Anda di halaman 1dari 7

PERIODE RADIKAL

📍 Pengertian Periode Radikal


Periode radikal merupakan suatu periode dimana memunculkan organisasi-
organisasi politik yang disebut pantai. organisasi ini tidak bekerjasama
dengan pemerintah hindia belanda dan mereka bergerak dengan gagasan dan
dengan cara yang radikal dan ekstrim demi kemerdekaan Indonesia.

Periode radikal ditandai dengan ciri khas organisasi dan tujuan


perjuangannya berupaya menggapai hal-hal ekstrim dengan cara yang
dianggap agresif di mata pemerintah kolonial, seperti melawan langsung
pemerintah, menggagas hal yang dianggap mengganggu status quo, atau
setidaknya melontarkan kritik tajam kepada pemerintah.

Sebagai contoh, Perhimpunan Indonesia (PI) memperkenalkan nama


“Indonesia” sembari menebarkan kritik terhadap pemerintah kolonial
Hindia-Belanda melalui surat kabar terbitannya yang berjudul provokatif
seperti “Hindia Poetra” (yang nantinya akan diganti menjadi “Indonesia
Merdeka”). Contoh lainnya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang
menyebarkan ajaran provokatif berupa kemerdekaan bagi masyarakat
kolonial Hindia-Belanda yang menyebabkan ditangkap petinggi PNI dan
dibredelnya organisasi tersebut.

Tahap pergerakan nasional Indonesia secara jelas mencantumkan tujuan


untuk mencapai perlawanan terhadap penjajah dan kemerdekaan Indonesia.
Radikal arti sesungguhnya dari radikal adalah secara mendasar (sampai
kepada hal yang prinsip). Sebutan Radikal mengacu pada sikap organisasi
pergerakan pada periode ini menolak bekerja sama dengan pemerintah
kolonial Belanda

Para tokoh dan aktivis PI, PKI, dan PNI berpandangan bahwa upaya meraih
kemerdekaan harus dilakukan dan kekuatan sendiri. Mereka juga menolak
kerja sama dengan Belanda dengan alasan Belanda tidak memberi tanda-
tanda apapun tentang kemungkinan Indonesia merdeka

Indische Partij, PI, dan PNI lebih memusatkan perhatiannya kea rah
penguatan kesadaran dalam bentuk agitasi. Arti agistasi menurut KBBI
adalah hasutan kepada orang banyak (untuk mengadakan huru-hura,
pemberontakan, dan sebagainya), biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivis
partai politik.

📍 Latar Belakang Sikap Radikal


- Doktrin Wilson
- Revolusi Rusia 1917
- Perubahan pasal 111
- Pergantian Gubernur
- Kekecewaan janji November
Woodrow Wilson pada januari 1918 mengumumkan 14 butir dasar
penyelesaian adil untuk mengakhiri Perang Dunia I. Salah satu yang menarik
anggota organisasi pergerakan dalam doktrin itu adalah hak untuk
menentukan nasib sendiri (right of self-determination).

Presiden Amerika Serikat ke-28


Woodrow Wilson

Maka sejak tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mencantumkan asas


perjuangan, yaitu self-hepl (menolong diri sendiri) dan self-reliance
(mengandalkan diri sendiri). Dengan adanya asas ini, Indonesia melepaskan
ketergantungan serta kerja sama dengan pemerintah Belanda.

Dilatarbelakangi dengan adanya kaum revolusioner dari Rusia yang berhasil


menggulingkan monarki Rusia oleh Raja Nicholas II karena adanya tindakan
sewenang-wenang dari Raja Nicholas II.
Menurut KPI, rezim penjajahan hanya bias digulingkan dengan adanya
revolusi. PKI melancarkan serangan bersenjata terhadap Belanda pada 1926
di Jawa Barat dan Sumatra Barat pada 1927, PKI dinyatakan terlarangan
oleh pemerintahan Belanda.

Pada 1 September 1919 pemerintah kolonial Belanda mengubah pasal 111


Referings Reglement (Pengaturan Pemerintahan) yang awalnya berisi
larangan mengadakan perkumpulan yang bersifat politik jadi diperbolehkan
hak berserikat sudah diakui penuh, perkumpulan politik dalam batasan
tertentu (tidak menganggu ketertiban umum). Jika melanggar gubernur
jendral memiliki hak externering, yaitu mengusir pelaku ke suatu tempat dan
hak verbaning, melarang pelaku bertempat tinggal di suatu daerah.

Dampak Positif Dari Perubahan


1. Memberi kesempatan bagi beridirinya organisasi pergerakan baru yang
radikal sejak tahun 1920-an
2. Membuka jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat (termasuk kritikan
secara terbuka terhadap pemerintah Belanda).
Digantinya Gubernur Jendral Van Limbrung Stirum menjadi Drik Fock.
Drik Frock menaruh curiga terhadap gerak-gerik organisasi pergerakan serta
menentang otonomi yang ada. Ia mempunyai sifat konservatif yang
mengherankan banyak orang. Karena pada saat menjabat sebagai menteri
Urusan Jajahan, ia seorang menunjukan sifar toleran dan simpatik terhadap
organisasi pergerakan nasional.

Janji November Belofte adalah sebuah pidato yang berisi janji dari Gubernur
Jenderal Johan Paul graaf van Limburg Stirum pada 18 November 1918.
Dalam pidato tersebut Stirum menjanjikan adanya pembaruan pemerintah
kolonial Hindia Belanda, salah satunya dengan mengubah struktur
pemerintahannya. Janji tersebut dilontarkan karena dorongan dari kondisi
perekonomian di Hindia Belanda pasca-Perang Dunia I. Setelah janji dibuat,
kondisi perekonomian sempat membaik, di mana jumlah ekspor telah
meningkat pesat. Namun, semenjak pergantian kepemimpinan Gubernur
Jenderal Fock, kondisi ekonomi kembali carut-marut. Golongan Eropa jauh
lebih berkuasa dibanding pribumi, sehingga jarak taraf kehidupan di antara
keduanya semakin jauh.
Kekecewaan ini muncuk karena bangsa Indonesia yakin janji
kemerdekaanya takkan terpenuhi dengan berharap pada Belanda di dalam
janji yang dibuat oleh Stirum yang dikenal dengan nama janji November.
Didalam perjanjian tersebut berisi pernyataan untuk mempercepat otonomi
bagi Indonesia.

📍 Latar Belakang Sikap Radikal -2-


- Pemakaian nama Indonesia
- Ikut sertanya buruh

Indonesia awalnya digunakan oleh organisasi Indonesische Vereeniging


yang sebelumnya bernama Indische Vereeniging dengan munculnya kata
Indonesia, kaum pergerakan menjadi punya indentitas bersama yang
menunjukan sesuatu yang baru. Hal ini membuat bangsa Indonesia muncul
harapan untuk meraih kemerdekaan dengan membuang cara lama yang
bersifat kooperatuf dan diganti dengan cara yang radikal.

H.J FM. Sneevliet ikut mendirikan ISDV serta menjadi anggota serikat
buruh VTSP yang menjadi anggota sayap ISDV. Anggota ISDV yang
berbakat adalah Semauan dan Darsono yang berhasil mempengaruhi Serekat
Islam yang menjadi 2 aliran, yaitu aliran keagamaan dan aliran sosialis
revolusioner.
Bentuk perjuangan kaum buruh dibawah PKI adalh Revolusioner-radikal.
Diawali dengan adanya mogok buruh pegadaian 1922 dan mogok buruh
trem dan kereta api pada 1923. PKI kemudian berhasil melawan Belanda
dengan perlawanan bersenjata pada 1926 dengan kaum buruh dan petani
sebagai pasukan garda depan.

📍 Organisasi
- PI
- PKI
- PNI
- Partindo
- PNI Baru

Anda mungkin juga menyukai