Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI

BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI

“HASIL OBSERVASI VANILI”

Disusun oleh :

Ninda gesti liana (20170220108)

Wiwik kapita I. (20170220

Naufal rizki

Aan

Dinda

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vanili mempunyai nama ilmiah Vanilla Planifolia. Tanaman ini berasal dari meksiko,
yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1819, dibawa oleh seorang ahli botani bernama Marchal,
yang membawa bibit tanaman vanili ini dari kebun Botani Antweper Belanda. Sedangkan di
Indonesia tanaman vanili pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor. Indonesia merupakan
salah satu Negara penghasil vanili terbesar di dunia. Sentra produksi vanili di Indonesia terdapat
di Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Tanaman vanili merupakan tanaman yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek dari
suku (family) Orchidaceae yang memiliki banyak macam species (lebih dari 1500 spesies).
Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi
dengan fluktuasi harga yang relative stabil dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain.
Tanaman vanili bernilai ekonomis tinggi karena ekstrak buahnya dikenal sebagai sumber bahan
pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili
disebabkan oleh substansi vanillin (C8H8O3) (Brownell, 1992) (Brownell, peter.W. (1992)
dalam Salisbury, B.F dan Ross, W.Cleon,1995, Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1, ITB Press,
Bandung.

  Secara harfiah, baik buruknya kualitas pasar dari komoditas vanili, tidak hanya
ditentukan oleh kualitas dari tanaman vanili itu sendiri. Ada banyak hal yang menentukan
kualitas pasar vanili, diantaranya adalah petani, pengumpul, eksportir. Serta tata niaga yang
digunakan dalam system pasar.

Perkembangan pengolahan vanili tidak hanya melibatkankan lingkungan domestik, akan


tetapi juga melibatkan lingkungan global, sebagai tujuan utama dalam rantai pasar perdagangan
vanili. Semakin lama, atau semakin panjang rantai tata niaga yang dilalui, maka semakin besar
pengaruh yang diberikan terhadap kualitas jual beli dari vanili, khusunya berpengaruh pada
harga jual vanili itu sendiri.
B. Tujuan
1. mengetahui teknik budidaya tanaman vanili di Samigaluh, Kulonprogo
2. mengetahui analisis usaha tani tanaman vanili di Samigaluh, Kulonprogo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kalsifikasi Tanaman Vanili
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tacheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliopsida ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Liliopsida ( berkeping dua/ dikotil )
Sub kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae ( suku anggrek – anggrekan )
Genus : Vanilla
Spesies : Vanilla planifolia, Andrew
B. Morfologi Tanaman Vanili
Tanaman ini dapat di ketahui morfologinya berdasarkan ciri – ciri tanaman vanila
diantara yaitu :
1. Akar

Akar terdiri dari dua jenis, akan keluar dari ruas batang atau akar gantung, dan akan yang
tersusun didalam tanah. Akar tanaman vanili ini tidak tunggang, dan kuat, serta berserabut.
Selain itu, akar tanaman ini tumbuh dengan horizontal dengan panjang mencapai 1 – 2 m
dengan tebal akar rata – rata 3-4 mm. Akar berwarna putoh kotor, berbulu, dan juga tumbuh
dengan menjalar atau merambat.

2. Batang

Batang berbentuk silindris, beruas – ruas dan berbuku – buku berkisar 5-15 cm. Batang
akar gemuk, bersifar sukulen ( berair ), lunak, berwarna hijau muda hingga tua yang
berdiameter 1- 2 cm. Batang tanaman vanili ini juga dapat tumbuh dengan mata tunas baru.
3. Daun

Daun tunggal, berbentuk pipih, berdaging dan memiliki bentuk elips hingga lanset.
Bagian ujung daun meruncing dan memiliki pangkal bulat, berwarna hijua muda hingga tua
dengan panjang mencapai 10 -20 cm dengan lebar 5 – 7 cm. Daun ini juga memiliki
pertulangan tidak halus, menjari, dan daun tumbuh dengan selang seling yang tersusun dari
beberapa tulang daun sejajar.

4. Bunga

Bunga berbentuk terompet, berwarna puhi kehijaun, yang muncul pada pangkal ketiak
daun. Bunga ini memiliki kuntum yang terdiri dari 6 helai daun tajuk, yang tersusun dari 15
-20 kuntum bunga per tangkai. Panjang tangkai mencapai 5-10 cm dan panjang bunga 3-5
cm, setiap batang akan memunculkan 5 tandan bunga yang akan menjadi bakal buah.

5. Buah

Buah berbentung polong, lunak, berdaging berwarna hijau muda hingga kecoklatan. Buah
ini terdapat garis, bersiku tiga dan lurus memanjang, selain itu dalam setiap buah akan
menghasilkan biji didalamnya sekitar 5-10 biji bahkan lebih dengan warna hitam mengkilap,
keras, dan berbentuk bulat pipih atau oval

C. Syarat Tumbuh Vanili


Tanaman vanili dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis diantara garis 20°LU dan
20°LS pada ketinggian 800-1.200mdpl. Curah hujan yang idela untuk jenis tanaman merambat
ini adalah 1.500-3.000mm/tahun dengan suhu antara 20-38°C. Menanam vanili sebaiknya pada
tanah yang datar, tidak tergenang air, dan tidak becek. Jenis tanah yang cocok untuk ditanami
vanili adalah tanah yang berstektur lempung, berhumus dan berpasir dengan tingkat keasaman
netral hingga agak masam. Vanili juga dapat ditanam tumpang sari dengan kopi atau kelapa,
seperti yang terjadi di bali.
D. Budidaya Tanaman Vanili

1. Pembibitan
a. Seleksi Bibit

Jenis vanili yang berniali ekonomi diantaranya vanilla Planifolia, Vanilla Tahetensis,
Vanilla Pompana.

 Bibit generative : tulen, mempunyai sifat yang hamper sama dengan induknya,
murni, bibit tidak tercampur dengan kualitas jelek, bibit dalam kondisi yang segar
dan sehat.
 Bibit vegetative : tanaman induk sehat dan cukup umur, sudah mengeluarkan sulur
dahan yang kuat, tanaman induk belum dan jangan sampai berbuah.

Untuk lebih cepatnya maka di tanam menggunakan stek. Pemilihan bahan untuk
dijadikan bibit harus mempunyai sifat sifat antara lain :

 Batangnya sehat
 Umur sudah tua sekitar 10-15 tahun
 Produknya tinggi
 Keadaannya subur, kuat, serta mempunyai ujung tunas dengan pertumbuhan cepat.

Tanaman ini dijaga dan dipelihara dengan baik agar jangan sampai menghasilkan
buah. Dengan jalan memngkas supaya tetap mengeluarkan sulur sulur dahan yang baru
yang akan dipakai stek bibit. Stek yang baik adalah mempunyai buku buku (ruas) yang
agak rapat letaknya satu sama lain. Sulur yang masih muda dan pertumbuhanya subur dan
kuat dengan tunas ujung yang panjang stek untuk bahn tanam adalah 50-75 cm dan
mempunyai mata/buku dan mempunyai umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang
nantinya jadi bahan/bibit yang di pakai untuk pembibitan. Stek dapat langsung di tanam
segera sesudah di peroleh, atau dapat juga di semaikan lebih dahulu sbelum ditanam di
tempat penanaman yang tepat.
2. pengolahan media tanam
Medium untuk dapat menjamin perakaran yang cepat dan baik seoptimum mungkin
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Medium harus cukup lembab namun tidak
becek. 2. Lingkungan setek harus cukup lembab untuk menghindari pengeringan. 3. Medium
harus cukup sarang sehingga udara di dalamnya tetap bersih dan seimbang dengan keadaan
air. 4. Medium mengandung cukup banyak oksigen. 5. Cahaya dalam lingkungan setek
beberapa minggu pertama setelah tanam hendaknya merupakan cahaya yang terpencar.
(Rismunandar, 1988).
Struktur tanah yang dikehendaki tanaman adalah struktur tanah yang gembur, di
dalamnya terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air dan udara yang sangat penting
bagi pertumbuhan akar tanaman. Struktur tanah ini bermacam macam, tetapi yang
dikehendaki adalah struktur tanah yang remah. Keuntungannya adalah mempunyai drainase
dan aerase yang baik, temperatur stabil, artinya dapat memicu pertumbuhan jasad renik tanah
yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik di dalam tanah
(Lingga dan Marsono, 2002). Lingga, P dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Penebar Swadaya. Jakarta

Salah satu upaya manipulasi terhadap media tumbuh adalah dengan mencampur
pupuk organik ke alam tanah. Secara umum perbaikan sifat fisik tanah akibat penambahan
bahan organik adalah meningkatkan daya sangga air, agregasi, permeabilitas dan aerasi
tanah. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah juga berpengaruh terhadap sifat kimia
tanah yaitu meningkatkan kapasitas tukar tanah dan kelarutan unsur fosfat dalam tanah
(Muliawati, 2002). Muliawati, E. S. 2002. Kajian Tingkat Serapan Hara, Pertumbuhan dan
Produksi Sambiloto (Andrograhis paniculata) pada Berbagai Komposisi Media Tanam dan
Tingkat penyiraman. Prosiding Seminar Sehari Standarisasi Bahan Baku Langkah Awal
Menjamin Khasiat dan Keamanan Obat Asli Indonesia. BPTO. Tawangmangu. Pupuk
kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan sifat kimia tanah. Pupuk
kandang yang dimasukkan ke dalam tanah akan mempertinggi kadar humus tanah,
meningkatkan kapasitas memegang air serta memperbaiki struktur tanah terutama pada
tanah-tanah berat (Suriatna, 1992). Suriatna, S. 1992. Pupuk dan Pemupukan. Mediyatama
Sarana Perkasa. Jakarta

Pupuk organik kascing merupakan pupuk hasil ekskresi dari cacing tanah yang
mempunyai kandungan hara yang cukup tinggi yang dapat digunakan oleh tanaman, serta
salah satu pupuk organik yang mempunyai kualitas baik. Hal ini disebabkan pada saat bahan
organik dan mineral melewati tubuh cacing tanah dibantu oleh mikroba dalam saluran
pencernaan, sehingga tersedia banyak nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Dengan demikian
kascing merupakan pupuk organik yang baik, yang dapat memperbaiki struktur dan fungsi
tanah ( Listyawan, 1997 cit. Ida, 2002). Ida, R. 2002. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk
Kascing dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium
fistulosum L.) Var. seagon. J. Agrivita 24(1) : 44-50.

Anda mungkin juga menyukai