Kelompok 8
Kelompok 8
NAMA :
ASPEK HUKUM
Barbershop sendiri sebenarnya hampir sama dengan tempat cukur pria hanya saja
pengemasannya lebih modern. Di tempat tertutup dan ada pelayanan lainnya seperti cat
rambut, meluruskan atau mengkeriting rambut hingga memodifikasi bentuk rambut beraneka
rupa. Tukang pangkas rambut yang biasanya berada di tempat yang terbuka seperti jalan raya
atau di bawah pohon rindang atau lebih dikenal dengan (DPR). Biasanya yang memangkas
ditempat tersebut adalah kaum marjinal bawah.
3. Bisnis ini tidak pernah mati dan memiliki prospek yang sangat bagus dimasa sekarang
4. Memiliki target konsumen cukup banyak dari kalangan anak-anak hingga hingga
dewasa
Pertanyaan asli dari penanya adalah apakah untuk memulai usaha barbershop harus memiliki
izin usaha?
Dalam menjawab ini kami mencoba mencari beberapa referensi. Agak sedikit
membingungkan bahwa izin usaha barbershop ternyata ada di bawah usaha
pariwisata.
Dapat dilihat jika izin usaha barbershop masuk kategori usaha kepariwisataan.
Padahal tim notordinaryblogger mencoba memahami UU Kepariwisataan dan Permen
Pariwisatanya. Namun memang tidak ditemukan secara tegas bahwa usaha pangkas rambut
atau barbershop masuk dalam bidang ini.
Formulir perizinan dan surat pernyataan berisi kebenaran data dan keabsahan data
NPWP dari Badan Usaha
KTP Direktur Utama dan Penanggung Jawab Badan Usaha
Akta Notaris Pendirian Badan Usaha dan akta perubahannya (semua perubahan)
Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Pendirian Perusahaan termasuk
perubahannya jika ada
Akta cabang/dokumen sejenisnya (untuk cabang)
KTP Penerima Kuasa dan Surat Kuasa Pengurusan
Izin gangguan
SKDP
Ijin Kepemilikan Tanah atau Perjanjian Sewa
Surat Pernyataan Tidak Keberatan dari Pemilik Tanah/bangunan terhadap
Tanah/Bangunan yang Dipakai
KTP dan NPWP Pemilik Bangunan/Tanah jika menyewa
Legalitas Hukum
Izin Usaha Barber Shop adalah izin untuk membuka usaha komersial yang ruang
lingkup dan kegiatannya menyediakan jasa pelayanan memotong dan atau menata dan
merias rambut.
Dasar Hukum yaitu Perda No. 22 Tahun 1996 tentang Usaha Rekreasi dan Hiburan
Umum
Perda No. 9 tahun 1998 tentang Pajak Hiburan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi:
- Foto Copy Izin Gangguan (HO)
- Foto Copy KTP Pemohon yang masih berlaku
- Fotocopy akta pendirian perusahaan dan atau perubahannya yang dilegalisir bagi CV
atau PT
- Ijin Gangguan (HO)
Prosedur untuk mendapatkan perizinan:
- Pemohon mengambil formulir permohonan di loket BPMPPT
- Mengisi formulir dan ditandatangani dan diajukan ke Bupati cq. Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata dengan dilampiri persyaratan yang telah ditentukan melalui loket KPP
- Sekretariat KPP meneliti dan meregister serta membuat surat pengantar ke dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menerima, meneliti berkas permohonan sesuai
ketentuan, cek lokasi dan menyiapkan surat jawabannya
- Pemohon mengambil surat izin ke loket pengambilan.
Sumber :
https://jogja.tribunnews.com/2018/05/06/buka-usaha-barbershop-ternyata-tak-sembarangan-
ada-syarat-dan-prosedurnya.