Anda di halaman 1dari 34

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT


(RKS)

PEKERJAAN:
DESAIN INTERIOR DAN FURNITURE THE WUJIL HOTEL

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI

DOKUMEN TEKNIS

1. SYARAT-SYARAT TEKNIK UMUM

2. LINGKUP PEKERJAAN

3. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENENTUAN UKURAN

4. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

5. PEKERJAAN PLAFOND

6. PEKERJAAN DINDING

7. PEKERJAAN PINTU

8. PEKERJAAN SIGNAGE

9. PEKERJAAN FURNITURE

10. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

11. PEKERJAAN AC

12. AS BUILT DRAWING

13. PEMBERSIHAN AKHIR

14. PENUTUP

15. DAFTAR SPESIFIKASI TEKNIS

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

DOKUMEN TEKNIS

1. SYARAT-SYARAT 1.1. Persyaratan


TEKNIK UMUM
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada ketentuan-
ketentuan yang tertulis pada gambar-gambar kerja dan RKS ini
beserta lampiranya.
b. Penyedia Jasa diwajibkan melapor kepada Pengawas setiap akan
melakukan kegiatan pekerjaan dilapangan.

c. Apabila terdapat perbedaan ukuran, dan uraian antara Gambar


Kerja, BQ dan RKS saat pelaksanaan di lapangan maka Penyedia
Jasa diharuskan melapor kepada Pengawas untuk segera
mendapatkan keputusan melaui tinjauan teknis langsung maupun
melalui rapat dengan pemberi pekerjaan. Penyedia Jasa tidak
dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan dan kelainan tersebut
dengan alasan apapun namun, apa bila hal tersebut dilanggar maka
Penyedia Jasa dalam hal ini harus bertanggung jawab secara
penuh..
d. Disamping gambar – gambar, RKS, serta penjelasan termasuk
dokumen Perjanjian/Kontrak, maka ketentuan lain yang berlaku
adalah :
i. Peraturan perundang – undangan yang dikeluarkan
pemerintah RI yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
ii. Peraturan & Tata Tertib di lingkungan Proyek The Wujil
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
iii. Peraturan – peraturan atau syarat – syarat umum yang
berhubungan dengan pengadaan dan pembuatan
perabot peralatan kantor.
e. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada Penyedia
Jasa selama waktu pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti
pada saat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa
Penyedia Jasa telah benar-benar mengetahui tentang :
- Letak Bangunan yang akan dikerjakan/ direnovasi
- Batas ruang yang akan direnovasi
- Kondisi eksisting tata ruang, mebelair, jaringan elektrikal,
internet, telepon dan LAN.
1.2. Gambar-Gambar Dokumen
a. Penyedia Jasa wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) set
lengkap Gambar-gambar Kerja dan RKS ditempat pelaksanaan
pekerjaan untuk dapat dipergunakan setiap saat oleh Pengawas

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

maupun Pemberi Pekerjaan saat melakukan monitoring.


b. Penyedia Jasa harus membuat Gambar-gambar penjelasan (Shop
Drawing) yang biaya pembuatannya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa. Gambar tersebut harus disetujui oleh Pengawas/
Perencana secara tertulis dan menjadi gambar pelengkap dari
Gambar kerja yang ada.
1.3. Waktu pelaksanaan pekerjaan ........hari kalender.
1.4. Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :
Personel inti yang akan dilibatkan menangani pekerjaan, sesuai dengan organisasi
Jabatan Pengalaman
No Pendidikan Jumlh (org)
Personil minimal (thn)

1 Site D3 – Desain
3 1
Manager Interior/Arsitek

2 Pelaksana
D3- teknik elektro 1 1
ME
3 Petugas K3 STM 1 1

pelaksanaan, dilengkapi foto copy ijazah, foto copy SKT awal dan SKT yg masih
berlaku, serta foto copy KTP.
1.5. Daftar Peralatan Utama MINIMAL yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan:

Kapas
No Jenis Peralatan Jml Kepemilikan
itas

1 Scafolding - unit Sewa/ milik sendiri

3 Mobil Pick Up 2 m3 unit Sewa/ milik sendiri

4 Bor listrik unit Sewa/ milik sendiri

5 Gerinda unit Sewa/ milik sendiri

6 Vacum Cleaner unit Sewa/ milik sendiri

7 APD
a. Helm Pengaman Mengikuti
jumlah Sewa/ milik sendiri
b. Rompi identitas pekerja
c. Masker

Untuk Kapasitas dan jumlah peralatan jika dirasa belum cukup maka
penyedia harus menambah sesuai kebutuhan dilapangan.
Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja harus
menggunakan seragam/ indentitas/ atribut perusahaan, untuk menjaga

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

keamanan dalam lingkungan lokasi pekerjaan.


Tenaga kerja dilarang merokok, dan membuat kebisingan kecuali kebisingan
yang diakibatkan pengoperasioal peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan.
1.6. Jadwal Pelaksanaan dan Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan dimulai dilakukan dengan urutan sbb. :
1) Melakukan inventarisasi dan dokumentasi kondisi eksisting;
2) Melakukan pengukuran kondisi ruang secara teliti;
3) Mengerjakan pekerjaan sesuai gambar disain secara simultan di
lokasi pekerjaan dan di Work Shop Penyedia Jasa;
4) Melakukan seting mebellair lainnya di lokasi pekerjaan.
5) Melakukan test commissioning instalasi,
Apabila semua pekerjaan interior telah selesai dan telah disetujui oleh
pengawas dan pihak owner, maka penyedia jasa baru diijinkan untuk mulai
melakukan pekerjaan dengan urutan sbb :
1) Melakukan inventarisasi dan dokumentasi kondisi eksisting;
2) Melakukan pengukuran kondisi ruang secara teliti;
3) Mengerjakan pekerjaan sesuai gambar disain secara simultan di
lokasi pekerjaan dan di Work Shop Penyedia Jasa;
4) Melakukan seting mebellair lainnya di lokasi pekerjaan;
Dalam waktu paling lambat 1 (satu) minggu setelah Penertbitan SPMK
Penyedia Jasa harus segera membuat:
a. Jadual pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Tahap pelaksanaan
pekerjaan interior The Wujil Hotel
b. Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang
digambarkan secara Diagram Balok (Barchart).
c. Jadwal Pengadaan Bahan/Material.
Bagan/Diagram tersebut di atas harus mendapat persetujuan dari Pengawas
dan PPK sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
1.7. Petunjuk-petunjuk/ Instruksi Pengawas/ Pemberi Pekerjaan
a. Semua Instruksi Pengawas/ Pemberi Pekerjaan harus
dilaksanakan secara baik oleh Penyedia Jasa, jika Penyedia Jasa
keberatan, maka harus mengajukan secara tertulis kepada
Pengawas dalam waktu 7 (tujuh) hari.
b. Apabila dalam batas waktu tersebut diatas Penyedia Jasa tidak
mengajukan keberatan maka dianggap telah menyetujui dan
menerima petunjuk Pengawas untuk segera dilaksanakan.
Penyedia Jasa diharuskan merekam atau dalam kata lain
mencatat setiap petunjuk/ instruksi Pengawas dalam buku harian

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

lapangan/ pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau


sepengetahuan Pengawas.
1.8. Hasil Pekerjaan
Untuk menjamin mutu/ kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia Jasa diharuskan menyediakan :
a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman
tentang gambar kerja dan cara-cara pelaksanaan.
b. Alat Bantu Kerja, alat ukur waterpas, penyekat tegak dan alat
bantu pekerjaan lainya.
c. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/ situasi tempat
kerja, maka sebelum melakukan pekerjaan pembersihan,
Penyedia Jasa maupun Pelaksana pembangunan, Penyedia Jasa
diwajibkan memasang alat-alat pengaman/ pelindung.
1.9. Penetapan Ukuran
a. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan
pekerjaan ini dan tidak boleh menambah ukuran tanpa seijin
Pengawas. Setiap ada perbedaan dengan ukuran-ukuran yang ada
harus segera memberitahukan kepada Pengawas untuk segera
ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memberitahu
Pengawas mengenai bagian pekerjaan yang akan dimulai untuk
diperiksa terlebih dahulu ketepatan ukuran-ukurannya.
c. Penyedia Jasa diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran satu
dengan yang lain dalam setiap bagian pekerjaan dan segera
melapor kepada Pengawas setiap terdapat selisih/ perbedaan
ukuran untuk diberikan keputusan pembetulannya
d. Mengingat setiap kesalahan ukuran selalu mempengaruhi bagian-
bagian pekerjaan yang lainya, maka ketetapan akan ukuran tersebut
mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian Penyedia
Jasa terhadap hal ini tidak dapat diterima maka Pengawas berhak
untuk menginstruksikan membongkar pekerjaan dan
memerintahkan untuk menepati ukuran sesuai ketentuan.
e. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Penyedia Jasa
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
1.10. Buku Harian Lapangan
a. Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan dan mengisi Buku Harian
Lapangan yang berisi laporan tentang jumlah tenaga/ pekerja,
bahan bangunan dan pekerjaan yang dilaksanakan, keadaan cuaca,
peralatan yang dipakai serta lain-lain hal yang dianggap perlu atas
petunjuk dan persetujuan .
b. Buku Harian Lapangan harus disediakan oleh Penyedia Jasa sesuai
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan harus selalu berada

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

ditempat pekerjaan, diisi oleh Penyedia Jasa dan diketahui


Pengawas.
c. Pengawas mencatat instruksi-instruksi dan petunjuk pelaksanaan
yang dianggap perlu pada Buku Harian Lapangan dan merupakan
petunjuk yang harus diperhatikan Penyedia Jasa.
1.11. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan Pekerjaan pembangunan berlangsung,
Penyedia Jasa harus memelihara kebersihan lokasi pembangunan
maupun lingkunganya terutama jalan-jalan disekitar lokasi Kegiatan,
Gudang, Los kerja, dan bagian dalam bangunan yang akan
dikerjakan harus bebas dari bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-
lain.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar lokasi
Kegiatan yang harus dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan
oleh keluar masuknya kendaraan Kegiatan. Kelalaian dalam hal ini
dapat membuat Pemberi Pekerjaan memberi perintah penghentian
pekerjaan yang segala akibatnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa.
c. Penimbunan bahan/ material yang ada dalam gudang maupun
dihalaman luar gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kelancaran dan keamanan umum serta untuk
memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Pengawas.
d. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan serta
halamannya harus bersih dari sisa-sisa kotoran kerja.
1.12. Kecelakaan, Kesehatan Kerja dan Pencegahan virus COVID-19
a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan
menimpa pekerja maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
b. Penyedia Jasa diharuskan untuk menyediakan alat kesehatan/
kotak PPPK yang terisi penuh dengan obat-obatan yang sesuai
dengan kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang mengerti
dalam soal-soal penyelamatan pertama dan kesehatan.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia harus menerapkan
protocol kesehatan untuk mencegah penularan virus COVID-19
dengan cara:
1) Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 dipresentasikan
pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan Konstruksi/pre
construction meeting (PCM) oleh Penyedia Jasa, untuk
disahkan dan ditanda tangani oleh PPK
2) Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang telah
disahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
kontrak dan pekerjaan Konstruksi dan menjadi acuan
penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

pelaksanaan Konstruksi.
3) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat
ketidaksesuaian dalam penerapan Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19 dan/atau perubahan dan/atau
pekerjaan tambah/kurang, maka Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19 harus ditinjau ulang dan disetujui oleh
PPK
4) Dokumentasi hasil pelaksanaan Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19 dibuat oleh penyedia jasa dan
dilaporkan kepada PPK secara berkala (harian, mingguan,
bulanan), yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan
pekerjaan
5) Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan
peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19, dalam rangka menjamin kesesuaian
dan efektivitas penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan
Covid-19
6) Pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan
karyawan setiap pagi, siang, dan sore.
7) Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) COVID-19, pekerjaan harus diberhentikan
sementara oleh Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa
paling sedikit 14 hari kerja
8) Semua pekerja wajib mengenakan masker selama bekerja di
lokasi pekerjaan;
9) Semua pekerja melakukan cuci tangan dengan sabun
ditempat yang telah disediakan, sebelum memasuki dan
setelah keluar dari lokasi pekerjaan;
10) Pekerja yang sedang sakit batuk,pilek, dan radang
tenggorokan serta saluran pernafasan tidak boleh berada
dilokasi pekerjaan.
1.13. Keamanan
a. Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang
ada dan terjadi didaerah kerjanya terutama mengenai :
1) Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/
kecerobohan baik disegaja ataupun tidak disegaja.
2) Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/ salah
3) Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.
4) Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainya.
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas, Penyedia
Jasa harus melaporkan kepada Pengawas dalam waktu paling
lambat 24 jam untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

lanjut.
c. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut diatas,
Penyedia Jasa harus menyediakan pengamanan antara lain
Penjagaan, Penerangan yang cukup diwaktu malam hari,
pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.
1.14. Penyediaan Material/ Bahan Bangunan
a. Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrik pembuat bahan/
material, maka hal ini dimaksudkan menunjukan standard minimal
mutu/ kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini.
b. Setiap bahan/ material yang akan digunakan harus disampaikan
kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan. Waktu
penyampaian contoh bahan harus sedemikian rupa sehingga
Pengawas dapat menilainya.
c. Contoh Bahan/ Material yang akan digunakan harus diadakan atas
tanggungan Penyedia Jasa, setelah disetujui oleh Pengawas maka
bahan/ material tersebut harus ditandai dan diadakan untuk dipakai
dalam pekerjaan nantinya.
d. Contoh bahan/ material tersebut selanjutnya disimpan oleh
Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan/
material yang dipakai tidak sesuai dengan contoh.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, Penyedia Jasa harus
menyertakan sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai
bahan/ material. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Penyedia Jasa
tetap bertanggung jawab pula atas biaya pengujian bahan/ material
yang tidak memenuhi syarat atas perintah Pengawas.
f. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/ material yang tercantum
dalam RKS ini atau melalui contoh yang telah diberikan ternyata
dalam pengadaannya tidak mencukupi dalam jumlahnya
(persediaan terbatas) maka penggantian bahan/ material hanya
dapat diberikan dengan ijin dari Pengawas.
g. Apabila Penyedia Jasa menggunakan material tidak sesuai dengan
Spek yang ditawarkan, maka Pengawas berhak meminta
mengganti/ membongkar bagian pekerjaan yang menggunakan
bahan/ material tersebut untuk diganti dengan yang sesuai
ketentuan kecuali terdapat alasan tertentu yang diketahui dan
disetujui Pemberi Pekerjaan.
1.15. Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan :
a. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh,
tanpa cacat.
b. Penyedia Jasa harus membersihkan dan membuang sisa-sisa
bahan/ material, sampah, kotoran bekas kerja dan barang lain yang

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

tidak berguna akibat pekerjaan.


1.16. Foto Tahapan Pekerjaan
a. Foto Kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Jasa sesuai pengarahan
dari Pengawas dengan
b. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap tahap
dan sesuai dengan pengarahan dari Pengawas dilapangan.
c. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/ map dengan keterangan
singkat dan penempatan dalam album harus disetujui Pemberi
Pekerjaan serta teknis penempelannya dalam album ditentukan oleh
Pengawas.
d. Untuk Foto kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.
1.17. Air Kerja
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat
dari sumber yang sudah ada ditiap lokasi Kegiatan dan sebelumnya harus
dikoordinasikan kepada Pemberi Pekerjaan.
1.18. Orang-orang yang tidak berkepentingan
Penyedia Jasa harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan
memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah
demikian kepada staf pelaksana yang bertugas dan para penjaga.
1.19. Perlindungan Terhadap Milik Umum
Penyedia Jasa harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan,
bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta
memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan umum maupun
pejalan kaki, selama kontrak berlangsung.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan
yang terjadi atas utilitas (Perlengkapan umum) seperti saluran air,
telephone, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi
Penyedia Jasa.
1.20. Perlindungan terhadap bangunan yang ada
Selama masa-masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa bertanggung
jawab penuh atas segala kerusakan, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-
kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Penyedia Jasa
dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa
hingga dapat diterima oleh Pemberi Pekerjaan.
1.21. Perlindungan Pekerjaan
Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan
termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi ditempat
pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima oleh Pemberi Pekerjaan.
1.22. Gangguan pada Lingkungan

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Pekerjaan mungkin akan menye-


babkan gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksa-
nakan sesuai pengarahan Pemberi Pekerjaan, dan semua resiko akibat
gangguan ini menjadi beban Penyedia Jasa.
1.23. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Jam Kerja Normal
Penyedia Jasa akan mendapat izin tertulis dari Pengawas Lapangan untuk
melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam Kontrak ini diluar jam-jam
kerja biasa, pada hari-hari minggu atau hari-hari libur-resmi.
1.24. Pelaksanaan pekerjaan diluar lokasi pekerjaan
Pada prinsipnya pekerjaan dilaksanakan di work shop penyedia kecuali
pekerjaan yang karena jenis dan sifatnya harus dilaksanakan di lokasi
pekerjaan, untuk itu pada pengawas akan melakukan pemeriksaan lokasi
dan fasilitas work shop peneyedia jasa.
1.25. Peraturan Hak Paten

Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik ( owner) terhadap semua “


claim “ atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana,
dalam hubungan dengan merk dagang atau nama produksi, hak
cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam
proyek ini
1.26. Iklan

Penyedia Jasa tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun


didalam sempadan (batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa
seijin dari pihak Tim Pelaksanan Teknis Kegiatan (TPTK)/ PPK.
2. LINGKUP 2.1. Keterangan Umum
PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud oleh RKS
ini adalah sesuai dengan Gambar-gambar Pelaksanaan dan Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan.
2.2. Nama Pekerjaan adalah Pekerjaan Interior The Wujil Hotel
Pekerjaan tersebut meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan Dan Penentuan Ukuran


2. Pekerjaan Bongkaran
3. Pekerjaan Furnitur
4. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal

3. PEKERJAAN 3.1. Pekerjaan Persiapan


PERSIAPAN DAN
a. Mobilisasi peralatan.
PENENTUAN
UKURAN Penyediaan pengangkutan, peralatan-peralatan yang mendukung

11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

pekerjaan.
b. Pengukuran
1. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus mengadakan
pengukuran-pengukuran lapangan. Biaya pengukuran dan
pematokan sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
2. Penyedia Jasa sebelum memulai pengukuran harus
memperhatikan ketentuan batas-batas yang telah ditentukan oleh
Pemberi Pekerjaan bersama Pengawas.
3. Pengambilan peil dan pengukuran harus atas persetujuan dari
Pengawas dan bila ada hal-hal yang belum jelas atau terdapat
permasalahan yang harus segera disampaikan untuk ditetapkan.
Kekeliruan dalam hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Hasil pengukuran ini dituangkan dalam suatu Berita Acara yang
ditandatangani oleh Pimpinan Penyedia Jasa, Pengawas dan
Pemberi Pekerjaan.
c. Sarana Kegiatan.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan sarana Kegiatan berupa
fasilitas penerangan dan penyediaan air bersih yang cukup pada saat
pelaksanaan pekerjaan, serta membuat jalan masuk ke dalam Kegiatan
dimana kekuatan struktur dari jalan tersebut mampu menerima keluar
masuknya angkutan-angkutan material.
d. P.P.P.K.
Penyedia Jasa selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat-
obatan untuk P.P.P.K.
e. Keamanan Kegiatan.
Penyedia Jasa harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga
keamanan Kegiatan, baik barang-barang milik perusahaan maupun
Pengawas dan Petugas pengamanan.
f. Pemeliharaan bangunan.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan biaya pemeliharaan,
kebersihan dan tanggung jawab atas kerusakan-kerusakan akibat
kesalahan teknis selama waktu pemeliharaan.
g. Kontrol Kualitas Bahan.
Kecuali ditentukan lain Penyedia Jasa harus sudah mempertimbangkan
semua biaya sehubungan dengan kontrol kwalitas bahan kepada pihak
ketiga. Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat praktis untuk
memeriksa bahan tersebut.
h. Standard yang dipakai.
Semua pekerjaan harus berdasarkan Normalisasi Indonesia (NI),
Standard Industri Indonesia (SII) Peraturan-peraturan Nasional maupun
Internasional lainya yang berhubungan dengan pekerjaan ini seperti :

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

1. Algemene Voorwarden AV 1941 Persyaratan Pembangunan di


Indonesia yang disyahkan oleh Pemerintah. (Khususnya pasal-
pasal yang masih berlaku/ relevan).
2. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia PUBI 1982.
3. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga
kerja harian, mingguan, dan bulanan/ borongan).
4. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia
(DTPI) 1970.
5. Peraturan dan standard-standard lainnya yang berkaitan dengan
pemakaian bahan-bahan bangunan dalam Kegiatan ini.
Bilamana dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) telah
ditentukan patokan kualitas bahan-bahan bangunan, maka ketentuan
yang berasal dari standard-standard atau peraturan tersebut bersifat
melengkapi, sejauh tidak bertentangan.
i. Penggunaan, Persyaratan Teknis.
Penyedia jasa harus menjadikan persyaratan teknis sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan meliputi renovasi ruang dan pekerjaan
furniture sebagai kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, kecuali
disebutkan lain. Maka setiap bab dalam persyaratan ini, disesuaikan
dengan yang dinyatakan dalam gambar-gambar kerja . dan keterangan-
keterangan tambahan tertulis dan perintah dari Pengawas/ Perencana.
Standard-standard yang dipakai terutama adalah standard-standard
yang berlaku, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang standarnya
belum dibuat dan diberlakukan di negara ini, maka harus digunakan
Standar-standar Internasional yang berlaku atau setidak-tidaknya
standar dari negara-negara produsen bahan yang menyangkut
pekerjaan tersebut.
j. Penjelasan RKS dan Gambar
1. Penyedia Jasa wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya
yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS), maka yang mengikat/ berlaku adalah RKS, bila
suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka
gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku,
begitupula apabila dalam bestek (RKS) tidak dicantumkan
sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan
sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Penyedia
Jasa wajib menanyakan kepada Pengawas dan Penyedia Jasa
mengikuti keputusannya.

13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

3.2. Sebagai patokan ukuran bangunan adalah sesuai petunjuk sewaktu


penjelasan pekerjaan.
3.3. Bila mana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan
kepada Pengawas sebelum dilaksanakan. Pemakaian ukuran-ukuran yang
keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
3.4. Penyedia Jasa diharuskan menggunakan alat-alat (Instrument) yang perlu
untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat
dan dapat dipertanggung jawabkan untuk itu dihindari cara-cara
pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan secara kira-kira.
3.5. Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa diharuskan menggunakan
APD (alat Pelindung Diri).
3.6. Penyedia Jasa wajib membuat papan nama pekerjaan.

4. PEKERJAAN 4.1 Pembersihan Area Pekerjaan meliputi semua area yang menjadi tanggung
jawab dari penugasn yang telah diberikan.
PEMBERSIHAN
LOKASI

5. PEKERJAAN 6.1 Pekerjaan plafond meliputi pengadaan bahan, tenaga, pemasangan plafond,
PLAFOND termasuk pemasangan rangka plafond, dan juga drop seilling plafond sesuai
yang disebut / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Tim
Pelaksanaan Teknisi Kegiatan (TPTK).
6.2 Persyaratan Bahan/Produk
a. Rangka plafond menggunakan rangka besi hollow galvanish 40x40x0.3
mm

b. Pemasangan plafond dikerjakan setelah semua peralatan yang


terdapat didalam plafond (kabel-kabel, dagting AC, alat penggantung
dan penguat plafond) siap dan telah dicek kembali kekuatanya.
c. Pemasangan penutup plafond harus sesuai dengan gambar detail dan
harus mendapat persetujuan dari pengawas.
d. Elevasi pemasangan plafond harus sesuai ketinggian sesuai ukuran
gambar rencana.
6.3 Persyaratan dan Pelaksanaan
a. Pekerjaan plafond dilaksanakan pada ruang ruang sesuai gambar
rencana.
b. Penggantung plafond harus dibuat sesuai dengan detail pada gambar,
untuk mendapatkan elevasi plafond yang di inginkan dan sesuai
dengan gambar.
c. Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga

14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

diperoleh rangka yang kuat dan tidak melengkung.


d. Plafond akustik menggunakan material multiplek 8m, rockwool 5cm,
multiplek 18mm yang direkatkan menjadi 1 mengunakan lem kuning
sesuai dengan gambar dan finishing plafond menggunakan busa +
kain ateja yang direkatkan menggunakan lem kuning.
e. Setelah plafond terpasang, permukaan harus rata, dan tidak boleh ada
kain yang terlipat pada permukaan plafond.
f. Hasil pemasangan harus disetujui pengawas.

7. PEKERJAAN 7.1 Pekerjaan dinding akustik meliputi pengadaan bahan, tenaga, pemasangan
DINDING AKUSTIK dinding akustik, termasuk pemasangan rangka dinding, dan finishing dinding
sesuai yang disebut / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Tim
Pelaksanaan Teknisi Kegiatan (TPTK).
7.2 Persyaratan Bahan/Produk
a. Rangka dinding akustik menggunakan rangka kayu kaso dan besi
hollow galvanis 40x40x0.3 mm. material akustik multiplek 9mm,
rockwool insulation 5cm, multiplek 18mm. penutup menggunakan busa
dan kain ateja.
b. Pemasangan dinding akustik dikerjakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam dinding akustik (kabel-kabel, lainya) siap dan telah
dicek kembali kekuatannya.
c. Pemasangan penutup dinding harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
d. Penutup dinding akustik menggunakan busa dan kain ateja.

7.3 Persyaratan Pelaksanaan


a. Sebelum pemasangan rangka dinding akustik, permukaan dinding
harus dibersihkan dulu dan kemudian dicat menggunakan soundproof
wall coating terlebih dahulu.
b. Setelah cat mengering baru dibuatkan rangka menggunakan kayu
kaso ukuran 5/7 dan besi hollow 40x40x0,3 mm. jarak rangka kayu
60cm atau 120cm dan kelipatanya, sesuai dengan ukuran modul
bahan.
c. Rangka dinding harus dibuat siku, rata dan sedemikian rupa sehingga
diproleh permukaan yang rata dan sesuai dengan gambar.
d. Penyambungan rangka dinding menggunakan Fischer S8 + Screw
untuk mendapatkan kekuatan rangka yang diinginkan.
e. Untuk menguji kesikuan/kerataan rangka dinding, dilakukan dengan
menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Tim

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pengawas/Tim Pelaksanan Teknis Kegiatan (TPTK).


f. Pemasangan dinding akustik baru boleh dilaksanakan setelah semua
peralatan yang terdapat di dalam rangka dinding (kabel-kabel instalasi
mekanikal elektrikal) siap dan selesai dikerjakan.
g. Material dinding akustik menggunakan material multiplek 9mm,
rockwool insulation 5cm dan multiplek 18mm. ketiga material tersebut
direkatkan menggunakan lem kuning.
h. Pemasangan dinding akustik menggunakan fischer S8 + screw dan
harus rapi. Kepala fischer harus rata dengan permukaan lantai.
i. Pemasangan dinding akustik harus dilakukan serapi mungkin dan
harus sesuai dengan gambar.
j. Penutup dinding akustik menggunakan material busa dan kain ateja
yang direkatkan pada dinding akustik menggunakan lem kuning.
k. Pemasangan penutup dinding tidak boleh ada lipatan pada permukaan
dinding.
l. Hasil pemasangan harus disetujui pengawas

8. PEKERJAAN PILAR 8.1 Pekerjaan pilar akustik meliputi pengadaan bahan, tenaga, pemasangan
AKUSTIK akustik, termasuk pemasangan rangka akustik, dan finishing pilar sesuai yang
disebut / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Tim Pelaksanaan
Teknisi Kegiatan (TPTK).
8.2 Persyaratan Bahan/Produk
a. Material dinding akustik menggunakan rangka besi hollow galvanis
40x40x0.3 mm. material akustik multiplek 9mm, rockwool insulation
5cm, multiplek 18mm. penutup menggunakan busa dan kain ateja.
b. Pemasangan dinding akustik dikerjakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam dinding akustik (kabel-kabel, lainya) siap dan telah
dicek kembali kekuatannya
c. Pemasangan penutup dinding harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
d. Penutup dinding akustik menggunakan busa dan kain ateja
8.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan rangka akustik, permukaan pilar harus
dibersihkan dulu dan kemudian dicat menggunakan soundproof wall
coating terlebih dahulu.
b. Setelah cat mengering baru dibuatkan rangka menggunakan kayu
kaso ukuran 5/7 dan besi hollow 40x40x0,3 mm. jarak rangka kayu
60cm atau 120cm dan kelipatanya, sesuai dengan ukuran modul
bahan.
c. Rangka akustik harus dibuat siku, rata dan sedemikian rupa sehingga
diproleh permukaan yang rata dan sesuai dengan gambar.

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

d. Penyambungan rangka dinding menggunakan Fischer S8 + Screw


untuk mendapatkan kekuatan rangka yang diinginkan.
e. Untuk menguji kesikuan/kerataan rangka akustik, dilakukan dengan
menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Tim
Pengawas/Tim Pelaksanan Teknis Kegiatan (TPTK).
f. Pemasangan akustik baru boleh dilaksanakan setelah semua peralata
n yang terdapat di dalam rangka dinding (kabel-kabel instalasi mekanik
al elektrikal) siap dan selesai dikerjakan.
g. Material akustik menggunakan material multiplek 9mm, rockwool
insulation 5cm dan multiplek 18mm. ketiga material tersebut direkatkan
menggunakan lem kuning.
h. Pemasangan dinding akustik menggunakan fischer S8 + screw dan
harus rapi. Kepala fischer harus rata dengan permukaan lantai.
i. Pemasangan dinding akustik harus dilakukan serapi mungkin dan
harus sesuai dengan gambar.
j. Penutup dinding akustik menggunakan material busa dan kain ateja
yang direkatkan pada dinding akustik menggunakan lem kuning.
k. Pemasangan penutup dinding tidak boleh ada lipatan pada permukaan
dinding.
l. Hasil pemasangan harus disetujui pengawas

9. PEKERJAAN PINTU 9.1 Pekerjaan Pintu meliputi :


SOUNDPROOF
a. Pembuatan, pemasangan dan penyetelan kusen pintu kayu solid 6/12
dengan penebalan menggunakan multiplek 18mm
b. Pembuatan, pemasangan dan penyetelan daun pintu soundproof
c. Pemasangan aksesoris pintu seperti engsel, kunci, handle dan
doorcloser pintu
9.2 Persyaratan Bahan/Produk:
a. Untuk kusen pintu menggunnakan kayu solid ukuran 6/12 dengan
penebalan bagian luar menggunakan multiplek 18mm.
b. Pekerjaan daun pintu penggunakan material, triplek 9mm dan 15mm,
HPL, dan rockwool insulation 5cm.
c. Penyedia barang dan jasa bertanggung jawab bahwa warna-warna
dan bahan adalah tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan
Pengawas/ Pemberi Pekerjaan.
9.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Kusen pintu dibuat menggunakan kusen kayu solid ukuran 6/12 dan
kemudian dilakukan penebalan pada kusen menggunakan multiplek
18mm dan difinishing menggunakan HPL.

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

b. Penebalan pada kusen pintu dapat dilihat pada gambar kerja.


c. Sebelum pemasangan kusen pintu, harus ditanyakan ke pengawas
untuk mendapatkan persetujuan dalam menempatkan pemasangan
pintu.
d. Kusen pintu harus difinishing menggunakan HPL.
e. Dimensi ketebalan dan ketinggian pintu harus sesuai dengan gambar
dan dapat persetujuan dari pengawas.
f. Daun pintu menggunakan rangka multiplek 15mm dan diisi dengan
rockwool insulation kemudian dilapisi dengan multiplek 9mm disisi luar
dan dibagian dalam menggunakan multiplek 15mm.
g. Finishing daun pintu menggunakan HPL
h. Hasil pemasangan harus disetujui oleh pengawas dan pemberi
pekerjaan

10. PEKERJAAN WALL 11.1Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, pemasangan pelapis
COVERING AREA dinding, pemasangan rangka pelapis dinding dan finishing pelapis dinding
LOBBY sesuai yang disebut / ditunjukkan dalam gambar kerja dan sesuai petunjuk
Tim Pelaksana Teknis Kegiatan (TPTK)
11.1Persyaratan Bahan/Produk
a. Rangka pelapis dinding menggunakan rangka kayu kaso 5/7, besi
hollow galvanis 40x40x0.3 mm. material pelapis dinding multiplek
9mm, multiplek 18mm, penutup pelapis dinding menggunakan HPL
motif kayu, busa dan kain ateja.
b. Pemasangan dinding akustik dikerjakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam dinding (kabel-kabel, lainya) siap dan telah dicek
kembali kekuatannya.
c. Pemasangan penutup dinding harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
d. Penutup pelapis dinding menggunakan busa dan kain ateja. Pemilihan
warna dan material harus mendapatkan persetujuan dari tim
pengawas.
11.1Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan rangka pelapis dinding, permukaan pilar harus
dibersihkan dulu dan kemudian dicat menggunakan soundproof wall
coating terlebih dahulu.
b. Setelah cat mengering baru dibuatkan rangka menggunakan besi
hollow 40x40x0,3 mm. jarak rangka besi hollow 60cm atau 120cm dan
kelipatanya, sesuai dengan ukuran modul bahan.
c. Rangka pelapis dinding harus dibuat siku, rata dan sedemikian rupa

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

sehingga diproleh permukaan yang rata dan sesuai dengan gambar.


d. Penyambungan rangka dinding menggunakan Fischer S8 + Screw
untuk mendapatkan kekuatan rangka yang diinginkan.
e. Untuk menguji kesikuan/kerataan rangka akustik, dilakukan dengan
menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Tim
Pengawas/Tim Pelaksanan Teknis Kegiatan (TPTK).
f. Setelah pemasangan rangka disetujui oleh tim pengawas, kemudian
lambersering dipasang dengan menggunakan alas berupa multiplek
9mm.
g. Material pelapis dinding lapis pertama menggunakan multiplek 18mm
dengan ukuran lebar 20cm dan disusun secara vertical dengan spasi
antar material sebasar 2cm dengan penyusunan sesuai dengan
gambar. yang kemudian di finishing menggunakan HPL motif kayu.
h. Pemasangan pelapis dinding dengan alas menggunakan lem kuning.
i. Setelah pada lapis pertama selesai dan disetujui oleh pengawas, maka
dilanjutkan pemasangan pelapis dinding lapis ke dua dengan rangka
menggunakan kayu kaso 5/7.
j. Pemasangan rangka kayu kaso menggunakan fischer S8 + screw dan
harus rapi. Kepala fischer harus rata dengan permukaan kayu.
k. Penutup rangka kayu menggunakan multiplek 18mm, dan
pemasangan sesuai dengan gambar.
l. Penutup multiplek menggunakan material busa dan kain ateja yang
direkatkan pada dinding akustik menggunakan lem kuning.
m. Pemasangan penutup dinding tidak boleh ada lipatan pada permukaan
dinding.
n. Hasil pemasangan harus disetujui pengawas

11. PEERJAAN PLAFOND


LOBBY 11.1Pekerjaan Drop Ceilling Lobby meliputi pengadaan bahan, tenaga,
pemasangan drop ceilling lobby, pemasangan rangka drop ceilling dan
finishing drop ceilling sesuai yang disebut / ditunjukkan dalam gambar kerja
dan sesuai petunjuk Tim Pelaksana Teknis Kegiatan (TPTK)
11.1Persyaratan Bahan/Produk
a. Rangka Drop ceilling menggunakan rangka besi hollow galvanis
40x40x0.3 mm. material drop ceiling menggunakan gypsumboard
9mm, HPL motif kayu dan cat gypsum.
b. Pemasangan plafond drop ceiling dikerjakan setelah semua peralatan
yang terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, lainya) siap dan telah
dicek kembali kekuatannya.
c. Penutup drop ceilling menggunakan cat gypsum. Dan warna

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

disesuaikan dengan eksisting dan material harus mendapatkan


persetujuan dari tim pengawas.
11.1Persyaratan pelaksanaan
a. Rangka plafon menggunakan rangka besi hollow galvanis 40x40x0.3
mm kombinasi 20x40x0.3 mm untuk pembagi dengan pola ukuran
sesuai gambar.
b. Pemasangan plafon dikerjakan setelah semua peralatan yang terdapat
di dalam plafon (kabel-kabel, alat penggantung dan penguat plafon)
siap dan telah dicek kembali kekuatannya
c. Pemasangan penutup plafon harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
d. Penutup menggunakan bahan plafond gypsum board sesuai ukuran
sesuai gambar rencana.

12. PEKERJAAN 12.1Pekerjaan signage meliputi pengadaan bahan, tenaga, pemasangan signage
SIGNAGE sesuai yang disebut / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Tim
Pelaksanaan Teknisi Kegiatan (TPTK).
12.2 Persyaratan Bahan/Produk
a. Material signage menggunakan acrylic 8mm
b. Material finishing menggunakan cat
c. Aksesories berupa Pin metal 50mm, diameter 4mm.
12.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Signage later “Bakti Pendidikan Djarum foundation AUDITORIUM”
b. Sebelum pemasangan font, bidang yang akan dipasang diukur sesuai
dengan gambar kerja.
c. Hasil pemasangan harus disetujui oleh pengawas dan pemberi
pekerjaan
d. ekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing yang lain s
eperti plafond, dinding, pekerjaan ME, pengecatan selesai dilaksanaka
n.

13. PEKERJAAN 13.1Pekerjaan ini meliputi pembuatan dan pemasangan furniture di The Wujil
FURNITUR
13.2Persyaratan Bahan/Produk
a. Material yang digunakan untuk furniture antara lain :
 Triplek 18mm, 9mm
 Kaca bening 5mm
 HPL

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

 Edging
b. Aksesories : handle stainless, engsel sendok stainless, rel laci slow-motion
c. Sofa menggunakan webbing, dacron dan busa KW1 dan upholstery
d. Semua material yang di gunakan harus sesuai dengan gambar dan
harus dengan persetujuan dari pengawas.
13.3Persyaratan Pelaksanaan.
a. Penyedia Jasa harus mengajukan data dan spesifikasi, kepada
pengawas, dan agar disetujuin oleh pemberi pekerjaan.
b. Pembuatan furniture bisa dikerjaan di workshop dan dikerjakan sesuai
dengan gambar.
c. Penyedia jasa wajib mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh
pengawas.

14. PEKERJAAN 14.1 Lingkup Pekerjaan


MEKANIKAL DAN
a. Pekerjaan Instalasi Elektrikal
ELEKTRIKAL
b. Pekerjaan Instalasi Sound Sistem
c. Persyaratan Umum
Penyedia Jasa harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam
gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipakai dengan spesifikasi yang dipakai pada bab ini,merupakan
kewajiban Penyedia Jasa untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada BAB ini tanpa
adanya ketentuan tambahan biaya.
d. Semua pekerjaan meliputi bahan dan pelaksanaan harus mengacu
pada:
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, atau yang terbaru.
2. Peraturan Instalasi Listrik (PIL),
3. Syarat-Syarat Penyambungan Listrik (SBL),
4. Standard lain: AVE Belanda, VDE/DIN Jerman, IEC Standard,
JIS Jepang, NFC Perancis, NEMA USA,
5. Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan,
6. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang
berwenangdan Pemerintah daerah.
7. Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang
memiliki surat ijin instalasi dari instalasi yang berwenang dan
telah memiliki pengalaman pekerjaan terkait dan suatu daftar
referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran
21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

e. Gambar-gambar
1. Gambar pada rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan
suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar pada rencana sistem ini menunjukkan secara umum tata
letak dari peralatan, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada.
3. Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus mengajukan
gambar kerja (shop drawing) detail kepada pengawas untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Pengajuan gambar-gambar
tersebut, Penyedia Jasa dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi yang berhubungan dengan instalasi ini.
5. Penyedia Jasa khusus instalasi ini harus membuat gambar-
gambar instalasi terpasang yang disertai dengan dokumen
asli operating and maintenance instruction, technical
instruction, spare part instruction dan harus diserahkan
kepada pengawas pada saat penyerahan pertama dalam
rangkap 5 (lima).
f. Koordinasi
1. Pekerja instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan tim pekerja
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain,
maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Pelaksanaan Pemasangan
5. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Penyedia
Jasa harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Tim
TPTK untuk disetujui.
6. Penyedia Jasa harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala
ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang, apabila ada
sesuatu yang diragukan, pemborong harus segera menghubungi
direksi. Pengambilan ukuran dan atau pemilihan kapasitas
peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab pemborong
g. Testing & Commissioning
1. Penyedia Jasa instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah
keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat
memenuhi semua persyaratan yang ada.
2. Testing/pengujian meliputi: Uji isolasi minimal 10 M (Mega Ohm)
dan uji beban penuh.
3. Test elektrikal beban penuh selama 1 x 24 jam, harus disaksikan

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

oleh Pemberi Tugas atau Tim TPTK dan bila terjadi kerusakan atau
kesalahan harus diperbaiki atas tanggungjawab Penyedia Jasa.
4. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Penyedia Jasa.
5. Hasil pengujian dituangkan dalam berita acara sebagai syarat
penyerahan pertama.
6. Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi
7. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan pihak direksi.
8. Penyedia Jasa instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar
perubahan yang ada kepada pihak Tim TPTK/Pemberi Tugas
dalam rangkap 3 (tiga).
9. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Penyedia
Jasa kepada Tim TPTK/Pemberi Tugas secara tertulis. Pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh
TPTK/Pemberi Tugas secara tertulis
h. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama tiga bulan
terhitung sejak saat penyerahaan pertama.
3. Selama masa pemeliharaan, Penyedia Jasa instalasi ini diwajibkan
mengatasi dan mengganti segala kerusakan yang terjadi tanpa
adanya tambahan biaya.
4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa
sepenuhnya.
5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Penyedia Jasa ini tidak
melaksanakan teguran dari Pemberi Tugas/ Tim TPTK atas
perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka Pemberi
Tugas/ Tim TPTK berhak menyerahkan
perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas
biaya Penyedia Jasa ini.
6. Selama masa pemeliharaan ini, Penyedia Jasa instalasi ini harus
melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga dapat
mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan
pemeliharaannya.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini harus dapat dilaksanakan
setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang
ditanda tangani oleh Penyedia Jasa dan Tim TPTK/Pemberi Tugas
serta dilampir surat ijin pemakaian dari jawatan keselamatan kerja.
8. Apabila diperlukan oleh pemberi tugas, Penyedia Jasa harus
bersedia datang ke lokasi proyek untuk mengatasi dan

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Petugas yang


ditunjuk oleh Penyedia Jasa harus sudah hadir paling lambat 3 jam
setelah dihubungi oleh pemberi tugas
i. Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan pihak direksi.
2. Penyedia Jasa instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar
perubahan yang ada kepada pihak TPTK/Pemberi Tugas dalam
rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Penyedia
Jasa kepada TPTK/Pemberi Tugas secara tertulis. Pekerjaan
tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh
TPTK/Pemberi Tugas secara tertulis.
j. Ijin-ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa
14.2 Pekerjaan Instalasi Daya Listrik
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan lampu.
2. Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi penerangan dan
stop kontak.
3. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan.
4. Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi
penerangan, stop kontak.
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel tegangan
rendah.
7. Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang
berwenang.
b. Merk yang digunakan:
1. Saklar Tunggal : Broco,Panasonic,Schneider
2. Saklar Ganda : Broco,Panasonic,Schneider
3. Stop Kontak : Broco,Panasonic,Schneider
4. Lampu
Lampu Philips DL LED 11W putih
Lampu LED Strip

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

c. Kabel
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan
kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untulk
mengindentifikasikan arah beban.
2. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan
instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan
diberikan pelindung pipa galvanis medium dengan diameter
minimum 2½ kali penampang kabel.
3. Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang
pada Slap harus diberi Saddle Spacers setiap jarak 150 cm.
14.3 Pekerjaan Instalasi Sound Sistem
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pengadaan dan pemasangan Speaker & Material Utama.
2. Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi Speaker.
3. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan.
4. Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi.
5. Pengadaan,pemasangan dan pengujian instalasi speaker.
6. Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.
b. Kabel
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan
kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untulk
mengindentifikasikan arah beban.
2. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan
pelindung pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2½ kali
penampang kabel.
3. Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang
pada Slap harus diberi Saddle Spacers setiap jarak 150 cm.
15.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pengadaan bahan, pemasangan dan
penyetelan Unit AC dan ducting yang dapat digunakan dalam proyek ini
15. PEKERJAAN AC sesuai dengan yang tertera dalam gambar perencanaan dan spesifikasi.
15.2 Standar
Sebagai pegangan pelaksanaan pekerjaan ini digunakan standar dari THE
GUIDE dari ASHRAE, SMACNA dan NFPA No. 90A.Asas
15.3 Umum
a. Gambar dan spesifikasi hanya menunjukkan panjang tiap ukuran
cerobong, peralatan dalam ducting dan susunan jalur sistem cerobong

25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

udara. Bila ada penyimpangan dan gambar kontrak yang dirasa perlu
untuk diperbaiki oleh Pemborong, maka detail penyimpangan serta
alasannya diserahkan secara tertulis untuk disutujui oleh Konsultan MK
dan Konsultan Perencana.
b. Penyimpangan yang telah disetujui harus dilaksanakan oleh Pemborong
tanpa tambahan biaya kecuali bila hal tersebut menyebabkan perubahan
desain atau kebutuhan.
c. Pemborong diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang
disetujui Konsultan sebelum pelaksanaan pekerjaan instalasi cerobong
udara dimulai.
15.4 Material
a. Ketentuan Teknis Cerobong Saluran Udara bahan Polyisocyanurate
(PIR)
1. Semua cerobong aliran udara catu dan aliran balik harus terbuat
dari bahan Polyisocyanurate (PIR) dengan standard ketebalan 2 cm
dan density dari PIR 50+/- 2 kg/m³
Bahan Polyisocyanurate (PIR) dipergunakan adalah tipe bahan
yang mempunyai lapisan alumunium foil dua sisi dan tidak dapat
terkelupas dan pecah pada waktu diadakan pembentukan cerobong.
Cerobong aliran udara harus dibentuk sedemikian rupa sehingga
mampu menahan kecepatan aliran udara sampai dengan 2.500 feet
per menit dengan tekanan statis minimum 125 mm tekanan air.
2. Penyambungan cerobong harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak memungkinkan terjadinya kebocoran dengan memberikan
sambungan flage dan bayonet yang di rekatkan menggunakan lem
dan sealant, dan ukuran persambungan harus sama dikedua
sisinya.
3. Perubahan arah pada cerobong aliran udara harus dibuat dengan
tipe Long Radius Elbow dan dilengkapi sudu sudu pengarah aliran.
4. Setiap percabangan cerobong harus dilengkapi dengan Adjustable
Splitter Volume Damper yang sesuai dengan kebutuhannya.
Panjang Damper ini harus 1,5 kali lebar cerobong tapi tidak lebih
dari 24". Damper ini harus dilengkapi dengan tangkai pengaturnya
yang dapat dikunci. Lubang tangkai pengaturan harus dibuat rapat
kecerobong tapi tidak menghalangi pergerakannya.
5. Setiap Supply Air Diffusser, Fresh Air Grille, Louver, Linier Bar
Grille, Exhaust Air Grille, Return Air Grille harus dilengkapi dengan
Multi Blade Volume Damper yang dapat diatur dan dikunci, jenis
Opposed Blade dengan bahan minimum BJLS 80 sedangkan untuk
SAR untuk FCU Guest Room harus dilengkapi dengan blade
pengarah dengan bahan BJLS 100.
6. Semua Supply Air Diffusser, Grille, Louver, Linier Bar Grille, Linier
Slot diffuser, SAR harus terbuat dari bahan Anodized Alumunium
Profil dan dilengkapi dengan bahan peredam getaran sehingga tidak

26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

menimbulkan kebisingan lebih dari NC 35 dan dicat finish powder


coating.
7. Persambungan cerobong udara dengan mesin harus
mempergunakan persambungan fleksibel dengan kain kanvas
rangkap dua yang diisolasi sepanjang 100 mm atau lebih.
8. Cerobong aliran udara yang berukuran lebih dari 24" pada sisi
terbesarnya, harus diberikan bar penyangga atau penguat di sisi
dalam ducting, seperti pada tabel kalkulasi berikut:
Ukuran Cerobong Besi Siku Diameter Jarak

Terbesar Penggantung

s/d 18" 30x30x3 6 mm 200 cm

19" s/d 30" 40x40x4 6 mm 150 cm

31" s/d 42" 40x40x4 9 mm 150 cm

43" s/d 60" 50x50x6 9 mm 150 cm

61" s/d 84" 50x50x6 12 mm 150 cm

85" s/d 96" 50x50x8 12 mm 150 cm

lebih dari 96" 50x50x8 12 mm 150 cm

b. Ketentuan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Ducting bahan


Polyisocyanurate
1. Pemborong wajib menyesuaikan ukuran cerobong udara bila
ternyata keadaan lapangan tidak memungkinkan pelaksanaan sesuai
dengan gambar rencana. Penyesuaian tersebut harus disetujui oleh
Manajemen Konstruksi sebelum dilaksanakan.
2. Pemborong harus mempergunakan lem dan sealant sebagai perekat
bahan Polyisocyanurate (PIR) untuk penyambungan bahan atau
untuk sambungan ducting. Pemakaian lem dan sealant sebagai
perekat harus disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Penggantung / penyangga cerobong aliran udara dipasangkan ke
plat lantai diatasnya dengan mempergunakan Insert, Dynabolt atau
yang sejenis, dimana ukuran peralatan bantu ini harus sesuai
dengan bebannya dan harus disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
4. Pemborong wajib menyediakan beberapa lubang lengkap dengan
penutupnya pada cerobong aliran udara untuk keperluan
pemeliharaan dan pengukuran, yaitu pada tempat didekat saringan
udara, Volume Damper dan tempat lainnya sesuai dengan petunjuk
Manajemen Konstruksi.
5. Bahan Polyisocyanurate (PIR) mempunyai alumunium foil 2 sisi,
dimana ketebalan minimun alumunium foil tersebut 65 micron, dan
lapisan alumunium foil tersebut harus mempunyai lapisan anti

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

bacterial coating untuk mencegah jamur atau bakteri menempel di


permukaan ducting
6. Penyambungan antar bagian ducting disambung menggunakan
Flange 2 sisi dan di sambungan dengan sisipan (bayonet) berbahan
pvc kemudian dilem dan diselant untuk mencegah kebocoran.
c. Ketentuan Teknis Bahan Isolasi Ducting Polyisocyanurate (PIR)
1. Semua cerobong aliran catu udara dingin harus berbahan PIR
dengan density 50 +/- 2 kg/m³, yang di lapisi alumunium foil 2 sisi
dengan ketebalan minimum alumunium foil 65 micron yang
mempunyai lapisan anti bacterial coating, dimana koefisien konduksi
panas tidak kurang dari 0,23 BTU.CM/ft².H.F pada temperatur
23,9°C. Bahan PIR harus bersifat Fire Retardant Class 0.
2. Pemborong wajib memberikan isolasi dalam bagi semua cerobong
aliran udara yang dekat dengan mesin sepanjang 6 m atau lebih dan
atau plenum supply dan return, box diffuser / grille / linier bar grill
supply dan ducting expose (kecuali untuk AHU 3-2 s/d 3-8).
Pemborong wajib menyesuaikan ukuran cerobong yang
mempergunakan isolasi dalam ini (ukuran ducting yang tertera dalam
gambar adalah ukuran bersih belum termasuk isolasi luar dan
dalam).
3. Alumunium Foil sebagai Vapour Barrier wajib dipakai sebagai lapisan
yang ditempatkan dibagian luar bahan isolasi. Bahan ini harus
mempunyai dua lapisan muka dengan penguatan serat Fibre.
Koefisien pantulan radiasi tidak kurang dari 95% dan harus bersifat
tahan api (Fire Retardant) serta beratnya tidak kurang dari 200
Gram/m². Tensile strength ASTM 828  11,2 kN/m
4. Pemborong wajib mempergunakan alat penyambung Alumunium Foil
yang bersifat sama dengan alumunium foil itu sendiri dan
mempunyai sifat perekat yang keras (bahan acrilic) serta bersifat
tahan api dan tahan karat. Bahan ini harus selebar 4" atau lebih tebal
minimum 0,13 mm.
5. Khusus untuk isolasi dalam, Pemborong wajib mempergunakan
bahan isolasi dengan ketebalan tidak kurang dari 2" dan ke padatan
bahan 48 kg/m³. Setelah lapisan isolasi, harus ditempatkan lapisan
Black Neoprene Compound dan Perforated Alumunium Foil yang
mempunyai berat 300 Gram/m² yang bersifat Fire Retardant
diluarnya, atau dilapisi dengan glass cloth fire retardant. Pemegang
lapisan ini harus cukup kuat dan disetujui Direksi Pengawas.
6. Isolasi Flexible Round Duct sama dengan isolasi ducting Unit
memakai refrigerant Freon R32 Coil harus terbuat dari seamless
copper tube lengkap dengan mekanikal alumunium fin, refrigerant
(liquid) line mempunyai combination moisture indicator dan sight
glass, refrigerant filter drier, dan liquid line solenoid valve. Suatu
drain yang cukup dapat menampung air condensasi pada keadaan
minimum

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

15.5 Persyaratan Pelaksanaan


a. Penyedia Jasa harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan
Pihak Ruang Organisasi UGM terkait rencana pemasangan yang akan
dilakukan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terganggunya
aktifitas Ruang Organisasi UGM dan kerusakan-kerusakan alat
b. Penyedia Jasa diwajibkan mengerjakan seluruh pekerjaan listrik yang
berkaitan dengan kebutuhan pengoperasian peralatan AC sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang diuraikan di bawah ini. Seluruh
spesifikasi teknik pekerjaan listrik harus memenuhi syarat - syarat teknis
instalasi listrik sebagimana diuraikan pada bab terdahulu. Apabila
diperlukan spesifikasi teknis yang lebih khusus untuk memenuhi
persyaratan pabrik, Penyedia Jasa diwajibkan mengajukan penjelasan
kepada Pemberi Tugas/Tim TPTK untuk disetujui
c. Peralatan pemasangan disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa dan
harus merujuk pada keselamatan kerja, kerapihan, dan kebersihan
lokasi. Peralatan yang dimaksudkan di sini adalah peralatan utama kerja
maupun peralatan pendukung, seperti terpal, dust collector, vacum
cleaner dan sebagainya.
1. Pemasangan dan penyetelan seluruh peralatan air conditioning
seperti Outdoor Unit, Indoor Unit, dan lain – lain dengan syarat
sebagai berikut:
2. Cassete Air Conditioning lengkap dengan accesoriesnya.
3. Split Air Conditioning lengkap dengan accessorisnya.
4. Peralatan – peralatan control untuk system ini (High, Medium, Low).
5. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari peralatan –
peralatan (Outdoor Unit, Indoor Unit) ke panel peralatan tersebut
dengan jenis kabel NYM.
6. Dudukan – dudukan mesin termasuk dumper – dumper dan peredam
suara di dalam ruangan ruangan mesin sehingga suara yang
timbul di dalam ruangan – ruangan kerja masih dalam batas – batas
persyaratan yang tidak mengganggu.
d. Testing dan balancing instalasi AC.
1. Memberikan service dan maintenance selama masa pemeliharaan
khusus pada instalasi AC yang telah dibongkar.
2. Mengadakan perbaikan – perbaikan dari semua kerusakan yang
diakibatkan oleh pekerjaan ini dan lain – lain dalam masa
pemeliharaan
e. Pengujian
1. Sesudah instalasi terpasang, penyedia jasa harus melakukan
pengujian selama minimum 2 x 24 jam terhadap penyetelan-
penyetelan yang perlu sehingga semua syarat unjuk kerja terpenuhi.
Yaitu

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

2. Selama pengujian berlangsung, Supllier alat/peralatan utama


diwajibkan hadir untuk memberikan petunjuk.
f. Persetujuan Bahan dan Alat
1. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah penyedia jasa
memperoleh kontrak pekerjaan, penyedia jasa harus mengajukan
daftar yang lengkap dari pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan
yang membuat atau memproduksi bahan/ alat yang akan dipasang
untuk memperoleh persetujuan dari Pengawas.
2. Setelah daftar tersebut disetujui, penyedia jasa harus menyerahkan
brosur-brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk
mendapat persetujuan dari Pemberi Pekerjaan

16. AS BUILT DRAWING Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan As Built Drawing selambat-
lambatnya 21 (dua puluh satu) hari sejak penyerahan pertama, berupa
gambar hard copy sebanyak 3 rangkap dan soft file gambar PDF serta Auto
Cad

17. PEMBERSIHAN 17.1. Umum


AKHIR
Selama masa penanganan pelaksanaan pihak penyedia jasa harus tetap
memelihara pekerjaan sedemikian rupa sehingga terbebas dari sisa bahan
bangunan,kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai
akibat adanya kegiatan ini.
Pada saat selesainya pekerjaan, pihak penyedia jasa diharuskan
menyingkirkan seluruh bahan kelebihan, sampah-sampah, perlengkapan-
perlengkapan, peralatan dan mesin-mesin dari lapangan, seluruh bagian
permukaan hasil penanganan harus terlihat bersih dan hasil pekerjaan yang
akan diserahkan harus sudah dalam keadaan siap pakai.
17.2. Pembersihan Selama Pelaksanaan
a. Pihak penyedia jasa harus melakukan pembersihan rutin untuk
menjamin daerah kerja,kantor darurat dan sekitar pekerjaan, tetap
terbebas dari tumpukan – tumpukan bahan sisa sampah dan terbebas
dari kotoran-kotoran lainnya yang dihasilkan dari operasi pekerjaan
lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja dalam keadaan
bersih setiap waktu.
b. Bila dianggap perlu, semprot bahan-bahan yang kering dan kotoran-
kotoran lainnya dengan air, sehingga dapat dicegah debu atau pasir
yang tertiup angin.
c. Siapkan di daerah tempat kerja tempat-tempat sampah untuk
pengumpulan bahan-bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah
sebelum dibuang.
d. Pembuangan sisa material/bahan, kotoran-kotoran dan sampah-
sampah ke luar kampus atau pada tempat yang telah ditentukan oleh
pengguna jasa.

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

e. Tidak boleh membuang sisa material/bahan yang mudah menguap


seperti misalnya cairan mineral, minyak atau cat ke dalam selokan
jalan atau ke dalam saluran yang ada.
f. Juga tidak diperkenankan menumpuk/membuang sisa material/bahan
ke dalam bak sampah dilingkungan Fakultas Geografi atau saluran air.

18. PENUTUP 18.1. Pekerjaan lain diluar lingkup dokumen ini, yang ternyata timbul dalam
pelaksanaan pekerjaan, harus dilaporkan kepada PPK melalui TPTK
18.2. Semua bagian pekerjaan harus selesai 100% dan dalam keadaan siap
dipakai, setelah itu penyerahan pertama dapat dilaksanakan.
18.3. Penyedia Jasa harus menjaga kerusakan-kerusakan dari fasilitas yang
ada. Dan apabila ada kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memperbaiki atas biaya dan tanggungan
Penyedia Jasa.
18.4. Apabila penyerahan pertama dapat dilaksanakan maka dibuat Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan yan Pertama.
18.5. Serah terima kedua (terakhir) dapat dilaksanakan dengan syarat semua
pekerjaan yang cacat atau kurang sempurna dalam masa pemeliharaan
pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan sempurna dan dibuat
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang kedua.
Demikian Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/ Jasa dapat kami sampaikan

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

DAFTAR SPESIFIKASI TEKNIS

NO. PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI MERK

Elephant :
Rangka Besi hollow 40x40x2,4
Knauf

Local
Multiplek tebal 18mm
LANTAI Local
1 Lantai akustik Multiplek tebal 9mm
SOUNPROOF
Rockwool,
Rockwool insulation 5cm
Firerock

Karpet Countrywood,
Finishing
Parkuet kayu jati primewood

Kayu kaso 5/7 Local


Rangka
Besi hollow galvanish 40x40x0,3 Elephant, Knauf

Local
Multiplek tebal 18mm
DINDING Local
3 Dinding Akustik Multiplek tebal 9mm
AKUSTIK
Rockwool,
Rockwool insulation 5cm
Firerock

Kain Ateja Ateja


Finishing
busa lokal

Rangka Besi hollow galvanish 40x40x0,3 Elephant, Knauf

Local
Multiplek tebal 18mm
Local
Plafond akustik Multiplek tebal 9mm
PLAFOND Rockwool,
Rockwool insulation 5cm
4 Firerock
AKUSTIK
Local
Kain Ateja Local
Finishing
busa Rockwool,
Firerock

Gypsum board Jayaboard


DROP
5 Plafond Triplek Local
CEILLING
HPL Greenlam, Taco

32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

NO. PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI MERK

Lampu DL 11 watt ,SYMPLITZ dia. 5”,PUTIH Osram,Philips

Lampu Strip 6 watt / mtr Philips,Hinolux

Kabel Instalasi NYM 3x2,5 mm Supreme,Eterna

Clipsal,Legrand,
Pipa Conduit High Impact 20mm putih
Bosch
6 ELEKTRIKAL
Panasonic,Broco,
Stop Kontak Stop Kontak 1 Ph
Schneider

Panasonic,Broco,
Saklar Saklar Single,Saklar Seri,Saklar Tukar
Schneider

Komponen Panel MCCB,MCB,Ampere Meter,Volt Meter Schneider,ABB

AC SPLITDUCT Single type Inverter Daiki,LG,Gree

Ducting Polyurethane Density 52 kg/m3 TD,JD,TDI

Gever,Denji,Kem
Pipa Refrigerant Tebal 0,5mm AS 1571
bla

AIR Kabel power AC Type NYY Supreme,Eterna


7
CONDITIONING
Grill AC Type Round Grill Abadi,Satek

Pipa Drain AC PVC type 5 kg/cm Wavin,Maspion

Isolasi Pipa Drain Tebal 9mm K-Flex,Insultube

Panel AC Type Indoor finish Powder Coating lokal

Wireless
TOA,BOSCH
Microphone

Dynamic
TOA,BOSCH
Microphone

Floor Stand Mic TOA,BOSCH


SOUND
8
SISTEM Digital Speaker TOA,BOSCH

Kabel Instalasi NYMHY Supreme,Eterna

Multi Channel TOA,BOSCH

Speaker Type Ceiling , Type Column TOA,BOSCH

Subwoofer TOA,BOSCH

33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Audio Mixer Yamaha,TOA

34

Anda mungkin juga menyukai