Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348915567

Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kebutuhan Energi Sektoral

Article · December 2020

CITATIONS READS
0 33

3 authors, including:

Agus Sugiyono Ratna Etie Puspita Dewi


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 8 PUBLICATIONS   6 CITATIONS   
125 PUBLICATIONS   360 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Energy System Optimization View project

Energy for Indonesian transportation View project

All content following this page was uploaded by Agus Sugiyono on 31 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI POLICY BRIEF
Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi No.: 07/PB/PPIPE/2020

Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kebutuhan Energi Sektoral


Agus Sugiyono, Adiarso, dan Ratna Etie Puspita Dewi
Ringkasan
• Pandemi COVID-19 telah telah berdampak luas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di seluruh di dunia.
• Di sektor energi, pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan kebutuhan energi di berbagai sektor (industri,
transportasi, rumah tangga, komersial, dan sektor lainnya)?
• Selama pemulihan perekonomian, kebutuhan energi dalam 5 tahun ke depan diproyeksikan dengan model LEAP
(Low Emissions Analysis Platform) dengan beberapa skenario
• Perencanaan energi ke depan perlu mempertimbangkan tren perkembangan transformasi digital di semua sektor

1. Pendahuluan Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE)-BPPT


berupaya melakukan kajian terkait dampak Pandemi
Pandemi COVID-19 telah melanda Indonesia sejak bulan COVID-19 terhadap kebutuhan energi di Indonesia
Maret 2020, dimulai ketika kasus pertama terdeteksi dan sampai dengan lima tahun ke depan. Policy Brief ini
diumumkan resmi oleh pemerintah. Sejak saat itu kasus menyajikan ulasan mengenai dampak Pandemi COVID-19
terkonfirmasi positif semakin banyak sehingga beberapa terhadap kebutuhan energi nasional pada beberapa
kebijakan penanggulan COVID-19 mulai diberlakukan, sektor penting antara lain: industri, transportasi, rumah
antara lain pembatasan sosial berskala besar (PSBB). tangga, komersial dan sektor lainnya.
Pemberlakuan PSBB ini berdampak kepada hampir ke
seluruh sektor kehidupan sosial ekonomi. Di bidang 2. Model dan Skenario
energi, pandemi COVID-19 akan berdampak cukup
signifikan antara lain: Kajian ini menggunakan model aplikasi LEAP (Low
• Kebutuhan listrik menurun karena banyak sektor Emissions Analysis Platform) dengan mempertimbangan
industri dan komersial mengurangi jam operasinya. beberapa skenario implementasi PSBB yang ditentukan
• Kebututuhan BBM transportasi berkurang terkena berdasarkan waktu selesainya kebijakan penerapan PSBB.
pembatasan operasional (jumlah pesawat beroperasi,
Data Historis
transportasi umum, dan efek WFH). Asumsi

• Pengurangan kebutuhan BBM bersamaan dengan 1. BAU


Skenario:
Pertumbuhan Pertumbuhan
2. COVID-19:
penurunan drastis harga minyak mentah dunia, a. PSBB 3 bulan Ekonomi Penduduk
b. PSBB 6 bulan
menyebabkan beberapa operasi kilang menjadi c. PSBB 12 bulan
kurang menguntungkan dibandingkan impor BBM. Proyeksi Kebutuhan Energi Kebutuhan Energi
Perilaku a. Sektoral
• Pengembangan EBT makin kurang prospektif karena Sektoral
Rumah
Tangga Industri
Trans-
portasi
Komer-
sial
Lain-
nya
b. Per Jenis

pasokan energi yang ada saat ini masih berlebih Analisis


Penyediaan untuk Perbandingan
karena menurunnya kebutuhan energi. Memenuhi Kebutuhan
Model LEAP 1. Skenario BAU
2. Skenario COVID-19
30000 Kebijakan Penanggulangan Proyeksi Penyediaan Energi
1. Opsi Teknologi Bauran Energi
10 April 2020
Pertengahan Maret – Akhir Maret 2020 Kebijakan PSBB untuk DKI Jakarta 2. Harga Energi Fosil EBT Primer
25000 Penetapan Kejadian Luar Biasa /Tanggap Darurat
diiikuti oleh beberapa Pemda lainnya.
Bencana dari Pemerintah Daerah
(DKI Jakarta, Solo, Depok, DIY, dll.)
20000 16 April 2020 Gambar 7.2. Metodologi
13 Maret 2020 Mulai :
Penetapan Bencana Non-alam 31 Maret 2020 Sembuh > Meninggal
PP 21/2020
15000 COVID-19 sebagai Bencana Nasional
(Keppres 12/2020)
Menetapkan Status
Darurat Kesehatan
Model energi menggunakan 2 skenario utama, yaitu:
Nasional
10000
15 Maret 2020
Instruksi 2 Mei
12 Mei
S/M = 3
Skenario Bussiness as Usual (BAU) dan Skenario COVID-
2 Maret 2020 Presiden untuk
Pengumuman
Kasus Positif
Bekerja,
S/M = 2
19. Keseluruhan skenario ditampilkan di bawah ini.
5000 Sekolah, dan
COVID-19 Pertama Ibadah di rumah Skenario 0 :
0 Bussiness as Usual (BAU) bila tidak terjadi pandemi
01-Mar 08-Mar 15-Mar 22-Mar 29-Mar 05-Apr 12-Apr 19-Apr 26-Apr 03-May 10-May 17-May
Terkonfirmasi Sembuh Meninggal COVID-19. Pertumbuhan ekonomi (2020) sebesar
Gambar 7.1. Kebijakan Penanggulangan COVID-19 5,05%.

Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE) – BPPT


Klaster Inovasi dan Bisnis Teknologi (Gedung 720), Kawasan Puspiptek - Tangerang Selatan
23
Email: sekr-ppipe@bppt.go.id, Telp: (021) 757 91385
PPIPE – Deputi PKT Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kebutuhan Energi Sektoral

Selanjutnya, untuk Skenario COVID-19 dibagi menjadi 3


skenario, yaitu:
Skenario 1 : Optimis (OPT)
Kebijakan PSBB berlangsung selama 3 bulan,
penyebaran virus menurun. Pertumbuhan ekonomi
(2020) sebesar 2,3 %.
Skenario 2 : Moderat (MOD)
Kebijakan PSBB berlangsung selama 6 bulan,
penyebaran virus menurun secara lambat.
Pertumbuhan ekonomi (2020) masih sebesar - 0,4%.
Skenario 3 : Pesimis (PES)
Kebijakan PSBB berlangsung selama 12 bulan,
penyebaran virus berlangsung cukup lama. Gambar 7.5. Kebutuhan Energi (Juta SBM)
Pertumbuhan ekonomi (2020) sebesar -3,5%.
Namun, pada tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya,
seiring dengan selesainya pandemi, kebutuhan energi
akan mengalami pemulihan atau meningkat kembali.
Akselerasinya tentu tergantung kepada implementasi
PSBB.

Kebutuhan Energi per Sektor


Pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan
kebutuhan energi di sektor penggerak ekonomi utama,
yaitu: industri, transportasi, komersial, dan sektor
lainnya. Hanya sektor rumah tangga yang justru
Gambar 7.3. Skenario
kebutuhan energinya naik.
3. PDB vs Kebutuhan Energi
Industri
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aktivitas • Sebagian pabrik berhenti beroperasi selama
pendorong penggunaan energi, sehingga jika pandemi dan masa PSBB.
pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan maka akan • Utilisasi produksi menurun signifikan akibat
menurunkan kebutuhan energi. Penurunan kebutuhan menurunnya permintaan produk dan minimnya
energi juga terkait kebijakan PSBB. Pada tahun 2020, jika pasokan bahan baku.
dibandingkan dengan skenario BAU, maka kebutuhan • Jika dibandingkan dengan skenario BAU, kebutuhan
energi nasional diperkirakan mengalami penurunan energi di sektor industri diperkirakan mengalami
sekitar 11,0% (Skenario OPT), 15,7% (Skenario MOD), penurunan sekitar 13,3% (OPT), 19,4% (MOD), dan
dan 20,5% (Skenario PES), atau mengalami penurunan 25,6% (PES) pada tahun 2020.
sekitar 107,4 hingga 199,2 juta setara barrel minyak • Penurunan kebutuhan energi sektor industri
(SBM). berkisar antara 45,9 - 88,5 juta SBM pada tahun
2020.

Transportasi
• Pergerakan orang ke tempat rekreasi, pusat
perbelanjaan, parkir, stasiun/terminal, dan ke
tempat kerja mengalami penurunan yang signifikan.
• Dampak pandemi yang paling signifikan terjadi pada
angkutan udara terutama adanya larangan untuk
angkutan penumpang dan mudik.
• Kebutuhan energi mengalami penurunan sekitar
12,8% (OPT), 18,1% (MOD), dan 23,4% (PES) pada
Gambar 7.4. Pertumbuhan PDB (%) tahun 2020.
• Penurunan kebutuhan energi sektor transportasi
berkisar antara 54,1 - 98,5 juta SBM (tahun 2020).

Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE) – BPPT


24 Klaster Inovasi dan Bisnis Teknologi (Gedung 720), Kawasan Puspiptek - Tangerang Selatan
Email: sekr-ppipe@bppt.go.id, Telp: (021) 757 91385
PPIPE – Deputi PKT Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kebutuhan Energi Sektoral

Komersial 4,9% (PES) pada tahun 2020. Atau berkisar antara


• Sektor komersial meliputi perkantoran, bank, hotel, 2,3 - 6,9 juta SBM (tahun 2020).
restoran, dan usaha perdagangan dengan peralatan • Untuk ketiga skenario, pada tahun selanjutnya
terutama adalah lampu, AC, kompor, dan lemari es. (2021), kebutuhan energi akan menurun kembali
Sebagian besar energi yang dimanfaatkan adalah (sama dengan BAU).
listrik, kemudian diikuti oleh minyak solar dan LPG.
Sektor Lainnya
• Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang paling
• Aktivitas di sektor lainnya (pertanian, konstruksi,
signifikan terhadap aktivitas di sektor komersial.
dan pertambangan) relatif terbatas sehingga
Penurunan aktivitas tersebut selanjutnya akan
menyebabkan pemakaian energi final relatif rendah.
menurunkan kebutuhan energi.
• Kegiatan konstruksi mengalami penurunan tajam
• Kebutuhan energi di sektor komersial diperkirakan
dengan banyaknya penundaan proyek
mengalami penurunan sekitar 15,0% (OPT), 22,2%
pembangunan.
(MOD), dan 29,5% (PES) pada tahun 2020.
• Selain itu, aktivitas di sektor pertambangan juga
• Secara nominal, penurunan kebutuhan energi sektor
mengalami penurunan sebagai akibat dari
komersial berkisar antara 7,4 - 14,5 juta SBM pada
penurunan permintaan komoditas hasil
tahun 2020.
pertambangan.
Rumah Tangga • Sektor pertanian (dan perkebunan) diperkirakan
• Kebijakan PSBB yang membatasi aktivitas di luar juga mengalami sedikit penurunan.
rumah, meningkatkan konsumsi energi sektor • Jika dibandingkan dengan skenario BAU, kebutuhan
rumah tangga. energi di sektor lainnya diperkirakan mengalami
• Konsumsi energi tidak terlalu tinggi karena penurunan sekitar 14,2% (OPT), 20,7% (MOD), dan
masyarakat lebih memprioritaskan konsumsi 27,2% (PES) pada tahun 2020. Secara nominal,
terutama untuk memenuhi kebutuhan primer saja. penurunan kebutuhan energi sektor lainnya berkisar
• Peningkatan konsumsi energi sektor rumah tangga antara 2,4 - 4,6 juta SBM pada tahun 2020.
diperkirakan hanya terjadi pada tahun 2020 (untuk
ketiga skenario).
• Kebutuhan energi diperkirakan mengalami
peningkatan sekitar 1,6% (OPT), 3,3% (MOD), dan

1.300
180 600
Rumah Tangga Total Transportasi
1.100
160 500
Juta SBM

Juta SBM
Juta SBM

900
140 400
BAU
BAU BAU
OPT
OPT 700 OPT
120 MOD 300
MOD MOD
PES PES
PES
100 500 200
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1,6% - 4,9% Terjadi penurunan kebutuhan energi (2020), 12,8% - 23,4%
2,3 - 6,9 juta SBM namun akan berangsur naik. Akselerasinya 54,1 - 98,5 juta SBM
tergantung pada implementasi PSBB
25 450 80
Lainnya Industri Komersial
20
350 60
Juta SBM

Juta SBM
Juta SBM

15
BAU BAU BAU
250 40
OPT OPT OPT
10
MOD MOD MOD

PES PES PES


5 150 20
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
14,2% - 27,2% 13,3% - 25,6% 15,0% - 29,5%
2,4 - 4,6 juta SBM 45,9 – 88,5 juta SBM 7,4 - 14,5 juta SBM

Gambar 7.6. Proyeksi Kebutuhan Energi (Total dan Sektoral)


Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE) – BPPT
Klaster Inovasi dan Bisnis Teknologi (Gedung 720), Kawasan Puspiptek - Tangerang Selatan
25
Email: sekr-ppipe@bppt.go.id, Telp: (021) 757 91385
PPIPE – Deputi PKT Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kebutuhan Energi Sektoral

4. Kesimpulan dan Rekomendasi semua sektor pengguna energi perlu dirumuskan lebih
lanjut dalam membuat perencanaan energi nasional
Kajian ini membahas dampak pandemi COVID-19 terutama dalam memproyeksikan penggunaan energi di
terhadap kebutuhan energi total dan kebutuhan energi masa depan.
per sektor. Hasil pemodelan memperlihatkan bahwa
pandemi berdampak cukup besar terhadap kebutuhan
Referensi
energi secara keseluruhan dan berangsur pulih dalam
jangka waktu sekitar 2 tahun sampai dengan 5 tahun, [1] Google (2020) COVID-19 Community Mobility
tergantung dari lamanya PSBB. Kebijakan PSBB yang Report: Indonesia, April 2020, google.com/covid19/
membatasi kegiatan masyarakat pada akhirnya mobility, diakses 4 Mei 2020.
berdampak pada menurunnya kebutuhan energi secara [2] Kemenkeu (2020) Program Pemulihan Ekonomi
total sebesar 11,0% - 20,5% terhadap skenario BAU. Nasional, Konferensi Pers 18 Mei 2020, Kementerian
Sektor rumah tangga merupakan satu-satunya sektor Keuangan, Jakarta.
yang kebutuhan energi selama pandemi justru [3] Word Bank (2020) East Asia and Pacific in the Time
meningkat, yaitu sekitar 1,6% - 4,9%. PSBB justru of COVID-19, The World Bank, Washington, DC.
meningkatkan aktivitas masyarakat di dalam rumah [4] P. Carlsson-Szlezak, M. Reeves and P. Swartz (2020)
termasuk mengerjakan pekerjaan kantor (WFH) ataupun What Coronavirus Could Mean for the Global
melaksanakan pendidikan secara online. Aplikasi digital Economy, Harvard Business Review, March 3.
untuk mendukung WFH semakin maju dan menjadi
paradigma baru dalam mengubah pola kehidupan
masyarakat sehari-hari. Penerapan teknologi digital (atau
disebut transformasi digital) dalam kegiatan masyarakat
sehari-hari dapat menciptakan disrupsi dan
mempengaruhi perilaku. Transformasi digital berdampak
pada perubahan aktivitas ekonomi dan peningkatkan
efisiensi karena adanya perubahan teknologi.
Pandemi COVID-19 menurunkan kebutuhan energi untuk
sektor transportasi, industri, komersial dan sektor
lainnya. Sektor komersial mengalami persentase
penurunan paling besar, diikuti oleh sektor lainnya,
industri dan transportasi. Namun, berdasarkan volume,
penurunan kebutuhan energi yang terbesar adalah di
sektor transportasi, diikuti oleh sektor industri, komersial
dan lainnya. Sektor-sektor tersebut terus berupaya
supaya aktivitas dan produksinya tetap berjalan
meskipun ada pembatasan sosial selama pandemi. Tren
transformasi digital dengan pemanfaatan artificial
intelligence (AI), internet of things (IoT), dan Industry 4.0
mendapat perhatian yang serius. Setelah pandemi usai
diperkirakan peran transformasi digital semakin besar
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam hal biaya
produksi maupun efisiensi dalam penggunaan energi.
Secara umum pandemi COVID-19 akan cukup banyak
mengubah pola aktivitas kehidupan masyarakat. Selama
pandemi dan setelah pandemi usai, berbagai sektor akan
mengalami disrupsi menuju ke arah yang lebih efisien
melalui transformasi digital. Hal ini perlu mendapat
perhatian khusus dalam perencanaan energi untuk jangka
panjang. Paradigma WFH akan terus ada meskipun
pandemi telah selesai, sehingga sistem perkantoran dan
sistem transportasi akan mengalami perubahan.
Transformasi digital yang sedang dan akan terjadi di

Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE) – BPPT


26 Klaster Inovasi dan Bisnis Teknologi (Gedung 720), Kawasan Puspiptek - Tangerang Selatan
Email: sekr-ppipe@bppt.go.id, Telp: (021) 757 91385
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai