berintegritas.  Meningkatnya korupsi.
berintegritas. efisiensi dan  Tututan
efektifitas serta penyediaan
akuntabilitas kinerja layanan publik
pemerintah daerah. yang lebih cepat,
baik dan murah
berbasis teknologi
informasi yang
terintegrasi.
Misi 4 : Meningkatnya  Meningkatkannya  Pengembangan
Percepatan dan daya saing kesempatan kerja dan UMKM,
pemerataan ekonomi daya beli masyarakat. Pariwisata dan
pembangunan insklusif,  Meningkatnya ekonomi kreatif
yang adil dan mandiri, dan kualitas dan kuantitas dengan
merata melalui berkelanjutan. insfrastruktur menghadirkan
pembangunan penunjang aksebilitas investasi yang
potensi ekonomi perekonomian yang mampu menyerap
daerah dengan berkelanjutan. tenaga kerja secara
mengedepankan  Meningkatnya luas dan
pemberdayaan produktifitas sektor meningkatkan
masyarakat dan unggulan daerah. PAD.
kelestarian  Keberpihakan
lingkungan. pada petani,
ketersediaan
sarana dan
prasarana produksi
pertanian dan
industri olahan
hasil pertanian
untuk
menumbuhkan
produksi dan
produktivitas
pertanian serta
meningkatkan
ketahanan pangan
daerah.
 Akselerasi
pembangunan
kawasan strategis
yang sesuai
dengan penataan
ruang dengan
menyediakan
infrastruktur
penunjang
aksesibilitas dan
sarana prasarana
dasar.
 Peningkatan
kesiapsiagaan dan
mitigasi bencana
dan daya dukung
lingkungan
dengan perubahan
perilaku
masyarakat dan
ketersediaan
saranaprasarana.
 Tantangan
penyediaan
infrastruktur dasar
rumah layak huni,
sanitasi layak dan
ketersediaan air
bersih.
 Integrasi treatment
pengentasan
kemiskinan secara
terpadu dan
berorientasi pada
keberdayaan
masyarakat
miskin.

5.PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA


Proses penting dalam perumusan RPJMD salah satunya ialah merumuskan program
pembangunan daerah sebagai upaya menghasilkan rencana pembangunan yang kongkrit
berdasarkan prioritas kepala daerah dan wakil kepala daerah. Program prioritas pembangunan
daerah merupakan sekumpulan program yang secara khusus berhubungan dengan janji-janji
kampanye Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dan secara umum terhadap penerjemahan visi
dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Berdasarkan janji-janji atau platform politik dan
visi misi tersebut kemudian didefinisikan kedalam program, kegiatan atau sub kegiatan yang
berpedoman pada Keputusan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 0503708 Tahun 2020
Tentang Hasil Verifkasi dan Validasi Pemutakhiran Klarifikasi, Kodifikasi Dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Berikut contoh program dari Kabupaten B
tahun 2021-2026 sebgai berikut:
Tabel
Indikator Kinerja dan Program Pembangunan Daerah
Tujuan/sasaran IKU/IKD Program Indikat Sat. Kinerj 2022 2023 2024 2025 2026 Target pada PD
or a awal akhir tahun
kinerja perencanaan
(2026)

2020 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Misi 2 : Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang memliki mutu dan kompetisi tinggi, dengan mengoptimalkan potensi generasi kabutapen B.

Tujuan : meningkatkan kualitas SDM yang berspektif gender

Indeks pembangunan manusia (IPM) Indeks 70,58 71,48 - 72,06 - 72,97 - 73,42 - 73,42 - 73,42 -

Indeks pembangunan gender Indeks 92,7 92,83 - 92,9 93,03 - 93,1 - 93,1 - 93,1 -

Meningkatnya kualitas dan Harapan lama sekolah Tahun 12,46 12,65 12,77 13,05 13,19 13,19 13,19
aksebilitas layanan (HLS)
pendidikan dan kesehatan.
Rata-rata lama sekolah Tahun 7,39 7,51 7,58 7,71 7,78 7,78 7,78
(RLS)

Usia harapan hidup Tahun 73,52 73,72 - 73,89 - 74,27 - 74,54 - 74,54 - 74,54 -

Program Tingkat % 95 97 162. 99 174. 100 190.52 100 191. 100 192. 100 910.2 Per
pengelolaan partisip 498. 108. 1.217.0 013. 153. 94.28 ang
prndidikan asi 302. 414. 33 305. 047. 6.180 kat
warga 388 238 259 262 dae
negara rah
usia 5- yan
5 tahun g
yang me
berparti nan
sipasi gan
dalam i
PAUD. uru
san
Tingkat % 100 100 100 100 100 100 100 pen
partisip didi
asi kan
warga
negara
usia 7-
12
tahunya
ng
berparti
siapasi
dalam
pendidi
kan
dasar.

Tingkat % 100 100 100 100 100 100 100


partisip
asi
warga
negara
usia
13-15
tahun
yang
berparti
sipasi
dalam
pendidi
kan
meneng
ah
pertam
a.
Tingkat % 90 90 92 92 93 93 93
partisip
asi
warga
negara
usia 7-
18
tahun
yang
belum
menyel
esaikan
pendidi
kan
dasr
dan
meneng
ah yang
berparti
sipasi
dalam
pendidi
kan
kesehat
an.
6.MATRIKS CASCADING
Tabel
Program pembangunan dan kerangka pendanaan Kabupaten B Tahun 2021-2026 Prioritas I
Bidang Indikato Satuan Kondisi Target kinerja dan anggaran program perangkat daerah Target akhir tahun PD
urusan r kinerja kinerja 2022 2023 2024 2025 2026 perencanaan
pemerintahan program awal (2026)
dan program RPJMD Targe Anggara Target Anggara Target Anggara Target Anggaran Target Anggara Target Anggara
prioritas t n (%) kinerj n (%) kinerja n (%) kinerja (%) kinerj n (%) kinerj n (%)
pembangunan kinerj a a a
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
PENDIDIKAN
Program Rata-rata % 100 100 621.042.0 100 667.457.5 100 730.705.5 100 732.592.8 100 736.964.1 100 3.488.762 Peran
penunjang tingkat 65.353 96.198 80.584 85.414 35.267 .262.816 gkat
urusan capaian daerah
pemerintahan kinerja yang
daerah kegiatan menan
Kabupaten/Da pada gani
erah program urusan
penunjan Pendi
g usrusan dikan.
pemerint
ah
daerah.
Program Tingkat % 95 97 162.498.3 99 174.108.4 99 190.013.3 100 191.013.3 100 192.153.0 100 910.294.2
Penglolaan partisipas 02.388 24.238 05.259 05.259 47.262 86.180
Pendidikan i warga
negara
usia 5-6
tahun
yang
berpartisi
pasi
dalam
PAUD.
Tingkat % 100 100 100 100 100 100 100
partisipas
i warga
negara
usia 7-12
tahun
yang
berpartisi
pasi
dalam
pendidik
an dasar
Tingkat % 100 100 100 100 100 100 100
partispasi
warga
negara
usia 13-
15 tahun
yang
berpartisi
pasi
dalam
pendidik
an
menenga
h
pertama.
Tingkat % 90 90 92 92 93 93 93
partisipas
i warga
negara
usia
tahun
yang
belum
menyeles
aikan
pendidik
an dasar
dan
menenga
h yang
berpartisi
pasi
dalam
pendidik
an
kesehata
n
Program Persentas % 95 97 16.040.84 97 17.238.90 100 18.863.98 100 19.025.55 100 90.081.99 100
pengembangan e satuan 6.209 8.472 1.025 2.607 2.221
kurikulum pendidik
an yang
menyele
nggaraka
n
kurikulu
m mulok
sesuai
kerifan
lokal
Program Persentas % 90 95 38.777.75 100 41.673.99 100 45.602.50 100 45.720.29 100 45.993.09 100 217.767.6
pendidik dan e satuan 4.545 6.037 8.519 3.078 7.836 50.015
tenaga pendidik
kependidikan an
dengan
tenaga
pendidik
dan
kependid
ikan
yang
sesuai
kebutuha
n
Program Presentas % 100 100 87.223.08 100 93.737.62 100 102.574.0 100 102.838.9 100 103.452.6 100 489.826.3
pengendalian e satuan 8 6 58 92 14 78
perizinan pendidik
pendidikan an
berizin
OSS
yang
terfasilita
si
KESEHATAN
Program Rata-rata % 100 100 243.322.0 100 246.671.9 100 249.087.6 100 249.730.9 100 251.221.0 100 1.240.033
penunjang tingkat 84.688 15.958 07.914 64.497 64.201 .637.258
urusan kinerja
pemerintahan kegiatan
daerah pada
Kabupaten/Kot program
a penunjan
g urusan
pemerint
ahan
daerah
Program Presentas % 9,5 10 231.981.6 11 266.627.1 12 291.761.4 13 291.285.6 14 294.260.4 14 1.375.916
pemenuhan e 44.613 25.172 55.665 41.251 17.043 .283.744
upaya keluarga
kesehatan sehat
pereorangan
dan upaya
kesehatan
masyarakat
Rasio % 75 87,5 100 100 100 100 100
tampung
RS
terhadap
jumlah
pendudu
k
Persentas Rasio 1:1500 1:1500 1:1500 1:1500 1:1500 1:1450 1:1450
e RS
rujukan
tingkat
Kabupate
n/kota
yang
terakredit
asi
Program Presentas % 85 87 24.286.18 90 26.181.16 93 30.534.55 95 30.665.08 100 30.967.39 100 142.634.3
peningkatan e SDM 2.000 6.263 9.394 2.714 2.141 82.512
kapasitas kesehata
sumber daya n sesuai
manusia satandar
kesehatan
Program Presentas % 100 100 685.000.0 100 581.539.2 100 636.359.6 100 638.003.2 100 641.810.0 100 3.182.712
sediaan e sarana 00 26 02 25 75 .128
farmasi, alat kefarmas
kesehatan dan ian
makanan berijin
minuman.
Program Presentas % 73 75 3.468.894 77 3.472.312 79 3.536.340 81 3.538.260. 82 3.542.706 82 17.558.51
pemberdayaan e UKBM .750 .949 .803 485 .723 5.710
masyarakat aktif
bidang
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai