Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

KANTOR DESA HEGARMANAH KECAMATAN CIKANCUNG


Laporan Ini Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan

Disususn Oleh:
Lia Juliawati NIS 192010041

KOMPETENSI KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK INDONESIA RAYA BANDUNG 2021-2022
Jl.Prof.Suria Sumantri No.33 B Bandung 40146 Telp. (022)2012369
Email: smk.indonesiarayabandung@gmail.com
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SMK INDONESIA RAYA

DISETUJUI OLEH:
Bandung, Februari 2022

Koordinator PKL Pembimbing PKL

Agus Eman Suhada, S.Pd. Iis Kuraesin, S.Pd.


(NUKS. 19023L0750260231158065) (NUPTK 2442747647300003)

Mengetahui:
Kepala SMK Indonesia Raya
Bandung,

Yoyo Hamdani, S.Pd.


(NRKS19023L0130260241174245)
KANTOR DESA HEGARMANAH KECAMATAN CIKANCUNG

DISETUJUI OLEH:

Bandung, Februari 2022

Kepala Desa, Pembimbing Lapangan,

Dedi Suryana H. Mulyana, S.Pd.I


NIP.--------------- NIP.---------------------
PROFIL PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama lengkap : Lia Juliawati

No. Induk : 192010041

Kelas Program : XII-Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 16 Januari 2004

Alamat : Jl. Babakan Sukaresik

Agama : Islam

Nama Orang Tua/Wali :


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti uji kompetensi. Serta untuk melatih
siswa/I membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar
sekolah penulis berharap dengan diselesaikan laporan ini, penulis dapat mengetahui lebih
dalam mengenai kerja/industri.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua atas ijinnya, bekal dan
doa yang telah diberikan dalam pelaksanaan PKL. Sekolah serta Bapak/Ibu guru yang dengan
suka rela memberikan ilmu serta dukungan, juga tak lupa kepada pihak Kantor Desa
Hegarmanah Kecamatan Cikancung yang telah menyediakan tempat serta sarana dan
prasarana selama dalam proses pelaksanaan PKL yang telah dilaksanakan pada tanggal 1
Januari 2022 sampai 28 Februari 2022.
Penyusun banyak belajar, baik dari segi materi juga dalam segi sosial yang belum
didapat dari lingkungan sekolah. Dalam segi materi, penulis setidaknya mengetahui
bagaimana pendistribusian surat diperusahaan tersebut, dan dalam segi sosial penulis terlatih
untuk beradaptasi dan mengakrabkan diri dengan lingkungan yang benar-benar baru. Dalam
penyusunan laporan cukup banyak kendala yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan
bimbingan yang tidak sedikit dari semua pihak, baik pihak sekolah maupun pihak
perusahaan, laporan ini dapat diselesaikan.
Bila dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan, maka kritik dan saran yang
bersifat membangun bagi penulis sangat diharapkan dari berbagai pihak demi kemajuan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dari segala apa yang
telah dilaporkan ini mudah-mudahan ada manfaatnya bagi para pembaca pada umumnya dan
penulis.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan praktek kerja lapangan (pkl) adalah sebuah pelatihan dan pembelajaran
yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang relevan dengan kompetensi
keahlian yang dimilikinya masing-masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini,
selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan
baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut
bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan
berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka
dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkannya disekolah langsung ke dunia usaha atau
dunia industry yang relevan dengan kemampuannya masing-masing.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 1 (satu) bulan Hal ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam mencapai tujuan yang ralavan antara dunia Pendidikan dengan tuntunan
kebutuhan tenaga kerja.
Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang akan
melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang pendidikan kejuruan
harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di industri-industri maupun lembaga-
lembaga swasta. Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dengan harapan sebagai siswa yang
nantinya lulus, dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diterima sekolah,
sehingga apabila dikemudian hari siswa bekerja diperusahaan dapat mengembangkan.

2.2 Maksud dan Tujuan


A. Maksud
1. Meningkatkan, menetapkan yang membentuk kemampuan cara sebagai bekal untuk
masa depannya.
2. Menerapkan, memperluas dan menetapkan proses penyerapan teknologi baru dari
lapangan kerja maupun sebaliknya.
3. Memperluas masukan guna memperbaiki dan mengembangkan pendidikan kejuruan.
4. Memperkokoh kerja sama antara sekolah dan dunia usaha.
5. Memberikan peluang masuk penempatan tamatan dan kerja sama.

B. Tujuan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah hasil penulisan siswa setelah menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) berdasarkan data yang diperoleh dan dituangkan dalam
bentuk tulisan ilmiah.
Adapun tujuan pembuatan laporan ilmiah anatara lain:
Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran dan
pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistematis, logis, dan
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Meningkatkan kreativitas Siswa dalam penulisan yang bersifat objektif dan ilmiah.
Sebagai pertanggungjawaban siswa yang telah melaksanakan Tugas Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang berkaitan dengan program keahliannya masing-masing.
Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dengan baik.

3.3 Ruang Lingkup Masalah


Selama pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan, penyusun ditempatkan pada bidang
perkantoran tepatnya dibagian penerimaan tamu.
Bagian penerimaan tamu adalah tugasnya menerima pembuatan ak baru.
Kantor Desa adalah salah satu bangunan aset desa/kelurahan yang diperuntukkan secara
khusus untuk kegiatan operasional pemerintahan desa/kelurahan.
Waktu beroperasi mulai senin hingga kamis dari pukul 08.00 pagi s.d 15.30 sore, dan jum’at
dari pukul 08.00 s.d 11.00 siang.

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Kantor Desa


Pada zaman dahulu memang desa sudah terbentuk merupakan warisan dari leluhur
dan tidak terlepas dengan pengaruh dan juga merupakan warisan dari penjajah Hindia
Belanda dan waktu zaman penjajahan jepang struktur organisasi Pemerintah Desa sudah
terbentuk walaupun masih dipengaruhi para penjajah dan masih menjalankan roda
pemerintahan secara sederhana.
Adapun ini merupakan suatu proses terbentuknya Desa Hegarmanah yang dikisahkan
atau diceritakan oleh tokoh Desa Hegarmanah yang tau persis proses terbentuknya Desa
Hegarmanah. Pada awal Tahun 1960 an didaerah Desa Hegarmanah sekarang ini sebenarnya
sudah terbentuk suatu pemerintahan terkecil sebuah desa atau dusun Kampong atau negeri
pada zaman itu yaitu disebut dengan Desa Bojongsempur kalau dibahasakan sekarang ini,
pada waktu itu dipimpin oleh seorang KUWU atau Kepala Desa pada saat ini dan disebut
juga zaman KORINDO, Namun pada saat itu seorang Kepala Desa harus mempunyai
kriteria-kriteria tertentu atau syarat tertentu untuk menjadi Kepala Desa dan syarat-syaratnya
pun lain dari pada yang lain beda sekali dengan syarat-syarat Desa yang sekarang, pada
waktu itu persyaratan untuk menjadi Kepala Desa diantaranya:
1. Harus mempunyai kekuatan fisik dan rohani yang kuat (JAWARA)
2. Keturunan Ningrat.
3. Punya kekayaan banyak.
Itulah beberapa persyaratan untuk menjadi seorang Kuwu atau Kepala Desa pada saat
itu. Desa Bojongsempur pada saat itu dipimpin oleh seorang Ningrat yang bernama RADEN
IDRIS atau sering juga disebut/dipanggil Den lurah karena pada saat itu jarang sekali orang
menyebut nama seorang keturunan ningrat, Pada masa pemerintahan Den Lurah itu keadaan
Desa masih sangat jauh dengan sekarang ini namun pola-pola dasar pemimpin terlihat jelas
dan sangat disegani oleh masyarakatnya, Namun setelah wafat Den Lurah (Rd. Idris) kurang
lebih tahun 1970-an tidak ada lagi yang meneruskan roda pemerintahan, akhirnya Desa
Bojongsempur diserahkan atau digabungkan dengan desa Cikasungka sekarang ini sampai
kurang lebih Tahun 1982.
Pada awal Tahun 1982 terjadilah sebuah perubahan dimana kondisi masyarakat mulai
ada perubahan seiring dengan sumber daya manusia yang meningkat dan peraturan
perundang-undangan mulai diberlakukan terutama tentang Desa maka dengan inisiatif para
tokoh masyarakat dan segenap pengurus pemerintahan yang terkait mengadakan musyawarah
tentang pemekaran Desa Cikasungka.
Pada dasarnya pemekaran desa itu tidak semudah membalikkan telapak tangan akan
tetapi melalui proses-proses dan tahapan-tahapan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Maka dengan inisiatif itu para tokoh dari unsur masyarakat dan
lembaga pemerintahan yang ada mengadakan musyawarah ditingkat Desa untuk membentuk
panitia pemekaran Desa Cikasungka yang pada waktu itu dikenal panitia 9 (sembilan) atau
tim Sembilan untuk mengadakan proses terbentuknya sebuah desa pemekaran, adapun
tahapan-tahapan yang dilaksanakan oleh panitia sembilan itu diantaranya:
1. Menentukan batas-batas wilayah Desa yang akan dimekarkan
2. Mengadakan sensus kependudukan termasuk jumlah kepala keluarga
3. Mengadakan jajak pendapat dengan para penduduk desa yang akan dimekarkan
4. dan lain-lain yang menunjang proses terbentuknya sebuah Desa
Setelah melalui proses yang paling panjang dan tahapan-tahapan yang dilalui tiba
saatnya untuk mengadakan musyawarah tentang nama Desa yang akan dimekarkan pada
waktu itu semua masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat berhak mengusulkan untuk nama
Desa yang akan dimekarkan adapun usulan tersebut yang menjadi prioritas pada saat itu
diantaranya 3 usulan nama yaitu:
1. Desa Hegarmanah
2. Desa Bojong Sempur
3. Desa Jembar Manah
Adapun hasil musyawarah penamaan Desa tersebut setelah melalui voting dan
mengemukakan alasan penamaan Desa masing-masing, serta arti dan makna tersebut dan
alasan-alasannya, peserta musyawarah memutuskan nama Desa Hegarmanah adalah nama
Desa yang akan dipakai nantinya.
DESA HEGARMANAH artinya adalah Hegar istilah bahasa sunda diartikan atau
dimaknakan Bersih, Asri, Bebas, dan enak dipandang baik wilayah Desa serta masyarakatnya
yang menuju kepada masyarakat Tenteram, Adem, Ayeum, dan Kerja Raharja (bahasa
sunda). Sedangkan Manah artinya hati atau bisa diistilahkan juga sebagai kata rasa jadi
masyarakat Desa Hegarmanah bila diartikan secara keseluruhan adalah desa yang
masyarakatnya mempunyai hati bersih dan tulus untuk menuju kepada masyarakat yang Adil,
Makmur, Tentram, Lohjinawi. Bisa dijadikan kepercayaan serta keterbukaan dalam segala
bidang, baik sosial, Budaya, Ekonimi, Seni, dan Agama yang Religius. Dan masyarakat yang
bisa merasakan perasaan orang ke orang lain.
Setelah maksud dan tujuan arti nama HEGARMANAH disampaikan kepada semua
masyarakat dan ditetapkan Nama DESA HEGARMANAH. Maka untuk sementara mengisi
kekosongan Kepala Desa ditunjuklah seorang kepala Desa sementara pada saat itu, (istilah
sekarang Pjs atau Plt) yang diusulkan oleh Camat melalui Bupati.
Pada waktu itu Pjs atau Plt yang mengisi kekosongan Kepala Desa Hegarmanah yaitu
bernama UDIN menjabat dari tahun 1983-1985 dan letak Kantor Pemerintahan pada saat itu
terletak diprampatan UNDEUN Kampung Cikalage Hilir. Pada saat itu Kantor Kepala Desa
Hegarmanah masih meminjam dari Rumah Penduduk.
Pada saat kepemimpinan Bpk.Udin selaku Kepala Desa Sementara Keberhasilan atau
prestasinya adalah dapat membeli Lahan/Tanah Seluas Kurang Lebih 50 Tumbak (700 m2),
untuk rencana membangun Kantor dan Aula Desa Hegarmanah pada masa periodenya. Pada
waktu itu dana yang didapatkan atas prakarsa swadaya masyarakat dan bantuan lainnya. Dan
dapat membangun Kantor Aula Desa dengan Ukuran 9 x 13 m2. Dan dilaksanakan pekerjaan
pembangunan tersebut oleh Gotong Royong Masyarakat, yang diprakarsai oleh lembaga yang
ada di Desa terutama yang paling menonjol adalah LKMP (sekarang LPMD) sebagai motor
penggerak.
Pada tahun 1986 diadakanlah musyawarah untuk mengadakan pemilihan Kepala Desa
Hegarmanah untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan Kepala Desa (PILKADES) dan
membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa beranggota sebagai berikut:
1. H.HUSEN ALI
2. H.NASUHI
3. ENDANG
4. USEP SAEPUDIN
5. NANANG
6. Dan Seksi-seksi lainnya
Setelah melalui proses dan tahapan-tahapan pemilihan Kepala Desa mulai dari Daftar
Hak pilih sampai proses pengumutan suara, dan hasil dari pemilihan tersebut dimenangkan
Oleh Bapak DAYAT SYAMSUDIN selaku Kepala Desa pertama di Hegarmanah. Walaupun
pada saat itu ada 4 (empat) calon Kepala Desa Hegarmanah yaitu:
1. Bapak Emed
2. Bapak Bandi Amir
3. Bapak Dayat Syamsudin
4. Bapak Udin (Pjs)
Pada saat pemerintahan Kepala Desa Hegarmanah yang pertama mulai dari tahun
1986-1994 banyak sekali perubahan-perubahan dan pembangunan-pembangunan disemua
bidang diantaranya:
1. Pembangunan jalan kabupaten cicalengka-cinangka yang pada saat itu masih jalan
setapak.
2. Pembangunan/pembukaan jalan diwilayah Desa Hegarmanah yang masih jalan
setapak.
3. Meneruskan pembangunan Aula Desa Hegarmanah.
4. Dan Pembangunan lainnya baik fisik maupun non fisik.
Setelah kepemimpinan Kepala Desa pertama berakhir dijabat lagi oleh seorang
pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa yaitu oleh Bapak Suryana selama 6 Bulan. Setelah
berakhir kepemimpinan Bapak Suryana diadakan lagi pemilihan Kepala Desa yang ke-2 dan
dimenangkan oleh Bapak Memed Sobana menjabat dari tahun 1994-1997. Dikarenakan
beliau sebelum berakhirnya masa jabatan beliau meninggal, dan dijabat oleh kaur kesra yaitu
oleh Bapak E.Abdulloh. Selama 3 tahun dan setelah masa jabatan berakhir, diadakan lagi
pemilihan Kepala Desa yang ke-3 (tiga) yang dimenangkan oleh Bapak Dedi Suryana mulai
menjabat dari tahun 2001-2007, setelah masa jabatan Kepala Desa dijabat sementara oleh
Bapak E.Abdulloh selama 6 bulan dikarenakan keterlambatan membentuk Panitia pemilihan.
Setelah masa jabatan Kepala Desa sementara berakhir, diadakan lagi pemilihan
Kepala Desa yang ke-4 (empat) yang dimenangkan oleh bapak Enang Musa menjabat dari
tahun 2007-2013. Setelah berakhirnya kepemimpinan Bapak Enang Musa diadakan lagi
pemilihan Kepala Desa yang ke-5 (lima) dan dimenangkan oleh Bapak Sueb Zaenal Muttaqin
menjabat dari tahun 2013-sekarang.

VISI
“Terciptanya masyarakat desa hegarmanah yang sejahtera berlandaskan kepada nilai-nilai
kultural, religius dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing”.

MISI
 Meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan yang Maha Esa.
 Memupuk kembangkan perilaku budi luhur masyarakat.
 Meningkatkan sumber daya aparatur pemerintahan desa.
 Peningkatan pelayanan masyarakat yang optimal berlandaskan kepada nilai-nilai
luhur dan peraturan undang-undangan;
 Pengembangan ekonomi masyarakat.
 Pengembangan agrobisnis berbasis kelompok;
 Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, perindustrian dan perdagangan.

2.2 Struktur Organisasi Desa Hegarmanah

STRUKTUR ORGANISASI DESA HEGARMANAH

KEPALA DESA

DEDI SURYANA

SEKRETARIS DESA

ADANG MUHTAR

KAUR
KAUR KAUR
TATA USAHA
KEUANGAN PERENCANAAN
DAN UMUM
KASI KASI KASI
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN PELAYANAN RIZAL
BUDI RONI DIKRI
BUKHORI,
MULYADI FAUZI
S.Ap
MAMAT TEDY ZUL
MULYANA, S.Pd. I
ROHMAT PERMANA

KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV KADUS V

ATAN IDEN ASEP IWAN AMIN


KARTANA SAMSULOH SAEPULOH IHWANNUDIN MAULANA

STAFF STAFF STAFF

MELATI DONI
WULANSARI RAMDANI
KUSMIATI
2.3 Kedudukan Tugas, Fungsi, dan Wewenang
A. Kepala Desa
Kepala desa adalah pemerintahan desa atau yang disebut dengan nama lain yang dibantu
perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa.
Kepala desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Kepala desa atau dengan sebutan lain adalah pejabat pemerintah desa yang memiliki
tugas, fungsi, hak dan kewajiban serta wewenang untuk menyelenggarakan rumah tangga
desa-nya dan melaksanakan tugas dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sementara
dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa.
Sebagai seorang pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa (PKPKD), Kepala
Desa memiliki tugas, fungsi, kewajiban, hak dan kewenangan yang akan kami uraikan
sebagai berikut:
 Tugas Kepala Desa
Kepala Desa bertugas untuk menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
pembangunan Desa, Pembinaan kemasyarakatan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Kedudukan, Tugas, dan Wewenang Kepala Desa
1. Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintah Desa, melaksanakan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
3. Untuk melaksakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Desa memiliki
fungsi sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b) Pelaksanaan pembangunan;
c) Pembinaan kemasyarakatan;
d) Pemberdayaan masyarakat; dan
e) Penjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya.
 Wewenang Kepala Desa
Dalalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), Kepala Desa
berwenang:
1. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
2. Mengangkat dan memberhentikan Perangkat Desa;
3. Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset Desa;
4. Menetapkan peraturan Desa;
5. Menetapkan APBDES;
6. Membina kehidupan masyarakat Desa;
7. Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa;
8. Membina dan meningkatkan perekonomian desa serta mengintegrasikannya agar
mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran
Masyarakat Desa;
9. Mengembangkan sumber pendapatan Desa;
10. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagai kekayaan Negara guna
meningkatkan kesejahteran masyarakat Desa;
11. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;
12. Memanfaatkan teknologi tapat guna;
13. Mengoordinasikan pembangunan Desa secara Partisipasif;
14. Mewakili Desa didalam dan diluar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan ketentuaan peraturan perundang-undangan; dan
15. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
B. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa atau yang sering disingkat menjadi SEKDES adalah pembantu Kepala
Desa selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa. Sekdes merupakan unsur Staf
Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang Sekretaris Desa yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
 Tugas dan Fungsi Sekretaris Desa
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Desa yang baik (good governance),
Sekretaris Desa mempunyai tanggung jawab untuk membantu Kepala Desa dibidang
administarasi dan memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangkat
Pemerintah Desa dan masyarakat.
 Sekretaris Desa mempunyai tugas sebagai berikut:
Sekretaris Desa/kelurahan berkedudukan sebagai unsur staf yang membantu Kepala Desa
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta memimpin sekretariat desa.
Sekretaris desa mempunyai tugas menjalankan fungsi administrasi kelurahan, pembangunan
dan kemasyarakatan.
Selain tugas tersebut diatas, seorang Sekretaris Desa harus mampu menjalankan fungsi
administrator dengan penuh taggung jawab, Berikut ini fungsi dari Sekdes, yaiutu:
1. Sebagai pelaksana urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan.
2. Sebagai pelaksana urusan keuangan.
3. Sebagai pelaksana urusan administrasi pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan.
Selain tugas-tugas diatas, Sekretaris Desa mempunyai tugas lainnya sebagai berikut:
1. Melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAI;
2. Melakukan verifikasi terhadap RAK Desa , dan
3. Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran APBDes.
 Fungsi Sekretaris Desa
1. Bertugas untuk melaksanakan urusan yang berhubungan dengan ketatausahaan,
seperti arsip, tata naskah, administrasi surat, dan lain sebagainnya.
2. Bertugas membantu didalam urusan pelaksanaan umum, seperti penyediaan sarana
dan prasarana kantor dan juga perangkat desa, menata administrasi desa, inventarisasi,
pelayanan umum, penyiapan rapat, perjalanan dinas, administrasi aset, dan lain
sebagainya.
3. Bertugas membantu dalam melaksanakan urusan yang berkaitan dengan keuangan,
seperti administrasi penghasilan dari Kepala Desa, administrasi keuangan,
administrasi mengenai sumber-sumber pengeluaran dan pendapatan, BPD, perangkat
desa, dan juga urusan lembaga pemerintahan desa yang lainnya.
4. Bertugas unutuk melaksanakan yang berkaitan dengan urusan perencanaan, seperti
RAPBD atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, melakukan
monitoring, inventarisasi, data-data didalam menyusun pembangunan, evaluasi
program, penyusunan laporan, dan lain sebagainya.
C. Kaur tata usaha dan umum
Kaur Umum dan Tata Usaha adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsur
staf sekretariat desa yang membidangi urusan ketatausahaan.
 Tugas Kaur Tata Usaha dan Umum
Kepala urusan tata usaha dan umum bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi ketatausahaan.
Selain tugas tersebut, Kaur Tata Usaha Dan Umum juga bertugas:
1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya.
2. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya.
3. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya.
4. Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL (Dokumen Perubahan Anggaran Lanjutan) sesuai
bidang tugasnya.
5. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa
(b/j) untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya; dan
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
 Fungsi Kaur Tata Usaha dan Umum
Untuk melaksanakan tugasnya, Kaur Tata Usaha dan Umum memiliki fungsi melaksanakan
urusan ketatausahaan seperti:
1. Tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
2. Penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan
kantor.
3. Penyediaan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum.
 Kewenangan Kaur Tata Usaha dan Umum
Disamping tugas dan fungsi sebagaimana dijelaskan diatas, Kaur Tata Usaha Umum juga
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan wewenangnya.
D. Kaur Keuangan
Kepala urusan keuangan atau biasa disingkat Kaur Keuangan adalah perangkat desa yang
berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan keuangan desa.
Kepala urusan keuangan betugas membantu Sekretariat Desa melaksanakan fungsi
kebendaharaan dalam urusan pelayanan administrasi keuangan desa.
Kedudukan kaur keuangan dalam pengelolaan keuangan desa adalah sebagai Pelaksana
Fungsi Kebendaharaan dalam struktur PPKD (Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa).
 Tugas Kepala Urusan (kaur) Keuangan
Kepala urusan keuangan betugas membantu Sekretaris Desa melaksanakan fungsi
kebendaharaan dalam urusan pelayanan administrasi keuangan desa.
Selain tugas tersebut, Kaur Keuangan Desa juga bertugas:
1. Menyusun Rencana Anggaran Kas Desa (RAK Desa)
2. Melaksanakan penatausahaan yang meliputi menerima/menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan dam mempertanggungjawabkan penerima
pendapatan Desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBDes.
Fungsi Kepala Urusan (Kaur) Keuangan untuk melaksanakan tugasnya, Kaur Keuangan
mempunyai fungsi melaksanakan urusan keuangan seperti:
1. Pengurusan administrasi keuangan.
2. Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran.
3. Verifikasi administrasi keuangan, dan
4. Administrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga
pemerintahan desa lainnya.
E. Kaur Perencanaan
Kepala Urusan Perencanaan atau biasa disingkat Kaur Perencanaan adalah perangkat desa
yang berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan perencanaan
desa.
 Tugas Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan
Tugas pokok Kepala Urusan Perencanaan adalah membantu sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi Perencanaan pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Selain tugas sebagaimana tersebut diatas, Kaur Perencanaan Desa juga memiliki tugas
sebagai berikut:
1. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya.
2. Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL (Dokumen Perubahan Anggaran Lanjutan) sesuai
bidang tugasnya.
3. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya.
4. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya.
5. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa
(b/j) untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya; dan
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan APBDes.
 Fungsi Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan
Untuk melaksanakan tugasnya, Kaur Perencanaan Desa memiliki fungsi mengkoordinasikan
urusan perencanaan seperti:
1. Menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan;
2. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa;
3. Program
4. Melakukan monitoring;
5. Penyusunan laporan.
F. Kasi Pemerintahan
Kasi Pemerintahan Desa adalah perangkat desa yang mempunyai kedudukan sebagai
unsur pelaksana teknis yang ditugaskan membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional dibidang pemerintahan desa.
 Kasi Seksi pemerintahan Desa juga bertugas sebagai berikut:
1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya.
2. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya.
3. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya.
4. Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL (Dokumen Perubahan Anggaran Lanjutan) sesuai
bidang tugasnya.
5. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa
untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya; dan
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggung
jawaban pelaksanaan APBDes.
 Kasi Seksi pemerintahan Desa memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Manajemen tata praja Pemerintahan
2. Menyusun rancangan regulasi (Aturan) desa
3. Pembinaan masalah pertanahan
4. Pembinaan ketentraman dan ketertiban
5. Pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat
6. Kependudukan
7. Pendapatan dan pengalolaan wilayah
8. Pendataan dan pengelolaan Profil Desa.
G. Kasi Kesejahteraan
Kasi kesejahteraan adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai salah satu unsur
pelaksana teknis yang membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional. Kasi
Kesejahteraan biasa disingkat Kasi Kesra atau juga dengan

Anda mungkin juga menyukai