Anda di halaman 1dari 9

Nama : Andika Imroni Putra

NIM : 21320027

Ujian Tengah Semester Perdagangan


Internasional

1. Apakah yang menentukan barang mana yang harus diproduksi dan barang mana yang harus
diekspor oleh suatu Negara ?
Jawaban :
Hal utama yang mendasari apakah suatu barang harus diproduksi atau diimpor adalah
kebutuhan dari barang tersebut, ketika barang tersebut banyak dibutuhkan di masyarakat dan
berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak maka pemerintah sebagai otoritas
penyelenggara negara harus mengupayakan bagaimana barang bisa diproduksi di dalam
negeri karena bila tidak demikian maka sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dilakukan
dengan cara impor, ketika hal ini terjadi negara memang mampu mencukupi kebutuhan pada
jangka waktu tertentu namun pada saat yang bersamaan negara tersebut bergantung terhadap
negara lain dan situasi global sangatlah dinamis ketika terjadi pegolakan di tingkat
internasional maka sewaktu waktu bisa saja PBB menerapkan embargo terhadap negara
tersebut dan ini akan berimplikasi pada keberlangsungan suatu negara sehingga perlu
diupayakan negara tersebut untuk mandiri atau bahkan berdaulat dalam artian mampu
memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara asing, sebagai solusi ketika suatu
negara memang memerlukan barang tersebut namun belum mampu meproduksi di dalam
negeri karna berbagai alasan utamanya teknologi maka yang harus dilakukan adalah impor
dengan catatan adanya alih fungsi teknologi yang kelak dikemudian hari negara yang
bersangkutan dapat mampu memproduksi karena adanya transfer teknologi sehingga
tercapailah negara yang mampu memenuhi kebutuhan dapurnya sendiri.
Sementara pertimbang barang apa yang harus di expor didasarkan pada kuantitas barang dan
keunggulan kompetitif suatu negara, di dunia ini setiap negara memiliki keunggulan
kompetitif yang berbeda beda, ketika dirasa barang yang diproduksi merupakan salah satu
keunggulan kompetitif negara tersebut maka dapat menjadi sumber pemasukan bagi negara
ketika melakukan kegiatan export, kemudian melihat kebutuhan dalam negeri ketika
kebutuhkan dalam negeri sudah mampu tercukupi atau bahkan berlebih maka sebaiknya
dilakukan export terhadap barang tersebut sebagai upaya peningkatan devisa negara.
2. Misalkan ada Negara yang memiliki tenaga kerja melimpah dan Negara yang tanahnya
melimpah. Keduanya memproduksi barang padat karya dan padat tanah dengan teknologi
yang sama. Dengan menggunakan analisis Model Heckscher –Ohlin, pertama analisislah
kondisi-kondisi dimana perdagangan antara dua Negara menghapuskan insentif bagi tenaga
kerja untuk bermigrasi. Kemudian dengan menggunakan analisis Model Supply and Demand
Theory, perlihatkan bahwa pengenaan tariff oleh suatu Negara akan menciptakan insentif bagi
migrasi tenaga kerja.
Jawaban :

Mengacu pada teori Heckscher –Ohlin yang menkankan bahwa adanya perbedaan keunggulan
komparatif disebabkan oleh perbedaan kepemilikan jumlah faktor produksi dalam studi kasus
tersebut dua negara yang terkait memiliki perbedaan faktor produksi yang mana satu negara
memiliki kelimpahan tenaga kerja dan negara lainnya memiliki kelimpahan jumlah tanah,
ketika keduanya memproduksi barang padat karya yang sama sekaligus dengan menggunakan
teknologi yang sama diperlukan kolaborasi dari dua negara untuk menghasilkan produk padat
karya, untuk negara yang memiliki kelimpahan tanah maka disana memiliki potensi bagi
perusahaan untuk memiliki tanah sebagai tempat produksi dengan harga yang relatif murah
karena berdasar pada prinsip ekonomi ketika persediaan melimpah maka harga pun akan
relative lebih rendah, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan dengan mendirikan
tempat produksi di negara tersebut,.kemudian karna satu negara lainnya memiliki kelimpahan
bonus demograsi maka upah tenaga kerja yang berasal dari negara tersebut cenderung lebih
murah karna populasi yang banyak akan menyebabkan negara menjadi miskin ketika
pengangguran melimpah sehingga diharuskan adanya penghapusan insetif berupa visa tenaga
kerja yang berupa ITAS dengan waktu yang lebih panjang semisal satu periode pembuatan
ITAS atau izin tenaga kerja asing dapat digunakan dalam waktu lima tahun sehingga efisiensi
biaya dan waktu tenaga kerja untuk bekerja pada suatu negara menjadi lebih efektif dan
efisien tanpa mengurangi pendapatan yang didapat oleh negara tersebut ketika adanya imigran
untuk bekerja di negaranya, kemudian penghapusan insentif lainnya yang dapat dilakukan
guna mempermudah adanya migrasi dengan meringkas jalur birokrasi IMTA atau izin
mempekerjakan tenaga kerja asing karena birokrasi yang rumit dapat menjadi hambatan
ketika mempekerjakan tenaga kerja dari luar negeri dua faktor tersebut dapat menjadi
stimulus investasi dalam sebuah negara dan efisiensi bagi perusahaan yang akan berinvestasi
pun menjadi optimal sehingga produksi padat karya dapat terlaksana dengan baik dan efisien,
disamping itu bagi negara dengan kelimpahan tanah tersebut adanya kegiatan produksi
menjadi magnet bagi ekonomi masyarakat karna akan menimbulkan berbagai sumber
pencaharian baru bagi masyarakat sekitar dimulai dari menggeliatnya kuliner sebagai
kebutuhan primer manusia karna adanya sekumpulan manusia dengan jumlah tertentu,
kemudian peningkatan di sektor wisata karna pada hari libur para pekerja imigran akan
melakukan kegiatan refresing serta banyak sumber ekonomi lainnya yang bergerak sehingga
perputaran ekonomi menjadi lebih hidup di wilayah teresebut dan akan mendatangkan lebih
banyak devisa bagi negara terkait .
Selanjutnya adanya penerapan tarif yang dilakukan oleh dua negara guna memproduksi
produk padat karya dapat menjadi sumber pendapatan bagi kedua negara karena negara asal
imigran mendapatkan pajak dari hasil pengurusan izin bekerja di luar negeri sementara negara
tujuan mendapat pemasukan dari pajak penghasilan imigran sehingga simbiosis mutualisme
ini akan menjadi stimulus migrasi bagi para imigran pekerja, serta menurut toeri supply and
demand dalam rangka menjaga stabilistas perekonomian dunia diperlukan adanya
keseimbangan, dalam hal ini negara yang memiliki kelebihan bonus demografi terbantu
dengan mengurangi jumlah pengangguran di negara mereka sekaligus menjadi sumber
pendapatan bagi negara dan negara yang memiliki surplus luasan tanah akan terbantu karena
lahan yang mereka miliki menjadi lebih produktif tentu dengan catatan keberlanjutan
lingkungan adalah harga mati yang tidak dapat ditawar serta mereka pun mendapat investasi
di dalam negeri sebagai pemasukan bagi negara sehingga terjadi keseimbangan diantara
keduanya dalam perdagangan internasional dan akan mendukung stabilitas ekonomi dunia.
3 Perusahaan yang dirugikan oleh barang impor murah biasanya beralasan bahwa pembatasan
perdagangan akan melindungi lapangan kerja dalam negeri. Apa yang salah dari alasan ini ?
Apakah ada alasan yang tepat untuk mendukung pembatasan perdagangan internasional ?

Jawaban

Di era globalisasi ini pembatasan barang impor murah dijadikan sebagai alasan dalam rangka
melindungi lapangan kerja di dalam negeri dirasa kurang tepat karena sulit sekali
menghindari disisi lain negara membutuhkan barang tersebut sebagai stok di dalam negeri
namun adanya barang tersebut akan menyebabkan produk lokal sejenis menjadi tidak laku
dan berimplikasi pada penutupan pabrik produksi lokal sehingga menimbulkan
pengangguran. Seharusnya negara yang mengalami hal demikian tidak melakukan
pembatasan melainkan mencari keunggulan kompetitif mereka sendiri sebagai modal nilai
jual dalam perdagangan internasional, secara garis besar dapat dirumuskan bahwa mereka
menerima dengan jumlah tertentu barang impor murah, seharusnya langkah terbaik adalah
negara melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri produk sejenis dengan
menerapkan biaya cukai masuk yang sepadan, sehingga harga jual produk tersebut menjadi
lebih tinggi disbanding produk lokal, atau minimal sama dengan harga jual produk lokal
dengan demikian pembatasan dapat diperlonggar dan perusahaan di dalam negeri mampu
bersaing dengan produk barang impor luar negeri. Karena apabila negara mengikuti keinginan
perusahaan lokal untuk melakukan pembatasan pada competitor mereka dari luar negeri hal
ini akan cenderung menciptakan monopoli dagang dimana tidak adanya competitor akan
menyebabkan pasar dikuasai oleh satu perusahaan dan cenderung pada praktek praktek
monopoli yang tidak sehat, justru dengan masuknya barang impor perdagangan akan menjadi
lebih sehat karena perusahaan dalam negeri akan membuat strategi sebagai upaya mereka
bertahan dalam industri tersebut dan masyarakat lebih diuntungkan karena hadirnya variasi
pilihan bagi mereka ketika akan membeli produk terkait.
Adapun alasan yang tepat dalam rangka membatasi barang impor adalah mengurangi defisit
neraca perdagangan hal ini merupakan tolak ukur suatu negara apakah lebih banyak
melakukan impor atau expor apabila negara lebih banyak melakukan impor maka akan
menyebabkan defisit neraca perdagangan alasan ini sangatlah tepat mengingat ketika terjadi
defisit neraca perdagangan maka yang terjadi uang lebih banyak keluar dari dalam negeri
dibandingkan yang masuk ke dalam negeri sehingga akan menyebabkan defisit neraca
transaksi berjalan sehingga dalam jangka panjang nilai mata uang suatu negara menjadi turun
dan menyebabkan berbagai kerugian seperti adanya kenaikan suku bunga pada kegiatan
perkreditan dan hal ini tentu akan memberatkan masyarakat.
4 Semakin banyak barang yang diproduksi dengan menggunakan berbagai sumber daya atau
komponen dalam negeri dan impor. Masalah apakah yang ditimbulkan oleh hal tersebut ?
Jawaban

Secara umum dalam industri sumberdaya hayati barang yang diproduksi memilikibahan dasar
yang berasal dari alam maka ketika barang yang diproduksi baik berasal dari bahan dalam
negeri ataupun impor secara otomatis ini akan mengexplorasi sumber daya alam, tentu adanya
explorasi yang terus menerus dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan baik
ekosistem di berbagai wilayah, adanya explorasi juga akan sangat berdampak pada
kelangsungan keanekaragaman hayati seperti industri mebel yang akan terus mencari kayu
apabila kayu di dalam negeri sudah tidak mencukupi maka dilakukan pemenuhan dari
kehiatan impor sudah barang pasti adanya pemenuhan ini akan mengakibatkan penebangan di
hutan dan apabila dilakukan dalam jumlah yang kian meningkat maka akan menyebabkan
hilangnya keseimbangan ekosistem hutan begitupun untuk bioindustri lainnya, dampak yang
akan ditimbulkan dari semakin banyaknya barang yang diproduksi baik dari dalam negeri
dengan menggunakan sumberdaya akan mengakibatkan ancaman alam karena terjadi
kerusakan ekologis dan sangat mempengaruhi daya dukung lingkungan, serta berimplikasi
pada ketersediaan air bagi kelangsungan hidup manusia. Selain semakin banyak barang yang
diproduksi dengan komponen berasal dari sumberdaya hayati baik dari dalam negeri maupun
impor, akan mennyebabkan pencemaran. Sebagaimana yang kita pahami bersama kegiatan
industri selalu menghasilkan limbah dan khususnya Di Indonesia pengelolaan limbah belum
sebaik yang dicanangkan oleh undang undang masih banyak oknum oknum perusahaan yang
tidak mengelola dengan benar bahkan langsung membuang limbang ke sungai, tentu hal ini
akan memiliki efek seperti bola salju yang kian hari kian membesar hingga pada saatnya tiba
akan menyebabkan bencana alam karena kerusakan lingkungan ini dan implikasinya pada
taraf hidup manusia mulai dari segi kesehatan yang mungkin akan terganggu hingga aspek
aspek hidup lainnya, oleh karenanya perlu dilakukan explorasi sumberdaya yang
berkelanjutan dengan kata lain explorasi yang juga memperhatikan regenerasi dan
keberlanjutan lingkungan sebagai aspek penting dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan.
5 Apakah yang dimaksud dengan kuota impor yang efektif ? Dengan menggunakan diagram
permintaan dan penawaran, gambarkan dan jelaskan kerugian kesejahteraan akibat penerapan
kuota. Dalam hal apakah kerugian kesejahteraan dari kuota lebih besar daripada kerugian
kesejahteraan akibat tarif yang senilai ? (tariff yang menghasilkan harga dan kuantitas yang
sama dengan kuota)

Jawaban :
Kouta impor efektif adalah sejumlah kuantitas barang tertentu yang didatangkan melalui
keran impor dengan jumlah yang tepat guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri akan
barang tersebut

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa tingkat keseimbangan atau equilibrium
terjadi ketika barang x yang ditawarkan sebanyak 30 dengan harga $3, dampak negatif dari
pembatasan impor atau penggunaan kuota impor pada komoditas tertentu akan menyebabkan
melemahnya daya beli masyarakat, namun keuntungannya ketika keran impor dibatasi maka
produsen dalam negeri harus sudah siap sebagai penyedia barang sejenis, ini dapat menjadi
kesempatan bagi produsen lokal namun disisi lain akan mendistorsi kompetisi di dalam pasar.
Dan apabila produsen lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar yang tejadi adalah
kenaikan harga barang tersebut sehingga perlu pertimbangan yang serius dalam menerapkan
kouta impor.
Dalam penerapan tarif adanya pembatasan keran impor akan mengakibatkan proteksi
terhadap produsen dalam negeri karena adanya distorsi persaingan di pasar namun disisi lain
adanya pembatasan ini juga akan menyebabkan berkurangnya biaya tarif yang masuk ke
Negara sebagai pemasukan.
6 Dalam persaingan sempurna, perusahaan-perusahaan menetapkan harga sama dengan biaya
marjinal. Mengapa ini tak mungkin jika terdapat skala ekonomis internal ?
Jawaban :
Biaya marjinal merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan ketika memproduksi satu atau
lebih unit produk tambahan. Setiap peningkatan jumlah produksi produk maka akan merubah
total biaya suatu produk tersebut.

Berdasarkan grafik biaya marginal yang tercantum pada gambar di atas, biaya produksi akan
menurun seiring dengan meningkatnya jumlah kuantitas produksi. Biaya produksi tersebut
akan mencapai titik terendah pada kuantitas tertentu dan kemudian akan meningkat lagi. Titik
terendah tersebut seringkali disebut dengan biaya/titik marjinal. Maka dari itu biasanya
perusahaan akan menggunakan biaya/titik marjinal agar dapat mencapai skala ekonomisnya.
Berkaitan dengan skala ekonomis internal, perusahaan akan berusaha untuk lebih efisien
dengan cara meningkatkan outputnya sehingga hal ini akan meningkatkan biaya marjinal
(melebihi titik marjinal) dan berdampak terhadap persaingan pasar tak sempurna.
7 Ada beberapa toko di Jepang yang menjual barang-barang Jepang yang diimpor kembali dari
Amerika Serikat dengan harga karting sehingga lebih murah dibandingkan dengan harga yang
di patok oleh toko-toko biasa. Mengapa ini bisa terjadi ?
Jawaban
Ada beberapa toko Di Jepang yang dapat menjual kembali barang barang yang mereka telah
expor Ke Amerika lalu di impor kembali Ke Jepang hal ini terjadi karena kebijakan politik
luar negeri negara tersebut yang menerapkan politik dumping atau penerapan barang yang
diproduksi di dalam negeri dijual lebih murah ke luar negeri dan lebih mahal di dalam negeri,
hal ini bertujuan untuk mengenjot export dari negara jepang dan menyelamatkan dari defisit
neraca perdagangan, sehingga dalam studi kasus terkait barang yang diproduksi di dalam
negeri kemudian diexpor Ke Amerika dan dilakukan impor kembali ke Jepang akan memiliki
harga yang lebih murah disbanding barang yang terlah diproduksi langsung dijual di dalam
negeri karena adanya politik dumping tersebut, yang mana barang yang telah diimpor kembali
dari Amerika akan dikateogirikan sebagai barang export sehingga harga yang diterapkan pun
menjadi lebih murah dibanding barang yang tidak terlebih dahulu di export ke Amerika,
kebijakan dumping ini memiliki sisi postif mampu meningkatkan export namun disisi lain
adananya kebijakan ini akan menyebabkan konsumsi di dalam negeri mengalami penurunan
dan masyarakat cenderung tidak memilih produk dalam negeri karena harga yang relatif
mahal serta akan memilih produk yang berasal dari luar negeri karena memiliki harga yang
lebih murah.

Anda mungkin juga menyukai