Anda di halaman 1dari 18

Analisa Laporan Keberlanjutan PT.

Perusahaan Gas Negara


(Persero) Tbk.
Akutansi Managemen : Pengambilan Keputusan

Bapak Franky Jamin, CPMA, CIMA, CM

Disusun oleh
Kevin Senti
201700120004

Program Studi Magister Akuntansi


Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
2018
Analisa 3 P ( People, Planet, Profit)

Energi merupakan syarat bergeraknya roda ekonomi suatu bangsa. Energi menjadi kebutuhan
dasar yang pemenuhannya akan mengikuti pertambahan jumlah penduduk. Pada tahun 2035,
permintaan energi global diperkirakan naik hingga 36%.

Khusus untuk gas alam, estimasi Badan Energi Internasional mencatat angka melonjaknya
permintaan global mencapai lebih dari 50% sebelum tahun 2040. Pemenuhan kebutuhan energi
pada skala nasional masih merupakan tantangan besar. Kementerian Sumber Daya Energi dan
Mineral mencatat sekitar 30 juta penduduk Indonesia memenuhi kebutuhan energinya dalam
kondisi minim bahkan tidak memiliki akses terhadap energi.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mengambil peran signifikan dalam upaya
menjawab tantangan keberlangsungan pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia. Sampai kuartal
IV-2017, infrastruktur pipa gas PGN mencapai lebih dari 7.450 km yang setara dengan 80% pipa
gas bumi hilir nasional. PGN menyalurkan gas bumi ke 1.741 pelanggan industri manufaktur dan
pembangkit listrik, 1.991 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil
Menengah (UKM), serta 192.189 pelanggan rumah tangga yang dibangun melalui investasi PGN.

Di sisi lain, pemenuhan kebutuhan energi untuk beragam aktivitas kehidupan berdampak pada
perubahan iklim skala global. Hal ini memicu produksi emisi gas CO2 yang selanjutnya
menyebabkan terjadinya pemanasan bumi (global warming). Maka selama lebih dari setengah
abad, PGN hadir dengan komitmen menyalurkan energi yang lebih ramah lingkungan.

Keberlanjutan bagi PGN diaplikasikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat
(people), lingkungan (planet) dan pertumbuhan ekonomi (profit) pemangku kepentingan.

Lingkungan

Komitmen menjaga kelestarian lingkungan diterapkan melalui pelaksanaan Peta Jalan


(Roadmap) Transformasi Lingkungan di seluruh lingkup kegiatan operasional perusahaan
sebagai upaya langsung untuk menekan laju perubahan iklim global. Perusahaan juga konsisten
menerapkan pengembangan perhitungan jejak karbon. Dalam memastikan berjalannya sistem
juga dilakukan audit sistem manajemen lingkungan secara berkala oleh pihak eksternal.
kontribusi PGN di tahun 2017 antara lain adalah berupa pengembangan biogas sebagai energi
lokal masyarakat. Kontribusi ini diwujudkan dengan membangun 10 reaktor biogas dengan
kapasitas 6-12 kubik di Desa Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Sebanyak 137 rumah tangga pengguna biogas yang telah ada akan mendapatkan subsidi oleh
PGN, sehingga program biogas rumah (BIRU) dapat dilanjutkan dan penggunaan energi lokal
dapat merata.

Ekonomi

Dari dimensi ekonomi di tahun 2017, PGN kembali mempertahankan hasil kinerjanya di tengah
harga minyak yang masih mengalami penurunan signifikan serta nilai tukar rupiah yang
berfluktuasi. Sepanjang periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, PGN
membukukan pendapatan sebesar USD2,97 miliar atau meningkat 1,45 dibandingkan periode
sebelumnya dengan capaian USD2,93 miliar. Pembayaran kontribusi ekonomi kepada Negara
dari PGN yang mencakup pembayaran dividen, pajak dan iuran BPGH Migas mencapai Rp6,4
triliun atau meningkat hingga 23,1% dibanding tahun 2016. Dana pelestarian lingkungan yang
pada tahun sebelumnya sebesar Rp10,05 miliar, di tahun 2017 ditingkatkan hingga Rp 16,27
miliar atau naik 61,9%.

People

PGN mengembangkan Smart Energy sebagai salah satu program dari tema besar layanan PGN
yaitu PGN 360°Integrated Solution. Tema besar layanan PGN ini mengusung konsep pemberian
solusi terintegrasi untuk memberikan layanan yang menyeluruh dan mengerti Pelanggan, dengan
segala keunikan dan kemampuan PGN. Dalam PGN 360°Integrated Solution, PGN memberikan
layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, pengadaan gas bumi melalui anak
usaha Saka Energi yang menyediakan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (LNG), CNG, sampai
melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi.
Analisa Sustainability Reporting Perusahaan PGN

Laporan ini menyajikan informasi mengenai dampak perusahaan terhadap ekonomi, lingkungan
dan sosial. Melalui laporan ini dapat pula dinilai sampai sejauh mana kontribusi PGN dalam
pencapaian sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Laporan ini disusun sesuai dengan GRI standards opsi “Core”. Ini merupakan standar
internasional pelaporan keberlanjutan yang baru diluncurkan oleh Global Reporting Initiative
(GRI) pada bulan Oktober 2016 sebagai pengganti GRI G4. Laporan keberlanjutan tahun
sebelumnya diterbitkan pada bulan Maret 2016 yang disusun berdasarkan GRI G4.

Penelitian ini lebih menekankan mengenai kepatuhan Perusahaan PGN dalam mengikuti standar
GRI yang berlaku secara internasional dan menganalisa setiap bagian dari GRI tersebut yang
sudah diimplementasikan didalam Perushaan PGN.

GRI 101 : Landasan 2016

Laporan ini disusun sesuai dengan GRI standards opsi “Core”. Ini merupakan standar
internasional pelaporan keberlanjutan yang baru diluncurkan oleh Global Reporting Initiative
(GRI) pada bulan Oktober 2016 sebagai pengganti GRI G4.
GRI 102 : Pengungkapan Umum 2016

Sama dengan periode sebelumnya, data dan informasi didalam laporan ini dibuat untuk periode
1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk
menyusun laporan ini meliputi Kantor Pusat dan anak perusahaan. PGN memiliki unit usaha
entitas anak dan afiliasi pada halaman 40 Laporan ini.

GRI 103 : Pendekatan Manajemen 2016

PGN telah menetapkan beberapa prioritas bisnis strategis yang terap diterapkan sejak tahun 2015.
Hal ini dilakukan untuk menangkap peluang bisnis, menghadapi tantangan di masa depan,
meningkatkan penghasilan, dan nilai kapitalisasi pasar PGN.

PGN mendukung penuh langkah pemerintah di bidang lingkungan khususnya dalam upaya
penurunan emisi gas rumah kaca. Hal ini dilakukan melalui kontribusi nyata berupa efisiensi dan
konservasi energi serta pemakaian gas bumi yang meminimalisasi kontribusi terhadap emisi gas
rumah kaca.

GRI 201 : Kinerja Ekonomi

Dalam penerapannya, PGN terus memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi
para pemangku kepentingan, meliputi konsumen, pemasok, pemerintah, investor, pekerja, dan
masyarakat. Kontribusi tersebut terlihat dari peningkatan hubungan kerja yang harmonis,
peningkatan Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, peningkatan pembayaran
pajak kepada Negara seiring dengan pertumbuhan ekonomi perusahaan, begitu pula pembayaran
dividen kepada pemegang saham, dan menjalin hubungan kerja yang baik dengan pemasok dan
konsumen. Tabel berikut ini, menunjukkan nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan
oleh PGN kepada berbagai pemangku kepentingan.

GRI 202 : Keberadaan Pasar (Tidak Disebutkan)

GRI 203 : Dampak Ekonomi Tidak Langsung


Dalam menjalankan filosofi tumbuh bersama selaras dengan kemajuan perusahaan, PGN
memprioritaskan sejumlah program atas dasar pertimbangan dan penilaian azas manfaat terhadap
masyarakat marginal. Di samping itu, kami juga memperhatikan tingkat kebutuhan dan potensi
besaran dampak faktual yang ditimbulkan bagi masyarakat baik masyarakat. Program tanggung
jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) PGN terdiri dari Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

GRI 204 : Praktik Pengadaan (Tidak Disebutkan)

GRI 205 : Anti-Korupsi

Untuk periode tahun 2016, dikarenakan Perusahaan sedang melakukan proses transformasi,
Internal Audit Division memilih untuk mengutamakan sisi konsultasi dari Internal Audit dengan
melaksanakan program pendampingan kepada unit kerja Revenue Assurance yang baru terbentuk
pada proses transformasi dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Revenue Data Analytic

(2) Revenue Solution

(3) Collection Administration

(4) Collection Handling

Selain program konsultasi yang tercantum secara formal dalam program kerja tahunan, Internal
Audit Divison juga aktif memberikan konsultasi kepada satuan kerja lain yang membutuhkan.
Hal ini juga didukung dengan keikutsertaan seluruh SDM untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan mengenai prosedur audit dan pendeteksian risiko penyimpangan seperti fraud auditing,
investigative audit, dan advanced internal auditing, sebagai komitmen PGN dalam memerangi
korupsi.

GRI 206 : Perilaku-Anti-Persaingan (Tidak Disebutkan)

GRI 301 : Material (Tidak Disebutkan)

GRI 302 : Energi

Beberapa program terkait upaya efisiensi penggunaan penggunaan listrik yang telah
direalisasikan oleh PGN:

(1) Audit energi minimal 3 tahun sekali untuk mengetahui tingkat konsumsi energi serta
potensi penghematan energi yang dapat dilakukan oleh PGN.

(2) Penggunaan lampu hemat energi. b. Pengaplikasian rewiring pada sistem penerangan,
sehingga penyalaan lampulampu yang tidak diperlukan dapat dikurangi

(3) Pengaturan temperatur AC pada fasilitas ruang kerja (tidak termasuk ruang baterai, ruang
server, dsb) pada 24 - 27ºC sesuai SNI 6390-2011.

(4) Optimasi penggunaan tirai/shelter matahari disesuaikan dengan kebutuhan penerangan


dan pelindung dari panas matahari.

(5) Pengaplikasian zoning pada sistem tata udara, sehingga penyalaan AC yang tidak
diperlukan dapat dikurangi.

(6) Pemasangan sistem metering energi untuk kemudian dapat dilakukan pemantauan,
pencatatan, pelaporan dan evaluasi konsumsi energi secara regular.

Upaya efisiensi energi di PGN menunjukkan hasil efektif melalui indikasi penurunan emisi
karbon dan angka intensitas energi di berbagai aktivitas operasional perusahaan. Di tahun 2016
konsumsi energi PGN turun 19,3% seiring dengan intensitas energi yang berhasil ditekan hingga
17,3%. Sementara tahun sebelumnya konsumsi energi listrik PGN menurun hingga 7,5%
dibarengi kemampuan intensitas yang berhasil ditekan 34% dibanding 2014.

GRI 303 : Air

Konsumsi air di kantor-kantor pendukung operasional PGN hanya sebatas menjadi media
pendingin pada instalasi pompa-pompa kompresor dan kegiatan domestik. Sementara di kantor-
kantor pendukung utama, sumber air berasal dari PDAM dan air sumur telah disesuaikan dengan
ketetapan batas kuantitas. Efektivitas kebijakan dan pelaksanaan efisiensi konsumsi air terlihat
dari catatan konsumsi air PGN dari sumber PDAM.

Untuk air bersumber sumur, konsumsi di tahun 2016 juga mengalami kenaikan hingga 11,9%
dari tahun sebelumnya. Pengukuran dilakukan dengan metode pengukuran langsung dari flow
meter debit air.

GRI 304 : Keanekaragaman Hayati (Tidak Disebutkan)

GRI 305 : Emisi

Sejak tahun 2012, PGN menggunakan kalkulator karbon untuk mengetahui dan mengendalikan
jejak karbon PGN. Wilayah yang menerapkan mekanisme tersebut mencakup wilayah emisi yang
dihasilkan sumber dari pemakaian energi listrik PLN, pembangkit listrik milik PGN sendiri, dan
emisi yang berasal dari pemakaian kendaraan operasional PGN. Hasil pengukuran kalkulator
karbon menunjukkan pada tahun 2016 emisi karbon yang dihasilkan di lingkungan usaha PGN
adalah 63,065.64 ton CO2eq. Tahun sebelumnya PGN berhasil menurunkan tingkat emisi
karbonnya hingga 4,4% dibandingkan tahun 2014.
GRI 306 : Air Limbah dan Limbah

Untuk pengelolaan limbah, PGN tidak memiliki unit pengelolaan limbah. Sehingga penanganan
limbah menggunakan jasa pihak ketiga yaitu PT Prasada Pamunah Limbah Industri yang
mengangkut seluruh limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari wilayah pusat dan GDM.

Limbah B3 yang dihasilkan dari operasional PGN antara lain :

(1) Minyak pelumas bekas

(2) Filter bekas

(3) Baterai/aki bekas

(4) Kemasan bekas terkontaminasi B3

(5) Majun bekas


GRI 307 : Kepatuhan Lingkungan (Tidak Disebutkan)

GRI 308 : Penilaian Lingkungan Pemasok (Tidak Disebutkan)

GRI 401 : Kepegawaian

Putaran pekerja di PGN pada 2016 ditandai dengan kenaikan jumlah pekerja yang berhenti dari
2,84% di tahun 2015 menjadi 4,21% di 2016 dari seluruh pekerja pada tahun tersebut. Angka
pekerja yang berhenti di kalangan pria (3,37%) lebih tinggi dari wanita (0,84%). Pekerja berhenti
karena mengundurkan diri semuanya dikarenakan alasan keluarga.

GRI 402 : Hubungan Tenaga Kerja / Managemen (Tidak Disebutkan)

GRI 403 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

PGN membentuk Central Safety Committee (CSC) di tingkat korporat maupun tingkat area dan
Proyek agar implementasi dan pengelolaan K3 dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pada
hierarki organisasi PGN, pengelolaan dan implementasi programprogram Kesehatan &
Keselamatan Kerja ada dalam naungan Health, Safety, Security and Environment Division
(HSSE Division) di bawah Direktur Infrastructure and Technology dengan jumlah pekerja divisi
16 orang atau 1 % dari seluruh karyawan PGN.

Safety Metric PGN tahun 2016 berdasarkan wilayah operasional

(1) Kantor Pusat : 0 Kecelakaan Ringan

(2) GDM I : 2 Kecelakaan Ringan


(3) GDM II : 0 Kecelakaan Ringan

(4) GDM III : 0 Kecelakaan Ringan

(5) GTM : 0 Kecelakaan Ringan

(6) PMO : 5 Kecelakaan Ringan

GRI 404 : Pelatihan dan Pendidikan

Dalam rangka pemenuhan standar GRI, PGN telah menetapkan kebijakan promosi, mutasi dan
rotasi dengan memperhatikan kebutuhan Perusahaan, kompetensi serta penilaian kinerja Pekerja
yang dilakukan setiap tahun. Penerapan dan pengukuran kinerja tersebut diharapkan dapat
memacu setiap pekerja PGN untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. PGN memberikan
dukungan penuh dalam pemberian kesempatan mengembangkan karir seperti terefleksi dalam
tabel pemberian pelatihan berikut
GRI 405 : Keanekaragaman dan Kesempatan Setara

Dari sisi struktur kompetensi di 2016, pekerja dengan pendidikan sarjana dan pasca sarjana
mengisi 54,21% dari porsi keseluruhan pekerja PGN. Penyebaran pekerja terlihat dari jenjang
jabatannya, kelompok Manajemen Dasar (48%) sebagai strata jabatan dengan komposisi terbesar
diikuti Pelaksana (36%) dan Manajemen Madya (11%).

GRI 406 : Non-Diskriminasi (Tidak Disebutkan)

GRI 407 : Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif (Tidak Disebutkan)

GRI 408 : Pekerja Anak (Tidak Disebutkan)


GRI 409 : Kerja Paksa atau Wajib Kerja (Tidak Disebutkan)

GRI 410 : Praktik Keamanan (Tidak Disebutkan)

GRI 411 : Hak – Hak Masyarakat Adat (Tidak Disebutkan)

GRI 412 : Penilaian Hak Asasi Manusia (Tidak Disebutkan)

GRI 413 : Masyarakat Lokal

Beberapa Kontribusi yang telah dilakukan oleh PGN :

1. Pengelolaan sumber daya air PAM dan air sumur

2. Bantuan Sarana Ibadah

3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Untuk Masyarakat

4. Kesehatan Masyarakat

5. Korban Bencana Alam

6. Bantuan Pemberdayaan Masyarakat

7. Pengentasan Kemiskinan

8. Pelestarian Alam

9. Bantuan Pemberdayaan Masyarakat

10. Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum

GRI 414 : Penilaian Sosial Pemasok (Tidak Disebutkan)

GRI 415 : Kebijakan Publik (Tidak Disebutkan)

GRI 416 : Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan (Tidak Disebutkan)


GRI 417 : Pemasangan dan Pelabelan

Pelabelan produk juga dilakukan melalui serangkaian Prosedur Operasi Standar (SOP) antara
lain dengan melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan bahwa kualitas gas yang
dialirkan, sesuai dengan kontrak penjualan.

Informasi terkait pemasangan material yang perlu diketahui oleh pelanggan, dapat dilihat dalam
Material Safety Data Sheet (MSDS). PGN memberikan MSDS kepada pelanggan dan calon
pelanggan agar mengetahui dan memahami material apa saja yang digunakan dalam produk
PGN.

GRI 418 : Privasi Pelanggan (Tidak Disebutkan)

GRI 419 : Kepatuhan Sosial Ekonomi (Tidak Disebutkan)

Anda mungkin juga menyukai