Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL KEGIATAN PERTEMUAN

KOORDINASI DAN EVALUASI PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR


DAN KESEHATAN JIWA BAGI KEPALA PUSKESMAS TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Pada tahun 2016, penyakit tidak menular (PTM) membunuh 36 juta jiwa penduduk
dunia per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan
menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35%
diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6%
oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM
lainnya (data WHO, 2018). Peningkatan prevalensi PTM mendorong lahirnya kesepakatan
tentang strategi global dalam pencegahan dan pengendalian PTM,
Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan
Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain
oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan
sosial budaya. Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko
yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas,
pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol.
Program PTM bersinergi dengan pengendalian gangguan indera yang berfokus pada
gangguan penglihatan dan pendengaran serta gangguan disabilitas, Kesehatan Jiwa, dan
IVA.
Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada indikator-
indikator kunci PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019, sebagai berikut :
- Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas meningkat dari
25,8% menjadi 34,1%;
- Prevalensi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas meningkat dari 14,8 % menjadi
21,8%;
- Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat dari 7,2%. menjadi 9,1%.
Meningkatnya kasus PTM secara signifikan akan menambah beban masyarakat dan
pemerintah, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan
teknologi tinggi. Untuk itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas,
mortalitas dan disabilitas PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju
Indonesia Sehat, sehingga perlu adanya pemahaman yang optimal serta menyeluruh tentang
besarnya permasalahan PTM dan faktor risikonya pada semua pengelola program disetiap
jenjang pengambil kebijakan dan lini pelaksanaan. Atas dasar hal tersebut di atas, maka
dipandang sangat penting untuk dilakukannya pertemuan koordinasi dan evaluasi program
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa 2022.

B. TUJUAN
- Menyusun langkah-langkah kerjasama yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tahun
2022.
- Membuat komitmen bersama dalam upaya pencapaian SPM Kesehatan serta
peningkatan target dan sasaran puskesmas tahun 2022

C. SASARAN/PESERTA PERTEMUAN
Sasaran/peserta kegiatan pertemuan koordinasi dan evaluasi program Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa 2022 adalah Kepala Puskesmas Se Kabupaten Blora yang
terdiri dari 26 Puskesmas, serta pegawai sub koordinator P3TMKJ dengan jumlah 4 orang.
D. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan pertemuan koordinasi dan evaluasi program Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa 2022 dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Jam : 08.00 WIB - selesai
Tanggal : 25 Januari 2022
Tempat : Aula Lantai Atas DKK Blora

E. JADWAL RINCIAN KEGIATAN


Jadwal kegiatan pertemuan koordinasi dan evaluasi program Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa 2022:

Jam Materi Keterangan


08.00-09.00 Absensi daftar hadir Panitia P3TMKJ
09.00-09.05 Pembukaan Panitia P3TMKJ
09.05-09.15 Sambutan Kabid Kesmas
09.15-10.00 Sinergi dan Integrasi Upaya Kesehatan Kabid Kesmas
10.00-11.00 Koordinasi Program PTM dan Keswa Ka. Sub Koordinator
P3TMKJ
11.00-11.45 Diskusi Panitia P3TMKJ
11.45-12.00 Penutup Panitia P3TMKJ

F. HASIL
Penyelenggaraan kegiatan pertemuan koordinasi dan evaluasi program Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa 2022 terdapat beberapa kegiatan yaitu;
- Sebelum pelaksanaan peserta melakukan absensi daftar hadir
- Setelah para peserta hadir panitia memulai acara kegiatan pertemuan koordinasi dan
evaluasi program Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa 2022 sesuai dengan
jadwal.
- Pemateri menyampaikan materi yang telah disiapkan
- Metode yang digunakan dalam kegiatan pertemuan koordinasi dan evaluasi program
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa 2022 yaitu berupa ceramah dan Tanya
jawab.
- Para peserta pertemuan membuat rencana tindak lanjut setelah semua materi dan diskusi
dilakunan.

G. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT


Dalam upaya pencapaian SPM PTM dan Keswa diperlukan adanya petugas yang rajin
bekerja di program PTM dan Kesehatan Jiwa. Petugas tersebuttidak hanya 1 orang
pemegang saja, tetapi dibutuhkan beberapa petugas yang rajin bekerja dalam
pelaksanaannya.
Terintegrasinya kegiatan-kegiatan guna pencapaian target dan SPM kesehatan serta
memaksimalkan jarring dan jejaring yang ada di puskesmas.
Terdapatnya kesepakanan berupa rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh peserta
pertemuan, yaitu:
- Perlu pengaktifan kembali posbindu untuk meningkatkan capaian SPM
- Melakukan refreshing kader posbindu untuk meningkatkan kwalitas pelayanan posbindu
- Melakukann refreshing petugas PTM, petugas Keswa.
- Melakukan penyuluhan kesehatan jiwa di masyarakat
- Pembentukan posbindu OPD

H. ANGGARAN/BIAYA

SPM merupakan salah satu penilaian kinerja Bupati. Dinas Kesehatan dan jajarannya adalah
pelaksana teknisnya.
PTM merupakan bagian program essensial dimana kegiatan UKM dan UKP harus saling terintegrasi
dan berkesinambungan guna meningkatkan target SPM.

MENGETAHUI
KEPALA SUB KOORDINATOR P3TMKJ
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA

MASLICHATIN, SKM
NIP. 19730109 200003 2 004

Tujuan
Tersedianya acuan secara berjenjang bagi pengelola program untuk dapat
menyelenggarakan program P2PTM secara optimal.
2. Tercapainya kesinambungan penyelenggaraan program.

Anda mungkin juga menyukai