SAP 1
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
“PERSEKUTUAN”
Nama Dosen Pengampu: Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E., M.Si.,Ak.
Oleh :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2017/2018
0
1.1 Definisi dan Sifat – Sifat Persekutuan
1. Definisi Persekutuan
Persekutuan (partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan)
atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna
mendapatkan keuntungan atau laba.
Dalam persekutuan pemisahan pemilik dan manajemen hampir tidak ada, namun
demikian penyelenggaraan akuntansi harus berpedoman pada ketentuan—ketentuan
yang diatur oleh prinsip—prinsip yang lazim. Dari segi akuntansinya, persekutuan
sebagai suatu unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan para
pemiliknya.
Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam
usaha persekutuan. Apabila di dalam keadaan tertentu persekutuan tidak dapat
membayar hutang-hutangnya karena jumlah kekayaan tidak cukup, maka kreditur
berhak menagih pada salah satu seorang dari anggota persekutuan tersebut.
1
guna mencapai tujuan-tujuan persekutuan. Hak yang diberikan kepada persekutuan ini
memberikanhakyangsamadengananggotalainnyauntukmemimpindan menjalankan usaha persekutuan.
Kasus 1. Invetasi sekutu baru sama dengan proporsi sekutu baru terhdapat nilai buku
persekutuan.
Kasus 2. Investasi sekutu baru lebih besar dari proporsi sekutu baru terhadap nilai
buku persekutuan. Hal ini mengindentifikasikan bahwa nilai aset neto persekutuan
sebelumnya dicatat terlalu rendah di pembukuan atau adanya goodwill yang belum
dicatat
Kasus 3. Investasi sekutu baru lebih rendah dari proporsi sekutu baru terhadap nilai
buku persekutuan. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai aset neto persekutuan
sebelumnya terlalu tinggi di pembukuan atau sekutu baru memberikan kontribusi
goodwill sebagai tambahan aset lain.
investasi yang dibuat sekutu baru untuk menentukan prosedur akuntansi yang harus
dilakukan dalam penerimaannya sebagai sekutu baru.
2
Rangkuman dari tiga kasus di atas :
Langkah 1 : adalah membandingkan investasi sekutu baru dengan proporsinya
terhadap nilai buku persekutuan .
Langkah 2 : adalah menentukan metode penerimaan. Tiga metode yang berbeda
tersedia untuk penerimaan sekutu baru ketika terjadi perbedaan antara
kasus yang sama seperti akuntansi untuk diferensial pada investasi saham. Jika nilai buku
sama dengan biaya perolehan investasi , maka tidak ada diferensial, indikasi bahwa nilai
buku dari aset neto sama dengan nilai wajarnya.
Kasus 1. Nilai investasi Sekutu &aru Sama dengan Pr$($rsi Nilai &uku Persekutuan
Besarnya investasi sekutu sering kali merupakan hasil negosiasi antara sekutu lama
dengan calon sekutu baru.
3
Biaya Perolehan Investasi > Nilai buku 1. Revaluasi aset neto menuju nilai pasar - sekutu lama
menerima
(Kasusn2) dan alokasikan kepada sekutu lama nilai aset, goodwill,
2. Catat goodwill yang belum diakui bonus biaya investasi
Dan alokasikan kepada sekutu lama - mencatat
peningkatan
3. Alokasikan bonus kepada sekutu lama. goodwill
persekutuan
Biaya Perolehan investasi = Nilai buku 1. Tidak ada revaluasi, banus, atau - tidak ada
alokasi lanjut
(Kasus 1) goodwill karena sekutu baru
Akan modal investasinya
Biaya perolehan investasi < Nilai buku 1. Revaluasi aset neto menuju nilai pasar - sekutu mendaptkan
(Kasus 3) dan alokasikan kepada sekutu lama goodwill atau bonus
2. mengakui goodwill yang dibawa sebagai insentif
Sekutu baru - mencatat goodwill
3. Alokasikan bonus kepada sekutu baru peningkatan modal
Setelah nilai investasi disetujui, barulah mungkin untuk menghitung proporsi nilai buku sekutu baru.
Untuk investasi Rp10.000.000, Citra akan mendapatkan seperempat kepemilikan pada pesekutuan,
sebagai berikut :
1 januari 20X3
(10) Kas 10.000.000
Modal, Citra 10.000.000
Penerimaan Citra untuk seperempat kepemilikan atas
Investasinya sebesar Rp10.000.000
4
Kasus 2. Nilai investasi Sekutu &aru Lebi) &esar dari Pr$($rsi Nilai &uku
Persekutuan
Dalam beberapa kasus, seseorang sekutu dapat melakukan investasi lebih besar dari porsi
kepemilikannya atas nilai buku persekutuan.
Misalnya, diasumsikan Citra menginvestasikan Rp11.000.000 untuk seperempat
kepemilikan modal dalam persekutuan. Langkah pertama adalah membandingkan
investasi sekutu baru dengan proporsi nilai bukunya, sebagai berikut :
Rp10.200.000, sehingga membayar lebih tinggi Rp750.000 atas nilai buku saat ini.
Tiga alternatif perlakuan akuntansi dalam kasus ini adalah :
1. Revaluasi nilai aset. Pada alternatif ini adalah:
a. Nilai buku aset dinaikan ke nilai pasarnya
b. Modal sekutu lama dinaikan sebanding dengan kenaikan peningkatan nilai
buku aset.
c. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal
ditambah nilai revaluasi aset tambah investasi sekutu baru.
2. Mengakui goodwill yang tidak tercatat. Dengan metode ini adalah:
a. Goodwill yang tidak tercatat diakui
b. Modal sekutu lama dinaikan sebanding dengan nilai goodwill
c. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal
ditambah nilai goodwill ditambah investasi sekutu baru.
3. Menggunakan metode bonus. Pada dasarnya, metode bonus adalah
perpindahan saldo modal antara sesame sekutu. Metode ini digunakan ketika
sekutu tidak menginginkan penyelesaian pada nilai aset atau mengakui
goodwill. Dengan metode ini adalah:
a. Modal sekutu lama dinaikan sebanding dengan nilai bonus yang dibayarkan
sekutu baru.
b. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal
ditambah investasi sekutu baru.
5
Misalkan Citra membayar kelebihan sejumlah Rp750.000 (Rp 1.000.000 —
Rp10.250.000) terhadap proporsi nilai buku karena persekutuan memiliki tanah dengan
nilai buku Rp4.000.000 tetapi penilaian terkini mengidentifikasikan tanah tersebut
memiliki nilai pasar Rp7.000.000.
Peningkatan nilai tanah dialokasikan kepada saldo modal para sekutu baru ini sebagai
pengakuan peningkatan nilai tanag dialokasikan kepada saldo modal para sekutu dengan
menggunakan rasio laba dan rugi yang ada pada saat terjadinya peningkatan. Modal Aldi
meningkat sebesar Rp1.800.000 (60 persen dari kenaikan sebesar Rp3.000.000), dan
modal Bayu meningkat sebesar Rp1.200.000 (40 persen dari Rp3.000.000) persekutuan
akan mencatat jurnal berikut untuk revaluasi tanah.
Cara lain untuk melihat penciptaan goodwill pada saat penerimaan sekutu baru adalah
menggunakan akun T untuk menggambarkan neraca persekutuan. Jika ada tambahan aset
6
neto, seperti pengakuan goodwill, harus diseimbangkan dengan penambahan modal,
sebagai berikut.
(13) Goodwill
3.000.000
Modal,Aldi 1.800.000
Modal,Bayu 1.200.000
Mengakui goodwill yang belum di catat
(14) Kas 11.000.000
Modal,Citra 11.000.000
Menerima Citra sebagai sekutu baru untuk seperempat bagian
Yang perlu dicatat adalah Rp11.000.000 yang dikredit ke modal Citra adalah seperempat
dari Rp44.000.000 modal yang dihasilkan Persekutuan ABC, sebagai berikut :
Bagian sekutu baru atas total modal yang dihasilkan = (Rp30.000.000 + Rp3.000.000 +
Rp11.000.000) x 0,25 =
Rp11.000.000
Kasus 3. Nilai Investasi Sekutu Baru Lebih kecil dari Proporsi Nilai Buku
Persekutuan
7
Ada kemungkinan bahwa seorang sekutu baru membayar lebih kecil dari proporsi
kepemilikannya atas nilai buku persekutuan. Misalnya, Citra melakukan investasi
Rp8.000.000 untuk seperempat kepemilikan modal di perusahaan ABC.
Tiga alternatif pendekatan untuk mengakui diferensial ketika investasi lebih rendah dari
nilai buku yang diakuisisi. Ketiga pendekatan tersebut ialah :
1. Revaluasi nilai aset yang menurun, pada alternatif ini adalah :
a. Nilai buku aset diturunkan untuk mencatat penurunan nilainya
b. Modal sekutu lama diturunkan sebanding dengan kenaikan penurunan nilai
buku aset
c. Modal persekutuan yang dihasilkan lebih rendah dari saldo modal awal
ditambah nilai aset yang diturunkan ditambah investasi sekutu baru.
2. Mengakui goodwill yang dibawa sekutu baru. Dengan metode ini adalah:
a. Goodwill dan keunggulan lain yang dibawa sekutu baru dicatat dan
dimasukan ke dalam saldo modal sekutu baru.
b. Modal sekutu lama dibiarkan tidak berubah.
c. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal ditambah
nilai goodwill yang dibawa sekutu baru ditambah investasi sekutu.
3. Menggunakan metode bonus. Dengan metode ini adalah:
a. Sekutu baru mendapatkan bonus dari modal sekutu lama, yang akan
menurunkan bagian bonus mereka yang nantinya dibayarkan kepada sekutu
baru.
b. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal ditambah
investasi sekutu baru.
c.
Ilustrasi Pendekatan Revaluasi Aset
Asumsikan Citra hanya membayar Rp8.000.000 untuk seperempat kepemilikan pada
persekutuan. Persediaan yang saat ini dicatat pada nilai buku sebesar Rp14.000.000
memiliki nilai wajar hanya Rp8.000.000 karena beberapa mengalami
kerusakan.Penurunan nilai dialokasikan kepada sekutu lama sebesar rasio laba atau rugi
8
pada saat terjadinya penurunan nilai yaitu 60 persen kepada Aldi dan 40 persen kepada
Bayu. Penurunan dicatat sebagai berikut :
(16) Modal,Aldi 3.600.000
Modal,Bayu 2.400.000
Persediaan 6.000.000
Revaluasi persediaan menjadi nilai wajar
Bagian sekutu baru atas total modal yang dihasilkan = (24.000.000 + Rp8.000.000) x 0.25
= Rp8.000.000
Jurnal untuk mencatat penerimaan Citra sebagai sekutu baru dalam persekutuan ABC
adalah :
(17) Kas 8.000.000
Modal,Citra 8.000.000
Penerimaan Citra ke dalam persekutuan
Nilai kredit modal tercatat milik Citra sama dengan investasinya karena jumlah nilai
modal persekutuan adalah Rp32.000.000 (Rp24.000.000 + Rp8.000.000) yang sekarang
9
Langkah 1
75% dari estimasi modal yang dihasilkan Rp30.000.000
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan (Rp30.000.000/0.75) Rp40.000.000
Langkah 2
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan Rp40.000.000
Jumlah aset neto tidak termasuk goodwill
(30.000.000 ditambah Rp8.000.000 investasi dari Citra (38.000.000)
Estimasi goodwill Rp2.000.000
Jurnal yang dicatat untuk penerimaan Citra sebagai sekutu baru di persekutuan ABC
adalah :
(18) Kas 8.000.000
Goodwill 2.000.000
Modal,Citra 10.000.000
Penerimaan Citra sebagai sekutu baru
Jumlah modal yang dihasilkan dari pembentukan persekutuan ABC adalah Rp 40.000.000
dengan Aldi dan Bayu bersama-sama memiliki 75 persen dan Citra sebesar 25 persen.
1
Jumlah yang dikredit kepada sekutu baru adalah bagian kepemilikannya terhadap total
modal yang dihasilkan, yaitu : Bagian seekutu baru atas total modal yang dihasilkan =
(Rp30.000.000 + 8.000.000) + 0,25 = Rp9.500.000
menarikdana yang jumlahnya tetap secara mingguan atau bulanan untuk mengambil
bagian merekadalam laba persekutuan. Contohnya , apabila Townsend dan Lee menarik
Rp 1.000 daripersekutuan setiap bulan mereka akan mencatat penarikan bulan tersebut
sebagai berikut :
Penarikan Townsed (-E) Rp. 1.000
Kas (-A) Rp. 1.000
(untuk mencatat tunjangan pengambilan)
1
Seorang sekutu bias saja memberikan pinjaman pribadi kepada persekutuannya. Ini
dimuatdalam pasal 18 C dari undang-undang yang menyatakan bahwa “seorang sekutu,
yang dalamrangka menolong persekutuan dengan melakukan pembayaran atau
memberikan uang muka diluar jumlah modal yang telah disepakati untuk diberikan, akan
menerima bunga terhitungtersebut dan utang bunganya dianggap sebagai kewajiban
persekutuan. Demikian pula halnyadengan pinjaman dan uang muka persekutuan kepada
sekutu individual, akan dianggap sebagaiaktiva persekutuan.
5. Joint stock companies adalah bentuk persekutuan di mana struktur modalnya berupa
saham-saham yang dapat dipindah tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham
tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab
setiap anggota joint stock companies tidak terbatas seperti halnya pada persekutuan
umum.
1
Dalam persekutuan tentu harus ada perjanjian sebagai dasar pijakan pembentukan
persekutuan tersebut. Pada perjanjian persektuan berisi tentang, nama persekutuan,
anggota, tanggal berdiri, sifat serta bidang usaha, dan beberapa hal yang harus ada yaitu ;
1) Besarnya investasi dari masing-masing anggota
2) Hak dan kewajiban anggota
3) Buku-buku catatan dan laporan keuangan
4) Pembagian keuntungan
5) Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan
jasa tertentu diantara para anggota.
6) Penarikan kembali modal yang disetor
7) Asuransi jiwa kematian salah satu anggota
8) Penyelesaian apabila ada perselisihan diantara para anggota dan lain-lain.
bersih (rugi bersih) di dalam persekutuan. Dasar pembagian laba bersih (rugi bersih) yang
dipilih harus dinyatakan di dalam perjanjian persekutuan. Adapun berbagai cara
pembagian laba bersih (rugi bersih) yang akan dikemukakan disini adalah:
1) Dibagi sama.
2) Dengan perbandingan atas dasar perjanjian.
3) Dengan perbandingan penyertaan modal.
4) Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya
dibagi atas dasar perjanjian.
5) Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif
bekerja, sisanya dibagi atas dasar perjanjian.
6) Mula-mula diterapkan bunga untuk modal dari anggota, kemudian gaji sebagai
pemilik dan bonus untuk anggota-anggota yang dianggap berjasa dan sisanya
dibagi atas dasar perjanjian bersama.
Contoh :
Tuan Feri, Tuan Muliadi dan Tuan Haris telah mendirikan sebuah persekutuan dan
pada tahun 1980 mendapatkan keuntungan sebesar Rp 150.000,00. Pada akhir tahun1980,
diketahui posisi rekening pribadi (prive/personal/current account) dan rekening “modal”
masing-masing anggota adalah sebagai berikut :
1) Apabila disetujui laba (rugi) yang diperoleh dibagi sama :
1
Pribadi, Muliadi Rp 50.000,00
Pribadi, Haris Rp 50.000,00
Perhitungan:
Bagian laba Tuan Feri = 3/15 x 150.000 = Rp 30.000,00
Bagian laba Tuan Muliadi = 5/15 x 150.00 = Rp 50.000,00
Bagian laba Tuan Haris = 7/15 x 150.000 = Rp 70.000,00
Total Rp 150.000,00
3) Apabila pembagian laba (rugi) sesuai perbandingan penyertaan modal dari masing-
masing anggota
Dalam hal ini ada 3 kemungkinan yang bias ditempuh, yaitu :
Rugi & L a
P r ibadi, Rp 150.000,00
Feri Rp 33.750,00
Pribadi, Muliadi Rp 41.250,00
Pribadi, Haris Rp 75.000,00
1
periodiknya lebih menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
sebenarnya.
4. Gaji Pemilik dan atau Bunga Modal Di Atas Jumlah Laba Bersih
Gaji pemilik dan bunga modal dari masing-masing anggota harus diperhitungkan lebih dahulu
dalam pembagian laba baik perusahaan itu memperoleh keuntungan maupun mengalami kerugian.
biaya bagi perusahaan dan harus dikurangkan dari pendapatan untuk menentukan
besarnya laba rugi periodik. Sedangkan bunga atas modal yang ditanamkan dari gaji
pemilik diperlukan sebagai perhitungan pembagian laba rugi.
2) Laporan perubahan modal , laporan perubahan modal didalam persekutuan identik
dengan laporan perubahan laba ditahan laporan perubahan modal merupakan ikhtisar
semua transaksi baik transaksi usaha maupun transaksi modal yang mengakibatkan
kenaikan dan berkurangnya saldo modal masing-masing pemilik selama satu periode
tahun buku.
1
3) Neraca, sebagian besar ketentuan di dalam penyusunan neraca pesekutuan tidak
berbeda dengan neraca perusahaan pada umumnya. Kecuali penyajian pada sisi
passive di dalam neraca persekutuan menggunakan dasar “konsep pemilik
(proprietary concept)”, dengan menonjolkan hak pemilikan tiap-tiap anggota melalui
rekening modalnya secara terpisah.
surut.
1
SOAL DAN JAWABAN
Soal 15-2
Perjanjian Persekutuan antara Anita dan Danu memiliki ketentuan sebagai berikut.
1. Masing-masing sekutu akan mendapatkan 10 persen dari modal rata-rata.
2. Anita dan Danu akan mendapatkan gaji masing-masing Rp 25.000.000 dan Rp
15.000.000
3. Sisal laba rugi akan dibagi antara Anita dan Danu dengan rasio 70:30.
4. Modal rata-rata Anita adalah Rp 50.000.000 dan Danu Rp 30.000.000
Diminta:
Buatlah skedul pembagian laba dengan mengasumsikan laba persekutuan adalah (a) Rp
Jawaban :
a).
1
Total Rp 52,400,000Rp 27,600,000 Rp-
b).
Keterangan Anita Danu Total
Perentase Keuntungan Modal rata-rata 70% 30% 100%
Laba bersih
Bunga atas Modal Rata-Rata (10%) Rp 50,000,000 Rp 30,000,000
Gaji
Sisa Pendapatan (defisit) Rp 20,000,000
Soal P 15 – 9
Apakah jika ada sekutu yang keluar, persekutua harus dibubarkan atau diakhiri usahanya ?
Jelaskan bagaimana persekutuan dapat membeli kepentingan sekutu yang yang
mengundurkan diri dari persekutuan ?
Jawaban :
Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persekutuan bersama persekutuan.
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan
usaha bersama — sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, pengunduran diri salah
seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya dapat membubarkan persekutuan.
Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan
perusahaannya juga berakhir. Walaupun pembubaran ini mengakhiri asosiasi perorangan —
perorangan untuk tujuan awal mereka, namun hal ini tidak berarti pembubaran perusahaan
atau bahkan hambatan dalam kelangsungan hidupnya. Jika seorang sekutu meninggal atau
mengundurkan diri, maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai persekutuan firma baru, yang
terdiri dari sekutu — sekutu yang ada ataupun sekutu — sekutu yang ada ditambah dengan
masuknya seorang sekutu baru.
1
a. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama. Jika semua
sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka
hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lana dan menciptakan
persekutuan firma baru.
b. Perolehan kepentingan lewat investasi. Apabila seseorang memperoleh kepentingan
dengan melakukan investasi, maka aktiva dan modal persekutuan firma akan
bertambah.
1
REFRENSI
Https://hanggaryudha.wordpress.com/2012/11/06/akuntansi−Ianjut−teori−
PENGAMBlLAN−Perjanjian−persekutuan−harus−memuat/