Anda di halaman 1dari 12

TUGAS HUMAN BEHAVIOUR AND SOCIAL ENVIRONMENT

KELUARGA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah human behavior and social environment

Dosen Pengajar

Dra. Eni Rahayuningsih, MP

Disusun Oleh :
Kelompok 1 / 1-H Peksos
Rina Anggara Manis NRP 19.04.063
Indy Zalsadissa Putri NRP 19.04.084
Naila Fadhilla Gilviola NRP 19.04 101
Muhammad Zulfikar Rafly NRP 19.04.116
Rezky Ramadani NRP 19.04.164
Ilma Khalifania Anwar NRP 19.04.281

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PEKERJAAN SOSIAL


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
KELUARGA

A. PENGERTIAN
Keluarga adalah suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh
ikatan-ikatan perkawinan,darah,atau adopsi; merupakan susunan rumah tangga
sendiri; berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan
peranan-peranan sosial bagi suami isteri,ayah dan ibu, putra dan putri, saudara
laki-laki dan perempuan;dan merupakan pemelihara kebudayaan bersama.
Keluarga menurut Murdock adalah suatu grup sosial (kelompok sosial)
yang dicirikan oleh tempat tinggal bersama, kerja sama dari dua jenis kelamin,
palig kurang dua darinya atas dasar pernikahan dan satu atau lebih anak yang
tinggal bersama mereka melakukan sosialisasi.
Menurut Ahmadi, keluarga merupakan suatu sistem kesatuan yang terdiri
dari anggota-anggota yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain.
Vembriato mengemukakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anak yang mempunyai hubungan emosi dan tanggung
jawab dan memelihara yang menimbulkan motivasi dan bertanggungjawab.
B. CIRI-CIRI KELUARGA
1. Ciri Umum Keluarga
Ciri-ciri umum keluarga anatara lain seperti dikemukakan oleh
Mac Iver dan Page, yaitu:
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b. Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan
dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan di
pelihara
c. Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis
keturunan
d. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap
kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak
e. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga
yang walau bagaimanapun tidak mungkin menjadi terpisah
terhadap kelompok keluarga.
2. Ciri Khusus Keluarga
Ciri- ciri khusus yang dimiliki keluarga antara lain:
a. Kebersamaan; keluarga merupakan bentuk yang hampir paling
universal diantara bentuk-bentuk organisasi sosial lainnya.
Hampir setiap keadaan manusia mempunyai keanggotaan dari
beberapa keluarga.
b. Dasar-dasar emosional; hal ini didasarkan pada suatu dorongan
yang sangat mendalam dari sifat organis manusia seperti
perkawinan, menjadi ayah, kesetiaan akal maternal dan perhatian
orang tua.
c. Pengaruh perkembangan; hal ini merupakan lingkungan
kemasyarakatan yang paling awal dari semua bentuk kehidupan
yang lebih tinggi, termasuk manusia, dan pengaruh
perkemabangan yang paling besar dalam kesadran hidup yanng
merupakan sumbernya.
d. Ukuran yang terbatas; keluarga merupakan kelompok yang
terbatas ukurannya, yang dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis
yang tidak dapat lebih tanpa kehilangan identitasnya.oleh sebab
itu keluarga merupakan skala yang paling kecil dari semua
organisasi formal yang merupakan struktur sosial, dan khsususnya
dalam masyarakat yang sudah beradab dan keluarga secara utuh
terpisah dari kelompok kekerabatan.
e. Tanggung jawab para anggota; keluarga memiliki tuntutan-
tuntutan yang lebih besar dan kontinyu daripada yang biasa
dilakukan oleh asosiasi-asosiasi lainnya.
f. Aturan kemasyarakatan; hal ini khususnya terjaga dengan adanya
hal-hal di dalam masyarakat dan aturan-aturan sah yang dengan
kaku menentukan kondisi-kondisinya.
g. Sifat kekekalan dan kesementaraan; sebagai institusi, keluarga
merupakan suatu yang demikian permanen dan universal, dan
sebagai asosiasi merpuakan organisasi yang paling bersifat
sementara dan yang paling mudah berubah dariseluruh organisasi-
organisasi penting lainnya dalam masyarakat.
C. BENTUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk keluarga:
1. Banyaknya keturunan pasangan (tingkat reproduktif).
2. Lamanya masa/usia hamil.
3. Lamanya periode “kebergantungan” (yaitu masa ketika anak dianggap
belum dapat mandiri atau dewasa) yang dinyatakan dalam rasio dengan
lamanya kehidupan makhluk hidup yang bersangkutan.
Pembagian tipe atau bentuk keluarga menurut Anderson carter, antara
lain:
1. Keluarga inti (nuclear family); dapat di definisikan dengan keluarga atau
kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
2. Keluarga besar (extended family); keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga berantai (serial family); keluarga yang terdiri atas wanita dan
pria yang menikah leih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda atau janda (single family); keluarga ini terjadi karena
adanya perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi; keluarga yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama-sama.
6. Keluarga kabitas; dua oranng menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk satu keluarga.
D. UNSUR-UNSUR
1. Pola Perilaku
2. Budaya Manfaat
3. Idiologi
4. Kode Spesialis
5. Budaya simbolis
E. FUNGSI
1. Fungi Biologis, fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga, serta
memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
2. Fungsi Sosialis, fungsi dalam membina sosialisasi pada anak,
meneruskan nilai-nilai keluarga, dan membina norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. Fungsi Ekonomi, fungsi dalam mencari sumber-sumber penghasilan,
mengatur dalam pengunaan penghasilan keluarga dalam
4. Fungsi Afeksi, didalam keluarga diperlukan kehangatan rasa kasih
saying  dan perhatian antar anggota keluarga yang merupakan salah satu
kebutuhan manusia sebagai makluk berpikir  dan bermoral (kebutuhan
integratif) apabila anak kurang atau tidak mendapatkannya ,
kemungkinan ia sulit untuk dikendalikan nakal, bahkan dapat terjerumus
dalam kejahatan.
5. Fungsi Psikologi, fungsi dalam memberikan kasih sayang dan rasa aman,
memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga,serta memberikan identitas keluarga.
6. Fungsi Pendidikn, fungsi dalam mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya, menyekolahkan anak agar memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimilikinya, serta mempersiapkan anak dalam mememuhi
peranannya sebagai orang dewasa untuk kehidupan dewasa di masa yang
akan datang.
F. SUSUNAN
1. Berdasarkan garis keturunan
a. Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara
sedarah, dalam berbagai generasidimana hubungan itu menurut
garis keturunan ayah.
b. Matriliniar adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara
dalam berbagai generasi dimana hubungan itu menurut garis
keturunan ibu.
2. Berdasarkan jenis perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan
istri.
b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih
dari orang istri
3. Berdasarkan pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat
keluarga sedarah suami.
b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau
dekat dengan sedarah istri.
c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga
suami maupun istri.
4. Berdasarkan kekuasaan
a. Keluarga kebapaan.
Dalam keluarga suami memegang peranan paling penting
b. Keluarga keibuan.
Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling
penting.
c. Keluarga setara.
Peranan suami istri kurang lebih seimbang.
G. PENDEKATAN
1. Pendekatan Struktural
a. The The Nuclear Family: meliputi 3 tipe,yaitu:
 Perintis,keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri.
 Bentuk sederhana, terdiri dari pasangan suami istri dengan
anak-anak.
 Bentuk berkurang, hanya terdiri dari satu orang tua dan
anak-anak.
b. The Extended Family: Rumah tangga yang terdiri dari orang tua,
anak-anak, kakek atau nenek, paman atau bibi dan saudara-
saudara lain, yang masih ada hubungan keluarga.
c. The Augmented Family: suatu kondisi atau situasi dimana jumlah
anggota keluarga diperluas dan berkembang dengan anggota
keluarga yang tidak memiliki hubungan keluarga.
2. Pendekatan fungsional
a. Goal Attaitiment: keluarga sebagai sarana dalam pencapaian
tujuan.
b. Pattern Maintanance: keluarga berfungsi sebagai pemelihara
pola-pola hubungan sosial.
c. Integration: keluarga merupakan penyatuan dari
kepentingan,tujuan,hak dan tanggung jawab dari masing-masing
anggota keluarga.
d. Adaptation: keluarga merupakan lingkungan sosial paling kecil
yang bisa melatih adaptasi sosial masing-masing anggotanya.
H. SOSIALISASI DALAM KELUARGA
1. Belajar (learning)
Proses belajar ini sering juga diistilahkan dengan proses
sosialisasi yaitu proses yang membantu individu melalui proses belajar
dan penyesuai diri.
Dalam proses belajar terdapat mekanisme psikologi sosial yang
memegang peranan penting, yaitu:
a. Imitasi atau Peniruan
b. Sugesti
c. Simpati
d. Identifikasi
2. Penyesuaian diri dengan lingkungan
Dalam proses kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat,
individu tidak hanya melakukan tindakan yang dianggap sesuai dengan
dirinya, karena individu tersebut mempunyai lingkungan di luar dirinya,
baik lingkungan fisik maupun sosial.
Untuk menilai berhasil atau tidaknya proses penyesuai diri itu,
ada empat kriteria yang digunakan yaitu:
a. Kepuasan psikis
b. Efisiensi kerja
c. Gejala-gejala fisik
d. Penerimaan sosial
3. Pengalaman mental
Pengalaman seseorang akan membentuk suatu sikap pada diri
seorang dan mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seseorang.
Untuk mencegah dan memelihara sikap mental ini dari yang tidak
diharapkan, dapat dilakukan dengan :
a. Sanggup menghindar dari konflik yang dapat mengakibatkan
kekacauan penyesuaian.
b. Membantu mengatasi penyelesaian masalah penyesuaian yang
khas secara konstruktif
I. MASALAH
1. Keterlibatan perilaku anggota keluarga
Sistem keluarga berfungsi untuk saling membantu dan
memungkinkan kemandirian dari anggota keluarga. Support dan
autonomy merupakan keseimbangan dari fungsi yang saling tolak
belakang. Keduanya harus mencapai kompromi yang baik.
Ada beberapa kriteria ketidakberfungsian keluarga menurut
Aponte dan Van Deusen (1981) yang dilihanya dari tiga dimensi, yaitu :
a. Dimensi batas atau Aturan
b. Masalah blok dalam keluarga
c. Masalah kekuasaan
2. Krisis keluarga
Krisis keluarga artinya kehidupan keluarga dalam keadaan kacau,
tak teratur dan tak terarah, atau dengan kata lain, krisis keluarga
merupakan suatu kondisi yang sangat labil di keluarga dimana
komunikasi dua arah dalam keluarga sudah tidak ada.
Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya krisis dalam
keluarga menurut Sofyan S. Willis :
a. Kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga
b. Sikap egosentrisme
c. Masalah ekonomi
d. Masalah pendidikan dan ikatan agama atau keimanan
e. Masalah perselingkuhan
3. Disorganisasi keluarga
Disorganisasi keluarga dalam pengertian yang lebih luas meliputi
berbagai kelemahan-kelemahan-kelemahan, ketidaksesuaian, atau
putusnya jalinan ikatan anggota-anggota dari kelompok bersama.
Berikut ini adalah ciri-ciri keluarga yang organis :
a. Memiliki tujuan-tujuan yang esensial
b. Memiliki kepribadian yang berbeda
c. Memiliki kepentingan-kepentingan
d. Memiliki kebutuhan-kebutuhan

KESIMPULAN

Keluarga unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki ciri-ciri umum dan khusus. Bantuk
keluarga itu terdiri dari keluarga inti sampai keluarga kabitas. Keluarga memiliki
beberapa fungsi, yaitu Fungsi biologi, Fungsi Sosialis, Fungsi Ekonomi, Fungsi Afeksi,
Fungsi Psikologi, Fungsi Pendidikan. Di dalam keluarga sering terjadi permasalahan.
Permasalah dalam keluarga yaitu Keterlibatan perilaku anggota keluarga dimana Sistem
keluarga berfungsi untuk saling membantu dan memungkinkan kemandirian dari
anggota keluarga. Support dan autonomymerupakan keseimbangan dari fungsi yang
saling tolak belakang. Keduanya harus mencapai kompromi yang baik, Krisis keluarga
dimanaKrisis keluarga artinya kehidupan keluarga dalam keadaan kacau, tak teratur dan
tak terarah, atau dengan kata lain, krisis keluarga merupakan suatu kondisi yang sangat
labil di keluarga dimana komunikasi dua arah dalam keluarga sudah tidak ada.
Disorganisasi keluarga dalam pengertian yang lebih luas meliputi berbagai kelemahan-
kelemahan-kelemahan, ketidaksesuaian, atau putusnya jalinan ikatan anggota-anggota
dari kelompok bersama.
Sumber Pustaka

Abustam, M Idrus. 1992. Partisipasi Angkatan dan Pengalokasian Waktu dalam Rumah
Tangga Petani Menurut Situasi Sosial Ekonomi di Daerah Pedesaan Sulawesi
Selatan: Laporan Penelitian. Ujung Pandang: FPIPS-IKIP.

Ahmadi, Abu. 2002. Psikolog Sosial. jakarta: Rineka Cipta.

Mac Iver, R.M dan Charles, H. Page. 1952. Society On Introductory Analisys. London:
Mac Milan & Co. LTD.

http://dkaghoo.blogspot.com/2011/04/bab-i-pengertian-sosiologi-keluarga.html?m=1

http://eprints.ums.ac.id/50669/5/SKRIPSI%20BAB%20II.pdf

https://faizalnizbah.blogspot.com/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-keluarga.html

http://repository.uin-suska.ac.id/5885/3/BAB%20II.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/6784/3/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/7878401/Bentuk-Bentuk_Keluarga

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=2ahUKEwjq3fH0o8LoAhXp7XMB
HRPEBvQQFjAGegQICRAB&url=https%3A%2F%2Fdigilib.uns.ac.id%2Fdokumen
%2Fdownload%2F1874%2FNTcyMw%3D%3D%2FPOLA-HUBUNGAN-DALAM-
KALUARGA-Suatu-Kajian-Manajemen-Keluarga-
abstrak.pdf&usg=AOvVaw3JsCs_2MPmMZXeDRxMZqad

Anda mungkin juga menyukai