Anda di halaman 1dari 31

Hubungan Intensitas Penggunaan Internet dan kedisiplinan belajar

dengan Hasil Belajar Garnish SMKN 1 Berastagi

PROSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

OLEH :
JUAN RICKY MANURUNG

NIM. 5203142017
Kelas B

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATABOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide dalam mata
kuliah METODOLOGI PENELITIAN.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Dr.Erli
Mutiara,M.Si., yang telah menjelaskan meteri tentang metodologi penelitian
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Namun dalam pembuatan makalah ini kami memiliki banyak kekurangan
baik dari segi teknik penulisan maupun penggunaan bahasa yang tidak tepat. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan tugas dilain waktu.
Kami sangat berharap semoga tugas ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, November 2021


Penulis

JUAN RICKY MANURUNG


NIM. 5203142017

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 4
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................... 3
C. Batasan Masalah......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah...................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian......................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teori........................................................................... 6
1. Pengunaan internet......…....................................................... 6
2. Kedisiplinan Belajar............................................................... 9
3. Hasil Belajar............................................................................ 10
4. Hidangan Pembuka (Appetaizer)............................................ 12
B. Penelitian Yang Relavan............................................................ 22
C. Kerangka Berpikir..................................................................... 23

ii
D. Hipotesis Sementara................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu...................................................................... 24
B. Desain Penelitian......................................................................... 24
C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian.......................... 24
D. Populasi dan Sampel.................................................................. 26
E. Intrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data............ 26
F. Uji Coba Intrument.................................................................... 29
G. Teknik Analisis Data.................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 37

iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kisi-kisi angket Pengunaan internet……………………………… 27
3.2 Kisi-kisi angket Kedisiplinan belajar…………………………………… 28
3.3 Kisi-kisi angket hasil belajar.............................................................. 29
3.1 Tingkat Reliabilitas…………………………………………………. 31
3.2 Tingkat Kecenderungan…………………………………………….. 33
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bungga mawar dari tomat…………………………..……………. 13
2.2 Teratai…………………………..…………….... 18
2.3 Ceplok piring dari wortel….…………….…………..................... 20
2.4. Garnis cabai….…………….…………............................ 21
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya jaman, semakin meningkat pula perkembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia. Hal ini merupakan awal
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang memberikan kemudahan
dalam segala aktivitas manusia. Didukung dengan adanya perkembangan teknologi
yang memudahkan terhubung dengan server penyedia koneksi ke jaringan internet.
Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan
komputer, yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer di seluruh
dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet
dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia,
memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya)
untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.
Menurut Daryanto (2004 :26) dengan perkembangan internet yang begitu
pesat, koneksi internet yang dulu hanya melalui sambungan telepon ke ISP
(Internet Service Provider), berkembang menjadi jaringan yang mendukung kabel
UTP dan wireless (hybrid) dengan sharinggateway yang menggunakan PC server.
Bahkan dengan teknologi wireless tersebut, sudah banyak hotspot sehingga dengan
hanya membawa laptop yang dilengkapi fasilitas wireless pada tempat yang dapa
Kehadiran internet dapat memberikan informasi dan memudahkan
komunikasi walaupun pengguna berada di tempat yang jauh dan berbeda. Internet
juga memudahkan dalam pencarian informasi seperti berita, koran elektronik,
jurnal, dan buku elektronik yang lengkap serta terbaru, sehingga sering digunakan
pula dalam pencarian tugas. Kemudahan ini yang menjadikan internet sebagai
salah satu pilihan media belajar.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2003:2). Belajar erat kaitannya dengan media belajar. Media belajar merupakan
salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar. Salah satu media
belajar yang sering digunakan saat ini adalah internet. Penggunaan internet sebagai
media belajar merupakan salah satu pendukung dalam keberhasilan belajar. Belajar
dapat dilakukan siapapun, kapanpun dan dimanapun. Didukung dengan adanya
kemudahan mengakses internet dimanapun dan kapanpun, seharusnya dapat
memudahkan siapapun untuk belajar. Sebelum ada internet, media belajar hanya
terbatas melalui buku di perpustakaan. Dahulu, siswa hanya dapat memanfaatkan
buku, koran, majalah dan media cetak lain yang ada di perpustakaan. Namun,
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian
dengan judul “ Hubungan Intensitas Penggunaan Internet dan kedisiplinan
belajar dengan Hasil Belajar Garnish SMKN 1 Berastagi “
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan internet dan kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Berastagi


dan hasil belajar garnish ?

Bagaimana kedisiplinan belajar siswa SMK Negeri 1 Berastagi materi garnish ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Berastagi pada pembelajaran


garnish ?

3. Bagaimana hubungan internet dengan hasil belajar siswa SMK Negeri 1

Berastagi pada pelajaran Garnsh ?

C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran
garnish di SMK Negeri 1 Berastagi
2. Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan internet terhadap hasil belajar
mata pelajaran garnish di SMK Negeri 1 Berastagi
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penggunaan internet siswa SMK Negeri 1 berastagi dalam


menyikapi kebutuhan belajar pelajaran garnish

2. Bagaimana kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Berastagi pada saat teori dan

praktek pelajaran Garnish ?

3. Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Berastagi pada mata pelajaran

garnish

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pengunaan internet pada siswa SMK Negeri 1 Berastagi
dalam menyikapi kebutuhan belajar pelajaran

1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMK Negeri 8 Medan pada saat

teori pelajaran garnish

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SMK Negeri 1 berastagi pada mata

pelajaran garnis

3. Untuk mengetahui kedisiplinan terhadap hasil belajar garnis pada siswa smk

negeri 1 berastagi

F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya

dan pendidikan SMK pada khususnya.

2. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti-peneliti yang lain yang ingin

mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas

proses belajar mengajar.

4. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memberikan motivasi kepada

siswa untuk membangkitkan minat belajar dan cara belajar yang baik.

5. Bagi peneliti menambah wawasan dan mendapat pengalaman tentang cara

belajar yang baik dan efektif dalam mempelajari pelajaran disekolah.

6. Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan dan bandingan untuk peneliti yang relavan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teori
1. Pengertian internet
a. Pengertian internet sebagai sumber belajar
a. Pengertian internet

Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk


menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain
dengan cepat dan tepat. Jaringan komunikasi tersebut, akan menyampaikan
beberapa informasi yang dikirim melalui transmisi sinyal dengan frekuensi yang
telah disesuaikan.
Untuk standar global dalam penggunaan jaringan internet sendiri
menggunakan TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).
Istilah TCP / IP merupakan bentuk protokol pertukaran paket yang digunakan
oleh berbagai pengguna global / dunia. Kemudian, proses untuk menghubungkan
antara rangkaian internet disebut dengan “internetworking”. Menurut salah satu
ahli dalam bidang IT, Onno W. Purbo (2005) menjelaskan bahwa pengertian
internet adalah suatu media yang digunakan untuk mengefisienkan proses
komunikasi menggunakan aplikasi seperti website, email, atau voip.
Terdapat beberapa definisi umum dari internet yang dijelaskan oleh para ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut.
• O’Brien
Menurut O’Brien, internet merupakan suatu jaringan komputer yang
berkembang dengan sangat pesat. Dimana, dengan penggunaan internet tersebut
dapatmembawa manfaat serta dampak positif bagi dunia pendidikan, bisnis, hingga
pemerintahan.
• Berners Lee
Menurut Berners Lee, internet adalah jaringan yang terdiri dari beberapa
jaringan di dalamnya. Konsep tersebut berarti, suatu jaringan komputer atau lokal
yang terhubung dengan jaringan yang lain.
• Sarwono
Menurut Sarwono, pengertian dari internet sendiri adalah kumpulan jaringan
dengan skala global, dimana tidak ada seorangpun yang bertanggung jawab untuk
mengerakkan internet itu sendiri.
b. Sejarah internet
Sejarah internet

internet pertama kali di dunia. Sekitar tahun 1960 – an, Departemen


pertahanan
Amerika melalui ARPA (Advanced Research Project Agency) membuat sistem
jaringan yang diberi nama ARPANET. ARPANET sendiri merupakan cikal bakal
lahirnya teknologi jaringan. Di Amerika sendiri, teknologi jaringan masih dipakai
oleh kalangan terbatas di ruang lingkup kampus sekitar tahun 1980 – an.Kemudian,
protokol standar TCP / IP mulai dipublikasikan pada tahun 1982.
Sekitar tahun 1986, didirikanlah NSFNET (National Science Foundation
Network) yang menggantikan peranan dari ARPANET untuk mewadahi kegiatan
riset dan penelitian di Amerika. Dan, pada tahun 1990, ARPANET mulai diturunkan
dan dengan layanan yang sama World Wide Web (WWW) mulai diperkenalkan oleh
CERN.
Dan akhirnya, pada tahun 1993, mulai dikembangkannya InterNIC untuk
mendaftarkan nama domain dari publik. Untuk sejarah internet di Indonesia sendiri,
mulai masuk pada tahun 1994 yang diperkenalkan oleh beberapa orang ahli di
bidang teknologi informasi saat itu Setelah mengetahui sejarah internet singkat
mulai dari terbentuknya internet pertama kali, berikutnya akan membahas mengenai
perkembangan dari internet secara global. Dari tahun ke tahun, perkembangan
internet mengalami perubahan yang signifikan dari segi cakupan, transmisi,
kecepatan, dan penggunaan.
c. Fungsi internet
Fungsi internet Banyak sekali manfaat internet dalam kehidupan sehari – hari.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan
internet bagi manusia:
• Bidang Bisnis
Terkait dengan bidang bisnis sendiri, banyak sekali manfaat internet dan keuntungan
yang dapat digunakan, seperti pembuatan website usaha, e – commerce, bisnis
startup, dan industri kreatif yang lainnya. Faktor penting yang perlu diperhatikan
disini adalah ketika anda telah berinteraksi dengan internet, maka secara otomatis
anda akan terhubung dengan seluruh pengguna di seluruh dunia, sehingga jangkauan
bisnis menjadi lebih luas.
• Bidang Pendidikan
Di dalam bidang pendidikan sendiri, penggunaan internet adalah salah satu faktor
penting yang membantu dalam proses belajar dan pembelajaran. Pengguna dapat
mengakses dan mendapatkan berbagai informasi terkait dengan modul, artikel,
jurnal, pengetahuan umum, dan lain sebagainya. Sehingga, setiap individu dapat
menemukan berbagai hal melalui mesin pencari yang terhubung dengan jaringan
internet yang stabil dan baik.
• Bidang Informasi
Saat ini banyak sekali informasi yang bermunculan melalui berbagai perangkat yang
ada. Hal tersebut karena, internet adalah penyedia sumber informasi yang dirasa
lebih efektif daripada kita harus menonton atau memakai media elektronik seperti
radio, televisi, dan koran untuk mendapatkan informasi, dan berita aktual secara
cepat.Seusai dengan pengertian internet sendiri, media elektronik di abad ke – 21
banyak yang telah memanfaatkan media internet untuk memberikan informasi secara
cepat, dengan jangkauan yang lebih luas. Misalnya saja, perusahaan media cetak
selain memberikan berita melalui surat kabar, juga membuka media channel di
internet untukmendapatkan berita tidak hanya dari lingkup dalam negeri saja, tetapi
sudah mencakup internasional.
• Bidang Kesehatan
Banyak sekali referensi kesehatan, dan jasa untuk layanan pengobatan
secara online. Hal tersebut merupakan bentuk manfaat internet dalam bidang
kesehatan. Anda cukup dengan mencari berbagai kebutuhan seperti obat, resep, gaya
hidup sehat, dan rujukan rumah sakit melalui media internet.
• Bidang Sosial dan Hiburan
Bidang terakhir yang banyak dimanfaatkan oleh generasi millennial adalah
penggunaan internet untuk mengakses berbagai situs dan media sosial yang ada.
Seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain sebagainya. Beberapa
platform tersebut menyediakan fitur dan akses yang cukup mudah agar setiap orang
dapat terhubung dengan baik meskipun berkomunikasi dengan jarak yang sangat
jauh.
2. Pengertian disiplin belajar
a. Pengertian disiplin belajar
Disiplin, disciple, discipline, artinya pengikut atau penganut. Asal mula pengertian
disiplin, yaitu suatu keadaan tertib dimana para pengikut tunduk dengan senang hati
dengan ajaran pemimpinnya. (Ametembun. 1974). Disekolah disiplin banyak
digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa yang dikehendaki agar tugas-tugas
disekolah dapat berjalan dengan optimal. Keuntungan dengan adanya disiplin adalah
siswa belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, posotif, dan bermanfaat bagi
dirinya dan lingkungannya. Kedisiplinan merupakan sikap siswa yang
manggambarkan siswa patuh karena kesadaran yang mendalam pada siswa dan
didasari dengan rasa tanggung jawab yang besar. Sikap siswa dalam proses belajar
berbeda-beda dan guru dapat melihatnya dari bagaiman siswa memperhatikan
pelajaran. Misalnya posisi duduk, pandangan mata, sikap tenang, berbicara sendiri
dengan teman atau dalam keadaan menulis ketika guru menjelaskan. Disiplin belajar
merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan ikut menentukan keberhasilan
siswa dalam proses belajarnya. Agar dalam proses belajar berjalan dengan lancar
siswa dituntut untuk disiplin. Disiplin dalam belajar dapat menumbuhkan rasa
tanggung jawab terhadap pentingnya belajar.
b. Faktor-faktor yang disiplin
Kedisiplinan sangat penting dilakukan untuk membentuk kebiasaan yang teratur
maupun ketertiban di manapun berada. Begitu pula seorang siswa, sangat penting
untuk berkedisiplinan baik di sekolah belajar di rumah, mengerjakan tugas,
mematuhi tata tertib yang ada dan sebagainya sehingga dengan adanya kedisiplinan
maka siswa dapat tertib di manapun. Kedisiplinan berperan penting dalam
membentuk individu yang keunggulan.Menurut Unaradjan (dalam Yuliantika, 2017)
menyebutkan disiplin dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
• Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari diri siswa sendiri dan
dapat mempengaruhi disiplin belajarnya. Dalam hal ini faktor internal di bagi
menjadi dua yaitu keadaan fisik dan psikis yang mempengaruhi pembentukan
disiplin diri.
• Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat
mempengaruhi disiplin belajar siswa. Faktor eksternal tersebut meliputi kebiasaan
keluarga, penataan tata tertib sekolah, dan kondisi masyarakat.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006:
3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono,
2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari
dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagianbagian
sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
Sugihartono, dkk. (2007: 76- 77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar, sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

4. Garnish

a) Pengertian Garnis
Kata garnish berasal dari Bahasa Perancis yang artinya hiasan hidangan. Garnish
pada suatu hidangan adalah untuk memberi daya tarik serta keindahan pada suatu
hidangantersebut. Pengertian Garnish Garnish adalah hiasan yang digunakan untuk
makanan maupun minuman yang umumnya bisa dimakan dan dibuat sedemikian
rupa sehingga menunjang penampilan suatu hidangan, sekaligus menggugah selera
makan seseorang.
Syarat-syarat :
• Bahan yang dipakai harus bahan yang segar, dapat dimakan. Tidak berulat
dan bersih.
• Harus mengetahui jenis makanan yang akan dihias, sehingga bahan yang
akan dipakai sesuai bahan yang akan dimasak.
• Penggunaan warna yang mencolok dan menarik
• Alat-alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan agar hasilnya bagus dan
rapi, indah, dan mempesona
• hiasan dan hidangan yang akan dihias harus seimbang dengan besar ruangan
dan tahu persis dimana hiasan itu akan diletakkan.
• Makanan harus kelihatan menarik dan tekstur lebih baik
• Memberi variasi makanan yang memang, mempunyai warna yang kurang
menarik agar lebih terlihat menarik
b) Fungsi – Fungsi Garnish

• Agar makanan terlihat menarik


Hal ini adalah fungsi garnish yang utama, karena jika makanan tidak menarik akan
menimbulkan rasa malas untuk memakan.
• Membangkitkan selera makan seseorang yang memakan.
• Menambah Rasa & Aroma yang Lezat.

c) Jenis- jenis Garnish


• Simple Garnish, adalah garnish yang terdiri dari satu bahan atau lebih,
biasanya terbuat dari sayur sayuran, cereal atau makanan-makanan yang
sudah jadi, seperti crouton, bread, tart, dan sebagainya.
• Composite Garnish, adalah garnish yang terdiri dari bermacam-macam
bahan sebagai hiasan yang sesuai dengan makanan dasar. Bahan-bahan
tersebut harusmempunyai perpaduan rasa dan aroma dengan makanan pokok
atau bahan satu dengan yang lainnya.
d) Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat garnish
1. Bahan Pangan
• Buah-buahan : tomat, apel, alpukat, anggur, jeruk, strawberry, ketimun,
begkuang, labu, cherry, cabai merah, cabai hijau,
• Sayuran : wortel, selada, sawi putih, lobak, bawang bombay, kol
• Daun-daun : parsley, seledri, kemang, daun mint Bahan Pangan tidak
dapat dimakan Elmen ini termasuk dalam bahan pangan, tetapi tidak
sewajarnya jika dkonsumsi, Biasanya elmen ini merupakan bahan
pemberi rasa, aroma atau warna seperti daun pandan, batang kayu manis,
sere/seraii, kayu secang dll Bagian dari bahan pangan tidak dapat
dimakan
• Elemen yang dimaksud adalah bagian pangan seperti daun nanas, daun
pisang, kulit pepaya, kulit semangka, dll

Sebelum membuat garnish, sangat penting memperhatikan dan mengetaui pemilihan


bahan dan alat yang Tepat Dalam memilih bahan seharusnya :
• Piihlah bahan yang masih segar
• Tidak busuk/layu
• Tidak terlalu tua
• Memiliki warna yang cerah dan tidak pucat
• Pada dasarnya memiliki benttuk yang mudah dibentuk
• Tidak berbau menyengat dan memiliki bau yang kurang sedap dll

e) Macam – macam garnish serta cara membuatnya :


1) Bunga mawar dari tomat
• Ambil sebuah tomat ukuran sedang dan kupas kulitnya tipis-tipis secara
melingkar menggunakan pisau tajam. Kupaslah sampai panjang atau habis,
jangan sampai putus
• Gulung potongan kulit tomat sambil dibentuk
2) Teratai

• Siapkan tomat merah segar, buat sayatan-sayatan berbentuk segitiga, kira-


kira setinggi 2/3 dari tinggi tomat
• Buka salah satu sayatan agar nantinya mahkota bunga tampak mekar
• Buat sayatan pada helaian mahkota bunga itu, sejajar dengan sisi-sisi
samping segitiga
• Buang kulit tomat bagian atas, lalu ulangi langkah kedua untuk helaian
mahkota bunga yang lain
• Rapikan bentuknya hingga tampak seperti bunga teratai, lalu rendam dalam
air dingin hingga mekar Penerapan dapat digunakan sebagai hiasan pada
hidangan lau
3) Ceplok piring dari wortel

• Kupas wortel hingga bersih


• Runcingkan bagian ujungnya
• Buat serutan tipi melingkar dari bagian pucuk
• Gulung serutan tersebut hingga sepanjang mungkin, kurang lebih 3-4 kali
• membentuk kelopak bunga putaran
• Tata pada media yang telah disediakan

4) Dari cabai

• Pilih cabe merah yang besar dan panjang


• Biarkan tangkainya
• Potong menjadi dua bagian yaitu dengan memotong 1/3 bagian dan
menyisakn ¾ bagian Belah kulit cabe ari bawah sampai keatas jangan sampai
putus dengan menggunakan pisau ataupun gunting Hati-hati dalam
membelah maupun menggunting. Pastikan jangan sampai menyenggol atau
memotong biji cbe Ulangi dalam membelah seperti cara diatas sampai
membentuk bunga dan biji cabe dibiarkan utuh
B. Penelitian Yang Relavan
Penelitian yang relavan dengan penelitian ini mengenai pengunaan internet
terhadap hasil belajar. adapun penelitian tersebut adalah : fajriah (2012), dalam
penelitian yang berjudul penggunaan internet dan disiplin belajar belajar siswa di
SMK Negeri 1Berastagi. Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada
hubungan positif yang sangat signifikan bagi siswa di SMK Negeri 1 Berastagi
dengan nilai r = 0,729; p = 0,000 (p<0,05). Artinya penggunaan internet sangat
membantu untuk proses belajar. Hilmi (2019) dengan judul hubungan minat belajar
dengan hasil belajar garnis siswa kelas XI SMK Pencawan Shcool Medan. dari hasil
penelitian menyimpulkan tingkat kecenderungan hasil belajar garnis siswa kelas XI
SMK Pencawan School Medan berada pada kategori cenderung cukup sebesar
74,29 persen. hasil analisis korelasi product moment antara minat belajar terhadap
hasil belajar dengan nilai rxy = 0,68 pada taraf signifikan 5 persen. artinya terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar
pengolahan makanan kontinental siswa kelas XI SMK Pencawan School Medan.
dengan kata lain ha diterima dan ho ditolak.
Dengan adanya beberapa penelitian yang relavan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa adanya Hubungan Intensitas Penggunaan Internet dan
kedisiplinan belajar dengan Hasil Belajar Garnish SMKN 1 Berastagi

C. Kerangka Berpikir
Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan dan sesuai dengan yang
diharapkan, dibutuhkan dukungan orang tua yang baik dan juga dibutuhkan
motivasi untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, dukungan orang tua sebagai
adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap
menerima kondisinya. Dan motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu
yang membuat siswa untuk lebih giat belajar. Jika tidak adanya dukungan orang tua
dan motivasi maka siswa tersebut akan mendapat kesulitan dalam proses belajar.
Kondisi ini juga tentu pasti berbeda dengan siswa yang memiliki atau mendapat
dukungan orang tua dan mendapat motivasi dalam belajar, sehingga hasil belajar
mereka akan lebih baik. Dengan demikian semakin besar dukungan orang tua dan
motivasi dalam belajar maka semakin tinggi juga hasil yang akan di dapat dalam
pembelajaran.

D. Hipotesis Penelitian
S. Nasution memberikan defininsi hipotesis yaitu “Tiap pernyataan
tentang suatu hal yang bersifat sementara yang belum dibuktikan
kebenarannya secara empiris disebut hipotesis.”32Sugiyono juga memberikan
penjelasan mengenai definisi hipotesis yakni “jawabannya sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana. rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan.”33Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
dimaknai bahwa hipotesis merupakan suatu pernyataan yang memberikan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah dalam suatu penelitian. Hipotesis yang penulis
rumusankan dalam penelitian ini sebagai berikut:
HI : Ada pengaruh yang positif antara penggunaan interner terhadap
hasil belajar fiqih di MTs Sabiilul Muttaqien Sukaraja Nuban
HO : Tidak ada pengaruh yang positif antara penggunaan interner terhadap hasil
belajar fiqih di MTs Sabiilul Muttaqien Sukaraja
Nuban.
Adapun hipotesis di dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh
penggunaan interner terhadap hasil belajar fiqih di MTs Sabiilul Muttaqien
Desa Sukaraja Nuban Lampung Timur 2019/2020.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Berastagi yang JLN. SMIK NO. 1
BERASTAGI, R A Y A, Kec. Berastagi, Kab. Karo, Prov. Sumatera Utara Kode
Pos : 22156

B. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini adalah deskriptif korelasional, Penelitian deskriptif

korelasional merupakan Penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui

tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan

tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto,

2014).

C. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian


1. Defenisi Operasional

A. Pengunaan internet
Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi yang ada karena adanya proses
globalisasi yang memiliki fungsi untuk menghubungkan satu media elektronik
dengan media elektronik lainnya. Seiring perkembangan zaman, proses belajar tidak
hanya dilakukan secara tatap muka melainkan dapat juga dilakukan dengan metode
jarak jauh dengan cara memanfaatkan kemajuan ilmu teknologi dan informasi, oleh
karena itu, pemanfaatan teknologi khususnya internet merupakan hal yang sangat
penting dilakukan dimasa kini sebagai penunjang kegiatan pembelajaran

B. Kedisiplinan belajar
Disiplin belajar adalah mentaati tata tertib, atau kepatuhan dalam pemanfaatan
waktu untuk belajar secara efektif dan efisien, dapat membuat rencana alokasi
waktu menurut prioritas kepentingan masing-masing kegiatan belajar, mulai dari
kegiatan yang terpenting sampai dengan yang kurang penting (Ardi, 2012).
24
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
pengajaran dari puncak proses belajar

2. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau skor dari objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan (Arikunto, 2014).
Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadikan sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (sugiyono,

2013). Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah dukungan

orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2).

Variabel terikat merupakan varibel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (sugiyono, 2013). Dalam

Penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Hasil belajar kontinental

(Y).

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018).

Sebaran Populasi dalam penelitian ini adalah hanya dua kelas, yaitu kelas

XI SMK Negeri 8 Medan dengan jumlah siswa sebanyak 60 Siswa.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan
sampel dari pupualsi tersebut. Dengan syarat sampel tersebut harus benar-benar

representative (Sugiyono, 2018).

Teknik penentuan Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Teknik

Total sampling. Total sampling adalah Teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan jumlah populasi (sugiyono, 2007). Alasan mengambil total

sampling karena menurut sugiyono (2007) jumlah populasi kurang dari 100, maka

seluruh populasi dijadikan sampel penlitian. Sampel yang diambil dari peneltian ini

adalah 60 orang.

E. Intrument Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

mudah (Arikunto 2014), teknik pengumpalan data yang digunakan untuk menjaring

data dukungan orang tua ,motivasi belajar dan hasil belajar menggunakan angket .

1. Angket pengunaan internet

Angket yang digunakan untuk menjaring data kesiapan belajar terdiri dari 10

pernyataan. Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah skala likert

yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-

tingkatan, misalnya mulai dari selalu sampai ke tidak pernah (Arikunto, 2014), atau

skala likert yaitu instrumen dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lempat

respon yang menunjukkan tingkatan (Arikunto, 2014). Angket disusun dalam lima

pilihan jawaban yang ditentukan dengan bobot sebagai berikut : Sangat Setuju (SS)

diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Kurang Setuju (Ks) diberi skor 3, Tidak

Setuju (Ts) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (Sts) diberi skor 1, Untuk lebih

jelasnya kisi-kisi angket kesiapan belajar dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

tabel 3.1 Kisi-kisi angket dukungan orang tua


Indikator No. Item Jumlah

sering mencari materi 1, 2, 3, 10 4


pelajaran garnis yang akan
dipelajari di kelas lewat
internet ?
sering mengerjakan tugas 4, 5, 6, 3
mata pelajaran garnis lewat
internet
selalu mencari informasi 7, 8, 9 3
tentang garnis melalui
internet
Jumlah 50
2. Angket kedisiplinan belajar

Angket yang digunakan untuk menjaring data kesiapan belajar terdiri dari

10 pernyataan. Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah skala likert

yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-

tingkatan, misalnya mulai dari selalu sampai ke tidak pernah (Arikunto, 2014), atau

skala likert yaitu instrumen dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lempat

respon yang menunjukkan tingkatan (Arikunto, 2014). Angket disusun dalam lima

pilihan jawaban yang ditentukan dengan bobot sebagai berikut : Sangat Setuju (SS)

diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Kurang Setuju (Ks) diberi skor 3, Tidak

Setuju (Ts) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (Sts) diberi skor 1, Untuk lebih

jelasnya kisi-kisi angket kesiapan belajar dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini

tabel 3.2 Kisi-kisi angket motivasi belajar


Indikator No. Item Jumlah

masuk kelas selalu tepat 1, 8, 9 3


waktu
Saya selalu belajar 2, 3, 7 3
meskipun tidak ada tugas
patuh terhadap peraturan 4, 5, 6, 10 4
dan tata tertib sekolah ?

Jumlah 10
3. Angket Hasil Belajar

Angket yang digunakan untuk menjaring data kesiapan belajar terdiri dari

10 pernyataan. Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah skala likert

yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-

tingkatan, misalnya mulai dari selalu sampai ke tidak pernah (Arikunto, 2014), atau

skala likert yaitu instrumen dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lempat

respon yang menunjukkan tingkatan (Arikunto, 2014). Angket disusun dalam lima

pilihan jawaban yang ditentukan dengan bobot sebagai berikut : Sangat Setuju (SS)

diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Kurang Setuju (Ks) diberi skor 3, Tidak

Setuju (Ts) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (Sts) diberi skor 1, Untuk lebih

jelasnya kisi-kisi angket kesiapan belajar dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini

tabel 3.3 Kisi-kisi angket hasil belajar


Indikator No. Item Jumlah

Nilai yang bagus 7, 8, 10 3

pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9 7

Jumlah 10
F. Uji Coba Intrument

Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mendapatkan alat ukur yang

benar-benar akurat agar kesimpulan yang diperoleh sesuai dengan kenyataan

kondisi lingkungan. Uji coba Instrumen angket dilakukan di SMK Negeri1

berastagi dengan banyak siswa sebanyak 60 siswa dan uji coba instrumen dilakukan

dengan menggunakan google form, uji coba yang dilakukan terhadap instrumen

penelitian adalah uji coba validitas dan uji coba reliabilitas (Arikunto, 2014).

a. Validitas Angket

Untuk menghitung validitas angket digunakan rumus Korelasi Product


Moment (Arikunto, 2014) sebagai berikut:
𝑥
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Variabel Y
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
n = Jumlah sampel
Butir angket dikatakan valid jika rhitung > rtabel pada taraf 95% dan alpha

5%, demikian sebaliknya jika jika rhitung < rtabel maka variable dianggap tidak

valid.

b. Reliabilitas Angket

Suatu angket dapat dikatakan reliabel jika angket menunjukkan hasil yang

sudah baik. Reliabilitas adalah suatu instrument yang dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik

(Arikunto, 2014). Untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus alpha yaitu

k
11 = k − 1 .

(𝑟𝑖𝑘, 2014)

Keterangan:

11 = reliabilitas angket
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σb2 =

jumlah varians butir

σ2t = varians total


Angket dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel pada taraf 95% dan alpha 5%.

Demikian sebaliknya jika rhitung < rtabel dianggap tidak reliabel.

Arikunto (2014) menyatakan bahwa tingkat reliabilitas berdasarkan skor

alpha, yaitu :
a. Untuk mencari varian item digunakan rumus sebagai berikut :

2=

Dimana, Xi : butir z soal ke-i

b. Untuk mencari varian total digunakan rumus sebagai berikut :

2=

Dimana, Yi : butir z soal ke-i

Keterangan :
N = banyaknya sampel

∑Xi = jumlah total soal ke-i

∑2 = jumlah kuadrat total soal ke-i

2 = varians total

∑Yi = Jumlah skor total subjek


jumlah kuadrat skor total
∑2 = subjek
Tabel 3.4. Tingkat Reliabilitas
Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel

>0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel

>0,40 s.d 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 s.d 0,80 Reliabel

>0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel


G. Teknis Analisis Data
Untuk mendeskripsikan data dukungan orang tua, motivasi belajar dan Hasil

belajar kontinental dianalisis dengan menyusun distribusi frekuensi yang


digunakan untuk mengetahui penyebaran skor dari setiap variabel penelitian,

sehingga dapat ditentukan harga rata-rata skor atau mean (M) dan Standar

Deviasi (SD) dengan menggunakan perhitungan menurut aturan Sturges dalam

Sudjana (2013).

a. Perhitungan Distribusi Frekuensi

Untuk menghitung distribusi frekuensi dari masing-masing variabel penelitan

diambil ketentuan berdasarkan kurva normal sebagai berikut :

1. Ukuran data terkecil sampai terbesar

2. Hitung jarak atau rentangan (R) = data tertinggi – data terendah

3. Hitung jumlah kelas (K) dengan Struges : K = 1 = 3,3 log n

4. Hitung panjang kelas interval (P) = 𝑅𝑖 (R)

𝑢ℎ (K)

5. Tentukan batas atas terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung

kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas, ditambah panjang

kelas (K) dan hasilnya dikurang 1 sampai pada data akhir.

b. Rata-rata atau mean (M)

Harga rata- rata data berkelompok variable penelitian dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto , 2014) :

M= =
Dimana

M = Rata-rata ∑ = Epsilon

n = Jumlah sampel xi = Nilai x ke i sampai ke n

c. Standart Deviasi (Sd) :

Standart deviasi (Sd) dari variable penelitian dihitung dengan rumus sebagai

berikut (Sugiyono, 2013).


( − )2
𝑆=
(n − 1)

Dimana :
Sd = Standar deviasi = Mean

xi = Skor tengah interval kelas n = Jumlah sampel


d. Uji Kecenderungan

Untuk menentukan tingkat kecenderungan dukugan orang tua, motivasi

belajar dan hasil belajar kontinental , dilakukan tolak ukur rata-rata ideal (Mi)

dan Standart Deviasi ideal (SDi) dengan cara sebagai berikut :

Mi = Nt + Nr
2

SDi = Nt − Nr
6

Keterangan :
Mi = Rata-rata ideal Nt = Skor tertinggi
SDi = Standart Deviasi ideal Nr = Skor terendah
Berdasarkan Mi dan SDi maka skor setiap variabel penelitian dikelompokkan

menjadi empat kategori seperti diuraikan Arikunto (2014) pada table 3.5 sebagai

berikut :

Tabel 3.5 Tingkat Kecenderungan


No, Alpha Tingkat kecenderungan
1 Mi + 1,5 Sdi s/d ke atas Sangat Baik
2 Mi s/d Mi + 1,5 SDi Baik
3 Mi – 1,5 SDi s/d Mi Cukup Baik
4 Mi – 1,5 SDi s/d ke bawah Kurang Baik
e. Uji Persyaratan Analisis

Untuk uji persyaratan analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan sebagai berikut:


1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data dukungan orang

tua, motivasi belajar dan hasil belajar kontinental berdistribusi normal atau tidak,

dan juga untuk mengetahui apakah teknik analisis regresi cocok digunakan untuk

menganalisis data penelitian. Teknik analisa yang digunakan adalah dengan

rumus Chi-Kuadrat ( ²), sebagai berikut :

𝑘−ℎ2
2=

Keterangan :
² = Chi-Kuadrat
F0 = Frekuensi yang diperoleh dari sampel
Fh = Frekuensi yang diharapkan dari sampel
Harga Chi-Kuadrat yang digunakan dengan taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan sebesar jumlah kelas frekuensi dikurang 1 (dk = K – 1). Apabila ²hitung
≤ ²tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal (Arikunto,
2014).
2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Untuk melihat hubungan variabel kemampuan dukungan orang tua, motivasi

belajar dan hasil belajar kontinental, maka perlu dilakukan persamaan regresi

yang menyatakan kedua hubungan variabel itu berbentuk linier (Sudjana, 2005):

Y= a + bX

Dimana: Y = variable terikat a


= konstanta tetap b =
koefisien regresi Y atas X
X = variable bebas
Untuk menghitung koefisien a dan b digunakan rumus sebagai berikut :
a = 22−( ()2 )

b= −2−( ()()2)
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara

variable bebas dengan terikat. Rumus yang dipakai untuk menghitung linearitas

seperti rumus yang dikemukakan Sudjana (2005) dengan rumus F:

(𝑇)
= Dimana :

RJK(TC) = Varians cocok

RJK (G) = Varians kekeliruan

Dalam hal ini regresi linear, apabila < 𝑅 pada taraf signifikan 5% dengan

derajat kebebasan (K-2) lawan (N-2). Selanjutnya untuk uji keberartian regresi

sederhana digunakan rumus:

F = (/)
Persamaan regresi dinyatakan cukup berarti apabila taraf signifikan 5%

dengan derajat kebebasan lawan (N-2) diperoleh ℎ𝑖>𝑅.

3. Pengujian Hipotesis

Setelah didapat uji persyaratan analisis maka langkah selanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis, Untuk menguji kebenaran hipotesis antara variabel bebas

dukungan orang tua (X1), motivasi belajar (X2) dan hasil belajar kontinental (Y)

digunakan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2014)

yaitu :

rxy =

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi product moment


N = Jumlah sampel
∑X = Jumlah skor Distribusi X
∑Y = Jumlah skor Distribusi Y
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑X2 = Jumlah kuadrat Distribusi X
∑Y2 = Jumlah kuadrat distribusi Y
Harga r hitung kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada daftar
kriteria product moment pada taraf signifikansi 5 %. Dengan ketentuan jika harga
rxy > rt dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel X dengan Y.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 20015. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka cipta.

Fajriah (2012), Hubungan intensitas pengunan internet dengan kedisiplinan dan


hasil Belajar Siswa Di Sd Negeri Bumi i Laweyan Surakarta. Naskah Publikasi
:Surakarta

Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad Anwar, 2015. Evaluasi Hasil Belajar.Surakarta : Pustaka Pelajar

Gozali. 2020. Modul Pengolahan Masakan Kontinental. Balikpapan : Poloteknik

Negri Balikpapan.

Syaodih, 2012. Metodologi penelitian. : Pustakan Belajar

Rosmalinda, Desy dan Marni Zulyanty. 2019. Dukungan Orang Tua Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggul. jurnal gentala pendidikan dasar.

Hilmi (2019) Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Pengolahan

Makanan Kontinental Siswa Kelas Xi Smk Pencawan Shcool Medan.

Skripsi. UNIMED.

Pidarta, 2013. Pendidikan sebagai motivasi.: Pustaka Belajar

Hana. 2021. Hubungan Kesiapan Belajar Dengan Hasil Praktik Mata Pelajaran

Pengolahan Dan Penyajian Makanan Siswa Di Smk Putra Anda Binjai. skripsi.

unimed

Anda mungkin juga menyukai