1) Dalam demokrasi kedaulatan berada ditangan rakyat, yaitu salah satu kewenangan nya adalah membuat hukum sendiri. Sedangkan dalam islam kedaulatan mutlak ditangan Allah, artinya hanya Allah lah yang berhak membuat hukum, manusia hanya diperbolehkan untuk menaatinya dan dilarang membuat hukum sendiri. 2) Demokrasi hanyalah hasil akal dari manusia yang mencoba untuk mengatur manusia, dimana manusia membuat hukum sendiri untuk manusia yang lain, dengan kata lain manusia menyembah manusia lain dan ini merupakan perbuatan Syirik. 3) Demokrasi nyatanya tidak bisa mengatur manusia secara utuh, demokrasi erat kaitannya dengan musyawarah, tetapi sering kali terjadi para wakil rakyat memutuskan dan membuat kebijakan baru tanpa adanya musyawarah dan persetujuan dari semua kalangan.
Ustadz Khalid Basalamah
1) Salah satu bentuk demokrasi adalah pemilu, yaitu siapa yang memperoleh suara terbanyak, maka dia lah yang terpilih untuk mengemban tugas yang diberikan, tidak peduli apakah dia pintar atau bodoh. Hal ini bisa melahirkan sistem-sistem buruk lainnya, contohnya adalah money politik. 2) Dalam islam tidak ada satupun Riwayat yang menerangkan bahwa untuk memilih pemimpin semua orang harus ikut berpartispasi dalam menentukan siapa yang pantas, di masa Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin sistem pergantian pemimpin nya adalah dengan cara pemimpin menunjuk pemimpin penggantinya yang baik dan adil. 3) Biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan pemilu sangatlah besar, sedangkan jika dana tersebut digunakan untuk hal yang lain nya seperti memberikan kepada yang membutuhkan, untuk membangun sarana dan prasarana itu jauh lebih baik.
Ustadz Felix Siauw
1) Kesepakatan ulama bahwa menentukan hukum selain hukum Allah itu haram. Karena tidak ada yang adil selain hukum Allah dan rasul. Dalil menjelaskan orang yang membuat hukum sendiri dikategorikan sebagai fasik, dzolim, dan kafir. 2) Dalam demokrasi siapapun boleh menjadi pemimpin, termasuk orang kafir sekalipun. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran islam yang telah Allah terangkan dalam Al-Qur’an bahwa seorang pemimpin kafir adalah Haram. 3) Dalam demokrasi semua hal boleh dibicarakan, tetapi dalam islam ada hal yang boleh dibicarakan dan ada juga hal yang tidak boleh dibicarakan 4) Demokrasi hanya mengajarkan nasionalisme (Perasaan yang sama dikarenakan tempat yang sama), tetapi dengan islam manusia diajarkan ukhuwah (Perasaan karena mengakui Tuhan yang sama). Ustadz Firanda dan PKS Jumhur ulama sepakat bahwa demokrasi haram, salah satu penyebabnya adalah persamaan suara, misalnya antara orang baik dengan orang jahat. Indonesia sebagai negara yang menganut demokrasi, adanya pemimpin pasti membawa kemudhorotan karena mengeluarkan undang undang yang tidak islami. Tetapi berbeda dengan hukum pemilu. Jumhur ulama membolehkan adanya pemilu. Salah satu dalil yang digunakan untuk memperkuat pendapat tersebut adalah yang berbunyi Menempuh kemudhorotan yang lebih ringan dari dua kemudhorotan yang tidak bisa dihindari. Hal ini berbeda dengan mendukung adanya demokrasi, tetapi sedang memilih kemudhorotan yang lebih ringan. Dan hal ini juga berbeda dengan dalil Keadaan darurat membolehkan yang haram. Lalu ada juga kewajiban dalam menghilangkan kemungkaran, yaitu secara total dan menguranginya.