Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS)

DOSEN PENGAMPUH : HONEY I.NDOEN,S.KM.,M.Kes

KELOMPOK 1

KELAS : IKM B 2020

1. REGINA NGETE WONDO(2007010016)


2. PUTRI HANDAYANI (2007010116)
3. ODILIA NOHAS(2007010200)
4. STEFANIA DELIANTI CIBOLIN(2007010126)
5. FALAH L.AKLIS (2007010017)
6. CRISTIANI NATALIA NENOHAIFETO(2007010071)
7. JULIANTY ADRIANA DJAMI(2007010090)
8. VALENSIA ANGELINA JANGGUR (2007010014)
9. ALBERTHO RUDIN LOPSAU (2007010149)
10. HELENA HENDRIANI BARUNG (2007010177)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmatnya
,sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
tugas penulisan makalah tentang “Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
ibu Honey I.Ndoen,S.KM.,M.Kes selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.Kami juga menyempaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung
dalam penyelesaian makalah ini.Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah
ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait Sistem Informasi Kesehatan Nasional.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu,kami mohon maaf dan benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapar kami revisi dan kami tulis di masa yang
selanjutnya,sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
disertai saran yang kontruktif.

Kupang,Februari 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian ...................................................................................................................................... 6

2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) ............................... 6

2.3 Input dan Output Sistem Informasi Kesehatan Nasional(SIKNAS) ........................................ 8

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (Berdasarkan


Periodenya) ........................................................................................................................................... 8

2.5 Tantangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) ................................................... 11

2.6 Masalah Sistem Informasi Kesehatan Nasional(SIKNAS) ........................................................ 11

2.7 Kendala Sistem Informasi Kesehatan Nasional(SIKNAS) ........................................................ 12

2.8 Sumber Data ................................................................................................................................... 14

BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 15

3.2 Saran ............................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa provinsi di bawah
koordinasi dari pemerintahan pusat.Dengan banyaknya provinsi tersebut maka dalam proses
untuk melihat derajat kesehatan dari setiap individu dalam populasi tersebut perlu sebuah
sistem yang mendukung yaitu “Sistem Informasi Kesehatan”.Sejak ditetapkannya Indonesia
Sehat 2010 sebagai visi kesehatan,maka Indonesia telah menetapkan pembaharuan kebijakan
dalam pembangunan,yaitu paradigma sehat yang inti pokoknya adalah menekankan
pentingnya kesehatan sebagai hak asasi manusia,kesehatan sebagai investasi bangsa dan
kesehatan sebagai titik sentral pembangunan nasional.Untuk mendukung keberhasilan
pembeharuan kebijakan pembangunan tersebut telah disusun Sistem Informasi Kesehatan
Nasional yang baru mampu menjawab dan merespon berbagai tantangan pembangunan
kesehatan masa kini maupun untuk masa mendatang.
Seiring dengan era desentralisasi berbagai sistem informasi kesehatan telah
dikembangkan baik pemerintah pusat atau daerah,sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
daerah masing-masing.Selain melaksanakan program pemerintah pusat melalui kementerian
kesehatan,pemerintah daerah juga diberikan otonomi untuk mengembangkan sistem
informasinya,baik di tingkat dinas kesehatan,puskesmas maupun rumah sakit.Dengan
demikian ,maka pengembangan sistem informasi kesehatan nasional (SIKNAS) diharapkan
merupakan pengembangan sistem informasi kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi di
setiap tingkat admininstrasi kesehatan,yang akan menghasilkan data/informasi yang akurat
yang dapat menunjang Indonesia Sehat.Pengembangan sistem informasi kesehatan tersebut
harus sejalan dengan kebijakan desentralisasi sebagaimana diatur dalam UU nomor 22 tahun
1999.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)?


2. Apa saja komponen SIK?
3. Apa saja input dan output yang dihasilkan dari SIKNAS ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari SIKNAS?
5. Apa saja tantangan dari SIKNAS?
6. Apa saja masalah dari SIKNAS?
7. Jelaskan kendala yang terjadi pada SIKNAS?
8. Jelaskan sumber data yang diperoleh dari SIKNAS?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui SIK
2. Untuk mengetahui komponen Sistem Informasi Kesehatan Nasional
3. Untuk mengetahui input dan output dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari SIKNAS
5. Untuk mengetahui informasi mengenai tantangan,masalah dan kendala dalam SIKNAS
6. Mengetahui sumber data yang diperoleh dalam SIKNAS
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi yang
berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional
dalam rangka kerja sama yang saling menguntungkan .Kerjasama diatur sedemikian rupa
sehingga tidak mengabaikan kepentingan bangsa yang lebih luas dan rahasia-rahasia negara.

SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri,melainkan bagian dari sistem
kesehatan.Oleh karena itu,SIK di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional
,di tingkat provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi ,dan di tingkat kabupaten
atau kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota .SIKNAS dibangun dari
himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan provinsi dan sistem informasi k
esehatan provinsi dibangun dari perhimpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan
kabupaten atau kota.

2.2 Komponen Sistem Informasi Kesehatan Nasional


Terdapat 7 komponen yang saling terhubung dan saling terkait dengan adanya jaringan
SIKNAS yaitu:

1. Sumber data manual


2. Sumber data komputerisasi
3. Sistem informasi dinas kesehatan
4. Sistem informasi pemangku kepentingan
5. Bank data kesehatan nasional
6. Pengguna data oleh Kementrian Kesehatan
7. Pengguna data
Komponen Siknas
1. Sumber daya manual
Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan
melakukan pencatatan,penyimpanan,dan pelaporan berbasis kertas.
2. Sumber daya komputerisasi
Fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online,data individual
langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam format yang telah
ditentukan.
3. Sistem informasi dinas kesehatan
Laporan yang masuk ke dinkes kabupaten/kota dari semua fasilitas
kesehatan(kecuali milik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat) berupa
laopran softcopy dan laporan hardcopy.Laporan hardcopy dientri ke dalam
aplikasi SIKDA generik.Laporan softcopy diimpor ke aplikasi SIKDA
Generik,selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data Kesehatan
Nasional.
4. Sistem informasi pemangku kepentingan
Sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait
kesehatan.Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku
kepentingan di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati
5. Bank data kesehatan nasional.
Didalamnya tercakup semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas
kesehatan).
6. Penggunaan data oleh Kementerian Kesehatan
Data yang ada dalam bank data kesehatan nasional dimanfaatkan oleh
unit program di Kemkes dan UPTnya,dan Dinkes dan UPTnya.
7. Penggunaan data
Pengguna data dapat mengakses infokes pada bank data kes.website
Kemkes.
2.3 Input dan Output yang dihasilkan dari Sistem Kesehatan Nasional
2.3.1 Input
Input(Masukan) merupakan komponen sistem,yaitu segala sesuatu yang perlu
dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
keluaran yang berguna (Erdhy,2003)

Komponen yang merupakan masukan pada SIKNAS antara lain terdiri dari
data,tenaga,biaya,sarana dan prasarana serta prosedur.Semua komponen tersebut dibutuhkan
pada SIKNAS dapat berjalan dengan baik.

2.3.2 Output
Fasilitas pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta wajib
menyampaikan laporan sesuai standar data set minimal dan jadwal yang telah
ditentukan.Sebanyak 69 Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan
melakukan pencatatan,penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas.Laporan dikirimkan dalam
bentuk hardcopy(kertas) berupa data rekapan/agregat ke dinas kesehatan kabupaten/kota.Fasilitas
pelayanan kesehatan dengan komputerisasioffline,laporan dikirim dalam bentuk softcopy berupa
data individual ke dinas kesehatan kabupaten/kota.Fasilitas pelayanan kesehatan dengan
komputerisasi online,data individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam
format yang telah ditentukan.Petugas kesehatan di lapangan(bidan desa,perawat desa/perawat
perkesmas,posyandu,polindes) melapor kepada puskesmas yang membinanya ,berupa data
rekapan/ agregat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selanjutnya akan dikembangkan ke
program mobile health(mHealth) dengan teknologi informasi dan komunikasi sehingga data
individual dapat langsung masuk ke Bank Data Kesehatan Nasional.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional


2.4.1 Kelebihan
1) Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan

Menurut WHO Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “ building bloks “ atau
komponen utama dalam sistem kesehatan disuatu negara. Keenam Komponen ( iasic Blocks )
Sistem kesehatan tersebut ialah :
1. Servis Delivery ( Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan .
2. Medical Product, Vaccines, and technologies ( Produk Medis, Vaksin, Dan Teknologi
kesehatan).
3. Health Workforce ( Tenaga Medis ).
4. Health system Financing ( Sistem Pembiayaan Kesehatan ).
5. Health Information System ( Sistem Informasi Kesehatan ).
6. Leadership and Governance ( Kepemimpinan dan Pemerintahan ).

2. ) SIK di dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia

Sistem Kesehatan Nasional Indonesia Terdiri Dari 7 Sub Sistem, Yaitu :


1. Upaya Kesehatan
2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3. Pembiayaan Kesehatan
4. Sumber Daya Manusia ( SDM ) Kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Manajemen,Informasi dan Regulasi Kesehatan
7. Pemberdayaan Masyarakat

Didalam Sistem Kesehatan Nasional,SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu :
Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan. Sub Sistem Manajemen dan informasi
Kesehatan merupaka sub sistem yang mengelola fungsi – fungsi kebijakan kesehatan,
administrasi kesehatan,informasi kesehatan dan kesehatan yang memadai dan mampu menunjang
penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berdaya guna, berhasil guna dan mendukung,
penyelenggaraan ke enam sub sistem lain di dalam Sistem Kesehatan Nasional sebagai satu
kesatuan yang terpadu.

3) Manfaat Sistem Informasi Kesehatan

Begitu banyak manfaat Sistem informasi kesehatan yang dapat membantu parah pengelola
program kesehatan,Pengambil kebijakan dan keputusan dan pelaksanaan di semua jenjang
administrasi ( kabupaten atau kota, Provinsi dan Pusat ) dan sistem dalam hal berikut :
1. Mendukung manajemen kesehatan
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-
based desicion )
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu penilaian transparansi

2.4.2 Kekurangan
Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di indonesia
Permasalahan mendasar sistem informasi kesehatan di indonesia saat ini antara lain :
a. Faktor Pemerintah
➢ Standar SIK belum ada sampai saat ini
➢ Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
➢ Belum ada rencana kerja SIK nasional
➢ Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam

b. Fragmentasi
Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administrasi (
kabupaten atau kota, provinsi dan pusat ) sehingga terjadi duplikasi data, data
tidak lengkap, tidak valid dengan pusat.
Kesenjangan aliran data ( terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat
waktu ) Hasil Penelitan di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus
mengirim lebih dari 300 laporan dan ada 8 macam software RR sehingga beban
administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan
tidak efisien,format pencatatan dan pelaporan masih berbeda – beda dan belum
standar secara nasional.
c. Sumber Daya Masih Minim
2.5 Tantangan Sistem informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
Pelaksanaan SIKNAS di era desentralisasi bukan menjadi lebih baik tetapi malah
berantakan .Hal ini dikarenakan belum adanya infrastruktur yang memadai di daerah dan juga
pencatatan dan pelaporan yang ada(Produk Sentralisasi) banyak overlaps sehingga dirasakan
sebagai beban oleh daerah.

2.6 Masalah Sistem informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)


Melihat Sistem Informasi Kesehatan yang ada di Indonesia ,maka kita bisa menilai
bahwa penerapannya masih cukup kurang.Khususnya untuk Surveilans yang berfungsi untuk
menggambarkan segala situasi yang ada khususnya perkembangan penyakit sehingga
berpengaruh terhadap derajat kesehatan setiap individu di dalam populasi yang
ada.Perkembangan dan masalah sistem informasi kesehatan antara lain :

1) Upaya Kesehatan
Akses pada pelayanan kesehatan secara nasional mengalami
peningkatan.Namun pada daerah terpencil,tertinggal perbatasan
serta pulau-pulau kecil terdepan dan terluar masih rendah
2) Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan sudah semakin meningkat dari tahun ke


tahun,namun presentase terhadap seluruh APBN belum meningkat

3) Sumber Daya Manusia Kesehatan


Upaya pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan belum memadai.Baik jumlah,jenis,maupun kualitas
tenaga kesehatan masih belum merata.Selain itu,distribusi tenaga
kesehatan masih belum merata .Jumlah dokter Indonesia masih
termasuk rendah.
4) Sediaan Farmasi,Alat Kesehatan dan Makanan
Pasar sediaan farmasi masih didominasi oleh produksi
domestik,sementara itu bahan baku impor mencapai 85% dari
kebutuhan.Di Indonesia terdapat 9.600 jenis tanaman berpotensi
mempunyai efek pengobatan,dan baru 300 jenis tanaman yanng
telah digunakan sebagai bahan baku.Penggunaan obat nasional
belum dilaksanakan di seluruhb fasilitas pelayanan
kesehatan,masih banyak pengobatan yang dilakukan tidak sesuai
dengan Formularium.
5) Manajemen dan Informasi Kesehatan
Perencanaan pembangunan kesehatan anatara Pusat dan Daerah
belum sinkron.Sistem Informasi Kesehatan menjadi lemah setelah
menerapkan kebijakan desentralisasi.Data dan Informasi kesehatan
untuk perencanaan tidak tersedia tepat waktu.Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS)yang berbasis fasilitas sudah
mencapai tingkat kabupaten kota namun belum
dimanfaatkan.Hasil penelitian kesehatan belum banyak
dimanfaatkan sebagai dasar perumusan kebijakan dan perencanaan
program.Surveilans belum dilaksanakan secara menyeluruh.

2.7 Kendala Sistem Infomasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)


Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Indonesia belum berjalan secara optimal.SIK
sebagai bagian fungsional dari Sistem Kesehatan yang komprehensif belum mampu berperan
dalam memberikan informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan di berbagai
tingkat Sistem Kesehatan,mulai dari Puskesmas di Tingkat Kecamatan sampai dengan
Kementrian Kesehatan di Tingkat Pusat.Hal tersebut disebabkan karena informasi kesehatan
saat ini masih terfragmentasi ,belum dapat diakses dengan cepat,tepat, setiap saat dan belum
teruji keakuratan dan keakuratan dan validitasnya .Padah informasi tersebut sangat penting dan
diperlukan keberadaanya dalam menentukan arah kebijakan dan strategi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan nasional.

Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.Pengembangan sistem


informasi kesehatan daerah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.Namun dikarenakan
kebijakan dan standar pelayanan bidang kesehatan masing-masing pemerintah daerah berbeda-
beda,maka sistem informasi kesehatan yang dibangun pun berbeda pula.Perbedaan tersebut
menimbulkan permasalahan dalam pengelolahan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional(SIKNAS) secara umum,diantaranya:
1. Akurasi dan tidak terjamin.
2. Kontrol dan verivikasi data tidak terlaksana dengan baik.
3. Ketidakseragaman data dan informasi yang diperoleh.
4. Adanya keterlambatan dalam proses pengiriman laporan kegiatan
puskesmas/rumah sakit/pelaksana kesehatan lainnya,baik itu ke Dinas Kesehatan
maupun ke Kementrian Kesehatan sehingga informasi yang diterima sudah tidak
up to date lagi
5. Proses integrasi data dari berbagai puskesmas /rumah sakit /pelaksana kesehatan
lainnya sulit dilakukan karena perbedaan tipe data dan format pelaporan.
6. Informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kebutuhan
manajemen di tingkat Kabupaten/Kota ,Provinsi maupun di tingkat Kementrian
Kesehatan.
7. File data tersimpan secara terpisah.
8. Proses data dilakukan secara manual dan komputer sehingga menyebabkan tidak
mudah dalam akses ,informasi yang dihasilkan lambat dan tidak lengkap.

Selain itu,Puskesmas sebagai pelaksana kesehatan terendah mengalami kesulitan


dalam melakukan pelaporan,dengan banyaknya laporan yang harus dibuat
berdasarkan permintaan dari berbagai program di Kementrian Kesehatan ,dimana data
antara satu laporan dari satu program dengan laporan lainnnya memiliki dasar yang
hampir sama,sedangkan aplikasi untuk membuat berbagai laporan tersebut berbeda-
beda,sehingga menimbulkan tumpang tindih dalam pengerjaannya yang
menghabiskan banyak sumber daya dan waktu dari petugas puskesmas.

2.8 Sumber Data Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)


Sumber data terdiri atas dua yakni:Data Rutin & Data Non Rutin

1. Data Rutin (Pencatatan dan Pelaporan Surveilans)


Surveilans adalah pengamatan yang dilakukan secara terus menerus
terhadap masalah kesehatan tertentu dan segala aspeknya dengan cara :
a.pengumpulan data
b.pengolahan,analisis,interpretasi
c.penyebar-luasan informasi (diseminasi) kepada orang-orang yang
berkepentingan dan dapat dipergunakan untuk pencegahan dan
pengendalian masalah kesehatan tersebut.
2. Data Non Rutin (Survei Kesehatan)
Data non rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dikumpulkan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan prioritas pembangunan kesehatan
yang ditetapkan oleh Pemerintah.Data nonrutin sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) terdiri atas :
a.data khusus
b.data luar biasa
Data khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a meliputi
data faktor resiko,lingkungan dan lainnya yang mendukung program
pembangunan kesehatan
Data luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b
meliputi data yang dikumpulkan dalam kejadian luar biasa,wabah,bencana
,dan kedaruratan kesehatan masyarakat.Pasal 5 Data Kesehatan harus
terbuka untuk diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang mengelolah Sistem Informasi Kesehatan sesuai kewenangan
masing-masing.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan di tingkat Pusat merupakan bagian dari Sistem Kesehatan
Nasional ,di tingkat Provinsi merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Provinsi,di tingkat
Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota.SIKNAS dibangun
dari himpunan atau jaringan Sistem-sistem Informasi Kesehatan Provinsi dan Sistem Informasi
Kesehatan Provinsi dibangun dari himpunan atau jaringan Sistem Informasi Kesehatan
Kabupaten/Kota.Pengembangan Jaringan komputer Sistem Informasi Kesehatan
Nasional(SIKNAS) Online ini telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan(KEPMENKES) No.837 Tahun 2007.SIKNAS ONLINE mempunyai tujuan untuk
mengintegrasikan semua komunikasi data yang terfragmentasi ke dalam suatu jaringan serta
menghapus hirarki antar instansi.

3.2 Saran

Sudah selayaknya dimanfaatkan dengan maksimal apa yang dilakukan oleh Depkes dengan
menyediakan jaringan beserta kelengkapannya kepada Dinas KesehatanProvinsi dan Kab/Kota
di seluruh Indonesia.Banyak manfaat yang bisa diraih dengan adanya fasilitas
tersebut.Komunikasi dan informasi yang makin intensif dan lancar tentunya antara Depkes Pusat
dengan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kab/Kota,juga antar Dinas Kesehatan di seluruh
Indonesia.Mari manfaatkan semua fasilitasitu dengan harapan akan dapat meningkatkan jaringan
dan komunikasi data terintegrasi di bidang kesehatan.

1. Perlunya dilakukan kajianmengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam


pelaksanaan informasi kesehatan.
2. Kebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah,maka sebaiknya
sistem informasi yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik daerah.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/448410821/MAKALAH-SISTEM-INFORMASI-KESEHATAN
SIKAS

https://www.google.com/amp/s/123dok.com/a-article/pendekatan-sistem-masukan-identifikasi-
masalah-peluang-tujuan-siknas.yr11jdvq

Setyawan , Dodiet Adytia 2014.Materi Kuliah Sistem Informasi


Kesehatan.Surakarta.PoltekesKebidanan

https://youtu.be/TyoXrBt7k-8

Anda mungkin juga menyukai