Anda di halaman 1dari 13

A.

IDENTIFIKASI RISIKO
Pada bagian ini anda diminta untuk mengidentifikasi peristiwa risiko paling utama berikut dengan
penyebab peristiwa risiko yang dipilih dengan memperhatikan:

a. Target KPI yang harus diraih;


b. Konteks internal & eksternal.

NO. KPI PERISTIWA RISIKO PENYEBAB RISIKO


1. Equivalent Availability 1.1. Terjadinya down time yang 1.1.1. Program pemeliharaan kurang
Factor (EAF) > 90% tidak terantisipasi terencana dengan baik
1.1.2. Tidak tersedianya spare part
critical
1.1.3. Terjadinya kerusakan peralatan
utama yang tidak terantisipasi
1.1.4. Stok bahan bakar untuk
operasional tidak mencukupi
1.1.5. Kelalaian operator dalam
mengoperasikan unit

2. Annual Maintenance Cost < 2.1. Terdapat tambahan 2.1.1. Terjadi kerusakan peralatan
100% pekerjaan pemeliharaan utama yang tidak terantisipasi
yang tidak terencana 2.1.2. Terjadi kerusakan peralatan
bantu yang tidak terantisipasi
2.1.3. Perencanaan pemeliharaan
kurang matang
2.1.4. Kualitas hasil pemeliharaan tidak
memuaskan sehingga
menyebabkan pengulangan
pekerjaan
2.1.5. Terjadinya kerusakan peralatan
utama (kerusakan sekunder) saat
proses pemeliharaan

1
B. ANALISA RISIKO
Pada bagian ini anda diminta untuk melakukan analisa terhadap peristiwa risiko yang
teridentifikasi dengan cara:

a. Membuat pemeringkatan dampak dan kemungkinan risiko dengan memperhatikan


parameter pengukuran yang digunakan dalam masing-masing KPI serta toleransi risiko.
b. Menentukan Efektivitas Kendali risiko.
c. Peringkat dampak & kemungkinan

KPI 1 : Equivalent Availability Factor (EAF) > 90% (target 100%)

Peristiwa risiko : 1.1. Pemeliharaan pada peralatan utama

a. Kategori dampak dan Kemungkinan risiko


Toleransi Risiko: Deviation 10% annual target

Dampak Risiko

Peringkat Nama Deskripsi


<100% – 98%
1 Paling Kecil

<98% – 96%
2 Kecil

<96% – 94%
3 Sedang

<94% – 92%
4 Besar

<92% – 90%
5 Paling Besar

2
Kemungkinan Risiko

Peringkat Nama Deskripsi


0 – 20%
1 Paling Rendah

>20% - 40%
2 Rendah

>40% - 60%
3 Sedang

>60% - 80%
4 Tinggi

>80% - 100%
5 Paling Tinggi

3
KPI 2 : Annual Maintenance Cost < 100%

Peristiwa risiko : 2.1. Gangguan pada peralatan utama

a. Kategori dampak dan Kemungkinan risiko


Toleransi Risiko: Deviation 10% annual target

Dampak Risiko

Peringkat Nama Deskripsi


<100% – 102%
1 Paling Kecil

<102% – 104%
2 Kecil

<104% – 106%
3 Sedang

<106% – 108%
4 Besar

<108% – 110%
5 Paling Besar

4
Kemungkinan Risiko

Peringkat Nama Deskripsi


0 – 20%
1 Paling Rendah

>20% - 40%
2 Rendah

>40% - 60%
3 Sedang

>60% - 80%
4 Tinggi

>80% - 100%
5 Paling Tinggi

5
b. Menentukan efektivitas kendali risiko.
c. Menentukan peringkat dampak & kemungkinan

Selera Risiko: 3 x 3
Efektivitas Kendali Peringkat
Peristiwa Risiko Keterangan
(Efektif/Tidak Efektif) Dampak Kemungkinan
1.1. Terjadinya down time 1.1.1. Melakukan rapat planning 1.1.1. Rapat planning & scheduling 3 2
yang tidak terantisipasi & scheduling pemeliharaan dilakukan per 18 bulan, 12 bulan, 6
dengan operasi, bulan, 3 bulan, 1 bulan, dan
pemeliharaan, dan mingguan untuk setiap kegiatan
engineering. pemeliharaan.
1.1.2. Menggunakan aplikasi 1.1.2. Dengan bantuan aplikasi SAP MM, 2 2
SAP MM untuk divisi operasi, maintenance,
mengoptimalkan supply engineering, procurement,
chain spare part critical. warehouse & finance sudah
1.1.3. Melakukan pemeliharaan terintegrasi secara otomatis dan auto
peralatan utama sesuai order spare part critical yang sudah
dengan manual book kosong.
1.1.4. Berkoordinasi setiap hari 1.1.3. Semua peralatan utama dilakukan 4 2
dengan pihak pemasok pemeliharaan berkala sesuai dengan
energi primer. rekomendasi manual book.
1.1.5. Menstandarisasikan 1.1.4. Menginformasikan jumlah stok dan
instruksi kerja dan SOP jumlah pemakaian energi primer
operasional unit setiap hari kepada pihak pemasok
pembangkit. energi primer untuk keperluan 4 1
monitoring dan perencanaan supply
Kendali EFEKTIF chain oleh pihak pemasok energi
primer
1.1.5. Seluruh aktivitas operator dilakukan
standarisasi dan supervisi atas
semua kegiatan operator untuk
meminimalisir terjadinya kelalaian 3 2
teknis.

6
2.1. Terdapat tambahan 2.1.1. Melakukan pemeliharaan 2.1.1. Semua peralatan utama dilakukan 5 2
pekerjaan pemeliharaan yang peralatan utama sesuai pemeliharaan berkala sesuai dengan
tidak terencana dengan manual book. rekomendasi manual book.
2.1.2. Melakukan pemeliharaan 2.1.2. Semua peralatan bantu dilakukan 4 3
peralatan bantu sesuai pemeliharaan berkala sesuai dengan
dengan manual book. rekomendasi manual book.
2.1.3. Dilakukan analisa 2.1.3. Mengukur parameter-parameter aset 4 4
kesehatan aset tiap untuk menilai tingkat kesehatan aset
semester. dan menentukan strategi
2.1.4. Melakukan quality control pemeliharaan sebagai
di setiap pekerjaan. tindaklanjutnya.
2.1.5. Menyiapkan spare part 2.1.4. Quality control dilakukan di akhir 3 4
critical selalu tersedia pekerjaan dengan mengukur seluruh
parameter aset dan
Kendali TIDAK EFEKTIF membandingkannya dengan
parameter sebelum dilakukan
pemeliharaan.
2.1.5. Untuk mempercepat recovery jika 5 2
terjadi kerusakan sekunder, maka
spare part critical harus selalu
tersedia setiap saat.

7
C. EVALUASI, RENCANA PERLAKUAN, DAN PEMANTAUAN RISIKO
Pada bagian ini anda diminta untuk:

1. Melakukan evaluasi terhadap risiko yang teridentifikasi dengan memperhatikan hasil analisis risiko dan selera risiko yang telah
ditetapkan.
2. Menentukan rencana perlakuan risiko yang sesuai dengan jenis perlakuan yang dipilih dengan memperhatikan peristiwa risiko
dan penyebabnya.
3. Menentukan frekuensi pemantauan berikut frekuensi pelaporan hasil pemantauan dalam setahun terhadap pelaksanaan
rencana perlakuan risiko dengan memperhatikan rencana perlakuan risiko yang akan dilaksanakan.

TO/
Pemantauan/
TE/
No. KPI Peristiwa Risiko Penyebab Risiko E/TE D K Rencana Perlakuan (Frekuensi
BG/
Pelaporan /tahun)
TU*
1 Equivalent 1.1. Terjadinya down 1.1.1. Program E 3 2 TE - -
Availability Factor time yang tidak pemeliharaan kurang
(EAF) > 90% terantisipasi terencana dengan
baik
1.1.2. Tidak tersedianya E 2 2 TE
spare part critical
1.1.3. Terjadinya E 4 2 TE
kerusakan peralatan
utama yang tidak
terantisipasi
1.1.4. Stok bahan bakar E 4 1 TE
untuk operasional
tidak mencukupi
1.1.5. Kelalaian operator E 3 2 TE ( X)
dalam
mengoperasikan unit

7
2 Annual 2.1. Terdapat tambahan 2.1.1. Terjadi kerusakan TE 5 2 TU 2.1.1. Melakukan program 12x per tahun (bulanan)
Maintenance Cost < pekerjaan peralatan utama yang predictive maintenance pada
100% pemeliharaan yang tidak terantisipasi. peralatan utama agar
tidak terencana 2.1.2. Terjadi kerusakan TE 4 3 TU pemeliharaan yang dilakukan
peralatan bantu yang tepat sasaran pada potensi
tidak terantisipasi gangguan yang akan terjadi.
2.1.3. Perencanaan TE 4 4 TU 2.1.1. Melakukan program 12x per tahun (bulanan)
pemeliharaan kurang predictive maintenance pada
matang peralatan bantu agar
2.1.4. Kualitas hasil TE 3 4 TU pemeliharaan yang dilakukan
pemeliharaan tidak tepat sasaran pada potensi
memuaskan sehingga gangguan yang akan terjadi.
menyebabkan 2.1.3. Meningkatkan frekuensi 12x per tahun (bulanan)
pengulangan pekerjaan analisa kesehatan aset dari
2.1.5. Terjadinya kerusakan TE 5 2 TU per semester menjadi per
peralatan utama bulan.
(kerusakan sekunder) 2.1.4. Tidak hanya inspeksi quality 12x per tahun (bulanan)
saat proses control di akhir pekerjaan,
pemeliharaan tetapi melakukan supervisi
secara penuh mulai dari
persiapan overhaul, saat
proses overhaul, dan juga
melakukan quality control di
akhir.
2.1.5. Melakukan analisa 4x per tahun (triwulanan)
engineering agar saat
kegiatan pemeliharaan tidak
terjadi kerusakan sekunder
dan melakukan standarisasi
instruksi kerja dan SOP
kegiatan pemeliharaan.
(52 X)

E Efektif D Dampak *TO Tolak *BG Berbagi

TE Tidak Efektif K Kemungkinan *TE Terima *TU Turunkan

8
D. KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
Pada bagian ini anda diminta untuk menyusun rencana komunikasi dan konsultasi bagi setiap risiko yang teridentifikasi dengan
memperhatikan sifat kemungkinan kejadian risiko serta rencana perlakuan risiko yang akan dilaksanakan. Rencana yang dimaksud
meliputi identifikasi pemangku kepentingan yang perlu dikomunikasikan dan dikonsultasikan, media apa yang akan digunakan, dan
konten yang akan disampaikan.

Komunikasi Konsultasi
Peristiwa Risiko Pemangku Pemangku
Media Konten Media Konten
Kepentingan Kepentingan
1.1. Terjadinya down time Managemen Email - Menyampaikan hasil
yang tidak terantisipasi Internal monitoring keandalan
pembangkit setiap bulan
- Menyampaikan laporan
gangguan beserta
mitigasinya
- Menyampaikan isu-isu
critical yang berpotensi
menyebabkan downtime
sebagai early warning.
2.1. Terdapat tambahan Managemen Focus - Mengusulkan untuk
pekerjaan pemeliharaan Internal Group menerapkan strategi
yang tidak terencana Discussion predictive maintenance
untuk pemeliharaan aset
- Mengusulkan untuk
diskusi dengan expert
terkait standarisasi SOP
pemeliharaan
- Mengusulkan untuk
meningkatkan frekuensi
assesmen kesehatan aset
- Mengusulkan untuk
mengintenskan
pengawasan pekerjaan
pemeliharaan

8
E. FAULT-TREE ANALYSIS
Diketahui: Risiko ‘X’ dapat muncul bila terjadi penyebab risiko ‘A’ atau ‘B’. Penyebab risiko ‘A’
sendiri dapat terjadi karena kejadian peristiwa ‘A.1’ atau ‘A.2’, dan peristiwa ‘A.2’ dipicu oleh
kejadian peristiwa ‘A.2.1’ dan ‘A.2.2’. Sedangkan penyebab risiko ‘B’ dapat terjadi karena peristiwa
‘B.1’ dan ‘B.2’, di mana peristiwa ‘B.1’ dipicu oleh kejadian peristiwa ‘B.1.1’ atau ‘B.1.2’.

Bila diketahui probabilitas kejadian masing-masing peristiwa di bawah ini:

1. A.1 = 70%
2. A.2.1 = 40%
3. A.2.2 = 65%
4. B.1.1 = 85%
5. B.1.2 = 75%
6. B.2 = 80%

Lakukan fault-tree analysis untuk mengetahui probabilitas Risiko ‘X”.

P(A2) = P(A21) AND P(A22) = P(A21) X P(A22) = 0.4 X 0.65 = 0.26

P(B1) = P(B11) OR P(B12) = 1-{[1-P(B11)]X[1-P(B12)]} = 1-{[1-0.85]X[1-0.75]} = 0.9625

P(A) = P(A1) OR P(A2) = 1-{[1-P(A1)]X[1-P(A2)]} = 1-{[1-0.7]X[1-0.26]} = 0.778

P(B) = P(B1) AND P(B2) = P(B1) X P(B2) = 0.9625 X 0.8 = 0.77

P(X) = P(A) OR P(B) = 1-{[1-P(A)]X[1-P(B)]} = 1-{[1-0.778]X[1-0.77)]} = 0.94894 x 100% = 94.89%

Probabilitas RISIKO ‘X’ = 94.89 %.


F. COST-BENEFIT ANALYSIS
Untuk menindaklanjuti Risiko ‘X’ maka organisasi berencana untuk melakukan sebuah rencana
tindak lanjut ‘Z’ senilai Rp. 45 juta. Bila tindak lanjut ini tidak menurunkan dampak Risiko ‘X’, yaitu
sebesar Rp. 20 milyar, dan hanya menurunkan probabilitas Risiko ‘X’ 20% dari sebelumnya,
tentukan apakah tindak lanjut perlakuan risiko tersebut layak untuk dilakukan.

Diketahui:

Biaya Tindak Lanjut Z = Rp. 45.000.000

Risk Exposure ‘X’

diketahui dari bagian E: Probabilitas = 94.89%; Dampak = Rp. 20.000.000.000 (100%)

Risk Exposure sebelum tindak lanjut Z (L = 94.89%) (C=100%)

Risk Exposure setelah tindak lanjut Z (L = 74.89%) (C=100%)

Baseline Cost: 94.89% X 100% X Rp. 20.000.000.000 = Rp. 18.978.000.000

Residual Cost: 74.89% X 100% X Rp. 20.000.000.000 = Rp. 14.978.000.000

Benefit: Rp. 18.978.000.000 - Rp. 14.978.000.000 = Rp. 4.000.000.000

Cost-Benefitt Analysis Ratio: Rp. 4.000.000.000 / Rp. 45.000.000 = 88.88

CBA >1 layak diimplementasikan

Rencana
Nama PesertaTindak
: Lanjut ‘Z’ LAYAK / TIDAK LAYAK.
Nama Trainer :
Tanggal :
Tempat :

Catatan:
Tanda tangan peserta Tanda tangan trainer Validasi LPK MKS

Anda mungkin juga menyukai