Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung pada suatu lembaga
pendidikan menuntut upaya pengkoordiniran secara sistematis dan terencana.
Upaya ke arah ini salah satunya dapat terwujud dengan adanya pelaksanaan
supervisi. Supervisi tidak lain merupakan penerapan prinsip-prinsip demokrasi
sehingga potensi manusia dapat berkembang dengan kontinu, baik dalam konteks
pribadi maupun bersama, sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dalam suatu
komunitas masyarakat.
Ditinjau dari segi pendidikan, menurut Makawimbang (2011:71-72)
bahwa:“supervisi diartikan dengan pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf
sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik.”
Sebagai pemimpin (leader) kepala sekolah berkewajiban untuk meningkatkan
kinerja dan profesionalisme guru khususnya dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif. Meningkatkan profesionalisme guru merupakan tugas
dan kewajiban kepala sekolah yang harus dijalankan secara efektif guna
meningkatkan mutu pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu
pendidikan.
Kinerja atau hasil kerja seorang guru dalam kaitan dengan tugasnya
sebagai pendidik dapat diidentifikasi dalam bentuk motivasi, komitmen dan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan bagi
kepala sekolah, agar dapat menjalankan peran sebagai pemimpin dituntut untuk
memiliki kompetensi yang terdiri atas lima kompetensi. Hal ini sesuai dengan
Kepmendiknas Nomor 13 Tahun 2007, yang menetapkan tentang kompetensi
kepala sekolah meliputi ; 1) kompetensi kepribadian, 2) manajerial, 3)
kewirausahaan, 4) supervisi, dan 5) kompetensi sosial.

1
Menjalankan tugas kepemimpinannya terutama dalam upaya
meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah dapat melaksanakan supervisi
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di sekolah. Kemampuan,
kemauan dan kepribadian guru tidak ada yang persis sama antara satu guru
dengan guru yang lain. Perbedaan ini secara langsung mempengaruhi
profesionalisme dan kinerja yang dihasilkan oleh guru-guru dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari.
Proses supervisi kelas merupakan kegiatan yang memiliki makna yang
sangat penting dalam pengembangan potensi dan motivasi guru dalam proses
pembelajaran. Kegiatan supervisi harus dilakasanakan secara professional. Oleh
karena itu dalam pelaksanaannya harus didukung oleh suatu program dan tujuan
yang jelas.
Dalam kaitannya dengan tugas kerja seorang guru, tugasnya sebagai pendidik
dapat diidentifikasikan dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Guru harus
memiliki kompetensi yang akan menunjang tugas profesionalnya berdasarkan
Undang – undang. Ada 4 kompetensi yang wajib dimiliki seorang guru, yaitu:
komptensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan
kompetensi social .
Berdasarkan pemantauaan di lapangan rata-rata kopetensi guru – guru
SDN 1 Sila dalam Proses pembelajaran di kelas dilaksanakan ala kadarnya tanpa
mengacu kepada sebuah program yang telah direncanakan. Tidak tahu tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Bagaimana strategi pencapaiannya? Bagaimana
mengukur tingkat ketercapaiannya? Masih ditemui sekarang bahwa para di SDN 1
sila kurang memahami tugas dan fungsinya (Tupoksi) dengan baik, sehingga pada
saat melaksanakan tugas sebagai guru menjadi tidak optimal. Permasalahan lain
bahwa masih ada guru yang tidak melaksanakan tugas sebagai guru secara
rutinitas, sehingga membawa dampak negatif terhadap profesionalisme guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti kurang motivasi dan
kinerjanya menurun.

2
Kesenjangan tersebut merupakan tantangan bagi kepala sekolah. Kepala
Sekolah harus menjamin bahwa setiap guru harus mampu melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik di kelasnya yang ia pimpin. Berupaya memotivasi,
mendorong, membangun kemampuan, membantu memecahkan kesulitan dan
memberi contoh. Upaya tersebut dilakukan melalui pembinaan yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam bentuk pendampingan.

B. Masalah dan Gagasan Inovasi Pengawasan


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dihadapi oleh
kepala sekolah antara lain:
1. Kurangnya kesadaran guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
2. Kurangnya kemampuan guru dalam penyusunan Rencana Persiapan Pembelajaran
( RPP )
3. Kurangnya pemahaman guru dalam memecahkan kesulitan atau permasalahan
dalam melaksanakan tugas sebagai guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulis perlu untuk
mengadakan suatu kegiatan dengan menyusun sebuah judul proposal Peningkatan
Kemampuan Guru SDN 1 Sila Dalam Menggunakan RPP Pada Proses
Pembelajaran Melalui Kegiatan Supervisi Akademik Kepala Sekolah .

C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator


1. Visi
Terwujudnya Semua Guru yang Profesional
2. Misi
a. Menumbuhkan kesadaran guru tentang pentingnya melaksanakan
pembelajaran dengan profesional
b. Mengembangkan kemampuan guru dalam menyusun dan menggunakan RPP
dalam pembelajarannya
c. Membantu guru untuk memecahkan kesulitan/permasalahan dalam
melaksanakan proses pembelajaran dikelas
d. Memberi contoh penyusunan RPP.

3
3. Tujuan
Sesuai dengan problematika yang ditulis di atas, maka penulisan proposal ini
bertujuan agar guru:
a. Mempunyai kesadaran tentang pentingnya melaksanakan tugas pembelajaran
secara profesional.
b. Dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyusun RPP
c. Dapat menghasilkan RPP yang sesuai dengan karakter sekolah maupun siswa
sehingga dapat dilaksanakan di kelas masing-masing.
d. Dapat melaksanakan supervisi berdasarkan program yang telah direncanakan.

4. Indikator
a. Tumbuhnya kesadaran guru tentang pentingnya melaksakan proses
pembelajaran secara profesional
b. Berkembangnya kemampuan guru dalam menyusun RPP
c. Menghasilkan RPP yang aplikatif sehingga dapat dilaksanakan di kelas
masing-masing.
d. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan program yang telah direncanakan.

4
BAB II
RENCANA PROGRAM PENGAWASAN

A. Aspek-aspek dalam Program Pengawasan antara lain :


1. Pembinaan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya
Pembinaan guru berarti serangkaian usaha ataupun bantuan yang diberikan
kepada guru. Terutama bantuan yang berwujud layanan professional yang
dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas serta Pembina lainnya untuk
meningkatkan proses mengajar dan belajar siswa.
2. Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP) terkait dengan
pemecahan masalah pembelajaran.
Dari delapan Standar Nasional Pendidikan yang terkait dengan masalah
pembelajaran ada empat yaitu; Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian. Permasalahan yang umum
ditemui adalah lemahnya standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Penilaian Kinerja Guru
Sistim penilaan kinerja guru merupakan manajemen kinerja yang berfokus
pada guru yang dirancang untuk menilai level kinerja guru secara
kelompok maupun individu. Ini merupakan upaya yang lebih besar untuk
menjadikan kinerja sekolah menjadi optimal dan bisa berefek pada kualitas
siswa yang lebih baik.
4. Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Guru/Kepala Sekolah
Program pengawasan yang disusun dalam proposal ini mengenai
Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional guru yang berhubungan dengan
proses pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanaakn untuk meningkatkan
kompetensi mereka dalam melaksanakan pembelajaran dikelas..
Seorang guru harus mempunyai kompetensi profesional yang memiliki
bebrapapa prinsip – prinsip menajar meliputi:

5
1. Guru.harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi
mata pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai
media dan sumber belajar yang bervariasi
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif
dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan
yang diperlukannya
3. Guru harus dapat membuat urutan atau sequence dalam pemberian dan
penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta
didik
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi),
agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajarannya yang
diterimanya dengan yang akan diterimanya nanti .
Atas dasar inilah Program Pengembangan Kepengawasan dalam proposal
ini akan difokuskan pada “Peningkatan Kemampuan Profesionalisme Guru
dalam menggunakan RPP pada Proses Pembelajaran Melalui Supervisi
Pembelajaran di SDN 1 Sila Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Tahun
2021”.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk :
1. Dilaksanakan Supervisi Akademik di Kelas
Peserta : Guru Kelas/Guru Mapel di SDN 1 Kecamatan Bolo
Materi :
1.1 Pembinaan prilaku profesional guru
1.2 Analisis/menelaah RPP guru di Kelas yang sudah ada
1.3 Menyusun satu model Program Pembelajaran di Kelas
1.4 Mempraktikkan cara melaksanakan Pembelajaran yang menyenangkan
2. Pendampingan
2.1 Pemeriksaan RPP guru
2.2 Menyampaikan rekomendasi hasil pemeriksaan RPP

6
3. Kerja Sama dengan Teman Sejawat
3.1 Tukar menukar Pengalaman mengajar yang menyenangkan
3.2 Saling memberi rekomendasi untuk menggunakan RPP setiap pembelajaran
4. Temu Refleksi
4.1 Dilaksanakan Setiap hari Sabtu melaluia KKG Mini SDN 1 Sila
4.2 Penyampaian Pengalaman Terbaik dalam mengajar
4.3 Diskusi Kendala Yang Dihadapi

DAFTAR TABEL
DATA GURU KELAS DAN MUATAN PEMBELAJARAN SDN I SILA

NO NAMA GURU KELAS KET


1 FITRI, S.Pd.SD VI ( ENAM )
2 RAHMI, S.Pd.SD V ( LIMA )
3 MA’ANI M.ALI, S.Pd.SD IV ( EMPAT
4 HALIMAH GANI, S.Pd.SD III ( TIGA )
5 SUHARNI, S.Pd.SD II/a ( DUA )
6 RAHMYATI, S.Pd. II/b ( DUA
7 ENI SRI WAHYUNI, S.Pd.SD I ( SATU )
8 RAHMAWATI, S.Pd.I GURU PAI
9 SAMSURIZAL, S.Pd. GURU PENJAS

B. Strategi dan Langkah-langkah Pencapaian


1. Strategi
Pada kegiatan supervisi akademik, program kepengawasan yang dipilih adalah
Peningkatan kemapuan professional Guru kelas dan guru Muatan Pembelajaran
dalam Menyusun/menggunakan RPP pada proses pembelajaran.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa melalui Supervisi para guru kelas
dapat meningkatkan kualitas guru sehingga dapat mempraktikkannya langsung
proses pembelajaran di kelasnya masing-masing.

7
2. Langkah-langkah
2.1 Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan, kepala sekolah mengumpulkan data hasil
supervisi sebelumnya terhadap masalah yang dibahas, kemudian diinfentarisir
berdasarkan jumlah guru kelas/guru muatan pembelajaran yang mampu dan tidak
mampu dalam penyusunan dan penggunaan RPP sebagai perangkat pembelajaran.
Setelah selesai mengumpulkan dan menginfentarisir data yang ada, maka
kepala sekolah melakukan langkah-langkah perencanaan kegiatan sebagai berikut;
a. Berkoordinasi Pengawas bina untuk merencanakan supervise dan
Pendampingan Penyusunan RPP.
b. Penyusunan rencana tindak lanjut
c. Penyiapan bahan
d. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan Supervisi
e. Menyebarkan undangan kepada seluruh guru di lingkungan SDN 1 Sila
2.2 Pelaksanaan
Setelah perencanaan disusun secara matang selesai, maka kepala sekolah
melakukan kegiatan sebagai berikut;
a. Membuat jadwal kegiatan supervisi
b. Melaksanakan kegiatan Supervisi.
2.3 Monitoring dan Evaluasi ( Monev)
a. Monitoring
Dalam penjaminan efektivitas Program Pembinaan guru dalam
Penyusunan RPP, perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yang
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Hasil monitoring
dan evaluasi merefleksikan efektivitas program pembinaan professional
guru yang telah dilaksanakan.
Monitoring dan evaluasi pada prinsipnya merupakan strategi untuk
mengetahui apakah pelaksanaan program supervise mencapai tujuan yang
diharapkan. Di samping itu melalui kegiatan ini dapat diidentifikasi
masalah dan rekomendasi untuk mengatasinya. Proses analisis dalam
evaluasi diarahkan pada penyusunan kesimpulan.

8
Monitoring dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1) Memeriksa dokumen RPP
2) Melakukan kunjungan ke kelas untuk mengetahui sejauh mana hasil
supervisi diimplementasikan oleh guru di sekolahnya masing masing
3) Menyampaikan instrument monitoring.
4) Menelaah instrument monitoring yang sudah diisi guru.
5) Menyusun data hasil monitoring.
b. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1) Mengevaluasi kinerja guru melalui KKG mini SDN 1 Sila, terutama
yang berkaitan dengan dokumen RPP dan penggunaannya.
2) Mengevaluasi kinerja guru melalui kunjungan ke kelas, terutama
berkaitan dengan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
2.4 Refleksi
Langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukuan berdasarkan hasil monev
untuk merefleksikan program antara lain;
a. Mengoreksi atau mengkaji ulang tentang kegiatan yang telah dilaksanakan,
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan tentang pelaksanaan program
untuk menetapkan langkah berikutnya.
b. Menyusun program tindak lanjut.

C. Rencana Pelaporan
Setelah selesai melaksanakan kegiatan supervisi tentang pentingnya penyusunan
RPP, maka langkah-langkah dan hal-hal penting yang akan dilaporkan adalah:
1. Pelaporan tentang hasil kegiatan
2. Pelaporan tentang langkah-langkah atau program berikutnya.

9
BAB III
PENUTUP

Perbaikan kualitas proses pembelajaran di suatu sekolah harus didukung oleh


kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
kepala sekolah. Salah satu tugas dan fungsi kepala sekolah adalah melaksanakan
supervisi. Kegiatan supervisi dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh
suatu program yang baik pula, hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah yang
mempunyai kemampuan dalam menyusun program supervise dan
melaksanakanya. Program supervisi yang dibuat oleh kepala sekolah harus
disusun secara sistematis terarah sesuai dengan proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
Pembinaan professional kepala sekolah harus dilaksanakan secara terencana,
dan berkesinambungan. Disinilah peran strategis pengawas sekolah sebagai
penjamin mutu Pendidikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Lima Dimensi Kompetensi Kepala
Sekolah. Jakarta: CV. Media Pustaka Mandiri.
2. Tugas & Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor/Evaluator
https://rumusrumus.com/tugas-kepala-sekolah.
3. Kepmendiknas Nomor 13 Tahun 2007, yang menetapkan tentang
kompetensi kepala sekolah.

11

Anda mungkin juga menyukai