Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

G DENGAN KASUS
GASTROENTERITIS (GEA) RUANGAN KEPERAWATAN ANAK
RSUD DAYA KOTA MAKASSAR

DISUSUN OLEH :

YULIA
21.04.044

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………) (………………………..)

YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN


STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022
TINJAUAN KASUS

No RM : 297006 Tempat : Perawatan anak

Tgl Pengkajian : 17-03-2022 Jam pengkajian : 09.00 WITA

A. Data umum
1. Identitas klien
Nama : An. G
TTL : 15-09-2020
Agama : Islam
Umur : 1 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : laki-laki
Suku : Bugis Makassar
Alamat : Jln. Pampang V RT2 RW 2
Ttg msk RS : 17-03-2022
Dx medis : GEA (Gastroenteritis)
Ruangan : Keperawatan Anak
Sumber inf : Ibu Klien
2. Identitas orang tua
a. Ayah
Nama : Tn. I
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Pampang V RT2 RW 2
Umur : 3 oktober 1998
Pekerjaan : kuli bangunan
b. Ibu
Nama : Ny. D
Pendidikan : SD
Alamat : Jln. Pampang V RT2 RW 2

Umur : 21 tahun
Pekerjaan : IRT
c. Identitas saudara/i kandung

No Nama Usia Hubungan Status kesehatan

1. Nn. G 1Thn 6 Anak kandung Sakit


bln

B. Riwayat kesehatan saat ini


1. Keluhan utama : Mual, muntah, BAB, dan demam
2. Alasan masuk RS : klien masuk dengan keluhan mual, muntah dan BAB
encer ± 5 kali/hari, nafsu makan menurun, intake cairan
menurun. Setelah beberapa hari dirawat di RS pasien
mangalami demam.
3. Riwayat penyakit : tidak ada
C. Riwayat kesehatan lalu
1. Penyakit yang pernah dialami : tidak ada
2. Kecelakaan yang pernah dialami : Tidak pernah
3. Komsumsi obat-obat bebas : Ibu klien mengatakan pasien tidak
pernah mengkomsumsi obat – obat bebas
4. Alergi : Ibu klien mengatakan An. G memiliki
riwayat alergi pada bakso
5. Perkembangan anak : keluarga klien mengatakan
perkembangan An. G sesuai dengan
usiannya.
D. Riwayat kesehatan keluarga

? ? ? ? ?
?

Keterangan : Ibu klien mengatakan memiliki riwayat penyakit pada keluarnganya.

Keterangan simbol :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : Serumah

E. Riwayat imunisasi

No Jenis imunisasi Waktu Frekuensi Reaksi setelah keterangan


pemberian pemberian

1 BCG 2 Bulan 1x Tidak ada -

2 DPT ( I,II,III) 3- 6 Bulan 2x Demam pada -


pemberian DPT
pertama
3 Polio 2- 6 Bulan 1x Tidak ada -
(I,II,III,IV)

4 Campak - - Tidak ada -

5 Hepatitis - - Tidak ada -

6 Lain-lain - - Tidak ada -

F. Riwayat tumbuh kembang


1. Pertumbuhan fisik
Berat badan : 9 Kg
Tinggi badan : - cm
BBL : 3.4 kg
Waktu tumbuh gigi : -
LLA : 19 cm
Lingkar Kepala : 50 cm
Lingkar Dada : 48 cm
Lingkar Perut : 44 cm

2. Perkembangan tiap tahap


Usia anak saat:
Berguling : 7 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 1 tahun 3 bulan
Berdiri : 1tahun 5 bulan
Berjalan : 1tahun 5 bulan
Senyum prtma kali : 6 bulan
Bicara pertama kali : sekitar 1 tahun 3 bulanan
G. Riwayat nutrisi
1. Pemberian ASI
Pertama kali disusukan : Saat lahir
Cara pemberian : keluarga klien mengatakan pemberian ASI teratur
dan diberikan secara langsung
Lama pemberian : Ibu klien mengatakan lamanya pemberian ASI
yakni 3 bulan, kemudian di ganti dengan
pemberian susu formula
2. Pemberian susu formula
Alasan pemberian : karna asih tidak keluar
Jumlah pemebrian : 1 tahun 3 bulan
Cara pemberian : melalui botol susu bayi
3. Pemberian makan tambahan
Pertama kali diberikan : keluarga klien mengatakan pada usia 7 bulan
klien sudah diberikan konsumsi sayur, biskuit
buah dan ikan sebagai makan tambahan
Jenis : bubur, buah, ikan, dan daging
H. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis nutrisi Lama pemberian

0- 3 Bulan ASI Ekslusif 3 Bulan

3 -13 bulan Susu Formula 13 bulan

I. Pengkajian kebutuhan nutrisi sesuai usia anak saat ini


Makan : Keluarga klien mengatakan An. G masih meminum susu formula dan
memiliki makanan tambahan yaitu pisang dan bubur sebelum sakit dan
pada saat sakit klien hanya diberikan susu formula dan menghabiskan
bubur 1/3 piring dalam sehari
Minum : keluarga klien mengatakan An. G banyak mengkonsumsi air putih dan
susu sebelum sakit dan pada saat sakit pasien hanya diberikan susu
formula dan meghabiskan 500 cc
J. Riwayat pisikososial
Tempat tinggal anak : kleluarga klien mengatakan klien tinggal di rumah
sendiri bersama kedua orangtua, dan keluarga klien
mengatakan hubungan antara anggota keluarga
harmonis.
Lingkungan : Keluarga klien mengatakan tempat tingalnya dekat
dengan perkotaan.
K. Riwayat spritual
Keluarga klien mengatakan selalu membacakan ayat-ayat suci AL-QURAN ke
anaknya.
L. Reaksi hospitalisasi
1. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu klien mengatakan dia membawa An. G ke rumah sakit karena klien
mengalami mual, muntah dan BAB encer sebanyak 5x/hari, nafsu makan
menurun, pada pemeriksaan turgor kulit kembali dalam 2 detik dan saat di kaji
orang tua klien merasa cemas dengan kondisi klien dan tidak mengetahui
dampak dari mual muntah.

2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


-
M. Aktivitas sehari-hari/ pola kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Selera makan Ibu klien mengatakan klien Nafsu makan klien


makan seperti biasanya menurun
Menu makan Ibu klien mengatakan menu Susu formula dan bubur
makanan klien bubur, sayur,
ikan, dayur dan susu formula

Frekuensi makan Ibu klien mengatakan klien Susu formula dan bubur 2
makan 3 kali sehari kali sehari dengan
frekuensi 1/3 piring

Makanan yang Ibu klien mengatakan klien -


disukai tidak memiliki makanan
kesukaan dan makan apa
yang diberikan

Makanan pantangan Ibu klien mengatakan Klien hanya dianjurkan


makanan pantangan klien untuk mengonsumsi susu
adalah bakso formula dan bubur

Pembatasan pola Keluarga mengatakan tidak -


makan ada pembatasan pola makan
pada klien
Cara makan Klien makan di bantu oleh Klien di bantu olen ibunya
orang tua/ di suapin

Ritual saat makan Keluarga klien mengatakan, -


sebelum makan orang tuanya
mengajarkan untuk baca doa
sebelum makan

2. Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Jenis minuman Ibu klien mengatakan jenis Ibu mengatakan jenis
minuman yang di minum minuman yang di minum
adalah susu formula dan air klien selama di rawat di
putih RS adalah susu formula
dan air putih.

Frekuensi minum Ibu klien mengatakan klien 1000 ml/ hari sama
inum sebanyak 1200 ml/ hari dengan susu formula

Kebutuhan cairan 1300 ml/hari - Terpasang infus


asering
- Susu 1 gelas/hari

Kesulitan Tidak ada kesulitan untuk Tidak ada kesulitan untuk


minum minum

3. Eliminasi (BAB/BAK)

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Tempat Ibu klien mengatakan klien Ibu mengatakan tempat


pembuangan mengunakan pampers. pembuangan BAK dan
BAK klien adalah di
pempres.

Frekuensi (waktu) Ibu mengatakan frekuensi Ibu klien mengatakan


BAK dan BAB klien frekuensi BAK dan BAB
adalah : selama dirawat di RS
BAB : 2 x sehari adalah :
BAK : tidak menentu BAB : sering (±5x )
BAK : sering (4-6x)
Konsistensi Ibu klien mengatakan Ibu mengatakan
konsitensi BAK dan BAB konsitensi BAK dan BAB
adalah : klien adalah :
BAB : warna feses kuning BAB : kuning campur
BAK : warna urine kuning hitam dan encer
BAK : warna urine kuning

Kesulitan Ibu mengatakan BAK dan Ibu klien mengatakan


BAB klien tidak ada BAK dan BAB tidak ada
kesulitan kesulitan

Obat pencahar Ibu klien mengatakan tidak Ibu klien mengatakan


menggunakan obat pencahar tidak menggunakan obat
pencahar

4. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Jam tidur Ibu klien mengatakan Ibu mengatakan sejak


sebelum sakit adalah : masuk RS klien sering
siang hari ± 3 jam dan pada tertidur
malam hari ± 8-9 jam

Pola tidur Ibu klien mengatakan pola Ibu mengatakan sejak


tidur teratur masuk RS klien sering
tertidur, tidur sebanyak 11
-12 jam/hari
Kebiasaan sebelum Ibu klien mengatakan tidak Ibu klien mengatakan
tidur memiliki kebiasaan sebelum kebiasaan klien sebelum
tidur. tidur adalah minum susu

Kesulitan tidur Keluarga klien mengatakan Ibu klien mengatakan klien


tidak memiliki kesulitan sulit tidur karna
saat tidur terganggua dengan
kebisingan pada
lingkungan tempat
tidurnya

5. Olaraga

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Program olaraga Ibu klien mengatakan klien klien hanya terbaring


hanya bermain dengan lemah di tempat tidurnya
teman-teman di sekitar
lingkungannya

Jenis dan frekuensi Olahraga dilakukan 2x/hari -

Kondisi setelah Tidak ada -


olaraga

6. Personal hygine

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Mandi Ibu klien mengatakan


sebelum sakit klien mandi
dengan frekuensi 2x sehari
yakni pagi dan sore hari Ibu klien mengatakan
selama di rawat di RS
Cuci rambut Ibu klien mengatakan klien
tubuh klien hanya di
sering di keramas
bersihkan dengan
rambutnya setiap kali
menggunakan tisu basah.
mandi.

Gunting kuku Ibu klie mengatakan sering


menggunting kuku klien
setiap 1 x seminggu / setiap
kali kukunya panjang

Gosok gigi -

7. Aktivitas atau mobilisasi fisik

Kondisi Saat sakit Sebelum sakit

Kegiatan sehari- Klien hanya berbaring di Ibu klien mengatakan klien


hari tempat tidur biasanya main saudara
atau teman-temannya

Pengaturan jadwal - -
harian

Penggunaan alat - -
bantu aktivitas

Kesulitan - -
pergerakan tubuh
N. Pemeriksaan fisik
Hari atau tanggal : Selasa 18-03-2022 Jam : 09.00
1. Keadaan umum klien
Kesadaran : composmentis
Penampilan : Penampilan sesuai usia
Ekspresi wajah : Pucat
Kebersihan secara umum: An.G nampak bersih.
Tanda-tanda Vital :
TD: - mmHg
N : 120 X/ menit
P : 30 X/ menit
S : 37.8 0
C

2. Atropometri
Panjang badan : - Cm
Berat badan : 9 Kg
Lingkar lengan atas : 19 Cm
Lingkar kepala : 50 Cm
Lingkar dada : 48 Cm
Lingkar perut : 44 Cm
Skin fold :-
3. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : Kedaan rambut bersih, warna rambut hitam, rambut
tidak mudah rontok.
Palpasi : tidak ada benjolan di kepala, tidak ada nyeri tekan,
dan telktur rambut halus.
2. Muka
Inspeksi : Bentuk muka simetris, bentuk wajah oval, tidak ada
gerakan abnormal, ekpresi wajah pucat.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau massa, suhu kulit hangat ,
tidak ada nyeri tekan.
3. Mata
Inspeksi : Tidak ada edema pada papebra, sclera tidak icterus,
warna konjungtiva tidak anemis, pupil miosis bila di
beri rangsangan atau refleks cahaya, posisi mata
simetris, memiliki bulu mata, dan penglihatan normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua bola mata.
4. Hidung dan sinus
Inspeksi : Posisi hidung simetris.
5. Telinga
Inspeksi : posisi telinga simetris antara telinga kiri dan kakan,
ukuran dan bentuk telinga sama, lubang telinga tidak
terdapat serumen, dan tidak menggunakan alat batu
pendengaran.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga.
6. Mulut
Inspeksi : Lidah kotor berwarna putih, tidak ada pendarahan
pada gusi
7. Tengorokan
Inspeksi : Warna mukosa pucat, dan tidak ada nyeri
menelan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
8. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
Palpasi : Tidak teraba kelenjar tiroid, dan tidak teraba
kelenjar linfe.
9. Toraks dan pernafasan
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernafasan (30x/
menit).
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan suhu kulit teba hangat.
Perkusi : bunyi paruh redup
Askultasi : suara pernafasan brongkovesikular dan tidak ada
bunyi tambahan
10. Jantung
Palpasi : Teraba ictus cordis.
Perkusi : Bunyi jantung pekak, dan tidak ada pembesaran
jantung (bagian atas itrakosta II, bagian bawa
intrakosta VI, bagian kiri : linea mediclavukularis
sinistra, dan bagian kanan line parasikularis dextra).
Askultasi : bunyi jantung tunggal ( LUP/DUP), tidak ada
bunyi jantung tambahan.
11. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut rata.
Palpasi : Tidak teraba pembesaran herpar, tidak ada nyeri
tekan.
Askultasi : Peristaltik usus 23 x / menit
Perkusi : Bunyi tyimpani
12. Genetalia dan anus : Normal tdak ada kea
13. Ekstermitas
Ektremitas atas
a. Motorik
Nampak pergerakan ektermitas bawah dan atas dapat di gerakan dan
GCS 15
kekuatan otot :

5555 5555
5555 5555
b. Refleks
Pengkajian refleks di dapatkan pada kedua ektermitas atas bisep dan
trisep dan refleks pada ekstermitas bawah refleks babinsky kanan dan
kiri
c. Sensori
Pengkajian sensori An.G didapatkan ada respon rangsangan nyeri (pada
saat dicubit tangannya An.G merespon bergerak).
14. Status neurologis
a. Nervus 1 (olfaktorius) : Tidak ternilai
b. Nervus 2 (optikus) : ada
c. Nervus 3,4 dan 6 : kontriksi pupil ada, gerakan kelopak mata
ada, pergerakan bola mata ada, pergerakan
mata ke bawa dan kedalam ada.
d. Nervus 5 (trigeminus) : sesibilitas atau sensori ada , reflex dagu ada,
reflex kornea ada.
e. Nervus 7 (fasialis) : gerakan mimic ada
f. Nervus 8 (Acusticus) : fungsi pendengaran ada
g. Nervus 9 dan 10 : reflex menelan spontan, reflex muntah
ternillai, suara ada .
h. Nervus 11(Assesorius) : membalikan kepala ke kiri dan kekanan ada.
i. Nervus 12 ( Hypoglossus): defesiasi lidah ada dan hasil pengkajian
didapatkan tidak ada kaku kuduk.
15. Kulit / intergumen
Hasil pengkajian kulit didapatkan warna kulit putih, turgor kulit kembali
dibawah 2 detik, suhu kulit hangat , tidak terdapat tidak ada udema pada
kulit, dan ibu klien mengelukan demam yang dialami klien

16. Pemeriksaan tingkat perkembangan (DDST)


Tanggal pengkajian : 2022-03-08
Tanggal lahir : 06-03-2021
Total umur : 1 Tahun 6 bulan

Pemeriksaan penunjang

Tanggal: 07-01-2022 21:31:34

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUA N

HEMATOLOGI
Darah Rutin
Jumlah leukosit 7.7 5.0 – 13.0 10^3/uL

Jumlah eritrosit H 5.43 4.00 – 5.30 10^6/uL

Haemoglobin 14.1 12.0 – 16.0 g/dl

hematokrit 41.3 35.0 – 45.0 %

MCV 76.1 75.0 – 9.0 fl

MCH 26.0 25.0 – 33.0 pg

MCHC 34.1 31.0 – 37.0 g/L

Jumlah trombosit 305 150 - 400 10^3/uL


RDW-SD L 36.7 37 -54 fL
RDW-CV 13.4 10.0 – 15.0 %
PDW 10,6 10.0 – 18.0 fL
MPV 10,3 9.0 – 13.00 fL
P-LCR 26.0 13.0 – 43.0 %
PCT 0,31 0.2 – 0.4 %
Hitungan jenis
Neutrophil H 61.9 32.0 – 52.0 %

limfosit L 28.6 30 – 60 %

monosit H 9.3 2–8 %

eosinophil 0.1 0–4 %

basofil 0.1 0–1 %

PEMBERIAN OBAT

NAMA OBAT INDIKASI


Paracetamol inf Paracetamol adalah obat yang dapat digunakan untuk
1000 mg menurunkan demam dan mengobati rasa sakit dengan
intensitas ringan hingga sedang. Beberapa masalah yang
dapat diatasi dengan konsumsi parasetamol termasuk sakit

kepala, sakit gigi, keseleo, demam, dan gejala flu lainnya.


Asering 24 tpm Asering merupakan larutan infus yang mengandung berbagai
elektrolit. Asering masuk dalam golongan larutan yang
mempengaruhi keseimbangan elektrolit yang digunakan
dalam larutan injeksi intravena. Farmasi: Otsuka
Indonesia. Asering digunakan untuk terapi pengganti cairan
selama dehidrasi (kehilangan cairan) secara akut.
Domperidone 3x Domperidone adalah obat untuk meredakan mual dan
½ /8 jam muntah. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 10 mg, sirup,
dan drop.
Zinc syr 125 ml, 1x L-ZINC SIRUP merupakan suplemen yang mengandung zat
20 ml/ 24 jam aktif ZInc. Suplemen ini digunakan sebagai terapi pelengkap
diare pada anak-anak dan digunakan bersama garam
rehidrasi oral (ORS).

ANALISA DATA
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN

DS: Diare berhubungan


Infeksi bakteri/virus dengan proses
1. ibu klien mengatakan klien
sering BAB dengan infeksi
frekuensi 4-5x/hari
Saluran cerna
2. ibu klien mengatakan BAB
encer

Absorbs terganggu
DO:
1. defekasi lebih dari 3 kali
dalam 24 jam
Volumen usus meningkat
2. fases lembek atau cair
3. frekuensi peristaltik
meningkat Peningkatan frekuensi
4. bising usus hiperaktif BAB
Ds :

1. Ibu klien mengatakan klien Kehilangan caian aktif


Hipovolemia
jarang minum
berhubungan dengan
2. Ibu klien mengatakan klien
merasa lemah dan Kegagalan mekanisme kehilangan cairan
regulasi
3. Mengeluh haus aktif

Do :
Peningkatan permeabilitas
1. Turgo kulit menurun kapiler
2. Volume urine menurun
3. Suhu tubuh meningkat
kekurangan intake cairan
4. Berat badan menurun tiba-
tiba

DIAGNOSA KEPERAWATAN
DEFENISI BATASAN DIAGNOSA
No
KARAKTERISTIK KEPERAWATAN

1. Defenisi : Diare adalah 1. defekasi lebih dari 3 kali Diare berhubungan


pengeluaran feses yang sering, dalam 24 jam dengan proses infeksi
lunak dan tidak berbentuk 2. fases lembek atau cair

Kategori : fisiologis 3. frekuensi peristaltik


meningkat
Subkategori : nutrisi dan
4. bising usus hiperaktif
cairan/D.0020

2. Definisi : hipovolemia adalah 1. frekuensi nadi Hipovolemia


penurunan volume cairan meningkat berhubungan dengan
intravaskuler, interstisial, dan 2. nadi teraba lemah kehilangan cairan aktif
intraseluler 3. tekanan darah
Kategori : fisiologis menurun
4. tekanan nadi
Subkategori : nutrisi dan
menyempit
cairan/D.0023
5. turgo kulit menurun
6. membrane mukosa
kering
7. volume urine menurun
8. hematokrit meningkat
9. pengisian vena
menurun
10. suhu tubuh meningkat
11. konsentrasi urine
meningkat
12. berat badan menurun
tiba-tiba
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERI HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN


NO
KEPERAWATAN (SLKI) (SIKI)

1. Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen diare (I.03101)
proses infeksi 2x24 jam diharapkan eliminasi fekal membaik
Observasi :
dengan, kriteria hasil:
Ditandai dengan :
1. kontrol pengeluaran feses meningkat 1. Identifikasi penyebab diare (mis,
DS: 2. keluhan defekasi lama dan sulit menurun inflamasi gastrointestinal, iritasi
3. konsistensi feses membaik gastrointestinal, proses infeksi,
1. ibu klien mengatakan
4. frekuensi defekasi membaik malabsorbsi, efek obat-obatan dan
klien sering BAB
5. peristaltic usus membaik pemberian susu formula
dengan frekuensi 4-
2. Monitor warna volumen, frekuensi,
5x/hari
dan konsistensi tinja
2. ibu klien mengatakan
3. monitor tanda dan gejala
BAB encer sedikit
hypovolemia (mis, nadi teraba lemah,
ampas
turgo kulit turun, mukosa mulut
DO: kering, BB menurun)
4. monitor jumlah pengeluaran diare
1. defekasi lebih dari 3 kali
Terapeutik :
dalam 24 jam
2. fases lembek atau cair 1. berikan asupan cairan oral (mis,

3. frekuensi peristaltik larutan garam gula, oralit)

meningkat 2. pasang jalur intravena


3. berikan cairan intravena (mis, ringer
4. bising usus hiperaktif
asetat, ringer laktal)
4. ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit

Edukasi :
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
2. Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian obat

antiinflamasi (mis, loperamide,

difenoksilat)

2. Kolaborasi pemberian obat pengeras

feses (mis, atapulgit, smektil, kaolin-

pektil)

2. Hipovolemia berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama Pemantauan elektrolit (l.03122)
dengan kehilangan cairan aktif 2x24 jam diharapkan status cairan membaik
Observasi :
Ditandai dengan dengan Kriteria hasil : 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
Ds : 1. output urine meningkat ( mis, frekuensi nadi meningkat, nadi

4. Ibu klien mengatakan 2. keluhan haus menurun teraba lemah, turgo kulit menurun,
klien jarang minum 3. perasaan lemah menurun volumen urin menurun, haus, lemah)
5. Ibu klien mengatakan 2. Monitor intake dan output cairan
4. berat badan membaik
klien merasa lemah dan
6. Mengeluh haus 5. suhu tubuh membaik Terapeutik:

1. Hitung kebutuhan cairan


Do : 2. Berikan asupan cairan oral

5. Turgo kulit menurun Edukasi :


6. Volume urine menurun 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan
7. Suhu tubuh meningkat oral
8. Berat badan menurun kolaborasi :
tiba-tiba Kolaborasi pemberian cairan IV isotonic
(NaCl, l)

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN I

No Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan ImplementasiJam & Hasil Evaluasi(SOAP)

1. Kamis/17-03-2020 Diare berhubungan dengan proses S:


infeksi
09.00 1. mengidentifikasi penyebab diare 1. Ibu klien mengatakan klien sering
(mis, inflamasi gastrointestinal, BAB dengan frekuensi 4-5x/hari

iritasi gastrointestinal,
proses O :
infeksi, malabsorbsi, efek obat-
obatan dan pemberian susu 1. fases lembek atau cair
formula A:

Hasil : penyebab diare klien


1. konsistensi feses membaik
karena terjadi proses infeksi (pct :
2. frekuensi defekasi membaik
0.31 dari normal 0.2 – 0.3)
2. Memonitor warna volumen,
P : lanjutkan intervensi
frekuensi, dan konsistensi tinja
Hasil : warna kuning campur
1. Identifikasi penyebab diare (mis,
hitam dan encer, frekuensi 5x/hari
inflamasi gastrointestinal, iritasi
3. Memonitor tanda dan gejala
gastrointestinal, proses infeksi,
hypovolemia (mis, nadi teraba
malabsorbsi, efek obat-obatan dan
lemah, turgo kulit turun, mukosa
pemberian susu formula
mulut kering, BB menurun)
2. Monitor warna volumen, frekuensi,
hasil : nadi 120, BB 9 kg dari 11
dan konsistensi tinja
kg
3. monitor tanda dan gejala
4. berikan cairan intravena (mis, hypovolemia (mis, nadi teraba
ringer asetat, ringer laktal) lemah, turgo kulit turun, mukosa
Hasil : telah terpasang cairan mulut kering, BB menurun)
asering 4. berikan cairan intravena (mis,
ringer asetat, ringer laktal)
5. Kolaborasi pemberian obat
antiinflamasi (mis, loperamide,
difenoksilat)

2. Kamis/17-03-2020 Hipovolemia berhubungan dengan


kehilangan cairan aktif 1. Memeriksa tanda dangejala S :
10.00 hypovolemia ( mis, frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, 1. Ibu klien mengatakan klien jarang
minum
turgo kulit menurun, volumen
urin menurun, haus, lemah) O:

Hasil : nadi 120x/m, turgo kulit 1. Suhu tubuh meningkat


kembali dibawah 2 detik 2. Berat badan menurun tiba-tiba
2. Memonitor intake dan output
cairan A:
Hasil : intake : klien terpasang 1. berat badan membaik
cairan asering dan minum 2. suhu tubuh membaik
susu+air putih. output : klien P : lanjutkan intervensi
BAB ±5x/hari, berkeringat, mual,
1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
muntah dan BAK
( mis, frekuensi nadi meningkat, nadi
3. Memberikan asupan cairan oral
teraba lemah, turgo kulit menurun,
Hasil : asupan cairan oral adalah
volumen urin menurun, haus, lemah)
minum susu+air putih
2. Monitor intake dan output cairan
4. Memkolaborasi pemberian cairan
3. Hitung kebutuhan cairan
IV isotonic (NaCl, l)
4. Berikan asupan cairan oral
Hasil : Telah terpasang cairan
5. Anjurkan memperbanyak asupan
asering
cairan oral
6. Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonic (NaCl, l)

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN II


No Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan ImplementasiJam & Hasil Evaluasi(SOAP)

1. Jumat /18-03-2020 Diare berhubungan dengan proses S:


infeksi
1. mengidentifikasi penyebab diare
13.00 1. Ibu klien mengatakan klien sering
(mis, inflamasi gastrointestinal, BAB dengan frekuensi 4-5x/hari
iritasi gastrointestinal, proses
O:
infeksi, malabsorbsi, efek obat-
obatan dan pemberian susu
1. fases lembek atau cair
formula
Hasil : penyebab diare klien A :
karena terjadi proses infeksi (pct :
0.31 dari normal 0.2 – 0.3) 1. konsistensi feses membaik

2. Memonitor warna volumen, 2. frekuensi defekasi membaik

frekuensi, dan konsistensi tinja P : lanjutkan intervensi

Hasil : warna kuning campur


1. Identifikasi penyebab diare (mis,
hitam dan encer, frekuensi 5x/hari
inflamasi gastrointestinal, iritasi
3. Memonitor tanda dan gejala
hypovolemia (mis, nadi teraba gastrointestinal, proses infeksi,
lemah, turgo kulit turun, mukosa malabsorbsi, efek obat-obatan dan
mulut kering, BB menurun) pemberian susu formula
hasil : nadi 120, BB 9 kg dari 11 2. Monitor warna volumen, frekuensi,
kg dan konsistensi tinja
4. berikan cairan intravena (mis, 3. monitor tanda dan gejala
ringer asetat, ringer laktal) hypovolemia (mis, nadi teraba
Hasil : telah terpasang cairan lemah, turgo kulit turun, mukosa
asering mulut kering, BB menurun)
5. berikan cairan intravena (mis,
ringer asetat, ringer laktal)
6. Kolaborasi pemberian obat
antiinflamasi (mis, loperamide,
difenoksilat)
2. Jumat/ 18-03-2022
S:
Hipovolemia berhubungan dengan
14.00 1. Memeriksa tanda dan gejala 1. Ibu klien mengatakan klien jarang
kehilangan cairan aktif minum
hypovolemia ( mis, frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, O :
turgo kulit menurun, volumen
1. Suhu tubuh meningkat
urin menurun, haus, lemah)
2. Berat badan menurun tiba-tiba
Hasil : nadi 120x/m, turgo kulit
kembali dibawah 2 detik A:
2. Memonitor intake dan output
1. berat badan membaik
cairan
2. suhu tubuh membaik
Hasil : intake : klien terpasang
P : lanjutkan intervensi
cairan asering dan minum
susu+air putih. output : klien 1. Periksa tanda dan gejala
BAB ±5x/hari, berkeringat, mual, hypovolemia ( mis, frekuensi nadi
muntah dan BAK meningkat, nadi teraba lemah, turgo
3. Memberikan asupan cairan oral kulit menurun, volumen urin
Hasil : asupan cairan oral adalah menurun, haus, lemah)
minum susu+air putih 2. Monitor intake dan output cairan
4. Memkolaborasi pemberian cairan 3. Hitung kebutuhan cairan
IV isotonic (NaCl, l) 4. Berikan asupan cairan oral
Hasil : Telah terpasang cairan 5. Anjurkan memperbanyak asupan
asering cairan oral
Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonic (NaCl, l)

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN III


No Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan ImplementasiJam & Hasil Evaluasi(SOAP)

1. Sabtu /19-03-2020 Diare berhubungan dengan proses 1. mengidentifikasi penyebab diare S :


infeksi (mis, inflamasi gastrointestinal,
15.00 iritasi gastrointestinal, proses 1. Ibu klien mengatakan klien sering
BAB dengan frekuensi 4-5x/hari
infeksi, malabsorbsi, efek obat-
obatan dan pemberian susu O :
formula
Hasil : penyebab diare klien 1. fases leembek atau cair
karena terjadi proses infeksi (pct :
A:
0.31 dari normal 0.2 – 0.3)
1. Memonitor warna volumen, 1. konsistensi feses membaik
frekuensi, dan konsistensi tinja 2. frekuensi defekasi membaik
Hasil : warna kuning campur
hitam dan encer, frekuensi 5x/hari P : masalah teratasi
2. Memonitor tanda dan gejala
hypovolemia (mis, nadi teraba
lemah, turgo kulit turun, mukosa
mulut kering, BB menurun)
hasil : nadi 120, BB 9 kg dari 11
kg
3. berikan cairan intravena (mis,
ringer asetat, ringer laktal)
2. Sabtu/ 19-03-2022
Hasil : telah terpasang cairan

16.00 Hipovolemia berhubungan dengan asering.


S:
kehilangan cairan aktif 1. Memeriksa tanda dan gejala
hypovolemia ( mis, frekuensi nadi 1. Ibu klien mengatakan klien jarang
meningkat, nadi teraba lemah, minum

turgo kulit menurun, volumen O :


urin menurun, haus, lemah)
1. Suhu tubuh meningkat
Hasil : nadi 120x/m, turgo kulit
2. Berat badan menurun tiba-tiba
kembali dibawah 2 detik
2. Memonitor intake dan output A :
cairan
1. berat badan membaik
Hasil : intake : klien terpasang
2. suhu tubuh membaik
cairan asering dan minum
P : masalah teratasi
susu+air putih. output : klien
BAB ±5x/hari, berkeringat, mual,
muntah dan BAK
3. Memberikan asupan cairan oral
Hasil : asupan cairan oral adalah
minum susu+air putih
4. Memkolaborasi pemberian cairan
IV isotonic (NaCl, RL)
Hasil : Telah terpasang cairan
asering

Anda mungkin juga menyukai