Anda di halaman 1dari 5

TEORI KOGNITIF SOSIAL DALAM MENJAWAB PROBLEM PADA STUDI

KASUS PEMBELAJARAN DI MI MENURUT ALBERT BANDURA

SYAHRULI

Fakultas Ekonomi, Universitas Teuku Umar

Simpangempat230@gmail.com

Abstrak

Artikel ini membahas tentang bagaimana supaya para anak-anak di usia dini itu lebih mudah
menangkap pelajaran dengan caranya sendiri seperti dia bermain bersama teman-
temannya, keluarga, maupun dengan orang yang berada dilingkungannya itu sendiri. Anak-
anak akan lebih cepat menangkap dengan sistim pembelajaran seperti ini, akan tetapi dalam
dia bermain itu kita jangan membiarkan dia sendiri tanpa ada orang dewasa disampingnya.
Kemudian cara memberikan mereka supaya lebih semangat lagi dalam belajar yaitu dengan
cara kita membuat suatu acara yang dimana setiap pemenangnya nanti akan kita berikan
hadiah. Dan untuk kepada guru-guru sebaiknya sebelum memulai mata pelajaran alangkah
baiknya materi yang ingin disampaikan tersebut sudah dipelajari lebih dulu dengan mencari
solusi bagaimana agar anak-anak senang dengan pelajaran.

A. PENDAHULUAN
Albert Bandura lahir di Alberta, Kanada, pada 1925. Dia memperoleh gelar doktornya
Dalam bidan psikologi klinis dari University of Lowa.Bandura memulai sebuah
Program penelitian yang berhubungan dengan perilaku sosial, kenapa dia meneliti
hal tersebut ? Karna dia sangat yakin bahwa penelitian tentang perilaku sosial ini
sangat populer di masa sekarang, Penelitian yang dia lakukan ini meliputi studi
tentang imitasi dan identifikasi, Perkuatan Sosial, Perkuatan Diri dan Pemonitoran,
serta Perubahan Tingkah Laku melalui pemodelan.
Pada (1959) bandura menulis sebuah laporan yang berjudul Adolescent Aggression
dengan teman nya yang merupakan penulis kedua yang bernama Richard Wakters,
yang dimana laporan tersebut membahas tentang studi lapangan dimana belajar
sosial dipakai untuk menganalisis perkembangan kepribadian sekelompok remaja
pria dari kelas menengah. Kemudian dia membuat sebuah buku lagi bersama
Walters yang berjudul Social Learning and Personality development(1963), yang
berisikan tentang pemaparan prinsip prinsip belajar sosial yang telah mereka
kembangkan beserta evidensi atau bukti yang menjadi dasar bagi teori tersebut.
Kemudian pada tahun 1969, Bandura menerbitkan Principles of behavior
modification, yang dimana bertujuan untuk menguraikan penerapan teknik-teknik
behavioral berdasarkan prinsip-prinsip belajar dalam memodifikasi tingkah laku.
Teori belajar sosial ini berpangkal pada dalil bahwa tingkah laku manusia sebagian
besar adalah Hasil pemerolehan dan bahwasanya prinsip-prinsip belajar ini cukup
untuk menjelaskan bagaimana tingkah laku sosial dalam berkembang dan menetap.
Pada teori-teori sebelumnya selain kurang memberi perhatian pada konteks sosial
mereka juga kurang menyadari fakta bahwa banyak peristiwa belajar yang penting
terjadi dengan perantaraan orang lain. Maksudnya, sambil mengamati tingkah laku
orang lain itu kita bukan hanya memperhatikannya akan tetapi kita bisa mengambil
perilaku yang positifnya sebagai bahan panutan untuk diri kita sendiri.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Teori Kognitif Sosial
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari
Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert.
Teori kognitif sosial ini merupakan teori yang bergagasan tentang
pembelajaran manusia yang terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan
cara mengamati orang lain, menjalankan aturan-aturan yang ada, membuat
keterampilan, dan mengajarkan sikap-sikap yang baik, ini dilakukan supaya
manusia bisa memperoleh pengetahuan tanpa harus ke sekolah langsung.
Bandura mengembangkan teorinya ini untuk mebahas bagaimana cara orang-
orang mengendalikan peristiwa dalam hidup mereka melalui pemikiran
mereka sendiri dan juga dengan tindakan yang mereka lakukan ketika
mendapatkan suatu masalah.

Teori Bandura Tentang Belajar


Proses perhatian sangat penting dalam pembelajaran, seperti
memperhatikan tingkah laku mereka dalam belajar, orang berilmu tidak akan
dikatan berilmu jika mempunyai sikap yang tidak baik. Oleh sebab itu dalam
proses pembelajaran kita harus memperhatikan tingkah laku mereka dengan
baik agar ilmu yang dipelajari itu menjadi sempurna dan lebih bermakna.
Agar mereka terbiasa dengan itu kita harus memberikan motivasi setiap
harinya dengan motivasi yang akan membuat mereka tidak bosan dalam
belajar. Selain itu Pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantungan
pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi,
tetapi juga dari pembelajar sendiri yakni “sense of self Efficacy” dan “self –
regulatory system”. Sense of self efficacy adalah
keyakinan pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan dan
keterampilan sesuai standar yang berlaku. Sedangkan self regulatory adalah
menunjuk kepada struktur kognitif yang memberi referensi tingkah laku dan
hasil belajar, sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan
pengatur tingkah laku kita. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menerapkan teori belajar sosial ini adalah
1. Mementingkan pengaruh lingkungan.
2. Mementingkan bagian-bagian.
3. Mementingkan peranan reaksi.
4. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur
stimulus respon.
5. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya.
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan
pengulangan.
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Untuk para guru yang menggunakan teori paradigma behaviorisme (teori


belajar sosial) ini akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah
siap, Sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan
secara utuh oleh guru. Dengan menerapkan teori ini bandura berharap akan
menghasilkan perilaku yang diinginkannya yang bersifat positif. Teori ini juga
cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan
dominansi peran orang dewasa, suka meniru dan senang dengan Bentuk-
bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian supaya
mereka lebih giat lagi dalam belajarnya.

Motivasi Belajar dan Teori Perilaku (Bandura)


Seorang pelajar harus memotivasikan dirinya sendiri dalam belajar dengan
cara melihat mengapa sejumlah siswa tetap bertahan dalam menghadapi
kegagalan sedangkan yang lain menyerah? Kemudian mengapa ada sejumlah
siswa yang bekerja untuk menyenangkan guru, yang lain berupaya
mendapatkan nilai yang baik, dan sementara itu ada yang tidak berminat
terhadap bahan pelajaran yang seharusnya mereka pelajari? Mengapa ada
sejumlah siswa mencapai hasil belajar jauh lebih baik dari yang diperkirakan
berdasarkan kemampuan mereka dan sementara itu ada sejumlah siswa
mencapai hasil belajar jauh lebih jelek jika dilihat potensi kemampuan
mereka?. Dengan memberikan motivasi seperti itu maka seorang pelajar
akan lebih rajin lagi dalam mengkaji ilmu pengetahuannya.

2. Penerapan Kognitif Sosial Dalam Pembelajaran Anak Usia MI


Contoh penerapan teori kognitif sosial ini dapat kita ambil didalam
pembelajaran penjaskes karna dalam pembelajaran penjaskes ini para anak
anak lebih banyak bermain sehingga mereka menghasilkan banyak
pengalaman dari pelajaran tersebut. Karna pada dasarnya anak anak yang
masih diusia dini mereka cenderung lebih banyak bermain, maka kita sebagai
orang tuanya sebaiknya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka
mau selagi itu dalam hal yang positif, karna dengan bermain maka
pengalaman mereka akan lebih banyak lagi tidak hanya itu itu saja.

C. PENUTUP
Kesimpulan
Teori kognitif sosial ini adalah teori yang bertujuan bahwasanya pembelajaran
manusia itu lebih banyaknya terjadi di dalam sebuah lingkungan sosial dengan cara
mengamati orang lain manusia akan memperoleh pengetahuan, aturan-aturan,
keterampilan-keterampilan, strategistrategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap.
Itu semua didapatkan dari sistem pengamatan orang lain tersebut dengan
mengambil hal positifnya. Teori ini sendiri dikembangkan oleh ilmuan yang bernama
Albert Bandura, dia merupakan seorang mahasiswa psikolog pendidikan dari
Stanford University, USA. Teori belajar ini dikembangkan untuk menjelaskan
bagaimana orang belajar dalam sistem alami dengan menggunakan lingkungan
sendiri sebagai objek pembelajaran nya.
DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A & Walters, R.H. (1963). Social learning and personality development.
New York: Rinehart & Wntson,

Bandura, A. 1986, Social foundation of thougt and action: A Social Cognitive Theory.
Englewood Cliffes, NJ: Prentice Hall

Bandura, A. 1962. Social learning through imitation. Dalam M.R. Jones (Ed), Nebraska
Symposium on motivation.Vol 10. Lincoln: University of Nebraska Press

Bandura, A. 1977. A. Self-Efficacy: Toward a unifying theory of behavior Change.


Psychological Review, 84

Eunike R. Rustiana. 2011. Efek Psikologis dari Pendidikan Jasmani ditinjau dari Teori
Neurosains dan Teori Kognitif Sosial. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia
Volume 1. Edisi 2. Desember

Anda mungkin juga menyukai