ُظ ِه َرهُ َعلَى ال ِّدي ِْن ِّ اَ ْل َح ْم ُد هلل الَّ ِذيْ أَرْ َس َل َرسُوْ لَهُ بِ ْالهُدَى َو ِدي ِْن ْال َحـ
ُكلِّ ِه َولَوْ َك ِرهَ ا
أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل اله إِالَّ هللا َوأَ ْشهَ ُد، َْل ُم ْش ِر ُكوْ ن
صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى أله َوأَصْ َحابِ ِه َ اللهم.أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا
أما بعد.َأَجْ َم ِع ْين
فياعبادـ هللا أوصيك
م ونفسى بتقوى هللا فقد فاز المتقون
, اتقو هللا حق تقاته والتموتن أال وأنتم مسلمون
Jamaah Jum’at yang Dirahmati Allah
3
tahun tanpa dosa-lah yang menyebabkan layak
masuk ke surga. Bukan semata karena rahmat-Nya.
Demikian protes abid kepada Allah SWT. Mengerti
dengan yang dimaksud si abid, maka segeralah
Allah menugaskan seorang malaikat untuk
menghitung dan menimbang seluruh amal dan
ibadahnya selama lima ratus tahun tanpa dosa yang
diandalkannya sebagai modal meraih surga.
Kemudian ditimbangnya amal tersebut dengan
rahmat pemberian-Nya. Ternyata rahmat Allah
yang diberikan kepada abid yang terdapat dalam
mata (termasuk di dalamnya kemampuan melihat)
saja jauh lebih berat nilainya dibandingkan dengan
ibadahnya selama lima ratus tahun. Belum nikmat
anggota badan yang lain, otak, kaki, tangan, dan
seterusnya. Maka sesuai dengan protes yang
diajukannya, Allah pun memerintahkan malaikat
untuk menyeret si abid ke dalam neraka. Karena
nilai amal dan ibadahnya jauh lebih ringan dari
pada rahmat yang terdapat pada mata.
Hadirin Rahimakumullah
4
Ketika itulah si abid baru sadar ternyata
kebergantungannya pada amal tidak dapat
menyelamatkannya. Segera ia meminta ampunan
dan mengakui akan segala kesalahan dan
kesombongannya. Ia terlalu mengandalkan amal
ibadahnya dan mengabaikan rahmat-Nya.
Untung saja Allah mengampuninya dan sekali lagi
menanyakan kepada si abid: Apakah engkau masuk
surga ini karena amalmu? Si abid menjawab: Tidak
ya Allah Tuhanku, sungguh ini semua karena
rahmat-Mu.
Hadirin Rahimakumullah
Oleh karena itulah, kita diajari sebuah doa yang
sangat masyhur:
واغفر لنا ياهللا,ارحمنا ياهللا الن رحمتك أرجى لنا من جميع أعمالنا
الن مغفرتك اوسع من ذنوبنا
Irhamna ya Allah, lianna rahmataka arja lana min
jami’i a’malina. Waghfir lana ya Allah, lianna
maghfirataka ausa’u lana min dzunubina.
Artinya: Ya Allah kasihanilah kami, karena rahmat-
Mu lebih kami harapkan dari pada semua amal
kami. Dan ampunilah kami, karena pengampunan-
Mu lebih luas dari pada dosa-dosa kami.
Begitulah hendaknya, manusia sebagai hamba yang
lemah tidak dibenarkan terlalu merasa aman
6
dengan amal ibadah yang telah kita kerjakan.
Karena hal itu tidak serta merta mampu
menyelamatkan kita. Karena keselamatan dan
pertolongan itu terkandung dalam rahmat-Nya.
Dengan kata lain, sungguh merugi jika manusia
merasa nyaman dengan tumpukan dan
penjumlahan amal yang telah dilakukannya, dengan
harapan amal dan ibadah itu akan
menyelamatkannya dari api neraka.
Hadirin Hafidzakumullah
10
pada amalan kecil maupun menganggap ringan dan
tak bermakna amal orang lain.
هدانا هللا واياكم أجمعين ,أقول قول هذا وأستغفر هللا العظيم لى ولكم
ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
11