Anda di halaman 1dari 9

RISIKO TERJADINYA PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PERAWAT

JESIKA OLIVIA BARINGBING

jesikaoliviabaringbing@gmail.com

ABSTRAK

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan
penting dalam pemberian pelayanan kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya perawat
berisiko mengalami gangguan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Dari beberapa
komponen pelayanan kesehatan di rumah sakit, perawat adalah salah satu tenaga pelayanan
kesehatan yang berinteraksi dengan pasien yang intensitasnya paling tinggi dibandingkan
dengan komponen lainnya. Setiap hari perawat tidak pernah jauh dan selalu berinteraksi
dengan pasien. Hal tersebut yang membuat perawat selalu berhadapan langsung dengan
bahaya dan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja perawat itu sendiri.
Kecelakaan kerja pada perawat ini menimbulkan kerugian bagi perawat itu sendiri maupun
pihak rumah sakit.

Kata kunci:penyakit,kecelakaan,menular

ABSTRACT

Nurses are health workers with the largest presentation and play an important role in
providing health services. In carrying out their duties, nurses are at risk of experiencing
occupational health and safety (K3) problems. From several health service components in
the hospital, the nurse is one of the health service personnel who interacts with patients with
the highest intensity compared to other components. Every day the nurse is never far away
and always interacts with the patient. This is what makes nurses always face dangers and
can threaten the health and safety of the nurses themselves. This work accident on nurses
causes losses to the nurse itself and the hospital.

Keywords: disease, accident, contagious

.
LATAR BELAKANG

Rumah sakit adalah sebuah penyakit pasiennya. kemudian ketika dia


industri jasa tempat penyediaan layanan berinteraksi dengan orang-orang
kesehatan untuk masyarakat. Rumah sakit disekitarnya, maka dapat terjadi
merupakan salah satu tempat kerja yang kemungkinan jika dia akan menjadi
berpotensi menimbulkan bahaya. Dari pembawa penyakit atau carier bagi orang-
beberapa komponen pelayanan kesehatan orang disekitarnya. Jika hal tersebut
di rumah sakit, perawat adalah salah satu terjadi, bukan penurunan jumlah penderita
tenaga pelayanan kesehatan yang penyakit, tetapi justru akan meningkatkan
berinteraksi dengan pasien yang jumlah penderita penyakit. Selain itu,
intensitasnya paling tinggi dibandingkan dapat mengganggu kinerja perawat dan
dengan komponen lainnya. Setiap hari akan mempengaruhi tingkat pelayanan di
perawat tidak pernah jauh dan selalu rumah sakit. Oleh karena itu sangat
berinteraksi dengan pasien. Hal tersebut penting adanya perhatian terhadap
yang membuat perawat selalu berhadapan kesehatan dan keselamatan kerja bagi
langsung dengan bahaya dan dapat perawat.
mengancam kesehatan dan keselamatan
Kecelakaan adalah kejadian tidak
kerja perawat itu sendiri maupun orang-
terduga yang disebabkan oleh tindakan
orang yang berada disekitarnya, seperti
tidak aman dan kondisi tidak
keluarga, saudara maupun teman, terlepas
aman.Sebagian besar (85%) kecelakaan
dari keberadaan pasiennya. Karena
disebabkan oleh faktor manusia dengan
keberadaan dan kepentingan mereka yang
tindakan yang tidak aman.
tidak hanya berada di rumah sakit tetapi
juga terhadap lingkungan diluar rumah Tindakan tidak aman adalah
sakit, maka dikhawatirkan jika seorang tindakan yang dapat membahayakan
perawat secara tidak langsung dapat pekerja itu sendiri maupun orang lain yang
menjadi penyebab sumber penyakit dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
maupun sumber dari efek negative dari yang dapat disebabkan oleh berbagai hal
resiko profesi mereka menjadi perawat. seperti tidak memakai APD, tidak
Misalnya saja jika seorang perawat yang mengikuti prosedur kerja, tidak mengikuti
tiap harinya berinterkasi dengan pasien peraturan keselamatan kerja dan bekerja
suspectpenyakit tertentu, tidak tertutup tidak hati-hati.
kemungkinan jika perawat tersebut tertular
METODE agar semua sumber daya manusia yang ada
di rumah sakit dapat terlindungi, baik dari
Metode yang digunakan ialah
penyakit maupun kecelakaan akibat kerja
teknik pengumpulan data atau informasi
dengan melakukan analisis, eksplorasi, Tenaga keperawatan adalah salah
kajian bebas (literatur review) yang satu tenaga pelayanan kesehatan yang
relevan,yang berfokus membahas penyakit paling sering berinteraksi dengan pasien
akibat kerja pada perawat dan juga dibandingkan dengan komponen lainnya
membahas hal hal mengenai kecelakaan seperti: dokter, teknisi, petugas farmasi,
kerja pada perawat saat di Rumah Sakit petugas laboratorium dan petugas
sehingga menyebabkan adanya potensi kebersihan. Dari beberapa komponen
ternjadinya penyakit baik itu karena cedera tersebut, faktor risiko paling tinggi sebagai
maupun karena terinfeksi ini berkaitan media terjadinya penyebaran infeksi
dengan kesehatan dan keselamatan kerja kepada pasien adalah tenaga keperawatan.
pada perawat ,sehingga untuk kedepannya
Perawat termasuk kelompok tenaga
diharapkan perawat dapat melakukan
kesehatan yang masuk dalam kelompok
setiap tindakan dengan aman yaitu sesuai
rentan tertular (vulnerable people) serta
dengan prosedur yang sudah di
menjadi kelompok berisiko atau rawan
tetapkan.Referensi yang digunakan adalah
tertular karena setiap hari perawat kontak
jurnal dan artikel ilmiah pada penerbitan 8
langsung dengan pasien dalam waktu
tahun terakhir. Dalam mencari
cukup lama, kurang lebih 6-8 jam per hari,
referensinya, menggunakan kata kunci
sehingga selalu terpajan mikroorganisme
penyakit,kecelakaan ,menular.
penyebab penyakit. Bahaya biologi dapat
disebabkan karena terdapat organisme
penyebab penyakit pada tempat kerja atau
HASIL
zat yang dihasilkan dari mikroorganisme
Kecelakaan kerja menjadi salah satu yang mengancam kesehatan manusia.
masalah urgen di lingkungan rumah sakit.
Penularan bahaya biologi yang tinggi
Hal ini diakibatkan karena rumah sakit
merupakan indikator pentingnya suatu
merupakan suatu unit pelayanan kesehatan
usaha pengendalian infeksi.
yang memberikan pelayanan pada semua
bidang dan jenis penyakit. Oleh sebab itu WHO telah menetapkan
rumah sakit dituntut untuk dapat pentingnya penerapan standard precaution
menyediakan dan menerapkan suatu upaya pada petugas kesehatan dalam setiap
tindakan untuk mencegah peningkatan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak
infeksi. Kewaspadaan standar (standard proses kegiatan pemberian pelayanan
precaution) adalah kewaspadaan untuk maupun karena kondisi sarana dan
mencegah penyebaran penyakit menular prasarana yang ada di Rumah Sakit yang
yang diatur menurut pedoman tidak memenuhi standar.
kewaspadaan isolasi oleh CDC dan
PEMBAHASAN
HICPAC. Menurut Permenkes nomor 17
tahun 2017, komponen standard precaution Penyakit akibat kerja adalah
meliputi: kebersihan tangan, Alat penyakit yang ditimbulkan oleh atau
Pelindung Diri (APD), dekontaminasi didapat pada waktu melakukan pekerjaan.
peralatan perawatan pasien, pengendalian Penyakit akibat kerja atau yang lebih
lingkungan, pengelolaan limbah, dikenal sebagai occupational diseases
penatalaksanaan linen, perlindungan adalah penyakit yang disebabkan oleh
petugas kesehatan, penempatan pasien, faktor-faktor pekerjaan atau didapat pada
hygiene respirasi/etika batuk, praktik waktu melakukan pekerjaan. Faktor
menyuntik yang aman, dan praktik yang Lingkungan kerja sangat berpengaruh dan
aman untuk lumbal punksi. berperan sebagai penyebab timbulnya
Penyakit Akibat Kerja.
Berdasarkan Undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan Faktor-fakor penyebab penyakit
kerja yang bertujuan untuk memberikan akibat kerja dapat dibedakan sebagai
perlindungan bagi karyawan dan berikut:
masyarakat umum. Undang-undang ini
a. Faktor Fisik, yang meliputi:
tidak menghendaki sifat kuratif atau
korektif atas kecelakaan kerja, melainkan 1) Suara tinggi/bising yang dapat
kecelakaan kerja harus di cegah jangan menyebabkan ketulian.
sampai terjadi dan lingkungan kerja harus
2) Temperatur/suhu tinggi yang dapat
memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Tuntutan pengelolaan program kesehatan menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat
dan keselamatankerja di Rumah Sakit Cramp, Heat Exhaustion, Heart Stroke.
(K3RS) semakin tinggi karena pekerja,
3) Radiasi sinar elektromagnetik, pada
pengunjung pasien, dan masyarakat sekitar
mata infra merah dapat menyebabkan
Rumah Sakit ingin mendapatkan
katarak, ultraviolet menyebabkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan
konjungtivitis, radioaktif/ alfa/ beta/ gama/
X menyebabkan gangguan terhadap sel 2) Efek terhadap tubuh yaitu dapat
tubuh manusia. menyebabkan kelelahan fisik, nyeri otot,
deformitas tulang, perubahan bentuk dan
4) Tekanan udara tinggi yang dapat
dislokasi.
menyebabkan Coison Disease.
e. Faktor Mental/Psikologi
5) Getaran/vibration yang dapat
menyebabkan Reynaud’s Disease, Penyebabnya yaitu suasana kerja
Gangguan proses metabolisme, monoton dan tidak nyaman, hubungan
Polineurutis. kerja kurang baik, upah kerja kurang,
terpencil, atau tak sesuai bakat yang
b. Faktor Kimia
mengakibatkan stress.
1) Berasal dari bahan baku, bahan
Menurut Peraturan Menteri Tenaga
tambahan, hasil antara, hasil samping,
Kerja dan Transmigrasi Nomor
hasil (produk), sisa produksi atau bahan
PER01/MEN/1981 dan Keputusan
buangan yang dapat berbentuk zat padat,
Presiden RI No 22/1993 terdapat 31 jenis
cair, gas, uap maupun partikel. Materi ini
penyakit akibat kerja yaitu sebagai berikut:
masuk ke tubuh dapat melalui saluran
pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan 1. Pneumokoniosis yang disebabkan oleh
mukosa. debu mineral pembentukan jaringan parut
(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan
2) Efek terhadap tubuh dapat
silikotuberkulosis yang silikosisnya
menyebabkan iritasi, alergi, korosif,
merupakan faktor utama penyebab cacat
Asphyxia, keracunan sistemik, kanker,
atau kematian.
kerusakan/kelainan janin,pneumoconiosis,
efek bius (narkose) dan pengaruh genetic. 2. Penyakit paru dan saluran pernafasan
(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh
c. Faktor biologi yang dapat berasal dari
debu logam keras.
virus, bakteri, parasit, jamur, serangga,
3. Penyakit paru dan saluran pernafasan
binatang buas, dan lain-lain.
(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh
d. Faktor Ergonomi/Fisiologi debu kapas, vlas, henep dan sisal
(bissinosis).
1) Penyebabnya adalah cara kerja, posisi
4. Asma akibat kerja yang disebabkan
kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang
oleh penyebab sensitisasi dan zat
salah dan kontruksi salah.
perangsang yang dikenal berada dalam 16. Penyakit yang disebabkan oleh
proses pekerjaan. derivate halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik
5. Alveolitis allergika yang disebabkan
oleh faktor dari luar sebagai akibat yang beracun.
penghirupan debu organik
17. Penyakit yang disebabkan oleh
6. Penyakit yang disebabkan oleh berillium benzena atau homolognya yang beracun.
atau persenyawaannya yang beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh
7. Penyakit yang disebabkan oleh derivate nitro dan amina dari benzena atau
kadmium atau persenyawaannya yang homolognya yang beracun.
beracun.
19. Penyakit yang disebabkan oleh
8. Penyakit yang disebabkan oleh fosfor nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
atau persenyawaannya yang beracun.
20. Penyakit yang disebabkan oleh
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom alkohol, glikol atau keton.
atau persenyawaannya yang beracun.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau uap penyebab asfiksia atau keracunan
atau persenyawaannya yang beracun. seperti karbon monoksida, hidrogen
sianida, hidrogen sulfida atau derivatnya
11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen
yang beracun, amoniak, seng, braso dan
atau persenyawaannya yang beracun.
nikel.
12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa
22. Kelainan pendengaran yang
atau persenyawaannya yang beracun.
disebabkan oleh kebisingan.
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran
atau persenyawaannya yang beracun.
mekanik (kelainan-kelainan otot,
14. Penyakit yang disebabkan oleh flour urat,tulang persendian, pembuluh darah
atau persenyawaannya yang beracun. tepi atau syaraf tepi).

15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon 24. Penyakit yang disebabkan oleh
disulfida. pekerjaan dalam udara yang bertekanan
lebih.
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
elektromagnetik dan radiasi yang mengion. pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi
yang baik, pengembangan kepribadian,
26. Penyakit kulit (dermatosis) yan
perusahaan yang sehat dan memadai,
disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi
rekreasi, lingkungan kerja yang memadai,
atau biologik.
penyuluhan perkawinan dan pendidikan
27. Kanker kulit epitelioma primer yang seksual, konsultasi tentang keturunan dan
disebabkan oleh ter, pic, bitumen,minyak pemeriksaan kesehatan periodik.
mineral, antrasena, atau persenyawaan,
b. Perlindungan khusus (specific
produk atau residu dari zat tersebut.
protection). Misalnya: imunisasi, hygiene
28. Kanker paru atau mesotelioma yang perorangan, sanitasi lingkungan, serta
proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan
disebabkan oleh asbes.
kerja dengan menggunakan alat pelindung
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh diri (APD) seperti helm, kacamata kerja,
virus, bakteri, atau parasit yang didapat masker, penutup telinga (ear muff dan ear
dalam suatu pekerjaan yang memiliki plug) baju tahan panas, sarung tangan, dan
resiko kontaminasi khusus. sebagainya.

30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu c. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan
segera serta pembatasan titik-titik lemah
tinggi atau rendah atau panas radiasi
untuk mencegah terjadinya komplikasi.
atau kelembaban udara tinggi.
d. Membatasi kemungkinan cacat
31. Penyakit yang disebabkan oleh bahan
(disability limitation). Misalnya:
kimia lainnya termasuk bahan obat. memeriksa dan mengobati tenaga kerja
secara komprehensif, mengobati tenaga
Pencegahan
kerja secara sempurna dan pendidikan
Berikut ini adalah penerapan kesehatan.
konsep lima tingkatan pencegahan
e. Pemulihan kesehatan (rehabilitation).
penyakit (five level of prevention disease)
pada penyakit akibat kerja, yakni. Misalnya: rehabilitasi dan mempekerjakan
kemali para pekerja yang menderita cacat.
a. Peningkatan kesehatan (health
Sedapat mungkin perusahaan mencoba
promotion). Misalnya: penyuluhan
menempatkan keryawan-karyawan cacat di
jabatan yang sesuai. Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan
Penyakit Akibat Kerja (PAK).

Upaya yang dapat dilakukan oleh


perusahaan untuk mencegah PAK adalah
DAFTAR PUSTAKA
sebagai berikut:4
Ardenny.(2015).Faktor yang berhubungan
1. Menyingkirkan atau mengurangi risiko
dengan kecelakaan kerja pada
pada sumbernya, misalnya menggantikan
perawat di rumah sakit jiwa. jurnal
bahan kimia yang berbahaya dengan bahan
Proteksi Kesehatan, 4, 1-6.
yang tidak berbahaya.
Irwan Iftadi, Wakhid Ahmad Jauhari, dan
2. Mengurangi risiko dengan pengaturan
Agarika.(2011). Penentuan Faktor-
mesin atau menggunakan APD.
Faktor Bahaya yang Dihadapi
3. Menetapkan prosedur kerja secara aman Perawat di RSUD Kabupaten
untuk mengurangi risiko lebih lanjut. Karanganyar dan Usulan
Pencegahannya Menggunakan
4. Menyediakan, memakai dan merawat
Metode AHP.perfoma 10 (1).
APD
Iwan M. Ramdan, Abd. Rahman.(2017).
PENUTUP
Analisis Risiko Kesehatan dan
Kehidupan manusia tidak pernah Keselamatan Kerja (K3) pada
terlepas dari pekerjaan, apapun jenis Perawat. JKP .5(3)
pekerjaan selalu dilakukan dalam rangka
Liza Salawati.Penyakit akibat kerja dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai
pencegahan. JURNAL
dari pekerjaan berisiko rendah hingga
KEDOKTERAN SYIAH
berisiko tinggi. Disamping itu pemahaman
KUALA .5 (2)
dan penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) masih kurang di perhatikan oleh Luh Putu Suarniti.(2015).Risiko ergonomi
pekerja formal maupun informal. Pada hal penyakit akibat kerja pada perawat
factor K3 sangat penting dan harus gigi. Jurnal Kesehatan Gigi . 3(2)
diperhatikan oleh pekerja dan hal ini
Nur Azizah, Setiawan2 , Gerry
menjadi tanggung jawab bersama, perlu
Silaban.(2018) .Hubungan
adanya kerja sama agar terhindar dari
antara pengawasan,prosedur kerja
dan kondisi fisik dengan
terjadinya kecelakaan pada perawat di Sutianik Romadhoni, Evi Widowati.
ruang inap sakit permata bunga medan. (2017).Penerapan kewaspadaan
Jurnal JUMANTIK Vol.3 (2) standar sebagai upaya pencegahan
bahaya biologi pada tenaga keperawatan.
Riska Nazirah,Yuswardi2.(2015). Perilaku
HIGEIA JOURNAL
perawat dalam penerapan
OF PUBLIC HEALTH RESEARCH
manajemen. Idea Nursing Journal.
AND DEVELOPMENT .1(4)
7 (3).
Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih
Silvia Maria, Joko Wiyono , Erlisa
,Nursalam.(2015).Analisis
Candrawati.(2015).Kejadian
keselamatan dan kesehatan kerja
kecelakaan kerja perawat
perawat dalam penanganan pasien
berdasarkan tindakan tidak aman.
di rumah sakit benyamin guluh
Jurnal Care 3 ( 2).
kabupaten kolaka. Jurnal Ners 10
Simamora, R. H. (2017). A strengthening (2).
of role of health cadres in
BTA-Positive Tuberculosis (TB)
case invention through education
with module development and
video approaches in Medan
Padang bulan Comunity
Health Center, North Sumatera
Indonesia. International Journal of
Applied Engineering
Research, 12(20), 10026-
10035.

Simamora, R. H., & Saragih, E. (2019).


Penyuluhan kesehatan terhadap
masyarakat: Perawatan penderita
asam urat dengan media
audiovisual. JPPM (Jurnal
Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakat)
, 6(1), 24-31.

Anda mungkin juga menyukai