Anda di halaman 1dari 6

TEKS PERSUASI DAN STRUKTURNYA

1. Waspada Bencana Alam di Kawasan Cincin Api

-Pengenalan isu

Indonesia terletak di tengah-tengah zamrud khatulistiwa yang memberikan banyak


kelebihan. Tanah di sini subur, hampir semua tanaman produktif yang diminati pasar konsumsi
dapat tumbuh. Namun, di balik keunggulan itu terdapat risiko yang harus dihadapi jika
membicarakan letak geografis kepulauan republik Indonesia.Wilayah negara kita juga berada di
wilayah yang dikenal dengan nama ring of fire atau cincin api. Ring of fire adalah wilayah pusat
gempa dan gunung berapi yang melingkari Samudra Pasifik. Ya, Indonesia dilingkari oleh
wilayah tersebut. Meski gunung berapi memberikan kita tanah yang subur, risiko bencana alam
yang kita hadapi juga lebih besar.

Oleh karena itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua sebagai masyarakat yang
berada di wilayah geografis cincin api ini untuk selalu waspada dan memiliki kesiapan untuk
menghadapi berbagai bencana alam yang rentan melanda rumah kita.

-Rangkaian Argumen

Pertimbangannya banyak melibatkan berbagai pendapat yang sebetulnya sudah


diutarakan oleh berbagai pihak. Baik pihak ahli dari lembaga penelitian dari berbagai universitas
maupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia. Contohnya bagaimana
BMKG rutin menggelar forum informasi cuaca iklim dan gempa bumi.

Bahkan, di beberapa daerah yang memang memiliki histori patahan gempa yang cukup
berisiko tinggi, mereka akan menyosialisasikan perihal antisipasi gempa dan bencana alam pada
warga sekitar yang tinggal di zona rawan. Misalnya, seperti di kawasan Lembang dan Cimahi,
Jawa Barat. Di mana di sekitar sana terdapat patahan geser aktif dan berpotensi menghasilkan
gempa yang dahsyat.

Pengusaha, perusahaan, dan berbagai lembaga komersial lainnya pun selalu diminta
untuk mematuhi protokol keamanan dalam membuka usaha di kawasan dengan risiko bencana.
Caranya adalah dengan membangun bangunan anti gempa, memiliki kawasan berkumpul
bencana, dan menyediakan berbagai pintu, tangga, dan peralatan antisipasi bencana lainnya.

-Pernyataan Ajakan

Rasanya sudah sangat wajar kalau kita harus ikut berperan dalam mengantisipasi
menghadapi risiko bencana ini. Pemerintah mungkin sudah melakukan berbagai upaya untuk
menyelamatkan kita, tetapi kita juga harus mampu secara mandiri mempersiapkan berbagai hal
yang tak terduga.

Siap dan tanggap terhadap bencana alam adalah suatu keharusan bagi kita semua
sebagai pengarung cincin api dunia. Kita harus selalu melek akan berbagai informasi dan
sosialisasi yang rutin diadakan oleh BMKG, mencoba mengaplikasikan bangunan anti gempa
jika mampu, dan memilih kawasan yang cenderung lebih aman dan jauh dari patahan aktif jika
memungkinkan.

-Penegasan kembali

Sekali lagi, melek terhadap informasi mengenai bencana alam adalah peta kita untuk
menjalani penjelajahan cincin api. Selalu bersiap, tanggap, dan cermat terhadap risiko bencana
alam adalah satu di antara perlengkapan hidup kita di negeri yang subur, namun tetap menyibak
misteri kemarahan alam di dalamnya.

2. Buanglah Sampah pada Tempatnya

-Pengenalan Isu

Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu
banyak sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa
sampah kecil itu tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah
ya sampah.

-Rangkaian Argumen

Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah
tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.
Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah
terurai tetap tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko
mengundang penyakit yang tidak diinginkan.

Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke
hidung kita juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak
membuang sampah ke tempatnya.

-Pernyataan Ajakan

Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai
dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga
kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan, kelelahan, karena
ulah kita yang membuang sampah sembarangan.

-Penegasan Kembali

Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri karena saat kita
membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu
sendiri. Mari buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.

3. Cerdas Memilih Pemimpin

-Pengenalan Isu

Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih pemimpinnya.


Satu di antara mekanisme pemilihannya adalah melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala
daerah. Siapa yang memilih? Tentunya kita sebagai rakyat Indonesia yang menentukan siapa
pimpinan kita sendiri.

Maka dari itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa saja
calon pemimpin yang akan melaksanakan aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa.

-Rangkaian Argumen
Bagaimana tidak, baik presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya akan
menentukan nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak memilih dengan tepat,
maka dampaknya kita pula yang merasakan.

Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini
berarti kita harus memilih calon prmimpin yang memiliki latar belakang baik, riwayat
pengalaman yang teruji, hingga visi dan misi yang terarah dan objektif bagi kebaikan negara.
Melalui cara tersebut kita dapat memastikan bahwa calon pemimpin akan membawa perubahan
besar yang positif terhadap kehidupan bangsa.

-Pernyataan Ajakan

Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjktif seperti
hanya menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi objektif adalah cara yang
jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan omongan manis atau ajakan orang lain saja.

Apalagi, dunia politik adalah dunia yang kerap manis di depa, namun getir dan
menghanyutkan di belakang. Pilihlah pemimpin melalui analisis dan penilaian yang efektif
dengan mengenal apa yang pernah ia lakukan, apa yang bisa ia lakukan, dan apa yang dapat
dibawanya ke kehidupan bangsa.

-Penegasan Kembali

Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang menyatakan suatu
hal yang mengherankan mengenai berita politik. Apalagi kalau sumber yang diambil adalah
media sosial atau media pemberitaan yang tidak jelas sumbernya.

Jangan hanya baca judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain. Hoaks
dapat dengan mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang cerdas. Sebagai
pemilih yang cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap bakal calon
pemimpin dan partai yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas memilih.

4. Utamakan belajar dan Kurangi Bermain Game

-Pengenalan isu
Belajar menjadi kewajiban setiap murid atau peserta didik. Belajar membuat siswa lebih
mengerti pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. Belajar sangat penting, karena menjadi modal
untuk masa depan siswa itu sendiri.

Namun, sangat disayangkan jika saat ini banyak siswa yang lebih memilih bermain gim
dibanding belajar. Padahal belajar menjadi tugas utama seorang siswa dan sudah seharusnya
diutamakan dibanding bermain gim.

-Rangkaian argumen

Sakit CS Mott Children, University of Michigan di Amerika Serikat, sekitar 86 persen


anak berusia 13 hingga 18 tahun lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain video
game. Penelitian ini dilakukan terhadap 963 orang tua remaja (usia 13 hingga 18 tahun)

Dampak negatif utama dari sering bermain gim ialah kecanduan. Artinya siswa akan
terus bermain gim tanpa kenal waktu, mulai dari pagi hingga malam. Akibatnya konsentrasi
murid menurun dan bisa berdampak pada prestasi dan nilai akademiknya.

-Pernyataan ajakan

Oleh karena itu, sangat penting untuk diingatkan kembali jika tugas utama seorang
murid ialah belajar. Tidak salah jika sesekali murid atau siswa bermain gim, sekadar untuk
menghilangkan rasa bosan. Namun, akan menjadi suatu hal yang salah, jika terus bermain tanpa
kenal waktu, bahkan hingga melupakan kewajiban utamanya, yakni belajar.

Bermain gim bisa dijadikan sarana hiburan bagi murid ketika bosan belajar. Asalkan
waktunya diatur dan tidak melebih waktu belajar. Karena bagaimanapun kewajiban utama
seorang pelajar ialah belajar, agar kelak menjadi generasi penerus bangsa.

-Penegasan kembali.

Sekali lagi ditekankan jika kewajiban utama seorang pelajar ialah belajar. Maka dari itu,
utamakanlah belajar dibanding bermain gim. Jika ingin bermain, aturlah waktu sebaik mungkin
dan batasi permainan gimnya. Contoh bermain gim selama 30 menit dan belajar selama 1 jam
atau dengan aturan waktu lainnya.
Dari sini pula, peran dan ketegasan orang tua sangat diperlukan, yakni untuk senantiasa
mengingatkan anaknya untuk mengutamakan belajar dibanding bermain gim.

***

Anda mungkin juga menyukai