Kegawatdaruratan Obstetric
Setiap minggu ada 256 ibu, setiap hari ada 27 ibu dan setiap jam ada 2 ibu yang meninggal
Akibat komplikasi obstetrik yang tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu
Penyebab AKI
Kira-kira 75% kematian ibu disebabkan:
Partus lama/macet
Masalahnya: Sebagian
besar komplikasi tidak
bisa diprediksi
Memerlukan kesiapan
pelayanan berkualitas
setiap saat, atau 24 jam
7 hari (24/7) agar
Setiap semua ibu
kehamilan itu hamil/melahirkan yg
mengalami komplikasi
berisiko setiap saat mempunyai
akses ke pelayanan
darurat berkualitas dlm
waktu cepat
Membentuk tim
multidisiplin yang terdiri
Identifikasi kehamilan Membuat kebijakan
Melakukan latihan dari ahli obstetri,
berisiko: ante partum, dan prosedur untuk
kegawatdaruratan penyakit dalam,
intra partum, post perawat, dokter dan
obstetri perinatologi, perawat,
partum bidan
bidan, tim kamar
operasi dan bank darah
Kegawatdaruratan Maternal
Ante partum:
perdarahan (
Perdarahan
plasenta previa,
pada
solusio plasenta,
kehamilan awal
ruptur uteri , pre
( < 20 mgg)
eklampsia/
eklampsia
Post partum:
Intra partum: perdarahan
perdarahan (atonia uteri,
(ruptur uteri), retensi plasenta,
emboli cairan laserasi jalan
ketuban lahir, inversio
uteri )
Perdarahan pada kehamilan awal
Abortus
Mola Hidatidosa
Kehamilan Ektopik
Terganggu
Abortus Pengeluaran
hasil konsepsi
dengan usia
kehamilan
kurang dari 20
minggu
Komplikasi
Abortus Insipiens dapat
terjadi syok hipovolemik
Abortus septik dapat
terjadi syok sepsis
Jenis: Komplit,
Inkomplet,
Insipiens ,
Imminens,
Missed
Abortion,
Abortus septik
MOLA HIDATIDOSA
Molahidatidosa: Kehamilan abnormal, dimana seluruh vili
khorialis mengalami perubahan hidrofobik
• WASPADA :
• PENATALAKSANAAN Evakuasi
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
- Amenorhea
- Nyeri Perut
- Perdarahan
• PENATALAKSANAAN : Evakuasi hasil konsepsi
PENATALAKSANAAN :
Inkomplit : jika rongga - Histerorafi
abdomen dan rongga - Histerektomi
uterus masih dibatasi oleh
peritoneum viscerale
Ruptur Uteri
Tanda dan gejala
: perdarahan
pervaginam
Diawali dengan
Perubahan DJJ adanya
(terdapat lingkaran retraksi
deselerasi ) patologis
Teraba bagian
janin di bawah
kulit perut ibu Nyeri abdomen
(pada ruptur
komplit )
Prinsip
Manajemen
Suportif
Penatalaksanaan:
koreksi hipoksia,
koreksi
Tanda dan gejala: koagulopati,
dispnue mempertahankan
mendadak, sistem
sianosis, kejang, kardiovaskuler
kolaps
kardiovaskuler
Kegawatdaruratan Maternal:
Postpartum
Perdarahan
Atonia Uteri, Retensi
Plasenta, Laserasi
Jalan Lahir
Inversio Uteri
Penyebab Pedarahan Post Partum
Atonia UteriTidak
berkontraksinya uterus sesaat
setelah bayi lahir
Penatalaksanaan
KBE: Menekan uterus melalui dinding abdomen dgn saling
mendekatkan kedua belah telapak tangan yg melingkupi
uterus.Pantau aliran darah yg keluar. Bila perdarahan
berkurang,kompresi diteruskan hingga kontraksi baik atau rujuk.
Tekanan hidrostatik pada a. uterina
Menimbulkan tekanan pada cavum uteri dari
dalam ke arah luar, lebih kuat dibandingkan
tekanan pada arteria sistemik (kompresi aorta
dan kompresi bimanual), untuk mencegah
perdarahan yang terus-menerus
Plasenta
Penanganan :
belum lahir, 30
Manual
menit setelah
Plasenta
bayi lahir
Laserasi Jalan lahir
Kecurigaan jika uterus
berkontraksi baik
perdarahan tetap terjadi
Dilakukan pemeriksaan
inspikulo jalan lahir untuk
menentukan sumber
perdarahan
Laserasi jalan lahir : perineum,
dinding vagina, serviks, m
levator ani
Penatalaksanaan: Penjahitan
sumber perdarahan
Prinsip Dasar Penatalaksanaan Kegawatan
Maternal
Resusitasi
Tegakkan Kenali
aktif pada Identifikasi
diagnosis sumberdaya Atasi
kasus penyebab
secara dan penyebab
perdarahan dasar
cepat kemampuan
masif
Obstetrical Triage and Initial
Assessment in Labour
Windy Natasya Al Baihaqi
Algoritma Skrining & Diagnosis Ibu Hamil
Datang ke RS
Guo L, Ren L, Yang S, Xiao M, Chang D, Yang F, et al. Profiling Early Humoral Response
to Diagnose Novel Coronavirus Disease (COVID-19). Clin Infect Dis. 2020.
Birth during
the Covid 19
Pandemic
Modified Early Obstetric Warning Score
(MEOWS)
RCOG. Principles for the testing and triage of women seeking maternity care in hospital settings , during the COVID-19 pandemic. 2020.
Obstetrical Priority Level
Competencies for Recognising and Responding to Acutely Ill Patients in Hospital. DH, London 2008
(www.dh.gov.uk/en/ Publicationsandstatistics/Publications/PublicationsPolicyAndGuidance/DH_096989).
Shock In Obstetric
Jenis atau Klasifikasi Syok
Syok Hemoragik Syok Neurogenik Syok Kardiogenik Syok Endotoksik/septic Syok Anafilatik
•Syok yang •Syok yang akan •Syok yang terjadi •Gangguan •Syok yang sering
disebabkan oleh terjadi karena rasa karena kontraksi otot menyeluruh terjadi akibat
perdarahan yang sakit yang berat jantung yang tidak pembuluh darah alergi/hipersensitif
banyak. disebabkan oleh efektif yang disebabkan oleh terhadap obat-
•Akibat perdarahan kehamilan ektopik disebabkan oleh lepasnya toksin. obatan.
pada kehamilan yang terganggu, infark otot jantung Penyebab utama •Penyebab syok yang
muda, misalnya solusio plasenta, dan kegagalan adalah infeksi bakteri lain seperti emboli air
abortus, kehamilan persalinan dengan jantung. Sering gram nagatif. ketuban, udara atau
ektopik dan penyakit forceps atau dijumpai pada •Sering dijumpai thrombus, komplikasi
trofoblas (mola persalinan letak penyakit-penyakit pada abortus septic, anastesi dan
hidatidosa); sungsang di mana katup jantung. korioamnionitis, dan kombinasi seperti
perdarahan pembukaan serviks infeksi pada abortus
antepartum seperti belum lengkap, versi pascapersalinan. inkompletus
plasenta previa, dalam yang kasar, (hemoragik dan
solusio plasenta, firasat/tindakan ensotoksin) dan
rupture uteri, dan crede, ruptura uteri, kehamilan ektopik
perdarahan pasca inversio uteri yang terganggu dan
persalinan karena akut, pengosongan rupture uteri
atonia uteri dan uterus yang terlalu (hemoragik dan
laserasi jalan lahir. cepat (pecah neurogenik)
ketuban pada
polihidramnion), dan
penurunan tekanan
tiba-tiba daerah
splanknik seperti
pengangkatan
tibatiba tumor
ovarium yang sangat
besar.
Kegagalan sistem sirkulasi dalam
mempertahankan aliran yang
adekuat pada organ-organ vital
sehingga timbul anoxia
Hemorrhagic in Obstetric
Mekanisme
kompensasiPenurunan
tekanan darah arteri Venous
Kehilangan
yang dihasilkan returnPenurunan aliran
cairanKehilangan PreloadPreload atau
mengaktifkan balik vena terjadi
cairan dapat berupa tekanan pengisian
mekanisme kompensasi sebagai akibat dari
kehilangan cairan menjadi berkurang.
tubuh dalam upaya penurunan tekanan
internal atau eksternal.
untuk meningkatkan darah arteri.
volume intravaskular
tubuh.
Patofisiologi
OliguriaAda oliguria atau penurunan output urin kurang dari 25ml / jam.
Tanda dan gejala syok hemoragik akan bervariasi tergantung pada volume dan
laju kehilangan darah
Barber A, Shires GT. Shock. In: Schwartz SI, editor. Principles of surgery. 7th ed. McGraw-Hill. 1999. p.101-22.
Smith HO. Shock in the gynecologic patient. In: Rock JA,Thomson JD, editors.Te Linde’s operative gynecology. 8th ed. Lippincott-Raven; 1997.
p. 245-61
Falk JL, O’Brien JF, Kerr R. Fluid resuscitation in traumatic hemorrhagic shock. Crit Care Clin 1992;8(2):323-40.
The American College of Surgeons. Shock. In:The American College of Surgeons, editor. Advanced trauma life support. 1990. p. 59-73.
Komplikasi
Koagulasi intravaskular
diseminata adalah
Sindrom gangguan proses patologis yang
pernapasan ditandai dengan
akutterjadi ketika aktivasi luas dari
cairan menumpuk di kaskade pembekuan
kantung udara elastis yang menghasilkan
kecil di paru-paru. pembentukan
gumpalan darah di
pembuluh darah kecil.
Gould SA, Sehgal LR, Sehgal HL, Moss GS. Hypovolemic shock. Crit Care Clin 1993;9(2):239-59.
Lucas CE. Update on trauma care in Canada. 4. Resuscitation through the three phases of hemorrhagic shock after trauma. Can J Surg1990;33(6):451-6.
Davies MJ. Crystalloid or colloid: does it matter? J Clin Anesth1989;1(6):464-71.
Dubick MA,Wade CE. A review of the efficacy and safety of 7.5% NaCl/6% dextran 70 in experimental animals and in humans. J Trauma1994;36(3):323-30.
Vassar MJ, Perry CA, Holcroft JW. Prehospital resuscitation of hypotensive trauma patients with 7.5% NaCl versus 7.5% NaCl with addeddextran: a controlled trial. J Trauma 1993;34(5):622-3
Deakin CD. Early fluid resuscitation in haemorrhagic shock. Eur J Emerg Med 1994;1(2):83-5
Restore circulating volume Crystalloid Solutions
Ringer's lactate lebih disukai daripada saline normal untuk
mencegah asidosis hiperkloremik yang terkait dengan
penggunaan larutan sodium dalam waktu lama
Larutan koloid
mengandung molekul
yang dirancang untuk Lebih mahal dan lebih
tetap berada di sedikit tersedia
dalam kompartemen dibandingkan
intravascular. kristaloid.
Poole GV, Meredith JW, Pennell T, Mills SA. Comparison of colloids and crystalloids in resuscitation from hemorrhagic shock. Surg Gynecol Obstet
1982;154:577-86.
Bunn F, Lefebvre C, Li-Wan-Po A, Li L, Roberts I, Schierhout G. Humanalbumin solution for resuscitation and volume expansion in critically ill patients.
Cochrane Database Syst Rev 2000;2:CD001208
Restore circulating volume Tranfusion
Kehilangan darah
lebih dari 20-25% Transfusi trombosit
atau kasus diindikasikan Koagulasi faktor
koagulopati dalam situasi konsentrat tersedia
mungkin trombositopenia untuk defisiensi
Tidak ada
memerlukan yang signifikan yang teridentifikasi,
“ambang batas
penggantian faktor (jumlah trombosit dan Fresh Frozen
yang disarankan u/
koagulasi; studi kurang dari 20.000 Plasma (FFP) dapat
hemoglobin
koagulasi sampai 50.000 per diberikan dalam
direkomendasikan mm3) dan situasi akut dimana
setelah transfusi 5 perdarahan nilai PT/APTT naik.
sampai 10 unit lanjutan.
PRBC
Martin DJ, Lucas CE, Ledgerwood AM, Hoschner J, McGonigal MD, Grabow D. Fresh frozen plasma supplement to massive red blood cell transfusion.
Ann Surg 1985;202(4):505-11.
ACOG technical bulletin. Blood component therapy. Number 199 –November 1994 (replaces no. 78, July 1984).
Committee on Technical
Bulletins of the American College of Obstetricians and Gynecologists. Int J Gynaecol Obstet 1995;48(2):233-8
Indications For Blood Component Therapy
ACOG technical bulletin. Blood component therapy. Number 199 – November 1994 (replaces no. 78, July 1984). Committee on
Technical Bulletins of the American College of Obstetricians and Gynecologists. Int J Gynaecol Obstet 1995;48(2):233-8
Drug therapy
AGEN VASOAKTIF
Setelah penggantian volume yang memadai tercapai, agen vaso
aktif, yang meliputi inotropik dan vasopresor, dapat dipertimbangkan
tetapi tidak sering diperlukan pada syok hemoragik
Jika diperlukan, agen inotropik diberikan terlebih dahulu, diikuti oleh
vasopresor dalam kasus refraktori.
Ada risiko bahwa ini semua agen dapat menyebabkan pembatasan
lebih lanjut dari perfusi dan oksigenasi organ distal.
Idealnya, obat ini harus diberikan dalam pengaturan perawatan kritis
dengan bantuan tim multidisiplin.
ACOG Educational Bulletin. Hemorrhagic shock. Number 235. April1997 (replaces no. 82,
December 1984). American College of Obstetricians and Gynecologists. Int J Gynaecol
Obstet 1997;57(2):219-26.
Drug therapy
Setelah oksigenasi dan volume sirkulasi telah pulih, lakukan evaluasi ulang kondisi klini
Tanda-tanda vital,status mental, output urin, dan pengisian kapiler harus dinilai secara
teratur selama resusitasi.
Inisiasi pemantauan pusat dapat diindikasikan saat ini, jika respo nuntuk resusitasi awal
kurang baik atau jika masih terjadi perdarahanlakukan pemeriksaan
darahhematologi, koagulasi, elektrolit, dan status metabolik.
ACOG Educational Bulletin. Hemorrhagic shock. Number 235. April1997 (replaces no. 82, December 1984). American College of Obstetricians and Gynecologists. Int J
Gynaecol Obstet 1997;57(2):219-26.
Shoemaker WC, Peitzman AB, Bellamy R, Bellomo R, Bruttig SP,Capone A, et al. Resuscitation from severe hemorrhage. Crit Care Med 1996;24(2 Suppl):S12-23.
Evaluate Response To
Therapy
Restoration of circulating volume pasang iv line dengan gauge besar, rapid infusion of a balanced
crystalloid solution (resusitasi cairan terkendali)
Observasi ketat: tanda vital dan hilangnya darah tiap 15 mnt, intake dan output/jam, balans cairan
Tata Laksana
Khususidentifikasi dan
atasi penyebab syok