Penyebab dan Solusi Asimetri Informasi yang Terjadi pada BPJS Kesehatan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
PROGRAM STUDI S1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
1
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penyebab dan Solusi Asimetri
Informasi yang Terjadi pada BPJS Kesehatan” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi Kesehatan
dengan Bapak Destanul Aulia SKM., MBA., MEc., Ph.D sebagai dosen pengampu.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan selama proses penyusunan makalah ini sehingga dapat
dirampungkan dengan cukup baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan . Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi
para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Medan, 17 Maret 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
1. Latar Belakang...................................................................................................................4
2. Rumusan masalah………………………………………………………………………..5
3. Tujuan kepenulisan………………………………………………………………………5
BAB II…………………………………………………………………………………………..6
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..6
2.1 Pengertian BPJS Kesehatan……………………………………………………………6
2.2 Pengertian Asimetri informasi…………………………………………………………6
2.3 Dampak Asimetri Informasi Pada BPJS.......................................................................6
2.4 Penyelesaian Asimetri Informasi Menurut Ekonomi Kesehatan……………………8
BAB III........................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................9
KESIMPULAN.......................................................................................................................9
SARAN....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi hak dasar kesehatan untuk tiap warga negara,
3
Pemerintah dan DPR telah meluncurkan program JKN yang diharapkan dapat
memenuhi biaya layanan kesehatan yang dibutuhkan tiap individu masyarakat. Dengan
skema pembiayaan melalui mekanisme asuransi sosial yang berprinsip nirlaba, BPJS
Kesehatan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS Kesehatan sebagai pelaksana program JKN
memiliki kewenangan dalam menghimpun dan mengembangkan iuran peserta melalui
pool Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan.
Dalam beberapa tahun belakangan, salah satu masalah yang menjadi perhatian
adalah masalah informasi asimetri pada BPJS kesehatan. Dalam ekonomi sendiri, pada
perdagangan terdapat informasi – informasi yang dimiliki oleh setiap pihak. Informasi
yang sempurna dibutuhkan demi kelancaran suatu kegiatan ekonomi, sebab secara tidak
langsung informasi sangatlah berkaitan dengan efisiensi suatu kegiatan ekonomi. Oleh
karena itu adanya informasi dapat menimbulkan biaya tersendiri, sehingga tak
heran jika terdapat tindakan yang berupaya untuk menyembunyikan informasi dari
pihak yang lain. Beberapa pihak mungkin mendapatkan informasi lebih dibandingkan
pihak lainnya dan hal ini disebut dengan informasi asimetris.
Maka, pada kajian makalah ini akan membahas alasan mengapa informasi
asimetris dapat terjadi pada BPJS kesehatan serta pemecahan masalahnya dari sudut
pandang ekonomi kesehatan.
2. Rumusan Masalah
4
3. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Asimetri Informasi Terjadi Pada BPJS Kesehatan
2. Menjelaskan Penyelesaian Asimetri Informasi Dari Sudut Pandang Ekonom Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan
Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki
tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,
5
Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun
rakyat biasa
2.2 Pengertian Asimetri Informasi
Asimetri informasi adalah sebuah kondisi di mana agen, dalam hal ini masyarakat
penerima manfaat dari BPJS Kesehatan, memiliki lebih banyak informasi dari pemberi
jasa yaitu BPJS Kesehatan. Kerugian yang dialami BPJS menjadi sebuah indikator
bahwa BPJS tidak mampu mendapatkan informasi yang cukup (ataupun mengambil
kebijakan yang layak) dalam menghasilkan neraca keuangan yang positif.
Terdapat dua bentuk dasar informasi asimetris yang dapat dibedakan. Yang
pertama adalah Hidden Knowledge mengacu pada situasi di mana satu pihak memiliki
6
informasi lebih lanjut dari pihak lain pada kualitas (atau "tipe") dari barang yang
diperdagangkan atau kontrak variabel. Yang kedua yakni Hidden Action adalah ketika
salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari barang yang diperdagangkan atau
kontrak variabel dengan beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati oleh
pihak lain.
2.3.2 Hidden Knowledge
Hidden Knowledge merupakan keadaan dimana salah satu pihak lebih
mengetahui tentang kualitas barang atau kontrak terhadap barang atau jasa yang
diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain sebagai mitranya. Sebagai contoh
adanya Hidden Knowledge adalah jika terdapat seseorang pekerja yang hendak melamar
tentu calon pegawai atau pelamar ini lebih memahami tentang kemampuan yang ada
dalam dirinya dibanding perusahaan yang hendak ia tuju, hal ini akan menyebabkan
masalah seleksi yang merugikan (Adverse Selection).
2.3.3 Adverse Selection
Adverse Selection menyebabkan kegagalan pasar. Namun, ia dianggap penting di
bidang ekonomi karena sering menghilangkan kemungkinan pertukaran yang akan
menguntungkan baik konsumen maupun penjual. Adverse Selection muncul ketika ,
misal, terdapat barang dengan kualitas yang berbeda dijual dengan satu harga karena
penjual tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menentukan kualitas yang
sebenarnya pada saat membeli. Akibatnya, terlalu banyak produk yang berkualitas rendah
dan terlalu sedikit produk yang berkualitas tinggi dijual dipasar atau dengan kata lain
barang-barang berkualitas rendah akan menggeser barang-barang yang berkualitas tinggi.
7
out of pocket payment dalam pembiayaan kesehatan di Indonesia, menunjukan
bahwa masyarakat merasa belum penting memiliki jaminan kesehatan. Untuk itu
diharapkan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan perlu melakukan upaya
lebih gencar dan lebih mengena pada masyarakat akan pentingnya jaminan
kesehatan.
3. Penyesuaian premi JKN dengan penerima layanan fasilitas kesehatan tertentu. Oleh
karena itu, pemerintah juga harus mulai berani memperbaiki aspek demand dari
layanan kesehatan itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan premi
JKN dengan tingkat risiko penerima manfaat, khususnya premi untuk kelas 1 dan
kelas 2. Sedangkan, pada kelas 3 pemerintah dapat melakukan penyesuaian dalam
bentuk pengelompokan kategori masyarakat yang ditanggung oleh pemerintah,
dalam hal ini masyarakat miskin dan membutuhkan. Pemerintah juga harus siap
menyediakan subsidi sebagai bentuk bantuan terhadap masyarakat yang menerima
pelayanan kelas 3.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Asimetri informasi telah menjadi salah satu latar belakang dari permasalahan yang
dialami BPJS kesehatan. Kerugian yang dialami BPJS menjadi indikator bahwa BPJS tidak
mampu mendapatkan informasi yang cukup dalam menghasilkan neraca keuangan yang positif.
8
Salah satu penyebabnya adalah cara pembayaran premi yang salah, dimana premi seharusnya
dibayarkan sesuai resiko penyakit, bukan kelas bangsal yang akan digunakan. Maka dari itu,
muncul beberapa masalah seperti penurunan fasilitas kesehatan, keterbatasan fasilitas kesehatan
yang menerima pembayaran dengan BPJS, serta berujung pada permasalahan agensi berupa
adverse selection dan moral hazard. Maka dari itu, pemerintah perlu mengubah cara pembayaran
premi serta peningkatan upaya edukasi terkait pentingnya jaminan kesehatan untuk
meningkatkan kolektabilitas.
SARAN
BPJS kesehatan seharusnya dapat menyeimbangkan informasi yang diberikan kepada
masyarakat, agar tidak terjadi asimetri informasi, dan kerugian yang terjadi pada BPJS kesehatan
dapat dihindari sehingga pemberian pelayanan kesehatan oleh BPJS kesehatan dapat lebih
optimal. Sebaiknya, pemerintah juga harus memberikan perhatian yang lebih supaya tidak
terdapat kesenjangan dalam pemberian pelayanan kesehatan oleh BPJS kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-III-Teori-Informasi-
Asimetrisk.pdf
2. https://www.antaranews.com/berita/2202034/akademisi-navigator-peserta-jkn-bantu-
kurangi-asimetri-informasi
3. https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/download/664/112/2227
9
10