Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing:

Ariani Fatmawati S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.M

Oleh

Liza Mutia Resti Anjani (102019032)

Untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Maternitas

Program Studi Vokasi Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI VOKASI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS


ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG BANDUNG

2021
PENGKAJIAN INTRANATAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R USIA 38 TAHUN

G1P0A0 HAMIL 40 MINGGU

DIRUANG POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

I. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA
1. Identitas klien
Nama : Ny.R
No. Medrec :-
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kota Bandung
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Marital : Menikah
Golongan Darah :O
Tanggal Masuk RS : 24 Mei 2021 Jam 12.30
Tanggal Pengkajian : 24 Mei 2021 Jam 16.00
Tanggal dilakukan operasi :-
Diagnosa Medis : G1P0A0 41 Minggu
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R
Umur : 39 Tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kota Bandung
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Marital : Menikah
Golongan Darah :-
Hubungan dengan Klien : Suami
3. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh nyeri di perut yang menjalar sampai ke punggung ketika
mulas muncul, mules dirasakan terus menerus, skala nyeri 5 (0-10). Pada saat
nyeri, wajah klien tampak meringis kesakitan. Ibu terlihat Tarik nafas dalam
saat kontraksi. Hasil pemeriksaan leopold: presentasi kepala, sudah masuk
PAP 1/5, TFU 30 cm, DJJ 152x/menit, kontraksi 2x10’x30”. TD 130/80
mmHg, N 90x/menit, R 23 x/menit, S 36,5°C. Pemeriksaan dalam
pembukaan 4 cm, portio tebal dan lunak, penyusupan kepala teraba tulang
terpisah, penurunan kepala di hodge 1, presentasi kepala, selaput ketuban
utuh.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah menderita penyakit berat atau yang menyebabkan klien di
rawat dan klien tidak memiliki riwayat hipertensi , diabetes dan asma.
3) Riwayat Kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan, penyakit menular, kehamilan kembar, penyakit gangguan mental
4) Riwayat Gynekologi & Obstetri
a) Riwayat Obstetri
(1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Klien hamil kehamilan yang pertama
(2) Riwayat Kehamilan sekarang
Usia kehamilan 40 minggu. Klien mengeluh nyeri di perut yang
menjalar sampai ke punggung ketika mulas muncul, mules
dirasakan terus menerus, skala nyeri 5 (0-10). Pada saat nyeri,
wajah klien tampak meringis kesakitan. Ibu terlihat Tarik nafas
dalam saat kontraksi. Hasil pemeriksaan leopold: presentasi
kepala, sudah masuk PAP 1/5, TFU 30 cm, DJJ 152x/menit,
kontraksi 2x10’x30”. TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, R 23
x/menit, S 36,5°C. Pemeriksaan dalam pembukaan 4 cm, portio
tebal dan lunak, penyusupan kepala teraba tulang terpisah,
penurunan kepala di hodge 1, presentasi kepala, selaput ketuban
utuh.
(3) Riwayat persalinan sekarang
Pada jam Jam 20.00 : pembukaan 7, penurunan kepala di hodge 2
(3/5), selaput ketuban utuh, DJJ 157x/menit, kontraksi 3x10’x40”,
TD 130/90 mmHg, urin 200 cc. Tetesan oksitosin di naikkan
menjadi 20 gtt/menit. Lalu pada jam Jam 23.00 : pembukaan
lengkap, penurunan kepala di hodge 4, portio tidak teraba, DJJ
150x/menit. Pasien dipimpin untuk meneran. Pasien mengeluh
kesakitan, wajah pasien terlihat menangis dan berteriak,
berkeringat, badan pasien basah, dan lengket, bibir kering, pasien
terlihat kelelahan saat meneran. Jam 23.20 terlihat pasien ingin
meneran, tekanan pada anus, perineum terlihat menonjol dan vulva
membuka, perineum pasien kaku sehingga dilakukan episiotomy.
Jam 23.45 : lahir spontan bayi laki-laki dengan satu kali lilitan tali
pusat longgar, APGAR 1’ pertama 6 dan 5’ kedua 8. BBL 3150
gram, PBL 49 cm. Jam 23.47 diberikan oksitosin 10 unit IM,
dilakukan peregangan tali pusat terkendali. Jam 23.55 plasenta
lahir lengkap, dilakukan massase uterus teraba keras 1 jari diatas
pusat. Jumlah perdarahan 300 cc. dilakukan penjaitan pada luka
episiotomy tanpa diberikan anastesi. Pasien terlihat sangat lelah
dan kesakitan saat dilakukan penjaitan. Pasien terlihat ingin tidur
dan masih dilakukan IMD sampai 1 jam postpartum. Pasien terlihat
tertidur karena kelelahan.
b) Riwayat Gynekologi
(1) Riwayat Menstruasi
Kaji siklus h a i d , lama haid, warna dan jumlah darah haid , dan
keluhan pada saat haid.
(2) Riwayat Perkawinan
Kaji usia klien dan suami saat menikah, usia pernikahan
klien dengan suami, pernikahan ke berapa bagi klien dan suami
(3) Riwayat Keluarga Berencana
Kaji riwayat KB sebelumnya meliputi jenis, lamanya, keluhan
& alasan menghentikan KB, kaji jenis kontrasepsi yang akan
digunakan setelah persalinan, serta jumlah anak yang
direncanakan.
4. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Heart Rate : 90x/menit
Respirasi Rate : 23x/menit
Suhu : 36,5ºC
BB sekarang : kaji
BB sebelum : kaji
TB : kaji
2) Sistem pernafasan
Respirasi rate 23x/menit, pola napas normal, bunyi napas vesikuler
3) Sistem kardiovaskular
Nadi 90 x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 36,5º C, akral hangat,
konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat peningkatan vena jugularis, CRT <3
detik, tidak terdapat edema dikedua ekstermitas, tidak terdapat varises. Homan
sign negatif.
4) Sistem pencernaan
Mukosa bibir kering, tidak terdapat kesulitan menelan, tidak terdapat kesulitan
bab.
5) Sistem persyarafan
Kesadaran pasien compos mentis, orientasi waktu orangdan tempat baik,
fungsi pengecapan baik, penciuman dan pendengaran baik, pengelihatan jelas,
reflek patella positif
6) Sistem endokrin
Pasien tidak terdapat pembengkakan dan nyeri di kelenjar getah bening.
7) Sistem perkemihan
Pasien mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan pada saat BAK, dan
BAK secara spontan.
8) Sistem reproduksi
a) Payudara
Payudara bersih dan simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
pembengkakan, benjolan dan nyeri tekan, areola menonjol keluar dan
berwarna kecoklatan.
b) Fundus Uteri
Leopold : presentasi kepala sudah masuk PAP 1/5, TFU 30cm, DJJ
152x/menit, kontraksi 2x10’x30”.
9) Sistem muskuloskeletal
Rentang gerak pasien normal, kekuatan otot ekstremitas atas bawah 4.
10) Sistem integumen
Suhu 36,5º C, tidak terdapat linea nigra, turgor kulit elastis, tidak terdapat
striae di kulit perut, dan tidak terdapat cloasma gravidarum.

5. Data Penunjang
6.
No Jenis Hasil Nilai rujukan Satuan
pemeriksaan
Laboratorium tanggal 24 Mei 2021 jam 13.00
1. Hemoglobin 11,5 9,5-15,0 g/dl
2. Hematokrit 35,5 32-40 %
3. Leukosist 9800 6.000- 13.000 Sel/UL
4. Trombosit 250.00 150.000-450.000 Sel/Ul
5. HbsAg Negatif
6. Anti HIV Non
Reaktif
5. Terapi
RL drip sintosinon 5 unit 20 gtt/menit

Asuhan Keperawatan Kala 1

1. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: Kontraksi uterus Nyeri Melahirkan
 Klien mengeluh ↓
Penurunan bagian bawah
nyeri di perut yang janin
menjalar sampai ke ↓
Otot jalan lahir menegang
punggung ketika ↓
mulas muncul, Dilatasi serviks

mulas dirasakan Merangsang saraf sensoris
terus menerus. ↓
Proses transmisi, tranduksi,
DO: modulasi, persepsi
 Wajah klien ↓
tampak meringis Nyeri Melahirkan
kesakitan.
 pembukaan 4 cm.
 Skala nyeri 5 (0-
10)
 TD 130/90 mmHg
 Nadi 90x/menit
 pembukaan 4 cm
 kontraksi
2x10’x30”
2. Diagnosa keperawatan Prioritas
1) Nyeri Melahirkan b.d dilatasi serviks.
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri melahirkan b.d dilatasi Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
serviks
Setelah dilakukan Observasi
DS: tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, 1. untuk mengetahui lokasi,
 Klien mengeluh diharapkan nyeri karakteristik, durasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kuliatas, dan
melahirkan pasien
nyeri di perut yang menurun, intensitas nyeri pasien.
dengan frekuensi, kualitas,
menjalar sampai ke kriteria hasil: 2. Untuk mengetahui apakah
intensitas nyeri. skala nyeri pasien
1. Keluhan nyeri
punggung ketika membaik atau tidak.
menurun (4) 2. Indentifikasi skala nyeri.
mulas muncul, 2. Meringis 3. Untuk mengurangi rasa
Terapeutik nyeri dan membuat pasien
berkurang (4)
mulas dirasakan rileks.
3. Frekuensi nadi 3. Berikan terapi non
terus menerus. membaik (4) 4. Untuk membantu pasien
farmakologis untuk agar mengetahui cara
4. Tekanan darah
DO: meredakan nyeri yang
membaik (4) mengurasi rasa nyeri.
 Wajah klien dirasakan.
Edukasi 5. Terapi analgetik dapat
tampak meringis
kesakitan. 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
 pembukaan 4 cm. meredakan nyeri.
 Skala nyeri 5 (0-
Kolaborasi
10)
5. Kolaborasi pemberian
 TD 130/90 mmHg
analgetik, jika perlu
 Nadi 90x/menit
 pembukaan 4 cm
kontraksi 2x10’x30”
4. Implementasi dan Evaluasi
No. Dx Tanggal Jam Implementasi
1. I 24 Mei 2021 16.30 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri.
Hasil: Klien mengeluh nyeri di perut
yang menjalar sampai ke punggung
ketika mulas muncul, mulas dirasakan
terus menerus
2. Mengindentifikasi skala nyeri.
Hasil: Skala nyeri 5 (0-10)
3. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil: pasien menarik napas saat terasa
nyeri

5. Evaluasi

No. Dx Tanggal Jam Evaluasi


1. I 24 Mei 2021 16.30 S: Klien mengeluh nyeri di perut yang
menjalar sampai ke punggung ketika
mulas muncul, mulas dirasakan terus
menerus.
O: Skala nyeri 5(0-10)

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
Asuhan Keperawatan Kala II

1. Analisis Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: Proses persalinan Kesiapan Persalinan
 Klien mengeluh ↓
kesakitan Pembukaan serviks lengkap

DO: Kontraksi uterus bertambah
 pembukaan lengkap, ↓
 penurunan kepala di Adanya keinginan untuk
hodge 4, meneran
 portio tidak teraba ↓

 DJJ 150x/menit. Kesiapan Persalinan

 perineum terlihat
menonjol
 vulva membuka
2. Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Kesiapan Persalinan b.d pembukaan serviks lengkap
3. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Kesiapan persalinan Setelah dilakukan Perawatan Persalinan
berhubungan dengan tindakan
pembukaan serviks keperawatan, Observasi
lengkap diharapkan ibu dapat 1. Monitor kesejahteraan ibu (tanda 1. Untuk mengetahui TTV
melahirkan dengan tanda vital, kontraksi) pasien.
2. Untuk mengetahui kondisi
kriteria hasil : 2. Monitor kesejahteraan janin (DJJ
DS: janin dalam denyut
1. Bayi lahir dan ketuban)
 Klien mengeluh jantungnya dan
spontan dan 3. Lakukan pemeriksaan dalam
kesakitan perkembangan ketubannya
normal 4. Monitor tanda – tanda persalinan
sudah pecah atau belum
DO: 2. Kondisi ibu (dorongan meneran , tekanan pada
3. Pemeriksaan dalam dilakukan
dan bayi sehat anus, parineum menonjol,vulva
 pembukaan untuk mengetahui
membuka)
lengkap, perkembangan dilatasi serviks
Terapeutik
 penurunan kepala 4. Untuk mengetahui apakh
5. Membantu proses persalinan
di hodge 4, pasien sudah masuk ke tanda
Edukasi
 portio tidak teraba tanda akan melahirkan
6. Jelaskan prosedur pertolongan
 DJJ 150x/menit. 5. Untuk membantu ibu dalam
persalinan
 perineum terlihat proses melahirkan bayi,
menonjol proses melahirkan bayi yaitu
vulva membuka dari engagement, desendus,
fleksi, rotasi internal,
ekstensi, rotasi eksternal, dan
ekspulsi.
6. Agar ibu mengetahui apa
yang harus dilakukan selama
proses persalinan

4. Implementasi
No. Dx Tanggal Jam Implementasi
1. I 24 Mei 17.00 1. Melakukan pemeriksaan dalam mengobservasi DJJ selama 1 menit, dan
2021
pemeriksaan ketuban
Hasil: pembukaan lengkap, penurunan kepala di hodge 4, portio tidak teraba, DJJ
150x/menit.
2. Memonitor adanya tanda – tanda persalinan pada ibu
Hasil: terlihat pasien ingin meneran, tekanan pada anus, perineum terlihat
menonjol dan vulva membuka
3. Membantu proses persalinan, pimpin pasien untuk meneran
Hasil: Pasien mengeluh kesakitan, wajah pasien terlihat menangis dan
berteriak, berkeringat, badan pasien basah, dan lengket, bibir kering, pasien
terlihat kelelahan saat meneran.
4. Membantu proses persalinan
Hasil: lahir spontan bayi laki-laki dengan satu kali lilitan tali pusat longgar,
APGAR 1’ pertama 6 dan 5’ kedua 8. BBL 3150 gram, PBL 49 cm.
5. Evaluasi
No. Dx Tanggal Jam Evaluasi
1. I 24 Mei 17.00 S: Pasien mengeluh kesakitan
2021
O: lahir spontan bayi laki-laki dengan satu kali lilitan tali pusat longgar, APGAR 1’
pertama 6 dan 5’ kedua 8. BBL 3150 gram, PBL 49 cm.

A: Masalah teratasi

P: Hentikan Intervensi
Asuhan Keperawatan Kala III
1. Analisis Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: - Proses persalinan Resiko pendarahan
DO: ↓
 Pasien terlihat Lahir spontan bayi laki-laki
sangat lelah dengan satu kali lilitan tali
 Terdapat episiotomy pusat longgar
 Plasenta belum lahir ↓

 Bibir kering Plasenta belum lahir



Risiko Perdarahan
2. Diagnosa Keperawatan Prioritas
1) Resiko Pendarahan b.d proses persalinan
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
. Keperawatan
1. Resiko Pendarahan b.d Tingkat Pencegahan Perdarahan .
proses persalinan Pendarahan

Setelah dilakukan Observasi


DS: - 1. Tanda gejala perdarahan post
tindakan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan partum adalah perdarahan yang
DO: melebihi 500 ml setelah bayi
selama 1 jam, Terapeutik
 Pasien terlihat lahir. (Listiawati, 2020)
diharapkan tingkat 2. Pertahankan bed rest selama perdarahan 2. Bedrest membantu mengurangi
sangat lelah
perdarahan membaik Edukasi terjadinya perdarahan.
 Terdapat 3. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
dengan kriteria hasil : 3. Memberitahu pasien tentang
episiotomy
1. Kelembapan tanda dan gejala perdarahan
 Plasenta belum membrane agar pasien dapat segera
lahir mukosa melapor jika terjadi perdarahan
 Bibir kering meningkat (4) 4. Anjurkan peningkatan asupan cairan
4. Menjaga keseimbangan cairan,
2. Plasenta lahir untuk mencegah konstipasi
berarti memelihara sirkulasi
lengkap internal dan volum eksterna
secara konstan dengan
mengatur asupan cairan yang
dikonsumsi klien. cairan yang
dibutuhkan klien akan
menjegah terjadinya
konstipasi. Jika pasien
mekonsumsi banyak cairan
maka sirkulasi didalam tubuh
menjadi baik. (Listiawati,
2020)
5. Anjurkan meningkatkan asupan makanan
5. Mengkonsumsi makanan yang
dan vitamin K
banyak mengandung vitamin K
berguna untuk membantu
dalam pembekuan darah.
(Listiawati, 2020)
6. Anjurkan segera melapor jika terjadi
6. Untuk mendapatkan
perdarahan
penanganan segera dan tepat
jika terjadi perdarahan pada
Kolaborasi pasien
7. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, Jika perlu 7. Untuk mengontrol perdarahan
yang dialami pasien agar tidak
terjadi perdarahan yang
banyak.

Perawatan Persalinan
Observasi
1. Identifikasi kondisi proses persalinan
2. Monitor kemajuan persalinan 1. Untuk mengetahui proses
Terapeutik persalinan sudah sampai tahap
3. Manajemen aktif kala III (pastikan tidak mana
ada bayi kedua, suntik oksitosin 10 unit 2. Memonitor kemajuan
IM, penegangan tali pusat terkendali, persalinan ini untuk
dan massase fundus uteri mengetahui langkah apa yang
Edukasi akan dilakukan selanjutnya
4. JelaskanInformasikan kemajuan 3. Manajemen aktif kala III
persalinan (MAK III) dianggap penting
sebagai langkah penting dalam
mencegah perdarahan post
partum yang menyebabkan
kematian ibu. Manajemen aktif
kala III dilakuakan untuk
mempersingkat persalinan kala
III, mengurangi kehilangan
darah, mengurangi kejadian
retensio plasenta. (Setyorini,
2017)
4. Untuk memberitahu pasien
proses persalinan yang di
jalaninya sudah sampai tahap
mana

4. Implementasi
No. Dx Tanggal Jam Implementasi
1. I 24 Mei 17.30 1. Mengidentifikasi kondisi kemajuan persalinan dan memonitor kemajuan
2021
persalinan
Hasil : lahir spontan bayi laki-laki dengan satu kali lilitan tali pusat longgar,
APGAR 1’ pertama 6 dan 5’ kedua 8. BBL 3150 gram, PBL 49 cm.
2. Melakukan manajemen aktif kala III, pastikan tidak ada bayi kedua, suntik
oksitosin 10 unit IM, penegangan tali pusat terkendali
Hasil: Tidak terdapat bayi kedua , ibu diberikan oksitosin 10 unit IM, dilakukan
peregangan tali pusat terkendali
3. Melakukan manajemen aktif kala III, mengeluarkan plasenta , melakukan
masase uterus, dan menilai perdarahan
Hasil: plasenta lahir lengkap, dilakukan massase uterus teraba keras 1 jari
diatas pusat. Jumlah perdarahan 300 cc
4. Monitor tanda gejala perdarahan, edukasikan tanda dan geala perdarahan pada
pasien, dan informasikan jika terjadi perdarahan.
Hasil: Tidak terdapat tanda perdarahan, pasien memahami informasi yang
diberikan perawat
5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan cairan dan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K.
Hasil : Bibir pasien masih terlihat kering, pasien memahami informasi yang
diberikan perawat

5. Evaluasi
No. Dx Tanggal Jam Evaluasi
1. I 24 Mei 17.30 S: -
2021
O: peregangan tali pusat terkendali, plasenta lahir lengkap, massase uterus teraba
keras 1 jari diatas pusat. Jumlah perdarahan 300 cc

A: Masalah belum teratasi, bibir pasien masih terlihat kering

P: Lanjutkan Intervensi
Asuhan Keperawatan Kala IV
1. Analisis Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: - Persalinan kala IV Keletihan

DO:
Kontraksi Uterus dan
 Pasien terlihat sangat kekuatan mengenjan

lelah. peningkatan penggunaan
 Pasien terlihat tertidur energy dan penurunan asupan
kalori
karena kelelahan. ↓
 Pasien terlihat ingin produksi ATP menurun

tidur dan masih Keletihan
dilakukan IMD
sampai 1 jam
postpartum
2. Diagnosa Keperawatan Prioritas
1) Keletihan b.d proses persalinan
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Keletihan b.d proses Tingkat Keletihan Manajemen Energi
persalinan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 jam Observasi
DS: - diharapkan keletihan pasien
1. Monitor kelelahan fisik 1. Untuk mengetahui tingkat
DO: membaik dengan kriteria
hasil: Terapeutik kelelahan pasien
 Pasien terlihat 2. Agar tidur pasien tidak
2. Sediakan lingkungan terganggu dan pasien rileks
1. Kemampuan
sangat lelah. 3. Untuk memulihkan energi
melakukan aktivitas nyaman dan rendah
 Pasien terlihat rutin cukup pasien
stimulus (mis. Cahaya, 4. Melatih aktivitas pasien
meningkat (4)
tertidur karena 2. Lesu menurun (5) suara, kunjungan) setelah melahirkan
kelelahan. 3. Kondisi ibu membaik 5. Dengan diberikan asupan
Edukasi makanan dapat
 Pasien terlihat 3. Anjurkan tirah baring mengembalikan sumber
energi pasien.
ingin tidur dan 4. Anjurkan melakukan
masih dilakukan aktivitas secara
IMD sampai 1 bertahap
jam postpartum Kolaborasi
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
4. Implementasi
No. Dx Tanggal Jam Implementasi
1. I 24 Mei 19.00 1. Memonitor kelelahan fisik
2021
Hasil: Pasien terlihat tertidur karena kelelahan, pasien masih merasakan lelah.
2. Menganjurkan pasien melakukan aktivitas
Hasil: pasien mengatakan masih belum bisa beraktivitas
3. Menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang cukup dan mengkonsumsi
makanan dan vitamin K
Hasil Pasien minum air cukup, pasien mengerti informasi yang diberiksan perawat

5. Evaluasi
No. Dx Tanggal Jam Evaluasi
1. I 24 Mei 19.15 S: pasien mengatakan masih belum bisa beraktivitas, pasien masih merasakan
2021
lelah.

O: Pasien tertidur karena kelelahan, pasien melakukan tirah baring.

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai