Anda di halaman 1dari 6

Pertanyaan :

Praktis

1. Seberapa mudah pengajar menggunakan metode ini?

Kemudahan dalam pengajaran sangat-sangat ditopang di Qiroati, karen aqiroati memiliki


disiplin ilmu yang sama. Jadi yg dimaksud disiplin yg sama itu baik di guru maupun sisinsatri
itu memiliki sandar yg sama, jadi sisi guru itu memalui proses pembinaan paling cepa selama
6 bulan dari yang saya tau. Kemudian untuk snatri tu harus menerapkan belajar tuntas, di
Qiroati ada satu modelbelajar yg tidak tertulis tapi dipraktekin di qiorati yaiti belajar tuntas
atau master learnging, itungannnya perhalaman santri membaca halaman 1 harus lancar
halaman 1 dulu bafru boleh berpindah kehalaman selanjutnya jadi tidak bleh ada toleransi
dalam pengajaran karena tolransi memberi beban itu salah satu dari dwuhkan atau yg
dinasehtakan oleh H Dachlan Salim Zarkasyi kalo kita terlaku toleran dengan anak, maka kita
seprti memberikan beban, dzohornya memberi hadiha tapi akikatnya membebabni santri.
Nanti ketika santri diuji oleh tim penguji ketika imtas tiak sesuai harapan. Karena cukup jelas
pengajaran di Qiroati itu tidak bertele tele, jadi kalau memamng jilid 1 ya jilid 1 sudah,
masing2 jilid sudah ada kurikulum.

2. Apakah siswa mudah mengikuti metode ini?

Ya, mudah. intinya yg metode yg ada dan memang tidak banyak mengaamiperubahan
apalagi perubahan prinsip itu gaada jadi emang seperti itu.

3. Berapa lama pengajar memahami dan menggunakan metode ini?

Durasi minimal itu karena secar itungan kasar bukan karena apa2, pengaar juga dikenalkan
pada disiplin qiroati bagi sanatri, belajarvsambil memalkukan itu terjadi di guru. Jadi
misalnya seorang guru hanya bisa membaca paling banyak selancar lancarnya 5 hlaman
dalam proses pembinaan itu juga yg diterapkan pada santri, ketika santri lancar membaca di
tode hanya palng banyak 5 halaman. Kemudian bisa betrlanjut ke halaman selanjutnya, kalo
kita kalkulasiin senin – ahad itukan 7 hari ya dibagi 44 halaman, sekotornya2 itungan , itu
ngebut bgt. Dalam 5 hari bisa ngabisin 25 halaman, berarti dalm sebuan bisa sampi 1 jilid
setngah lah, itu sejnejis2 nya guru dan sejenius2nya santri.

Jadi metode diluar qiroati toleran misalkan hurf boleh dibaca panjang, kalo di qiroati a ba ya
aba bukan aaaabaaa jai ketukan. Kebijaksaanan guru jug ada tapi untuk pemelajaran, ada
hal2 yg harus disingkarkan dulu salahbenar, pendektannya haus sperti itu. Orang diluar
mungkin berlebihan hamzah tidak slebar utu kasroh tidak senyengir itu dhmmah btidak
semaju itu bibirnya tapi itu oedekatan. Agar ketika sudah membaca diluar metode anak ini
bisa dengan tartil ,outputnya mereka tidak usah susah2 lagi membenarkan bacaan meraka
karena terbiasa dengan yang benar.

Lagi2 ini nyambung lagi dengan dawuh beliau “jangan mewariskan bacaan yang salah karena
yang benar itu mudah”.
Efisien

1. Berapa alokasi waktu yang diperlukan dalam 1 pertemuan?

75 menit :

Diawali dengan klasikal besar 15 menit (semua santri tana terkuecuali, membaca bersama
sama materi penunjang dan membuka pelajaran, bisa dibagi perhar misalnya temanya
surat2 pendek, doa harian, bacaan sholat tergantung trdisi lembaga itu)

Kemudian klasikal kecil 15 menit (satri dikembalika ke kelas masing2, bersama guru jilid
membaca peraga besar, peraga besar adalah untuk dibaca bersama2 dan diapndu dengan
tidak dituntun. Ini khasnya qiroati, dalam Qiroti guru didoktrin untuk daktun tiwasgas.
Daktun tidak menuntun, untuk membaca peraga besar kemduian tiwasgas ketika 30 menit
selanjutnya untuk perag kecil.)

Kemudian membaca peraga kecil 30 menit (membaca peraga kecil yaitu buku, sntri
dipersilakan untuk membaca buku qiroati sesuai dengan jilidnya, nah disini tiwasgas teliti,
guru2 harus benar2 cermat menyimak baccaan santri, kemudian was waspada potensi2
kesalahan harus bisa dianalisa/diklasifikasi dulu, misalkna dijilid 1 kita ketemu huruf2 yg
untuk lidah orang indo itu sulit misalnya sho , dho, ha, kho, a’, gho itukan asing ditelinga di
Indonesia, disini diperlukan kewaspaadaan ketelitian lebih umum. Tegas apabila santri itu
salah maka ya harus mengulang, kalimat yang dimaksud. Misalnya harusnya dibaca
aaalamiinaa, tapi dibca ngalamina itu harus diulang sampai dia bisa baca alaaimna dengan
benar, ketika batas untuk metdologi sndiir batas kesalahan itu maksimal perhalaman 3x
kesalahan, mialkna 3x kesalahan masih diulang itu tidak diluluskan amskdunya dtiak
dilanjutkan ke halaman berikutnya, nanti peraga kecil ada ujiannya

Kmuddian membaca peraga besar lagi 15 menit (jadi pearaga itu tempatnya justru yang
membuat qiroati itu sepsial jadi kalo meihat ada metode lain yg menggunakan peraga besar
kemungkinan besar etdoe itu belajar dari iroati atau pernah menjadi bagian dari qiroti
kemudiian berpisah, itu karena kekhasan qiroati diitu. Dia gajualan buku tapi jualan ilmu ini
terdengar klise tapi emamng seperti itu, qiroaoati itu yg pentingnadalah busa baca quran
denan lancar kalo istilahnya kyai dahlan itu bagus nagjinya. Sambil diulang2 juga qiratitidak
julana buku, kalo pake qiorati datengkan gurunya atau dateng ke lmbaga yg menggunakan
qiroati jadi peraga itu 2x. 15 menit pertama, 15 menit kedua. Kalo dijaksel snediir utuk
peraga itu dibaca habis 15 menit pertama habis, kemudian 15 menit yg terakhir untuk
bacaan kebalikannya halaman terakhir hingga ke halaman pertama, gamesti perga harus
dibaca 1 lembar atau 1 halaman yapi pergaa habis dibaca di 30 menit itu. Setelah itu
tergantung kebijaksaan gurnya, mau dibubarkan kelanya atau dikumpulkan lagi itu bebas
dari lembaganya. Intinya 75 menit yg disebutkan barusan itu tidak dikurang2i ditambah
boleh asal tidak menyunat esensi yg telah djileaskn dibelkang, jadi memang disiplinnya sperti
itu.
Dijaksel makhroj udah ada tenaganya, skrng dibebrap lembaga membuka makhroj. Pasca
anak2 dan pembinaan orang dewasa.

2. Berapa biaya yang diperlukan dalam pembelajaran selama 1 level?

100rb itu uang pendaftaran (kas tpq, seragam, buku jilid 1)

50rb untuk spp

Karena masih pandemi seragam belum diadakan lagi. Kemudian khotmul quran itu biaya nya
opsional, tergantung lembaga masing. Dulu di smearang ada acara khotmul Quran orangtua
cuman nyumbang esteh dan jadi acaranya, acara ini sangat penting biar anak punya
kebanggan kalo dia dah selesai ngaji dan siap untuk membaca quran lebih giat lagi setelah
dia selesai dari qiroati. Kalo di attaqwa sendiri orang tua membayarkan nominal tertentu dan
ada kebjakan terntnu bagi yg gak mampu nanti akan ada subisidi silang, ini kearifan lembaga
ya diluar metode. Untuk khotmul quran agenda standrnya erdiri : 1.pembacaan adaduha
sampe annas kemudian alfatihah albaqoroh ayatterkahir ditutp dengan doa prosesi awalnya
oleh santri, adasungkeman

Kalo digru diqiroati guru jadi ada standar, bacanya tudakh segini jangan kurnag kalo kurnag
jgn jadi grur pembinanan dulu, Ada forum khusus guru ngaji kumpul setiap bulan namanya
majelis mualimin quran setiap bulan guru ngaji dikumpulkan oleh kooridtnator agar bisa
bertukar pikiran, saling koreksi juga karena ada simaan juga, ditutup khotmul quran dari
perwakilan2 lembaga di siatuyu wilaah, dilembaga sendiri melkasakan mmq tapi leboh
dinami tdak dipatok 1 hari 1 juz karen jumlah gurunya juga seidkit iu juga kualti kontrol
untuk guru, itu tradisi lembaga aja walaupun mmq disarankan oleh kyai dahlan.

3. Berapa lama siswa bisa membaca Al-Qur’an dengan metode ini?

Teorinya paling cepat itu selama 2 tahun, ini bisa dicari di yutub penuturan ustadz bunyamin
dahlan anak kyai dahlan ketika menghandiri khotmulmquran di metro lampung
menurutbpemuyan beliau orang2 disan berhasil mengadakan setelah mengjar santri selama
8 bulan dari 2 tahun rat2 pling cepat, mereka bisa 2 bulan. Formulanya samina wathona,
untul jkr sendiri durasi belajarnya da yg hampir, karena kondii jkt ya ada yg bisa 4 , 5 tahun
belajar. Jadi ekskul disekolah ada itu. Untuk pembelian buku perbuku dihargai dijkt 10rb
untuk buku qiroati, materi penunjang dijual 15rb. Materi penunjang sah2 aja difotocop tapi
dilingkup terbatas saja. Untuk buku jilid ada larangan khusus dari kyai dahlan ini yg juga
melatarbelakangi lahirnya iqro, buku kitu kalo ga sampe rusak bgt atau hlang tu tidak boleh
beli, jadi sistemnya itu beli sekali aja untuk seterusnya. Kalo misalna si santri jilid 1 ke jilid 2
jaid gaboleh lagi beli buku jilid 1, ntuk fotocopy buku qiorati pun sebenarnya dilarang.
Foovopy buku dilarang keras oleh kyai dahlan, memperbanyak tanpa seizin sangat2
diharamkan stilahnya dan itu bisa cdicermati tanbih di awal jilid qiroati.

4. Apakah diperlukan media untuk mengajarkan metode ini?

Peraga besar untuk TPQ berbentuk kertas

Peraga pra TK itu bentuknya peraga khas

Peraga kecil

Efektif

1. Apa yang dimaksud dengan bisa membaca Al-Qur’an menurut metode ini?

Membaca quran bisa dikatan setelah jilid 6. ada materi tambahan yaitu ghorib musykilat
dan tajwid. Ust zainuri di jaksel targetnya anak sudah bisa ngaji sudah bagus, usia santri di
jaksel 7-11 tahun, targetnya kalo keburu gede dan gaada haraoan untik ikut imtas yg penting
bisa baca quran.

Makhroj huruff, panjang pendek, bacaan yg dipandang sulit, tajwid (dengng, panjang penek,
nun sukun mimsukun ro, lafdza jallah) sudah beres di jilid semua.

2. Apakah target waktu dari metode ini?

Kalo kita gapernah ngasih target, umumnya diangka 3-5 ada yg 2 tahun ada yg 6 tahun.
Diluar jaksel ada yg 6 tahun, bahkan ada dijatim mulai ngaji 3 selesai 4 tahun.

3. Apakah metode ini sesuai dengan target waktu yang direncanakan?

Variabel y

1. Apa saja prinsip – prinsip pembelajaran dalam metode ini?


Daktun tiwas gas

Cbsam

Cara belajara santri aktif + M

Mandiri aftinya ketika ia sudah selesai dari guru dari 75 menit itu, ia mengulang terkhuus
Qur’an, tadarus dirumah itus yarat kenaikan jlid ke tajwid, jaid diluar itu harus hisa sediri
nah ketika kemandiian ini terlihat ketika baca peraga kap belm ditunjuk dia udah nyaut nah
biasanya dai uydah mandiri biasnaya. Sbetulnya 15 menit itu bisa habis 1 lembar gasemua
haryus dibaca.kalo ditunjukbaca yaudah nanti langsung dibaca jgn guruny yg nuntun kalo
dituntun berarti dia belom bisa baca.

Dilembaga sekolah ikutregukasi jadi ada yg online kalo bicara dinammika skrng kalo offline
anak kauena kalodionline bisa itu dibantu ornag tua dibelakang handpone, itu membuat
kerja 2 klai. Kalo mau sukses ya tergantung santri

2. Bagaimana proses perencananaan pembelajaran dalam metode ini?

Gak ada rpp, karena semua yg diajakrkan di qiroti semua ada dibukunya, kita tinggal
menyiapkan prasarana, seperti ruangan kelas, peraga, lekar. Tapi tergantung lembaga
kalomlembaga punya konten tambahan maka ada forum tersendiri.

TARGET qiroati santrilulus imtas, nanti berapa bnyk yg lulus nanti jadi grafik di evaluasi nanti.

3. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dan penerapan dalam metode ini?

4. Bagaimana proses evaluasi pembelajaran?

Evaluasi Paca pembelajaran dibicarajan bersama2 ada yg harian mingguan bulanan. MMQ
Lembaga, penilaian anak2 itu diitung setiap mau naik jiilid.

Kalo finisinging istilahnya setalah pasca tajwid itu penilaiannyabmulai komperhensif, anak
mulai diliat bagaiaman fashohahnya, tartilnya, gimana haaflannya , praktek sholatnya
wudunuya karena itu semua yg akan diujikan di forum. Dan yyg menuji bukan gurunya, yg
menguji itu tim dari koordinator.

Alur nya :

Lulus lembaga, Lulus korcam, Lulus kkor cabang yg berweang mengelurkan syahadah

Ini bicara selesai jilid semua

5. Sarana dan Prasarana apakah yang dibutuhkan untuk menggunakan metode ini?

Anda mungkin juga menyukai