Anda di halaman 1dari 31

PRINSIP DASAR DAN

PENERAPAN SMK3
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Disampaikan oleh,
Sandly Anthony
PENDAHULUAN
Gambaran umum tentang sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.
DEFINISI

SMK3 K3

•bagian dari sistem •segala kegiatan


manajemen perusahaan •untuk menjamin dan
secara keseluruhan melindungi keselamatan dan
•dalam rangka pengendalian kesehatan tenaga kerja
risiko yang berkaitan dengan •melalui upaya pencegahan
kegiatan kerja kecelakaan kerja dan
•guna terciptanya tempat penyakit akibat kerja.
kerja yang aman, efisien dan
produktif.
TUJUAN

Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur,


terstruktur dan terintegrasi

Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan PAK dengan melibatkan


unsur manajemen, pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/serikat buruh

Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk


mendorong produktifitas
KEWAJIBAN PENERAPAN SMK3

PP 50 /2012, Potensi Bahaya Tinggi


Pasal 5 • Yang dapat mengakibatkan
kecelakaan yang
merugikan jiwa manusia,
•mempekerjakan terganggunya proses
pekerja/buruh paling produksi dan pencemaran
sedikit 100 (seratus) lingkungan kerja.
orang; atau • Antara lain perusahaan
yang bergerak di bidang
•mempunyai tingkat pertambangan, minyak dan
potensi bahaya tinggi gas bumi.
SANKSI
Ancaman pidana atas Sanksi administratif berupa:

pelanggaran a. teguran;

peraturannya dengan b. peringatan tertulis;

hukuman kurungan c. pembatasan kegiatan usaha;

selama-lamanya 3 (tiga) d. pembekuan kegiatan usaha;


e. pembatalan persetujuan;
bulan atau denda f. pembatalan pendaftaran;
setinggitingginya Rp. g. penghentian sementara sebagian
100.000,- (seratus ribu /seluruh alat produksi;
rupiah). h. pencabutan ijin.
(UU No. 1 Tahun 1970, Pasal 15 ayat 2) (BAB XVI, Bagian Kedua, Sangsi Administratif, Pasal 190
UU No.13/2003)
PENERAPAN SMK3
Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan
Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dapat
memperhatikan konvensi atau standar internasional. (PP 50/2012; Pasal 5)
Apakah Perilaku Dapat Diubah ?

https://www.kompasiana.com/ariyani_12/57e36d
53719373010c3a8993/kereta-api-indonesia-dari-
masa-ke-masa?page=all
PRINSIP DASAR SMK3
■ Kebijakan K3 : niat dan arah organisasi
yang dinyatakan secara terdokumentasi
dan resmi oleh manajemen puncak.
■ Perencanaan (Plan) : menetapkan tujuan
sasaran K3 dan pengendalian yang
diperlukan sesuai dengan kebijakan K3
perusahaan;
■ Pelaksanaan (Do) : mengimplementasikan
proses seperti yang direncanakan;
■ Pemantauan (Check) : pantau dan ukur
kegiatan dan pengendalian yang berkaitan
dengan kebijakan K3 serta tujuan &
sasaran K3, dan laporkan hasilnya;
■ Peningkatan (Act) : mengambil tindakan
untuk terus meningkatkan kinerja K3 untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
Kondisi di tempat kerja.
A. PENETAPAN KEBIJAKAN K3
Penyusunan Penetapan Pelaksanaan

• Tinjauan awal • Disahkan pucuk • Organisasi K3 dapat


• Kinerja manajemen pimpinan menentukan keputusan
• Konsultasi pengurus • Tertulis, tertanggal dan • Tersedia anggaran,
dan wakil ditandatangani SDM berkualitas dan
pekerja/buruh • Memuat TuSasPro dan sarana
Peningkatan K3 • Tanggungjawab dan
• Dijelaskan dan wewenang yang jelas
disebarluaskan • Perencanaan K3
• Terpelihara & Dinamis • Penilaian kinerja dan
• Ditinjau berkala tindak lanjut
B. PERENCANAAN K3 Tujuan dan Sasaran

Skala Prioritas
Hasil penelaahan awal
Upaya Pengendalian Bahaya
Identifikasi potensi bahaya, penilaian
dan pengendalian risiko (IPBPPR) Penetapan Sumber Daya

Peraturan perundang-undangan dan Jangka Waktu Pelaksanaan


persyaratan lainnya
Indikator Pencapaian
Sumber Daya
Sistem Pertanggung Jawaban
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA, PENILAIAN
DAN PENGENDALIAN RISIKO (IPBPPR)
RISIKO AWAL RISIKO AKHIR
PENGENDALIAN YANG Risiko Risiko
NO AKTIFITAS / PROSES BAHAYA RISIKO Peluang Dampak Nilai PENGENDALIAN TAMBAHAN Peluang Dampak Nilai
TERSEDIA Diterima Diterima
(P) (S) Risiko (P) (S) Risiko
1 Berjalan di area warehouse Lubang Terperosok Tidak ada Tinggi Parah High Tidak Tutup lubang
Beri tanda
Rendah Ringan Low Ya
Pengawasan secara berkala
Penyediaan kotak P3K
2 Penyimpanan BKB Lokasi karpet Terbakar Rambu mudah terbakar pada Tinggi Parah High Tidak Pengawasan secara berkala
dekat dengan lemari penyimpanan Memberi tanda jarak
lemari minimal antara lemari dan Rendah Sedang Medium Ya
penyimpanan karpet
Penyediaan APAR.
Penyediaan Sprinkler
TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM K3
Program : Safety Patrol
Tujuan : Pencegahan Kecelakaan Kerja
Sasaran : Pengawasan minimal 2 kali dalam sehari
September - Oktober 2018
No Action Plan / Rencana Kegiatan Indikator SUMBER DAYA Progress PIC
M1 M2 M3 M4 M1 M2
1 Identifikasi area yang wajib diawasi di Daftar Area Bahaya AK3, Rp. Sekretaris
tempat kerja 100.000/hari P2K3
2 Identifikasi sumber daya yang tersedia Daftar Petugas, SOP dan Peralatan AK3, Petugas Safety Petugas
Safety
3 Penentuan metode pengawasan Panduan Safety Patrol yang AK3, Rp. Sekretaris
disahkan 100.000/hari P2K3
4 Penentuan waktu pengawasan Jadwal Safety Patrol AK3, Petugas Safety Petugas
Safety
5 Sosialisasi kepada petugas safety Daftar Hadir Sosialisasi AK3, Rp. Sekretaris
300.000/hari P2K3
6 Mulai pelaksanaan Safety Patrol 2 x sehari Checklist Safety Patrol Petugas Safety; Rp. Petugas
20.000/hari Safety
EVALUASI KETAATAN
PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN, STANDAR, PEDOMAN TEKNIS, DAN PERSYARATAN LAIN YANG RELEVAN DIBIDANG K3

No Instansi No. Peraturan Judul Peraturan Pasal / Persyaratan Kondisi Aktual Status Tindak Lanjut PIC
1 Kemnaker UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja Pasal 14 (a)
Secara tertulis menempatkan Sehelai undang-undang No. 1 90% Penempatan sehelai Sekretaris P2K3
dalam tempat kerja yang Tahun 1970 belum tersedia UU No. 1 Tahun
dipimpinnya, semua syarat pada tempat-tempat yang 1970 pada tempat-
keselamatan kerja yang mudah dilihat dan terbaca tempat yang mudah
diwajibkan, sehelai Undang dan menurut petunjuk dilihat dan terbaca
undang ini dan semua pegawai pengawas atau ahli dan menurut
peraturan pelaksanaannya keselamatan kerja petunjuk pegawai
yang berlaku bagi tempat pengawas atau ahli
kerja yang bersangkutan, keselamatan kerja
pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca
dan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja,
2 Kemnaker PP 50 Tahun 2012 Penerapan SMK3 Pasal 7 (1)
Penetapan kebijakan K3 Pengusaha belum 0 Penetapan Top Management
sebagaimana dimaksud menetapkan Kebijakan K3 Kebijakan K3
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
dilaksanakan oleh
pengusaha.
C. PELAKSANAAN RENCANA K3

Penyediaan Sumber Daya Prasarana Dan Sarana


Manusia Yang Memadai
Prosedur Pengadaan Sumber Daya Organisasi/Unit yang bertanggung jawab
Manusia di bidang K3

Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran Anggaran

Prosedur operasi/kerja, informasi, dan


Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
pelaporan serta

Pelatihan dan Kompetensi Kerja Pendokumentasian


Prosedur Pengadaan Sumber Daya Manusia
Pengidentifikasian
Pengadaan SDM sesuai
kompetensi dan pelatihan Ketentuan
kebutuhan dan memiliki
K3 yang diperlukan pada mengkomunikasikan
kompetensi kerja serta
setiap tingkatan informasi K3 secara efektif
kewenangan dibidang K3
manajemen perusahaan

Peraturan untuk
Peraturan untuk
pelaksanaan konsultasi
memperoleh saran para
dan keterlibatan
ahli; dan
pekerja/buruh secara aktif
Pelatihan dan Kompetensi Kerja

1) menggunakan 2) memeriksa
3) menganalisis
standar kompetensi uraian tugas dan
tugas kerja;
kerja yang ada; jabatan;

Hasil identifikasi kompetensi


4) menganalisis kerja digunakan sebagai dasar
5) meninjau ulang penentuan program pelatihan
hasil inspeksi dan yang harus dilakukan, dan
laporan insiden.
audit; dan menjadi dasar pertimbangan
dalam penerimaan, seleksi dan
penilaian kinerja.
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Memberi pemahaman kepada tenaga kerja atau pekerja/buruh tentang bahaya
fisik, kimia, ergonomi, radiasi, biologi, dan psikologi yang mungkin dapat
menciderai dan melukai pada saat bekerja, serta pemahaman sumber bahaya
tersebut.

Bertujuan untuk mengenali dan mencegah tindakan yang mengarah terjadinya


insiden.

Setiap pekerja/buruh dan orang lain yang berada di tempat kerja harus
berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat di
bidang K3;

Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua
tingkatan manajemen, pekerja/buruh, kontraktor, subkontraktor, dan pengunjung

Mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab
dan tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program K3;

Memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-
kejadian lainnya.
Organisasi/Unit K3
• Perusahaan wajib membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) yang bertanggung jawab di bidang K3.
• Wadah kerjasama antara pengusaha dan tenaga kerja atau
pekerja/buruh untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian
dan partisipasi efektif dalam penerapan K3.
• Terdiri dari unsur pengusaha dan tenaga kerja atau pekerja/buruh
yang susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.
• Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan
dan kesehatan kerja.
Anggaran

keberlangsungan organisasi K3;

pelatihan SDM dalam mewujudkan kompetensi kerja; dan

pengadaan prasarana dan sarana K3 termasuk alat


evakuasi, peralatan pengendalian, peralatan pelindung
diri.
Prosedur Operasi/Kerja, Informasi, Pelaporan,
Pendokumentasian Serta Instruksi Kerja

Prosedur
operasi/kerja
berwawasan K3 (Job Prosedur informasi Prosedur pelaporan Pendokumentasian
Instruksi Kerja
Safety Analysis) K3 informasi kegiatan K3
oleh personil yang
kompeten.
Informasi Yang Perlu Dikomunikasikan
■ persyaratan eksternal/peraturan perundangan-undangan dan internal/indikator kinerja
K3;
■ izin kerja;
■ hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko serta sumber bahaya dan proses
produksi;
■ kegiatan pelatihan K3;
■ kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;
■ pemantauan data;
■ hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan tindak lanjut;
■ identifikasi produk termasuk komposisinya;
■ informasi mengenai pemasok dan kontraktor; dan
■ audit dan peninjauan ulang SMK3.
PELAPORAN
Pelaporan Internal Pelaporan Eksternal
■ pelaporan terjadinya ■ pelaporan yang
insiden; dipersyaratkan peraturan
■ pelaporan perundang-undangan;
ketidaksesuaian; dan
■ pelaporan kinerja K3; dan ■ pelaporan kepada
pemegang saham atau
■ pelaporan identifikasi pihak lain yang terkait.
sumber bahaya.
Pendokumentasian Kegiatan K3
■ dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab
di perusahaan;
■ dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat
direvisi;
■ sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh personil yang
berwenang;
■ dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap
perlu;
■ semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan; dan
■ dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami.
Kegiatan Pelaksanaan Rencana K3

Tindakan Pengendalian Perancangan dan Rekayasa Prosedur dan Instruksi Kerja

Penyerahan Sebagian Pembelian/Pengadaan


Produk Akhir
Pelaksanaan Pekerjaan Barang dan Jasa

Upaya Menghadapi Keadaan


Rencana dan Pemulihan
Darurat Kecelakaan dan
Keadaan Darurat
Bencana Industri
D. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KINERJA
Pemeriksaan, Pengujian, dan Pengukuran Audit Internal SMK3

• personil mempunyai pengalaman dan • Dilakukan berkala untuk mengetahui


keahlian; keefektifan penerapan SMK3.
• catatan pemeriksaan, pengujian dan • Dilaksanakan secara sistematik dan
pengukuran dipelihara dan tersedia; independen oleh personil yang memiliki
• peralatan dan metode pengujian yang kompetensi dengan menggunakan
digunakan sesuai standar K3; metodologi yang telah ditetapkan.
• tindakan perbaikan harus dilakukan segera; • Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan
• penyelidikan dilaksanakan untuk menemukan tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan
penyebab permasalahan; dan bukti sumber bahaya yang didapatkan di
tempat kerja.
• hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau
ulang. • Hasil audit harus digunakan oleh pengurus
dalam proses tinjauan ulang manajemen.

Hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja harus didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan
perbaikan dan pencegahan.
E. PENINJAUAN DAN PENINGKATAN
KINERJA SMK3
Tinjauan Ulang Penerapan SMK3 Perbaikan Dan Peningkatan Kinerja

• evaluasi terhadap kebijakan K3; • perubahan peraturan perundang-


• tujuan, sasaran dan kinerja K3; undangan;
• hasil temuan audit SMK3; dan • tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
• evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan • perubahan produk dan kegiatan
kebutuhan untuk pengembangan SMK3. perusahaan;
• perubahan struktur organisasi perusahaan;
• perkembangan IPTEK, termasuk
epidemologi;
• hasil kajian kecelakaan dan PAK;
• adanya pelaporan; dan/atau
• adanya saran dari pekerja/buruh
TERIMAKASIH

Sandly Anthony

Email
abdullah_sandly@yahoo.co.id
sandly.abdullah@gmail.com

HP / WA
+6281263287231

Anda mungkin juga menyukai