Anda di halaman 1dari 74

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK


DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA

BUKU SAKU
GERAKAN
AYO BELAJAR
MATEMATIKA
( AJarMat )
Sumber: https://newvitruvian.com
Daftar Isi

Dafta Isi .......................................................................... i


A. Kesan yang Keliru terhadap Matematika......1
B. Apa Matematika itu sesungguhnya? .............. 3
C. Mengapa anak kita perlu
belajar Matematika? ............................................. 19
D. Apakah setiap anak mampu belajar
matematika? ............................................................ 27
E. Bagaimana mendampingi anak belajar
matematika? ............................................................ 39
F. Beberapa contoh belajar matematika praktis
dan humanis............................................................. 55

i
ii
A. Kesan yang Keliru
terhadap Matematika

Matematika masih terkesan sebagai


hitung-hitungan angka, simbol, dan
rumus-rumus rumit yang sulit
dipelajari

Padahal matematika tidak hanya sekedar hitung-


hitungan tapi lebih dari itu; matematika sebagai
media melatih keterampilan berpikir, memiliki
keindahan bawaan, dan sangat berguna dalam
segala aspek kehidupan manusia mulai dari hal
sederhana sampai teknologi tingkat tinggi.

1
Keindahan matematika bisa berupa keindahan
visual seperti bentuk/pola geometris yang
banyak muncul pada bidang seni dan arsitektur
dan keindahan abstrak yang terdapat pada pola
penalarannya.
Ketika keindahan pola dan kemanfaatan
matematika bisa dirasakan maka belajar
matematika akan sangat menyenangkan

Matematika bisa indah dipandang mata, dekat


dengan keseharian kita.....maka belajar
matematika juga bisa mudah dan
menyenangkan

2
B. Apa Matematika itu
Sesungguhnya?

Matematika sebagai pola


Secara sederhana matematika dapat dipandang
sebagai alat untuk mempelajari dan
menciptakan pola (keteraturan). Mulai dari pola
sederhana semisal memotong dan menyusun
kue pada sebuah nampan sampai pola rumit
semisal memprediksi pola perubahan iklim dan
dampaknya, semuanya membutuhkan
matematika.

3
Daun memiliki bentuk
yang teratur. Dalam
matematika, bentuk
daun yang demikian
disebut dengan simetri.

http://www.dearyoti.com/mengapa-daun-rontok-di-musim-
gugur/

Bentuk simetri juga


bisa kita jumpai
pada kupu-kupu.

https://rahmawatie.com/2017/07/taman-kupu-kupu-gita-
persada-wisata-bandar-lampung/

4
Jumlah kelopak
bunga matahari
merupakan barisan
bilangan fibonacci.

https://digiyan.com/bunga-matahari/

Motif batik tambal


mengaplikasikan
bentuk segitiga,
persegi dan
segienam.

https://www.pemoeda.co.id/blog/batik

5
https://www.lyceum.id/arsitek-sebagai-kunci-pembangunan-
nasional/

Arsitektur bangunan juga mengaplikasikan


bentuk-bentuk geometri. Contoh bangunan
arsitektur lokal pada gambar mengaplikasikan
bentuk yang menyerupai limas.

Filosofi Matematika
Secara filosofis, matematika perlu dipahami
sebagai aktivitas manusia, fenomena sosial,
bagian dari budaya manusia, dan berkontribusi
dalam evolusi sejarah peradaban manusia.

6
Matematika sebagai kegiatan manusia
• Kegiatan mengukur

https://simomot.com/pedagang-menimbang-buah-naga-
yang-dijualnya-di-salah-satu-ruas-jalan-di-palu-sulawesi-
tengah-rabu-141/

Kegiatan menimbang berat buah termasuk


aktivitas pengukuran dalam matematika.
Ketika menimbang berat buah, pedagang
menyetarakan berat dengan menggunakan
anak timbangan dengan ukuran berat
tertentu atau membaca ukuran berat yang

7
tertera pada alat timbangan. Pengukuran ini
melibatkan satuan berat yaitu gram atau
kilogram.

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3904223/cara-
membuat-pola-baju-gamis-mudah-dipraktikkan-untuk-
pemula.

Desainer mengukur badan termasuk


aktivitas matematika. Untuk membuat pola
baju yang nyaman dan sesuai dengan ukuran
badan, desainer perlu mengukurnya
menggunakan alat ukur. Desainer kemudian
membaca ukuran panjang yang tertera pada
meteran tersebut. Pengukuran ini

8
melibatkan satuan panjang centimeter dan
meter.
• Kegiatan menghitung

https://www.wajibbaca.com/2017/11/gunakan-cara-yang-
halal-agar-dagangan.html

Menghitung uang termasuk aktivitas


matematika. Ketika menghitung uang,
seseorang memerlukan pengetahuan
tentang nilai mata uang dan keterampilan
hitung aritmetika sosial.

9
• Kegiatan merancang bangun

http://dapurteknik.com/dnews/200017/tips-dan-teknik-
membuat-meja-kantor-sendiri-agar-hemat-biaya.html

Membuat meja memerlukan keterampilan


merancang dan mengukur yang juga
termasuk aktivitas matematika. Ketika
merancang meja, seseorang perlu
pengetahuan tentang kubus atau balok.

10
• Kegiatan menentukan letak

https://www.caramudah.com/cara-membuat-denah-lokasi-
di-kartu-undangan-pernikahan/

Menentukan letak suatu tempat merupakan


aktivitas matematika. Untuk menggambar
denah suatu lokasi, seseorang perlu
kemampuan berpikir keruangan (spasial),
pengetahuan tentang jarak antar lokasi, dan
letaknya menurut arah mata angin.

11
• Kegiatan bermain

http://www.sangpengajar.com/2015/08/inilah-
manfaat-kelereng-bagi-anak-kita.html

Kegiatan bermain kelereng termasuk


aktivitas matematika yaitu ketika anak
memperkirakan jarak antar kelereng dan
mengatur sudut sebelum membidik
kelereng.

12
• Kegiatan menjelaskan yang melibatkan
matematika

Ahli cuaca menjelaskan fenomena alam


menggunakan ukuran suhu, curah hujan,
durasi sinar matahari, arah kecepatan angin,
dan tekanan udara yang merupakan aktivitas
matematika.

13
Matematika sebagai kegiatan bernalar dan
berpikir logis
Matematika melibatkan kemampuan dan
kegiatan bernalar sehingga matematika bisa
dikatakan sebagai kegiatan bernalar. Landasan
dalam bernalar di matematika adalah nilai
kelogisannya.

http://www.batutimes.com/baca/9523/20180717/210816/beri-
kemudahan-petani-pemkot-batu-beri-akses-jembatan-ke-lahan-
pertanian/

14
Jika pekerjaan membangun jembatan harus
diselesaikan secepatnya, maka jumlah pekerja
harus ditambah. Hal ini logis bukan? Ketika
memutuskan untuk menambah pekerja,
sesungguhnya terdapat kegiatan berpikir
matematis yaitu membagi beban pekerjaan dan
memperhitungkan waktu pengerjaan.
Menemukan keteraturan bentuk dan pola
jumlah juga merupakan salah satu kegiatan
bernalar dalam matematika.

https://sereviso.com/services/business-intelligence/building-
blocks/

15
Matematika sebagai kegiatan pemecahan
masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, matematika
berperan sebagai alat untuk menyelesaikan
masalah. Bahkan, pemecahan masalah dikatakan
sebagai the art of mathematics.

https://www.beercannews.com/blog/pengertian-arsitek-serta-
jenisnya-yang-harus-kamu-ketahui/

Contohnya, bagaimana membuat bangunan


gedung yang kuat dan indah? Mendesain
bangunan melibatkan pengetahuan dan

16
keterampilan matematika meliputi pengetahuan
tentang bentuk dan nilai estetikanya,
pengetahuan tentang bangun ruang gabungan
dan nilai estetikanya, keterampilan menghitung
kekuatan bangunan, dan sebagainya.
Matematika sebagai bahasa
Matematika dikatakan sebagai bahasa karena
berfungsi sebagai alat mengomunikasikan ide
secara efektif menggunakan simbol matematika.
Matematika sebagai bahasa digunakan secara
lisan dan tertulis. Bahasa tulis matematika
melibatkan penggunaan simbol seperti 1, 2, 87,
x, y, z, ×, ≠, α, dan sebagainya.
24 ton beras dan 6 ekor ayam merupakan contoh
menyampaikan informasi tentang banyaknya
objek menggunakan simbol angka.

17
http://www.allmipa.com/2017/05/ternyata-matematika-juga-
berfungsi.html

Bahasa lisan matematika melibatkan


kemampuan komunikasi matematis yaitu
kemampuan menjelaskan dengan angka, dengan
diagram, grafik, dan sebagainya.

18
C. Mengapa anak kita
perlu belajar
Matematika?

Matematika diperlukan dalam kehidupan


sehari-hari anak

http://ridhoanisa.blogspot.com/2016/04/contoh-soal-bunga-
dan-diskonto.html

19
Dengan mempelajari matematika, seseorang
akan lebih bijak dalam menggunakan uang untuk
mencukupi kebutuhan hidup. Anak dapat belajar
mengatur uang jajan, uang transport,
mengalokasikan uang untuk ditabung, dan
sebagainya.

Matematika membantu memahami


persoalan dengan lebih baik

Dimanapun kita pasti akan bertemu dengan


angka dan bilangan, seperti:
✓ Jam/waktu
✓ No HP/Telp
✓ No Rumah/Alamat tempat
✓ Plat kendaraan
✓ Jarak

Bayangkan jika anak tidak bisa membaca angka


atau memahami bilangan, tentu ia akan
menemui beberapa kesulitan seperti tidak dapat

20
menemukan letak rumah yang dicari, tidak dapat
menelpon seseorang, tidak memahami jauh atau
dekat.

Matematika penting untuk membangun


kecerdasan anak

https://edumatik.net/7-alasan-kenapa-kamu-harus-mempelajari-
matematika/

Peneliti dari Stanford University (Dr. Tanya


Evans) menyatakan bahwa anak-anak yang

21
menguasai matematika mereka mempunyai otak
yang lebih andal daripada yang tidak
menguasainya. Otak yang terlibat dalam
keterampilan matematika lebih tinggi ternyata
kemampuan perhatian visual dan pengambilan
keputusannya jauh lebih baik.

Matematika membantu berpikir analitis


dalam pemecahan masalah

Matematika membantu berpikir analitis dan


memiliki kemampuan penalaran yang lebih baik.

22
https://www.academia.edu/22623818/Pemecahan_Masalah_Mat
ematika_Teori_dan_Contoh_Praktik_-_ISBN_978-602-73458-2-9

Kita terbiasa mencari tahu atau mengidentifikasi


akar permasalahan, mengumpulkan informasi
yang ada, kemudian merancang alternatif
penyelesaian. Keterampilan seperti ini sangat
penting karena membantu anak memecahkan
masalah dan mencari solusi yang tepat.

23
Matematika penting untuk membangun
karakter anak
Anak bermatematika dilatih untuk taat azas pada
aturan matematika. Proses belajar demikian
dapat membentuk karakter positif diantaranya
berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif, gigih,
dan kerja keras.

Matematika sebagai alat komunikasi ilmiah


universal

https://seventh-education.com/2019/02/09/cara-belajar-
matematika-dengan-cepat/

24
Matematika dipahami hampir sama di seluruh
dunia. Dimana pun kita berada, hukum
matematika seperti aturan penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian tetaplah
sama, Sehingga, belajar matematika berarti
belajar bahasa universal.

Matematika mendukung karir anak


di masa depan

https://www.ayoksinau.com/pengertian-profesi-menurut-
ahli-ciri-ciri-profesi-syarat-profesi-dan-contoh-profesi-
ayoksinau-com/

25
Matematika diperlukan untuk berbagai jenis
pekerjaan seperti dokter, polisi, astronot,
apoteker, programer komputer, ahli prakiraan
cuaca, ahli keuangan, analis data, koki, dan
sebagainya yang mungkin menjadi cita-cita
putra putri kita.

Matematika mendukung optimalnya


keterampilan abad 21

Pembelajaran matematika menurut NCTM


(2000) mengharuskan adanya keterampilan
memecahkan masalah, menalar dan
membuktikan, komunikasi, koneksi, dan
representasi sehingga dalam pembelajaran
matematika pun berkaitan erat dengan
keterampilan abad-21.
Keterampilan di abad 21 diantaranya mencakup
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan
dibidang teknologi, media dan informasi,
keterampilan pembelajaran dan inovasi serta
keterampilan hidup dan karir, (P21, 2010).

26
D. Apakah Setiap Anak Mampu
Belajar matematika?

1. Fakta dari neuroscience

https://researchfeatures.com/2018/03/07/neuroscience-
service-society/

Fakta dari neuroscience menjelaskan bahwa


struktur dan komposisi otak setiap manusia
relatif sama, yaitu memuat lebih dari 100 miliar
neuron, masing-masing neuron terhubung
dengan ribuan neuron lainnya. Proses berpikir
terjadi pada komunikasi dan interaksi antar
neuron-neuron ini. Berdasarkan fakta ini, pada
dasarnya manusia memiliki kemampuan

27
berpikir yang sama sehingga disimpulkan anak
kita pasti mampu belajar matematika.
Berdasarkan fakta ini, Prof Jo Boaler dari
Stanford University, USA mengatakan bahwa
“setiap orang mampu belajar matematika
sampai tingkat tinggi”.

http://nbia.ca/brain-structure-function/

28
https://www.visiblebody.com/learn/nervous/neurons

Neuron merupakan bagian utama dari sistem


saraf yang berfungsi menghantarkan arus listrik
yang terbentuk akibat adanya suatu rangsang.

29
Interaksi antar neuron

https://courses.lumenlearning.com/boundless-
psychology/chapter/neurons/

30
2. Potensi-potensi anak

Setiap anak itu unik dan mempunyai potensi


masing-masing. Setidaknya ada lima potensi
kecerdasan yang telah diidentifikasi oleh para
ahli, antara lain potensi spiritual, potensi akal,
potensi jasmani, potensi perasaan dan potensi
sosial.

Potensi spiritual

Youtube.com Prayerballons.org

31
Bsd.pendikikan.id Bukalapak.com

Potensi spiritual berupa keimanan, ibadah,


sabar, bersyukur, dan lain-lain.

Potensi akal

Dream.co.id

32
Potensi akal berupa kemampuan belajar,
verbal, spasial, membandingkan, membuat
prioritas, dan lain-lain

Potensi jasmani

Health.detik.com

Potensi jasmani berupa kekuatan,


kemampuan bekerja keras, serta sehat,
jarang sakit, dan lain-lain

33
Potensi perasaan

ebook.anak.com

Potensi perasaan berupa rasa empati


terhadap kesulitan orang lain,
pengendalian emosi, tidak mudah marah,
dan lain-lain.

34
Potensi sosial.

https://malickinew.blogspot.com/2016/06/hadits-tolong-
menolong-dalam-kebajikan.html

Potensi sosial berupa kemampuan


berkomunikasi, bekerjasama, suka
menolong, bergaul, dan lain-lain.

35
3. Berbagai macam gaya belajar

Ada berbagai gaya belajar, antara lain:


visual, auditory, kinaesthetic,
reading/writing, logical, social dan solitary.

https://www.learning-styles-online.com/overview/

Visual learner: anak dengan tipe belajar


visual akan secara optimal menyerap
informasi yang dibacanya/dilihatnya.

36
Auditory learner: anak dengan tipe belajar
auditory jika informasi yang masuk melalui
apa yang didengarnya akan diserap secara
optimal.
Kinestetik learner: anak dengan tipe belajar
kinestetik akan senang dan cepat mengerti
bila informasi yang harus diserapnya
terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia
membayangkan orang lain melakukan hal
yang akan dipelajarinya.
Logical learner: anak dengan tipe belajar ini
menyukai belajar hal-hal yang bersifat logic
Reading/writing learner: anak dengan tipe
belajar ini akan lebih senang belajar
dengan cara membaca/menulis
Social learner: anak dengan tipe belajar ini
lebih senang belajar bersama temannya
daripada belajar sendirian
Solitary learner: anak dengan tipe belajar
ini lebih senang belajar sendirian daripada
belajar bersama teman.

37
Implikasi…

Manusia dikaruniai kemampuan untuk


berpikir
Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-
beda. Belajar matematika termasuk
pengembangan potensi akal.
Jika matematika belum bagus jangan
mudah mengatakan bahwa anak tersebut
bodoh.
Setiap orang mampu belajar matematika
sampai tingkat tinggi (Jo Boaler, Stanford
University)
Kemampuan matematika anak akan
meningkat jika belajar matematika
disesuaikan gaya belajarnya.

38
E. Bagaimana mendampingi anak
belajar matematika?

1. Pentingnya Orangtua
Mendampingi Anak Belajar
Matematika

https://www.liputan6.com/health/read/2842354/anak-malas-
belajar-atasi-dengan-4-cara-ini

Membantu anak dalam belajar,


Anak-anak kita kadang menemui
kesulitan ketika mereka belajar dan
mengerjakan PR, disinilah peran orang
tua dibutuhkan.

39
Memotivasi anak, mendampingi anak
saat belajar merupakan motivasi
tersendiri bagi mereka. Anak-anak akan
belajar sungguh-sungguh dan
bersemangat apabila ada dukungan
penuh orangtua.

Memantau perkembangan belajar


anak, hal ini sangat penting agar orang
tua bisa mendeteksi perkembangan hasil
belajar anak atau pun kesulitan dan
masalah yang mereka temui

2. Pentingnya Konsep Dasar dan


Pengetahuan Prasyarat
Matematika
Dalam matematika perlu konsep dan
pengetahuan prasyarat. Contohnya dalam
menyelesaikan soal berikut ini :

37 + 12 x (-2) : 3 = ... .

40
Soal tersebut tidak bisa diselesaikan
tanpa memiliki kemampuan hitung dasar
matematika tentu anak akan kesulitan
menyelesaikan soal tersebut.
Soal itu menuntut kemampuan hitung
dasar dan pengetahuan prasarat :
1. Penjumlahan dan pengurangan
2. Perkalian dan pembagian
3. Konsep bilangan bulat
4. Aturan hitung campuran

Jika anak-anak kita tidak memiliki konsep


dasar yang kuat, dan kemampuan
prasyarat yang cukup, maka bisa jadi
mereka tidak bisa menyelesaikan
persoalan matematika.

https://www.deta45.web.id/2019/02/contoh-soal-matematika-
kelas-3-sd-operasi-hitung-campuran.html

41
Keterampilan Dasar Matematika anak
SD

 Bilangan cacah
 Operasi hitung:
penjumlahan (Kelas I)
pengurangan (Kelas I)
perkalian (Kelas II)
pembagian (Kelas II)
 Dasar melakukan operasi hitung di
kelas berikutnya, dalam lingkup
bilangan, pengukuran, geometri,
statistika
 Kemampuan menalar melalui
persoalan sehari-hari

https://www.shakethebrain.com/2017/11/logical-thinking-
math-equations.html

42
3. Indikator anak kesulitan
matematika

https://wartakota.tribunnews.com/2017/07/31/nilai-pelajaran-
matematika-jeblok-bisa-jadi-karena-kurang-ini

Anak-anak dikatakan mengalami kesulitan


matematika, apabila pada kelasnya belum
menguasai materi keterampilan berhitung
dasar. Berikut ini ketrampilan hitung dasar :

43
Menjumlah bilangan satu angka dengan
bilangan satu angka. Maksimal toleransi
penguasaan: Kelas II SD

Mengurangkan bilangan dengan


pengurang bilangan satu angka dan
hasilnya bilangan satu angka. Maksimal
toleransi penguasaan: Kelas II SD

Mengalikan bilangan satu angka dengan


bilangan satu angka. Maksimal toleransi
penguasaan: Kelas III SD

Membagi bilangan dengan pembagi


bilangan satu angka dan hasilnya bilangan
satu angka. Maksimal toleransi
penguasaan: Kelas III SD

44
4. Tahapan belajar matematika

Tahap belajar secara konkret


Memanipulasi objek/benda nyata yang
sering ditemui dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya : menghitung banyaknya
jari tangan.

https://blog.ruangguru.com/7-strategi-untuk-memotivasi-siswa-
belajar-matematika

45
Tahap belajar semikonkret
Melakukan operasi matematika
berdasarkan ilustrasi/model/gambar dari
objek/benda nyata

http://zupermom1.blogspot.com/2014/01/membilang-pada-
anak-usia-dini.html

Tahapan belajar secara abstrak


Tidak lagi menggunakan benda nyata,
atau gambar benda melainkan sudah
menggunakan simbol.

46
https://www.slideshare.net/xmniebres/grade-1-addition-and-
subtraction

5. Memotivasi anak belajar


matematika
Mengenalkan bahwa matematika
bermanfaat untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari mereka.

Memberikan stigma positif tentang belajar


matematika itu mudah dan menyenangkan.

Belajar matematika dari yang sederhana


dan benda benda dekat dengan anak.

47
6. Mendorong anak berpikir kritis

Sering anak kesulitan mengerjakan soal, karena


anak jarang berdiskusi dan memecahkan
masalah dalam kehidupan siswa. Bagaimana
caranya membuat pertanyaan yang mendorong
anak berpikir kritis?
Pelajari materi yang ada di buku siswa.
Konsultasikan materi matematika yang
dipelajari oleh anak dan bagaimana
mengajukan pertanyaan yang merangsang
kemampuan berpikir kritis kepada guru
anak.
Susunlah pertanyaan yang menuntut siswa
berpikir dan mengarah jawaban
terbuka/atau beragam contoh biasanya kita
memberikan soal 4+6 = 10. Kita bisa
mengajukan pertanyaan soal ....+ .... = 10. Jadi
anak bisa menjawab beberapa jawaban 3 +7
; 6 + 4 dan yang lainnya.

48
7. Mengenalkan istilah matematika
dalam kehidupan anak

Mengajarkan matematika tidak harus dalam


kondisi serius, namun bisa belajar saat
mereka bermain atau melaksanakan
aktivitas sehari-hari.

Saat anak suka bermain di rumah dengan


benda-benda di sekitarnya. Kita bisa
mengenalkan istilah matematika. Contohnya:

1. Saat bermain dadu anak bisa di kenalkan


istilah bilangan, bangun datar, pecahan,
dan bangun ruang .
2. Ketika memasak di dapur kita pun bisa
kita mengenalkan istilah volum, berat,
pecahan, dan lainnya. Pada saat kita
berangkat ke sekolah kita bisa
mengenalkan istilah waktu seperti , jam,
menit , kecepatan dan yang lainnya.

49
8. Menjalin komunikasi antara orang
tua dengan guru dan sekolah

https://www.youtube.com/watch?v=EQk1poqFnqA

Jalinan komunikasi antara orang tua dan guru


sangatlah penting. Dengan komunikasi
tersebut dapat terjalin kesinambungan
belajar antara di sekolah dan di rumah.
Nah, disini ada tips bagaimana menjalin
komunikasi dengan guru dan sekolah .

50
Ikut partisipasi aktif dengan kegiatan
sekolah berkaitan dengan pembelajaran
matematika.

Orangtua perlu mengetahui dan memahami


materi yang harus dikuasi pada buku
pelajaran. Jika masih kesulitan silahkan
bertanya kepada guru di sekolah.

Berkomunikasi dan konsultasi dengan guru


kelasnya tentang perkembangan belajar
matematika di sekolah.

Jalin komunikasi dengan guru kelas


bagaimana mengajarkan matematika
supaya tidak salah konsep dan sejalan
bagaimana cara mengajar anak antara di
sekolah dan di rumah.

Jika diperlukan orang tua bisa ke sekolah


untuk melihat bagaimana guru mengajar di
kelas.

51
Jika anak menemui kendala pada tugas/PR
dari sekolah, orang tua bisa membantu
melalui proses dan anak tetap mencari
jawaban sendiri. Jika orangtua mengalami
kesulitan dapat berkomunikasi pada guru.

9. Mendampingi anak belajar


dengan teknologi dan informasi

https://www.kompasiana.com/sulfizasangjuara/5baa617043322
f06643c45e4/optimalisasi-edukasi-teknologi-digital-dalam-
pengembangan-multiple-intelligences-anak-usia-dini?page=all

52
Teknologi memudahkan manusia, untuk lebih
mudah belajar matematika. Kita bisa
menggunakan teknologi untuk belajar
matematika.

Anak suka menekan tombol-tombol


gunakan kalkulator untuk mengenalkan
angka, penjumlahan, pengurangan dan
perkalian.

Bagi anak-anak yang orangtuanya


mengijinkan untuk menggunakan gadget
bisa menggunakan game matematika
edukasi yang mendidik. Dengan
penpengawasan orang tua.

Bagi orangtua yang memperbolehkan anak


menggunakan internet, silakan tentukan
situs matematika yang tepat orang tua
wajib mendampingi.

53
Jangan biarkan mereka mencari
jawabannya secara langsung. Biarkan
mereka berpikir terlebih dahulu. Ajakalah
diskusi untuk mencari jawaban di buku
atau sumber lain yang ada.

Kadang kita menemui soal berpikir tingkat


tinggi (HOTS), Anda bisa belajar dari
Yotube.
➢ https://www.youtube.com/watch?v=II
lUXcY7wtY
➢ https://www.youtube.com/results?sea
rch_query=soal+matematika+sd

Anda juga bisa membuka situs layanan


untukbelajar di rumah contohnya ada
rumah belajar. Berikut ini linknya.
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.g
o.id/sumberbelajar/SD/0/matematika

54
F. Beberapa Contoh Belajar
Matematika Praktis dan Humanis

1. Mengenalkan bilangan

a. Aktivitas: Yuk Kita Menghitung!

www.merdeka.com

Ajak anak pergi bermain. Ketika dia


menemukan anak tangga ajaklah dia
menghitung setiap anak tangga yang diinjaknya.
Bantulah dia agar dapat menghitung anak
tangga tersebut dengan runtut!
Coba lakukan hal yang sama dengan kegiatan
yang lain, misalnya ketika anak menghitung

55
banyak mainan yang dimasukkan ke dalam
kotak penyimpanan, ketika anak membantu ibu
mengeluarkan baju dari mesin cuci, maupun
ketika menghitung jumlah ikan di dalam
akuarium.
b. Aktivitas: Potong kue yuk!

www.youtube.com/watch?v=wpUATQiBVRI

Anak-anak melakukan aktivitas melakukan kue


ulang tahunnya sendiri. Potongan kue tersebut
sesuai dengan jumlah temannya. Misalnya kue
tersebut akan diberikan kepada 4 orang
temannya. Arahkan anak untuk membagi kue
tersebut dengan bagian yang sama besar.
Coba lakukan hal yang sama misal, kue tersebut
akan diberikan kepada 8 orang temannya!

56
c. Aktivitas: Yuk Meronce!
Ajak anak untuk
bermain dengan
manik-manik. Bisa
dengan
mengelompokkan
berdasarkan warna
dari manik-manik.
Bisa juga dengan
www.imglogic.com meronce manik-
manik dengan
berbagai pola warna, misalnya pola warna
merah-kuning, merah-merah-kuning, atau
kuning-kuning-merah dan lainnya.
Ajak juga anak
membuat pola-pola
bangun seperti ini.
Dan lakukan dengan pola-pola bangun yang
lainnya.

57
d. Aktivitas: Yuk Kita Membuat Teh Manis!

https://id.wikihow.com

Ajak anak untuk membuat teh manis. Siapkan


alat dan bahan yang akan dibutuhkan.
Kemudian lakukan hal-hal berikut.
Petunjuk:
1. Siapkan 3 buah gelas yang telah terisi air teh
dengan ukuran sama.
2. Pada gelas pertama berilah 2 sdm gula pasir,
pada gelas kedua berilah 4 sdm gula pasir,
dan pada gelas ketiga tanpa diberi gula pasir.
3. Adakah perbedaan rasa pada ketiga gelas
tersebut?Mengapa hal itu bisa terjadi?

58
4. Setelah itu lakukan kembali kegiatan
tersebut dengan variasi banyak air teh dan
gula pasir sesuai keinginanmu, misalnya
dengan 2 gelas air teh dijadikan satu
dicampur dengan 2 sdm gula pasir. Coba
diskusikan apa yang akan terjadi!

2. Mengenalkan Aritmetika Sosial

a. Aktivitas: Yuk Pergi Belanja!

https://kumparan.com

Ajaklah anak ke supermarket. Lalu anak diminta


untuk memilih dan membeli barang

59
kesukaannya, misalnya susu kotak. Anak diberi
uang Rp 10.000,00 untuk membeli susu kotak
tersebut. Rancanglah berapa kotak susu yang
dapat dibeli anak tersebut!
b. Aktivitas: Bongkar Belanjaan

www.lazada.com
Sepulang berbelanja, adik membuka barang
belanjaan Ibu. Terdapat 2 pak buku tulis untuk
adik dan kakak. Masing-masing pak berisi 10
buah buku. Ibu membeli dengan harga Rp
70.000,00.
Coba hitung ada berapa buah buku semuanya?
Berapa Ibu harus membayar kalau beli bukunya
hanya 2 buah saja?

60
3. Mengenalkan Konsep Pengukuran

a. Aktivitas: Raja berjalan di Papan Catur


Pernahkan melihat
papan catur? Tentu
saja, papan tersebut
bisa kita temukan di
rumah, sekolah,
bahkan di pos ronda
pun kadang ada.
Nah, dari papan catur ini kita akan
menggunakan untuk menghitung berapa
luasnya. Taukah apa bentuk bangun dari papan
catur? Ya, papan catur berbentuk bangun
persegi. Karena setiap sisinya mempunyai
panjang yang sama. Bagaimana cara
menentukan luasnya?
1. Hitunglah dengan cara menghitung
semua kotak yang ada di dalam papan
catur tersebut!

61
2. Ada berapa kotak semuanya?
Ya, semuanya ada 64 kotak.
Nah, itulah luas papan catur adalah 64
kotak satuan.

Aktivitas ini dapat dikembangkan lagi dengan


menghitung luas bangun yang lain, misalnya
menghitung luas kamar tamu, kamar tidur,
maupun kamar mandi dengan mengggunakan
berapa ubin yang digunakan.
b. Aktivitas: Bermain Air

www.saim.sch.id

62
Arahkan anak-anak yang sedang bermain air
dengan menggunakan bak dan gayung.
Bagaimana cara mengetahui volume air dalam
bak tersebut dengan menggunakan gayung yang
ada?
Setelah itu lakukan hal yang sama dengan
mengganti gayung dengan beberapa gelas
plastik.
4. Mengenalkan Geometri

Aktivitas: Yuk Mengenal Benda di Sekitar!

www.kompasiana.com

63
Ajak anak ke ruang tamu dan melihat benda-
benda yang ada di meja. Anak mengelompokkan
benda-benda tersebut dengan bentuk bangun
yang sejenis. Orang tua mengenalkan nama
bangun- bangun tersebut mana yang berbentuk
menyerupai kubus, balok, ataupun tabung/
silinder.
Aktivitas ini dapat dikembangkan lagi dengan
anak diajak ke tempat lain, misalnya ke dapur,
ke halaman dsb.

5. Mengenalkan Penalaran

a. Aktivitas: Yuk Kita Memprediksi!


Anak diajak ketika akan membeli baju/ celana.
Orang tua menanyakan mana ukuran yang ia
inginkan, mengapa memilih itu? Berikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan memancing
anak untuk mengemukakan pendapatnya.
Apakah dalam 1 atau 2 tahun yang akan datang
pakaian itu masih bisa dipakainya?

64
b. Aktivitas: Let’s Go to School!
Setiap hari anak sekolah dengan jam masuk
sekolah yang sama. Misal sekolah masuk pukul
07.00 WIB, biarkan anak merancang dirinya
sendiri agar tidak terlambat masuk sekolah.
Mulai dari bangun tidur sampai dengan akan
berangkat sekolah menggunakan alat
transportasi yang berbeda-beda, misalnya
ketika berangkat menggunakan sepeda, bus,
jalan kaki, atau transportasi online.
c. Aktivitas: Dimana letaknya?
Ketika mengajak anak mengunjungi suatu
tempat seperti museum, pameran, atau pusat
perbelanjaan yang menyediakan denah lokasi,
ajak anak untuk belajar menentukan letak suatu
tempat dan menemukannya. Tanyakan
kepadanya, lokasi mana yang ingin ia datangi?
Dimana letak lokasi itu, ayo kita lihat di denah
lokasi. Saat ini, kita sedang berada dimana?
Berarti, untuk menuju ke lokasi itu, kemana
arah kita?

65
6. Mengenalkan Statistika

Aktivitas : Yuk Membuat Grafik!


Ajak anak untuk
mengumpulkan
berbagai macam
daun yang ada di
sekitar. Daun-
daun tersebut kemudian dikelompokkan
berdasarkan bentuk kemiripan tulang daun.
Anak diminta menghitung jumlah daun dari
masing-masing kelompok. Lalu anak diminta
untuk menggambarkan hasilnya dengan cara
yang menarik.
Kegiatan ini dapat dikembangkan dengan
kegiatan lain seperti mengamati pertumbuhan
kecambah, matapencaharian orang tua dll.

66
Ucapan terima kasih kepada tim penyusun
Guru/Alumni P4TK Yogyakarta:
1. Akhmad Ritaudin, S.Pd. (SDN Percobaan
3 Pakem)
2. Praja Mulyantoro, S.Pd. (SDN Kaliajir,
Berbah)
3. Anang Susanto, S.Pd.SD., M.Pd. (SDN
Jaten, Ngemplak)
4. Retno Dwi Wiranti, S.Pd.(SDN Kaliduren,
Gamping)
5. Marjimun, S.Pd. (SD Muh. Prambanan)
6. Slamet Widiartoro, S.Pd. (SDN
Petinggen, Yogyakarta)

67
Referensi
Bishop, A. J. (1988). Mathematics education in its
cultural context [versi elektronik].
Educational Studies in Mathematics, 19(2),
179-191.
Bishop, A. J. (1988b). Mathematical enculturation: A
cultural perspective on mathematics education.
Dordrecht The Netherlands: Kluwer
Academic.
Chambers, P. (2008). Teaching mathematics. London:
SAGE Publications Ltd.
Jo Boaler. (2019). Everyone Can Learn Mathematics
to High Levels: The Evidence from Neuroscience
that Should Change our Teaching. Diunduh
dari
https://blogs.ams.org/matheducation/2019/
02/01/everyone-can-learn-mathematics-to-
high-levels-the-evidence-from-neuroscience-
that-should-change-our-teaching/ pada 7 Juli
2019.
M. Fathurrohman. (2017). Belajar dan Pembelajaran
Modern, Yogyakarta : Garudhawacana.

68
Neneng Zubaidah (2014) 5 potensi kecerdasan anak
yang patut dikembangkan. di unduh dari
https://nasional.sindonews.com/read/85926
3/144/5-potensi-kecerdasan-anak-yang-
patut-dikembangkan-1398858847
_____________. (____). Overview of learning styles
diunduh dari https://www.learning-styles-
online.com/overview/ pada 4 juli 2019
NCTM (2000). Principles and standards for school
mathematics. Reston, VA: NCTM.
Partnership for 21stCentury Skills. (2010). Up to the
challenge. Washington, DC: Partnership for
21stCentury Skills
Schoenfeld. (1992). Learning to think
mathematically: Problem solving,
metacognition, and sense making in
mathematics. Dalam Grouws, Douglas A
(Eds.),Handbook of Research on Mathematics
Teaching and Learning (pp. 334-366). New
York: Macmillan Publishing Company.
Tanya M. Evans, et. al. (2015). Brain Structural
Integrity and Intrinsic Functional Connectivity

69
Forecast 6 Year Longitudinal Growth in
Children's Numerical Abilities. Journal of
Neuroscience, 35 (33) 11743-11750

70

Anda mungkin juga menyukai