Anda di halaman 1dari 3

K AA GYM

Login

Renungan Ada Gym: Hidup di Dunia hanya Sementara

Eramuslim.com
+ Ikuti
Eramuslim – SAUDARAKU, dunia yang sedang kita huni ini tiada lain hanyalah
persinggahan semata. Tidak akan selamanya kita berada di dunia, malah sebenarnya
kita tinggal di alam dunia ini hanyalah sebentar saja, bagaikan sekejap mata. Ada
yang diberikan usia pendek oleh Allah, dan ada pula yang diberikan usia panjang.
Akan tetapi, panjang dan pendeknya usia ini hanyalah pada pandangan manusia saja.

Ada orang yang panjang usianya, namun diisi dengan kesia-siaan bahkan kemaksiatan,
maka usianya yang berpuluh tahun itu tiada artinya. Sebaliknya, ada orang yang
usianya pendek, namun sangat padat dengan amal saleh dan ibadah kepada Allah, maka
sesungguhnya masa hidupnya yang singkat di dunia ini telah memberikan arti yang
sangat besar bagi dirinya.

Allah berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah


permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-
tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu
lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain
hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. al-Hadiid [57]: 20)

Demikianlah Allah menerangkan hakikat daripada dunia yang sedang kita tempati ini.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak tertipu oleh gemerlap kehidupan
dunia yang penuh tipu daya ini. Karena tidak sedikit yang silau dengan kemilau
harta kekayaan, keindahan dan kenikmatan yang berlimpah di dunia, sehingga mereka
pun larut, terbuai dalam keindahan dunia yang fana dan akhirnya lalai dan tersesat.

Maka, sudah semestinya kita memohon perlindungan kepada Allah SWT agar diselamatkan
dari tipuan dunia yang melenakan. Sudah seharusnya pula kita memohon kepada Allah
agar melimpahi kita dengan petunjuk-Nya, sehingga kita tidak termasuk hamba-hamba-
Nya yang tersesat di dunia. Karena sungguh betapa ruginya orang yang sejak di dunia
sudah tersesat, maka di akhirat pun keadaannya tidak kalah sengsara.

Dalam sebuah riwayat disebutkan pernah suatu ketika Rasulullah menjenguk salah
seorang sahabat yang sedang terbaring sakit. Sahabat ini tubuhnya sudah kurus
karena sakit yang ia derita. Kemudian, Rasulullah bertanya kepadanya, Apakah kamu
berdoa atau meminta sesuatu kepada Allah?

Sahabat itu menjawab, Ya. Aku berdoa meminta kepada Allah, Duhai Allah, siksa yang
kelak Engkau akan berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.
Mendengar jawaban sang sahabat, Rasulullah pun bersabda, Subhanallah! Sungguh
engkau tidak akan sanggup menanggungnya. Mengapa engkau tidak mengucapkan,
Allaahumma aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa adzaabannaar
(Ya Allah, berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari azab neraka).

Maka, sang sahabat berdoa kepada Allah sesuai dengan arahan dari Rasulullah, dan
Allah pun memberikan kesembuhan kepadanya. (HR. Muslim)

Doa yang Rasulullah saw ajarkan kepada kita ini sesuai dengan firman Allah SWT di
dalam al-Quran, Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201)

Allah SWT menghendaki agar kita meminta kepada-Nya dengan doa ini. Demikian pula
yang Rasulullah ajarkan kepada kita. Tiada maksud dan tujuan dari diajarkannya doa
ini kecuali pasti di dalamnya mengandung kebaikan yang sangat besar dan utama.

Saudaraku, dunia ini memang hanya persinggahan, hanya sementara saja kita tinggali
dan jelas bukan tujuan perjalanan hidup kita. Dunia bukanlah akhir, melainkan hanya
sekadar perantara untuk menggapai kehidupan sejati di akhirat.

Maka, kehidupan akhirat jelas jauh lebih utama daripada kehidupan di dunia. Tetapi,
bukan berarti kita hanya menjalani kehidupan di dunia ini dengan ala kadarnya saja.
Karena kesempatan hidup di dunia adalah karunia yang besar dari Allah SWT.
Bagaimana tidak, hidup di dunia adalah kesempatan untuk beribadah kepada Allah,
sedangkan kesempatan untuk beribadah kepada-Nya tiada lain merupakan karunia yang
sangat besar dari Allah bagi setiap makhluk-Nya.

Bagi orang yang beriman kepada Allah, tiada waktu yang boleh terlewat sedikit pun
di dunia ini kecuali harus bernilai ibadah di hadapan-Nya. Setiap kegiatan yang
dijalani harus bernilai ibadah, sehingga menjadi pengundang datangnya pertolongan
Allah selama hidup di dunia maupun nanti di akhirat.
Oleh karena itu, sekali pun dunia ini adalah kehidupan yang penuh onak dan duri,
penuh ujian dan cobaan, bagaikan hutan belantara, namun orang yang beriman kepada
Allah akan menjalaninya dengan ringan dan penuh rasa bahagia. Sedangkan bagi orang
yang tidak beriman kepada Allah, sungguh dunia ini sangat terasa menjemukan
baginya. Bahkan sebagian dari mereka ada yang merasa hidup di dunia ini seperti
siksaan yang tiada ujungnya. Sehingga mereka pun merasa hidupnya sempit, sulit, dan
terhimpit. Semoga kita bisa menjalani kehidupan dunia dengan riang dan tenang,
penuh rasa bahagia. Aamiin. (Inilah)

15

Komentar
Untuk Kamu

Lihat 20 Artikel
Live
Prayer
Quran

Anda mungkin juga menyukai