Anda di halaman 1dari 18

Matematika

Kelas 7
Bab I

Bilangan

Sepanjang sejarah manusia selalu terikat dengan bilangan, dimulai dari hal yang
paling sederhana sampai dengan hal yang rumit. Tampak seperti gambar di bawah
ini;

Seiring perkembangan zaman, bilangan mengalami perkembangan, baik secara


nilai, definisi, ataupun teori. Perkembangan tersebut dimulai semenjak manusia
dapat menyimbolkan jumlah atau kuantitas. Sejarah mencatat bahwa permulaan
munculnya bilangan berasal dari bangsa yang bermukim sepanjang aliran sungai,
seperti Bangsa Mesir di Sungai Nil, Bangsa Babilonia Sungai Tigris dan Eufrat,
Bangsa Hindu di Sungai Indus dan Gangga, serta Bangsa Cina di Sungai Huang Ho
dan Yang Tze.
Lalu pada kehidupan sehari-hari kita, sering kali menyebut bilangan dengan
“angka”. Pernahkah kita berpikir apa perbedaan kedua kata tersebut, yang mana
secara sepintas bilangan dan angka seperti sama. Secara definisi:
● Angka merupakan suatu simbol matematika.
● Bilangan merupakan angka yang sudah diberikan nilai tertentu. Seperti
misalnya symbol “5”, jika diberi nilai “-5” atau “5” maka akan terbagi dua
jenis bilangan yaitu negatif atau positif.
Selanjutnya kita akan terfokus pada bilangan dalam matematika, yang terhimpun
menjadi :
Matematika
Kelas 7
Bab I

A. Membandingkan Bilangan Bulat

Berkenalan dengan Bilangan Bulat

Pernahkah kita mendengar istilah MDPL dan DPL? Iya, kedua istilah tersebut
diperuntukan sebagai satuan ukur ketinggian dan kedalaman suatu objek
dengan tolak ukur permukaan laut, misalkan ketinggian gunung Everest
tertulis 8.848 MDPL (dibaca: 8.848 meter di atas permukaan laut) atau
kedalaman palung Mariana 10.911 MDPL (dibaca: 10.911 meter di bawah
permukaan laut).
Matematika
Kelas 7
Bab I

Atau kita bisa memperhatikan fenomena alam yang sering terjadi di dataran
tinggi Dieng sepanjang bulan Juni – Agustus, di mana dataran Dieng
terselimuti oleh es. Fenomena embun es tersebut terjadi pada saat pagi hari
mencapai 4o C di bawah titik beku, sedangkan pada siang hari suhu naik
menjadi 7oC di atas titik beku.

Source:
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5115272/membeku-suhu-di-dieng-turun-lagi-sampai-minus-4-deraj
at-pagi-ini
Pada kasus pertama (MDPL dan DPL) permukaan laut sebagai titik nol,
sedangkan pada kasus kedua (Fenomena dingin di Dieng) titik beku merujuk
pada 0oC. Dari kedua kasus di atas, kita dapat menampilkan kasus-kasus
tersebut di dalam garis bilangan.

Untuk membandingkan bilangan-bilangan bulat, baik bernilai negatif atau


positif, terdapat berbagai cara:
1. Menggunakan garis bilangan : metode ini dapat efektif membandingkan
bilangan bulat positif atau negatif apabila nilai bilangan-bilangan
tersebut mendekati nol.
2. Mengamati nilai-nilai digit penyusunnya: metode ini sangat efektif untuk
membandingkan bilangan bulat positif yang sangat besar atau nilai
negatif yang sangat kecil. Pada bilangan bulat positif kita mengenal digit
satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya (semakin besar kuantitas
digit maka semakin besar nilainya), sedangkan untuk bilangan bulat
negatif juga kita mengenal minus satuan, minus puluhan, minus ratusan,
minus ribuan, dan seterusnya (semakin besar kuantitas minus digit maka
semakin kecil nilainya).
Matematika
Kelas 7
Bab I

Perbandingan-perbandingan antara bilangan bulat disimbolkan dengan


tanda < (kurang dari), ≤(kurang dari sama dengan), =(sama dengan), >(lebih
dari), dan ≥(lebih dari sama dengan).

Contoh soal.
1. Urutkan bilangan bulat berikut; -15, -21, -8, -3, 0, 15, 25, 12, 7, 1 dari
terkecil ke terbesar.
Jawab: Untuk bilangan negatif terkecil adalah nilai minus digit terbesar
adalah -21
Untuk bilangan positif terbesar adalah nilai digit terbesar adalah 25.
Jadi urutan terkecil terbesar adalah
-21, -15, -8, -3, 0, 1, 7, 12, 15, 25
2. Symbol ‘a’ mewakili suatu angka, jika bilangan -a16 akan lebih besar dari
-416 tentukan banyaknya nilai ‘a’ yang mungkin.
Jawab: soal tersebut merupakan perbandingan antara dua bilangan
negatif dengan digit ratusan –a16 dan – 416, yang diharapkan nilai “a”
untuk –a16 > -416 adalah -316, -216, dan -116.
Jadi banyaknya kemungkinan adalah 3.

B. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat


Untuk sub bab ini, kita akan mengenal sifat-sifat penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Sifat-sifat operasi tersebut berlaku:
1. Komutatif (hanya berlaku untuk penjumlahan)
𝑎+𝑏 =𝑏 + 𝑎
Namun
𝑎 − 𝑏≠𝑏 − 𝑎
2. Identitas
𝑎+0 =𝑎
𝑎−0 =𝑎
3. Asosiatif
𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐
Contoh soal:
1. Pada wahana pertunjukkan lumba-lumba terdapat 2 ekor
lumba-lumba. Lumba-lumba pertama melompat dengan
ketinggian 3 meter di atas permukaan air, sedangkan lumba-lumba
kedua menyelam pada kedalaman 6 meter di bawah permukaan
air. Berdasarkan informasi tersebut, nyatakanlah jarak antar
lumba-lumba dengan garis bilangan lalu hitunglah jaraknya.
Jawaban:
Matematika
Kelas 7
Bab I

Satuan meter
Berdasarkan ilustrasi di atas, maka dapat dihitung jarak keduanya
adalah
3 − (− 6) = 3 + 6 = 9
Jadi jarak antar lumba-lumba adalah 9 meter
2. Seorang pedagang buah-buahan merekap hasil penjualan selama
3 hari terakhir. Pada hari pertama pedagang tersebut mendapat
keuntungan sebesar Rp 120.000,-, hari kedua mendapat kembali
keuntungan sebesar Rp 75.000,-, dan pada hari ketiga pedagang
tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 25.000,-. Hitunglah besar
uang yang diterima oleh pedagang tersebut selama 3 hari.
Jawaban:
Operasi hitung yang berlaku adalah
120.000 + 75.000 + (-25.000)= 120.000 + 75.000 – 25.000
= 170.000
Jadi besar uang yang diterima pedagang tersebut selama 3 hari
sebesar Rp 170.000,-

C. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat


Pada operasi perkalian berlaku juga sifat-sifat berikut:
1. Komutatif
𝑎×𝑏 = 𝑏×𝑎
2. Asosiatif
(𝑎×𝑏)×𝑐 = 𝑎×(𝑏×𝑐)
3. Distributif
𝑎×(𝑏±𝑐) = 𝑎×𝑏±𝑎×𝑐

Perkalian dua bilangan bulat tak nol,


Untuk memahami perkalian dua bilangan bulat tak nol perhatikan hal-hal
berikut:
Matematika
Kelas 7
Bab I

𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓(+)×𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓(+) = 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓(+)
𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓(+)×𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓(−) = 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓(−)
𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓(−)×𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 (+) = 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓(−)
𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 (−)×𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓(−) = 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓(+)

Dibuktikan dengan:

𝑎×𝑏 = 𝑎𝑏
Untuk
𝑎 = 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ
𝑏 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ
Jika
+ 𝑎 = 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
− 𝑎 = 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑒 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓
+ 𝑏 = 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑗𝑢
− 𝑏 = 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
2×(− 4) =

Berdasarkan ilustrasi pada garis bilangan


2×(− 4) =
+ 2 akan menghadap ke arah positif dan melakukan langkah 2 satuan panjang
(− 4) dilanjutkan akan berjalan mundur sebanyak 4 kali.
akan menempati posisi akhir di titik bilangan (-8)
Jadi
2×(− 4) =− 8

Sekali lagi
− 3×(− 2) =
Matematika
Kelas 7
Bab I

Berdasarkan ilustrasi pada garis bilangan


− 3×(− 2) =− 3
akan menghadap ke arah negatif dan melakukan langkah 3 satuan panjang
(− 2) dilanjutkan akan berjalan mundur sebanyak 2 kali.
akan menempati posisi akhir di titik bilangan 6.
Jadi
− 3×(− 2) = 6

Operasi Pembagian Dua Bilangan Bulat

Source: https://www.freepik.com/free-vector/climber-hanging-rope-pulling-himself-top-rocky-mountain-wall
Matematika
Kelas 7
Bab I

Seorang atlet panjat tebing mengikuti latihan memanjat tebing di gunung Parang,
Purwakarta. Atlet tersebut mampu melakukan panjatan 2 meter sekali memanjat.
Berapakah banyak panjatan yang dilakukan atlet tersebut untuk mencapai
ketinggian 10 meter?

Dengan model matematika:


10 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 ÷2 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 5

Jadi, banyak panjatan atlet tersebut adalah 5.

Secara umum operasi pembagian;

𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡,


𝑎×𝑏 = 𝑐
𝑐
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = 𝑏
, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏≠0
𝑐
𝑎𝑡𝑎𝑢𝑎×𝑏 = 𝑐, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏 = 𝑎
, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎≠0
Membandingkan Bilangan Pecahan

Source:
https://pixabay.com/id/images/search/cokelat%20batangan/

Untuk merayakan kelulusan, Arif membeli 2 bungkus cokelat batang yang akan
dibagikan kepada dua kelompok anak-anak. Setiap cokelat batang tersebut akan
Matematika
Kelas 7
Bab I

dibagikan secara merata sesuai dengan jumlah anggota kelompok anak tersebut.
Jika kelompok pertama terdapat 3 anggota dan kelompok kedua terdiri dari 6
anggota.
a. Jika Bunga adalah anak anggota kelompok pertama, tentukan besar bagian
cokelat yang didapat Bunga.
b. Jika Indah adalah anak anggota kelompok kedua, tentukan besar bagian
cokelat yang didapat Indah.
c. Tentukan perbandingan besar cokelat yang diterima oleh Bunga dan Indah
ditandai oleh symbol <, >, atau =.
Dari permasalahan di atas, dapat kita amati pembagian kue untuk setiap
kelompoknya:
a. Untuk kelompok pertama terdiri dari 3 anggota, Cokelat akan terbagi:

1
Setiap anak akan menerima 3
bagian dari
cokelat tersebut, sehingga besar bagian cokelat yang di dapat Bunga
1
adalah 3
.
b. Untuk kelompok kedua terdiri dari 6 anggota, cokelat akan terbagi:
1
Setiap anak akan menerima 6
bagian dari cokelat tersebut, sehingga
1
besar bagian cokelat yang di dapat Indah adalah 6
.
c. Perbandingan besar cokelat yang di terima oleh Bunga dan Indah
adalah
1
Bunga = = 3
bagian cokelat
1
Indah = = 6
bagian cokelat
Berdasarkan gambar kita dapat membandingkan cokelat yang
diterima Bunga lebih besar dari Indah.
1 1
Sehingga 3
> 6
.
Perbandingan tersebut juga dapat diselesaikan secara matematika
dengan menyetarakan penyebut.
1 1
3
... 6
1×2 1
3×2
... 6
2 1
6
…. 6
dilihat dari pembilang, 2 lebih besar dari 1, Jadi
Matematika
Kelas 7
Bab I

1 1
3
> 6
Dari informasi di atas, terdapat permasalahan yang dapat dipecahkan secara
matematis, yaitu bentuk pecahan. Mari secara seksama, kita cari tahu apa itu
bilangan pecahan, menyederhanakan pecahan, dan membandingkan pecahan.
1. Bilangan Pecahan
Pecahan menyatakan bagian dari keseluruhan. Bilangan pecahan adalah
𝑎
bilangan berbentuk 𝑏
, dengan 𝑎, 𝑏 bilangan bulat dan 𝑏≠0. Selanjutnya:
𝑎
𝑏
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑏 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡
Jenis-jenis bilangan pecahan:
1.1) Pecahan Murni
1 2 4
Contoh: 2
, 3
, 7
, ….
1.2) Pecahan Campuran
2
Contoh: 1 5 , 3 6 , − 2
1
( 4
9 ), …
1.3) Pecahan Desimal
Contoh: 0,1, 0,12, 1,23, 3,5, …
1.4) Pecahan Persen
25
Contoh: 25% berarti 100
1.5) Pecahan Permil
Contoh: 2‰ berarti 2
1000

2. Menyederhanakan Bentuk Pecahan


Bentuk suatu pecahan dapat disederhanakan sedemikian rupa, jika
pembilang dan penyebut dapat dibagi dengan faktor yang sama.
Contoh:
12 12:2 6:3 2
18
= 18:2
= 9:3
= 3
Atau
12 12:6 2
18
= 18:6
= 3
3. Membandingkan Bilangan Pecahan dengan Bilangan Pecahan Lainnya.
Perbandingan antara bilangan pecahan dapat diamati dengan menyamakan
penyebut,selanjutkan hanya membandingkan besar/kecil antar pembilang.
Jika
𝑎 𝑐
𝑏
... 𝑑
Dapat dibandingkan dengan
𝑎×𝑚 𝑐×𝑛
𝑏×𝑚
... 𝑑×𝑛
Sehingga 𝑏×𝑚 = 𝑑×𝑛, selanjutnya perbandingan antar pembilang.
Matematika
Kelas 7
Bab I

𝑎 𝑐
Jika 𝑎×𝑚 > 𝑐×𝑛, maka 𝑏
> 𝑑
𝑎 𝑐
Jika 𝑎×𝑚 < 𝑐×𝑛, maka 𝑏
< 𝑑
Contoh:
2 4
Dengan menggunakan tanda “=, <, atau >”. Bandingkan 3
... 5
.
Jawab:
2 4
3
... 5
2×5 4×3
3×5
... 5×3
10 12
15
... 15
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 10 < 12
Jadi,
2 4
3
< 5
Cara Kreatif Siswa:
2 4
3
... 5
2×5…. 3×4
10 < 12
Jadi,
2 4
3
< 5

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan.

Kasus I:
Jelita membeli dua jenis jeruk, yaitu: Jeruk Pontianak dan jeruk Medan. Ia membeli
1 2
jeruk Pontianak seberat 4
kwintal dan jeruk Medan 4
kuintal. Hitunglah berat
belanjaan Jelita secara keseluruhan.
Penyelesaian:
Total berat belanjaan Jelita adalah
1 2 3
4
+ 4
= 4
Matematika
Kelas 7
Bab I

3
Jadi berat belanjaan Jelita secara keseluruhan adalah 4
kuintal
Kasus II:
Bagus membeli dua jenis salak, yaitu; salak Condet dan salak Bali. Ia membeli salak
1 2
Condet seberat 2
kuintal dan salak Bali seberat 5
kuintal. Hitunglah berat
belanjaan Bagus secara keseluruhan.
Penyelesaian:
Total berat belanjaan Bagus adalah
1 2 1×5+2×2 5+4 9
2
+ 5
= 10
= 10
= 10
9
Jadi berat belanjaan Bagus secara keseluruhan adalah 10
kuintal.
Dalam kedua kasus di atas, dapat diambil kesimpulan untuk melakukan
penjumlahan atau pengurangan pecahan dapat dilakukan:
Jika
𝑎 𝑐 𝑎±𝑐
𝑏
± 𝑏
= 𝑏
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏≠0
Dan hanya jika penyebut berbeda, sama penyebutnya menjadi KPK dari bilangan
penyebut.
𝑎 𝑐 𝑎×𝑑±𝑐×𝑏
𝑏
± 𝑑
= 𝑏𝑑
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑑 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑃𝐾 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑑≠0

Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan.

Source: https://www.freepik.com/free-photos-vectors/scientist

Kasus I:
Seorang peneliti ingin mengambil sampel vitamin C dari sebuah jeruk. Jika sebuah
jeruk mengandung 160 gram cairan yang terdiri dari 75% zat mineral dan sisanya
vitamin C. Tentukan banyaknya vitamin C yang dibutuhkan oleh seorang peneliti
dari sebuah jeruk.
Penyelesaian:
Kandungan vitamin C dalam satu jeruk,
(100% − 75%) = 25%
Jadi banyak Vitamin C dalam satu jeruk adalah
Matematika
Kelas 7
Bab I

25
25%×160 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 100
×160 𝑔𝑟𝑎𝑚
1
= 4
×160 𝑔𝑟𝑎𝑚
160
= 40
= 40 𝑔𝑟𝑎𝑚

Kasus II:

Source: https://www.freepik.com/premium-vector/landscape-field-mountain-sky-countryside_2299785

1 1
Seorang petani menanami sepetak sawahnya terdiri dari 2
padi dan 2
jagung. Jika
dalam waktu 3 bulan, sepetak sawah tersebut mampu menghasilkan panen jagung
4
sebanyak 5
bagian. Tentukan banyak jagung yang dapat dipanen dari sepetak
sawah oleh petani tersebut dalam waktu 3 bulan.
Penyelesaian:
Secara ilustrasi, kasus di atas dapat diselesaikan dengan:

Sehingga secara model matematika:


4 1 4×1 4 2
5
× 2
= 5×2
= 10
= 5
2
Jadi, banyak jagung yang dapat dipanen petani tersebut adalah 5
dari sepetak
sawah.
Matematika
Kelas 7
Bab I

Berdasarkan kedua kasus di atas, dapat disimpulkan dalam operasi hitung perkalian
bilangan pecahan;

𝑎 𝑎×𝑛
𝑏
×𝑛 = 𝑏
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡
Atau
𝑎 𝑚 𝑎×𝑚
𝑏
× 𝑛
= 𝑏×𝑛

Pembagian Pecahan

Kasus I.
3 3
Ibu membeli 4
kg minyak sawit. Lalu oleh ibu 4
kg minyak tersebut akan
dituangkan ke 2mangkuk berbeda dengan isi sama banyak untuk keperluan
memasak. Tentukan banyak minyak pada masing-masing mangkuk.
Penyelesaian:
3
Untuk 4
kg minyak yang akan dituangkan pada 2 mangkok berbeda dengan isi
sama banyak, dapat diselesaikan dengan operasi
3 3 1 3
4
÷2 = 4
× 2
= 8
3
Jadi masing-masing mangkuk berisi 8
kg minyak sawit.

Kasus II.

3
Tavip adalah karyawan teladan, perusahaan memberikan bonus berupa 4
kg emas.
Sebagai wujud syukur, Tavip mendonasikan emas tersebut dengan melebur menjadi
Matematika
Kelas 7
Bab I

3
masing-masing 8
bagian yang akan ia bagikan ke panti asuhan. Tentukan banyak
panti asuhan yang menerima donasi.
Penyelesaian:
3 3
Dari 4
kg emas, Tavip akan meleburnya menjadi 8
bagian. Secara model
matematika
3 3 3 8
4
÷ 8
= 4
× 3
= 2
Jadi banyak panti asuhan yang menerima donasi Tavip adalah 2 panti.

Dari dua kasus di atas, dapat disimpulkan secara definisi matematika operasi
pembagian bilangan pecahan;
𝑎 𝑎 1 𝑎
𝑏
÷𝑛 = 𝑏
× 𝑛
= 𝑏×𝑛
. 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡
Dan atau
𝑎 𝑚 𝑎 𝑛 𝑎×𝑛
𝑏
÷ 𝑛
= 𝑏
× 𝑚
= 𝑏×𝑚

Bilangan Berpangkat Bulat Positif

Seorang peneliti mengamati perkembang biakan 2 bakteri selama 6 jam.


Bakteri-bakteri tersebut berkembang biak secara membelah diri setiap 1 jam.
Berikut adalah tabel informasi yang dibuat oleh peneliti.
Jam ke- Jumlah Bakteri
1 2
2 4
3 8
4 16
5 32
6 64

Berdasarkan tabel hasil pengamatan, secara operasi matematika dapat


dinyatakan sebagai berikut:
Jam ke-1 = 2
Jam ke-2 = 4 = 2 x 2
Jam ke-3 = 8 = 2 x 2 x 2
Matematika
Kelas 7
Bab I

Jam ke-4 = 16 = 2 x 2 x 2 x 2
Jam ke-5 = 32 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2
Jam ke-6 = 64 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2
Dan hasil operasi matematika di atas dapat kembali disederhanakan ke
dalam bentuk:
1
2 =2
2
4 = 2×2 = 2
3
8 = 2×2×2 = 2
4
16 = 2×2×2×2 = 2
5
32 = 2×2×2×2×2 = 2
6
64 = 2×2×2×2×2×2 = 2
Dari informasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa operasi bilangan
berpangkat bulat positif secara definisi
Jika 𝑎 dan 𝑛 adalah bilangan bulat, maka
𝑛
𝑎 = 𝑎×𝑎×𝑎×…×𝑎
Dimana
𝑎 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 (𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠)𝑛 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡

Catatan khusus:
𝑛
● Jika 𝑛 adalah bilangan genap positif, maka (− 𝑎) menghasilkan
bilangan bulat positif.
𝑛
● Jika 𝑛 adalah bilangan ganjil positif, maka (− 𝑎) menghasilkan
bilangan bulat negatif.

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar(FPB)


Kasus I (KPK)
Cipta, Dipa,dan Eya berlatih tari di sanggar yang sama. Pada hari ini, 1 Juni 2021
mereka berlatih tari bersama-sama, sedangkan jadwal tari mereka sebagai berikut:
● Cipta berlatih tari setiap 2 hari sekali
● Dipa berlatih tari setiap 3 hari sekali
● Eya berlatih tari setiap 6 hari sekali
Berdasarkan informasi di atas, Tentukan setiap tanggal berapa pada bulan Juni
2021 mereka berlatih tari bersama-sama.
Penyelesaian:
Jika masing-masing dari mereka menandai kalender sesuai jadwal latihan yang
diberikan, penandaan sebagai berikut:
● Cipta menandai tanggal lingkar merah muda
Matematika
Kelas 7
Bab I

● Dipa menandai tanggal lingkar biru


● Eya menandai tanggal lingkar hijau
Tampak seperti gambar di bawah ini;

Dari gambar di atas terlihat mereka bertiga latihan bersama-sama lagi


setelah 6 hari, 12 hari, 18 hari, dan 24 hari. Jadi mereka berlatih bersama-sama
kembali di tanggal 7 Juni, 13 Juni, 19 Juni, dan 25 Juni.

Penyelesaian kasus di atas juga dapat diselesaikan secara matematika


dengan memahami Kelipatan persekutuan dari 2, 3, dan 6.
2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26,.
…3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27,
... 6, 12, 18, 24, 30, …
Kelipatan persekutuan 2, 3, dan 6 adalah 6, 12, 18, 24, …. Sedangkan untuk
kelipatan persekutuan terkecil (KPK) adalah 6.
Matematika
Kelas 7
Bab I

Download Materi Lainnya di KOCO Schools yuk!


Terimakasih sudah membaca rangkuman dari KOCO Schools. Kamu bisa membaca topik
lainnya di Sumber Belajar KOCO Schools

Dan khusus untuk guru, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan 10,000+ bank soal yang siap di
bagikan ke siswa secara gratis dengan register di www.kocoschools.com

Kamu ada pertanyaan dan masukan? Silahkan kirimkan langsung pesan kamu melalui
Whatsapp kami di nomor ini (081222275122) untuk mendapatkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai