Anda di halaman 1dari 10

LIMNOLOGI

FAKTOR ABIOTIK DAN BIOTIK DI DANAU

Oleh :

Gloria Vivian Luntungan


05172011027

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum……War…..Wab.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Faktor Abiotik Dan
Biotik Di Danau”

Dengan segala kesadaran dan kekurangan, saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari tingkat kesempurnaan oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan dan memperbaiki tugas-tugas yang akan datang akan kami terima dengan
terbuka.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama kita semua,,aamiin.

Wassalam……War….Wab.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak dapat hidup sendiri, selalu
memerlukan makhluk lainya dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lainselalu berhubungan dan mengadakan kontak saling menguntungkan.
Tetapi ada juga sebagian kecil makhluk hidup yang selalu merugikan makhluk lain, biasanya
makhluk hidup ini disebuat parasit.
Setiap makhluk hidup juga memerlukan tempat tinggal yang sesaui. Tempat hidup
beserta segala sesuatu yang terdaoat di sekitar makhluk hidup disebut lingkungan. Didalam
lingkungan yang sesuai, makhluk hidup mendapatkan kebutuhan hidupnya dan menyatu dengan
apa yang ada. Tempat makhluk hidup biasa hidup dan berkembang disebut habitat.
Didalam habitatnya makhluk hidup senantiasa berinterkasi dengan lingkungannnya.
Kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya dikenal dengan nama
Ekosistem. Ilmu yang mmpelajari ekosistem adalah Ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen-
komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainya. Komponen itu membentuk
satuan-satuan organisme kehidupan

Danau merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di permukaan bumi.
Secara umum, danau merupakan perairan umum daratan yang memiliki fungsi penting bagi
pembangunan dan kehidupan manusia. Danau memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi ekologi,
budidaya dan sosial ekonomi. Dilihat dari aspek ekologi, danau merupakan tempat
berlangsungnya siklus ekologis dari komponen air dan kehidupan akuatik di dalamnya.
Keberadaan danau akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya, sebaliknya
kondisi danau juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya. Sedangkan dilihat dari aspek
budidaya, masyarakat sekitar danau sering melakukan budidaya perikanan jala apung dan dari
aspek sosial ekonomi, danau memiliki fungsi yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan
masyarakat sekitar danau.

1.2. Rumusan masalah

1.Pengertian lingkungan biotik dan contohnya

2.Pengertian lingkungan abiotic dan contohnya

1.3. Tujuan

Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mata kuliah biologi umum.
BAB II
PEMBAHASAN

2 .1. Pengertian Abiotik


Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara,
air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas
makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang
tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim,
hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen
biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
Bernapas, Tumbuh, Berkembang biak, Iritabilita, Makan dan minum, Melakukan ekskresi, 
Beradaptasi dgn lingkunagnnya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan
melakukan aktivitas.

2.2. Faktor-Faktor Abiotik


Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia
dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
1. Tanah
Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah.
Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga
ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap
hari.
2. Suhu Atau Temperatur
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu
0 C–400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 0 0C atau diatas 400C.
0

hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan
memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme
untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan
biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor
bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman
dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai.
Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity
Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin
tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban
tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk
produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit
ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk
orientasi perkandangan ternak.
3. Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen
untuk berfotosintesis.
Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak,
karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat
dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada
suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri
dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk
mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.
4. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut
di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk
minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi
unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
5. Udara
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran
biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh  pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang
berhubungan dengan sumber panas  atau daerah panas dan dingin  pada atmosfir. Kecepatan
angin  selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas
melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan
angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida
(CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer
bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk
protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu
memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap
nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman
kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air).
Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara
alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh
nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya
karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi.
Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari
udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi.
c. Angin dan kelembapan
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan.
Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan.
Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab.
Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah
uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan
panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui
kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH)
dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol
persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat
kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan
demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).

6. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh
tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk
berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun
memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu,
mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi
(faal) tubuh.
7. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup
memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di
lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya
bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang
tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu
sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang
bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali
bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan
dengan diberi bubuk belerang.
8. Kadar Garam [Salinitas]
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan
tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya
pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
9. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi
berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi
berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di
daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit
berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
10. Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi.
Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah
hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan
merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 -
0
 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.

2.3. Pengertian Biotik


Biotik (bahasa Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu: kelompok organisme
produsen, konsumen dan pengurai.

2.4. Faktor Biotik


Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu
sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara  ebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup
adalah sebagai berikut.

A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon
jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis
dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus
mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara
anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti :
duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti
membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan
tingkah laku demikian disebut adaptasi.
B.Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
 Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
C .Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya
sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
D. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989
berjumlah 2552 batang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati).
Setiap komponen yang ada dalam ekosistem selalu berinteraksi baik saling menguntungkan atau
merugikan. Jika salah satu komponen terganggu habitatnya maupun kelangsungan hidupnya
maka akan sangat berpengaruh pada keseimbangan ekosistem Jika keseimbangan ekosistem
terganggu maka akan terdapat dampak yang merugikan bagi seluruh makhluk hidup yang ada

3.2 Saran
Lingkungan hidup yang "ersih adalah salah satu yang diimpikan "anyak orang karenadengan
lingkungan yang "ersih maka akan teripta suasana nyaman dan tenang$ 2ntuk itulah mari
bersama-sama kita jaga kersihan lingkungan hidup baik dari sampah-sampah maupun
pencemaran yang bisah menganggu aktivitas kehidupan manusia guna mewujudkan lingkungan
yang bersih dan sejaterah di massa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Putu Dewa. “Abiotik”. 26 september 2015.


https://dewaarka.wordpress.com/2009/04/10/abiotik/.
Akbar. Ruli, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”. 26 sepetember 2015.
Ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html
Sridianti. “Pengertia Lingkungan Biotik Dan Abiotik”. 27 september 2015.
www.sridianti.com/pengertian- lingkungan-bioti- dan- abiotik.html

Anda mungkin juga menyukai