(Mesin Kopi) Adelia Citra Hasanah-Fst
(Mesin Kopi) Adelia Citra Hasanah-Fst
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)
Oleh:
2020 M/ 1441 H
RANCANG BANGUN ALAT PENAKAR MINUMAN KOPI
OTOMATIS MENGGUNAKAN MINI WATER PUMP DENGAN
KONTROL ANDROID
Skripsi
Oleh :
NIM 11150970000028
TEKNOLOGI
JAKARTA
2020 M / 1441 H
i
ii
ii
i
ABSTRAK
Penyajian minuman kopi di kedai-kedai saat ini masih dilakukan secara manual,
dimana penyajian tersebut harus memperkirakan takaran terhadap bahan-bahannya.
Namun, ada sebagian orang yang tidak menyukai hasil takaran dari penyajian
tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang suatu alat otomatis untuk
menakar tiga jenis fluida berupa kopi, susu, dan gula agar menghasilkan segelas
minuman kopi sesuai dengan takaran yang diinginkan, sehingga orang-orang dapat
menikmati minuman kopi sesuai dengan seleranya masing-masing. Tujuan dari
penelitian ini agar alat penakar otomatis tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi
sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin terjun ke dunia industri
juga sebagai alternatif dari proses penyajian minuman kopi. Proses penakarannya
menggunakan mini water pump yang nantinya alat tersebut dapat dikontrol melalui
Android. Masing- masing pompa memiliki karakteristik yang berbeda-beda dilihat
dari laju alirannya. Karakteristik masing-masing pompa tersebut menjadi set point
untuk proses penakaran. Dimana pompa 1 memiliki nilai karakteristik sebesar 31,03
ml.s-1, pompa 2 sebesar 29,06 ml.s-1, pompa 3 sebesar 30,15 ml.s-1 dan diperoleh nilai
kesalahan alat dalam pengujian paling tingginya sebesar 5,33% dengan nilai ketelitian
alat sebesar 94,67%. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses penakaran
diantaranya ialah laju aliran, viskositas dan tekanan hidrostatis dari fluida tersebut.
Kata Kunci: Android, Bluetooth HC-05, Fluida, Mini Water Pump, Penakaran
Otomatis
v
ABSTRACT
The serving of coffee drinks in stores is currently still done manually, where the
serving must estimate the quantities of the ingredients. However, there are some
people who do not like the results of the serving. Therefore, in this study, an
automatic device was designed to measure three types of fluids in the form of coffee,
milk, and sugar to produce a glass of coffee in accordance with the desired amount so
that people can enjoy coffee drinks according to their tastes. The purpose of this study
is that the automatic measuring device has a high enough accuracy so that it can be
utilized by people who want to enter the industrial world as well as an alternative to
the process of serving coffee drinks. The burning process uses a mini water pump
which later can be controlled via Android. Each pump has different characteristics
seen from the flow rate. The characteristics of each pump become a set point for the
dosing process. Where pump 1 has a characteristic value of 31.03 ml.s-1, pump 2 is
29.06 ml.s-1, pump 3 is
30.15 ml.s-1 and the highest value of tool error in testing is 5.33% with the accuracy
value of the tool is 94.67%. There are several factors that influence the dosing process
including the flow rate, viscosity and hydrostatic pressure of the fluid.
Keywords: Android, Automatic Dosing, Bluetooth HC-05, Fluid, Mini Water Pump
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta
para keluarganya, para sahabat dan para pengikut-pengikutnya, yang telah membawa
manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.
Dengan Kontrol Android” tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai
pihak, baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materiil serta doa
yang tiada henti- hentinya untuk peneliti.
2. Segenap keluarga besar yang telah menyemangati dan men-support dalam
penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Tati Zera, M. Si selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan arahan
kepada penulis.
4. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.
5. Ibu Elvan Yuniarti, M. Si selaku pembimbing I, serta sebagai dosen di
Instrumentasi yang telah sabar dalam membimbing, memberikan banyak ilmu
serta memberikan banyak masukan kepada peneliti terkait penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Ambran Hartono, M. Si selaku pembimbing II yang telah
v
membimbing, memberikan saran yang membangun dan memberikan motivasi
kepada peneliti.
7. Para dosen-dosen Program Studi Fisika yang telah memberikan ilmu-ilmunya
selama perkuliahan.
8. Teman-teman Instrumentasi 2015 yang selalu memberikan support, doa, serta
teman-teman Fisika UIN angkatan 2015 yang senantiasa memberikan semangat
dan bantuannya kepada penulis.
Kesalahan diri sendiri yang paling besar bukanlah kegagalan, tetapi berhenti
dan menyerah sebelum merasakan keberhasilan. Oleh karena itu, penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dikarenakan kerterbatasan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak yang dapat disampaikan melalui alamat e-mail penulis
adeliaactr@gmail.com. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
v
DAFTAR ISI
i
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 24
3.2 Alat dan Bahan Penelitian 24
3.3 Tahap dan Alur Penelitian 25
3.3.1 Persiapan 26
3.3.2 Perancangan Dan Pembuatan Alat Penelitian 26
3.3.3 Pengujian Alat 29
3.3.4 Analisa Data 29
3.4 Metode Pengambilan Data 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.1 Hasil Perancangan Hardware Dan Software 30
4.2 Hasil Pengujian Karakteristik Pompa 32
4.2.1 Pengujian Karakteristik Pompa 32
4.2.2 Pembuktian Terhadap Nilai Karakteristik Pompa 35
4.3 Hasil Pengujian Takaran Alat 39
4.3.1 Hasil Pengujian Takaran Alat Dengan Fluida Sejenis 39
4.3.2 Hasil Pengujian Takaran Alat Dengan Tiga Jenis Fluida 41
4.3.3 Hasil Pengukuran Koefisien Viskositas Masing-Masing Fluida 44
4.3.4 Hasil Pengujian Pengukuran Tekanan Hidrodtatis 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 53
x
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
pada waktu bersantai [1]. Terdapat beberapa alasan utama seseorang mengkonsumsi
kopi, yaitu untuk mencegah rasa kantuk, relaksasi pikiran, rasanya nikmat, hingga
alasan kesehatan [2]. Sebagai minuman, kopi memiliki banyak kandungan kimia
yang berdampak pada kesehatan, ada yang bersifat positif maupun negatif [3, 4].
tercatat bahwa konsumsi kopi Indonesia periode 2016/2017 mencapai 4,6 juta
kemasan dan berada di urutan ke-6 negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia.
dalam Uni Eropa dengan konsumsi lebih dari 42,6 juta kemasan. Adapun produksi
kopi di Indonesia pada 2017 mencapai 10,92 juta kemasan, dimana turun dari tahun
sebelumnya yang mencapai 11,49 juta kemasan. Sementara produsen kopi terbesar di
semakin banyak pula kedai-kedai yang menyajikan berbagai menu dari kopi tersebut.
1
komoditas kopi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor [5]. Tetapi untuk dapat
menikmati kopi dari kedai-kedai tersebut merogoh kocek yang tidak sedikit, dimana
segelas kopi susu setara dengan satu hingga dua bungkus nasi kotak untuk dimakan.
harus serba instan dan efesien. Sedangkan dalam penyajian minuman kopi di kedai-
kedai masih dilakukan secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama.
Disamping itu juga, penyajian kopi secara manual harus memperkirakan takaran
terhadap bahan-bahannya seperti kopi, gula, dan susu. Karena takaran yang tidak
sesuai akan menghilangkan rasa nikmat dari minuman kopi itu sendiri [6].
pembuat kopi otomatis yang bertujuan untuk mengubah suatu kegiatan yang manual
tersebut.
Penakaran atau biasa disebut dengan pengukuran merupakan salah satu kegiatan
yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan yang
melakukan penakaran ialah mengukur volume suatu zat cair, yang mana dalam
volume zar cair menggunakan gelas ukur. Sedangkan penakaran secara otomatis
banyak terdapat pada dunia industri, yaitu pengisian zat cair ke dalam botol atau
galon, penakaran komposisi bahan untuk dijadikan suatu produk, hingga proses
pengisian bahan bakar minyak (BBM). Tujuan dari proses penakaran itu sendiri ialah
2
Sebelumnya Irfan pada tahun 2017 telah merancang alat pembuat minuman
kopi otomatis menggunakan konveyor. Minuman kopi yang dihasilkan alat ini
berdasarkan dengan tombol yang ditekan, berupa pilihan rasa seperti kopi manis, kopi
pahit, dan kopi krim. Dimana prosesnya menggunakan screw conveyor untuk
menjalankan gelas pada rasa yang dipilih, motor servo dan LDR untuk proses
pengisian gelas [1]. Rahanda Abdilla dkk pada tahun 2012 telah merancang mesin
pembuat kopi berbasis mikrokontroler. Minuman kopi yang dihasilkan alat ini sama
halnya dengan perancangan alat oleh Irfan yaitu menu dipilih dengan cara menekan
tombol. Namun yang membedakannya ialah pada penelitian ini masih terdapat proses
Motor DC [6].
Ery Ansari dkk pada tahun 2014 telah merancang mesin pembuat minuman
cepat saji otomatis berbasis Arduino dengan kontrol Android. Minuman kopi yang
dihasilkan alat ini berdasarkan dengan menu yang dipilih pada android dengan
untuk menjalankan gelas pada rasa yang dipilih, motor servo dan infrared untuk
proses pengisian gelas [7]. Kemudian Nini Firmawati dkk pada tahun 2019 telah
merancang mesin pembuat minuman kopi otomatis berbasis Arduino uno dengan
kontrol android. Minuman kopi yang dihasilkan alat ini berdasarkan dengan menu
yang dipilih pada android dengan bantuan transmisi data oleh Bluetooth HC-06.
kemudian solenoid valve dan solenoid doorlock merupakan kran otomatis yang
3
digunakan untuk proses pengisian kopi [8].
4
Berdasarkan peneltian sebelumnya, maka perlu ditingkatkannya sistem dari alat
pembuat minuman kopi otomatis agar lebih lengkap dan mudah digunakan. Dalam
penelitian ini, peneliti berinovasi merancang alat pembuat minuman kopi otomatis
pump, sehingga orang-orang dapat menikmati minuman kopi sesuai dengan seleranya
melalui aplikasi yang dibuat dan direalisasikan pada alat penakar minuman kopi
Bangun Alat Penakar Minuman Kopi Otomasis Menggunakan Mini Water Pump
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik beberapa
5
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus maka peneliti membatasi pokok masalah dari
1. Alat ini dibuat dengan tiga buah tabung/botol yang berisi jenis larutan berbeda
dengan temperatur normal, yang terdiri dari kopi, susu, dan gula.
smartphone android.
1. Merancang hardware dan software dari alat penakar minuman kopi otomatis.
1. Menjadi suatu alternatif dari alat penakar minuman kopi, yang sebelumnya
6
2. Mempermudah masyarakat yang ingin terjun ke dunia industri dalam bidang
kuliner, terkhusus minuman. Karena alat penakar yang peneliti rancang sangat
dalam bentuk sistematika penelitian skripsi. Sistem yang digunakan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI, berisi bab-bab yang mengandung dasar teori yang
disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan, dasar teori ini nantinya akan menjadi
tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan, tahapan penyusunan, perancangan
rancangan hardware maupun software, hasil uji coba, hasil rancangan serta
7
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Fluida
Fluida adalah suatu zat yang ketika diberikan gaya terhadapnya, maka zat
tersebut akan berubah bentuk secara kontinu karena tidak mampu menahan gaya,
meski sekecil apa pun gaya tersebut bekerja. Fluida merupakan suatu zat yang dapat
mengalir, dapat berupa zat cair maupun zat gas [9]. Terdapat beberapa faktor utama
yang mempengaruhi laju aliran suatu fluida dalam pipa, yaitu: kecepatan fluida
1. Kecepatan Fluida
Kecepatan suatu fluida bergantung pada tekanan udara yang memaksa fluida
mengalir melalui pipa. Semakin besar tekanan udara maka semakin cepat laju aliran
fluida (semua faktor lain tetap konstan), dan akibatnya volume aliran semakin besar
pula. Ukuran pipa juga mempengaruhi laju aliran [10]. Semakin pendek suatu pipa,
sedangkan diameter pipa sama, maka fluida yang mengalir melalui pipa tersebut akan
P = Po + Ph = Po + 𝜌. 𝑔. ℎ
8
Pembuktian: 𝑄1 = 𝑄2 (2.1)
2. Viskositas Fluida
terhadap perubahan bentuk dan ukuran daya tahan flluida terhadap gaya gesek.
Dalam zat cair, kekentalan disebabkan oleh gaya kohesi antara partikel zat cair [12].
Semakin kental suatu fluida maka semakin sulit fluida tersebut untuk mengalir.
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut
koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns.m-2 atau Pascal
salah satunya ialah metode bola jatuh. Dimana metode ini merupakan metode yang
sering digunakan karena lebih mudah dan sederhana dibandingkan metode lainnya
[14]. Metode ini berdasarkan pada hukum Stokes, yang mana bola dengan densitas
ρ dan
9
jari-jari r dijatuhkan ke dalam tabung berisi suatu fluida yang kemudian akan dihitung
2𝑟2𝑔(𝜌𝑏−𝜌𝑙)
𝜂= 9𝑣 (2.6)
3. Densitas Fluida
mengkarakteristikkan massa sebuah sistem fluida. Nilai kerapatan suatu fluida dapat
diperoleh melalui perbandingan antara massa fluida (m) dengan volume fluida (V),
yang nilainya bervariasi sesuai dengan jenis fluidanya [13]. Perubahan temperatur
dan tekanan memberikan pengaruh cukup besar terhadap kerapatan gas dan pengaruh
𝑚
𝜌=
𝑉 (2.7)
1
2.1.1 Hukum Aliran Fluida
Apabila suatu fluida mengalir melalui pipa dengan diameter penampang yang
bervariasi, maka volume yang mengalir akan sama pada tiap titik. Oleh demikian,
kecepatan aliran fluida akan meningkat pada penampang yang menyempit, dapat
Debit aliran suatu fluida (Q) merupakan banyaknya fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tiap satuan waktu. Hal tersebut dinyatakan sebagai persamaan
berikut:
𝑉
𝑄=
𝑡 (2.8)
Volume suatu fluida tersebut diperoleh dari luas penampang (A) dikalikan dengan
panjangnya (s):
𝑉 = 𝐴. 𝑠 (2.9)
Ketika digabungkan
menjadi,
𝐴.𝑠 (2.10)
𝑄= 𝑡
𝑠
Namun, karena diketahui bahwa merupakan kecepatan (v). maka persamaan debit
𝑡
menjadi:
1
𝑄 = 𝐴. 𝑣 (2.11)
1
2.1.2 Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya suatu fluida
terhadap suatu bidang pada kedalaman tertentu. Besarnya tekanan tersebut tergantung
pada ketinggian suatu zat cair, massa jenis dan percepatan gravitasi. Tekanan
Ph = 𝜌. 𝑔. ℎ (2.12)
Pompa adalah salah satu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan
(fluida) dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan pada cairan
yang dipindahkan, yaitu dari tekanan yang lebih rendah ketekanan yang lebih tinggi
dari cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi
tersebut dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek
[16, 17].
bagian masuk berupa pengisapan (suction) dengan bagian keluar berupa melepaskan
1
(discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik
dari suatu sumber energi (penggerak) menjadi energi kinetik (kecepatan). Energi
mekanik yang diberikan alat tersebut berguna untuk memindahkan cairan dan
tekanan yang besar, yang beroperasi oleh bantuan motor, mesin dan sejenisnya.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pompa memiliki bentuk yang berbeda,
antara lain jenis atau jumlah bahan cairan (fluida) yang dialirkan, proses pemakaian,
tinggi atau jarak pengangkutan, serta tekanan yang dibutuhkan dan sebagainya.
Pompa diafragma terdiri dari diafragma atau membran yang bekerja bolak-balik
untuk menghisap dan mendorong suatu fluida dalam ruang pompa dan sebuah katup
di masing-masing saluran untuk menjaga agar arah alirah fluida sesuai dengan
fleksibel. Pada gambar di bawah, dapat dilihat skema dan cara kerja dari sebuah
Komponen tersebut digerakkan secara mekanik oleh suatu motor dan roda eksentrik.
1
Gambar 2.2 Skema Pompa Diafragma [18]
suatu fluida, katup masuk (inlet valve) akan terbuka sehingga fluida terhisap
memenuhi ruang pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada saat bersamaan katup
keluar (outlet valve) akan tertutup untuk menjaga fluida yang sudah terisi di saluran
keluar (outlet) sehingga tidak terhisap kembali ke ruang pompa. Sedangkan gambar B
menunjukkan ketika diafragma bergerak maju untuk mendorong suatu fluida dari
ruang pompa, dimana katup keluar (outlet valve) akan terbuka sehingga fluida keluar
dari ruang pompa menuju saluran keluar (outlet). Pada saat bersamaan katup masuk
(inlet valve) akan tertutup untuk menjaga fluida yang terdapat pada ruang pompa
1
Gambar 2.3 Pompa Air Diafragma R385 [19]
Pada penelitian ini, penulis menggunakan mini water pump berupa pompa R385
yang merupakan salah satu pompa air jenis diafragma. Pompa R385 termasuk pompa
multifungsi karena dapat digunakan untuk menyiram tanaman, membuat air mancur
atau air terjun, mengganti air tangki ikan pada akuarium, bahkan dapat digunakan
sebagai pompa galon air mineral dan keperluan-keperluan lainnya. Pompa air ini
bekerja dengan tenang karena memiliki tingkat suara di bawah 30 db. Pompa R385
ini memiliki tekanan air yang cukup kuat, yaitu dengan flow air sebesar 700ml.30s -1.
Terdapat semprotan dengan bahan plastik ABS yang cukup kuat sehingga dapat
1
2.3 Mikrokontroler Arduino
dalam bidang elektronika. Arduino didesain dari dua bagian utama yaitu sebuah
perangkat keras yang menggunakan processor Atmel AVR dan sebuah perangkat
komputer. Perangkat lunak tersebut berguna untuk menulis dan meng-upload kode
banyak pemula yang memilih menggunakan Arduino dalam proses awal untuk
elektronika. Oleh karena itu, pada saat ini Arduino menjadi mikrokontroler yang
Alasan utama yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena
sifatnya yang open source, baik untuk hardware maupun software-nya sehingga bisa
dengan bebas di-download dan di-install secara gratis. Namun terdapat juga beberapa
bootloader yang akan menangani upload program dari komputer, Arduino sudah
memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki
port serial/RS323 bisa menggunakannya, dan Arduino memiliki modul siap pakai
(shield)
1
yang bisa ditancapkan pada board Arduino, seperti shield GPS, Ethernet, SD Card,
dll. Sedangkan pada perangkat lunaknya terdiri dari bahasa pemograman berupa
mikrokontroler jenis Arduino Uno. Arduino Uno adalah suatu perangkat keras
berbasis mikrokontroler ATMEGA 328 yang terdiri dari 14 pin input/output digital
dengan 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM; 6 pin input analog;
Arduino yang
1
disebut dengan sketch. Bias dilihat pada gambar dibawah. Nampak sebuah sketch
yang terdiri dari beberapa ikon yang cukup sederhana dan mudah dipahami cara
penggunaannya [26].
1
langsung source code akan di Verify (verifikasi) yang
kemudian akan di-upload ke board Arduino.
New Membuat sketch baru.
Membuka sketch yang pernah dibuat dengan ekstensi
Open
penyimpanan berupa ‘file.ino’
Save Menyimpan sketch, tapi tidak disertai proses Compile.
kode biner dan meng-upload kedalam memory mikrokontroler pada Arduino. Pada
board inilah para pengguna menuliskan atau mengedit program dalam bahasa C yang
pada akhirnya di-compile menjadi kode biner yang dapat dipahami oleh
2
2.5 Bluetooth HC-05
frekuensi 2,4 GHz untuk pertukaran data suatu perangkat dengan jarak terbatas.
kemampuan transfer data yang rendah [27]. Jarak jangkauannya hanya sekitar 10
meter [28]. Modul Bluetooth yang paling sering digunakan ialah tipe HC-05 yang
terdiri dari 6 pin konektor, yang tiap pin konektor memiliki fungsi yang berbeda-
konfigurasi, yaitu dengan AT mode yang berfungsi untuk melakukan konfigurasi dari
dengan piranti lainnya [28]. Interface yang biasa digunakan adalah serial RXD, TXD,
2
Modul Bluetooth HC-05 bekerja dengan supply tegangan sebesar 3,3V sebagai VCC.
begitupun untuk pin RX pada modul Bluetooth disambungkan dengan pin TX pada
mikrokontroler.
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux
dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem aplikasi Android. Pertama yang
mendapat dukungan penih dari Google atau Google Mail Service (GSM) dan kedua
adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau
2
Pada saat ini kebanyakan vendor-vendor smartphone memproduksi smartphone
dengan sistem operasi berupa android. Hal tersebut dikarenakan android merupakan
sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh
sebelumnya adalah karena android itu sendiri merupakan platform yang sangat
lengkap baik itu sistem operasinya, aplikasinya, tool pengembangan, market aplikasi
android serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas open source di dunia,
sehingga android terus berkembang pesat baik dari segi teknologi maupun segi
2.7 RemoteXY
papan kontrol melalui smartphone atau tablet. Terdapat dua sistem di dalamnya, yaitu
editor interface untuk papan kontrol yang terletak di website RemoteXY.com, serta
beberapa modul, yaitu modul bluetooth HC-05 dan HC-06, modul wifi ESP8266, dan
2
Gambar 2.8 Tampilan RemoteXY pada Website
2
Gambar 2.9 Cara Kerja RemoteXY [32]
2
BAB III
METODE PENELITIAN
Menggunakan Mini Water Pump Dengan Kontrol Android” dilaksanakan mulai dari
bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan Desember 2019. Adapun tempat penelitian
yang terletak di jalan Ir. H. Juanda No.95, Ciputat, Cempaka Putih, Kota Tangerang
Selatan, 15412.
alat dan bahan yang berfungsi sebagai media pendukung penelitian. Berikut adalah
1 Laptop/Komputer/PC 1 Unit
2
5 Smartphone Android 1 Unit
15 Stopwatch 1 Buah
16 Penggaris 1 Buah
17 Kelereng 1 Buah
2
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
3.3.1 Persiapan
Pada tahap ini merupakan proses studi pustaka yang dilakukan untuk mencari
informasi yang digunakan sebagai bahan referensi dari beberapa datasheet, buku,
jurnal ilmiah dan tugas akhir yang berhubungan dengan alat penelitian.
Terdapat tiga bagian perancangan yang dibuat untuk menjadikan sebuah alat
penakar minuman kopi otomoatis, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan
2
1. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Skema perancangan hardware pada alat penakar minuman kopi otomatis dapat
Pembuatan alat sesuai dengan skema alat yang telah dibuat sebelumnya.
2
smartphone dengan bantuan komunikasi berupa Bluetooth HC-05. Kemudian
3
3.3.3 Pengujian Alat
dilanjut dengan tahap pengujian secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengetauhi
Tahapan ini merupakan tahapan bagaimana pompa bekerja sebagai alat penakar.
Analisa yang dapat dilakukan yaitu menganalisa debit masing-masing pompa dengan
seharusnya dengan nilai volume yang dihasilkan oleh pompa, mengukur koefisien
viskositas dari tiga jenis minuman yang digunakan, mengetahui pengaruh viskositas
Metode pengambilan data pada alat penakar minuman kopi otomatis ini
masing- masing pompa, pengujian akurasi takaran dari alat, pengujian pengaruh
proses penakaran.
3
BAB IV
Alat penakar minuman kopi otomatis ini bertujuan untuk memudahkan proses
pembuatan minuman kopi. Alat ini disertai dengan proses takaran otomatis
menggunakan mini water pump yang bekerja dengan kontrol android, sehingga
orang- orang dapat menikmati minuman kopi sesuai dengan seleranya masing-
masing. Beberapa hal yang dianalisa pada penelitian ini terdiri dari karakterisasi
menggunakan tiga mini water pump sebagai komponen penakar, dimana masing-
masing bagian masukan pompa diletakkan pada tiga jenis minuman yang berbeda.
transmisi data sehingga dapat digunakan secara digital melalui smartphone Android.
3
Gambar 4.1 Hasil Perancangan Hardware
Perancangan software berfungsi untuk menentukan cara kerja dari alat penakar
minuman kopi tersebut. Software yang digunakan berupa Arduino IDE yang
takaran dari masing- masing jenis minuman sehingga menghasilkan minuman yang
mereka inginkan atau dapat dikatakan sesuai dengan selera mereka. Tampilan dari
3
Gambar 4.2 Hasil Perancangan Software
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pompa R385 yang memiliki peran
utama dalam proses penakaran. Pengujian pompa R385 dilakukan untuk mengetahui
karakteristik dari masing-masing pompa, yang mana nantinya akan digunakan untuk
mengkalibrasi pompa terlebih dahulu dengan cara menjalankan pompa agar fluida
Waktu Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan pompa dengan motor driver,
masing-masing bagiannya telah dipasangkan sebuah selang sebagai saluran air, pada
3
bagian masukannya diletakkan pada galon 2 liter yang berisi air dan bagian
keluarannya diletakkan pada gelas ukur. Pada Arduino IDE dibuat suatu program
untuk mengaktifkan pompa tiap satu detiknya, lalu diukur volume yang dihasilkan
tiap detiknya menggunakan gelas ukur. Berikut data pengujian karakteristik dari tiga
pompa:
25
3
Pengujian Karakteristik pompa 2
35
33
31
29
29.33 29.25 29 29.1629 .1429.13 29.11 29
27
Debit 29 28.5
25
25
dengan mencatat tiap kenaikan volume per detiknya sehingga dapat dihitung nilai
debit fluidanya berdasarkan persamaan 2.8. Kemudian gambar 4.3 sampai 4.5
merupakan perbandingan nilai debit terhadap kenaikan volume yang dihasilkan oleh
masing- masing pompa. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh nilai debit rata-rata
masing- masing pompa dengan cara membagi jumlah debit masing-masing pompa
dengan banyak data yang diuji. Diperoleh nilai debit rata-rata pompa 1 sebesar
31,03 ml.s-1,
3
pompa 2 sebesar 20,06 ml.s-1, sedangkan pompa 3 sebesar 30,15 ml.s-1. Nilai debit
rata- rata tersebut merupakan nilai karakteristik dari masing-masing pompa yang
Fluida yang mengalir melalui suatu penampang memiliki kecepatan fluida (laju
aliran). Kecepatan fluida (laju aliran) dapat diperoleh berdasarkan persamaan 2.11,
yaitu dengan membandingan debit aliran fluida dengan luas penampangnya. Nilai
debit masing-masing pompa sudah diketahui sebelumnya dan luas penampang dari
selang yang digunakan dapat diukur dengan rumus luas lingkaran, diperoleh sebesar
28,26 mm2. Oleh karena itu diperoleh nilai kecepatan fluida dari masing-masing
pompa sebesar, pompa 1 sebesar 1,062 m.s-1; pompa 2 sebesar 1,026 m.s-1; sedangkan
pompa
terhadap nilai karakteristik debit yang telah didapatkan sebelumnya. Pembuktian ini
Arduino IDE, lalu membandingkan nilai volume seharusnya dengan nilai volume
yang dihasilkan oleh pompa. Berikut data pengujian karakteristik pompa berdasarkan
3
Tabel 4.2 Pembuktian Nilai Karakteristik Pompa 1
Pengujian ini dilakukan dengan mengukur massa tabung ukur terlebih dahulu
untuk proses kalibrasi, dimana tabung ukur memiliki massa sebesar 32 gram. Setelah
3
mengetahui massa dari tabung ukur, peneliti mulai melakukan pengujian terhadap
massa air setiap kenaikan 20 ml. Massa air merupakan massa total dikurang dengan
massa tabung ukurnya. Satuan dari massa air sendiri berupa gram, yang mana nilai 1
gram air sama dengan 1 ml air. Alasan peneliti mengukur volume menjadi massa
untuk memastikan bahwa data pengukuran volume menggunakan tabung ukur sesuai,
menghindari ketidaktelitian peneliti dalam melihat batasan volume pada tabung ukur.
60
40 40
20 20
0
40
40
20
20 0
3
Pembuktian Nilai Karakterstik Pompa 3
120
101 100
y = 1.01x - 0.4 80
R² = 0.9999 80
60
Massa air
60 40
40 20
20 0
Dari gambar 4.8 tersebut, dapat dilihat perbandingan antara volume yang
diinginkan dengan massa air yang dihasilkan berbanding lurus. Hal tersebut
dikarenakan massa air yang diperoleh sesuai dengan volume yang diinginkan.
berikut:
4
4.3 Hasil Pengujian Takaran Alat
melanjutkan pengujian terhadap alat penakar. Pada pengujian ini, peneliti telah
merancang bangun alat penakar dengan sistem kontrol melalui aplikasi RemoteXY
pada android, dimana pompa 1 untuk variabel gula, pompa 2 untuk variabel susu, dan
terhadap karakteristik dari alat penakar ini. Penentuan karakteristik dari alat penakar
keluaran yang diinginkan melalui kontrol aplikasi RemoteXY pada android. Dimana
pada Arduino IDE dibuat sebuah persamaan berupa jumlah keluaran masing-masing
variabel volume yang diinginkan. Berikut data pengujian keakurasian alat dalam
4
Tabel 4.5 Pengujian takaran Alat Dengan Fluida Sejenis (a)
Pada pengujian ini peneliti memasukkan variabel jumlah volume untuk masing-
masing pompa melalui aplikasi RemoteXY pada android. Pengujian ini dilakukan
4
dengan membandingkan volume keluaran dari pompa dengan volume seharunya.
Dimana untuk melihat keakurasiannya dapat dilihat dari nilai kesalahan alatnya,
300 − 289
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑎 = | × 100%| = 3,66%
300
550 − 541
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑏 = | × 100%| = 1,64%
550
700 − 688
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑎𝑡 𝑐 = | × 100%| = 1,71%
700
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kesalahan alat yaitu pada
saat pompa diam, udara akan masuk ke dalam selang keluaran yang menyebabkan
terjadinya gaya dorong terhadap fluida yang terdapat dalam selang, sehingga fluida
dalam selang tersebut akan menetes keluar. Sedangkan pompa bekerja hanya
takaran.
Dari nilai kesalahan alat tersebut dapat diketahui nilai ketelitian dari alatnya.
Pengujian a memiliki ketelitian alat sebesar 96,34%, pengujian b sebesar 98,36% dan
sebelumnya namun pada pengujian ini menggunakan jenis fluida yang berbeda, yaitu
larutan kopi, larutan susu, dan larutan gula. Berikut data pengujian keakurasian alat
4
Tabel 4.8 Pengujian Takaran Alat Dengan Tiga Jenis Fluida
Pada pengujian ini peneliti memasukkan variabel jumlah volume untuk masing-
pada android, dimana variabelnya berupa kopi, susu, dan gula. Pengujian ini
dilakukan
4
dengan membandingkan volume keluaran dari pompa dengan volume seharusnya.
melihat nilai keakurasian alat dari nilai kesalahan alat yang diperoleh. Kesalah alat
dari tiap percobaan memiliki nilai yang berbeda-beda, hal tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kesalahan alat tersebut, yaitu
Laju aliran yang dihasilkan tiap variabel berbeda karena panjang penampang
kopi 10 ml, larutan susu 10 ml, dan larutan gula 30 ml), dimana memeperoleh nilai
keselahan literatur terbesar yaitu 5,33% dengan ketelitiannya sebesar 94,67% karena
takaran terhadap variabel gula lebih banyak dibanding variabel lainnya. Sedangkan
untuk variabel (larutan kopi 80 ml, larutan susu 90 ml, dan larutan gula 30 ml),
99% karena takaran variabel susu dan kopi lebih banyak dibanding gula.
4
4.3.3 Hasil Pengukuran Koefisien Viskositas Masing-Masing Fluida
ini menggunakan metode bola jatuh. Metode ini berdasarkan pada hukum Stokes,
yang mana bola dengan densitas ρ dan jari-jari r dijatuhkan ke dalam tabung berisi
suatu fluida yang kemudian akan dihitung nilai koefisien viskositasnya [13]. Nilai
koefisien viskositas dapat diperoleh berdasarkan persamaan 2.6, berikut tabel hasil
pengukurannya:
Kecepatan
Variabel Densitas Densitas Koefisien
Bola Jatuh
Fluida Bola(kg.m-3) Fluida(kg.m-3) Viskositas(Pa s)
(m.s-1)
Larutan
1000 0,3 0,52
kopi
Larutan
2265 1000 0,27 0,57
susu
Larutan
1057 0,2 0,74
gula
Dari tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai koefisian viskositas masing-masing
fluida berbeda, dimana gula memiliki nilai koefisien viskositas yang lebih besar
dibandingkan susu dan kopi. Dengan demikian pengujian penakaran pada variabel
(larutan kopi 10 ml, larutan susu 10 ml, dan larutan gula 30 ml) terbukti bahwa gula
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai kesalahan alat. Namun nilai
koefisien viskositas ketiga fluida tidak jauh berbeda. Viskositas dipengaruhi oleh
temperature suatu fluida [34]. Sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan
4
4.3.4 Hasil Pengujian Pengukuran Tekanan Hidrodtatis
Pada penelitian ini digunakan dua jenis tabung/botol yang berbeda, botol untuk
variabel kopi dan susu berupa botol 2 liter sedangkan botol untuk variabel gula
berupa botol 500 ml. Dimana dapat kita lihat perbedaan tekanan hidrostatis dari
4
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa semakin berkurangnya volume suatu
fluida dimana ketinggian fluida tersebut juga berkurang maka semakin kecil tekanan
dengan massa jenis dan ketinggian suatu fluida dan ketinggian suatu fluida
𝑉 = 𝐴. ℎ
Pada pengujian dengan botol 2 L, massa jenis fluida antara air, larutan susu dan
larutan kopi sama yaitu 1000 kg.m-3, sehingga perubahan ketinggiannya pun sama.
Dimana pada ketinggian 0,16 m diperoleh tekanan hidrostatis sebesar 1617 N.m-2
sedangkan pada ketinggian 0,105 m diperoleh tekanan hidrostatis sebesar 1029 N.m -2.
Selanjutnya pada pengujian dengan botol 500 ml, massa jenis air sebesar 1000 kg.m-3
sedangkan larutan gula sebesar 1057 kg.m-3. Oleh karena itu nilai tekanan hidrostatis
yang diperoleh pun berbeda karenan nilai ketinggian fluida yang diperoleh pun juga
berbeda.
4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Telah berhasil merancang bangun sebuah alat penakar minuman kopi otomatis
menggunakan mini water pump yang berperan penting dalam proses penakaran,
2. Karakteristik debit masing-masing fluida menjadi set point untuk proses penakaran.
Dengan nilai karakteristik debit pompa 1 sebesar 31,03 ml.s-1, pompa 2 sebesar
29,06 ml.s-1, dan pompa 3 sebesar 30,15 ml.s-1 diperoleh nilai kesalahan alat
dalam pengujian paling tingginya sebesar 5,33% dengan nilai ketelitian alat
sebesar 94,67%
ialah volume fluida dalam penampang atau selang. Apabila volume fluida dalam
selang berkurang maka hasil penakaran pun tidak sesuai. Terdapat beberapa
faktor lainnya yaitu viskositas dan tekanan hidrostatis dari fluida tersebut.
4
5.2 Saran
alat penakar ini, utamanya ialah mengkondisikan volume pada penampang, dimana
pada saat pompa tidak bekerja terdapat proses pemampatan sehingga tidak ada lagi
5
DAFTAR PUSTAKA
[3] M. Naeli Farhaty, "Tinjauan Kimia Dan Aspek Farmakologi Senyawa Asam
Klorogenat pada Biji Kopi : Review," Farmaka, vol. 14 No 1, pp. 214-226.
[9] B. A. Kironoto, Statika Fluida, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.
5
[14] T. K. G. D. H. L. P. N. V. K. D. K. Y. R. Dabir S. Viswanath, Viscocity Of
Liquids: Theory, Estimation, Experiment, And Data, Netherlands: Springer,
2006.
[15] S. M. Suhendra, Konsep Dasar Dan Aplikasi Mekanika Fluida Bidang Teknik
Mesin, Ponorogo, Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
[16] Ubaedilah, "Analisis Kebutuhan Jenis Dan Spesifikasi Pompa Untuk Suplai Air
Bersih Di Gedung Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor," Teknik Mesin,
vol. 5 No 3, pp. 119-127, 2016.
[17] R. E. F. Sri Hartanto, "Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air Otomatis
Berbasis Arduino ATMEGA328P," Ilmiah Elektrokrisna, vol. 7 No 3, pp. 1-13,
2016.
[19] T. Toserba, "Pompa Air Mancur Mini DC 12V R385 Untuk Akuarium Kolam
Ikan," Tokopedia, [Online]. Available:
https://www.tokopedia.com/twentytwotoserba/pompa-air-mancur-mini-dc-12v-
r385-untuk-akuarium-kolam-ikan. [Accessed 20 November 2019].
[21] "R385 High Lift Pump DC 12V Self-Priming Diaphragm Pump for Aquarium,
DIY," Hacktronics, [Online]. Available: https://hacktronics.co.in/water-
pump/r385-high-lift-water-pump-dc12v-self-priming-diaphragm-pump-for-
aquarium-diy. [Accessed 10 November 2019].
5
automation-using-bluetooth-hc05-module-12f2aa. [Accessed 20 November
2019].
[28] W. Deni Erlansyah, "Rancang Bangun Alat Deteksi Kehadiran Orang," Ilmiah
MATRIK, vol. 18 No.2, pp. 179-190, 2016.
5
[37] D. T. N. Arief Wisnu Wardhana, "Pengontrolan Motor Stepper Menggunakan
Driver DRV 8825 Berbasis Signal Square Wave dari Timer Mikrokontroler
AVR," Nasional Teknik Elektro, vol. 7 no.1, pp. 80-89, 2018.
5
LAMPIRAN
5
5
Lampiran 3 Program Alat Penakar Minuman Kopi
5
Lampiran 4 Hardware Alat Penakar Minuman Kopi