Anda di halaman 1dari 6

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI KAWASAN WISATA PULAU

CINTA TELUK JERING, DUSUN III, DESA TELUK KENIDAI, KABUPATEN


KAMPAR, RIAU
Dwi Kartika Sari

Program Studi Biologi, Fakultas MIPA dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Riau, Jalan Tuanku Tambusai, Kota
Pekanbaru, Provinsi Riau –Indonesia.
*email : 180202002@student.umri.ac.id

KATA KUNCI : ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN Serangga merupakan salah satu kelompok hewan yang mempunyai


SERANGGA tingkat keanekaragaman tinggi. Lebih dari 72% anggota kerajaan
hewan termasuk dalam kelompok serangga. Komunitas larva
TELUK KENIDAI
insekta merupakan salah satu indikator kesehatan lingkungan
INDEKS KEANEKARAGAMAN akuatik paling sempurna. Tujuan penelitian ini untuk
INDEKS DOMINANSI mengidentifikasi serangga pada Kawasan Sekitar Sungai Kampar,
INDEKS KEASAMAN Dusun III, Desa Teluk Kenidai, Kabupaten Kampar, Riau. Serta
menghitung Indeks Keanekaragaman dan Indeks Dominansi.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survey
yang digunakan untuk menentukan lokasi penelitian dan metode
purposive sampling digunakan untuk menentukan stasiun
penelitian yaitu berdasarkan tipe ekosistem yang berbeda,
sedangkan untuk penangkapan serangga menggunakan metode
Hand Picking, metode survey dengan menggayunkan insecnet.
Hasil identifikasi Serangga air didapatkan 53 individu yang terdiri
dari 19 spesies dan 19 genus. Indeks Keanekaragaman yang
didapat dikategorikan sedang dengan kisaran nilai 1,88–2,8,
Indeks Dominansi dikategorikan rendah dengan nilai 0,07-0,16
dan Indeks Kesamaan dikategorikan rendah dengan nilai 0,43.

KEYWORDS ABSTRACT

DIVERSITY Insects are one of the groups of animals that have a high level of
diversity. More than 72% of the members of the animal kingdom
INSECT
belong to the insect group. Insect larvae communities that are still in
KENIDAI BAY good condition are generally found in small rivers that are still
DIVERSITY INDEX natural and are one of the most perfect indicators of the health of the
DOMINANCE INDEX aquatic environment. The purpose of this study was to identify
ACIDITY INDEX insects in the Teluk Jering Cinta Island area, around the Kampar
River, Hamlet III, Teluk Kenidai Village, Kampar Regency, Riau.
and calculate the Diversity Index and the Dominance Index. The
method used in this research is the survey method used to determine
the research location and the purposive sampling method is used to
determine the research station based on different ecosystem types,
while for catching insects using the Hand Picking method, survey
method by swinging an insect net. The results of the identification
of aquatic insects obtained 53 individuals consisting of 19 species
and 19 genera. The Diversity Index obtained was categorized as
medium with a value range of 1.88 – 2.8, the Dominance Index was
categorized as low with a value of 0.07-0.16 and the Similarity
Index was categorized as low with a value of 0.43.

PENDAHULUAN udara. Berdasarkan sumber makanannya serangga


Serangga merupakan salah satu kelompok terdiri atas berbagai jenis, ada yang hidupnya
hewan yang mempunyai tingkat keanekaragaman dengan memakan tumbuhan, menghisap sari-sari
tinggi. Lebih dari 72% anggota kerajaan hewan madu, memakan kotoran hewan, bahkan ada yang
termasuk dalam kelompok serangga. Serangga menghisap darah manusia (Putra, 2003).
dapat dijumpai di mana saja, darat, air, maupun
Dari sekitar 72% total kelompok serangga yang merupakan habitat alami yang disukai
tersebut, kurang lebih 10% menempati habitat serangga. Sebagian kawasan tersebut telah
perairan yang terbagi ke dalam 10 ordo yaitu mengalami alih fungsi menjadi kawasan Objek
Ephemeroptera, Odonata, Plecoptera, Trichoptera, Wisata, penggembalaan hewan ternak dan
Coleoptera, Lepidoptera, Hemiptera, Diptera, sebagian lagi masih merupakan kawasan padang
Megaloptera, dan Neuroptera. Mereka hidup rumput alami. Serangga memiliki peran yang
sebagai herbivor, karnivor, dan detretivor. sangat penting dalam ekosistem maka perlu
Serangga akuatik dan komponen biota akuatik dilakukan penelitian tentang keanekaragaman
lainnya dapat digunakan sebagai indikator untuk seranggapada kawasan tersebut.
menilai tingkat cemaran (Sudaryanti, et al., 2001).
Penelitian biota air dengan makroinvertebrata, METODE
misalnya larva insekta, memiliki banyak manfaat, Metode yang digunakan pada penelitian
antara lain untuk mengetahui adanya perubahan ini yaitu metode survey yang digunakan untuk
lingkungan akibat kegiatan manusia menentukan lokasi penelitian dan metode
(antropogenik). Makroinvertebrata merupakan purposive sampling digunakan untuk menentukan
salah satu indikator kesehatan lingkungan akuatik stasiun penelitian yaitu berdasarkan tipe
paling sempurna. Hewan ini hidup di dalam ekosistem yang berbeda, sedangkan untuk
sedimen atau substrat dasar sungai, dengan pola penangkapan serangga menggunakan metode
migrasi terbatas dan cenderung menetap Hand Picking, metode survey dengan
(Mahajoeno, et al., 2001). menggayunkan insecnet.
Komunitas larva insekta yang masih
dalam keadaan baik umumnya terdapat di sungai- WAKTU DAN TEMPAT
sungai kecil yang masih alami. Komunitas ini Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
mempunyai kekayaan dan keanekaragaman taksa 25-30 Desember 2021, pada Kawasan Wisata Pulau
yang tinggi. Pengukuran kekayaan taksa dapat Cinta di Sekitar Sungai Kampar, Dusun III, Desa
dilakukan dengan menghitung seluruh spesies yang Teluk Kenidai, Kabupaten Kampar, Riau, dan
ada (Gooderham, 1998 dalam Mahajoeno, et al., identifikasi dilakukan di Laboratorium Universitas
2001). Baik buruknya kondisi perairan dipengaruhi Muhammadiyah Riau.
oleh kegiatan di sekitarnya. Seringkali kegiatan
yang ada dapat menurunkan kualitas air yang pada PROSEDUR PENELITIAN
akhirnya akan mengganggu kehidupan biota air. Penentuan titik pengambilan sampel
Banyak cara yang digunakan untuk memantau Penelitian ini dilaksanakan di Sekitar
kualitas air, baik secara kimia, fisika, atau biologis. Sungai Kampar, Dusun III, Desa Teluk Kenidai,
Hasil pengukuran kualitas air secara kimia Kabupaten Kampar, Riau. Penentuan titik
dan fisika bersifat terbatas dan kurang pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang
memungkinkan untuk memantau seluruh tepilih berdasarkan hasil survey, dengan melihat
perubahan variabel yang berkaitan dengan kondisi sungai. Berdasarkan kondisi sungai
kehidupan akuatik dan kondisi ekologi. Untuk tersebut maka ada tiga stasiun yang dijadikan
mengatasi ketidakpraktisan pengukuran kualitas air sebagai lokasi pengambilan sampel, yaitu Stasiun 1
secara kimia dan fisika, dapat digunakan biota air Dekat keramba masyarakat , Stasiun 2 Di objek
sebagai penentu kualitas air. Cara biologis wisata Pulau Cinta dan Stasiun 3 sungai dekat
penentuan kualitas air dalam bentuk indeks telah kebun masyarakat
dikembangkan dan banyak digunakan di berbagai Teknik Pengambilan Sampel
negara maju. Selain praktis, penentuan kualitas air Penelitian ini menggunakan metode
dengan metode indeks biotik mudah dikerjakan dan Purposive Random Sampling. Pada masing-masing
tidak memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi stasiun ditentukan titik pengambilan sampel.
(Wardhana, 1999). Penentuan titik sampel berdasarkan keadaan lokasi
Kawasan Pulau Cinta Teluk Jering penelitian yang memungkinkan untuk melakukan
diresmikan oleh Gubernur Riau pada tahun 2017 pengambilan serangga air dengan alat-alat yang
(Wardana et al., 2020). Kawasan Pulau Cinta Teluk telah disediakan. Pada setiap stasiun dibuat
Jering merupakan wilayah aliran sungai yang pada sebanyak empat titik pengambilan sampel. Total
pinggiran sungai memiliki pasir dan tumbuhan jumlah titik pengambilan sampel sebanyak 12 titik
sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan aktivitas manusia, sehingga dijadikan tempat
hand collection dan surber net. Spesimen serangga habitat serangga air tersebut hidup dan mencari
air yang diperoleh dibersihkan kemudian makanan.
dimasukkan kedalam botol sampel yang berisikan Ekosistem seperti itu mendukung kondisi
larutan pengawet (alkohol 70%). ini mampu mendukung Neurothemis untuk
Identifikasi berkembang biak, umumnya dijumpai dipinggir
Serangga air yang ditemukan pada semua danau yang hinggap di semak-semak.
stasiun di lokasi pengambilan sampel diidentifikasi. Spesies serangga paling sedikit ditemukan
Serangga dikeluarkan dari botol sampel kemudian pada stasiun 2 yakni didekat keramba masyarakat.
diletakkan di atas meja. Lalu serangga dan paling banyak ditemukan individu dari Famili
diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologi Nymphalidae yakni 4 individu. Serangga sedikit
menggunakan buku Identifikasi maupun dari ditemukan pada Stasiun ini karena pada stasiun ini
referensi internet/jurnal, serangga yang sudah selalu terjangkau oleh manusia yang melakukan
teridentifikasi lalu dideskripsi. aktivitas merawat keramba, juga karena adanya
keramba yang berisi ikan dan memungkinkan
ANALISIS DATA untuk ikan tersebut memakan larva dari serangga
Data tentang jenis dan jumlah serangga air, sehingga berkurangnya keanekaragaman di
yang diperoleh akan dianalisis menggunakan: Stasiun ini.
• Indeks Keanekaragaman diukur Spesies serrangga yang ditemukan pada
menggunakan Shanon Weiner Indeks semua stasiun yaitu dari genus Neurothemis dengan
(Odum,1993) jumlah 14 individu. habitat yang mempunyai daya
dukung untuk kelangsungan hidup capung dari
𝑯′ = − ∑ 𝑷𝒊 𝑰𝒏 𝑷𝒊
genus Neurothemis dikarenakan disetiap stasiun
Kriteria nilai indeks menurut Shannon mempunyai wilayah perairan. Neurothemis sering
dalam Odum (1996): dijumpai hinggap pada tumbuhan air/ disemak
H’<1 = komunitas biota tidak stabil dekat kubangan air. Kondisi ini sesuai dengan
atau kualitas air tercemar berat kondisi semua stasiun yang memang dekat
1<H’<3 = stabilitas komunitas biota dengan perairan, dalam bentuk danau, keramba
sedang atau air tercemar sedang masyarakat dan aliran sungai .
H’>3 = stabilitas komunitas biota
dalam kondisi prima (stabil) atau kualitas Berdasarkan hasil penelitian yang telah
air bersih. dilakukan, bahwa stasiun yang paling banyak
• Indeks Dominansi Odonata (Odum 1993) didapatkan sampel serangga air yaitu pada Stasiun
𝑪 = ∑ 𝒏𝒊/𝑵² 3 dengan jumlah 34 individu dari 13 spesies dan 3
individu dari famili Nymphalidae dan Grylidae
• Indeks Kesamaan Jenis Odonata pada tiga
yang belum diketahui spesiesnya, sedangkan yang
habitat dihitung menggunakan uji
paling sedikit didapatkan sampel serangga air
Sorenson (Odum 1993)
𝟑𝑫
terdapat pada Stasiun 1 dengan jumlah 9 individu
IS = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% dari 5 spesies dan 3 individu belum diketahui
𝑨+𝑩+𝑪
spesiesnya, 2 individu dari family Nymphalidae
HASIL DAN DISKUSI dan 1 dari genus Vespa. Hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan bahwa keberagaman suatu spesies pada suatu
sebanyak 53 individu, 25 spesies, 19 genus, 11 lokasi ditentukkan oleh kualitas lingkungan,
famili dan 5 ordo. kondisi vegetasi, dan kemampuan suatu spesies
Pada penelitian ini didapatkan Spesies untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
serangga yang paling banyak ditemukan Pada Dikarenakan stasiun 3 berada pada danau dekat
Stasiun 3 dengan jumlah 34 individu dan individu kebun masyarakat yang mana terdapat genangan air
yang paling banyak ditemukan yaitu genus dan semak yang dijadikan tempat habitat serangga
Neurothemis dengan jumlah 8 individu. air tersebut hidup dan mencari makanan
Dikarenakan pada stasiun 3 terdapat danau dan
kebun masyarakat, terdapat genangan air dan Tabel 1. Jenis – Jenis dan Jumlah Serangga
semak serta tidakterlalu sering dijangkau oleh Pada Stasiun 1.
Famili Genus Spesies ST (Female)
1 Lestes
Neurothemis Lestidae Lestes concinnus (F 2
fluctuans 2 & M)
(Male)
Libellulidae Neurothemis Cepora
Neurothemis Cepora 2
nerissa
terminata 1 Aporia
Pieridae Aporia 1
(Female) crataegi
Agriocnemis Apias Apias alferma 1
minima (F & 2 Nyctemera
Coenagrionidae Agriocnemis Erebidae Nyctemera 2
M) secundiana
- 1 Junonia
Pieridae Eurema - 1 Junonia 2
orithya
Agraulis Agraulis 2 Ypthima
Nymphalidae Ypthima 2
vanillae baldus
Apidae Xylocopa - 1 Nymphalidae Neptis hylas 1
Jumlah 10 Neptis
- 1
- - 1
Tabel 2. Jenis – Jenis dan Jumlah Serangga Thaumantis
Thaumantis 1
Pada Stasiun 2. odana
ST Grylidae - - 2
Famili Genus Spesies
2 Dolichoderus
Neurothemis Formicidae Dolichoderus 1
thoracius
Libellulidae Neurothemis terminata 1
Jumlah 34
(Female)
Agriocnemis
pygmaea 1
(Female) Tabel 4. Indeks Keanekaragaman dan Indeks
Coenagrionidae Agriocnemis
Agriocnemis Dominansi Setiap Stasiun
pygmaea 1 No. Stasiun H’ Pi^2 (C) IS
(Male)
1. Stasiun 1 1,88 0,16
Acraea
Acraea 1 2. Stasiun 2 2,01 0,132 0,43
terpsicoe
Ypthima 3. Stasiun 3 2,8 0,07
Nymphalidae Ypthima 2
baldus Berdasarkan hasil analisis data yang
Yptima - 1 didapatkan untuk Indeks Keanekaragaman di
- - 1
setiap stasiun . Pada stasiun 2 dan 3 masuk dalam
Vespidae Vespa - 1
Jumlah 9 kategori sedang, dengan kisaran 2,01 – 2,8,
sedangkan pada stasiun tergolong rendah dengan
Tabel 1. Jenis – Jenis dan Jumlah Serangga Pada nilai 1,88. Dapat disimpulkan bahwa
Stasiun 2. keanekaragaman serangga air di Pulau Cinta Teluk
ST Jering cukup beragam. Kondisi Stasiun 1 hingga
Famili Genus Spesies
3
Stasiun 3 yang memiliki tingkat aktivitas manusia
Neurothemis
fluctuans 1 yang berbeda dan memiliki vegetasi yang berbeda,
(Male) seperti keramba masyarakat pada Stasiun 1, sungai
Neurothemis dan pasir pada stasiun 2 serta danau dan kebun
Libellulidae Neurothemis 3
fluvia (Male) masyarakat yang terdapat pada Stasiun 3 yang
Neurothemis
masih mampu mendukung kaenekaragaman
terminata 6
serangga air.
(Female)
Agriocnemis
Hasil analisis data yang didapatkan untuk
pygmaea 1 Indeks Dominansi di setiap stasiun masuk dalam
(Female) kategori rendah, dengan kisaran 0,07–0,132. Nilai
Agriocnemis Agriocnemis ini menunjukkan bahwa tidak ada spesies serangga
Coenagrionidae pygmaea 2
yang mendominasi di setiap stasiun, Nilai Indeks
(Male)
dominansi pada Stasiun 1 dan 2 lebih tinggi
- 1
dibandingkan dengan Indeks Dominansi pada
Pseudagrion
Psudagrion 1 Stasiun 1. serta Indeks Kesamaan yang
pruinosum
didapatkan pada penelitian ini adalah 0,43. Mahajoeno, E., Efendi, M., dan Ardiansyah. 2001.
Nilai ini termasuk dalam kategori rendah, yang Keanekaragaman Larva Insekta pada
berarti kesamaan antar individu tiap stasiun di
Sungai-sungai Kecil di Hutan
lokasi penelitian yang didapatkan rendah.
Jobolarangan. Jurusan Biologi FMIPA
KESIMPULAN UNS. Surakarta. Biodiversitas, 2(2).
Berdasarkan penelitian yang telah
Sudaryanti, S., Soehardjan, M., dan Wardojo, S.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Keanekaragaman serangga yang didapatkan Di 2001. Status Pengetahuan Tentang Potensi
Kawasan Wisata Pulau Cinta Teluk Jering, Dusun Serangga Akuatik dan Pengembangannya
III, Desa Teluk Kenidai, Kabupaten Kampar, Riau
sebagai Indikator Cemaran Air. Prosiding
dikategorikan sendang, Indeks Dominansi yang
didapat dikategorikan rendah dengan nilai 0,07– Simposium Keanekaragaman Hayati
0,132 dan Indeks Kesamaan yang didapatkan artropoda pada Sistem Produksi Pertanian.
dikategorikan rendah dengan nilai 0,43. PEI & Yayasan Kehati.

DAFTAR PUSTAKA Wardhana, W. 1999. Perubahan Lingkungan


Odum, E. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Perairan dan Pengaruhnya Terhadap Biota
ketiga. Penerjemah Tjahjono Samingun dan Akuatik. Jurusan Biologi FMIPA UI.
B. Srigandono. Gadjah Mada University Jakarta.
Press. Yogyakarta. 697 hlm
Odum, E. P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta Putra,
Nugroho, S. 2003. Serangga di Sekitar Kita.
Kanisius. Yogyakarta.
KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI SEKITAR SUNGAI
KAMPAR, DUSUN III, DESA TELUK KENIDAI,
KABUPATEN KAMPAR, RIAU
Dwi Kartika Sari
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Riau

Latar Belakang Hasil dan pembahasan

Serangga memiliki Stasiun 1 Stasiun 2


banyak manfaat,
salah satunya
Kawasan desa teluk sebagai bioindikator
kenidai lingkungan

Mengalami alih fungsi


menjadi kawasan Objek
Wisata, penggembalaan
dll. Berkemungkinan Stasiun 3
tercemar

Metode Penelitian

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25-30


Desember 2021, bertempat di Sekitar Sungai Kampar,
Dusun III, Desa Teluk Kenidai, Kabupaten Kampar,
Riau, dan identifikasi dilakukan di Laboratorium
Universitas Muhammadiyah Riau. Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan untuk Indeks
Keanekaragaman di setiap stasiun . Pada stasiun 2 dan 3 masuk
Lokasi pengambilan sampel dalam kategori sedang, dengan kisaran 2,01 – 2,8, sedangkan
Stasiun 1 : Dekat keramba masyarakat pada stasiun tergolong rendah dengan nilai 1,88. Dapat
Stasiun 2 : Di objek wisata Pulau Cinta disimpulkan bahwa keanekaragaman serangga air di Pulau Cinta
Stasiun 3 : Danau dekat kebun masyarakat Teluk Jering cukup beragam. Kondisi Stasiun 1 hingga Stasiun 3
Alat dan Bahan yang memiliki tingkat aktivitas manusia yang berbeda dan
memiliki vegetasi yang berbeda, seperti keramba masyarakat pada
Alat : insect net, botol killing, kamera, pinset, Stasiun 1, sungai dan pasir pada stasiun 2 serta danau dan kebun
buku identifikasi serangga, alat tulis, tisu, kapas, masyarakat yang terdapat pada Stasiun 3 yang masih mampu
jarum serangga, sarung tangan, masker, kertas mendukung kaenekaragaman serangga air.
label, dan kotak koleksi serangga (insektarium).
Tabel Analisis Data
Bahan: alkohol dan chlorofrom
No. Stasiun H’ Pi^2 (C) IS
Metode Pegambilan Sampel 1. Stasiun 1 1,88 0,16
Hand picking & Survey 2. Stasiun 2 2,01 0,132 0,43
3. Stasiun 3 2,8 0,07
Prosedur Kerja Hasil analisis data yang didapatkan untuk Indeks Dominansi di
setiap stasiun masuk dalam kategori rendah, dengan kisaran 0,07–
Persiapan alat dan bahan 0,132. Nilai ini menunjukkan bahwa tidak ada spesies serangga
yang mendominasi di setiap stasiun, Nilai Indeks dominansi pada
Stasiun 1 dan 2 lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks
Pengambilan sampel Dominansi pada Stasiun 1.
Identitas Penulis
Identifikasi
DWI KARTIKA SARI
TTL : Kampar, 9 Juni 1999
Koleksi Pendidikan : Mahasiswa S1 Jurusan Biologi di Universitas
Muhammadiyah Riau

Anda mungkin juga menyukai