SKRIPSI
Di susun oleh :
WINDA SURYAHATI
Npm : 181003632010810
Dosen Pembimbing :
Drs. Agus Bahrudin,M.Si
Berdasarkan laporan panitia Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Administrasi
Semarang,
Dekan,
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
menyelesaikan Program Sarjana Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi,
Semarang,
Dosen Pembimbing
2
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
Setelah Skripsi ini diterima oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Hari :
Tanggal :
Waktu :
1. 1.
2. 2.
3. 3.
3
ABSTRAK
Dana desa merupakan dana yang digunakan untuk keperluan desa seperti
pembangunan desa, pembinaan, pembedayaan masyarakat dll, begitu juga di desa
Sumur Kecamatan Cluwak kabupaten Pati dana desa dikelola sebagaimana yang
telah dirancang di APBDes oleh pemerintah desa. Dana desa bertujuan untuk
mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan, dan pemberdayaan
masyarakat desa, mendorong pembangunan insfrastruktur,Namun pada
kenyataannya pengelolaan dana desa ini belum efektif. Hal ini dapat dilihat dari
indikasi-indikasi yang terjadi di desa Sumur kecamatan Cluwak Kabupaten Pati
menerangkan bahwa dana desa belum dilaksanakan sesuai rencana. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Kepala Desa dan
Pengawasan BPD terhadap Efektivitas Pengelolaan dana desa di Desa Sumur
Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan tipe penilitian
explanatory,populasi dari penelitian ini adalah masyarakat selaku pelaku aktif
dalam pembangunan desa yang terdiri dari pemerintah desa, BPD, perangkat Desa
seperti RT,RW,Kadus, Tokoh Masyarakat, PKK, dan Lembaga-lembaga Desa
lainnya yang berjumlah 54 responden. Teknik samping yang digunakan teknik
non random sampling dengan metode purposive sampling. yaitu teknik penentuan
sampel yang menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih
sampel. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber
data sekunder. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, Kuesioner, Dokumentasi atau Documentary Research. Berbagai
macam skala pengukuran yaitu Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, dan
Skala Rasio. Teknik pengolahan data yaitu dengan cara Editing, Coding dan
Tabulating. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu
metode analisis data yang menggunakan data dengan jawaban yang menentukan
jumlah kesatuan dalam bentuk angka atau dengan kata lain analisis yang
berhubungan dengan angka. Hasil perhitungan statistik diperoleh dengan rx1y r
tabel (0,803 0,268) dengan N 54 pada taraf signifikan 5 % sehingga hipotesis di
Terima. Kemudian rx2y r tabel (3,257 0,68) dengan N 54 pada taraf
signifikan 5% sehingga hipotesis di Terima. Kemudian rx1x2 r tabel (0,659
0,268) dengan N 54 dan taraf signifikan 5% sehingga hipotesis di Terima. Dan
rx1x2y r tabel (0,371 0,268) dengan N 54 dan taraf signifikan 5% sehingga
hipotesis di Terima. Saran penelitian :1. Kepala Desa Sumur diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terutama pada pengelolaan dana
desa, 2.Pemerintah Desa diharapkan lebih meningkatkan kinerja sehingga bisa
secara maksimal mengelola dana desa. 3. diharapkan BPD selalu mempertahankan
kinerja dan meningkatkan kemampuan agar menghindari adanya penyimpngan-
penyimpangan dalam pengelolaan dana desa. 4. Bagi masyarakat, penelitian ini
merupakan bahan bacaan yang bermanfaat dan dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman baru bagi masyarakat tentang apa yang
dimaksud pengelolaan dana desa
MOTTO :
dirimu sebenarnya”
penyusunan skripsi
5
SURAT PERNYATAAN
NPM : 181003632010810
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya susun ini adalah
hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar Sarjana.
Semarang,
Yang menyatakan
WINDA SURYAHATI
NPM. 181003632010810
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang – undang Desa No. 6 tahun 2014 Pasal 1 ayat 1 “Desa
adalah desa dan atau desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
desa yang menyelenggarakan pemerintah desa atau juga disebut perangkat desa
dan membuat aturan yang ada di desa tersebut. meskipun kepala desa mempunyai
kewenangan yang paling tinggi di dalam desa tetapi kepala desa juga diawasi oleh
BPD agar tidak adanya otoritas yang dilakukan oleh Kepala Desa.
7
Masyarakat Desa memilih secara langsung Kepala Desa dan anggota Badan
desa harus dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa, BPD dan
masyarakat Desa melalui rapat atau musyawarah desa yang diselenggarakan oleh
BPD. Hasil dari musyawarah yang diselenggarakan oleh desa wajib dipedomani
oleh Kepala Desa dalam penetapan perumusan berbagai kebijakan desa, termasuk
Tata kelola desa dengan sistem demokratis dan berkeadilan sosial ini wajib
penanggulangan kemiskinan.
dikelola oleh desa dengan melibatkan sumberdaya manusia di desa serta sumber
8
Dana Desa yang berasal dari Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
ialah salah satu bagian dari pendapatan desa. Tujuan dari Pemerintah menyalurkan
Dana Desa secara langsung kepada desa yaitu supaya desa mampu dalam
rencana penggunaan Dana Desa wajib dibahas dan disepakati dalam musyawarah
(sepuluh persen) dari total dana transfer ke daerah dan akan dipenuhi secara
bertahap sesuai dengan kemampuan dari APBN. Dalam masa transisi, sebelum
dana desa mencapai 10% (sepuluh persen), anggaran dana desa dipenuhi melalui
realokasi dari belanja pusat dari program yang berbasis desa. Dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) Tahun Anggaran (TA) 2015
puluh triliun tujuh ratus enam puluh enam milyar dua ratus juta rupiah). Anggaran
dana desa tersebut akan disalurkan pada 434 (empat ratus tiga puluh empat)
kabupaten/kota, dengan jumlah desa sebanyak 74.093 (tujuh puluh empat ribu
9
triliun sembilan ratus delapan puluh dua milyar seratus juta rupiah). Anggaran
dana desa tersebut akan disalurkan pada 434 (empat ratus tiga puluh empat)
kabupaten/kota, dengan jumlah desa sebanyak 74.754 (tujuh puluh empat ribu
Dana desa merupakan hal yang cenderung baru dalam sistem tata kelola
keuangan desa, pemahaman tentang hal ini sangat diperlukan dalam sistem
pengelolaan dana desa agar sesaui dengan peraturan yang berlaku dalam
Dalam evaluasi pelaksanaan dana desa TA 2015 berdasarkan data dari Jenderal
pengelolaan dana desa dan tentang pengadaan barang atau jasa di desa,
10
e. Sebagian daerah menambahkan persyaratan penyaluran dana desa dari
dan Sebagian desa belum berani menggunakan dana desa karena belum
administrasi.
Namun pada kenyataannya pengelolaan dana desa ini belum efektif. Hal ini
dapat dilihat dari indikasi-indikasi yang terjadi di desa Sumur kecamatan Cluwak
rencana, hal ini diperkuat dari wawancara dengan narasumber Kepala desa desa
Pati”
11
B. Ruang Lingkup Permasalahan
penelitian. Hal ini juga dapat mendekatkan pada pokok permaslahan yang akan
lingkup permaslahan, masalah yang terdapat dalam penelitian akan melibihi batas
Pati
Pengendalian.
12
C. Rumusan Masalah
tertentu. Dimana hal itulah yang dijadikan sebagai perhatian dan yang diberi titik
focus untuk diteliti lebih lanjut. Rumusan masalah juga dijadikan pedoman yang
digunakan say melakukan penelitian. Hal ini berkaitan dengan apa hal yang ingin
diteliti dari permasalahan, maka hal-hal yang akan diteliti tidak menyebar dan
kabupaten Pati?
13
2. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh pengawasan BPD terhadap
kabupaten pati.
Kegunaan Penelitian :
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
bersangkutan.
E. KERANGKA TEORI
1. Pengertian Kepemimpinan
14
pegawainya.1 Kepemimpinan dalam Bahasa inggris disebut Leadership dan
didalam Bahasa arab disebut Zi’amah atau Imamah. Dalam terminology yang
Behling).
(George P. Terry).
1
A. Mintorogo, Kepemimpinan dalam Organisasi, Yogyakarta :STIA LAN Press, 1997, h.2
2
Hamzah Zakub, Menuju Keberhasilan, manajemen dan kepemimpinan, Bandung, CV
Diponegoro, H.125
3
Clara Rosa Pudjiyogyanti, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1991, h. 143
15
“Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain
(Ordway Tead).
2. Teori Kepemimpinan
a. Teori Sifat
Teori sifat atau biasa disebut dengan Trait Theory meyakini bahwa
ini ditegaskan bahwa tidak semua orang bisa menjadi pemimpin, yaitu
hanya orang orang yang mempunyai bakat atau keahlian dalam hal
b. Teori Perilaku
16
Teori ini berfokus pada tindakan-tindakan perilaku atau gaya, teori
ini sangat bertentangan dengan teori sifat dimana di teori siafat disebutkan
bahwa pemimpin yang hebat dan mumpuni yaitu bawaan dari lahir.
Namun di teori ini pemimpin yang hebat yaitu pemimpin yang dibuat atau
pengamatan.
c. Teori Situasional
17
hadiah yang jelas bagi prestasi bawahan yang telah memenuhi tujuan
e. Teori Karismatik
a. Fungsi Instruktif
b. Fungsi Konsultif
18
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama
c. Fungsi Partisipasi
d. Fungsi Delegasi
19
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi
e. Fungsi Pengendalian
3. Pengertian Pengawasan
Pengawasan sendiri berasal dari kata “awas” yang diartikan sebgai dapat
Pengawasan adalah suatu bentuk pola piker dan pola tindakan untuk
4
Rivai, Veitzal, 2005, manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari teori ke praktik.
PT. Raja Grafindo Persada Jakarta. Hal. 53.
20
memberikan pemahaman dan kesadaran kepada seseorang atau beberapa
berbagai sumber daya yang tersedia secara baik dan benar, sehingga tidak
Dalam konteks yang lebih luas maka arti pengawasan lebih pada
pengawasan yang berlaku pada organisasi dan birokrasi. Jika dijabarkan lebih
luas dan kompeherensif maka pengawasan dapat dilihat dari beberapa segi
yakni :
kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah
5
Makmur (2011) Efektivitas Kebijakan Pengawasan. Bandung PT. Refika Aditama. Hlm 176
6
Muh.Hizbul Muflihin, Administrasi Pendidikan, (Klaten Utara : Cv gema Nusa, 2015), h. 120
7
M. Manullang, Dasar-dasar management, Ghalia Indonesia, Jakarta 1977 hlm 136
21
mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana
sempit, yang oleh sujatmo9 diberi definisi sebagai segala usaha atau kegiatan
tidak.
yang telah ditetapkan oleh perushaan atau organisasi, dan apabila terjadi
4. Unsur-Unsur Pengawasan
8
Sarwoto, Dasar-dasar organisasi dan Management, Ghalia Indonesia, Jakarta Hlm 93
9
Sujatmo, 1983. Beberpa pengertian di bidang pengawasan, Jakarta, ghalia Indonesia hlm 17
10
Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradolan Tata Usaha
Negara di Indonesia, Liberti, Yogyakarta, 2000, hlm 132-133
22
c. Tindakan pengawasan dapat dilakukan terhadap suatu proses kegiatan yang
sedang berjalan maupun terhadap hasil yang akan dicapai dari kegiatan
tersebut.
pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama, dan tokoh atau pemuka
23
dan anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala
Kota.12Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam
masyarakat.13
peranan yang penting, hal itu menunjang bahwa BPD sebagai wadah bagi
menyepakati rencana peraturan desa yang diajukan BPD dan kepala desa
11
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Permusyawaratan_Desa, Diakses Pada tanggal 4 November
2021 Pukul 22.21
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Permusyawaratan_Desa, Diakses Pada tanggal 4 November
2021 Pukul 22.21
13
Ibid.
24
Sebagai wakil rakyat BPD berperan sebagai penampung sekaligus
akan ditampung dan di salurkan dalam bentuk lisan serta tulisan dan
disampaikan pada saat musyawarah BPD yang juga dihadiri oleh kepala
desa setempat.
3. Sebagai Pengawas
sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
tindaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan mendekati sasaran
yaitu :
25
C. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap.
kebijakan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan sendiri berasal dari kata Kelola
yang mendapat awalan “peng” dan akhiran “an” sehingga menjadi pengelolaan
kegiatan.15
14
Sumaryadi. Nyoman,ibid, hal 107.
15
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996 hlm 221
26
Pengelolaan dana desa sendiri didalamnya harus melibatkan masyarakat.
menggunakan bahan baku local dan tenaga kerja setempat sehingga alokasi
F. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang mungkin benar dan mugkin juga salah.
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
Ada beberapa definisi hipotesis menurut para ahli, antara lain yaitu :
lebih.
16
Vardiansyar Dani, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008, hlm 10
27
3. Menurut Bruce W.Tuckman (1972:75)
Pati”
Kabupaten Pati”
28
Model geometric, yaitu hipotesis berupa gambar yang menyatakan
a. Efektivitas
pengelolaan
Kepemimpinan Dana Desa
Kepala Desa (Y)
(X1)
c.
Kepemimpinan
Kepala Desa
(X1)
Efektivitas
pengelolaan
Dana Desa
(Y)
Pengawasan BPD
(X2)
29
altenatif (Ha) hipotesis nol menerangkan tidak adanya hubungan atau
G. Definisi Konsepsional
maslah supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan arti terhadap suatu
konsep. Sementara itu konsep yang merupakan definsi daripada apa yang perlu
diamati. Sehingga konsep sering pula disebut sebagai abstaraksi dari kejadian yang
Sehubungan dengan hal yang dijelaskan diatas, maka definisi konsepsional dari
masing-masing variable yang ada di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
organisasi.
30
2. Pengawasan BPD adalah hal yang dilakukan Badan Permusyawaratan Desa
untuk memantau kinerja Kepala desa dan pemerintah desa dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
H. Definisi Operasional
salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga terhada[p variabel
31
- Efektivitas keputusan perencanaan pembangunan yang telah
pembangunan desa.
pembangunan desa.
dengan masyarakat.
dengan masyarakat.
pembangunan desa.
32
- Kepala desa melakukan koordinasi dengan masyarakat terkait
pembangunan desa.
desa.
dicapai
33
a. Efektivitas Perencanaan, yang diukur dari :
I. Metode Penelitian
terencana dan sistematis dalam usaha mendapatkan jawaban terhadap masalah yang
34
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan
kegunaan.17
1. Tipe Penelitian
penelitian yaitu:
yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan study
diskriptif.
35
Cluwak Kabupaten pati untuk melakukan analisis hubungan antar variabel
Populasi
aktif dalam pembangunan desa yang terdiri dari RT, RW, Kadus, Pegawai
Sampel
yaitu teknik penentuan sampel yang menggunakan kriteria yang telah dipilih
oleh peneliti dalam memilih sampel. Dan sampel yang diambel dari
18
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada Penelitian,Bidang Manajemen
dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2015) h. 190.
19
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2002), h. 78.
36
penelitian ini yaitu masyarakat pelaku aktif dalam pembangunan desa di
Desa Sumur Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati seperti RT, RW, Tokoh
a. Elemen
yang ingin diketahui. Elemen juga suatu objek yang akan dilakukan
b. Kerangka sampel
responden.
Tabel 1.1
Unsur Responden
Sampel
NO Unsur Responden Jumlah Elemen
50%
1 11 orang 6 orang
Pemerintah Desa
2 BPD 9 orang 5 orang
37
(PKK,KARTAR,LPMD,dll)
Jumlah 54 orang
Sumber data : Struktur Organisasi Desa
c. Teknik Pengambilan sampel
pemabngunan desa.
3. Sumber Data
a. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data kuesioner untuk
38
b. Sumber data sekunder yakni data yang diperoleh melalui laporan-laporan/
Masyarakat.
a. Observasi
b. Wawancara
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan
c. Kuesioner
39
Kuesioner (Quetionaire), adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
panduan kuesioner.
d. Interview Guide
tujuan tertentu.
e. Dokumentasi
f. Studi kepustakaan
pertanyaan yang akan dijadikan panduan saat penelitian. Oleh sebab itu,
40
dan kepengawasan BPD terhadap efektivitas pengelolaan dana desa di Desa
5. Skala Pengukuran
a. Skala Nominal
Dalam skala ini ada asumsi tentang jarak maupun urutan antar kategori.
b. Skala Ordinal
paling tinggi menurut suatu atribut tertentu tanpa ada petunjuk yang
c. Skala Interval
suatu atribut, tapi juga memberikan informasi tentang interval satu orang
d. Skala Rasio
perbedaan angka rata-rata suatu kelompok, tetapi dengan titik nol. Adapun
41
Sedangkan skala Likert dalam penelitian ini menyediakan 5 alternatif
diantaranya:
42
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul lengkap, selanjutnya
kode tertentu pada data yang diperoleh dan sekaligus memberi skor
berbagai kategori.
2. Analisis Data
mengolah data yang sifatnya tidak dapat diukur dengan angka atau
7. Pengujian Hipotesis
43
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh anatar variabel
yang ada yaitu “Apakah ada pengaruh Kepemimpinan Kepala Desa dan
Teknik ini bila digunakan menganalisis sampel yang jumlahnya lebih dari 10
moment.
N . XY −( X )( Y )
rxy=
√¿ ¿ ¿
N = Jumlah Sampel/observasi
X = Variabel bebas
44
Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka
berikut:
rx 1 x 2 y =√ ¿¿
dengan variabel Y.
❑
r yx1 = korelasi product moment antara x 1 dengan Y
rh rt 1% = Sangat signifikan
rh rt 5% = signifikan
r 2 x 1 x 2 y N−k−1
F= .
1−r 2 x 1 x 2 y k
2
r x1 x2 = koefisien korelasi (kuadrat)
N = Jumlah Responden
45
Y = variabel terikat
c. Koefisien Determinan
determinasi :
KD = r2 x 100%
BAB II
Gambar 2.1.1
46
Desa Sumur merupakan desa yang terletak di kecamatan Cluwak
Sebagian besar (65% dari luas wilayah) merupakan lahan pertanian yang
berupa ladang pertanian dan juga persawahan. Letak desa Sumur sendiri
sangatlah mudah diakses dari manapun, bisa dari jalan raya pati-jepara via
kecamatan cluwak dari desa ngablak, jalan raya tayu-puncel via kecamatan
Desa Sumur sendiri memiliki luas wilayah 603 Ha, dimana luas wilayah
makam, jalan dan sebagainya. Letak desa Sumur yang merupakan bagian utara
dari Kabupaten Pati, memang agak jauh dari pusat pemerintahan kota, namun
dengan akses jalan yang sangat mumpuni warga tetap dimudahkan jika akan
sangatlah dekat yakni sekitar 4,5 kilometer atau dengan waktu 10-15 menit
47
menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak antara desa Sumur
waktu sekitar 40-55 menit. Untuk mencapai pusat pemerintahan provinsi Jawa
pribadi maupun kendaraan bermotor yang memerlukan waktu sekitar 2,5 jam
Sebelah timur berbatasan dengan desa gerit dan disebelah barat berbatasan
dengan desa Karangsari. Desa Sumur terdiri dari 3 Rukun Warga (RW) dan 23
Tabel 2.1.1
48
(Sumber data : Profil Desa Sumur)20
Gambar 2.1.2
2. Kependudukan
Penduduk yang tinggal di Desa Sumur saat ini berjumlah 4.399 jiwa.
Jumlah penduduk dari profil desa Sumur berdasar jenis kelamin laki-laki
berjumlah 2.142 orang sedangkan yang berjenis kelamin 2.257 orang dengan
Tabel 2.1.2
No kategori jumlah
20
http://sumur-cluwak.desa.id/data/geospasial/ diakses pada tangga 17 november pukul 00.21
49
3 Jumlah Total 4532 orang
Tabel 2.1.3
50
No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)
2 6 – 10 tahun 98 orang
3 11 – 15 tahun 94 orang
4 16 – 20 tahun 93 orang
6 26 – 30 tahun 91 orang
7 31 – 35 tahun 88 orang
8 36 – 40 tahun 93 orang
jauh jaraknya dengan masyarakat yang berusia produktif yang hanya berjumlah
934 orang.
3. Pemerintaham
51
Visi : “Sumur agung desa yang subur, Makmur, Agamis, Aman, Gemah
Misi :
siskamling
4) Membudidayakan 5k
serta urusan urusan lain yang ada di kantor balai desa seperti
Gambar II. 3
52
STRUKTUR ORGANISASI DESA
KEPALA DESA
MULYADI
SEKERTARIS
H. MUHAIMIN,SH
KAUR
TATAUSAHA & KAUR
UMUM KEUANGAN
KASI KASI KASI KASMANI KAMINI
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANA
NOOR KHOLIQ SUWITO N
P. DESA LAIN
ZAWAWI P. DESA LAIN
H. MUHAIMIN,SH NURUL AINI
kantor balai desa sumur sesuai truktur organisasi sekolah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
53
Kepala desa berdudukan sebagai kepala pemerintahan desa yang
ketenagakerjaan;
lembaga lainnya.
54
Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan secretariat
pelayanan umum;
55
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana maksud uraian tugas
kepala desa;
bidang tugasnya.
56
melaksanakan tugas, kepala urusan tata usaha dan umum mempunyai
• Tata naskah;
• Penyiapan rapat;
pelayanan umum;
bidang tugasnya.
57
Untuk melaksanakan tugas, kepala urusan perencanaan memiliki
laporan; dan
58
Untuk melaksanakan tugas, kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi:
dan
bidang tugasnya.
59
• Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
lingkungannya; dan
pembangunan.
4. Kondisi Ekonomi
60
Tabel 2.1.4
3 TNI/Polri 21 orang
4 swasta 42 orang
5 Wiraswasta/pedagang 63 orang
6 pertukangan 69 orang
8 jasa 87 orang
9 nelayan 34 orang
10 Pemulung 13 orang
warga Desa Sumur adalah petani, yaitu sebanyak 2679 orang. kemudia di
posisi kedua terbanyak ditempati oleh mata pencaharian sebagai buruh tani
yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan yang bekerja keluar
kota.
61
masyarakat yang tidak mengenyam Pendidikan. Masyarakat yang tidak
yang tidak lulus sekolah berjumlah 132 orang dan belum bersekolah
berjumlah 209 orang. Hal tersebut dikarenakan factor ekonomi dan tidak
Tabel 2.1.5
desa Sumur adalah lulusan Sekolah Dsar, yaitu berjumlah 512 orang.
62
menunjukkan bahwa tingkat Pendidikan di Desa Sumur ini dapat
tergolong rendah.
6. Prasana Umum
b. Prasarana Kesehatan
1. Puskesmas :-
2. Poskedes :-
7. Prasarana Gedung
8. Prasarana Ibadah
a. Masjid : 6 Buah
b. Mushola : 26 Buah
c. Gereja :-
d. Pura :-
63
b. Sarana Budaya : 1 Buah
Gambar 2.2.1
desa dan pengawasan BPD terhadap efektivitas pengelolaan dana desa di desa
responden adalah masyarakat pelaku aktif dalam pembangunan desa Sumur yang
terdiri dari RT, RW, Kadus, Pegawai Lembaga-lembaga desa, Tokoh Masyarakat
Kelamin, dan status. Untuk mengetahui identitas responden, untuk lebih jelasnya
64
Tabel 2.2.1
Jenis Kelamin
No. Umur (Tahun) Jumlah Prosentase
Laki-laki Perempuan
1 0–5 - - 0 0%
2 6 – 10 - - 0 0%
3 11 – 15 - - 0 0%
4 16 – 20 - 0 0%
5 21 – 25 4 3 7 12,97%
6 26 – 30 4 2 6 11,11%
7 31 – 35 6 2 8 14,81%
8 36 – 40 5 3 8 14,81%
9 41 – 45 3 2 5 9,25%
10 46 – 50 4 3 7 12,97%
11 51 - 55 5 2 7 12,97%
12 56 – 60 3 1 4 7,40%
jumlah 36 18 54 100%
Menurut table 2.2.1 diatas dapat diketahui dari 54 responden pada penelitian
terdiri dari 36 laki – laki dan 18 orang perempuan. Dengan demikian maka dapat
65
diketahui bahwa Sebagian besar suara di dapat dari rentan umur 31 – 40 tahun
yang hampir melebihi 29% dengan total 16 orang dari keseluruhan responden.
Tabel 2.2.2
BPD 5 9,25%
Rt dan Rw 13 24,1%
Cluwak kabupaten Pati dari total responden sebanyak 54 orang yang terdiri
(24,1%) dari RT dan RW, 24 orang (44,44%) dari Lembaga Desa, 6 orang
dengan jumlah dari status masing-masing yang diharapkan akan ada persebaran
Kabupaten Pati.
66
BAB III
ANALISIS DATA
mempengaruhi orang lain atau orang – orang yang dipimpin sehingga dari mereka
untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pemimpin adalah tugas dan
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam kepemimpinan kepala desa ini
1. FUNGSI INSTRUKTIF
Table 3.1
2 mampu 14 26
Jumlah 54 100
67
Dari table 3.1 menunjukkan bahwa sebagian responden yaitu 23
Table 3.2
2 Aktif 12 22,22
4 Kurang Aktif 14 26
5 Tidak Aktif 0 0
Jumlah 54 100
68
cukup aktif. Sebanyak 14 responden (26%) menyatakan kurang aktif. Dan
2. FUNGSI KONSULTIF
Table 3.3
1 Sangat Mampu 7 13
2 Mampu 32 59
3 Cukup Mampu 14 26
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
69
Table 3.4
Menyampaikan masukan/ide
1 Sangat Mampu 7 13
2 Mampu 22 40,7
3 Cukup Mampu 13 24
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
70
Table 3.5
2 Mampu 24 44,44
3 Cukup Mampu 14 26
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
diambil.
71
3. FUNGSI PARTISIPATIF
Table 3.6
2 mampu 28 51,8
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
mengarahkan masyarakat.
72
Table 3.7
2 mampu 25 46,3
4 Kurang Mampu 7 13
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
73
Table 3.8
2 Intensif 24 44,44
5 Tidak intensif 0 0
Jumlah 54 100
tidak intensif. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala desa intensif ikut serta
74
4. FUNGSI DELEGASI
Table 3.9
2 mampu 26 48,1
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
kepetusan.
75
Table 3.10
2 mampu 7 12,96
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
76
5. FUNGSI PENGENDALIAN
Table 3.11
2 mampu 28 51,85
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
(0%) menyatakn tidak mampu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala desa
pembangunan.
77
Table 3.12
2 mampu 16 29,6
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100%
pada semua jawaban yang ada pada kuesioner. Untuk melihat skor
78
kumulatif pada variabel X Kepemimpinan kepala desa maka peneliti
Frekuensi = 54
2354
Nilai= x 100 %
3 840
Nilai=61,3020833 %
Dibulatkan = 61,30%
79
Dengan diperoleh nilai persentase sebesar 61,30% maka
membuktikan bahwa nilai persentase atas jawaban dari kuisioner yang ada
dalam interval tinggi. Hal itu karenakan nilai presentasi yang dicapai
BPD terhadap efektivitas pengelolaan dana desa di desa sumur kecamatan cluwak
Table 3.13
2 mampu 26 48,14
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
80
Sumber : diolah dari kuesioner No. 17
Table 3.14
2 mampu 14 25,92
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
81
melakukan pengawasan selalu menggunakan standar yang telah
Table 3.15
2 mampu 25 46,29
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100%
82
(0%) menyatakan tidak mampu. Jadi dpat disimpulkan bahwa BPD
2. PENGUKURAN (MEASUREMENT)
Table 3.16
2 konsisten 16 29,62
5 Tidak konsisten 0 0
Jumlah 54 100
standar.
83
Table 3.17
2 intensif 24 44,44
5 Tidak intensif 0 0
Jumlah 54 100
pengawasan.
Table 3.18
2 tegas 25 46,29
84
3 Cukup tegas 2 3,70
5 Tidak tegas 0 0
Jumlah 54 100
(0%) menyatakan tidak tegas. Jadi dapat disimpulkan bahwa BPD tegas
3. MEMBANDINGKAN (COMPARE)
Table 3.19
2 mampu 27 50
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
85
Sumber : diolah dari kuisoner No. 23
Table 3.20
2 mampu 26 48,14
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
86
menyatakan cukup mampu. Sebanyak 7 responden (12,96%) menyatakan
Table 3.21
ditetapkan
2 mampu 20 37,03
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
87
membandingkan biaya pembangunana dengan indek yang telah
ditetapakan.
4. TINDAKAN (ACTION)
Table 3.22
2 mampu 6 11,11
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
pengawasan.
Table 3.23
88
BPD mampu melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan
2 mampu 29 53,70
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
pengawasan.
Table 3.24
2 mampu 20 37,03
89
3 Cukup Mampu 11 20,37
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
pengawasan.
memberikan skor pada semua jawaban yang ada pada kuesioner. Untuk
90
d) 20% - 39,99% = dikategori kurang tinggi
Frekuensi = 54
23 54
Nilai= x 100 %
3 840
Nilai=61,302083333333333%
Dibulatkan = 61,30%
sumur kecamatan cluwak kabupaten pati berada pada tingkat tinggi, yaitu
91
C. EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA DESA (Y)
keuangan desa. Asas dalam mengelola keuangan desa terdiri dari transparansi,
kecamatan cluwak kabupaten pati dapat dilihat melalui table-tabel berikut ini :
1. EFEKTIVITAS PERENCANAAN
Table 3.25
2 mampu 19 35,18
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
92
Sebanyak 19 responden (35,18%) menyatakan mampu. Sebanyak 15
dana desa.
Table 3.26
2 mampu 25 46,29
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
93
menyatakan tidak mampu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa
dana desa.
Table 3.27
2 mampu 28 51,85
Jumlah 54 100
2. EFEKTIVITAS PELAKSANAAN
94
Table 3.28
2 mampu 22 40,74
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
Tabel 3.29
mengelola dana
95
2 mampu 21 38,89
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
Table 3.30
2 mampu 22 40,74
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
96
Sumber : diolah dari kuesioner No. 34
transparan.
3. EFEKTIVITAS PENATAUSAHAAN
Table 3.31
2 mampu 25 46,29
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
97
pemasukan dan pengeluaran dana. Sebanyak 25 responden (46,29%)
Table 3.32
2 mampu 22 40,74
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
98
disimpulkan bahwa pemerintah desa mampu melakukan pembukuan
4. EFEKTIVITAS PELAPORAN
Table.3.33
2 mampu 16 29,62
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
Table 3.34
99
Pemerintah desa membuat laporan realisasi kegiatan
2 mampu 24 44,44
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
5. EFEKTIVITAS PERTANGGUNGJAWABAN
Table 3.35
2 mampu 16 29,62
100
3 Cukup Mampu 19 35,18
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
Table 3.36
dana desa
2 mampu 22 40,74
5 Tidak Mampu 0 0
Jumlah 54 100
101
Sumber : diolah dari kuesioner No. 40
pada semua jawaban yang ada pada kuesioner. Untuk melihat skor
102
skor yang dicapai
Nilai= x 100 %
skor yang diharapkan
Frekuensi = 54
23 07
Nilai= x 100 %
3 840
Nilai=6 0 , 078125 %
Dibulatkan = 60,07%
antara 60% - 79,99%. Dengan kategori tinggi maka dapat diartikan bahwa
BAB IV
103
ANALISIS TABEL SILANG DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
Adapun salah satu caranya adalah dengan Analisa table silang antar
Cluwak Kabupaten Pati. Ada beberapa table silang yang dapat diketahui
Hasil Analisa table silang dapat dilihat dari beberapa table silang
104
Table IV.1
Kabupaten Pati
105
Dari table IV.1 diatas, hal ini dapat dilihat dari table diatas bahwa dari 54
responden yang menyatakan sangat mampu terhadap pengaruh antara kepala desa
dengan pengelolaan dana desa. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala desa
Table IV.2
Pengaruh antara kepala desa mampu menjadi fasilitator dalam pembangunan dan
106
A 4 0 0 2 0 6
Sangat mampu (23,52) (00,00) (00,00) (16,67) (0) (11,11)
B 3 2 6 5 0 16
Mampu (17,64) (28,57) (33,33 (41,67) (00,00) (29,62)
C 4 4 10 1 0 19
Cukup mampu (23,52) (57,14) (55,56) (8,33) (00,00) (35,18)
D 6 1 2 4 0 13
Kurang mampu (35,29) (14,28) (11,11) (33,33) (00,00) (24,07)
E 0 0 0 0 0 0
Tidak mampu (00,00) (00,00) (00,00) (00,00) (00,00) (00,00)
17 7 18 12 0 54
Jumlah
(100,0) (100,00 (100,0) (100,0) (00,00) (100,0)
Sumber : diolah dari kuesioner No. 14 dan 39
Berdasarkan table IV.2 diatas, hal ini dapat dilihat dari table bahwa dari 54
bahwa kepala desa dan pemerintah cukup mampu merealisasi APBDes dalam
Table IV.3
107
BPD tegas dalam menindak penyimpangan
Pemerintah desa mampu
(X1-22)
mempertanggungjawabkan
pada setiap pencairan dana A C D E
B Jumlah
desa
Sangat Cukup Kurang Tidak
(Y-40) tegas
tegas tegas tegas tegas
0
A 7 4 2 0 13
(00,00
Sangat mampu (38,88) (16,00) (22,22) (0) (24,07)
)
1
B 7 13 1 0 22
(50,00
mampu (38,88) (52,00) (11,11) (00,00) (40,74)
)
1
C 4 5 2 0 12
(50,00
Cukup mampu (22,22) (20,00) (22,22) (00,00) (22,22)
)
0
D 0 3 4 0 7
(00,00
Kurang mampu (00,00) (12,00) (44,44) (00,00) (12,96)
)
0
E 0 0 0 0 0
(00,00
Tidak mampu (00,00) (00,00) (00,00) (00,00) (00,00)
)
2
18 25 9 0 54
Jumlah (100,0
(100,0) (100,0) (100,0) (00,00) (100,0)
)
Sumber : diolah dari kuesioner No. 22 dan 40
Berdasarkan table IV.3 diatas, hal ini dapat dilihat dari table bahwa dari 54
108
responden (52,00%) menyatakan BPD tegas dalam menindak penyimpngan dan
(44,44%) menytakan bahwa BPD kurang tegas dalam menindak penyimpngan dan
dana desa. Sebanyak 0 responden (0%) menyatakan BPD tidak tegas dalam
B. PENGUJIAN HIPOTESIS
pengelolaan dana desa di desa sumur kecamatan Cluwak kabupaten Pati”. Dalam
pengujian hipotesis yang peneliti ajukan sebagai Langkah awal adalah Menyusun
table induk. Table induk digunakan untuk menjumlah nilai-nilai dari setiap
sesuai dengan nomor urut responden atau X1 untuk variabel kepemimpinan kepala
109
efektivitas pengelolaan dana desa di desa sumur kecamatan cluwak kabupaten
pati.
sebagai bank data hasil penelitian. Kemudia disusun data table korelasi antara X1
sebagai berikut :
N . XY −(X )(Y )
rxy=
√¿ ¿ ¿
54 .101500−(2354 )(2307)
rxy=
√ {54 . 104272−5541316 }{ 54 . 99170−5311249 }
110
5481000−5430678
rxy=
√ {5630688−5541316 } {5355180−5311249 }
50322
rxy=
√ {89376 } { 43931 }
50322
rxy =
√ 3926377056
50322
rxy=
√62660,80
rxy=¿0,80308582
dibulatkan menjadi 0,803
desa sumur kecamatan cluwak adalah 0,803 atau hasil r hitung sebesar
N . XY −(X )(Y )
rx 2 y =
√¿ ¿ ¿
54.101337−(2354)(2307)
rx 2 y =
√ {54 . 103914−5541316 } { 54 . 99170−5311249 }
5611356−5430678
rx 2 y =
√ {5611356−5541316 } {5355180−5311249 }
111
180678
rx 2 y =
√ {70040 } { 43931 }
180678
rx 2 y =
√3076927240
180678
rx 2 y =
55470,06
rx 2 y =3,2572166
dibulatkan menjadi 3,257
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui Pengaruh
pengawasan BPD terhadap efektivitas pengelolaan dana desa di desa
sumur kecamatan cluwak kabupaten pati adalah 73,527 atau hasil r hitung
sebesar 3,257. Jika hasil koefisien tersebut di konfirmasikan dengan harga
tabel untuk taraf signifikansi 5% = 0,0,268. Disimpulkan bahwa hasil r
hitung 3,257 < r tabel 0,268. Dapat diartikan kurangnya pengawasan BPD
kurangnya pula efektivitas pengelolaan dana desa di desa sumur
kecamatan cluwak kabupaten pati.
N . X 1 X 2−( X 1)( X 2)
rx 1 x 2=
√¿¿¿
54 . 103636−(2 354)(2354)
rx 1 x 2=
√ {54 .10 4272−5541316 } { 54 .103914−5541316 }
5596344−5541316
rx 1 x 2=
√ {5630688−5541316 } { 5611356−5541316 }
55028
rx 1 x 2=
√ { 89372 }{ 70040 }
55028
rx 1 x 2=
√ 6259614880
55028
r x 1 x 2=
79117,727
112
r x 1 x 2=0 ,69552049
dibulatkan menjadi 0,659
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui Pengaruh
kepemimpinan kepala desa terhadap pengawasan BPD di desa sumur
kecamatan cluwak kabupaten pati adalah 0,659 atau hasil r hitung sebesar
0,659. Jika hasil koefisien tersebut di konfirmasikan dengan harga tabel
untuk taraf signifikansi 5% = 0,268. Disimpulkan bahwa hasil r hitung
0,659 r tabel 0,268. Dapat diartikan semakin tinggi kepemimpinan
kepala desa semakin tinggi pula pengawasan BPD di desa sumur
kecamatan cluwak kabupaten pati.
rx 1 x 2 y =√ ¿¿
rx 1 x 2 y =√ ¿¿
rx 1 x 2 y =
√ 0 , 644+10,608−(1,606). 3,257 .0 ,659
1−0 , 434
rx 1 x 2 y =
√ 0 , 644+10,608−3,447
1−0 , 434
rx 1 x 2 y =
√ 11,252−3,447
0 , 566
rx 1 x 2 y =
√ 7,805
0 , 566
rx 1 x 2 y =√ 13,7897527
rx 1 x 2 y =¿0,37134556278485404
dibulatkan menjadi 0,371
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui Pengaruh
kepemimpinan kepala desa dan pengawasan BPD terhadap efektivitas
pengeloaan dana desa di desa sumur kecamatan cluwak kabupaten pati
113
adalah 0,371 atau hasil r hitung sebesar 0,371. Jika hasil koefisien tersebut
di konfirmasikan dengan harga tabel untuk taraf signifikansi 5% = 0,268.
Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara kepemimpinan kepala
desa (X1) dan pengawasan BPD (X2) terhadap efektivitas pengelolaan
dana desa di desa sumur kecamatan cluwak kabupaten pati (Y).
Disimpulkan bahwa hasil r hitung 0,371 r tabel 0,268 sehingga hipotesa
yang menyatakan kepemimpinan kepala desa dan pengawasan BPD
terhadap efektivitas pengelolaan dana desa di desa sumur kecamatan
cluwak kabupaten pati. Diartikan semakin tinggi kepemimpinan kepala
desa semakin tinggi pula efektivitas pengelolaan dana desa di desa sumur
kecamatan cluwak kabupaten pati.
114
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh nilai rx1x2y = 0,317
kemudian dilakukan uji signifikan korelasi ganda dengan F = 4,029 dapat
disimpulkan bahwa “Semakin Tinggi Kepemimpinan kepala desa maka
semakin tinggi pula efektivitas pengelolaan dana desa di desa sumur
kecamatan cluwak kabupaten pati sehingga pengujian hipotesa dinyatakan
diterima
D. KOEFISIEN DETERMINAN
Kofisien determinasi digunakan untuk menyatakan seberapa besar
pengaruh variable X terhadap variabel Y. Dalam hal ini adalah Variabel
Kepemimpinan kepala desa (X1) dan pengawasan BPD (X 2) terhadap
efektivitas pengelolaan dana desa di sumur kecamatan cluwak kabupaten
pati (Y) dengan perhitungan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :
2
KD=r . 100 %
2
KD=0 , 371 . 100 %
KD=0 , 1376 . 100 %
KD=13,76
Berdasarakan hasil perhitungan dapat diperoleh niali KD = 13,76
artinya adalah Kepemimpinan kepala desa (X1) dan pengawasan BPD (X2)
berpengaruh sebesar 13,76% terhadap efektivitas pengelolaan dana desa (Y)
di desa sumur kecamatan cluwak kabupaten pati, sedangkan variabel sisanya
di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yaitu motivasi, lingkungan dan
lain-lain.
115
BAB V
PENUTUP
sebagai berikut :
A. KESIMPULAN
Pati (Y) sebesar 0,803 konfirmasikan dengan r table untuk taraf signifikasi
Pati (Y) sebesar 3,257 konfirmasikan dengan r table untuk taraf signifikasi
116
4. Hasil signifikasi korelasi ganda diperoleh nilai rx1x2y =0,371 dengan uji
sebesar 13,76%.
B. SARAN
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka tidak ada salahnya bila peneliti
memberikan beberapa saran yang dapat berguna dan dikembangkan kea rah yang
117
5. Bagi masyarakat, penelitian ini merupakan bahan bacaan yang bermanfaat
dana desa
SISTEMATIKA
I. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Perumusan Masalah
E. Kerangka Teori
F. Perumusan Hipotesis
G. Definisi Konsepsional
H. Definisi Operasional
I. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
a. Elemen
b. Kerangka Sampel
d. Pengelompokkan Sampe
3. Sumber Data
118
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Skala Pengukuran
A. Variabel X1
B. Variabel X2
C. Variabel Y
B. Pengujian Hipotesis
V. BAB V Penutup
B. Pengujian Hipotesis
DAFTAR PERTANYAAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DAN PENGAWASAN
BPD TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA DESA DI
DESA SUMUR KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI
119
I. IDENTITAS RESPONDEN
1.....Nama :.................................................................
3. Umur :.................................................................
4. Status :.................................................................
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat atau
keyakinan saudara !
A. FUNGSI INSTRUKTIF
masyarakat?
C. Cukup Mampu
pembangunan desa?
C. Cukup Aktif
B. FUNGSI KONSULTIF
120
7. Menurut Saudara apakah Kepala Desa sudah mampu membuat
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
C. FUNGSI PARTISIPATIF
desa?
C. Cukup Mampu
121
11. Menurut Saudara apakah Kepala Desa telah mampu mengendalikan
C. Cukup Mampu
C. Cukup Intensif
D. FUNGSI DELEGASI
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
E. FUNGSI PENGENDALIAN
122
15. Menurut Saudara apakah Kelapa Desa mampu memberikan
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
123
19. Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah BPD mampu dalam
disusun sebelumnya?
C. Cukup Mampu
B. PENGUKURAN (MEASUREMENT)
C. Cukup Konsisten
C. Cukup intensif
penyimpangan?
C. Cukup Tegas
C. MEMBANDINGKAN (COMPARE)
124
23. Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah BPD mampu membandingkan
dana desa?
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
D. TINDAKAN (ACTION)
melakukan pengawasan?
C. Cukup Mampu
125
27. Menurut Saudara apakah BPD mampu melakukan tindakan
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
TERIKAT
A. EFEKTIVITAS PERENCANAAN
desa?
C. Cukup Mampu
dana desa?
126
A. Sangat Mampu D. Kurang Mampu
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
B. EFEKTIVITAS PELAKSANAAN
C. Cukup Mampu
desa?
C. Cukup Mampu
127
B. Mampu E. Tidak Mampu
C. Cukup Mampu
C. EFEKTIVITAS PENATAUSAHAAN
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
D. EFEKTIVITAS PELAPORAN
C. Cukup Mampu
128
C. Cukup Mampu
E. EFEKTIVITAS PERTANGGUNGJAWABAN
C. Cukup Mampu
C. Cukup Mampu
129
INTERVIEW GUIDE
desa kepada masyarakat tentang pengelolaan dana desa? Apakah sudah jelas
3. Apakah pengawasan BPD tepat rencana pada pengeloaan dana desa di desa
sumur?
4. Apakah pengawasan yang dilakukan BPD sesaui dengan rencana dan standar
pelaksanaan?
5. Apakah kepala desa sudah mampu membuat keputusan yang tepat pada
6. Apakah kepala desa mampu bekerja sama dengan masyarakat desa sumur?
maksimal?
mengabaikan?
10.
130
DAFTAR PUSTAKA
1997, h.2
CV Diponegoro, H.125
Rivai, Veitzal, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
2015), h. 120
136
Jakarta Hlm 93
Indonesia hlm 17
131
Sumaryadi. I Nyoman, 2005, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan
2008, hlm 10
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada
h. 190.
132
DAFTAR PUSTAKA DARI SUMBER LAIN
Undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah pasal 209
https://penelitian.uisu.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/3.-Miska.pdf, diakses
https://risehtunong.blogspot.com/2018/05/5-siklus-pengelolaan-keuangan-
http://repository.ummat.ac.id/1923/1/COVER%20-%20BAB%20III.pdf, diakses
https://www.keuangandesa.info/2016/08/pelaksanaan-keuangan-desa.html,
https://sisca0108.wordpress.com/2011/10/28/pemerintahan-yang-transparan/,
133