AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUTAN I
PERUBAHAN KEANGGOTAAN
PERSEKUTUAN: PENAMBAHAN
SEKUTU BARU (Dissolution of
Partnership: Admitting a New Partner)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Bisnis S1 Akuntansi
03 01510001 Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS
Abstract Kompetensi
Materi ini membahas teori, konsep Mahasiswa mampu memahami dan
dan pencatatan akuntansi perubahan menjelaskan konsep dan proses
kepemilikan persekutuan dan akuntansi perubahan kepemilikan
penyusunan laporan perubahan persekutuan karena penambahan
modal persekutuan karena sekutu maupun keluarnya sekutu.
penambahan sekutu maupun Mahasiswa mampu menyusun
keluarnya sekutu. laporan perubahan modal persekutuan
karena penambahan sekutu maupun
keluarnya sekutu.
.
PERUBAHAN KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN
(DISSOLUTION OF PARTNERSHIP)
Salah satu karakteristik utama persekutuan adalah umur yang terbatas (limited life),
maka sewaktu-waktu persekutuan dapat dibubarkan. Pembubaran persekutuan tidak selalu
identik dilanjutkan dengan berhentinya operasional usaha. Pembubaran persekutuan yang
dilanjutkan dengan berhentinya operasi persekutuan disebut likuidasi (liquidation).
Sedangkan, bubarnya persekutuan yang tidak diikuti dengan bubarnya perusahan disebut
disolusi (dissolution).
Pembubaran persekutuan dapat terjadi dikarenakan antara lain:
1. Kesepakatan tindakan sekutu, antara lain:
• Tercapainya waktu penyelesaian tujuan, jika hal tersebut telah terpenuhi sesuai
dengan perjanjian pendirian persekutuan maka pembubaran persekutuan otomatis
terjadi.
• Persetujuan yang saling menguntungkan.
• Pengunduran diri sekutu atau masuknya sekutu baru.
2. Ketentuan perundang-undangan, antara lain:
• Kematian salah seorang sekutu.
• Kepailitan seorang sekutu atau persekutuan itu sendiri.
• Terlibat dalam kasus melanggar hukum baik oleh sekutu atau persekutuannya
sendiri.
• Terjadi peperangan
3. Keputusan pengadilan, antara lain:
• Salah seorang sekutu mengalami sakit jiwa (insanity) atau tidak mampu
menyelesaikan persoalan dan atau memenuhi tanggung jawab sesuai dengan
perjanjian persekutuan.
• Tindakan seorang sekutu yang mengakibatkan kerugian persekutuan yang sedang
berjalan.
• Timbul perselisihan intern antar sekutu.
• Persekutuan sudah tidak menguntungkan lagi.
• Kecurangan dan kesalahan penafsiran dalam pendirian persekutuan.
Akuntansi penambahan sekutu baru tergantung pada cara masuknya sekutu, yaitu:
2. Melakukan Investasi
a. Jumlah investasi yang dibayarkan lebih tinggi dari hak yang dibeli.
Jika persekutuan telah beroperasi dengan sukses maka para sekutu dapat
menerima penambahan sekutu baru dengan pilihan ketentuan:
Sekutu baru memberikan bonus bagi sekutu lama (metode bonus). Ketentuan
tersebut akan menghasilkan situasi sebagai berikut:
1. Total modal persekutuan yang baru (total modal riil persekutuan) sama dengan
nilai buku total modal sekutu lama ditambah nilai investasi sekutu baru, dan
2. besarnya modal sekutu baru yang diakui oleh persekutuan ditentukan dengan
mengalikan total modal persekutuan yang baru (total modal riil persekutuan)
dengan persentase pemilikan modal sekutu baru.
3. Total bonus yang diberikan oleh sekutu baru kepada sekutu lama adalah
sebesar selisih yang terjadi antara pengakuan besarnya modal sekutu baru
(situasi 2) dengan besarnya investasi modal yang dilakukan sekutu baru.
4. Saldo modal sekutu lama akan bertambah dengan bonus yang diberikan
sekutu baru yang dihitung sebesar prosentase kepemilikan haknya di
persekutuan lama dikalikan bonus yang diberikan oleh sekutu baru kepada
sekutu lama (situasi 3)
5. Pencatatan yang dilakukan oleh persekutuan:
Dr: Kas XXXXXX
Cr: Modal sekutu baru XXXXXX
Untuk mencatat investasi modal sekutu yang baru
Kesimpulan:
1. Total modal dicatat lebih tinggi dari total modal riil.
2. Selisih antara total modal yang diakui persekutuan dengan total modal riil
adalah goodwill.
3. Goodwill diberikan kepada sekutu yang lama berdasarkan perbandingan
modalnya.
4. Sekutu yang baru modalnya dicatat berdasarkan setoran modalnya.
b. Jumlah investasi yang dibayarkan lebih rendah dari hak yang dibeli.
Persekutuan dapat saja melakukan penambahan sekutu ketika dalam situasi
membutuhkan tambahan modal atau para sekutu membutuhkan jasa-jasa orang tertentu
dalam mengoperasikan persekutuan. Ketentuan yang dapat dipilih dalam menerima sekutu
baru adalah dengan:
sekutu lama memberikan bonus kepada sekutu baru (metode bonus). Ketentuan
tersebut akan menghasilkan situasi sebagai berikut:
1. Total modal persekutuan yang baru (total modal riil persekutuan) sama dengan
nilai buku total modal sekutu lama ditambah nilai investasi sekutu baru, dan
Kesimpulan:
1. Total modal riil bertambah sebesar setoran modal sekutu yang baru.
2. Modal sekutu yang baru diakui lebih tinggi dari jumlah setoran modalnya.
3. Selisih antara jumlah setoran modal sekutu yang baru dengan hak yang
diperolehnya adalah bonus untuk sekutu baru dengan pembebanan kepada
sekutu lama berdasarkan persentase perbandingan modal sebelum sekutu
baru masuk.
Persekutuan baru mengakui goodwill yang menjadi hak sekutu baru (metode
goodwill). Dalam hal ini, persekutuan berasumsi penambahan sekutu baru akan
memberikan manfaat sehingga mengakui adanya goodwill yang menjadi hak sekutu
baru. Adapun tahapan yang harus dilakukan adalah:
1. Mengkapitalisasi total modal sekutu lama dengan hak sekutu lama setelah
dikurangi hak sekutu yang baru masuk, sehingga diperoleh total modal yang
harus ada dalam neraca persekutuan.
2. Total modal yang harus ada pada butir satu dikurangi dengan total modal riil
persekutuan adalah goodwill.
3. Goodwill diberikan kepada sekutu yang baru.
4. Pencatatan yang dilakukan oleh persekutuan:
Dr: Kas XXXXXX
Cr: Modal Sekutu baru XXXXXX
Ilustrasi
Persekutuan Vitto, Bondan dan Beno telah berdiri sejak tahun 2017, pada tahun
2019 mereka sepakat untuk menerima Kinasih sebagai sekutu yang baru.
Posisi modal masing masing per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
1. Vitto Rp 25.000.000,-
2. Bondan Rp 30.000.000,-
3. Beno Rp 45.000.000,-
Total Rp 100.000.000,-
Prosentase pembagian laba adalah didaasarkan kepada perbandingan modal awal
suatu periode yaitu Vitto:Bondan:Beno = 25 : 30 : 45
Kasus yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Kinasih masuk ke persekutuan dengan cara:
1. Membeli ½ hak Vitto dan jumlah yang dibayarkan adalah sebesar Rp
16.000.000,-
2. Membeli ¼ hak Vitto dan Beno dengan jumlah yang dibayarkan adalah
sebesar Rp 20.000.000,-
3. Membeli ¼ hak persekutuan dengan jumlah yang dibayarkan adalah
sebesar Rp 32.000.000,-
4. Membeli ¼ hak persekutuan dengan jumlah yang dibayarkan adalah
sebesar Rp 23.000.000,-
Atas dasar informasi di atas saudara diminta untuk:
1. Membuat laporan posisi modal masing-masing anggota setelah masuknya
anggota yang baru Kinasih berdasarkan asumsi 1 sampai dengan 4. Untuk
asumsi nomor 3 dan 4 hitunglah dengan menggunakan metode bonus dan
metode goodwill.
Beams, F. A., Anthony, J. H., Bettinghaus, B., & Smith, K. A. (2016). Advanced accounting.
Pearson Education Limited 2018.
UU No. 36 Tahun 2008, Pasal 4, ayat 3