Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH WIRAUSAHAWAN SUK-

SES
H.BASRIZAL KOTO

Disusun oleh:
FANI REZKI(2102132)
Kelas :MTJ 1.3
Matkul : Kewirausahaan
Dosen pengampu : Bu Penni Cahyani,MT.
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
1.1Latar Belakang....................................................................................................................................3
1.2Rumusan masalah...............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
2.1 Biografi H. Basrizal Koto.....................................................................................................................4
2.2 Kehidupan H. Basrizal Koto................................................................................................................6
2.3 Perjalanan Bisnis H. Basrizal Koto......................................................................................................6
2.4 Perusahaan........................................................................................................................................7
2.5 Organisasi..........................................................................................................................................7
2.6 Apa kunci sukses H.Basrizal Koto?.....................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
BasKo atau nama lengkapnya Basrizal Koto lahir di Pariaman, SumBar tahun 1959.  Ia
seorang pengusaha sukses berbisnis di banyak bidang, seperti: media, percetakan, pertambangan,
peternakan, perhotelan properti, dan lain-lain. Masa kecilnya yang serba kekurangan memak-
sanya bekerja keras dan bertekad kuat melawan kemiskinan. Dia tak mau menyalahkan keadaan.
Karena memang sudah takdirnya dilahirkan dari keluarga yang serba kekurangan. Menyalahkan
takdir, sama dengan menggugat ketentuan ALLAH, katanya. Dia benar-benar memulainya dari
nol. Jangankan modal uang, sodal pendidikan pun dia tidak punya. Basko, bahkan tidak mena-
matkan Sekolah dasarnya. Seperti kita paham, budaya lelaki di Sumatera Barat adalah budaya
perantau. maka, dengan ijin ibundanya, pada saat kelas 5 SD, ia memilih untuk merantau ke
Riau, dibanding meneruskan sekolahnya.

1.2Rumusan masalah
Bagaimana H. Basrizal Koto menjadi pengusaha sukses di Indonesia?
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Biografi H. Basrizal Koto
Basrizal Koto lahir di Kampung ladang ,Pariaman,Sumatra Barat,11 oktober 1959. Basko
adalah pengusaha besar konglomerat Indonesia asal Sumatra Barat. Basko sukses berbisnis di
segalah bidang,diantaranya bisnis media,percetakan,pertambangan,perternakan,perhotelan,dan
property. suatu hari sepulang dari sekolah, ia tak menemukan sebutir pun nasi di meja makannya.
Sang Mamak yang kasihan melihat begitu laparnya dia, kemudian berinisiatif meminjam beras
ke tetangga yang masih terbilang saudaranya. Namun tanpa disangka-sangka, sang tetangga
menolak mentah-mentah permintaan Mamaknya sambil berkata ketus: “Kasih makan batu saja
anak kau!”.

Mendengar kata-kata tersebut, tentu saja Basrizal merasa sedih dan kecewa. Tapi itu
dahulu, ketika ia masih seorang bocah kecil yang mungkin berpikiran pendek. Saat ini ketika
menjadi seorang yang sangat terkenal dan sukses, ia menyatakan, “Saya selalu doakan dia karena
saya tahu dia juga orang miskin seperti kami saat itu,” ungkap laki-laki Minang kelahiran Paria-
man 47 tahun silam itu.

Bisnis Basrizal dimulai sejak usia 12 tahun. Dengan tekad hidup mandiri, suatu hari
dirinya yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD, bersujud memohon restu sang mamak untuk
pergi merantau ke Pekan Baru. Dengan berat hati dan diiringi linangan air mata sang bunda, Bas-
rizal pun meninggalkan segala kenangan masa kecilnya di desa tercinta.

”Waktu itu saya berprinsip, saya baru akan pulang kampung dan menjemput keluarga
saya jika sudah bisa mendapatkan seliter beras,” ungkap penikmat setia masakan sambal balado
yang selalu bergaya serius tapi santai itu.

Hari-hari Basrizal di tanah rantau dihiasi dengan mengerjakan apa saja, termasuk menja-
jakan pisang goreng di jalanan. Hidup bagi Basrizal adalah pertempuran demi pertempuran untuk
melawan rasa malas dan rasa gengsi yang membuncah.

“Saya selalu mengilustrasikan diri saya sebagai seorang Thariq bin Ziyad yang mem-
bakar semua kapal pasukannya untuk menjemput syahid. Jujur saja saya mengadopsi sikap
seperti. Saya ingin dan harus membangkitkan batang terendam karena selama ini orang selalu
mengecilkan peran kami sebagai keturunan orang miskin,” katanya penuh semangat.

Rupanya Tuhan “terkesan” pada tekadnya. Puluhan tahun setelah ia menginjakkan


kakinya di ranah Serampang 12, orang-orang mulai mengenalnya sebagai pengusaha sukses yang
merajai berbagai bidang mulai sarana angkutan hingga bisnis media. Apa yang sebenarnya men-
jadi modal utamanya? “Berlaku jujur dan bersikap mandiri. Insya Allah, dengan itu hidup kita
diberkahi Tuhan,” katanya.

Sikap itu mempercepat kecocokannya dengan materi-materi yang disampaikan di ESQ.


Apa yang dia alami saat mengikuti training ESQ, menurut dia, sepertinya tidak jauh dari falsafah
Minangkabau: duduk sama rendah berdiri sama tinggi, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
“Bahkan saking merasa cocoknya dengan ESQ, Anda lihat sendiri, di seluruh perusahaan yang
saya pegang berlaku tujuh nilai dasar MCB Group, yang sama dengan tujuh nilai dasar ESQ,“ tu-
tur pimpinan komunitas orang Minang di Riau itu dalam nada bangga.

Namun, jauh di balik suksesnya saat ini, ada hal yang selalu menjadikannya lebih merasa
bangga dan terharu, yakni kenangan akan pengorbanan dan rasa kasih sayang sang bunda. Ia san-
gat sadar, tanpa jasa ibunya tak mungkin orang mengenal Basrizal Koto seperti saat ini. “Dalam
kemiskinan, dia bisa membesarkan saya. Sungguh ini sangat luar biasa,” ungkapnya dalam nada
rasa haru yang mendalam. Rasa cintanya yang mendalam itu juga yang membuat suami Hj.
Mukhniarti itu tidak berani sedikit pun membantah kata-kata sang bunda hingga detik ini.

Ada satu hal lagi yang menjadi ciri Basrizal Koto, yakni sikap ramah tamahnya kepada
setiap orang. Kepada siapa pun yang ingin bertemu dengannya, ia selalu berusaha menyem-
patkan diri untuk memenuhinya. Pantang bagi dia untuk menolak orang yang mau bersilatu-
rahmi. “Oleh karena itu, hp dan telepon saya, stand by 24 jam,” katanya sungguh-sungguh.

Silaturahmi, bagi Basrizal, adalah sebuah kenikmatan yang tiada terperi. Tuhan sudah
menganugerahkan kenikmatan yang panjang bagi dia dan seluruh keluarganya. Jadi tidak ada
salahnya bila ia kemudian ingin membagi juga kenikmatan tersebut kepada orang lain. Dan itu
merupakan salah satu bentuk kebahagiaan itu sendiri.

2.2 Kehidupan H. Basrizal Koto


Basko lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa
kecilnya sangatlah getir, dimana Basko sempat merasakan hanya makan sehari sekali, di mana
untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah
bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya
yang pergi merantau ke Riau. Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi
kehidupan selalu membekas dihatinya.

Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa
kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi mer-
antau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar mener-
apkan 3 K dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesem-
patan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3 K itulah yang dia terapkan dalam berbisnis.
Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk
mencari pekerjaan menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia
sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi kernet, siang-malam dia bekerja hingga
memungkinkan untuk menyewa rumah kontrakan guna menampung keluarga.

2.3 Perjalanan Bisnis H. Basrizal Koto


Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski
tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya
ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh
warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam pro-
fesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi dealer mobil.

Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga keper-


cayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan
menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan
dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV
kabel dan Internet di Sumatra.

Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang
Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico
Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (pengge-
mukan, impor dan ekspor ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan dag-
ing), PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best Western Hotel (saat ini
berubah nama menjadi Premier Basko Hotel) Padang. Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel
bintang lima terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatera Barat. Saat ini proyek
yang sedang berjalan seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru, Riau adalah Green City
Riau] Superblock yang berada di jantung pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektar
dengan konsep Superblock dimana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaan dan 3 Tower masing-
masing Tower Apartemen, Tower Condotel / Condominium Hotel dan 1 Tower Perkantoran.

Ia juga menjadi pemilik empat media yang sirkulasinya hampir seluruh Pulau Sumatera
bahkan menjangkau Jakarta, yaitu Harian Haluan di Padang, Harian Haluan Kepri di Batam,
Harian Haluan Riau di Pekanbaru dan Radio Mandiri FM di Pekanbaru.

2.4 Perusahaan
Beberapa di antara perusahaan milik Basrizal Koto:

 Harian Haluan di Padang


 Harian Haluan Riau di Pekanbaru
 Harian Haluan Kepri di Batam
 Radio Mandiri FM di Pekanbaru
 Basko Grand Mall (Padang)
 Green City Tower (Riau)
 Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (Riau)
 PT Cerya Zico Utama (Riau)
 PT Bastara Jaya Muda (tambang batu bara)
 PT Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor ternak)
 PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan daging)
 PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet)
 PT Best Western Hotel Padang
 Premier Basko Hotel Padang

2.5 Organisasi

 Ketua Forum Silaturahmi Saudagar Minang (FSSM) (2008-2013)


 Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) (2000-2015)
 Ketua Yayasan Pendidikan Bunda Riau
 Ketua Pembina ESQ Provinsi Riau

2.6 Apa kunci sukses H.Basrizal Koto?


Sebelum pergi, ibunya memberi nasehat panjang padanya. Dan intinya adalah 3K, yaitu
pandai ber-Komunikasi, cari segala Kemungkinan, manfaatkan Kesempatan dan peluangnya,
serta bekerjalah dengan Komitmen yang tinggi. Prinsip inilah yang ia diterapkan dalam bisnis-
bisnisnya hingga seperti sekarang. Dia ingat, pertama kali di Riau, ia berangkat saat fajar ke ter-
minal bis dan menawarkan diri menjadi kondektur oplet. Kehidupan menjadi kondektur oplet itu
memberinya banyak pelajaran hidup soal komunikasi dan komitmen itu. Selain menjadi kondek-
tur, beliau juga pernah berjualan pisang, petai, jadi supir hingga jadi makelar kenderaan. Semua
dijalaninya sebagai sebuah proses pembangunan dirinya.

Terampil komunikasi, jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya


membawa kesuksesan untuk menaklukkan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan men-
ciptakan lapangan kerja.

Jumlah perusahaannya kini telah mencapai 15 perusahaan, dan sejak 2006 dia juga terjun
ke bisnis pertambangan batu bara di Riau, menyediakan TV kabel dan layanan internet di Sumat-
era. Beberapa perusahaan yang masuk Grup MCB miliknya adalah PT Basko Minang Plaza
(pusat perbelanjaan), PT Cerya Riau Diri Printing (CRMP) (pencetakan), PT Cerya Zico Utama
(properti), PT Jaya Bastara Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (penggemukan,
impor dan ekspor ternak), PT Agro Mandiri Riau Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT
Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Hotel Best Western dan sekarang
berganti nama menjadi Premier Basko Hotel Padang.

Ketika ditanya apakah yang membuat pak Basko mampu berkembang dan bertahan terus,
maka beliau menuliskan rangkaian kalimat berikut, yang sangat menginspirasi saya:

Tidak ada kata menyerah.


Tidak ada kata menyalahkan atas kemiskinannya.

Tidak ada kata kecewa dan keluhan.

Tidak ada kesombongan.

Tidak ada kebencian.

Tidak ada kedurhakaan kepada orang tua.

Tidak ada kata memanjakan anak-anaknya.

Tidak ada kata malas.

Tidak ada kata tidak bisa.

Tidak ada behenti, terus berlari.

Tidak ada kata tidak layak.

Tidak ada kata nyaman.

Tidak ada kata tidak bersyukur.

Kecuali kata terima kasih Ya Allah atas segala-galanya.


BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Basrizal Koto lahir di Kampung Ladang, Sumatera Barat pada tanggal 11 Oktober 1959.
Hidup dalam kemiskinan sejak kecilnya, ketika Ia pulang sekolah Ia tidak mendapati adanya
makanan di tudung saji. Dan sang amak yang merasa kasihan, meminta beras ke rumah
saudaranya, tetapi saudaranya menolak keras, ketika basrizal melihat amaknya di tolak, Ia
merasa sedih dan kecewa. Dan Ia pun meminta izin kepada amaknya untuk merantau ke Riau
demi merubah nasib hidupnya, dan tak melanjutkan sekolahnya. Tetapi sang amak memberi restu
kepada anaknya itu.

Basrizal sempat duduk dibangku sekolah sampai kelas 5 SD.  Ia memulai langkah perta-
manya dengan membantu sopir oplet, menjadi seorang kernet. Dan basrizal yang memiliki akal
panjang, memulai usahanya dengan berjualan pete dan nasi goreng. Semua dilakukannya demi
merubah apa yang dialaminya saat itu kearah yang lebih baik lagi, pria yang ingin membuat
bangga amak yang sangat disayanginya itu. Berbagai macam profesi dijalaninya mulai dari ker-
net, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi dealer mobil.

Basrizal yang selalu mengingat yang disampaikan amak kepadanya yaitu 3K, yaitu
pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan
komitmen tinggi. Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan men-
jaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan
bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.

Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang
Plaza (pusat belanja), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico
Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (pengge-
mukan, impor dan ekspor ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan dag-
ing), PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best Western Hotel (saat ini
berubah nama menjadi Premier Basko Hotel) Padang. Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel
bintang lima terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatera Barat. Saat ini proyek
yang sedang berjalan seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru, Riau adalah Green City
Riau] Superblock yang berada di jantung pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektar
dengan konsep Superblock dimana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaan dan 3 Tower masing-
masing Tower Apartemen, Tower Condotel / Condominium Hotel dan 1 Tower Perkantoran.

Ia juga menjadi pemilik empat media yang sirkulasinya hampir seluruh Pulau Sumatera
bahkan menjangkau Jakarta, yaitu Harian Haluan di Padang, Harian Haluan Kepri di Batam,
Harian Haluan Riau di Pekanbaru dan Radio Mandiri FM di Pekanbaru.
Kesuksesan yang diperolehnya sampai saat ini adalah berkat doa sang amak yang tulus
kepada anaknya. Ia juga menjaga silaturahmi dengan keluarganya, dengan tidak menutup jalinan
komunikasi diantara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://blogmubarok.blogspot.com/2015/02/makalah-wirausahawa-suk-
ses-indonesia.html

2. https://kampungwirausaha.com/kisah-pengusaha-sukses-basrizal-
koto-pengusaha-sukses-yang-tak-tamat-sd/

Anda mungkin juga menyukai