OLEH KELOMPOK IV :
1. RAHMAT ILLAHI
2. NABIL LATIF
3. ZAFRAN
KELAS : X TKR O
TP.2021/2022
KATA PENGANTAR
puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “budaya politik indonesia serta
sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik” ini tepat pada waktunya.
adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibuk
NINA FITRIZA S.pd sebagai guru PKN. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang budaya politik indonesia serta sosialisasi politik dalam
pengembangan budaya politik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
saya mengucapkan terima kasih ibuk Nina fitriza S.pd sebagai guru PKN yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang budaya
politik indonesia serta sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik ini.
saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan makalah..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. BUDAYA POLITIK INDONESIA...................................................................... 3
1. Budaya Politik................................................................................................. 3
2. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli................................................ 3
3. Komponen – Komponen budaya Politik......................................................... 4
4. Tipe-tipe Budaya politik.................................................................................. 5
5. Budaya politik yang berkembang di Indonesia............................................... 6
6. Budaya Politik di Indonesia............................................................................ 6
B. SOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK
1. Pengertian Sosialisasi Politik.......................................................................... 7
2. Metode Sosialisasi Politik............................................................................... 8
3. Sarana Sosialisasi Politik................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga Negara dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan Aspek-
aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Proses pelaksanaanya dapat terjadi
secara langsung atau tidak langsung. Secara tidak langsung, berarti sebatas mendengar
informasi atau berita – berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Secara langsung , berarti
orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga
Negara dengan pemerintah institusi – institusi di luar pemerintah (non – formal) telah
menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik
– praktik perilaku politik dalam semua system politik.
Budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri – ciri yang
lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses
gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan
menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber – sumber daya
masyrakat.
Budaya politik merupakan system nilai dan keyakinan dimiliki bersama oleh masyarakat.
Almond dan verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu siap orientasi yang khas
warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap
peranan warga Negara yang ada didalam system itu. Dengan kata lain bagaimana distribusi
pola – pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Budaya politik?
2. Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli?
3. Apa saja Komponen – Komponen budaya Politik?
4. Apa saja tipe-tipe Budaya politik?
5. Bagaimana budaya politik yang berkembang di indonesia?
6. Apa saja budaya Politik di Indonesia?
7.Apa Pengertian Sosialisasi Politik?
8.Bagaimana Metode Sosialisasi Politik?
1
9. Apa Sarana Sosialisasi Politik?
C. Tujuan Makalah
1. Sesuai dengan tema-nya makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami
budaya politik Indonesia dan perkembangannya.
2. untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham powell, Jr.
Budaya politik berisikan siakp, keyakinan, nilai, dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh
populasi, juga kecenderungan dan pola – pola khusus yang terdapat pada bagian – bagian
tertentu dari populasi.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau menurut para ahli),
dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut:
Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih memberi penekanan pada perilaku – perilaku
nonaktual seperti orientasi, sikap, nilai – nilai dan kepercayaan – kepercayaan.
Kedua : hal – hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sisitem politik, artinya
pembicaraan tentang budaya politik tidak pernah lepas dari pembicaraan tentang system
politik.
Ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan komponen –
komponen budaya politik dalam tataran massif, atau mendeskripsikan masyarakat di suatu
Negara atau wilayah, bukan per individu.
Dengan memahami pengertian budaya politik, kita akan memperoleh paling tidak dua
mannfaat, yakni:
a. Sikap warga Negara terhadap system politik akan mempengaruhi tuntutan, tanggapan,
dukungan, serta orientasinya terhadap system politik itu.
b. Hubungan antara budaya politik dengan system politik atau factor – factor apa yang
menyebabkan terjadinya pergeseran politik dapat dimengerti.
5
peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi
mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.
5. Budaya politik yang berkembang di indonesia
Gambaran sementara tentang budaya politik Indonesia, yang tentunya harus di telaah dan
di buktikan lebih lanjut, adalah pengamatan tentang variabel sebagai berikut :
Konfigurasi subkultur di Indonesia masih aneka ragam, walaupun tidak sekompleks
yang dihadapi oleh India misalnya, yang menghadapi masalah perbedaan bahasa,
agama, kelas, kasta yang semuanya relatif masih rawan/rentan.
Budaya politik Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu pihak dan budaya
politik partisipan di lain pihak, di satu segi masa masih ketinggalan dalam
mempergunakan hak dan dalam memikul tanggung jawab politiknya yang mungkin di
sebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme,
bapakisme, dan ikatan primordial.
Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kenal melalui indikatornya
berupa sentimen kedaerahan, kesukaan, keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap
keagamaan tertentu; purutanisme dan non puritanisme dan lain-lain.
kecendrungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme
dan sifat patrimonial; sebagai indikatornya dapat di sebutkan antara lain bapakisme,
sikap asal bapak senang.
Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi (dengan segala konsekuensinya)
dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.
6
Kecendrungan Patronage
Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di
Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya
budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih
memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari basisnya.
Kecendrungan Neo-patrimonisalistik
Salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya
kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya
meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik zeperti birokrasi,
perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter
patrimonial.
Ciri-ciri birokrasi modern:
Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang dari atas ke
bawah dalam organisasi
Adanya posisi-posisi atau jabatan-jabatan yang masing-masing mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang tegas
Adanya aturan-aturan, regulasi-regulasi, dan standar-standar formalyang mengatur
bekerjanya organisasi dan tingkah laku anggotanya
Adanya personel yang secara teknis memenuhi syarat, yang dipekerjakan atas dasar
karier, dengan promosi yang didasarkan pada kualifikasi dan penampilan.
7
a. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang
disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional
secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini.
b. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik
formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus
kehidupan dan termasuk didalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar
politik tetapi juga secara nominal belajat bersikap non politik mengenai
karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan.
Easton dan Denuis, sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan seseorang
untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya.
Almond, sosialisasi politik adalah proses-proses pembentukan sikap-sikap politik
dan pola-pola tingkah laku.
Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak-
kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa. Sosialisasi
beroperasi pada 2 tingkat:
a. Tingkat Komunitas
Sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan, yaitu suatu sarana
bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai-nilai, sikap-sikap dan keyakinan-
keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
8
banyakbercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat
peniruannya terdapat pula pada instruksi mupun motivasi.
b. Instruksi
Peristiwa penjelasan diri seseornag dengan sengaja dapat ditempatkan dalam suatu
situasi yang intruktif sifatnya.
c. Motivasi
Sebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang cocok
yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal (trial and error).
Jika imitasi dan instruksi merupakan tipe khusus dari pengalaman, sementara
motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman pada umumnya.
Sosialisasi politik yang selanjutnya akan mempengaruhi pembentukan jati diri politik
pada seseorang dapat terjadi melalui cara langsung dan tidak langsung. Proses tidak
langsung meliputi berbagai bentuk proses sosialisasi yang pada dasarnya tidak
bersifat politik tetapi dikemudian hari berpengatuh terhadap pembentukan jati diri
atau kepribadian politik. Sosialisasi politik lnagsung menunjuk pada proses-proses
pengoperan atau pembnetukan orientasi-orientasi yang di dalam bentuk dan isinya
bersifat politik.
11
a). Kelompok pertemanan adalah sumber sangat penting dari informasi dan
sikap-sikpa tentang dunia social dan politik. Kelompok pertemanan
berfungsi sebagai “communication channels”.
b). Kelompok pertemanan merupakn agen sosialisasi politik sangat penting
karena ia melengkapi anggota-anggotanya dengan konsepsi politik yang
lebih khusus tentang dunia politik.
c). Mensosialisasi individu dengan memotivasi atau menekan mereka
untuk menyesuaikan diri dengan sikap-sikap dan perilaku yang diterima
oleh kelompok. Di satu pihak, kelompok pertemanan menekan individu
untuk menerima orientasi-orientasi dan perilaku tertentu dengna cara
mengancam memberikan hukuman kepada mereka yang melakukan
penyimpangan terhadap norma-norma keluarga, seperti melecehkan atau
tidak menaruh perhatian kepad amereka yang menyimpang.
4. Pekerjaan
Organisasi-organisasi formal maupun non formal yang dibentuk berdasarkan
lingkungan pekerjaan, seperti serikat buruh, klub social dan yang sejenisnya
merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan yang jelas.
5. Media Massa
Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, televise dan internet memegang
peran penting dalam menularkan sikap-sikap dan nilai-nilai modern kepada bangsa-
bangsa baru merdeka. Selain memberikan infoprmasi tentang informasi-informasi
politik, media massa juga menyampaika nilai-nili utama yang dianut oleh
masyarakatnya.
6. Kontak-kontak Politik Langsung
Tidak peduli betapa positifnya pandangan terhadap system poltik yang telah
ditanamkan oleh eluarga atau sekolah, tetapi bila seseorang diabaikan oleh partainya,
ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, mengalami etidakadilan, atau teraniaya
oleh militer, maka pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin berubah
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma
kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga
dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan
kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi kognitif
(cognitive orientations )dan orientasi afektif (affective orientation). Sementara itu, Almond
dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan
Shils tentang klasifikasi tipe – tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga
komponen objek politik berikut:
a. Orientasi kognitif: berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan
segala kewajiban serta input dan outputnya.
b. Orientasi afektif: berupa perasaan terhadap system politik, peranannya, para actor, dan
penampilannya.
c. Orientasi evaluatif: berupa keputusan dan pendapat tentang objek – objek politik yang
secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.
B. Saran
Ada banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik sehingga
terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan
dikaji lebih jauh, derajat / tingkat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar sehingga
tetap dalam satu pemahaman dan rambu – rambu yang sama.
Semoga dengan adanya makalah yang sederhana ini kita bisa lebih memahami lagi apa itu
Budaya Politik terutama yang berkembang di Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
- SUMBER (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Drs.Budiyanto,MM.)
- Budaya politik mjieschool.multiply.com
- Budaya politik Indonesia di one.indoskripsi.com
- menarailmuku.blogspot.com
- ttps://zanas.wordpress.com/pentingnya-sosialisasi-politik-dalam-pengembangan-
budaya-politik/
14
15