Anda di halaman 1dari 72

RANCANG BANGUN ALAT PENAKAR MINUMAN KOPI

OTOMATIS MENGGUNAKAN MINI WATER PUMP DENGAN


KONTROL ANDROID

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)

Oleh:

ADELIA CITRA HASANAH


NIM. 11150970000028

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
2020 M/ 1441 H
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020 M/ 1441 H
RANCANG BANGUN ALAT PENAKAR MINUMAN KOPI
OTOMATIS MENGGUNAKAN MINI WATER PUMP DENGAN
KONTROL ANDROID

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi untuk Memenuhi


Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)

Oleh :

ADELIA CITRA HASANAH

NIM 11150970000028

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN

TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M / 1441 H

i
ii
ii
i
ABSTRAK

Penyajian minuman kopi di kedai-kedai saat ini masih dilakukan secara manual,
dimana penyajian tersebut harus memperkirakan takaran terhadap bahan-bahannya.
Namun, ada sebagian orang yang tidak menyukai hasil takaran dari penyajian
tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang suatu alat otomatis untuk
menakar tiga jenis fluida berupa kopi, susu, dan gula agar menghasilkan segelas
minuman kopi sesuai dengan takaran yang diinginkan, sehingga orang-orang dapat
menikmati minuman kopi sesuai dengan seleranya masing-masing. Tujuan dari
penelitian ini agar alat penakar otomatis tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi
sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin terjun ke dunia industri
juga sebagai alternatif dari proses penyajian minuman kopi. Proses penakarannya
menggunakan mini water pump yang nantinya alat tersebut dapat dikontrol melalui
Android. Masing- masing pompa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dilihat
dari laju alirannya. Karakteristik masing-masing pompa tersebut menjadi set point
untuk proses penakaran. Dimana pompa 1 memiliki nilai karakteristik sebesar 31,03
ml.s-1, pompa 2 sebesar 29,06 ml.s-1, pompa 3 sebesar 30,15 ml.s-1 dan diperoleh nilai
kesalahan alat dalam pengujian paling tingginya sebesar 5,33% dengan nilai ketelitian
alat sebesar 94,67%. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses penakaran
diantaranya ialah laju aliran, viskositas dan tekanan hidrostatis dari fluida tersebut.

Kata Kunci: Android, Bluetooth HC-05, Fluida, Mini Water Pump, Penakaran
Otomatis

v
ABSTRACT

The serving of coffee drinks in stores is currently still done manually, where the
serving must estimate the quantities of the ingredients. However, there are some
people who do not like the results of the serving. Therefore, in this study, an
automatic device was designed to measure three types of fluids in the form of coffee,
milk, and sugar to produce a glass of coffee in accordance with the desired amount so
that people can enjoy coffee drinks according to their tastes. The purpose of this study
is that the automatic measuring device has a high enough accuracy so that it can be
utilized by people who want to enter the industrial world as well as an alternative to
the process of serving coffee drinks. The burning process uses a mini water pump
which later can be controlled via Android. Each pump has different characteristics
seen from the flow rate. The characteristics of each pump become a set point for the
dosing process. Where pump 1 has a characteristic value of 31.03 ml.s-1, pump 2 is
29.06 ml.s-1, pump 3 is
30.15 ml.s-1 and the highest value of tool error in testing is 5.33% with the accuracy
value of the tool is 94.67%. There are several factors that influence the dosing process
including the flow rate, viscosity and hydrostatic pressure of the fluid.

Keywords: Android, Automatic Dosing, Bluetooth HC-05, Fluid, Mini Water Pump

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-

Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta

para keluarganya, para sahabat dan para pengikut-pengikutnya, yang telah membawa

manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun

Alat Penakar Minuman Kopi Otomatis Menggunakan Mini Water Pump

Dengan Kontrol Android” tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai

pihak, baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materiil serta doa
yang tiada henti- hentinya untuk peneliti.
2. Segenap keluarga besar yang telah menyemangati dan men-support dalam
penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Tati Zera, M. Si selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan arahan
kepada penulis.
4. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.
5. Ibu Elvan Yuniarti, M. Si selaku pembimbing I, serta sebagai dosen di
Instrumentasi yang telah sabar dalam membimbing, memberikan banyak ilmu
serta memberikan banyak masukan kepada peneliti terkait penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Ambran Hartono, M. Si selaku pembimbing II yang telah

v
membimbing, memberikan saran yang membangun dan memberikan motivasi
kepada peneliti.
7. Para dosen-dosen Program Studi Fisika yang telah memberikan ilmu-ilmunya
selama perkuliahan.
8. Teman-teman Instrumentasi 2015 yang selalu memberikan support, doa, serta
teman-teman Fisika UIN angkatan 2015 yang senantiasa memberikan semangat
dan bantuannya kepada penulis.

Kesalahan diri sendiri yang paling besar bukanlah kegagalan, tetapi berhenti

dan menyerah sebelum merasakan keberhasilan. Oleh karena itu, penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dikarenakan kerterbatasan

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun

dari berbagai pihak yang dapat disampaikan melalui alamat e-mail penulis

adeliaactr@gmail.com. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

semua pihak khususnya yang memerlukan.

Jakarta, Januari 2020


Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined.


LEMBAR PERGESAHAN Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Tujuan Penelitian 5
1.5 Manfaat Penelitian 5
1.6 Sistematika Penelitian 6
BAB II DASAR TEORI 7
2.1 Fluida 7
2.1.1 Hukum Aliran Fluida 10
2.1.2 Tekanan Hidrostatis 11
2.2 Pompa Air (Water Pump) 11
2.2.1 Pompa Diafragma 12
2.3 Mikrokontroler Arduino 15
2.4 IDE (Integrated Development Environment) Arduino 16
2.5 Bluetooth HC-05 19
2.6 Smartphone Android 20
2.7 RemoteXY 21
BAB III METODE PENELITIAN 24

i
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 24
3.2 Alat dan Bahan Penelitian 24
3.3 Tahap dan Alur Penelitian 25
3.3.1 Persiapan 26
3.3.2 Perancangan Dan Pembuatan Alat Penelitian 26
3.3.3 Pengujian Alat 29
3.3.4 Analisa Data 29
3.4 Metode Pengambilan Data 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.1 Hasil Perancangan Hardware Dan Software 30
4.2 Hasil Pengujian Karakteristik Pompa 32
4.2.1 Pengujian Karakteristik Pompa 32
4.2.2 Pembuktian Terhadap Nilai Karakteristik Pompa 35
4.3 Hasil Pengujian Takaran Alat 39
4.3.1 Hasil Pengujian Takaran Alat Dengan Fluida Sejenis 39
4.3.2 Hasil Pengujian Takaran Alat Dengan Tiga Jenis Fluida 41
4.3.3 Hasil Pengukuran Koefisien Viskositas Masing-Masing Fluida 44
4.3.4 Hasil Pengujian Pengukuran Tekanan Hidrodtatis 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 53

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pipa Dengan Penampang Bervariasi 10


Gambar 2.2 Skema Pompa Diafragma 13
Gambar 2.3 Pompa Air Diafragma R385 14
Gambar 2.4 Arduino UNO 16
Gambar 2.5 Sketch Arduino IDE 17
Gambar 2.6 Bluetooth HC-05 19
Gambar 2.7 Sambungan Antara Bluetooth HC-05 Dengan Arduino 20
Gambar 2.8 Tampilan RemoteXY pada Website 22
Gambar 2.9 Cara Kerja RemoteXY 23
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 26
Gambar 3.2 Rancangan hardware 27
Gambar 3.3 Flowchart software 28
Gambar 4.1 Hasil Perancangan Hardware 31
Gambar 4.2 Hasil Perancangan Software 32
Gambar 4.3 Pengujian Karakteristik Pompa 1 33
Gambar 4.4 Pengujian Karakteristik Pompa 2 34
Gambar 4.5 Pengujian Karakteristik Pompa 3 34
Gambar 4.6 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1 37
Gambar 4.7 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 2 37
Gambar 4.8 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 3 38

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bagian sketch Arduino IDE 17


Tabel 3.1 Alat dan bahan penelitian 24
Tabel 4.1 Pengujian Karakteristik Pompa 33
Tabel 4.2 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1 36
Tabel 4.3 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 2 36
Tabel 4.4 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 3 36
Tabel 4.5 Pengujian takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (a) 40
Tabel 4.6 Pengujian takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (b) 40
Tabel 4.7 Pengujian Takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (c) 40
Tabel 4.8 Pengujian Takaran Alat Dengan Tiga Jenis Fluida 42
Tabel 4.9 Pengukuran Koefisien Viskositas 44
Tabel 4.10 Pengukuran Tekanan Hidrostatis Pada Botol 2L 45
Tabel 4.11 Pengukuran Tekanan Hidrostatis Pada Botol 500 ml 45

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat di

Indonesia karena dapat disajikan sebagai hidangan penyemangat hingga hidangan

pada waktu bersantai [1]. Terdapat beberapa alasan utama seseorang mengkonsumsi

kopi, yaitu untuk mencegah rasa kantuk, relaksasi pikiran, rasanya nikmat, hingga

alasan kesehatan [2]. Sebagai minuman, kopi memiliki banyak kandungan kimia

yang berdampak pada kesehatan, ada yang bersifat positif maupun negatif [3, 4].

Berdasarkan data International Coffe organization (ICO) pada tahun 2018,

tercatat bahwa konsumsi kopi Indonesia periode 2016/2017 mencapai 4,6 juta

kemasan dan berada di urutan ke-6 negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia.

Sementara konsumsi kopi terbesar di dunia adalah negara-negara yang tergabung

dalam Uni Eropa dengan konsumsi lebih dari 42,6 juta kemasan. Adapun produksi

kopi di Indonesia pada 2017 mencapai 10,92 juta kemasan, dimana turun dari tahun

sebelumnya yang mencapai 11,49 juta kemasan. Sementara produsen kopi terbesar di

dunia adalah Brasil dengan produksi 52,73 juta kemasan.

Dilihat dari semakin bertambah banyaknya penikmat kopi di Indonesia, maka

semakin banyak pula kedai-kedai yang menyajikan berbagai menu dari kopi tersebut.

Munculnya kedai-kedai tersebut dapat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dari

1
komoditas kopi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor [5]. Tetapi untuk dapat

menikmati kopi dari kedai-kedai tersebut merogoh kocek yang tidak sedikit, dimana

segelas kopi susu setara dengan satu hingga dua bungkus nasi kotak untuk dimakan.

Seiring dengan tingginya kesibukan masyarakat, segala sesuatunya dituntut

harus serba instan dan efesien. Sedangkan dalam penyajian minuman kopi di kedai-

kedai masih dilakukan secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama.

Disamping itu juga, penyajian kopi secara manual harus memperkirakan takaran

terhadap bahan-bahannya seperti kopi, gula, dan susu. Karena takaran yang tidak

sesuai akan menghilangkan rasa nikmat dari minuman kopi itu sendiri [6].

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu alternatif berupa alat

pembuat kopi otomatis yang bertujuan untuk mengubah suatu kegiatan yang manual

menjadi otomatis, sehingga dapat memudahkan dan mempercepat proses kegiatan

tersebut.

Penakaran atau biasa disebut dengan pengukuran merupakan salah satu kegiatan

yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan yang

melakukan penakaran ialah mengukur volume suatu zat cair, yang mana dalam

kehidupan sehari-hari umumnya masih dilakukan secara manual, seperti mengukur

volume zar cair menggunakan gelas ukur. Sedangkan penakaran secara otomatis

banyak terdapat pada dunia industri, yaitu pengisian zat cair ke dalam botol atau

galon, penakaran komposisi bahan untuk dijadikan suatu produk, hingga proses

pengisian bahan bakar minyak (BBM). Tujuan dari proses penakaran itu sendiri ialah

agar menghasilkan suatu nilai yang diinginkan atau dibutuhkan.

2
Sebelumnya Irfan pada tahun 2017 telah merancang alat pembuat minuman

kopi otomatis menggunakan konveyor. Minuman kopi yang dihasilkan alat ini

berdasarkan dengan tombol yang ditekan, berupa pilihan rasa seperti kopi manis, kopi

pahit, dan kopi krim. Dimana prosesnya menggunakan screw conveyor untuk

menjalankan gelas pada rasa yang dipilih, motor servo dan LDR untuk proses

pengisian gelas [1]. Rahanda Abdilla dkk pada tahun 2012 telah merancang mesin

pembuat kopi berbasis mikrokontroler. Minuman kopi yang dihasilkan alat ini sama

halnya dengan perancangan alat oleh Irfan yaitu menu dipilih dengan cara menekan

tombol. Namun yang membedakannya ialah pada penelitian ini masih terdapat proses

pemanasan air menggunakan heater dan terdapat proses pengadukan menggunakan

Motor DC [6].

Ery Ansari dkk pada tahun 2014 telah merancang mesin pembuat minuman

cepat saji otomatis berbasis Arduino dengan kontrol Android. Minuman kopi yang

dihasilkan alat ini berdasarkan dengan menu yang dipilih pada android dengan

bantuan transmisi data oleh wireless. Dimana prosesnya menggunakan konveyor

untuk menjalankan gelas pada rasa yang dipilih, motor servo dan infrared untuk

proses pengisian gelas [7]. Kemudian Nini Firmawati dkk pada tahun 2019 telah

merancang mesin pembuat minuman kopi otomatis berbasis Arduino uno dengan

kontrol android. Minuman kopi yang dihasilkan alat ini berdasarkan dengan menu

yang dipilih pada android dengan bantuan transmisi data oleh Bluetooth HC-06.

Dimana proses penakaran gelasnya menggunakan sensor ultrasonik dan fotodioda,

kemudian solenoid valve dan solenoid doorlock merupakan kran otomatis yang

3
digunakan untuk proses pengisian kopi [8].

4
Berdasarkan peneltian sebelumnya, maka perlu ditingkatkannya sistem dari alat

pembuat minuman kopi otomatis agar lebih lengkap dan mudah digunakan. Dalam

penelitian ini, peneliti berinovasi merancang alat pembuat minuman kopi otomatis

berbasis mikrokontroler dengan dilengkapi proses takaran menggunakan mini water

pump, sehingga orang-orang dapat menikmati minuman kopi sesuai dengan seleranya

masing-masing. Untuk pengontrolannya menggunakan smartphone berbasis android

dengan transmisi data dari bluetooth HC-05. Pengontrolannya tersebut dilakukan

melalui aplikasi yang dibuat dan direalisasikan pada alat penakar minuman kopi

otomatis. Dengan demikian, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Rancang

Bangun Alat Penakar Minuman Kopi Otomasis Menggunakan Mini Water Pump

Dengan Kontrol Android”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik beberapa

rumusan masalah, berupa:

1. Bagaimana merancang alat penakar minuman kopi otomatis sehingga

menghasilkan akurasi yang diharapkan?

2. Bagaimana membuat program dengan mikrokontroler berbasis Arduino Uno

sehingga menghasilkan suatu sistem yang diinginkan?

3. Bagaimana karakteristik dari alat penakar minuman kopi otomatis tersebut?

5
1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus maka peneliti membatasi pokok masalah dari

penelitian ini, sebagaimana berikut:

1. Alat ini dibuat dengan tiga buah tabung/botol yang berisi jenis larutan berbeda

dengan temperatur normal, yang terdiri dari kopi, susu, dan gula.

2. Alat ini hanya bekerja sebagai penakar minuman.

3. Komponen yang bekerja sebagai penakar ialah Mini Water Pump.

4. Sistem kontrolnya menggunakan transmisi data dari Bluetooth HC-05 dan

smartphone android.

5. Mikrokontroller yang digunakan berupa Arduino Uno.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:

1. Merancang hardware dan software dari alat penakar minuman kopi otomatis.

2. Menentukan nilai akurasi takaran dari alat penakar tersebut.

3. Menganalisis hasil keluaran dari alat penakar tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ialah

1. Menjadi suatu alternatif dari alat penakar minuman kopi, yang sebelumnya

masih dilakukan secara manual kini dapat dilakukan secara otomatis.

6
2. Mempermudah masyarakat yang ingin terjun ke dunia industri dalam bidang

kuliner, terkhusus minuman. Karena alat penakar yang peneliti rancang sangat

praktis dan mudah untuk digunakan.

1.6 Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran ringkasan pada skripsi ini, peneliti menyajikan

dalam bentuk sistematika penelitian skripsi. Sistem yang digunakan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penelitian.

BAB II DASAR TEORI, berisi bab-bab yang mengandung dasar teori yang

disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan, dasar teori ini nantinya akan menjadi

acuan saat penelitian berjalan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, menjelaskan mengenai waktu dan

tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan, tahapan penyusunan, perancangan

dan metode analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN, menyajikan hasil penelitian berupa hasil

rancangan hardware maupun software, hasil uji coba, hasil rancangan serta

pembahasan mengenai hasil rancangan tersebut.

BAB V PENUTUP, berisi tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan

dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti untuk peneliti selanjutnya.

7
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Fluida

Fluida adalah suatu zat yang ketika diberikan gaya terhadapnya, maka zat

tersebut akan berubah bentuk secara kontinu karena tidak mampu menahan gaya,

meski sekecil apa pun gaya tersebut bekerja. Fluida merupakan suatu zat yang dapat

mengalir, dapat berupa zat cair maupun zat gas [9]. Terdapat beberapa faktor utama

yang mempengaruhi laju aliran suatu fluida dalam pipa, yaitu: kecepatan fluida

mengalir, viskositas fluida, dan densitas suatu fluida [10].

1. Kecepatan Fluida

Kecepatan suatu fluida bergantung pada tekanan udara yang memaksa fluida

mengalir melalui pipa. Semakin besar tekanan udara maka semakin cepat laju aliran

fluida (semua faktor lain tetap konstan), dan akibatnya volume aliran semakin besar

pula. Ukuran pipa juga mempengaruhi laju aliran [10]. Semakin pendek suatu pipa,

sedangkan diameter pipa sama, maka fluida yang mengalir melalui pipa tersebut akan

semakin cepat. [11].

P = Po + Ph = Po + 𝜌. 𝑔. ℎ

Dimana: P : tekanan total (N.m2) atau (Pa)


Ph: tekanan hidrostatis (Pa)
Po:tekanan udara (Pa)

8
Pembuktian: 𝑄1 = 𝑄2 (2.1)

𝐴1𝑣1 = 𝐴2𝑣2 (2.2)


𝑣1 𝐴
𝑣2 =𝐴21 (2.3)
𝐹1
𝑣1 𝑃1
𝑣2 = 𝐹2 (2.4)
𝑃2
𝑣1 𝑃2
𝑣2 =𝑃1 (2.5)

2. Viskositas Fluida

Viskositas atau kekentalan merupakan pengukuran dari ketahanan suatu fluida

terhadap perubahan bentuk dan ukuran daya tahan flluida terhadap gaya gesek.

Kekentalan mempengaruhi besar kecilnya hambatan atau resistansi pada aliran.

Dalam zat cair, kekentalan disebabkan oleh gaya kohesi antara partikel zat cair [12].

Semakin kental suatu fluida maka semakin sulit fluida tersebut untuk mengalir.

Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut

koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns.m-2 atau Pascal

sekon (Pa s) [13].

Koefisien viskositas dapat dihitung dengan menggunakan beberapa metode,

salah satunya ialah metode bola jatuh. Dimana metode ini merupakan metode yang

sering digunakan karena lebih mudah dan sederhana dibandingkan metode lainnya

[14]. Metode ini berdasarkan pada hukum Stokes, yang mana bola dengan densitas

ρ dan

9
jari-jari r dijatuhkan ke dalam tabung berisi suatu fluida yang kemudian akan dihitung

nilai koefisien viskositasnya [13]. Berikut Persamaanya:

2𝑟2𝑔(𝜌𝑏−𝜌𝑙)
𝜂= 9𝑣 (2.6)

Dimana: 𝜂: koefisien viskositas (Ns.m-2) atau (Pa s)


r: jari-jari bola (m)
𝜌𝑏: Massa jenis bola (kg.m-3)
𝜌𝑙 : Massa jenis fluida (kg.m-3)
𝑔 : percepatan gravitasi bumi (m.s-2) = 9,8 m.s-2
𝑣 : Kecepatan gerak bola jatuh (m.s-1)

3. Densitas Fluida

Kerapatan atau rapat massa (mass density) digunakan untuk

mengkarakteristikkan massa sebuah sistem fluida. Nilai kerapatan suatu fluida dapat

diperoleh melalui perbandingan antara massa fluida (m) dengan volume fluida (V),

yang nilainya bervariasi sesuai dengan jenis fluidanya [13]. Perubahan temperatur

dan tekanan memberikan pengaruh cukup besar terhadap kerapatan gas dan pengaruh

yang kecil terhadap kerapatan zat cair [15]. Berikut persamaanya:

𝑚
𝜌=
𝑉 (2.7)

Dimana: 𝜌: massa jenis (kg.m-3)


m : massa zat (kg)
V : volume zat (m-3)

1
2.1.1 Hukum Aliran Fluida

Apabila suatu fluida mengalir melalui pipa dengan diameter penampang yang

bervariasi, maka volume yang mengalir akan sama pada tiap titik. Oleh demikian,

kecepatan aliran fluida akan meningkat pada penampang yang menyempit, dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Pipa Dengan Penampang Bervariasi [10]

Debit aliran suatu fluida (Q) merupakan banyaknya fluida yang mengalir melalui

suatu penampang tiap satuan waktu. Hal tersebut dinyatakan sebagai persamaan

berikut:

𝑉
𝑄=
𝑡 (2.8)
Volume suatu fluida tersebut diperoleh dari luas penampang (A) dikalikan dengan

panjangnya (s):

𝑉 = 𝐴. 𝑠 (2.9)

Ketika digabungkan
menjadi,

𝐴.𝑠 (2.10)
𝑄= 𝑡
𝑠
Namun, karena diketahui bahwa merupakan kecepatan (v). maka persamaan debit
𝑡

menjadi:

1
𝑄 = 𝐴. 𝑣 (2.11)

1
2.1.2 Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya suatu fluida

terhadap suatu bidang pada kedalaman tertentu. Besarnya tekanan tersebut tergantung

pada ketinggian suatu zat cair, massa jenis dan percepatan gravitasi. Tekanan

hidrostatis dapat dihitung melalui persamaan berikut:

Ph = 𝜌. 𝑔. ℎ (2.12)

Dimana: Ph: Tekanan hidrostatis (N.m-2)


𝜌 : Massa Jenis Fluida (kg.m-3)
𝑔 : Gaya gravitasi bumi (m.s-2) = 9,8 m.s-2
ℎ : Ketinggian Fluida (m)

2.2 Pompa Air (Water Pump)

Pompa adalah salah satu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan

(fluida) dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan pada cairan

yang dipindahkan, yaitu dari tekanan yang lebih rendah ketekanan yang lebih tinggi

dari cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang terdapat pada saluran pengaliran. Hambatan-hambatan

tersebut dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek

[16, 17].

Prinsip operasi sebuah pompa adalah memberikan perbedaan tekanan antara

bagian masuk berupa pengisapan (suction) dengan bagian keluar berupa melepaskan

1
(discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik

dari suatu sumber energi (penggerak) menjadi energi kinetik (kecepatan). Energi

mekanik yang diberikan alat tersebut berguna untuk memindahkan cairan dan

mengatasi hambatan yang terdapat pada saluran pengaliran.

Pada umumnya pompa digunakan pada proses-proses yang membutuhkan

tekanan yang besar, yang beroperasi oleh bantuan motor, mesin dan sejenisnya.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pompa memiliki bentuk yang berbeda,

antara lain jenis atau jumlah bahan cairan (fluida) yang dialirkan, proses pemakaian,

tinggi atau jarak pengangkutan, serta tekanan yang dibutuhkan dan sebagainya.

2.2.1 Pompa Diafragma

Pompa diafragma terdiri dari diafragma atau membran yang bekerja bolak-balik

untuk menghisap dan mendorong suatu fluida dalam ruang pompa dan sebuah katup

di masing-masing saluran untuk menjaga agar arah alirah fluida sesuai dengan

salurannya masing-masing. Diafragma tersebut berupa lembaran plat tipis bersifat

fleksibel. Pada gambar di bawah, dapat dilihat skema dan cara kerja dari sebuah

pompa diafragma secara umum beserta komponen yang terdapat di dalamnya.

Komponen tersebut digerakkan secara mekanik oleh suatu motor dan roda eksentrik.

1
Gambar 2.2 Skema Pompa Diafragma [18]

Gambar A menunjukkan ketika diafragma bergerak mundur untuk menghisap

suatu fluida, katup masuk (inlet valve) akan terbuka sehingga fluida terhisap

memenuhi ruang pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada saat bersamaan katup

keluar (outlet valve) akan tertutup untuk menjaga fluida yang sudah terisi di saluran

keluar (outlet) sehingga tidak terhisap kembali ke ruang pompa. Sedangkan gambar B

menunjukkan ketika diafragma bergerak maju untuk mendorong suatu fluida dari

ruang pompa, dimana katup keluar (outlet valve) akan terbuka sehingga fluida keluar

dari ruang pompa menuju saluran keluar (outlet). Pada saat bersamaan katup masuk

(inlet valve) akan tertutup untuk menjaga fluida yang terdapat pada ruang pompa

tidak kembali ke sumbernya [18].

1
Gambar 2.3 Pompa Air Diafragma R385 [19]

Pada penelitian ini, penulis menggunakan mini water pump berupa pompa R385

yang merupakan salah satu pompa air jenis diafragma. Pompa R385 termasuk pompa

multifungsi karena dapat digunakan untuk menyiram tanaman, membuat air mancur

atau air terjun, mengganti air tangki ikan pada akuarium, bahkan dapat digunakan

sebagai pompa galon air mineral dan keperluan-keperluan lainnya. Pompa air ini

bekerja dengan tenang karena memiliki tingkat suara di bawah 30 db. Pompa R385

ini memiliki tekanan air yang cukup kuat, yaitu dengan flow air sebesar 700ml.30s -1.

Terdapat semprotan dengan bahan plastik ABS yang cukup kuat sehingga dapat

menahan tekanan air yang cukup tinggi didalamnya [20, 21].

1
2.3 Mikrokontroler Arduino

Arduino merupakan sebuah mikrokontroler single-board bersifat open source

yang. dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan para penggunanya terutama

dalam bidang elektronika. Arduino didesain dari dua bagian utama yaitu sebuah

perangkat keras yang menggunakan processor Atmel AVR dan sebuah perangkat

lunak berupa Integrated Development Environment (IDE) yang berjalan pada

komputer. Perangkat lunak tersebut berguna untuk menulis dan meng-upload kode

perintah dari komputer ke board Arduino [22].

Arduino merupakan mikrokontroler yang mudah untuk dipelajari sehingga

banyak pemula yang memilih menggunakan Arduino dalam proses awal untuk

mempelajari elektronika hingga robotika. Tidak hanya pemula, orang-orang

profesional pun menggunakan Arduino untuk mengembangkan suatu aplikasi

elektronika. Oleh karena itu, pada saat ini Arduino menjadi mikrokontroler yang

sangat popular di seluruh kalangan [23].

Alasan utama yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena

sifatnya yang open source, baik untuk hardware maupun software-nya sehingga bisa

dengan bebas di-download dan di-install secara gratis. Namun terdapat juga beberapa

kelebihan Arduino diantaranya adalah pada perangkat keras Arduino terdapat

bootloader yang akan menangani upload program dari komputer, Arduino sudah

memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki

port serial/RS323 bisa menggunakannya, dan Arduino memiliki modul siap pakai

(shield)

1
yang bisa ditancapkan pada board Arduino, seperti shield GPS, Ethernet, SD Card,

dll. Sedangkan pada perangkat lunaknya terdiri dari bahasa pemograman berupa

Bahasa C yang disederhanakan dengan batuan pustaka-pustaka (library) Arduino

yang cukup lengkap [23].

Gambar 2.4 Arduino UNO [24]

Adapun mikrokontroler yang dipakai pada penelitian kali ini adalah

mikrokontroler jenis Arduino Uno. Arduino Uno adalah suatu perangkat keras

berbasis mikrokontroler ATMEGA 328 yang terdiri dari 14 pin input/output digital

dengan 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM; 6 pin input analog;

USB koneksi; power, ICSP, dan tombol reset [25].

2.4 IDE (Integrated Development Environment) Arduino

IDE Arduino merupakan bagian software opensorce yang memungkinkan kita

untuk memprogram bahasa Arduino menggunakan bahasa C. Pada IDE terdapat

contoh program dan library untuk pengembangan program. IDE software

Arduino yang
1
disebut dengan sketch. Bias dilihat pada gambar dibawah. Nampak sebuah sketch

yang terdiri dari beberapa ikon yang cukup sederhana dan mudah dipahami cara

penggunaannya [26].

Gambar 2.5 Sketch Arduino IDE

Tabel 2.1 Bagian sketch Arduino IDE

Nama Bagian Penjelasan

Pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah compile.


Verify Proses Verify/Compile berfungsi untuk memverifikasi source
code yang nantinya akan di-upload ke mikrokontroler.
Tombol ini berfungsi untuk meng-upload sketch ke board
Upload
Arduino. Apabila kita mengklik tombol upload, maka secara

1
langsung source code akan di Verify (verifikasi) yang
kemudian akan di-upload ke board Arduino.
New Membuat sketch baru.
Membuka sketch yang pernah dibuat dengan ekstensi
Open
penyimpanan berupa ‘file.ino’
Save Menyimpan sketch, tapi tidak disertai proses Compile.

Serial Monitor Interface untuk komunikasi seial.

Sketch Bagian untuk menuliskan program atau perintah.

Menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif pada


Line Number
sketch.
Berisi informasi dari source code yang kita kerjakan. Ketika
Konsol meng-verify source code dan terdapat kesalahan (error)
maka akan tampil pada bagian ini.
Berisi informasi dari proses yang dikerjakan, seperti
Keterangan Aplikasi
“Compiling”, “Uploading”, “Done Uploading”, dan lainnya.

Port Berisi informasi port yang dipakai oleh board Arduino.

IDE sendiri sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi

kode biner dan meng-upload kedalam memory mikrokontroler pada Arduino. Pada

board inilah para pengguna menuliskan atau mengedit program dalam bahasa C yang

pada akhirnya di-compile menjadi kode biner yang dapat dipahami oleh

mikrokontroler yang kemudian di-upload atau dikirimkan ke dalam memori

mikrokontroler pada Arduino.

2
2.5 Bluetooth HC-05

Bluetooth merupakan teknologi komunikasi wireless yang beroperasi pada

frekuensi 2,4 GHz untuk pertukaran data suatu perangkat dengan jarak terbatas.

Teknologi ini memiliki kelemahan berupa jangkauannya yang pendek dan

kemampuan transfer data yang rendah [27]. Jarak jangkauannya hanya sekitar 10

meter [28]. Modul Bluetooth yang paling sering digunakan ialah tipe HC-05 yang

terdiri dari 6 pin konektor, yang tiap pin konektor memiliki fungsi yang berbeda-

beda. Berikut gambar dari modul Bluetooth HC-05.

Gambar 2.6 Bluetooth HC-05 [29]

Modul Bluetooth HC-05 merupakan modul Bluetooth yang dapat bekerja

sebagai slave (penerima) maupun master (pengirim). HC-05 memiliki 2 mode

konfigurasi, yaitu dengan AT mode yang berfungsi untuk melakukan konfigurasi dari

HC-05 dan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth

dengan piranti lainnya [28]. Interface yang biasa digunakan adalah serial RXD, TXD,

VCC dan GND.

2
Modul Bluetooth HC-05 bekerja dengan supply tegangan sebesar 3,3V sebagai VCC.

Pin TX dari modul bluetooth disambungkan ke pin RX pada mikrokontroler,

begitupun untuk pin RX pada modul Bluetooth disambungkan dengan pin TX pada

mikrokontroler.

Gambar 2.7 Sambungan Antara Bluetooth HC-05 Dengan Arduino [30]

2.6 Smartphone Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux

yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan

fasilitas open-source bagi para penggunanya untuk mengembangkan berbagai

inovasi, baik terhadap sistem operasinya maupun pengembangan aplikasinya. Di

dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem aplikasi Android. Pertama yang

mendapat dukungan penih dari Google atau Google Mail Service (GSM) dan kedua

adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau

dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2
Pada saat ini kebanyakan vendor-vendor smartphone memproduksi smartphone

dengan sistem operasi berupa android. Hal tersebut dikarenakan android merupakan

sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh

vendor manapun. Pesatnya pertumbuhan android selain faktor yang disebutkan

sebelumnya adalah karena android itu sendiri merupakan platform yang sangat

lengkap baik itu sistem operasinya, aplikasinya, tool pengembangan, market aplikasi

android serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas open source di dunia,

sehingga android terus berkembang pesat baik dari segi teknologi maupun segi

jumlah device yang ada di dunia [31].

2.7 RemoteXY

RemoteXY merupakan suatu aplikasi interface yang biasa digunakan sebagai

papan kontrol melalui smartphone atau tablet. Terdapat dua sistem di dalamnya, yaitu

editor interface untuk papan kontrol yang terletak di website RemoteXY.com, serta

aplikasi seluler yang mengubungkan interface ke mikrokontroler. Aplikasi ini

memudahkan penggunanya dalam menghubungkan mikrokontroler Arduino dengan

smartphone melalui komunikasi suatu modul. RemoteXY mendukung komunikasi

beberapa modul, yaitu modul bluetooth HC-05 dan HC-06, modul wifi ESP8266, dan

Ethernet Shield W5100. Kemudian OS dari smartphone yang dapat mendukung

aplikasi ini ialah Android dan IOS.

2
Gambar 2.8 Tampilan RemoteXY pada Website

Penggunaan aplikasi ini sangat mudah, pada wesite RemoteXY pengguna

diharapkan membuat skema dari interface yang diinginkan. Setelah membuat

interface di editor visual, pengguna akan mendapatkan source kode untuk

mikrokontroler Arduino. Kode tersebut menyediakan struktur untuk interaksi antara

program dengan papan kontrol. Untuk mengelola interface tersebut melalui

smartphone Android, pengguna diharapkan sudah memasang aplikasi RemoteXY

pada smartphone Android [32, 33].

2
Gambar 2.9 Cara Kerja RemoteXY [32]

2
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian “Rancang Bangun Alat penakar minuman Kopi Otomatis

Menggunakan Mini Water Pump Dengan Kontrol Android” dilaksanakan mulai dari

bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan Desember 2019. Adapun tempat penelitian

dilaksanakan di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang terletak di jalan Ir. H. Juanda No.95, Ciputat, Cempaka Putih, Kota Tangerang

Selatan, 15412.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Dalam perancangan alat penakar minuman kopi otomatis dubutuhkan beberapa

alat dan bahan yang berfungsi sebagai media pendukung penelitian. Berikut adalah

alat dan bahan yang digunakan:

Tabel 3.1 Alat dan bahan penelitian

No. Alat dan Bahan Keterangan

1 Laptop/Komputer/PC 1 Unit

2 Mikrokontroler Arduino Uno 1 Buah

3 Arduino IDE Versi 1.8.9

4 Bluetooth HC-05 1 Buah

2
5 Smartphone Android 1 Unit

6 Aplikasi RemoteXY Versi Pro

7 Mini Water Pump 3 Buah

8 Motor driver 3 Buah

9 Kabel Adaptor 12 V 1 Buah

10 Kabel Serial 1 Buah

11 Kabel Jumper Secukupnya

12 Tabung Ukur 1 Buah

13 Gelas Ukur 1 Buah

14 Timbangan Digital 1 Buah

15 Stopwatch 1 Buah

16 Penggaris 1 Buah

17 Kelereng 1 Buah

18 Galon 2 Liter 2 Buah

19 Botol 500 ml 1 Buah

20 Kotak Container/Box 1 Buah

3.3 Tahap dan Alur Penelitian

Penelitian ini meliputi beberapa tahapan. Tahapan tersebut terdiri dari

perancangan alat, pembuatan program, hingga pengujian alat. Adapun tahapan

keseluruhan dapat dilihat dari gambar berikut ini:

2
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

3.3.1 Persiapan

Pada tahap ini merupakan proses studi pustaka yang dilakukan untuk mencari

informasi yang digunakan sebagai bahan referensi dari beberapa datasheet, buku,

jurnal ilmiah dan tugas akhir yang berhubungan dengan alat penelitian.

3.3.2 Perancangan Dan Pembuatan Alat Penelitian

Terdapat tiga bagian perancangan yang dibuat untuk menjadikan sebuah alat

penakar minuman kopi otomoatis, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan

perancangan perangkat lunak (software).

2
1. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Skema perancangan hardware pada alat penakar minuman kopi otomatis dapat

dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.2 Rancangan hardware

Kemudian dilanjut dengan tahapan pembuatan alat, dimana tahap pembuatan

alat ini dibagi menjadi 2 yaitu:

 Pengujian komponen yang digunakan untuk mengetahui karakteristik juga

performa dari komponen tersebut.

 Pembuatan alat sesuai dengan skema alat yang telah dibuat sebelumnya.

2. Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan software untuk alat penakar minuman kopi otomatis ini

menggunakan aplikasi RemoteXY sebagai interface atau papan kontrol melalui

2
smartphone dengan bantuan komunikasi berupa Bluetooth HC-05. Kemudian

memprogramnya menggunakan Arduino IDE sesuai dengan sistem yang diinginkan.

Berikut flowcart sistem kerja perangkat lunak yang akan dirancang:

Gambar 3.3 Flowchart software

3
3.3.3 Pengujian Alat

Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan alat penelitian, akan

dilanjut dengan tahap pengujian secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengetauhi

kesesuaian alat penakar tersebut dengan standar sistem yang diinginkan.

3.3.4 Analisa Data

Tahapan ini merupakan tahapan bagaimana pompa bekerja sebagai alat penakar.

Analisa yang dapat dilakukan yaitu menganalisa debit masing-masing pompa dengan

membandingkan volume yang dihasilkan tiap detiknya, membandingkan akurasi

takaran dari masing-masing pompa dengan cara membandingkan nilai volume

seharusnya dengan nilai volume yang dihasilkan oleh pompa, mengukur koefisien

viskositas dari tiga jenis minuman yang digunakan, mengetahui pengaruh viskositas

terhadap proses penakaran, dan mengetahui pengaruh ketinggian suatu fluida

terhadap tekanan hidrostatisnya.

3.4 Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data pada alat penakar minuman kopi otomatis ini

diperoleh dengan melakukan beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian karakteristik

masing- masing pompa, pengujian akurasi takaran dari alat, pengujian pengaruh

viskositas terhadap proses penakaran, hingga pengaruh tekanan hidrostatis terhadap

proses penakaran.

3
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat penakar minuman kopi otomatis ini bertujuan untuk memudahkan proses

pembuatan minuman kopi. Alat ini disertai dengan proses takaran otomatis

menggunakan mini water pump yang bekerja dengan kontrol android, sehingga

orang- orang dapat menikmati minuman kopi sesuai dengan seleranya masing-

masing. Beberapa hal yang dianalisa pada penelitian ini terdiri dari karakterisasi

masing-masing pompa, akurasi takaran dari masing-masing pompa, pengaruh

viskositas terhadap proses penakaran, nilai koefisien viskositas masing-masing fluida,

hingga pengaruh tekanan hidrostatis terhadap proses penakaran.

4.1 Hasil Perancangan Hardware Dan Software

Perancangan hardware untuk alat penakar minuman kopi otomatis ini

menggunakan tiga mini water pump sebagai komponen penakar, dimana masing-

masing bagian masukan pompa diletakkan pada tiga jenis minuman yang berbeda.

Pompa tersebut dihubungkan ke adaptor sebagai tegangan input. Kemudian

menggunakan mikrokontroler berupa Arduino Uno dan Bluetooth HC-05 sebagai

transmisi data sehingga dapat digunakan secara digital melalui smartphone Android.

Berikut hail dari perancangan hardware dari penelitian ini:

3
Gambar 4.1 Hasil Perancangan Hardware

Selain perancangan hardware, terdapat pula perancangan software.

Perancangan software berfungsi untuk menentukan cara kerja dari alat penakar

minuman kopi tersebut. Software yang digunakan berupa Arduino IDE yang

dihubungkan dengan aplikasi pada smartphone android berupa RemoteXY. Dengan

menggunakan aplikasi RemoteXY tersebut, orang-orang dapat mengontrol jumlah

takaran dari masing- masing jenis minuman sehingga menghasilkan minuman yang

mereka inginkan atau dapat dikatakan sesuai dengan selera mereka. Tampilan dari

RemoteXY dapat dilihat pada gambar 4.2:

3
Gambar 4.2 Hasil Perancangan Software

4.2 Hasil Pengujian Karakteristik Pompa

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pompa R385 yang memiliki peran

utama dalam proses penakaran. Pengujian pompa R385 dilakukan untuk mengetahui

karakteristik dari masing-masing pompa, yang mana nantinya akan digunakan untuk

proses penakaran pada alat. Pengujian terhadap pompa dilakukan setelah

mengkalibrasi pompa terlebih dahulu dengan cara menjalankan pompa agar fluida

mengisi ruang kosong pada penampang atau saluran.

4.2.1 Pengujian Karakteristik Melalui Perbandingan Volume Terhadap

Waktu Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan pompa dengan motor driver,

kemudian dihubungkan ke mikrokontroler Arduino. Pompa memiliki dua bagian yang

masing-masing bagiannya telah dipasangkan sebuah selang sebagai saluran air, pada

3
bagian masukannya diletakkan pada galon 2 liter yang berisi air dan bagian

keluarannya diletakkan pada gelas ukur. Pada Arduino IDE dibuat suatu program

untuk mengaktifkan pompa tiap satu detiknya, lalu diukur volume yang dihasilkan

tiap detiknya menggunakan gelas ukur. Berikut data pengujian karakteristik dari tiga

pompa:

Tabel 4.1 Pengujian Karakteristik Pompa

Pengujian Karakteristik Pompa


Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3
Waktu
Percobaan Volume Debit Volume Debit Volume Debit
(s)
(ml) (ml.s-1) (ml) (ml.s-1) (ml) (ml.s-1)
1 1 32 32 29 29 31 31
2 2 62 31 57 28,5 61 30,5
3 3 94 31,33 88 29,33 93 31
4 4 125 31,25 117 29,25 121 30,25
5 5 156 30,66 145 29 150 30
6 6 184 30,71 175 29,16 179 29,83
7 7 215 30,75 204 29,14 208 29,71
8 8 246 30,66 233 29,13 237 29,63
9 9 276 30,7 262 29,11 267 29,66
10 10 307 30,6 290 29 299 29,9
Ʃ Debit (ml.s )
-1
310,28 290,63 301,49
-1
Debit Rata-Rata (ml.s ) 31,03 29,06 30,15

Pengujian Karakteristik Pompa 1


35
33 32
31 31 31.33 31.25
30.66 30.71 30.75 30.66 30.7 30.6
29
27
Debit

25

0306090120 150 180 210 240 270 300 330


Volume (ml)

Gambar 4.3 Pengujian Karakteristik Pompa 1

3
Pengujian Karakteristik pompa 2
35
33
31
29
29.33 29.25 29 29.1629 .1429.13 29.11 29
27
Debit 29 28.5
25

0 50 100 150 200 250 300 350


Volume (ml)

Gambar 4.4 Pengujian Karakteristik Pompa 2

Pengujian Karakteristik Pompa 3


35
33
31 31 31
30.5 30.25 30 29.832 9.7129.63 29.66 29.9
29
27
Debit

25

0 50 100 150 200 250 300 350


Volume (ml)

Gambar 4.5 Pengujian Karakteristik Pompa 3

Tabel 4.1 merupakan hasil pengujian karakteristik pompa yang dilakukan

dengan mencatat tiap kenaikan volume per detiknya sehingga dapat dihitung nilai

debit fluidanya berdasarkan persamaan 2.8. Kemudian gambar 4.3 sampai 4.5

merupakan perbandingan nilai debit terhadap kenaikan volume yang dihasilkan oleh

masing- masing pompa. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh nilai debit rata-rata

masing- masing pompa dengan cara membagi jumlah debit masing-masing pompa

dengan banyak data yang diuji. Diperoleh nilai debit rata-rata pompa 1 sebesar

31,03 ml.s-1,

3
pompa 2 sebesar 20,06 ml.s-1, sedangkan pompa 3 sebesar 30,15 ml.s-1. Nilai debit

rata- rata tersebut merupakan nilai karakteristik dari masing-masing pompa yang

nantinya akan digunakan sebagai set point untuk proses penakaran.

Fluida yang mengalir melalui suatu penampang memiliki kecepatan fluida (laju

aliran). Kecepatan fluida (laju aliran) dapat diperoleh berdasarkan persamaan 2.11,

yaitu dengan membandingan debit aliran fluida dengan luas penampangnya. Nilai

debit masing-masing pompa sudah diketahui sebelumnya dan luas penampang dari

selang yang digunakan dapat diukur dengan rumus luas lingkaran, diperoleh sebesar

28,26 mm2. Oleh karena itu diperoleh nilai kecepatan fluida dari masing-masing

pompa sebesar, pompa 1 sebesar 1,062 m.s-1; pompa 2 sebesar 1,026 m.s-1; sedangkan

pompa

3 sebesar 1,096 m.s-1.

4.2.2 Pembuktian Terhadap Nilai Karakteristik Pompa

Pada tahap pengujian karakteristik pompa, peneliti melakukan pembuktian

terhadap nilai karakteristik debit yang telah didapatkan sebelumnya. Pembuktian ini

dilakukan dengan membuat program penakaran berupa mengkalikan nilai

karakteristik debit masing-masing pompa dengan volume yang diinginkan pada

Arduino IDE, lalu membandingkan nilai volume seharusnya dengan nilai volume

yang dihasilkan oleh pompa. Berikut data pengujian karakteristik pompa berdasarkan

massa zat cairnya:

3
Tabel 4.2 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1

Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1


Terhadap Takaran Pada Gelas Ukur (32g)/20 ml
Percobaan Volume (ml) Massa Total (gr) Massa Air (gr)
1 20 52 20
2 40 72 40
3 60 92 60
4 80 112 80
5 100 132 100
Ʃ 300 300

Tabel 4.3 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 2

Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 2


Terhadap Takaran Pada Gelas Ukur (32g)/20 ml
Percobaan Volume (ml) Massa Total (gr) Massa Air (gr)
1 20 52 20
2 40 72 40
3 60 93 61
4 80 113 81
5 100 133 101
Ʃ 300 303

Tabel 4.4 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 3

Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 3


Terhadap Takaran Pada Gelas Ukur (32g)/20 ml
Percobaan Volume (ml) Massa Total (gr) Massa Air (gr)
1 20 52 20
2 40 72 40
3 60 92 60
4 80 112 80
5 100 133 101
Ʃ 300 301

Pengujian ini dilakukan dengan mengukur massa tabung ukur terlebih dahulu

untuk proses kalibrasi, dimana tabung ukur memiliki massa sebesar 32 gram. Setelah

3
mengetahui massa dari tabung ukur, peneliti mulai melakukan pengujian terhadap

massa air setiap kenaikan 20 ml. Massa air merupakan massa total dikurang dengan

massa tabung ukurnya. Satuan dari massa air sendiri berupa gram, yang mana nilai 1

gram air sama dengan 1 ml air. Alasan peneliti mengukur volume menjadi massa

untuk memastikan bahwa data pengukuran volume menggunakan tabung ukur sesuai,

menghindari ketidaktelitian peneliti dalam melihat batasan volume pada tabung ukur.

Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1


120 100
100 y = x R² = 1
60 80
80
Massa air

60
40 40
20 20
0

02040 60 80 100 120


Volume (ml)

Gambar 4.6 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1

Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 2


120
101 100
y = 1.015x - 0.3 81
R² = 0.9999 80
61 60
Massa air

40
40
20
20 0

02040 60 80 100 120


Volume (ml)

Gambar 4.7 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 2

3
Pembuktian Nilai Karakterstik Pompa 3
120
101 100
y = 1.01x - 0.4 80
R² = 0.9999 80
60

Massa air
60 40
40 20
20 0

02040 60 80 100 120


Volume (ml)

Gambar 4.8 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 3

Dari gambar 4.8 tersebut, dapat dilihat perbandingan antara volume yang

diinginkan dengan massa air yang dihasilkan berbanding lurus. Hal tersebut

dikarenakan massa air yang diperoleh sesuai dengan volume yang diinginkan.

Pengujian tersebut dilakukan dengan mengamati volume keluaran tiap 20 ml.

selanjutnya dapat dihitung nilai kesalahan dari masing-masing pompa sebagai

berikut:

𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 1 = | 300 − 300


× 100%| = 0%
300
300 − 303
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 2 = | × 100%| = 1%
300
300 − 301
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 3 = | × 100%| = 0,33%
300
Dari nilai kesalahan rata-rata masing-masing pompa terebut dapat diketahui

nilai ketelitian dari masing-masing pompa. Pompa 1 memiliki ketelitian pompa

sebesar 100%, pompa 2 sebesar 99% dan pompa 3 sebesar 99,67%.

4
4.3 Hasil Pengujian Takaran Alat

Setelah mendapatkan karakteristik dari masing-masing pompa, peneliti

melanjutkan pengujian terhadap alat penakar. Pada pengujian ini, peneliti telah

merancang bangun alat penakar dengan sistem kontrol melalui aplikasi RemoteXY

pada android, dimana pompa 1 untuk variabel gula, pompa 2 untuk variabel susu, dan

pompa 3 untuk variabel kopi. Dengan demikian, peneliti melakukan pengujian

terhadap karakteristik dari alat penakar ini. Penentuan karakteristik dari alat penakar

ini dapat dilihat melalui pengujian keakurasian proses penakaran.

4.3.1 Hasil Pengujian Takaran Alat Dengan Fluida Sejenis

Pengujian ini dilakukan dengan memberikan variabel berupa jumlah volume

keluaran yang diinginkan melalui kontrol aplikasi RemoteXY pada android. Dimana

pada Arduino IDE dibuat sebuah persamaan berupa jumlah keluaran masing-masing

pompa berdasarkan perkalian nilai karakteristik debit masing-masing pompa dengan

variabel volume yang diinginkan. Berikut data pengujian keakurasian alat dalam

proses penakaran dengan fluida sejenis:

4
Tabel 4.5 Pengujian takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (a)

Pengujian Takaran Alat


(pompa1 20 ml, Pompa2 20 ml, Pompa3 20 ml)
Percobaan Volume Seharusnya(ml) Volume Pengujian(ml)
1 60 58
2 60 58
3 60 58
4 60 58
5 60 57

Tabel 4.6 Pengujian takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (b)

Pengujian Takaran Alat


(pompa1 30 ml, pompa2 60 ml, pompa3 20 ml)
Percobaan Volume Seharusnya (ml) Volume Pengujian (ml)
1 110 109
2 110 109
3 110 108
4 110 108
5 110 107

Tabel 4.7 Pengujian Takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (c)

Pengujian Takaran Alat


(pompa1 40 ml, pompa2 70 ml, pompa3 30 ml)
Percobaan Volume Seharusnya (ml) Volume Pengujian (ml)
1 140 137
2 140 139
3 140 137
4 140 138
5 140 137

Pada pengujian ini peneliti memasukkan variabel jumlah volume untuk masing-

masing pompa melalui aplikasi RemoteXY pada android. Pengujian ini dilakukan

4
dengan membandingkan volume keluaran dari pompa dengan volume seharunya.

Dimana untuk melihat keakurasiannya dapat dilihat dari nilai kesalahan alatnya,

300 − 289
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑎 = | × 100%| = 3,66%
300
550 − 541
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑏 = | × 100%| = 1,64%
550
700 − 688
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑐 = | × 100%| = 1,71%
700
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kesalahan alat yaitu pada

saat pompa diam, udara akan masuk ke dalam selang keluaran yang menyebabkan

terjadinya gaya dorong terhadap fluida yang terdapat dalam selang, sehingga fluida

dalam selang tersebut akan menetes keluar. Sedangkan pompa bekerja hanya

berdasarkan karakteristiknya. Oleh karenan itu, terdapat sedikit ketidak sesuaian

takaran.

Dari nilai kesalahan alat tersebut dapat diketahui nilai ketelitian dari alatnya.

Pengujian a memiliki ketelitian alat sebesar 96,34%, pengujian b sebesar 98,36% dan

pengujian c sebesar 98,29%.

4.3.2 Hasil Pengujian Takaran Alat Dengan Tiga Jenis Fluida

Pada pengujian ini dilakukan sama halnya dengan pengujian takaran

sebelumnya namun pada pengujian ini menggunakan jenis fluida yang berbeda, yaitu

larutan kopi, larutan susu, dan larutan gula. Berikut data pengujian keakurasian alat

dalam proses penakaran:

4
Tabel 4.8 Pengujian Takaran Alat Dengan Tiga Jenis Fluida

Percobaan Percobaan Percobaan


Volume 1 2 3
Kontrol Kesalahan
Seharusnya Volume Volume Volume
Komposisi Fluida Alat(%)
(ml) Pengujian Pengujian Pengujian
(ml) (ml) (ml)
Larutan kopi 20 ml,
Larutan susu 10 ml, 30 29 29 29 3,33
Larutan gula 0 ml
Larutan kopi 0 ml,
Larutan susu 30 ml, 40 39 38 39 3,33
Larutan gula 10 ml
Larutan kopi 10ml,
Larutan susu 10 ml, 50 48 47 47 5,33
Larutan gula 30 ml
Larutan kopi 20 ml,
Larutan susu 20 ml, 60 58 58 59 2,77
Larutan gula 20 ml
Larutan kopi 30 ml,
Larutan susu 30 ml, 80 79 78 78 2,08
Larutan gula 20 ml
Larutan kopi 50 ml,
Larutan susu 30 ml, 100 97 98 98 2,33
Larutan gula 20 ml
Larutan kopi 40 ml,
Larutan susu 60 ml, 120 118 119 119 1,11
Larutan gula 20 ml
Larutan kopi 50 ml,
Larutan susu 70 ml, 150 149 148 147 1,33
Larutan gula 30 ml
Larutan kopi 70 ml,
Larutan susu 80 ml, 180 177 178 179 1,11
Larutan gula 30 ml
Larutan kopi 80 ml,
Larutan susu 90 ml, 200 199 198 197 1
Larutan gula 30 ml

Pada pengujian ini peneliti memasukkan variabel jumlah volume untuk masing-

masing pompa dengan jenis variabelnya masing-masing melalui aplikasi RemoteXY

pada android, dimana variabelnya berupa kopi, susu, dan gula. Pengujian ini

dilakukan

4
dengan membandingkan volume keluaran dari pompa dengan volume seharusnya.

Peneliti menguji dengan memberikan jumlah variabel yang beragam kemudian

melihat nilai keakurasian alat dari nilai kesalahan alat yang diperoleh. Kesalah alat

dari tiap percobaan memiliki nilai yang berbeda-beda, hal tersebut dapat disebabkan

oleh beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kesalahan alat tersebut, yaitu

kecepatan fluida mengalir, viskositas fluida, dan densitas suatu fluida.

Laju aliran yang dihasilkan tiap variabel berbeda karena panjang penampang

tiap variabel berbeda, selanjutnya viskositas masing-masing fluida bebeda sedangkan

diameter penampang yang digunakan sama besar [10]. Kemudian faktor

berkurangnya jumlah volume pada selang keluaran yang sebelumnya sudah

dijelaskankan pada pengujian takaran alat dengan fluida sejenis.

Pengaruh viskositas dapat dilihat melalui percobaan dengan komposisi (larutan

kopi 10 ml, larutan susu 10 ml, dan larutan gula 30 ml), dimana memeperoleh nilai

keselahan literatur terbesar yaitu 5,33% dengan ketelitiannya sebesar 94,67% karena

takaran terhadap variabel gula lebih banyak dibanding variabel lainnya. Sedangkan

untuk variabel (larutan kopi 80 ml, larutan susu 90 ml, dan larutan gula 30 ml),

dimana memperoleh nilai kesalahan alat sebesar 1% dengan ketelitiannya sebesar

99% karena takaran variabel susu dan kopi lebih banyak dibanding gula.

4
4.3.3 Hasil Pengukuran Koefisien Viskositas Masing-Masing Fluida

Metode yang digunakan untuk menghitung koefisien viskositas pada penelitian

ini menggunakan metode bola jatuh. Metode ini berdasarkan pada hukum Stokes,

yang mana bola dengan densitas ρ dan jari-jari r dijatuhkan ke dalam tabung berisi

suatu fluida yang kemudian akan dihitung nilai koefisien viskositasnya [13]. Nilai

koefisien viskositas dapat diperoleh berdasarkan persamaan 2.6, berikut tabel hasil

pengukurannya:

Tabel 4.9 Pengukuran Koefisien Viskositas

Kecepatan
Variabel Densitas Densitas Koefisien
Bola Jatuh
Fluida Bola(kg.m-3) Fluida(kg.m-3) Viskositas(Pa s)
(m.s-1)
Larutan
1000 0,3 0,52
kopi
Larutan
2265 1000 0,27 0,57
susu
Larutan
1057 0,2 0,74
gula

Dari tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai koefisian viskositas masing-masing

fluida berbeda, dimana gula memiliki nilai koefisien viskositas yang lebih besar

dibandingkan susu dan kopi. Dengan demikian pengujian penakaran pada variabel

(larutan kopi 10 ml, larutan susu 10 ml, dan larutan gula 30 ml) terbukti bahwa gula

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai kesalahan alat. Namun nilai

koefisien viskositas ketiga fluida tidak jauh berbeda. Viskositas dipengaruhi oleh

temperature suatu fluida [34]. Sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan

fluida dengan temperatur normal.

4
4.3.4 Hasil Pengujian Pengukuran Tekanan Hidrodtatis

Pada penelitian ini digunakan dua jenis tabung/botol yang berbeda, botol untuk

variabel kopi dan susu berupa botol 2 liter sedangkan botol untuk variabel gula

berupa botol 500 ml. Dimana dapat kita lihat perbedaan tekanan hidrostatis dari

kedua jenis botol tersebut. Berikur tabel hasil pengukuranya:

Tabel 4.10 Pengukuran Tekanan Hidrostatis Pada Botol 2L

Tekanan Hidrostatis 𝐏𝐡 pada botol 2L


Massa jenis (air = larutan susu = larutan kopi) : 1000 kg.m-3
Ketinggian Fluida (h) : 19 cm : 0.19 m
Ketinggian Fluida setelah kalibrasi selang (h) : 18 cm : 0.18 m
Percobaan Volume Keluaran (ml) Perubahan h(m) 𝐏𝐡 (N.m-2)
1 1800 0,165 1617
2 1600 0,15 1470
3 1400 0,135 1323
4 1200 0,12 1176
5 1000 0,105 1029

Tabel 4.11 Pengukuran Tekanan Hidrostatis Pada Botol 500 ml

Tekanan Hidrostatis 𝐏𝐡 pada botol 500ml


Massa jenis air : 1000 kg/m3, Massa jenis larutan gula : 1057 kg.m-3
Ketinggian Fluida (h) : 16 cm : 0,16 m
Ketinggian Fluida setelah kalibrasi selang (h) : 15 cm : 0,15 m
Volume Perubahan
Perubahan Ph air Ph larutan gula
Percobaan Keluaran hlarutan gula
hair (m) (N.m-2) (N.m-2)
(ml) (m)
1 440 0,145 0,143 1421 1481,28
2 390 0,135 0.132 1323 1367,33
3 340 0,125 0,124 1225 1284,46
4 290 0,115 0,113 1127 1170,52
5 240 0,107 0,104 1048.6 1077,29

4
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa semakin berkurangnya volume suatu

fluida dimana ketinggian fluida tersebut juga berkurang maka semakin kecil tekanan

hidrostatisnya. Sebagaimana persamaan 2.12, bahwa tekanan hidrostatis berhubungan

dengan massa jenis dan ketinggian suatu fluida dan ketinggian suatu fluida

berhubungan dengan volume suatu fluida, berdasarkan persamaan berikut:

𝑉 = 𝐴. ℎ

Pada pengujian dengan botol 2 L, massa jenis fluida antara air, larutan susu dan

larutan kopi sama yaitu 1000 kg.m-3, sehingga perubahan ketinggiannya pun sama.

Dimana pada ketinggian 0,16 m diperoleh tekanan hidrostatis sebesar 1617 N.m-2

sedangkan pada ketinggian 0,105 m diperoleh tekanan hidrostatis sebesar 1029 N.m -2.

Selanjutnya pada pengujian dengan botol 500 ml, massa jenis air sebesar 1000 kg.m-3

sedangkan larutan gula sebesar 1057 kg.m-3. Oleh karena itu nilai tekanan hidrostatis

yang diperoleh pun berbeda karenan nilai ketinggian fluida yang diperoleh pun juga

berbeda.

4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian yang telah dilakukan oleh

peneliti, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Telah berhasil merancang bangun sebuah alat penakar minuman kopi otomatis

menggunakan mini water pump yang berperan penting dalam proses penakaran,

sistem kontrol melalui Android dengan menggunakan transmisi data berupa

Bluetooth HC-05 berbasis Arduino Uno.

2. Karakteristik debit masing-masing fluida menjadi set point untuk proses penakaran.

Dengan nilai karakteristik debit pompa 1 sebesar 31,03 ml.s-1, pompa 2 sebesar

29,06 ml.s-1, dan pompa 3 sebesar 30,15 ml.s-1 diperoleh nilai kesalahan alat

dalam pengujian paling tingginya sebesar 5,33% dengan nilai ketelitian alat

sebesar 94,67%

3. Proses penakaran bekerja sesuai dengan yang diinginkan, namun terdapat

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses penakaran. Faktor utamanya

ialah volume fluida dalam penampang atau selang. Apabila volume fluida dalam

selang berkurang maka hasil penakaran pun tidak sesuai. Terdapat beberapa

faktor lainnya yaitu viskositas dan tekanan hidrostatis dari fluida tersebut.

4
5.2 Saran

Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan pengembangan terhadap

alat penakar ini, utamanya ialah mengkondisikan volume pada penampang, dimana

pada saat pompa tidak bekerja terdapat proses pemampatan sehingga tidak ada lagi

fluida yang keluar atau menetes.

5
DAFTAR PUSTAKA

[1] I. N. Rosi, "Rancang Bangun Alat Pembuat Minuman Kopi Otomatis


Menggunakan Konveyor," Ilmiah Mikrotek, vol. 2 No 4, pp. 35-45, 2017.

[2] H. A. T. M. K. S. M. N. T. S. Shinichi Demura, "Gender Differences in Coffee


Consumption and Its Effects in Young People," Food and Nutrition Sciences,
vol. 4, pp. 748-757, 2013.

[3] M. Naeli Farhaty, "Tinjauan Kimia Dan Aspek Farmakologi Senyawa Asam
Klorogenat pada Biji Kopi : Review," Farmaka, vol. 14 No 1, pp. 214-226.

[4] H. L. Wachamo, "Review on Health Benefit and Risk of Coffee Consumption,"


Medicinal & Aromatic Plants, vol. 5, no. 4, pp. 1-12, 2017.

[5] N. N. M. P. H. Siska Fibriliani Sahat, "Analisis Pengembangan Ekspor Kopi Di


Indonesia," Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, vol. 5 No 1, pp. 63-89,
2016.
[6] M. R. E. P. Rahanda Abdillah Kurniawan, "Mesin Pembuat Kopi Berbasis
Mikrokontroler," EEPIS Final Project, pp. 1-5, 2012.

[7] S. P. A. T. Ery Ansari Siregar, "Rancang Bangun Mesin Pembuat Minuman


Cepat Saji Otomatis Berbasis Arduino Dengan Kontrol Android," Proceeding
Applied Business and Engineering Conference (ABEC) , pp. 635-640, 2014.

[8] G. F. W. W. Nini Firmawati, "Rancang Bangun Mesin Pembuat Minuman Kopi


Otomatis Berbasis Arduino UNO dengan Kontrol Android," JITCE (Journal of
Information Technology and Computer Engineering), vol. 3 No 1, pp. 25-29,
2019.

[9] B. A. Kironoto, Statika Fluida, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.

[10] N. Asyiddin, "Fluid Flow Measurement," 2007. [Online]. Available:


http://piyushpanchal2007.mynetworksolutions.com/images/3._FLOW.pdf.
[Accessed 26 November 2019].

[11] D. J. F. Gabriel, Fisika Kedokteran, Jakarta: EGC, 1996.

[12] E. Yazid, Kimia Fisika Untuk Paramedis, Jakarta: Erlangga, 2005.

[13] M. Ir. Endang Juliastuti, Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga, 2002.

5
[14] T. K. G. D. H. L. P. N. V. K. D. K. Y. R. Dabir S. Viswanath, Viscocity Of
Liquids: Theory, Estimation, Experiment, And Data, Netherlands: Springer,
2006.

[15] S. M. Suhendra, Konsep Dasar Dan Aplikasi Mekanika Fluida Bidang Teknik
Mesin, Ponorogo, Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

[16] Ubaedilah, "Analisis Kebutuhan Jenis Dan Spesifikasi Pompa Untuk Suplai Air
Bersih Di Gedung Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor," Teknik Mesin,
vol. 5 No 3, pp. 119-127, 2016.

[17] R. E. F. Sri Hartanto, "Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air Otomatis
Berbasis Arduino ATMEGA328P," Ilmiah Elektrokrisna, vol. 7 No 3, pp. 1-13,
2016.

[18] R. B. E. A. W. R. F. d. F. A. Setyo Pranoto, "Pompa Diafragma," pp. 1-18,


April 2016.

[19] T. Toserba, "Pompa Air Mancur Mini DC 12V R385 Untuk Akuarium Kolam
Ikan," Tokopedia, [Online]. Available:
https://www.tokopedia.com/twentytwotoserba/pompa-air-mancur-mini-dc-12v-
r385-untuk-akuarium-kolam-ikan. [Accessed 20 November 2019].

[20] "R385 Diaphragm Mini Water Pump," HandsOn Technology, [Online].


Available: https://handsontec.com/index.php/product/r385-diaphragm-mini-
water-pump-12vdc/. [Accessed 10 November 2019].

[21] "R385 High Lift Pump DC 12V Self-Priming Diaphragm Pump for Aquarium,
DIY," Hacktronics, [Online]. Available: https://hacktronics.co.in/water-
pump/r385-high-lift-water-pump-dc12v-self-priming-diaphragm-pump-for-
aquarium-diy. [Accessed 10 November 2019].

[22] D. B. R. Ahmad Fatoni, "Perancangan Prototype Sistem Kendali Lampu


Menggunakan Handphone Android Berbasis Arduino," Prosisko, vol. 1, pp. 23-
29, 2014.

[23] A. Risal, Mikrokontroler Dan Interface, Makassar: Universitas Negeri


Makassar, 2017.

[24] I. Enthusiast, "Arduino UNO Home Automation Using Bluetooth HC05


Module," Arduino, 16 August 2017. [Online]. Available:
https://create.arduino.cc/projecthub/iot-enthusiast/arduino-uno-home-

5
automation-using-bluetooth-hc05-module-12f2aa. [Accessed 20 November
2019].

[25] O. H. Andi Adriansyah, "Rancang Bangun Prototype Elevator Menggunakan


Microcontroler Arduino ATMEGA 328P," Teknologi Elektro, vol. 4 No 3, pp.
100-112, 2013.

[26] Y. M. Dinata, "Dasar-Dasar Arduino," in Arduino Itu Pintar, Jakarta, Kompas


Gramedia, 2016, pp. 1-5.

[27] S. R. S. S. D. J. M. S. M. Reynold Rumimper, "Rancang Bangun Alat


Pengontrol Lampu Dengan Bluetooth Berbasis Android," Teknik Elektro dan
Komputer, vol. 5 No 3, pp. 24-33, 2016.

[28] W. Deni Erlansyah, "Rancang Bangun Alat Deteksi Kehadiran Orang," Ilmiah
MATRIK, vol. 18 No.2, pp. 179-190, 2016.

[29] B. B, "HC-05 Serial Bluetooth Module," ElectroSome, 11 January 2018.


[Online]. Available: https://electrosome.com/hc-05-serial-bluetooth-module/.
[Accessed 20 November 2019].

[30] Millerman4487, "View Serial Monitor Over Bluetooth," Arduino, 15 April


2019. [Online]. Available:
https://create.arduino.cc/projecthub/millerman4487/view- serial-monitor-over-
bluetooth-fbb0e5. [Accessed 26 November 2019].
[31] N. S. H, Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis
Android, vol. 4 No 2, Bandung: Informatika, 2012, pp. 135-144.

[32] "How It Works," RemoteXY, [Online]. Available:


http://remotexy.com/en/help/. [Accessed 15 November 2019].

[33] "Use RemoteXY for Android Communication," Arduino, 19 September 2016.


[Online]. Available: https://forum.arduino.cc/index.php?topic=262419.0.
[Accessed 15 November 2019].

[34] D. F. Young, Mekanika Fluida, Jakarta: Erlangga, 2004.

[35] J. M. S. N. I. S. D. I. S. S. Y. M. Vivien Fathuroya ST.MT, Fisika Dasar Untuk


Ilmu Pangan, Malang: UB Press, 2017.

[36] S. T. Astuti Salim, Fisika Dasar 1, Yogyakarta: Deepublish, 2018.

5
[37] D. T. N. Arief Wisnu Wardhana, "Pengontrolan Motor Stepper Menggunakan
Driver DRV 8825 Berbasis Signal Square Wave dari Timer Mikrokontroler
AVR," Nasional Teknik Elektro, vol. 7 no.1, pp. 80-89, 2018.

5
LAMPIRAN

Lampiran 1 Program Karakteristik Pompa Setiap Satu Detik

Lampiran 2 Program Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa

5
5
Lampiran 3 Program Alat Penakar Minuman Kopi

5
Lampiran 4 Hardware Alat Penakar Minuman Kopi

Anda mungkin juga menyukai