Treponema pallidum
Sifilis Primer
S
Y
M Sifilis Sekunder
P
T
O
Sifilis Laten
M
S
Sifilis Tersier
Patogenesis
Penanganan Sampel
• Wadah yang bersih, kering dan berlabel
• Wadah sampel anti bocor & ditempatkan dalam kantong plastic tahan
bocor
• Form permintaan pemeriksaan laboratorium diletakkan dalam
kantong plastik terpisah
Pemeriksaan laboratorium
Deteksi T. pallidum Metode Definitif Sampel diambil dari luka
1. Mikroskopis Medan Gelap
2. Uji Antibodi Fluoresensi Langsung
3. PCR
Uji Serologi Melihat antibodi
1. Uji Treponemal
VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
2. Uji Nontreponemal
Tes Rapid Plasma Reagin (RPR)
Reagin carbon
50 ul Sampel
+
50uL NaCl
fisiologis 20uL
Reagin carbon
Pengenceran sampel
50uL
1. Dipipet 50 uL sampel + 50uL NaCl fisiologis (titer ½)
dihomogenkan
2. Ambil 50uL pengenceran titer ½ ditambahkan 20uL
regain.
dilakukan seperti cara test kualitatif
½ 3. Apabila pada serum titer ½ diperoleh hasil reaktif (+),
dibuat pengenceran serum ¼ dengan cara dipipet 50uL
pengenceran serum titer ½ + 50uL NaCl fisiologis (1/4)
dilalukan seperti test kualitatif sampai didapatkan hasil
negatif
Interpretasi Hasil
10 Reaksi positif palsu dapat terjadi infeksi lain, baik virus maupun bakteri. Untuk itu
diperlukan uji konfirmasi dengan tes treponema kedua yang spesifik untuk antibodi
T. pallidum.
11 Negatif palsu ketika titer antibodi pasien sangat tinggi karena efek prozon.
VDRL Positif
Palsu
Positif palsu juga dapat terjadi karena faktor teknis seperti waktu
pembacaan > 2 menit.
VDRL Negatif
Palsu
✓ Menderita sifilis awal atau fase lanjut: hal ini bisa dilihat krn fenomena
prozon (tdk ada flokulasi akibat kelebihan antibody). Pada kondisi ini
serum uji harus diencerkan untuk mendapatkan zoa ekuivalen (flokulasi
maksimum Ag-Ab terjadi).