PROSES PERPINDAHAN II
Dosen Pengampu :
Kelompok :
2020
Soal 1 – Konduksi Steady State 1 Dimensi Tanpa Generasi Panas
Sebuah tangki bulat untuk menyimpan oksigen cair pada pesawat ulang-alik harus
dibuat dari stainless steel dengan diameter luar 0.80 m dan ketebalan dinding 55 mm. Titik
didih dan panas laten penguapan oksigen cair masing-masing adalah 90 K dan 213 KJ/Kg.
Tangki harus dipasang kompartemen besar yang suhunya dipertahankan pada suhu 240 K.
Desain sistem isolasi thermol (ketebalan minimum insulator) yang akan mempertahankan
kehilangan oksigen karena mendidih sampai kebatas 1 Kg/hari.
Diketahui :
T Air
Liquid Oxygen S
T∞
ri
r0
r
Insulation
Steel Container
T T∞
S
q
Ditanya :
Jawab :
q=ṁ ×h fg
Kg 1 hari 3 J
q=1 × × 213× 10
hari 24 ×3600 s Kg
J
q=2.4652 =2.4652 Watt
s
Mencari r
∆ T T ∞−T boiling
q= =
R R total
240−90
2.4652 W =
R total
240−90
Rtotal= =60.846 K /W
2.4652 W
↓
60.846=
1 1
[−
1
+
1
] 1 1
− +
1
[
4 ×3.14 × 9.2 0.395 0.4 4 ×3.14 × 0.000017 0.4 r 4 × 3.14 ×r 2 ×10 ]
60.846=2.7486 ×10−4 +4683.40
[ 1 1
− +
] 1
0.4 r 4 ×3.14 ×r 2 ×10
r =0.4021 m
Ketebalan Insulator
∆ r =r ¿ −r out
∆ r =0.4021−0.4
∆ r =0.0021 m=2.1 mm
Penampang elemen sebuah bahan bakar silinder panjang di sebuah reaktor nuklir
ditampilkan seperti gambar diatas. Pembangkitan energi terjadi secara seragam di batang
bahan bakar thorium, yang memiliki diameter D = 25 mm dan dibungkus dengan lapisan
aluminium tipis.
A. Diusulkan bahwa dalam kondisi steady state, sistemnya bekerja dengan tingkat
pembangkitan q̇ = 7 ×10 8 W/m3 dan karakteristik sistem pendingin T∞ = 95°C dan h
= 7000 W/m2 K. Apakah usulan ini memuaskan?
B. Jelajahi efek variasi dalam q̇ dan h dengan memplot distribusi temperature T(r) untuk
rentang nilai parameter. Sarankan satu usulan untuk kondisi yang dapat diterima.
Diketahui :
Coolant
T∞ h
D0
Aluminium cladding
Ditanya :
Jawab :
Mencari Taluminium
q̇ r 0
T S = T aluminium=T ∞ +
2h
7 ×108 ×12.5 ×10−3
¿ 95 °C +
2× 7000
¿ 720 ° C
¿ 933 ° K
Untuk mencari Tthorium, maka digunakan temperature distribution yang circular rod :
T (r )=
q̇ r 20
4K ( )r2
1− 2 +T S
r0
maka Tthorium,
T (r ) → r=0
( )
2
q̇ r 0 r
2
T (0) = 1− 2 +T S
4K r0
( )
−3 2
7 × 10 × ( 12.5 ×10 )
8
02
T (0) = 1− +933
4 ×54 ( 12.5 ×10−3 )
2
−3 2
7 ×10 × ( 12.5× 10 )
8
T thorium(max )= + 933=1500 ° K
4 × 54
A. Suhu pada bungkus aluminium yang didapat yaitu 933°K, suhu tersebut mencapai
titik leleh aluminium yaitu 933°K. Pada kondisi ini bungkus aluminium akan meleleh
dan sistem akan gagal.
Suhu maksimum pada batang bahan bakar Thorium yang didapat adalah 1500°K,
dimana suhu tersebut kurang dari titik leleh yang dimiliki thorium, sehingga thorium
tidak akan meleleh
Kesimpulannya, usulan pada keadaan ini tidak dapat diterima (tidak memuaskan)
akibat kegagalan sistem karena aluminium meleleh.
B. Saran untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengurangi laju alir panas (q̇ ) atau
dengan mengganti bahan bungkusan yang memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari
aluminium.