Anda di halaman 1dari 3

Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah

Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Allah SwT, karena apapun yang kita butuhkan baik kita
meminta maupun tidak meminta pasti telah Allah cukupkan untuk kita semua.

Shalawat dan salam teruntuk baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya (minadzulumati ila nuur).

Mari tingkatkan ketakwaan dan ketaatan kita kepada syariat Allah SWT. Ketahuilah, seburuk-buruk
umat adalah umat yang suka melanggar syariat-syariat AllahSWT. Seburuk-buruk umat adalah
umat yang tidak mau taat kepada Allah SWT.
Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang terbaik (ahsani taqwim) dengan berbagai
macam karakteristiknya. Kebenaran Al-Qur’an yang sangat autentik telah membuka mata hati kita
sebagai manusia bahwa Allah telah menjelaskan berbagai macam karakteristik manusia.

Sebagai contoh di dalam surat al-Mukminun, Allah telah menjelaskan karakteristik manusia yang
beruntung. Maka manusia lah yang akan memutuskannya, apakah ingin menjadi manusia yang
beruntung atau ingin menjadi manusia yang buntung.

Dalam Al-Qur’an pula Allah telah menjelaskan tentang karakteristik manusia tercela.

Dalam surat Ar-Rum ayat 33 Allah berfirman :

ْ‫ي إ َل ْيه ُثم إ َذا َأ َذ َاق ُهم‬َ ‫ض َد َع ْوا َرب ُه ْم ُمنيب‬


‫ر‬ ُ َ َ َ
‫و ِإذا مس الناس‬
ِ
ُ ْْ ُ ْ ِّ َ ْ ُ ِْ ِ ِ ِ َ َ َ ْ َ ُ ْ
‫شكون‬ ِ ‫ِمنه رحمة ِإذا ف ِريق ِمنهم ِبرب ِهم ي‬
Artinya : Dan apabila manusia ditimpa suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali
(bertaubat) kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya kepada mereka,
tiba-tiba sebagian mereka mempersekutukan Allah.

Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah


Dari ayat di atas dapatlah dipahami bersama bahwa kecenderungan manusia jika ditimpa sebuah
musibah pasti ia akan segera mendekatkan dirinya kepada Allah. Mari kita lihat bersama dari
berbagai musibah yang menimpa seseorang maupun musibah yang menimpa negeri ini.
Mari kita lihat para pelaku kejahatan yang dia beragama Islam, ketika sudah tetangkap oleh pihak
berwajib maka ia akan menampakkan dirinya sebagai orang muslim yang taat beribadah. Jika ia
laki-laki maka ia akan menampakkan dirinya dengan memakai kopiah, begitu juga dengan wanita
ia akan menampakkan dirinya menggunakan jilbab.

Musibah yang menimpa suatu kaum baik itu lokal maupun nasional juga nampak sama
perilakunya. Sebagai contoh ketika sudah tertimpa musibah, biasanya seminggu sesudahnya,
dibuatlah acara besar-besaran berupa penggalangan dana dan dzikir bersama. Bukankah Allah
telah mengingatkan kita bahwa hati yang tenang adalah berawal dari seberapa ingat dia dengan
Allah (ala bi dzikrillah tatmainul qulub).

Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah

Dalam lanjutan ayat tersebut, Allah juga telah menggambarkan bahwa manusia akan mudah
melupakan berbagai kenikmatan yang telah Allah berikan kepadanya.

ُ ْْ ُ ْ ِّ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ ْ َُ ََ َ
‫شكون‬ِ ‫إذا أذاقهم ِمنه رحمة ِإذا ف ِريق ِمنهم ِبرب ِهم ي‬
Artinya :kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya kepada mereka, tiba-tiba sebagian
mereka mempersekutukan Allah.

Berdasarkan ayat tersebut maka dapat dipahami bahwa manusia akan sangat mudah melupakan
kenikmatan dari Allah SwT, bahkan ada pula yang tidak menyadari bahwa kenikmatan itu adalah
pemberian dari Allah SwT. Inilah yang disebut dengan manusia sombong. Dia telah melupakan
Allah sebagai Dzat yang maha kuasa atas alam raya ini. Kita seharusnya dapatlah memanfaatkan
semua kenikmatan Allah ini dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai kita malah merusak
kenikmatan yang sudah diberikan Allah.

Mari kita instropeksi diri kita masing-masing, mulai dari hal yang terkecil. Contohnya, sudahkah
kita merawat anggota tubuh kita baik yang nampak dari luar maupun organ yang di dalam ini
dengan baik. Hal ini karena Allah telah mengingatkan kepada kita semua bahwa kerusakan yang
ada di muka bumi termasuk kerusakan dalam anggota tubuh ini adalah dampak dari perbuatan kita
sendiri. Maka marilah kita selalu mengingat bahwa semua kenikmatan ini berasal dari Allah SwT
dan kewajiban kita adalah merawatnya, sehingga nantinya kenikmatan itu akan semakin
bertambah.
Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah
Karakteristik manusia tercela yang kedua adalah mereka yang cepat berputus asa jika ditimpa
musibah atas kesalahan mereka sendiri. Allah berfirman dalam surat Ar Rum ayat 36 :

َ ِّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َْ ََ َ َ
‫وا ِبها ۖ و ِإن ت ِصبهم سيئة‬ ‫ح‬ ‫ر‬ِ ‫ف‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ح‬‫ر‬ ‫اس‬ ‫الن‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ق‬‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫إ‬
ِ ‫و‬
َ ُ ََْ ْ ُ َ ْ َْ ْ َ َ َ
‫يهم ِإذا هم يقنطون‬ ِ ‫ِبما قدمت أي ِد‬
Artinya : Dan apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira
dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) karena kesalahan
mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa.

Kita sebagai manusia, tidak akan pernah bisa lepas dari ujian, cobaan maupun musibah. Terkadang
kita merasa bahwa ujian atau musibah yang dihadapi terasa berat sehingga dapat membuat kita
putus asa. Maka banyak dijumpai manusia mengambil jalan pintas untuk cepat keluar dari ujian
atau musibah yang menimpanya.

Dari QS Ar Rum 36 diatas Allah telah menggambarkan kepada kita semua bahwa pada saat kita
diberikan sebuah kenikmatan pasti kita akan bergembira. Maka disinilah kewajiban kita untuk
selalu mengingat bahwa Allah Sang Pemberi Rezeki bagi makhluk-Nya. Marilah kita instropeksi diri
kita masing-masing, apakah kita sudah bersyukur atas nikmat Allah ini setiap kita bergembira. Jika
kita selalu bersyukur maka kelak sikap putus asa tidak akan mudah hinggap di sanubari kita
masing-masing.

Hadirin Jam’ah Jumat rahimakumullah

Allah telah memberikan petunjuk kepada kita melalui al Qur’an. Didalamnya terdapat berbagai
macam gambaran karakteristik seorang manusia. Maka marilah jadikan diri kita sebagai pribadi
yang beruntung dan jauhkan diri kita dari karakteristik manusia yang tercela. Yaitu dia yang ingkar
kepada nikmat Allah dan dia yang mudah putus asa jika ditimpa suatu masalah atau musibah.

Demikian isi khutbah jumat yang dapat saya sampaikan semoga dapat menjadikan instropeksi bagi
saya pribadi khususnya dan umumnya pada jamaah sekalian, apa yang saya sampaikan bukan
bertujuan untuk menggurui jamaah sekalian, dan semoga khutbah jumat pada siang hari ini sudah
memenuhi syarat dan rukun khutbah jumat

Anda mungkin juga menyukai