Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PAI DI SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan


Kurikulum (PAI)

Dosen Pembimbing : Drs, C. Kusnan, M.Pd.I

Disusun oleh :

Kukuh Riyanto ( 192820 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan
kepada junjungkan kita Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan
makalah yang berjudul “ Observasi dan Rumusan Masalah PTK” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan


bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu tak lupa kami ucapkan terima kasih pada
pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1. Bapak Dr. H.A. Mufrod Teguh Mulyo, M.H., selaku rektor UNU Surakarta yang
telah mendukung pembuatan makalah ini.
2. Bapak Drs, C. Kusnan, M.Pd.I., selaku dosen pembimbing yang telah memberti
pengarahan dalam pembuatan makalah.
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak dapat
disebutkan satu-satu, kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Agama Islam adalah aspek yang sangat penting yang harus
ditanamkan sejak dini. Melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) anak menjadi tahu
hakikat ia diciptakan di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada sang Khalik Allah
SWT. Menurut Haidar Putra Daulay (2014), “PAI adalah usaha yang dilakukan
untuk mengembangkan seluruh potensi manusia baik lahir maupun batin agar
terbentuk pribadi Muslim seutuhnya” Orangtua adalah peletak pondasi pertama
PAI, di sekolahpun anak diajarkan tentang PAI, oleh sebab itu orangtua yang
mengerti tentang pentingnya PAI untuk anaknya pasti akan memilihkan sekolah
yang tebaik untuk anaknya belajar PAI .
PAI di sekolah memiliki beberapa komponen, yaitu pendidik, peserta
didik, lingkungan pendidikan, alat pendidikan, metode dan evaluasi. Sedangkan
wadah dari semua itu adalah kurikulum. Menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai, tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Bab 1 pasal 1 ayat 19). Untuk mengetahui
seberapa baik PAI yang diterapkan oleh sekolah dapat dilihat dari keberjalanan
kurikulum PAI sekolah itu sendiri.
Dapat dipahami bahwa evaluasi kurikulum merupakan proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk digunakan sebagai dasar menyusun program
pengembangan kurikulum secara berkesinambungan dengan memerhatikan
kesesuaian efektivitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Evaluasi
Kurikulum juga didefinisikan sebagai proses penerapan prosedur ilmiah untuk
mengumpulkan data yang valid untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang
sedang berjalan atau telah dijalankan guna memperbaikinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah?
2. Apakah Tujuan Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah?
3. Apakah Fungsi Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah?
4. Apakah Model-Model Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Evaluasi Kurikulum PAI di
Sekolah/Madrasah.
2. Untuk mengetahui Tujuan Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah.
3. Untuk mengetahui Fungsi Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah.
4. Untuk mengetahui Model-Model Evaluasi Kurikulum PAI di
Sekolah/Madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah


Davis, mengatakan bahwa evaluasi adalah proses sederhana
memberikan, menetapakan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan,
unjuk kerja, proses, obyek, orang. Edwin Wand dan Gerald W. Brown (1977),
juga mengatakan bahwa “evaluasi adalah proses memberikan atau menentukan
nilai kepada obyek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Evaluasi
kurikulum pendidikan mengandung pengertian sebagai Suatu tindakan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala sesuatu dalam
dunia pendidikan.
Secara umum evaluasi dapat diartikan sebgai proses sistematis untuk
menentukan nilai sesuatu; tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses,
obyek, SDM, berdasarkan ketentuan melalui penilaian. Evaluasi kurikulum
proses sistematis untuk menentukan, membentuk keputusan apakah kurikulum
sedang berjalan, telah di jalankan; sudah sesuai dgn kurikulum telah di
tetapkan dlm rancangan.
Dengan demikian, evaluasi adalah suatu kegiatan yang direncanakan
untuk mengukur tingkat kemajuan atau kemunduran suatu aktivitas tertentu. Di
dalam evaluasi terdapat praktik mengukur dan menilai semua bentuk aktivitas
yang telah dilaksanakan. Benjamin Bloom mengartikan evaluasi sebagai
kumpulan realitas yang disusun secara sistematis guna memperoleh
pengetahuan mengenai terjadi tidaknya perubahan dalam prestasi anak didik.

B. Tujuan Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah

Evaluasi kurikulum sekolah/madrasah dilakukan untuk menilai


kinerja pendidikan yang dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
“Evaluasi atau penilaian, guru dapat mengetahui perkembangan hasil belajar,
intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap, dan kepribadian
peserta didik.
Tujuan evaluasi kurikulum berbeda-beda tergantung dari konsep atau
pengertian seseorang tentang evaluasi. Secara mendasar tujuan suatu pekerjaan
evaluasi kurikulum dan evaluasi lainnya bersifat praktis.1[19] Tujuan evaluasi
kurikulum adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem kurikulum
baik yang menyangkut tentang tujuan, isi/materi, strategi, media, sumber
belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Evaluasi kurikulum merupakan langkah untuk menentukan
keberhasilan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan di sekolah/madrasah,
yang sekaligus untuk menemukan kelemahan yang ada untuk
diperbaiki. Dengan evaluasi kurikulum dapat diketahui sejauh mana
keoptimalan sasaran yang ingin dicapai sehingga dapat diperoleh umpan balik
tentang kurikulum dan pelaksanaanya dalam pembelajaran. Berdasarkan
umpan balik tersebut dilakukan perbaiakan-perbaikan pada aspek yang kurang
tepat dan pengembangan pada aspek-aspek yang sudah baik. Dengan demikian
evaluasi kurikulum dilakukan untuk mencapai tujuan:
1. Mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksanaan krikulum yang telah
ditetapkan, yang kemudian dilakukan pengembangan (perbaikan) agar
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah/
madrasah. Informasi itu akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan kurikulum,
3. Secara khusus untuk memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen
kurikulum disekolah/madrasah, efektivitas pelaksanaan kurikulum,
efektivitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar
ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan dan dampak pelaksaan kurikulum
baik positif maupun negative.
Hasil evaluasi kurikulum digunakan guru untuk mengembangkan
kurikulum secara berkelanjutan sehingga dapat membantu perkembangan
peserta didik, memilih bahan, metode, alat bantu pelajaran, serta menentukan
cara penilaian serata fasilitas pendidikan lainnya. Kegiatan evaluasi kurikulum
merupakan keharusan yang esensial dalam rangka pengembangan program
pendidikan berkelanjutan karena sangat terkait dengan program pengembangan
sumber daya manusia (guru). Sebab dengan kegiatan ini akan memperoleh
hasil evaluasi kurikulum yang dapat digunakan guru untuk mengembangkan
peserta didik, memilih bahan, metode, alat bantu, dan menentukan cara
penilaian yang tepat.
C. Fungsi Evaluasi Kurikulum PAI di Sekolah/Madrasah
Fungsi evaluasi kurikulum PAI di sekolah/madrasah antara lain
sebagai berikut:
1. Fungsi Edukatif yaitu evaluasi berfungsi sebagai suatu subsistem dalam
sistem pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
keseluruhan sistem atau salah satu subsistem pendidikan.
2. Fungsi Institusional yaitu evaluasi berfungsi mengumpulkan informasi
akurat tentang input dan output pembelajaran, dengan dapat diketahui
sejauhmana siswa mengalami kemajuan dalam proses belajar setelah
mengalami proses pembelajaran.
3. Fungsi Administratif yaitu evaluasi berfungsi sebagai penyedia data
tentang kemajuan belajar siswa, yang pada gilirannya berguna untuk
memberikan tanda kelulusan dan untuk melanjutkan studi lebih lanjut atau
untuk kenaikan kelas.
4. Fungsi Kurikuler yaitu evaluasi berfungsi menyediakan data dan informasi
yang akurat dan berdaya guna bagi pengembangan kurikulum.
5. Fungsi Diagnostik yaitu dengan adanya evaluasi dapat diketahui kesulitan
masalah yang sedang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajarannya.
Dengan fungsi inilah akan dapat diupayakan untuk menanggulangi
atau membantu yang bersangkutan mengatasi kesulitan atau untuk
memecahkan masalah.

D. Model-Model Evaluasi Kurikulum

Dalam melakukan evaluasi kurikulum, terdapat berbagai model


diantaranya:
1. Evaluasi model measurement; evaluasi lebih menekankan pada
pengukuran perilaku siswa. Hasil evaluasi digunakan terutama untuk
keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan dan perbandingan
efektivitas antara dua atau lebih metode pendidikan;
2. Evaluasi model congruence; evaluasi ini merupakan pemeriksaan
kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk
melihat sejauhmana perubahan hasil pendidikan telah terjadi;
3. Model evaluasi illumination, studi mengenai pelaksanaan program,
pengaruh faktor lingkungan, kebaikan dan kelemahan program, serta
pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar;
4. Educational System Evaluation, model evaluasi ini mencakup input
(bahan, rencana, peralatan), proses, dan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi
diperlukan untuk penyempurnaan program dan penyimpulan hasil
program secara keseluruhan;
5. Model CIPP, model ini menitikberatkan pada pandangan bahwa
keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya: karakteristik peserta didik, dan lingkungan, tujuan program,
dan peralatan yang digunakan, serta prosedur, dan mekanisme pelaksanaan
program itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum pendidikan agama Islam perlu mengintegrasikan kajian
keagamaan, pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dalam suatu program
kurikulum yang integral dari segi filosofis, teoritik, dan operasionalnya.
Kurikulum pendidikan agama Islam mengakomodasi perkembangan IPTEK
yang dipadukan dengan iman dan takwa, harus relevan, responsif serta mampu
mengantisifasi perubahan masa depan.
Maka dalam evaluasi pelaksanaan kurikulum PAI adalah;
1. Evaluasi program kurikulum, yaitu terkaitan dengan visi-misi dan tujuan
yang telah ditetapkan, program kurikulum, orientasi kurikulum, aturan dan
kebijakan, serta strategi pelaksanaan kurikulum.
2. Evaluasi proses, yaitu terkait dengan prosesa pelaksanaan kurikulum,
proses pembelajar di kelas, personal guru dalam pelaksanaan pembelajaran,
fasilitas atau prasarana sarana pendukung pembelajaran.
3. Evalusi hasil, yaitu tentang peserta didik dalam pembelajaran dan hasil yang
dicapai peserta didik.
B. Saran
Demikianlah makalah ini disusun dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. mohon maaf bila ada ketidak sempurnaan di dalamnya. Kritik dan
saran yang bersifat membangun kami harapkan guna menyempurnakan dalam
penyusunan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran dari pembaca,
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudiyono, 1998, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada.
Abdullah Aly, 2011, Pendidikan Islam Multikultural Di Pesantren. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, 2010, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Hujair AH. Sanaky,2003, Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat
Madani Indonesia, Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Hamid Hasan, 2008, Evaluasi Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdkarya.
Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung:
Alfabeta.
Muhammad Zaini,2009, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Teras.
Muhaimin, 2003, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rahmat Raharjo,2010, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta:
Magnum Pustaka.
Rahmat Raharjo, 2013, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Yogyakarta : Azzagrafik.
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Sisdiknas (Sistem Pendidikan
Nasional) Tentang Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi
Zainal Arifin, 2011, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai