“PADICOAL BERTANI”
Diajukan Oleh :
Kepada :
Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan giat mengkampanyekan tentang pentingnya bertani, dan yang
dirasa cukup tepat adalah dengan berkebun sayur-sayuran, palawija, dan kapulaga yang lebih tahan
terhadap musim kemarau dan hanya sedikit membutuhkan air.
Saya bermaksud mengajak manajemen PT Pada Idi untuk dapat mewujudkan kebun percontohan ini
kedalam program CSR / PPM, agar semangat bertani yang dipupuk dan tidak lain merupakan buah hasil dari
studi banding yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan beberapa Kepala Desa di Kec. Lahei Barat dapat
terakomodir dengan baik yang tentunya akan memberikan efek positif terhadap kepentingan PT Pada Idi
sendiri. Selain daripada mengajak masyarakat secara umum untuk bertani, Tujuan dari CSR atau PPM ini
adalah juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam teknik budidaya tanaman palawija dan
kapulaga yang baik, sehingga profesi tani bisa di optimalkan sebagai usaha mandiri yang berkesinambungan.
Perlu diketahui bahwa dalam berwirausaha (apapun bentuknya) memang memerlukan modal,
keterampilan, keuletan serta tekad yang kuat untuk bisa mengembangkan bisnisnya. Banyak dari mereka
yang sudah memulai berwirausaha mengalami kegagalan yang menyebabkan mereka trauma dan kapok
untuk mencoba lagi karena sudah kehilangan waktu dan uangnya, namun sebaliknya banyak pula dari
mereka yang mencoba dan terus mencoba sehingga usahanya menjadi sukses.
Dalam proposal ini saya mengangkat usaha perkebunan sayur-sayuran, palawija, dan kapulaga sebagai
pemantik/pemicu percontohan bagi masyarakat sekitar sehingga masyarakat kembali ke marwahnya yakni
sebagai petani yang hidup damai dalam kemandirian.
Manfaat lain yang didapat dari program ini adalah dengan adanya source kebun sayur-sayuran di sekitar
area tambang, maka kebutuhan bahan makanan sayur-sayuran bisa didapat dengan mudah dan cepat,
sehingga karyawan dapat merasakan sayur-mayur yang bersih, sehat, serta segar setiap harinya.
Seiring berjalannya program “Padicoal Bertani”, Perusahaan juga berkewajiban memberikan pelatihan
tentang konsep dan tahapan-tahapan dalam berwirausaha karena disadari atau tidak, hasil dari kebun
palawija dan kapulaga merupakan komodity dengan nilai pasar yang cukup tinggi yang tentunya perlu
konsen khusus terhadap penanganan pangsa pasar dalam pengembangannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Kecamatan Lahei Barat membuat semakin bertambah kecilnya
peluang untuk diterima bekerja di perusahaan. Banyak orang yang lebih memilih bekerja di sebuah
perusahaan ketimbang membuka usaha sendiri. Banyak alasan mengapa kebanyakan orang lebih memilih
bekerja di perusahaan ketimbang berwirausaha atau bertani, tidak punya modal, tidak punya keterampilan,
dan takut gagal.
Lahan yang luas, tanah yang subur, merupakan fakta yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran program
ini, juga marwah masyarakatnya secara umum yang diketahui adalah merupakan petani tangguh yang
hidup dalam kemandirian.
Mengembalikan jati diri masyarakat, memanfaatkan kekayaan alam sekitar dan menjadi produsen sayur-
sayuran yang menghasilkan produk sayuran yang fresh dan sehat. Juga mencetak para wirausahawan yang
bergelut di bisnis komodity hasil panen palawija dan kapulaga.
Misi
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan logistik catering untuk ke perusahaan dan menghasilkan produk
sayuran yang sehat dan berkualitas. Yang kemudian dikembangkan menjadi sentra kapulaga pertama di
Kalimantan Tengah.
B. Sasaran Pembeli
Sasaran utama usaha ini adalah mitra-mitra catering, pasar mingguan, dan kalangan masyarakat yang
membuka warung sayur-mayur juga perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pasokan kapulaga yang
dibutuhkan dalam proses produksinya.
BAB IV
RENCANA KEUANGAN
A.Biaya Capex
KEBUTUHAN JUMLAH HARGA
Pembuatan pondok - 2,000,000
Toren air bersih 1000 ltr 1 Pcs 1,700,000
Peralatan dapur 1 Set 700,000
Tebas dan tebang 3.67 Hektar 14,680,000
Tebas 1 Hektar 1,500,000
Total 20,580,000
B.Biaya Opex
KEBUTUHAN JUMLAH HARGA
Bibit Tomat 7 Bungkus 364,000
Bibit Jagung 20 Kg 1,500,000
Bibit Kacang Panjang 7 Bungkus 350,000
Bibit Sawi 5 Bungkus 250,000
Bibit Cabe 7 Bungkus 420,000
Bibit Sosin 4 Bungkus 160,000
Bibit Paria 4 Bungkus 160,000
Bibit Kapulaga 5,000 Bibit 15,000,000
Pupuk Kandang 300 Karung 5,100,000
Pupuk NPK 500 Kg 8,000,000
Pestisida/Herbisida/Fungisida 20 Botol 1,100,000
Biovita B 10 Botol 600,000
Cangkul 4 Pcs 800,000
Golok, Arit 4 Pcs 600,000
Kepala Linggis 1 Pcs 60,000
Mesen semprot 2 Pcs 3,400,000
Ember 4 Pcs 160,000
Total 38,024,000
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan dan rincian untuk mendirikan usaha pertanian kebun
sayuran palawija dan kapolaga, di Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara.