Asas Hukum adalah suatu pikiran yang dirumuskan secara luas yang menjadi dasar bagi
aturan/kaidah hukum Dengan demikian asas bersifat abstrak, sedangkan aturan/kaidah
hukum sifatnya kongkrit mengenai perilaku atau tindakan hukum tertentu. Asas hukum
merupakan landasan pertimbangan bagi pembentukan norma hukum, artinya setiap norma
hukum yang wujudnya konkret sebagai aturan hukum harus mencerminkan atau didasari
pada asas-asas hukum sebagai landasan pembentuknya.
Sebagai contoh bahwa ada aturan di dalam dunia medis, bahwa setiap dokter harus
memberikan informasi secara lengkap kepada pasien dan menjelaskan penyakitnya.
Dokter harus memiliki landasan pembentukan agar dapat memberikan informasi yang jelas
kepada pasien.
Aturan Hukum adalah cara di mana warga negara diatur oleh aturan hukum dan bukan
dengan kekuatan orang lain. Hukum adalah proposisi hukum yang memperlakukan sama
terhadap semua orang yang berada dalam situasi yang sama. Hukum diperlukan baik untuk
individu sebagai bagian dari Negara sebagai orang yang mempunyai hak dan kewajiban.
Sebagai contoh adalah dalam berkehidupan kita sudah di atur dalam aturan hukum, dan
kita sebagai warga negara yang baik harus mematuhi aturan tersebut.
Norma Hukum adalah bentuk konkretnya sebagai aturan-aturan hukum terbentuk karena
pembentuk undang-undang dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
mengambil pertimbangan-pertimbangan dari berbagai asas hukum yang ada.
Sebagai contoh adalah Sebagai contohnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia
membutuhkan norma sebagai aturan dan pedoman. Norma ini wajib dipatuhi dan ditaati
setiap orang di dalam lingkungan di mana norma tersebut diberlakukan. Bagi siapapun
warga negara yang tidak mematuhi norma-norma yang telah disepakati maka akan
mendapatkan hukuman.
2. A. PP No. 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
B. Asas-asas hukum yang terkandung dalam peraturan perundang-undangan :
• Asas kebebasan berkontrak : Asas kebebasan berkontrak dapat dianalisis dari
ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUHPdt, yang berbunyi: “Semua perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.”
• Asas Konsesualisme : Asas konsensualisme dapat disimpulkan dalam Pasal 1320
ayat (1) KUHPdt. Pada pasal tersebut ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya
perjanjian adalah adanya kata kesepakatan antara kedua belah pihak.
• Asas Kekuatan Mengikat : Asas kekuatan mengikat ini adalah asas yang
menyatakan bahwa perjanjian hanya mengikat bagi para Pihak yang mengikatkan
diri pada perjanjian tersebut dan sifatnya hanya mengikat ke dalam Pasal 1340
KUHPdt.
•
3. Kasus Elmer
A. Menurut saya Putusan Pengadilan New York untuk Elmer sudah benar. Karna Elmer
membunuh ahli waris maka Elmer tidak berhak untuk mendapatkan satu persen pun hasil
waris kakek nya dan juga Pengadilan New York mengambil suara terbanyak yang berarti
banyak sekali masyarakat yang ingin Elmer dijatuhi hukuman dan tidak mendapatkan harta
kekayaan kakeknya. Jadi keputusan Pengadilan New York untuk Elmer adalah benar.
B. Dalam kasus tersebut Pengadilan New York memutuskan bahwa Elmer tidak berhak atas
harta kakeknya dan itu dilandasi dengan aliran filsafat hukum yaitu Positivisme.
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik.
Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.
C. Jika pengadilan New York memutuskan bahwa Elmer berhak atas harta kakeknya, maka
pengadilan menganut aliran Fundamental, yang berarti aliran ini berupaya untuk kembali
kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas. Jadi pengadilan new York
tidak dapat memutuskan bahwa Elmer tidak berhak atas harta tersebut karena tidak ada
ketentuan dalam hukum negara bagian New York yang menyatakan bahwa orang yang
telah membunuh pemberi wasiat tidak pantas menikmati harta yang diwasiatkan.
Tugas II