Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP MODUL 2 STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

FAKTOR-FAKTOR YANG
PENGERTIAN BELAJAR HAKIKAT BELAJAR MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR

FAKTOR DALAM FAKTOR LUAR

KARAKTERISTIK PROSES TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL


TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR ASOSIASI
BELAJAR DI SD
TEORI INSIGHT
TEORI BELAJAR GESTALT

KARAKTERISTIK PROSES
PEMBELAJARAN SEKOLAH TIPE
BELAJAR DAN TAHAPAN SIGNAL LEARNING
DI SD BELAJAR STIMULUS RESPON LEARNING
PERKEMBANGAN SISWA SD
CHAINING LEARNING
VERBAL ASSOCIATION LEARNING
DISCRIMINATION LEARNING
CONCEPT LEARNING
RULE LEARNING
PROBLEM SOLVING LEARNING

HASIL
BELAJAR

TAHAPAN PERKEMBANGAN INTELIGENSI LINGUISTIK


SISWA SD PERKEMBANGAN FISIK INTELIGENSI LOGIS-
PERKEMBANGAN SOSIAL MATEMATIS
PERKEMBANGAN BAHASA INTELIGENSI SPASIAL
KARAKTERISTIK INTELIGENSI MUSIK
PERKEMBANGAN KOGNITIF
INTELIGENSI FISIK-
PEMBELAJARAN DI KELAS PERKEMBANGAN MORAL KINESTETIK
RENDAH PERKEMBANGAN EKSPRESIF INTELIGENSI
KARAKTERISTIK ASPEK – ASPEK INTELIGENSI INTRAPRIBADI
PEMBELAJARAN DI SD ASPEK KEBUTUHAN SISWA INTELIGENSI
KARAKTERISTIK
INTERPRIBADI
PEMBELAJARAN DI KELAS
TINGGI
MODUL 2 STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
1. KEGIATAN BELAJAR 1, PENGERTIAN BELAJAR
A. Pengertian Belajar
Menurut definisi lama, Yang dimaksud dengan belajar adalah menambah dan
mengumpulkan pengetahuan. Yang di utamakan dalam definisi ini adalah penguasaan
pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual,
sedangkan sikap dan keterampilan diabaikan.
Pendapat modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku ( a change in behaviour ) . Ernest R. Hilgard (1948)
menyatakan bahwa learning is the process by which an activity originates or is changed
through training procedures ( whether in the laboratory or in the natural environment )
as distinguished from changes by factor not atrisutable tp training. Jadi, belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan
itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan
terjadinya interaksi edukatif.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajara adalah proses pengalaman (learning is
Experiencing ), artinya belajar itu suatu prosesinteraksi antara individu dengan
lingkungan.Definisi belajar yang umum diterima saat ini adalah bahwa belajar
merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. Hakikat Belajar
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to know, learning
to do, learning to live together, and learning to be. Learning to know adalah belajar
untuk mengetahui yang menjadi target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman
sehingga belajar tersebut dapat mengantarkan siswa untuk mengetahui dan memahami
substansi materi yang dipelajarinya.
Learning to do artinya belajar untuk berbuat, yang menjadi target dalam belajar
adalah adanya proses melakukan atau proses berbuat, dalam hal ini siswa harus
mengerjakan, menerapkan, menyelesaikan persoalan, melakukan eksperimen,
penyelidikan, penemuan, pengamatan, simulasi dan sejenisnya.
Learning to live together artinya belajar untuk hidup bersama, yang menjadi target
dalam belaajar adalah siswa mempunyai kemampuan untuk hidup bersama atau mampu
hidup dalam kelompok.
Learning to be artinya belajar untuk menjadi, yang menjadi target dalam belajar
adalah mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi, bakat,
minat, dan kemampuannya.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu :
1) Faktor dari dalam diri siswa(Intern)
yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat,
bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa
2) Faktor dari luar diri siswa (ekstern).
yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan non
fisik ( termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan),
lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, (termasuk
dukungan komite sekolah), guru, pelaksana pembelajaran, dan teman sekolah. Guru
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar
sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Guru harus memiliki
kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru.

2. KEGIATAN BELAJAR 2, KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN


PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR.
A. Karakteristik Proses Belajar di Sekolah Dasar
1) Teori belajar
ada beberapa faktor yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.
a) Teori belajar disiplin mental
Karakteristik teori belajar mental menganut prinsip bahwa manusia memiliki
sejumlah daya mental seperti daya yang untuk mengamati, menaggapi, mengingat
dan berpikir dan sebagainya yang dapat dilatih dan didisiplinkan.
b) Teori belajar asosiasi
Teori belajar asosiasi yaitu pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola
perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis.
c) Teori Insight
Menurut teori Insight adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan
terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang
bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif.
d) Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya
belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat bagian-bagiannya
yang mengandung makna dan hubungan.
2) Tipe belajar
Menurut Gagne ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa, yaitu :
a) Signal learning ( belajar melalui isyarat )
b) Stimulus-respon learning ( belajar melalui rangsangan tindak balas)
c) Chaining learning (belajar melalui rangkaian )
d) Verbal association learning ( belajar melalui perkaitan verbal )
e) Discrimination learning ( belajar melalui membeda-bedakan)
f) Concept learning (belajar melalui konsep)
g) Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
h) Problem solving learning ( belajar melalui pemecahan masalah)

3) Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam
belajar. Kulminasi akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut.
Gagne (1979) menyebutkan ada 5 tipe hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa
yaitu : 1). Motor skills, 2). Verbal information, 3) intelectual skills, 4). Attitudes 5).
Cognitive strategies.

B. Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar.


Perkembangan siswa Sekolah Dasar usia 6-12 tahun yang termasuk pada perkembangan
masa pertengahan (middle childhood ) memiliki fase-fase yang unik dalam
perkembangannya yang menggambarkan peristiwa penting bagi siswa yang
bersangkutan. Dapat perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan
berikut.
1) Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat berat, tinggi badan, dan
perkembangan motorik. Siswa pada tingkat Sekolah Dasar, kemampuan motoriknya
mulai lebih halus dan terarah ( refined motor skills),tetapi berat badan siswaa laki-
laki lebih ramping dari pada siswa perempuan karena masa adolesen perempuan
lebih cepat dari pada laki-laki.
2) Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat Sekolah Dasar sudah terasa ada
pemisahan kelompok jenis kelamin (separation of the sexes) seingga dalam
pengelompokan, siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal
kurang sesuai menurut kriteria pengelompokan belajar.
3) Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis.
Dilihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu
menggunakan bahasa yang halus dan kompleks.
4) Perkembangan kognitif
Piaget mengemukakan bahwa pada usia Sekolah Dasar siswa akan memiliki
kemampuan berpikir operasional kongkret (concrete operational) yang disebut pula
sebagai masa performing operation. Pada tahap ini siswa sudah mampu
menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, menghubungkan, memisahkan,
menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi.
5) Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa Sekolah Dasar adalah
kemampuan bertindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu
berorientasi pada orang lain yang dianggap berbuat baik. Bahwa siswa akan
melakukan tindakan yang baik apabila orang lain yang dianggap berbuat baik.
6) Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan
ungkapan bermain dan kegiatan seni (art) siswa sekoah dasar sudah menyadari
aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina
hobinya.
7) Aspek-aspek Inteligensi
Aspek-aspek inteligensi dapat ditumbuhkembangkan pada setiap siswa. Dikenal 7
jenis inteligensi dalam kehidupan sehari-hari. Inteligensi itu tidak berfungsi sendiri-
sendiri tetapi setiap individu memiliki campuran yang unik dari ke 7 inteligensi
tersebut. Aspek-aspek inteligensi tersebut adalah iteligensi linguistik, logis-
matematis, spasial, musik, fisik-kinestetik, intrapribadi, dan interpribadi.
8) Aspek kebutuhan Siswa
Secara umum ada dua kebutuhan siswa : 1) psiko-biologis yang dinyatakan dalam
keinginan, minat, tujuan, harapan dan masalahnya; 2) sosial yang berkaitan dengan
tuntutan lingkungan masyarakat, biasanya menurut pandangan orang dewasa.

3. KEGIATAN BELAJAR 3 : KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH


DASAR
Bebarapa karakterstik pembelajaran di sekolah Dasar yaitu :
A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Esensi pembelajaran dikelas rendah adalah pembelajaran kongkret yaitu suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa
yang berkenaan dengan fakta dan kejadian di sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran
konkret lebih sesuai bila diberikan pada siswa dikelas rendah (kelas 1, 2, 3) Sekolah
Dasar.
Karakteristik yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas rendah yaitu
proses belajar yang harus dikembangkan secara interaktif. Stimulus-respons
pembelajaran. Sementara itu karakteristik aktivitas siswa kelas rendah Sekolah Dasar
masih relatif kurang terfokus dalam konsentrasi, kecepatan belajar dan aktivitas belajar
sehingga hal ini memerlukan kegigihan guru untuk mengupayakan pembelajaran ke arah
proses belajar yang efektif.

B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi


Esensi proses pembelajaran kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) Sekolah Dasar adalah
suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
konsep, dan generalisasi hingga penerapannya ( menyelesaikan soal, menggabungkan,
menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi
Sekolah Dasar, diantaranya : tanya jawab, latihan, atau drill, belajar kelompok,
observasi, atau pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri. Di kelas tinggi,
siswa dapat dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktivis, artinya siswa
dibimbing untuk mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan,
mengkaji, dan menyimpulkan sendiri atau berkelompok tetang substansi yang
dipelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai