Nim: 210231100029
Prodi: Ekonomi Pembangunan
Kelas: A
Matkul: Perencanaan Pembangunan
Jawaban Ulangan Akhir Semester
1. A. ASPEK PELAYANAN UMUM
1. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu indikator untuk tingkat kesejahteraan suatu
negara. Pendidikan memengaruhi pada kualitas sumber daya manusia yang
menjadisalah satu unsur dalam sebuah pembangunan negara. Indeks pendidikan
adalah indikator yang memngambarkan perkembangan pendidikan. Berikut data-
data pendidikan yaitu:
a. Angka Melek Huruf (SPM)
Definisi Angka Melek Huruf merupakan proposi penduduk usia 15
tahun ke atas yang mempunyai kemampuan dalam membaca dan menulis
huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang dibaca/dituliskan
terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. Angka melek huruf atau kecakapan
baca tulis, maka semakin tinggi pula mutu kualitas SDM. Sebagai contoh
berikut:
95
94.5
94
93.5 2020
93 2019
2018
92.5
2017
92 2016
91.5
2016
2017
2018
2019
2020
Gambar 1.1 Perkembangan Angka Melek Huruf Pada tahun 2021
Angka melek huruf sudah cukup baik pada angka 94,62% di tahun
2019. Hal ini menunjukan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif
dan/atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian penduduk untuk
memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan
sehari-hari dan melanjutkan pembelajarannya. Namun, pada tahun 2020 angka
melek huruf mengalami sedikit penurunan sebesar 0,42% sehingga berada
pada 94,20%. Rata-rata lama sekolah masih sampai kelas 2 SMP, yang
menggambarkan bahwa sistem pendidikan dasar cukup efektif untuk
meningkatkan melek huruf, namun belum efektif dalam meningkatkan kualitas
pembangunan.
b. Angka Partisipasi (SPM & SDG's)
Pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam menentukan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan
yakni mampu melakukan inivasi, kreasi serta memiliki karakter dan budi
pekerti luhur. Data angka partisipasi Pendidikan antara lainangka partispasi
sekolah, angka partisipasi murni, angka parsipasi kasar, angka putus sekolah
dan angka kelulusan.
No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. APS (%)
-SD/MI dan 96 97 100 100 100
Paket A
-SMP/MTs 77 81 100 100 100
dan Paket B
2. APM (%)
-SD/MI dan 97 97 98 98 98,5
Paket A
-SMP/MTs 85 86 86 89 89,99
dan Paket B
3. APK (%)
-SD/MI dan 99 100 100 100 99,9
Paket A
- SMP/MTs 99 100 100 99 100
dan Paket B
4. Angka Putus Sekolah (%)
-SD 0 0 0 0 0
-SMP/MTs 0 0 0 0 0
5 Angka Ketulusan
-SD 100 100 100 100 100
-SMP/MTs 100 100 100 100 100
Tabel 2.2 Data Pendidikan pada Tahun 2016-2020
No Uraian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020
1. Rasio ketersediaan sekolah/pendudukan usia sekolah
-SD/MI 4:00 4:01 4:01 3:33 3:33
-SMP/MTs 5:34 5:35 5:35 6:28 6:28
2. Rasio guru terhadap murid
-SD/MI 1:16 1:18 1:21 1:20 1:20
-SMP/MTs 1:15 1:21 1:21 1:20 1:20
3. Presentase guru SD/SLB berkualifikasi S1/D4 (%)
-SD/MI 83 95 95 95 95
- SMP/MTs 79 95 95 95 95
4. Presentase guru SD/SLB ber
-SD 74 90 90 90 90
-SMP/MTs 82 94 94 94 95
Tabel 2.2 Ketersediaan Sekolah Pada Tahun 2016-2020
Kualitas layanan pendidikan sangat ditentukan dengan ketersediaan
sekolah yang representatif. Hal utama yang harus menjadi perhatian adalah
ketersediaan, setelah itu kualitas sekolah. Keberadaan guru yang memadai
baik secara jumlah dan kualitas menjadi hal penting kedua dalam
meningkatkan pendidikan daerah.
No Indikator Tahun
2019 2020
Pendidikan Anak Usia Dini dan NonFormal
1. Presentase APK PAUD n/a 99%
2. Presentase Lembaga Kursus dan n/a 7%
Pelatihan dan Pusat Kegiatan
Belajar (PKBM) terkreditasi
3. Presentase Angka Melek Huruf n/a 94.2%
(AMH)
Pendidikan Dasar
1. Presentase APK jenjang SD n/a 99,90%
2. Presentase APM jenjang SD n/a 98,50%
3. Angka Kelulusan n/a 100%
4. Presentase Ruang Kelas Kondisi n/a 95%
Baik Jenjang SD
Pendidikan Menengah Pertama
1. Presentase APK jenjang SMP n/a 99%
2. Presentase APM jenjang SMP n/a 89.99%
3. Angka Kelulusan n/a 100%
4. Presentase Ruang Kelas Kondisi n/a 98%
Baik Jenjang SMP
Tabel 2.3 Contoh Realisasi Indikator SPMBidang Pendidikan Tahun 2019-
2020
e. Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable
Development Goals (SDG's)
Berikut contoh data SDG's periode 2015-2019 berdasarkan pada data yang
dihimpun:
Indikator Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
Angka Partisipasi Murni 93.23% 97% 97% 98% 98%
(APM) SD/MI/sederajat
Angka Partisipasi Murni 83.35% 85% 86% 86% 89%
(APM)
SMP/MTs/sederajat
Presentase SD/MI n/a n/a 90% 90% 90%
berakreditasi minimal B
Presentase SMP/MTs n/a n/a 90% 90% 90%
berakreditasi minimal B
Angka Partisipasi Kasar 99.5% 100% 100% 100% 100%
(APK) SD/MI/sederajat
Angka Partisipasi Kasar 99.18% 99% 99.78% 99,99% 99.99%
(APK)
SMP/MTs/sederajat
Angka Partisipasi Kasar 90% 94% 95% 99% 100%
(APK) Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Presentase guru 80% 82% 95% 100% 100%
TK,SD,SMP,SMA,SMK,
Dan PLB yang
bersertifikat pendidik
Tabel 2.4 Realisasi Indikator SDG's Bidang Pendidikan Tahun 2015-
2019
2. Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu layanan utama yang harus
diselenggarakan oleh pemerintah. Layanan kesehatan dikelola oleh Dinas
Kesehatan. Secara umum pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh pukesmas dan
Rumah Sakit. Pelayanan Pukesmas ini masih didukung oleh beberapa pukesmas
pembatuuntuk mengoptimalkan pelayanan bidang kesehatan. Selain itu juga
terdapat rumah sakit umum daerah serta rumah sakit swasta. Ada beberapa
indikator yang mencakup tentang kesehatan sebagai berikut:
a. Indikator Bayi dan Balita
Kesehatan merupakan salah satu pelayanan dasar yang digunakan
untuk mengukur tingkat kesejahteraan manusia di indonesia. Selain indeks
kesehatan, terdapat juga variabel-variabel kesehatan lainnya. Salah satunya
adalah indikator yang berkaitan denagn kesehatan bayi dan balita. Berikut
contoh tabel kesehatan bayi dan balita sebagai berikut:
Indikator Realisasi
2019 2020
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan 15.496 15.491
antenatal sesuai standar
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan 15.307 15.479
persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan
kesehatan
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hariyang 15.154 15.371
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar
Jumlah balita 12- 23 bulan yang mendapat 67.837 60.573
Pelayanan Kesehatan sesuai Standar + Jumlah Balita
usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar + Balita usia 3659 bulan mendapakan
pelayanan sesuai standar
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat 59.001 89.473
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah orang usia 15– 59 tahun di kab/kota yang 558.854 225.369
mendapat pelayanan skrining sesuai standa
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih 85.204 225.369
yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali
Jumlah penderita hipertensi usia >= 15 tahun di 197.322 119.481
dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita diabetes melitus usia >= 15 tahun 18.871 23.065
di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan 2.205 2.075
kesehatan jiwa sesuai standar
Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan 5.572 3.322
pemeriksaan penunjang
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang 14.592 12.580
mendapatkan pelayanan sesuai standar
d. Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable
Development Goals (SDG,s) Bidang Kesehatan
Tujuan dari SDG's adalah untuk menjamin kehidupan yang sehat dan
meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Untuk mencapai
kehidupan sehat pada tahun 2030. Ditetapkan 13 target yang diukur melalui 50
indikator. Berikut contoh tabel indikator SDG's bidang kesehatan tahun 2015-
2019 sebagai berikut:
Indikator Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
Presetase perempuan 92.38% 93.6% 86.3% 86.90% 87.92%
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya
difasilitas kesehatan.
Presentase anak umur 12- 92.34% 96.67% 97.23% 97.4% 95.90%
23 bulan yang menerima
imunisasi dasar lengkap.
Prevalensi penggunaan 67.55% 70.03% 79.17% 83.87% 67.50%
metode kontrasepsi (CPR)
semua cara pada pasangan
usia subur (PUS) usia 15-
49 tahun yang bersetatus
kawin.
Prevalensi kekurangan 2.68% 1.18% 2.49% 2.77% 3.49%
gizi.
(underweight) pada anak
balita.
Prevalensi stunting n/a 15.3% 7.46% 7.72% 2.73%
(pendek dan sangat
pendek) pada anak
dibawah dua dua
tahun/baduta.
Prevalensi malnutrisi n/a 0.13% 0.15% 0.15% 0.17%
(berat badan/tinggibadan)
anak pada usia kurang dari
5 tahun,berdasarkan tipe.
Prevaluensi anemia pada 5.42% 5.30% 16.10% 18.00% 17.70%
ibu hamil.
Presentase bayi usia n/a 76.70% 86.80% 57.70% 89%
kurang dari 6 bulan yang
mendapatkan ASI eklusif.
Angka kematian ibu (AKI) 98.12 71 52 64.98 117.33
per 100.000 kelahiran
hidup.
Proporsi perempuan 94.93% 93.70% 86.30% 87.20% 87.96%
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Presentase perempuan 92.38% 93.60% 86.30% 86.90% 87.92%
pernah kawin umur 15-49
tahun yang proses
melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
Angka kematian balita 0.35 11 3 2 8.10
(AKBa) per 1000 kelahiran
hidup.
Angka kematian balita 8.7 7 5 7 6.30
(AKN) per 1000 kelahiran
hidup.
Presentase kabupaten/kota 97.38% 96.67% 97.23% 96.69% 94.73%
yang mencapai 80%
iminisasi dasar lengkap
pada bayi
Prevalensi HIV pada n/a 80.64% 83.07% 84.29% 0.016%
populasi dewasa.
Insiden tuberkulosis (ITB) n/a 60.10 40.13 47.69 63
per 100.000 penduduk.
Kejadian malaria per 1000 0.25 0.017 0.007 0.012 0.003
orang.
Prevalensi tekanan darah n/a n/a 100 86 56
tinggi.
Prevalensi obesitas pada n/a n/a 1.72% 18% 15%
penduduk umur ≥ 18
tahun.
Angka prevalensi 67.55% 70.03% 79.17% 83.87% 67.50%
penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua
cara pada Pasangan Usia
Subur (PUS) usia 15-49
tahun yang berstatus
kawin.
Angka penggunaan metode 34.7% 34% 31% 31% 38.9%
kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) cara modern.
Jumlah penduduk yang n/a 473.39 540.344 638.19 714.852
dicakup 9 4
asuransi kesehatan atau
sistem kesehatan
masyarakat per 1000
penduduk.
Cakupan Jaminan n/a 39.81% 44.52% 51.56% 56.73%
Kesehatan Nasional (JKN).
Proporsi kematian akibat 0 0 0 0 0
keracunan.
Persentase ketersediaan 95% 95.8% 87.08% 92.70% 100%
obat dan vaksin di
Puskesmas.
Kepadatan dan distribusi n/a 1:1777 1:1772 1:718 1:873
tenaga kesehatan.
C. FISKAL DAERAH
1. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
a. Pendapatan
Sumber pendapatan dari dana perimbangan dengan proporsi rata-rata tahun
dari total pendapatan daerah. Lebih spesifiknya, pendapatan terbesar bersumber dari
Dana Alokasi Umum. Hal ini tentu berpengaruh terhadap tingkat kemandirian
keuangan daerah daerah dan tingkat ketergantungan keuangan daerah terhadap dana
transfer. Dalam meningkatkan daerah melalui pajak,retribusi, dan lain-lain PAD yang
sah. Berikut contoh proposi realisasi pendapatan dari Kabupaten B Tahun 2016-2020
sebagai berikut:
b. Belanja
Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah sebagai pengurangan nilai kekayaan
yang bersih dan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan.
Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja (performance
budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Berikut
contoh proporsi ralisasi belanja daerah kabupaten B tahun 2016-2020 sebagai berikut:
No. Permasalahan
Aspek Pelayanan Umum
Pendidikan
1. APM SMP/MTS masih tergolong rendah.
2. Ketersediaan fasilitas sekolah untuk jenjang SMP/MTS penting ditingkatkan.
3. Ketersediaan data pendidikan yang terintegrasi.
4. Masih rendahnya kesadaran pentingnya pendidikan di Kabupaten B.
5. Keringanan Biaya Operasional Sekolah bagi Masyarakat Kurang Mampu
6. Belum kuatnya pendidikan karakter dan budi pekerti.
7. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat memiliki kekurangan
8. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/sederajat memiliki kekurangan
9. Ketersediaan data Pendidikan yang terintegrasi.
Kesehatan
10. Pelayanan kesehatan untuk anak masih perlu ditingkatkan
11. Ketersediaan fasilitas Kesehatan rujukan di Kabupaten B masih minim
12. Meningkatnya penderita stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak
13. Angka harapan hidup masih tergolong rendah
14. Kurangnya kecukupan tenaga kesehatan
15. Meningkatnya penderita malnutrisi
16. Meningkatnya Angka Kematian Balita (AKBa)
17. Meningkatnya kasus obesitas pada penduduk
18. Penanggulangan penyakit menular
19. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit Daerah
3.ISU-ISU STRATEGIS
Isu strategis adalha kondisi permasalahan yang ada di daerah yang harus diperhatikan
dan diutamakan dalam merancang pembangunandaerah untuk meningkatkan kuantitas suatu
daerah dimasa mendatang.Berikut contoh isu strategis dan permaslahan pembangunn di
kabupaten B tahun 2021-2016 sebagai berikut:
Misi 2 : Meningkatkan taraf hidup masyarakat yang memliki mutu dan kompetisi tinggi, dengan mengoptimalkan potensi generasi kabutapen B.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Indeks 70,58 71,48 - 72,06 - 72,97 - 73,42 - 73,42 - 73,42 -
Indeks pembangunan gender Indeks 92,7 92,83 - 92,9 93,03 - 93,1 - 93,1 - 93,1 -
Meningkatnya kualitas dan Harapan lama sekolah Tahun 12,46 12,65 12,77 13,05 13,19 13,19 13,19
aksebilitas layanan (HLS)
pendidikan dan kesehatan.
Rata-rata lama sekolah Tahun 7,39 7,51 7,58 7,71 7,78 7,78 7,78
(RLS)
Usia harapan hidup Tahun 73,52 73,72 - 73,89 - 74,27 - 74,54 - 74,54 - 74,54 -
Program Tingkat % 95 97 162. 99 174. 100 190.52 100 191. 100 192. 100 910.2 Per
pengelolaan partisip 498. 108. 1.217.0 013. 153. 94.28 ang
prndidikan asi 302. 414. 33 305. 047. 6.180 kat
warga 388 238 259 262 dae
negara rah
usia 5- yan
5 tahun g
yang me
berparti nan
sipasi gan
dalam i
PAUD. uru
san
Tingkat % 100 100 100 100 100 100 100 pen
partisip didi
asi kan
warga
negara
usia 7-
12
tahunya
ng
berparti
siapasi
dalam
pendidi
kan
dasar.