Anda di halaman 1dari 2

NAMA :DYASST ADHI WICAKSANA

NIM :030327952

TUGAS 1 INTERPRETASI DAN PENALARAN HUKUM

1).Terdapat dua pandangan terkait dengan sifat kohorensi dari penalaran dan interpretasi
hukum ini. Pandangan tersebut juga derasal dari perbedaan pandangan terhadap hukum itu
sendiri. Bagaimanakah pandangan mengenai koherensi global dan koherensi partikular?
Jelaskan.

Koherensi Partikular:

Hal ini didasarka bahwa hukum hanya dapat dipahami dan dimengerti oleh sebuah
masyarakat tertentu dan terbatas pada area hukum tertentu.Koherensi dari suatu
keputusan atau hukum dimaknai dengan kohorensi pada area khusus dari hukum atau
bersifat local.Kohorensi dengan area khusus hukum tidak selalu kohoren dengan prinsip-
prinsip hukum lainnya.Sebagai contoh dala m melakukan penalaran dan interpretasi
terhadap PEWARISAN harus membatasi pada ruang lingkup hukum perdata dan keluarga
pada khususnya.Penalaran menjadi tidak coherence apabila menggunakan prinsip hukum
lainnya seperti hukum kepailitan,hukum perusahaan,hukum pidana,hukum telematika
dll.Demikian juga apabila prinsip yang dipergunakan dalam melakukan penalaran
menggunakan prinsip hukum diluar yuridiksinya,seperti menggunakan prinsip hukum
international atau menggunakan sistem hukum common law yang sudah mapan.Dalam
pandangan ini semaki cas specific,penalaran semakin coherence.

Koherensi Global:

Didasarkan pada pendekatan socio legal terhadap hukum yang mendasarkan bahwa sistem
hukum sebagai sebuah kesatuan sistem norma yang berlaku secara universal.Hal ini juga
didorong oleh pengaruh dari globalisasi yang mendorong terjadinya adopsi dan
transplantasi hukum dari yuridiksi lain atau hukum internasional ke dalam hukum
nasional.Demikian juga kompleksitas hukum saat ini memaksa hukum tidak lagi hanya dapat
mengandalkan disiplin hukum namun juga disiplin ilmu lainnya sehingga memunculkan
cabang ilmu hukum lainnya

2).Fungsi dari logika sebenarnya adalah untuk meyakinkan bahwa sebuah argumen atau
pernyataan adalah benar. Jelaskan tentang fungsi utama dalam penalaran hukum. Beri
contohnya dari deontic logic

Fungsi utama dari penalaran hukum adalah untuk menarimbenang merah dari tujuan dan
dasar suatu peraturan yang dibuat.Dalam hal ini Hakim dan Ahli hukum dalam menjalankan
tugasnya harus mampu menginterpretasi sesuai dengan tujuan dan dasar dari hukum atau
peraturan undang0undang yang dibuat.

Contoh Deotic Logic:

- Si A meminjam uang si B senilai 100 juta,Si B menyimpan jaminan sertifikat Tanah


milik si A(Out to be)
- Si B mengembalikan sertifikat tanah milik A,karena si A memberikan uang senilai 100
juta kepada si B sebagai pelunasan pinjaman si A(Ough to do)
- Si B tidak seharusnya menyerahkan sertifikat tanah milik sih A,karena si A member
uang 100 juta kepada si B untuk membeli mobil si A (Ough to be)

3).Penalaran hukum memiliki kekhasan (eksklusi) karena dalam penalaran tersebut


bersentuhan dengan norma. Dalam hukum pidana, norma yang diaksentuasikan adalah
norma positif dalam sistem perundang-undangan. Hal tersebut terdapat dalam asas legalitas
bahwa tidak ada pemidanaan untuk suatu tindakan sepanjang aturan untuk pemidanaan itu
belum eksis mendahului tindakan tersebut. Jelaskan fungsi utama hermeneutika dalam
penalaran hukum pidana. Berikan contohnya.

Fungsi utama hermenutika dalam penalaran hukum pidana untuk mendapatkan makna
objektif dari norma hukum positif.Aktivitas hermeneutika kemudian menyajikan dua
pendekatan,yakni sekadar reproduktif atau produktif.Secara umum para ahli hukum pidana
menyepakati untuk terlebih dahulu selalu berpijak pada teks.Baru jika dianggap pendekatan
ini tidak membuahkan tujuan hukum yang diharapkan,pendekatan dialihkan ke konteks.

Contoh:Pasal 504 KUHP menyatakan : ‘’Barangsiapa mengemis di muka umum,diancam


karena pengemisan dengan kurungan paling lama enam minggu

-pengemisan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih yang umurnya diatas 16
tahun.diancam dengan kurungan paling lama 3 bulan

Langkah langkah norma sekunder menurut sanksi pada pelanggaran ayat 1 adalah kurungan
6 minggu sedangkan ayat 2 3 bulan.Terlihat bahwa dengan penambahan kondisi norma
diatas,ancaman sanksi maksimalnya berubah menjadi 2 kali lipat.

-Dan ada juga cara seseorang mengadakan pertunjukan topeng monyet,lalu memperoleh
bayaran dari pertunjukannya itu

Dalam hal ini baik dari contoh pertama dan kedua sama-sama mengemis.Dan hal ini dapat
dibilang hermeneutika hukum karena terjadi pergeseran makna dari kata pengemis
tadi.yang semula kegiatan mengemis hanya meminta-minta,namun sekarang dengan
memanfaatkan binatang untuk memperoleh bayaran juga termasuk kedalam mengemis.

Anda mungkin juga menyukai